Bab 1 Kombinasi Bisnis
Bab 1 Kombinasi Bisnis
DAFTAR ISI
Belum dikerjakan, tergantung kepada hasil editan…..
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan standar akuntansi keuangan ke arah konvergensi dengan standar
pelaporan keuangan internasional, membuat kami kesulitan untuk mencari literatur
yang akan digunakan untuk memberikan materi kuliah akuntansi keuangan lanjutan.
Buku Beams yang biasa dijadikan referensi kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan
menggunakan metode ekuitas untuk pencatatan investasi di anak perusahaan,
sedangkan standar akuntansi yang baru menggunakan metode cost atau metode fair
value. Beberapa buku yang lain, sudah mengadopsi IFRS, akan tetapi
pembahasannya tidak sedetail buku Advance Accounting karya Beams dan juga ada
beberapa hal yang tidak diadopsi oleh PSAK.
B. Tujuan
Bahan ajar ini disusun untuk memudahkan para pengajar mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 dalam memberikan materi, memudahkan
mahasiswa memahami mata kuliah ini karena disajikan dalam bahasa Indonesia dan
dalam bentuk yang simple, langsung ke contohnya, serta mengisi kekosongan
literature Akuntansi Keuangan Lanjutan. Untuk lengkapnya, mahasiswa bisa
membaca literatur yang penulis sertakan di dalam daftar pustaka.
C. Ruang Lingkup
Bahan ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 berisi materi tentang kombinasi
bisnis, mulai dari pembelian aset neto perusahaan, metode ekuitas untuk investasi
saham, pembelian saham yang berakibat timbulnya kendali, transaksi antar
perusahaan dalam entitas sepengendali, perubahan kepemilikan, perolehan kendali
perusahaan melalui kepemilikan saham tidak langsung dan kepemilikan saham yang
bersifat mutual.
Untuk mempercepat dan memudahkan penyusunan bahan ajar, sebagian
besar data keuangan diambil dari buku Advance Accounting karya Beams,
disesuaikan dengan aturan standar yang baru. Semua contoh laporan keuangan
menggunakan mata uang US$. Hal ini dilakukan agar transaksi tidak terlalu banyak
digit mata uangnya. Demikian juga nama-nama akun yang digunakan banyak
menggunakan bahasa Inggris agar tidak terlalu panjang nama akunnya dan
berkesinambungan dengan mata kuliah akuntansi sebelumnya.
Beberapa materi tidak disajikan secara utuh/lengkap, karena keterbatasan
penulis memahami literatur yang ada dan juga ada beberapa hal yang memang
belum jelas pengaturannya.
Materi ini disusun dari awal Januari 2017 hingga akhir pertengahan 2017,
mengikuti PSAK yang terbit tidak terlalu jauh dari tanggal penyelesaian bahan ajar.
Kalau ada perubahan setelah itu, maka hal tersebut berada di luar jangkauan
penyusun.
BAB 1
KOMBINASI
BISNIS
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian, tujuan, dan motivasi kombinasi bisnis
2. Menjelaskan strategi dan bentuk kombinasi bisnis
3. Mengaplikasikan pencatatan dengan metode akuisisi untuk kombinasi
bisnis melalui perolehan aset neto suatu perusahaan
4. Mengaplikasikan penyajian dan pengungkapan kombinasi bisnis
A B A A B C
+ +
Merger Konsolidasi
C. Metode Pencatatan
Dalam proses kombinasi bisnis, terdapat dua metode pencatatan yang
digunakan, yaitu:
1. Metode pooling of interest (penyatuan kepentingan)
Dalam metode ini, masing-masing pihak akan menyatukan kepentingan
bisnisnya sehingga tidak diperlukan penilaian ulang atas aset dan liabilitas
perusahaan yang bergabung. Metode ini menggunakan nilai buku aset dan
liabilitas perusahaan yang bergabung sebagai dasar pencatatannya. Dalam
kombinasi bisnis secara umum, aset dan liabilitasnya dinilai pada nilai wajar
sehingga metode pooling of interest tidak diperkenankan untuk digunakan.
Metode ini dapat digunakan untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali
sebagaimana diatur dalam PSAK 38. Dalam kombinasi bisnis entitas
sepengendali, tidak terjadi perubahan kepemilikan dari pihak pengendali
sehingga dasar nilai buku menjadi lebih tepat.
2. Metode purchase (pembelian/akuisisi)
Metode purchase menggunakan nilai wajar sebagai dasar pencatatannya. Nilai
wajar yang digunakan adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hal ini dilakukan
karena kombinasi bisnis merupakan pembentukan entitas baru sehingga perlu
dilakukan penilaian atas aset dan liabilitas perusahaan yang bergabung.
Pencatatan aset dan liabilitas dalam nilai wajar dapat menimbulkan goodwill bagi
perusahaan setelah dilakukan kombinasi bisnis. Metode purchase merupakan
metode yang saat ini berlaku untuk kombinasi bisnis sebagaimana diatur dalam
PSAK 22.
4. Biaya Transaksi
Dalam proses kombinasi bisnis, akan timbul biaya-biaya yang tidak sedikit.
Biaya-biaya yang umum terjadi dalam proses kombinasi bisnis antara lain: biaya
makelar (finder’s fee), advis, hukum, akuntansi, penilaian, dan biaya professional
atau konsultasi lainnya, biaya administrasi umum dan biaya pendaftaran serta
penerbitan efek utang dan efek ekuitas. Biaya-biaya yang terjadi saat akuisisi
tersebut diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi atau jasa
diterima, kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang dan ekuitas. Jika pihak
pengakuisisi menerbitkan efek sebagai imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis, sesuai dengan PSAK 55, biaya pendaftaran serta penerbitan efek
hutang akan menambah diskon atas utang atau mengurangi premium (didebetkan ke
discount atau premium efek hutang), sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan
efek ekuitas akan mengurangi (didebetkan) ke agio saham (Share premium).
Jadi dapat disimpulkan, biaya-biaya yang terkait dengan investasi
digolongkan menjadi tiga:
a. Biaya-biaya langsung berupa harga yang dibayarkan kepada pihak yang
dibeli (diakuisisi), diakui sebagai harga perolehan investasi.
b. Biaya langsung lainnya seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan, dan biaya-
biaya penemuan.
Perlakuan akuntansinya dimasukkan dalam beban berjalan pada saat
terjadinya
c. Biaya-biaya langsung seperti biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat
berharga ekuitas dan surat berharga hutang
Perlakuan akuntansinya mengurangi tambahan modal disetor (additional
paid in capital) dan menambah diskon atau mengurangi premium surat
berharga hutang.
5. Penentuan imbalan yang diberikan
Imbalan dalam kombinasi bisnis dapat berupa kas, asset non kas lainnya,
efek utang dan efek ekuitas yang diterbitkan oleh pihak pengakuisisi. Imbalan yang
diberikan kepada perusahaan yang diakuisisi dihitung sebagai penjumlahan dari nilai
wajar aset yang ditransfer, hutang yang timbul dan efek ekuitas yang diterbitkan oleh
pengakusisi. Imbalan juga termasuk “contingent consideration” sepanjang imbalan
tersebut besar kemungkinan akan terjadi dan jumlahnya dapat diukur.
Dalam hal terdapat investasi sebelumnya dan akuisisi kurang dari 100%, maka
goodwill pihak pengakuisisi dapat dihitung sebagai berikut:
Asset neto yang teridentifikasi diperoleh dari nilai wajar asset yang diperoleh
dikurangi dengan liabilitas. Atas transaksi akuisisi tersebut PT Panorama mengakui
adanya goodwill sebesar Rp200.000.000,-. Biaya-biaya lain yang dikeluarkan PT
Panorama, tidak dimasukkan ke dalam nilai investasi, tetapi:
biaya akuisisi diakui sebagai beban pada periode berjalan
biaya penerbitan saham dalam rangka akusisi didebit ke Agio Saham
Jurnal yang dibuat PT Panorama atas transaksi akuisisi pada PT Senja tersebut
adalah:
Investment in Senja Rp1.400.000.00
0
Cash Rp400.000.00
0
Share Capital Rp500.000.00
0
Additional Paid-In Capital Rp500.000.00
0
(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan pembayaran Rp400.000.000
tunai untuk kombinasi bisnis dengan PT Senja)
Cash Rp
50.000.000
Net Receivables 140.000.000
Inventories 250.000.000
Land 100.000.000
Buildings 500.000.000
Equipment 350.000.000
Patents 50.000.000
Goodwill 200.000.000
Accounts payable Rp 60.000.000
Notes payable 135.000.000
Other liabilities 45.000.000
Investment in S 1.400.000.000
(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang
diambil alih dengan menggunakan nilai wajar)
Jurnal yang dibuat PT Panorama atas akuisisi PT Senja tersebut dicatat sebagai
berikut:
Cash Rp 50.000.000
Net Receivables 140.000.000
Inventories 250.000.000
Land 100.000.000
Buildings 500.000.000
Equipment 350.000.000
Patents 50.000.000
Accounts payable Rp 60.000.000
Notes payable 135.000.000
Other liabilities 45.000.000
Investment in PT Senja 1.000.000.000
Gain on Bargain Purchase 200.000.000
(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang
diambil alih dengan menggunakan nilai wajar.)
Asset neto yang teridentifikasi diperoleh dari nilai wajar asset yang diperoleh
dikurangi dengan liabilitas. Atas transaksi akuisisi tersebut PT Pandawa mengakui
adanya goodwill sebesar Rp86.400.000,-. Biaya-biaya lain yang dikeluarkan PT
Pandawa, tidak dimasukkan ke dalam nilai investasi, tetapi diakui sebagai beban
pada periode berjalan.
Jurnal yang dibuat PT Pandawa atas transaksi akuisisi pada PT Sanjaya tersebut
adalah:
2. Pengungkapan
PSAK 22 (Penyesuaian 2014) mengatur bahwa pihak pengakuisisi
mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan agar
dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi,
baik selama periode pelaporan berjalan ataupun setelah akhir periode pelaporan
tetapi sebelum tanggal penyelesaian pelaporan.
F. RINGKASAN
1. Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak
pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Kombinasi
bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto suatu perusahaan, mengambil alih
hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama
membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham perusahaan di atas
50%.
5. Semua biaya yang terkait dengan akuisisi, kecuali biaya pendaftaran dan
penerbitan efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Biaya
pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau
mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang),
sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi
(didebetkan) ke agio saham (Share premium).
G. LATIHAN
1. Neraca P dan S pada tanggal 31 Desember 2015 tampak sebagai berikut :
P S
Current Asset 130,000 60,000
Land 50,000 100,000
Buildings-net 300,000 100,000
Equipment-net 220,000 240,000
Total assets $700,000 $500,000
Current liabilities 50,000 60,000
Share capital, $10 500,000 200,000
Share premium 50,000 140,000
Retained Earnings 100,000 100,000
Total liabilities + equities $700,000 $500,000
Diminta :
a. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya
b. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!
P at BV S at BV S at FV
Cash 3,000 240 240
Accounts Receivable-net 1,300 360 360
Notes Receivable-net 1,500 300 300
Inventory 2,500 420 500
Other current assets 700 180 200
Land 2,000 100 200
Building-net 9,000 600 1,200
Equipment-net 10,000 800 600
Total Assets $30,000 $3,000 $3,600
Accounts Payable 1,000 300 300
Mortgage payable, 10% 5,000 700 700
Share capital, $10 par 10,000 1,000
Share premium 8,000 600
Retained Earnings 6,000 400
Total liabilities + equities $30,000 $3,000
Diminta :
a. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya
b. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!
3. Pada tanggal 2 Januari 2016, P membeli aset neto S dengan menerbitkan 50,000
lembar sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar, menerbitkan obligasi 8% dengan
nilai nominal $1,000,000, dan menyerahkan $500,000 tunai. Pada saat itu tingkat
bunga yang berlaku di pasar 10%, obligasi Jatuh tempo dalam 10 tahun. P
membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham dan penerbitan obligasi masing-
masing $25,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $100,000.
Sesaat sebelum kombinasi bisnis dilakukan, neraca kedua perusahaan
tampak sebagai berikut (dalam ribuan):
P at BV S at BV S at FV
Cash 3,000 240 240
Accounts Receivable-net 1,300 360 360
Notes Receivable-net 1,500 300 300
Inventory 2,500 420 500
Other current assets 700 180 200
Land 2,000 100 200
Building-net 9,000 600 1,200
Equipment-net 10,000 800 600
Total Assets $30,000 $3,000 $3,600
Accounts Payable 1,000 300 300
Mortgage payable, 10% 5,000 700 700
Share capital, $10 par 10,000 1,000
Share premium 8,000 600
Retained Earnings 6,000 400
Total liabilities + equities $30,000 $3,000
Diminta :
a. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya
b. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!