Anda di halaman 1dari 33

ALUR PENGKAYAAN LABORATORIUM (METODE DARING)

KEPERAWATAN JIWA 2, KELAS TRANSFER


29 Juni 2020 s.d 11 Juli 2020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2019/2020
ALUR PENGKAYAAN
KEPERAWATAN JIWA 2 KELAS TRANSFER
PENCAPAIAN KETERAMPILAN DI LABORATORIUM
KELAS A DAN B (29 Juni 2020 s.d 11 Juli 2020)

1. Mahasiswa berkordinasi dengan kelompok masing-masing (lihat lampiran 1).


2. Mengidentifikasi alur pengkayaan laboratorium keterampilan Keperawatan Jiwa 2.
3. Membaca, memahami, menganalisis, dan berlatih mempraktikan keterampilan
berdasarkan panduan modul pembelajaran Keperawatan Jiwa 2 yang sudah diberikan file
modulnya saat pembelajaran teori dan konsep menuju praktik keterampilan.
4. Membuat 1 buah video Strategi Pelaksanaan (SP) tindakan keperawatan jiwa dengan
instrumen komunikasi terapeutik sesuai SP masalah gangguan jiwa yang sudah
ditetapkan untuk masing-masing mahasiswa tidak diperkenankan menggantinya.
Dikumpulkan Rabu, 1 Juli 2020 untuk Kelas 1B dan Rabu, 8 Juli 2020 untuk Kelas 1A
(lihat lampiran 3).
5. Setting komunikasi harus sesuai dengan teori dan konsep komunikasi terapeutik yang
sudah dipelajari. Perhatikan format penilaian yang menunjukan ketercapaian kompetensi
yang diharapkan (lihat lampiran 2).
6. Mahasiswa yang berperan sebagai perawat harus menggunakan seragam jas laboratorium
mahasiswa sesuai ketentuan aturan akademik PSIK FIKes UF. Peran pasien bisa
dilakukan oleh orang lain seperti anggota keluarga mahasiswa dan atau siapa pun dengan
menampilkan setting yang sesuai etika dan norma kesopanan.
7. Mengirimkan video yang sudah dibuat kepada dosen pembimbing masing – masing
kelompok melalui media yang disepakati dengan dosen pembimbing (melalui WA,
email, youtube, atau google drive). Durasi video disesuaikan dengan lamanya
pelaksanaan SP masing-masing.
8. Berkoordinasi dengan dosen pembimbing untuk proses evaluasi (mulai dari media
melalui aplikasi virtual meeting; zoom meet atau google meet juga terkait sistem
pembagian kelompok diskusi evaluasi dibagi kelompok – kelompok kecil, satu persatu
atau sesuai kesepakatan mahasiswa dengan dosen pembimbing).
9. Dosen pembimbing memberikan hasil evaluasi kepada kordinator mata kuliah
Keperawatan Jiwa 2.
Lampiran 1
Daftar Kelompok Kelas A
06-11 Juli 2020

Kelompok 1 Deni Suwardiman Kelompok 2 Herna Alifiani


1018032015 BAGUS SYEHNAM P 1019032001 ACHMAD CHAFIDZUDDIN J
1019032007 AYU HAMDILAH 1019032009 BINTA FORA AGNESYA
1019032017 ENOK SUPRIYANTI 1019032019 FAIZATUDDINIYAH
1019032025 HERLIN HADININGSIH 1019032027 IPAN RIZKI WIRASASMITA
1019032034 KARINAAPRILLIANIPUTRI 1019032035 LELY YUNIARTI
1019032041 M. ALI ALATAS 1019032043 MAGHFIRA DIZANIA M
1019032049 MUFRITOH 1019032052 NADIA MAKSUM
1019032057 OPAN SETIAWAN 1019032059 PUTRI DWI SARI
1019032065 RISKA DAMAYANTI 1019032067 RIZKI NUR SUSANTI
1019032073 SITI SALBIYAH 1019032075 SORAEDA MANDELA
1019032080 TITA NOVITA 1019032081 TRI MARDIANTI
1019032087 YUSTIKA SARI
Kelompok 3 Dedih Nuryatna Kelompok 4 Delly Arfa Syukrowardi
1019032003 ALI USMAN WIJAYA 1019032005 ANNISA FITRI LESTARI
1019032012 DHEA NUR OKTARIANTI 1019032013 DIAN MARIANA
1019032021 FITRIA SUSILAWATI 1019032023 GIEGIES ELSANDI
1019032029 IRLA DEIFANI RESDASARI 1019032030 IRMA OKTAVIANTI
1019032037 LILIS SEPTIANI 1019032039 LIVIA EKA FITRI
1019032045 MAULANI ULFAH 1019032047 MOCH SYAICHU
1019032053 NAVA NOVIYANTI DEWI 1019032055 NURFARIDAH
1019032061 REVI BUDI PRATIWI 1019032063 RIKA EKA PUTRI
1019032069 RIZMA SEPTIANI YUSUP 1019032071 SITI MAESAROH
1019032077 SUPARMI 1019032079 TINI YULANDA
1019032083 ULFAH DWI ANGGRAINI 1019032085 WENING GALIH B
Lampiran 1
Daftar Kelompok Kelas B
29 Juni 2020 s.d 04 Juli 2020

Kelompok 1 Deni Suwardiman Kelompok 2 Herna Alifiani


1019032006 ARIFAH HANDAYANI 1019032004 ANITA FAIRUZ AULIA
1019032014 DIAN SYAH HIDAYAT 1019032011 DHANI JUAWALFIZA
1019032020 FITRI ASIH INDRIYANI 1019032018 ERSA AIDA
1019032031 ISWANDI 1019032028 IRFANUDIN
1019032038 LISDA APRILIYANTI 1019032036 LILI ANDRIANI
1019032046 MIFTAHUL JANNAH 1019032044 MARWA DWI SULISTYOWATI
1019032054 NINA MURNIATI 1019032051 MUSLIHAH
1019032062 RIFA SYAFILLA 1019032060 RESTU ADIWIJAYA PUTRA
1019032070 SILVI NOVIANTY 1019032068 RIZKI NURYATNA
1019032078 SUSAN WULANDARI A 1019032076 SRI WAHYUNINGSIH
1019032088 DEDE JUDIN SYAHMI 1019032086 YULIANINGSIH

Kelompok 3 Dedih Nuryatna Kelompok 4 Delly Arfa Syukrowardi


1019032002 ALFIN JULIANA RIFAL 1019032008 AZIZ HAKIM
1019032010 DEIS FEBRIYANTI 1019032015 DINEU PEBRIYANI
1019032016 ELOK WULANDARI 1019032024 HENDI SUWANDI
1019032026 IFATUSOLIHAH 1019032032 IYUS YULIANTI
1019032033 JULAEHA 1019032040 LUSIANA DEWI
1019032042 M. IQBAL FAUZI 1019032048 MOCHAMMAD RAHMA P
1019032050 MUHAMAD FIRMAN TAUFik 1019032056 NURHASAN
1019032058 PANDU BUDIMAN 1019032064 RIKKY RINADI
1019032066 RISWAN SAPUTRA 1019032072 SITI NURHASANAH
1019032074 SITI SOLEHA 1019032082 ULFA NIATI
1019032084 WAHYU HIDAYAT
Lampiran 2
UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

PENILAIAN STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP)

Nama :.....................................................
NIM :.....................................................

PESERTA KET
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
FASE ORIENTASI
1 Terdapat salam terapetik
2 Terdapat evaluasi /validasi
3 Terdapat kontrak
4 Terdapat tujuan tindakan / pembicaraan
FASE KERJA
5 Kesesuaian teknik komunikasi terapeutik
6 Kesesuaian langkah –langkah tindakan
keperawatan
7 Reinforcement positif
FASE TERMINASI
8 Terdapat evaluasi respon klien
9 Terdapat rencana tindak lanjut
10 Terdapat kotrak yang akan datang
TOTAL

Total :........... X 100 = .................


50 Serang, ……………………2020
Penguji,

Nilai:

Keterangan (………………………………………..)
5 = Sangat baik.
4 = Baik.
3 = Sedang.
2 = Kurang.
1 = Sangat Kurang
Lampiran 3

1019032006 ARIFAH HANDAYANI


1019032058 PANDU BUDIMAN
1019032027 IPAN RIZKI WIRASASMITA

Latihan 1: Percakapan saat melakukan pengkajian pada pasien dengan kurang perawatan
diri: kebersihan diri

Orientasi :

“Selamat pagi Tina, bagaimana perasaannya hari ini ? Bagaimana kalau saat ini kita
mendiskusikan tentang kegiatan Tina sehari-hari 15 menit disini, bagaimana Tin?”
Kerja :
o Pengkajian Kebersihan diri
“Berapa kali Tina mandi dalam sehari? Apakah Tina sudah mandi hari ini? Menurut
Tina apa kegunaannya mandi ?Apa alasan Tina sehingga tidak bisa merawat diri ?
Menurut Tina apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-
tanda orang yang merawat diri dengan baik seperti apa? Kalau kita tidak teratur
menjaga kebersihan diri masalah apa menurut Tina yang bisa muncul ?”
o Pengkajian Berdandan untuk pasien wanita
“Apa yang Tina lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja Tina menyisir
rambut ? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan
?”
o Pengkajian Berdandan untuk pasien laki-laki
“Berapa kali Tono cukuran dalam seminggu? Kapan Tono cukuran terakhir?
Apa gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”
o Pengkajian Makan
“Berapa kali makan sehari? Apa saja persiapan makan? Di mana tempat kita makan?
Bagaimana cara makan yang baik? Apa yang dilakukan sebelum makan ? Apa pula
yang dilakukan setelah makan?”
o Pengkajian kemampuan BAB/BAK
“Di mana biasanya Tina berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”
Terminasi :
“Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri
tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi ? Setengah jam lagi kita
akan mendiskusikan tentang cara-cara merawat diri sekaligus Tina mempraktekkannya.
Bagaimana Tina? Setuju?”
(Perawat menyiapkan alat kebersihan diri yang akan digunakan)
Lampiran 3

1019032014 DIAN SYAH HIDAYAT


1019032066 RISWAN SAPUTRA
1019032035 LELY YUNIARTI

Latihan 2. Percakapan saat melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri

Orientasi :
“Selamat pagi Tina? Apakah masih ingat apa tanda-tandanya bersih ? Selama setengah
jam ini kita akan membicarakan bagaimana cara mandi, gosok gigi, keramas, berpakaian
dan gunting kuku yang benar. Selanjutnya ... akan mencoba cara-cara yang telah kita
diskusikan ini. Siap ... ?

Kerja :
“Menurut Tina kalau mandi itu kita harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu kita
persiapkan ? Benar sekali..Tina perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi,
shampo dan sabun serta sisir. Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan
membimbing Tina melakukannya. Sekarang Tina siram seluruh tubuh Tina termasuk
rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala Tina sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata
lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat
mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi Tina. mulai dari depan sampai
belakang.. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh
Tina. sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. Tina bagus sekali melakukannya.
Selanjutnya Tina pasang baju dan sisir rambutnya dengan baik.”

Terminasi :
“Bagaimana perasaan Tina setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba Tina sebutkan
lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah Tina. lakukan tadi ?”
”Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan, jam berapa saja? Nah, dikerjakan ya Tina!
Dua hari lagi kita ketemu lagi untuk latihan berdandan. Oke?”
Lampiran 3
1019032020 FITRI ASIH INDRIYANI
1019032074 SITI SOLEHA
1019032043 MAGHFIRA DIZANIA M

Latihan 3. Percakapan saat melatih pasien laki-laki berdandan

Orientasi
“Selamat pagi Pak Tono?
“Bagaimana perasaan Bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”
“Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang
tamu ? lebih kurang setengah jam”.

Kerja
“Apa yang bapak lakukan setelah selesai mandi ?”
“Apakah bapak menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”
“Bagaimana cara bapak memakai baju ? Berapa kali ganti baju dalam sehari ?”
“Apakah bapak suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?”
“Untuk menyisir rambut sebaiknya tiap selesai mandi bapak bersisir. Pakailah sisir” yang
bersih dan tidak tajam. Coba bapak praktekkan… ya, bagus!”
“Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus !”
(catatan: janggut dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)
“Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang sehat
2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”.

Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah berdandan”.
“Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya!
Masukkan ke jadwal ya?”
“Minggu depan kita latihan makan yang baik. Kita akan makan bersama. Saya akan datang
jam 12 siang”.
Lampiran 3
1019032031 ISWANDI
1019032084 WAHYU HIDAYAT
1019032052 NADIA MAKSUM

Latihan 4. Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita

Orientasi
“Selamat pagi, bagaimana perasaaan Tina hari ini ?Bagaimana mandinya?”
“Sesuai janji kita hari ini kita akan latihan berdandan supaya ibu tampak rapi dan cantik. Di
mana alat-alat dandannya?”

Kerja
“Bagaimana cara Ibu berdandan ? Apakah menyisir rambut ? Bagaimana cara ibu menyisir
? Bagus sekali!”
“Apa kebiasaan ibu dalam berdandan/berpakaian ?”
“Apakah ibu biasa memakai bedak ?”
“Nah sekarang kita praktek ya mulai dengan ganti pakaian. Ya bagus. Sekarang menyisir
rambut.. ya.. Bagus sekali.., lanjutkan dengan merias muka. Ya bagus. Ibu tampak cantik..”
“Saya jelaskan bahwa ganti baju sebaiknya 2x/hari kemudian menyisir rambut setelah mandi.
Berbedak dilakukan setelah mandi.”

Terminasi:
“Bagaimana perasaan Ibu setelah belajar berdandan. “
“Untuk berdandan caranya bagaimana ?”
“Hari-hari berikutnya saya berharap Ibu berdandan dengan baik. Mari masukkan dalam
jadwalnya ya!”
“Minggu depan kita bertemu lagi untuk belajar cara makan yang baik.”
Lampiran 3
1019032038 LISDA APRILIYANTI
1019032008 AZIZ HAKIM
1019032059 PUTRI DWI SARI

Latihan 5. Percakapan melatih pasien makan secara mandiri

Orientasi
“Selamat pagi Tina? Bagaimana perasaannya hari ini ?”
“Apakah berdandan sudah dilakukan tiap hari ?”
“Hari ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan selama satu
jam… langsung di ruang makan ya..!”

Kerja
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan ? Dimana Tina makan ?”
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan ! “Bagus !
Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan Tina
yang pimpin !. Bagus..
“Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-pelan.
Ya, mari kita makan”..
“Setelah makan kita bereskan piring, gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci
tangan. Ya bagus”!

Terminasi
“Bagaimana perasaan Tina setelah kita makan bersama-sama”.
“Setelah makan apa yang sebaiknya kita lakukan ?”
“Hari-hari berikutnya saya berharap Ibu Asih melakukan cara tadi dengan baik. Dua hari
lagi saya datang lagi untuk melihat hasil kegiatan Tina. Sampai jumpa!”
Lampiran 3

1019032046 MIFTAHUL JANNAH


1019032015 DINEU PEBRIYANI
1019032067 RIZKI NUR SUSANTI

Latihan 7. Percakapan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang


cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang
perawatan diri.

Orientasi:
“Selamat pagi Pak Joko.!”
“Saya Dewi, perawat yang merawat anak Bapak, Andi”
“Bagaimana perasaan Pak Joko hari ini? Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak, Andi?”
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami Andi dan bantuan apa yang
Bapak bisa berikan.”
“Kita mau diskusi di mana? Berapa lama?”

Kerja:
“Selama ini apa yang dilakukan oleh Andi dalam merawat diri?”
“Perilaku yang ditunjukkan oleh Andi itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat
pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.
Kalau Andi kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?
Pak Joko perlu juga memperhatikan alat-alat kebersihan diri yang dibutuhkan oleh Andi
seperti handuk, baju ganti, sikat gigi, shampoo ataupun alat kebersihan lainnya. Bapak juga
perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah Andi sudah
bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Andi sudah punya jadwal untuk mandi dan bercukur. Tolong Bapak ingatkan dan beri
pujian kalau Andi lakukan dengan benar!”

Terminasi:
Bagaimana perasaan Pak Joko setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Pak Joko sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu anak
Bapak, Andi dalam merawat diri”
“dalam seminggu ini cobalah bapak mendampingi dan membantu Andi saat membersihkan
diri.”
“Minggu depan saya akan datang sekitar jam 10.00 pagi, untuk mendiskusikan hasil yang
sudah dicapai Andi.”
Lampiran 3
1019032054 NINA MURNIATI
1019032024 HENDI SUWANDI
1019032075 SORAEDA MANDELA
1019032071 SITI MAESAROH

Latihan 4: Pertemuan pertama dengan pasien halusinasi:


 Membina hubungan saling percaya
 Mengkaji: isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus dan respons (mengenal halusinasi)
Orientasi:
 Assalamualaikum Bpk/Ibu. Saya perawat yang akan merawat Bpk/Ibu. Nama Saya ...,
senang dipanggil... Seminggu sekali saya akan ke mari. Nama Bpk/Ibu siapa? Senang
dipanggil apa?
 Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Apa keluhan Bpk/Ibu saat ini?
 Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini Bpk/Ibu
dengar tetapi tak tampak ujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama?
Bagaimana kalau 30 menit?
Kerja:
 Apakah Bpk/Ibu mendengar suara tanpa ada ujudnya? Apakah terus-menerus terdengar
atar sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Bpk/Ibu dengar suara? Berapa kali
sehari Bpk/Ibu alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu
sendiri? Apa yang Bpk/Ibu rasakan pada saat mendengar suara itu? Dan apa yang
Bpk/Ibu rasakan pada saat mendengar suara itu? Dan apa yang Bpk/Ibu lakukan?
Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara
untuk mencegah suara-suara itu muncul?
Terminasi:
 Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap?
 Jadi suara-suara itu mengejek Bpk/Ibu, terus-menerus terjadi dan terutama kalau sendiri
dan Bpk/Ibu merasa kesal.
 Baik Bpk/Ibu sebelum kita ketemu dua hari lagi, coba perhatikan pakah suara-suara itu
masih terjadi!
 Dua hari lagi kita mulai latihan cara-cara mencegah suara-suara itu muncul. Mau jam
berapa? Bagaimana kalau seperti saat ini, jam 10.00? Sampai jumpa.
Wassalammualaikum.
Lampiran 3
1019032062 RIFA SYAFILLA
1019032032 IYUS YULIANTI
1019032081 TRI MARDIANTI

Latihan 6: Melatih Pasien Menghardik Halusinasi

Orientasi:
“Assalammualaikum Bpk/Ibu! Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Apakah Bpk/Ibu masih
mendengar suara-suara seperti yang lalu kita diskusikan? Sesuai janji Saya sebelumnya,
hari ini kita akan belajar salah satu cara untuk mengendalikan suara-suara yang muncul
yaitu dengan menghardik. Kita akan berlatih selama setengah jam di sini. Setuju Bpk/Ibu?”

Kerja:
“Begini Bpk/Ibu. Untuk mengendalikan diri, walaupun suara-suara tetap muncul, Bpk/Ibu
bisa lakukan dengan cara menghardik suara-suara tersebut. Caranya sebagai berikut: saat
suara-suara itu muncul, langsung Bpk/Ibu bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak
mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi.
Coba Bpk/Ibu peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus Bpk/Ibu sudah bisa.

Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah peragaan latihan tadi? Kalau muncul suara-suara itu
silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa
saja latihannya ? Masukkan dalam jadwal kegiatan harian pasien. Kita ketemu lagi minggu
depan, Saya akan ke sini untuk latihan cara kedua untuk mencegah suara-suara. Selamat
pagi Bpk/Ibu!”
Lampiran 3
1019032070 SILVI NOVIANTY
1019032040 LUSIANA DEWI
1019032003 ALI USMAN WIJAYA

Latihan 7: Melatih Pasien Bercakap-cakap Saat Halusinasi Muncul

Orientasi:
“Assalammualaikum Bpk/Ibu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ? Bagus ! Sesuai janji hari
ini kita akan latihan cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain. Kita akan latihan selama 30 menit di sini. Siap Bpk/Ibu?

Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-
cakap dengan orang lain. Jadi kalau Bpk/Ibu mulai mendengar suara-suara, langsung saja
cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan Ibu. Contohnya begini;
… tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang
dirumah misalnya anak Bpk/Ibu katakan: Nak, ayo ngobrol dengan Bpk/Ibu. Bpk/Ibu sedang
dengar suara-suara. Begitu Bpk/Ibu. Coba Ibu lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu.
Bagus!”

Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang Bpk/Ibu
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau Bpk/Ibu
mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan Bpk/Ibu.
Minggu depan Saya akan ke mari untuk latihan cara yang ketiga yaitu menjadwal kegiatan
kita. Selamat pagi Bpk/Ibu!”
Lampiran 3
1019032078 SUSAN WULANDARI A
1019032048 MOCHAMMAD RAHMA P
1019032012 DHEA NUR OKTARIANTI

Latihan 8: Membantu Pasien melaksanakan aktivitas terjadwal

Orientasi: “Selamat pagi Bpk/Ibu. Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Apakah suara-
suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ? Bagaimana
hasilnya ? Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu membuat jadwal kegiatan Bpk/Ibu dari bangun pagi sampai tidur
malam. Ini blangko yang bisa Bpk/Ibu pakai. Kita akan mengerjakannya selama 1 jam. Di
sini ya Bpk/Ibu.

Kerja: “Apa saja yang biasa Bpk/Ibu lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus sekali
Bpk/Ibu bisa lakukan. Kegiatan ini dapat Bpk/Ibu lakukan untuk mencegah suara tersebut
muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.
Terminasi: “Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga
untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih
untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan
harian Bpk/Ibu. Coba lakukan sesuai jadwal ya! Minggu depan saya akan datang lagi untuk
membahas cara minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam berapa? Bagaimana kalau
jam 10.00 pagi? Sampai jumpa. Wassalammualaikum.
Lampiran 3
1019032088 DEDE JUDIN SYAHMI
1019032056 NURHASAN
1019032021 FITRIA SUSILAWATI
1019032079 TINI YULANDA

Latihan 9: Pendidikan Kesehatan Penggunaan Obat

Orientasi:
“Assalammualaikum Bpk/Ibu. Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Apakah suara-
suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ? Apakah
jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik. Hari ini
kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Bpk/Ibu minum. Kita akan diskusi selama
30 menit. Di sini saja ya Bpk/Ibu?”

Kerja:
“Bpk/Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang Bpk/Ibu dengar
dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang Bpk/Ibu minum ?
(Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3 kali sehari jam 07.00,
13.00 dan 19.30 gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali
sehari jam nya sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu
(HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara
sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab
kalau putus obat, Bpk/Ibu akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula.
Kalau obat habis Bpk/Ibu bisa kontrol ke Puskesmas untuk mendapatkan obat lagi. Untuk itu
2 hari sebelum obat habis diharapkan Bpk/Ibu sudah kontrol. Bpk/Ibu juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat yang benar-
benar punya Bpk/Ibu. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah
makan dan tepatjamnya. Bpk/Ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum,
dan harus cukup minum 10 gelas per hari”

Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang obat? Sudah berapa
cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban
benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan Bpk/Ibu. Jangan
lupa pada waktunya minta obat pada keluarga. Minggu depan kita ketemu lagi untuk melihat
manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10.00. sampai jumpa. Wassalammualaikum.
Lampiran 3
1019032004 ANITA FAIRUZ AULIA
1019032064 RIKKY RINADI
1019032029 IRLA DEIFANI RESDASARI
1019032085 WENING GALIH B

Latihan 10: Pendidikan Kesehatan Keluarga Pasien Halusinasi

Pertemuan I: Menjelaskan Masalah Pasien

Orientasi:
“Assalammualaikum Bpk/Ibu!”“Saya ….., perawat yang merawat anak Bpk/Ibu.”
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Apa pendapat Bpk/Ibu tentang anak
Bpk/Ibu?”“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak Bpk/Ibu alami dan
bantuan apa yang Bpk/Ibu bisa berikan.”
“Kita mau diskusi di mana? Berapa lama?”
Kerja:
“Selama ini apa yang dilakukan oleh anak Bpk/Ibu?”
“Ya, gejala yang dialami oleh anak Bpk/Ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau
melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.”Tanda-tandanya bicara dan tertawa
sendiri, marah-marah tanpa sebab.
“Jadi kalau anak Bpk/Ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak
ada.” “Kalau anak Bpk/Ibu mengatakan melihat bayangan-bayangan, sebenarnya bayangan
itu tidak ada.”
“Kalau dalam kondisi seperti itu, Bpk/Ibu jangan menyetujui atau menyanggah apa yang
diceritakan oleh anak Bpk/Ibu!” “Dengarkan saja! Katakan bahwa Bpk/Ibu tidak
mendengar suara atau melihat bayangan itu!”
“Ya, bagus seperti itu!”
Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita berdiskusi?”
“Coba Bpk/Ibu ulangi lagi apa masalah yang dihadapi oleh anak Bpk/Ibu!”
“Bpk/Ibu, kalau anaknya mendengar suara-suara atau melihat bayangan-banyangan,
cobalah untuk menerapkan cara tidak menyokong atau menyanggah halusinasinya!”
“Minggu depan Saya akan kemari lagi untuk berdiskusi tentang cara merawat anak Bpk/Ibu
yang mengalami halusinasi.” Selamat pagi Bpk/Ibu.
Lampiran 3
1019032011 DHANI JUAWALFIZA
1019032072 SITI NURHASANAH
1019032037 LILIS SEPTIANI

Latihan 11: Pendidikan Kesehatan Keluarga Pasien Halusinasi

Pertemuan II: Melatih keluarga merawat pasien halusinasi

Orientasi:
“Assalammualaikum Bpk/Ibu!”
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini?”Apakah anaknya masih terlihat bicara sendiri?
“Sesuai janji kita minggu yang lalu, hari ini kita akan berdiskusi bagaimana cara menangani
anak Bpk/Ibu yang mengalami halusinasi. Mau berapa lama? Di mana enaknya kita
berdiskusi?” Bagaimana kalau di ruang tamu?”

Kerja:
“Kalau anak Bpk/Ibu mengalami halusinasi apa yang dilakukan? Bagaimana pengaruh
terhadap perilaku anak Bpk/Ibu? Apakah halusinasinya berkurang?”
“Ada beberapa cara untuk membantu anak Bpk/Ibu bisa mengatasi halusinasi. Cara-cara
tersebut meliputi:
Jangan membantah pernyataan anak Bpk/Ibu atau menyokongnya. Katakan saja Bpk/Ibu
percaya bahwa anak tersebut memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi
Bpk/Ibu sendiri tidak mendengar atau melihatnya.
Saya sudah melatih anak Bpk/Ibu untuk menerapkan 4 cara untuk mengatasi halusinasi yaitu
menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan kegiatan yang terjadwaldan
makan obat secara teratur (jelaskan). Tolong Bpk/Ibu bisa memantau pelaksanaan ketiga
cara tersebut. Berikan pujian dan dorongan untuk melaksanakannya! Jangan biarkan anak
Bpk/Ibu melamun, karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang
mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat
bersamabersama Bantu anak Bpk/Ibu minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat
tanpa konsultasi.Bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, ajaklah anak Bpk/Ibu
bercakap-cakap dan suruh dia menghardik suara tersebut!”

Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Bpk/Ibu sebutkan lagi empat cara membantu anak Bpk/Ibu mengatasi halusinasinya!”
“Dalam seminggu ini cobalah pantau anak Bpk/Ibu menerapkan cara-cara tadi!”

“Minggu depan Saya akan kemari untuk melatih Bpk/Ibu berkomunikasi dengan anak
Bpk/Ibu. Saya akan datang sekitar jam 10.00 pagi.
Lampiran 3

1019032018 ERSA AIDA


1019032082 ULFA NIATI
1019032045 MAULANI ULFAH

Latihan 12: Pendidikan Kesehatan Keluarga Pasien Halusinasi

Pertemuan Keluarga III: Melatih keluarga praktek merawat pasien

Orientasi:
“Assalammualaikum”
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu pagi ini?” Apakah anak Bpk/Ibu sudah menerapkan 3 cara
mengontrol halusinasi? Bagaimana minum obatnya? Apakah halusinasinya masih sering
muncul?
“Pagi ini kita berdiskusi tentang fasilitas kesehatan yang bisa Bpk/Ibu gunakan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak Bpk/Ibu. Mau di mana kita diskusi? Berapa
lama? Bagaimana kalau setengah jam di ruang tamu ini?”

Kerja:
“Selama ini ke mana Bpk/Ibu biasanya membawa anak Bpk/Ibu berobat? Ada beberapa
fasilitas kesehatan yang bisa Bpk/Ibu gunakan. Kalau berobat jalan Bpk/ibu bisa membawa
ke Puskesmas terdekat yang ada dekat sini. Jika perilaku anak Bpk/Ibu tidak terkendali,
misalnya mengamuk, menolak minum obat, maka segera telepon saya agar dibawa ke rumah
sakit jiwa (jika tidak ada ke rumah sakit umum) agar mendapat penanganan yang terbaik.
Bagaimana Bpk/Ibu? Ada yang mau ditanyakan? Bagus!”

Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah mendapat penjelasan dari saya tadi?”
“Coba Bpk/Ibu sebutkan lagi fasilitas kesehatan yang bisa Bpk/Ibu pergunakan untuk
mengatasi jika ada masalah pada anak Bpk/Ibu!” Tetap jangan lupa membantu anak
BPk/Ibu melakukan kegiatan sesuai jadwal. “Saya akan kembali minggu depan untuk
mendiskusikan masalah lain yang dihadapi oleh anak Bpk/Ibu
Lampiran 3

1019032028 IRFANUDIN
1018032015 BAGUS SYEHNAM P
1019032053 NAVA NOVIYANTI DEWI

Latihan 2 : Membantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.


Orientasi :
“ Assalamuallaikum, bagaimana keadaan bapak/ibu hari ini ? Saya lihat Bapak/ibu pagi ini
tampak segar” Bagaimana, apakah ada lagi kemampuan Bapak/ibu yang belum kita
bicarakan ?Bagus sekali, jadi sudah ada 7 (tujuh) ya ! Baiklah kita akan menilai kegiatan
yang masih bisa Bapak/ibu lakukan.” Mau duduk dimana, bagaimana kalau di ruang tamu ?
Mau berapa lama, bagaimana kalau 20 menit?”

Kerja :
” Bapak/ibu, dari 7 (tujuh) kegiatan/kemampuan ini yang mana yang masih dapat dikerjakan
di rumah ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 7 (misalnya ada 4
yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 4 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah. Menurut Bapak/ibu adakah bantuan yang diperlukan? Iya, bagus sekali!”

Terminasi :
”Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah kita bercakap-cakap ? Jadi ada 4 (empat) kegiatan
yang dapat Bapak/ibu lakukan. Coba Bapak/ibu pikirkan kegiatan yang akan dipilih untuk
dilatih. Bagaimana kalau dua hari lagi kita memilih kegiatan yang paling disuka, dan
melatihnya. Mau jam berapa ?”
Lampiran 3

1019032036 LILI ANDRIANI


1019032007 AYU HAMDILAH
1019032061 REVI BUDI PRATIWI

Latihan 3 : Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan yang sesuai dengan


kemampuan.
Orientasi :
“Assalammuallaikum, bagaimana perasaan Bapak/ibu hari ini ? Wah, tampak segar !, Masih
ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini ? Betul sekali, memilih kegiatan yang dapat
bapak/ibu kerjakan dari 7 kegiatan yang Bapak/ibu pernah lakukan. Bagaimana kalau kita
bercakap-cakap ditempat biasa. Berapa lama ? 30 menit seperti biasa”.

Kerja :
“Mari kita lihat daftar kegiatan yang sudah kita buat dua hari yang lalu”.
”Coba Bapak/ibu pilih yang mana yang masih bisa dikerjakan di rumah. Yang nomor satu,
merapihkan tempat tidur, bagaimana Bapak/ibu ? Wah, tentu bisa dilakukan ya. Bagus
sekali. Yang nomor dua main tenis, Wah saat ini belum bisa dilakukan. Baik, nomor tiga
mencuci piring, bisa ya. (dst sampai ke 7 nya didiskusikan, misalnya ada 5 kegiatan dipilih
dan dapat dikerjakan di rumah)”.

Terminasi :
“Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah memilih kegiatan yang dapat dikerjakan di rumah
? Bagus sekali ! ada 5 kegiatan yang bisa dilakukan Bapak/ibu. Coba, dipikirkan kegiatan
yang mana yang akan dilatih terlebih dahulu. Dua hari lagi, saya akan datang untuk melatih
Bapak/ibu. Mau jam berapa ? Bagaimana kalau jam 10 lagi. Sampai jumpa ”.
Lampiran 3

1019032044 MARWA DWI SULISTYOWATI


1019032017 ENOK SUPRIYANTI
1019032069 RIZMA SEPTIANI YUSUP

Latihan 4 : Melatih kegiatan yang sudah dipilih pasien sesuai kemampuannya dan menyusun
rencana kegiatan
Orientasi :
“Assalammuallaikum, bagaimana perasaan Bapak/ibu pagi ini ? Wah, tampak cerah !,
Sudah siap untuk latihan melakukan kegiatan yang telah ditetapkam dua hari yang lalu ?
Mau pilih yang mana dulu ? Baik, mari kita latihan merapihkan tempat tidur. Dimana
kamarnya ?

Kerja :
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang
kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik
dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan
letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki.
Bagus !”

Terminasi :
”Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah latihan ? Bagus sekali, Bapak/ibu dapat mengikuti
langkah-langkahnya. Sekarang, mari kita masukkan pada jadual harian bapak/ibu. Mau
berapa kali sehari merapihkan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ?
Lalu sehabis istirahat, jam 16.00. Kalau sudah dikerjakan beri tanda ya. Nah, dua hari lagi
saya datang, kita latihan kegiatan yag kedua. Mau jam berapa ? Sama dengan sekarang ?
Sampai jumpa ”
Lampiran 3
1019032051 MUSLIHAH
1019032025 HERLIN HADININGSIH
1019032077 SUPARMI

Latihan 5 : Percakapan dengan keluarga untuk membantu memotivasi pasien dalam


melakukan kegiatan yang sudah dilatihkan
Orientasi :
“Assallammuallaikum ! Bagaimana keadaan Bapak/Ibu disini ? Bagaimana kalau hari ini
kita bercakap-cakap tentang cara memotivasi anak Bapak/ibu melakukan kegiatan yang
sudah dilatih ? Adakah waktu Bapak/ibu, kira-kira 30 menit ?

Kerja :
“ Anak Bapak/ibu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur dan mandi.
Serta telah dibuat jadual untuk melakukannya. Saya telah katakana bahwa Bapak/ibu akan
mengingatkannya untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai jadual. Tolong bantu
menyiapkan alat-alatnya. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya
meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadual yang kegiatannya”.

Terminasi :
”Bagaimana Bapak/bu ? Ada yang ingin ditanyakan ?. Baik, jangan lupa ya Bapak/ibu. Dua
hari lagi saya datang lagi untuk melatih kegiatan yang lain. Nanti kita lakukan bersama-
sama. Sampai jumpa “.
Lampiran 3
1019032060 RESTU ADIWIJAYA PUTRA
1019032034 KARINAAPRILLIANIPUTRI
1019032083 ULFAH DWI ANGGRAINI

Latihan 1: Melakukan Pengkajian Pasien Isolasi sosial

Orientasi:
“Assalammualaiukum Bpk/Ibu ……! Saya ... perawat dari Puskesmas ... Nama Bpk/Ibu
siapa? Senang dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu......hari ini?”
“Baiklah, sekarang kita mau diskusikan tentang bagaimana hubungan Bpk/Ibu dengan
orang di sekitar sini. Berapa lama kita mau berdiskusi? Mau di mana?”
Kerja:
“Dengan siapa Bpk/Ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat?”
“Apa yang membuat Bpk/Ibu tidak dekat dengan orang lain?”
“Apa saja kegiatan yang biasa Bpk/Ibu lakukan saat bersama keluarga? Bagaimana dengan
teman-teman yang lain?”
“Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain?”
“Apa yang menghambat Bpk/Ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang
lain?”
Terminasi:
“Baiklah, bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap?”
“Jadi apa saja tadi yang membuat Bpk/Ibu tidak senang bercakap-cakap dengan orang
lain?” (Perawat merangkum beberapa alasan pasien tidak mau berinteraksi dengan orang lain
melalui percakapan yang telah dilakukan)
“Coba dalam dua hari ini Bpk/Ibu mengingat lagi hal-hal apa yang membuat tidak ingin
bercakap-cakap dengan orang lain ”
“Dua hari lagi saya akan kemari, jam ……, kita akan bercakap-cakap tentang keuntungan
bercakap-cakap dengan orang lain dan kerugian tidak bergaul.”
“Wassalammualaikum Bpk/Ibu!”
Lampiran 3
1019032068 RIZKI NURYATNA
1019032041 M. ALI ALATAS
1019032005 ANNISA FITRI LESTARI

Latihan 4: Membantu Pasien Menyadari Masalah Isolasi sosial Pasien

Orientasi :
“Assalammualaikum Bpk/Ibu! ”
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Masih ada hal-hal yang membuat Bpk/Ibu tidak
ingin bercakap-cakap dengan orang lain ? ‘’
“Seperti janji seminggu yang lalu, hari ini kita akan diskusi tentang apa yang menyebabkan
Bpk/Ibu kurang suka bergaul, keuntungan bergaul dan kerugian bila tidak bergaul dengan
orang lain. Mau berapa lama Bpk/Ibu? Di sini saja ya Bpk/Ibu?”
Kerja :
”Menurut Bpk/Ibu apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah benar, ada
teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau
kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya Pak/Bu ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu
inginkah Bpk/Ibu belajar bergaul dengan orang lain ?
Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita tahu untungnya bergaul dan ruginya tidak
bergaul?”
”Iya, ada 3 keuntungannya (sebutkan!) dan ada 4 kerugian tidak bergaul”
”Coba nanti diingat-ingat lagi apa untungnya bergaul dan ruginya tidak bergaul. ”
”Nah, dua hari lagi saya akan datang, dan kita akan bicarakan cara bergaul dengan orang
lain.”
”Assalammualaikum..., sampai jumpa.
Lampiran 3

1019032076 SRI WAHYUNINGSIH


1019032049 MUFRITOH
1019032013 DIAN MARIANA

Latihan 4: Membantu Pasien Menyadari Masalah Isolasi sosial Pasien

Orientasi :
“Assalammualaikum Bpk/Ibu! ”
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Masih ada hal-hal yang membuat Bpk/Ibu tidak
ingin bercakap-cakap dengan orang lain ? ‘’
“Seperti janji seminggu yang lalu, hari ini kita akan diskusi tentang apa yang menyebabkan
Bpk/Ibu kurang suka bergaul, keuntungan bergaul dan kerugian bila tidak bergaul dengan
orang lain. Mau berapa lama Bpk/Ibu? Di sini saja ya Bpk/Ibu?”
Kerja :
”Menurut Bpk/Ibu apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah benar, ada
teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau
kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya Pak/Bu ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu
inginkah Bpk/Ibu belajar bergaul dengan orang lain ?
Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita tahu untungnya bergaul dan ruginya tidak
bergaul?”
”Iya, ada 3 keuntungannya (sebutkan!) dan ada 4 kerugian tidak bergaul”
”Coba nanti diingat-ingat lagi apa untungnya bergaul dan ruginya tidak bergaul. ”
”Nah, dua hari lagi saya akan datang, dan kita akan bicarakan cara bergaul dengan orang
lain.”
”Assalammualaikum..., sampai jumpa.
Lampiran 3

1019032086 YULIANINGSIH
1019032057 OPAN SETIAWAN
1019032023 GIEGIES ELSANDI

Latihan 6: Pendidikan Kesehatan Keluarga

Orientasi:
“Selamat pagi Bpk/Ibu! Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Bagaimana keadaan anak
Bpk/Ibu sekarang?”
“Hari ini kita berdiskusi tentang masalah tidak mau bergaul dengan orang lain yang dialami
oleh anak Bpk/Ibu dan cara mengatasinya. Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama Bpk/Ibu
punya waktu? Bagaimana kalau satu jam?”

Kerja:
“Masalah yang dialami oleh anak Bpk/Ibu disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala
penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain.”
“Apabila masalah ini tidak diatasi maka pasien bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar
suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.”
“Untuk menghadapi keadaan pasien yang demikian keluarga harus sabar. Pertama keluarga
harus membina hubungan saling percaya dengan pasien yang caranya adalah bersikap
peduli dengan pasien dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat
dan dorongan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang
lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.”
”Seperti ini cara memberikan pujian : Bagus ... Bagus. Kamu sudah mampu bergaul dengan
teman-teman di sekitar rumah ini!”
Coba Bpk/Ibu peragakan ! Selanjutnya jangan biarkan pasien sendiri. Buat rencana atau
jadwal bercakap-cakap dengan pasien. Misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi
bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama.”
“Bpk/Ibu juga harus menjaga supaya pasien terus minum obat sesuai program. Jangan
menghentikan obat tanpa konsultasi dengan petugas kesehatan (perawat atau dokter
puskesmas).”
“Apabila pasien tidak membaik dan sama sekali tidak bisa mengurus dirinya sendiri, Bpk/Ibu
bisa membawanya ke RSJ untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sampai di sini ada
yang mau ditanyakan?”

Terminasi:
“Baiklah karena waktunya habis. Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-
cakap?”
“Coba Bpk/Ibu ulangi lagi cara menangani pasien yang tidak mau bergaul!”
“Selanjutnya silakan Bpk/Ibu coba cara yang tadi kita bahas !”
“Minggu depan kita akan diskusi tentang pengalaman Bpk/Ibu mempraktekkan latihan kita
hari ini dan hal-hal lain yang perlu dilakukan. Saya akan datang jam 10.00 WIB ke mari.
Lampiran 3

1019032002 ALFIN JULIANA RIFAL


1019032065 RISKA DAMAYANTI
1019032030 IRMA OKTAVIANTI

Latihan 1: Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan serta akibatnya
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A K,panggil saya A, dari puskesmas Kuto
Baru. Saya yang akan merawat bapak hari ini. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil
apa?”
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah?”
“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang penyebab bapak marah”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang?”
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak?”

KERJA:
“Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Terus,
penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, jadi ada 2 penyebab marah
bapak”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang kerumah dan istri belum
menyediakan makanan, apa yang bapak rasakan?” (tunggu respons pasien)
“Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot,
rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang bapak lakukan? O..iya, jadi bapak memukul istri bapak dan
memecahkan piring, apakah dengan cara ini makanan terhidang? Iya, tentu tidak. Apa
kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-piring pecah.
Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak?”
”Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah ........ (sebutkan) dan yang bapak rasakan ........
(sebutkan) dan yang bapak lakukan ....... (sebutkan) serta akibatnya ......... (sebutkan)
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang
bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas””Baik, saya akan datang 2 hari lagi, kita
bahas cara marah yang baik agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan. Mau jam
berapa ketemunya? Baik, jam 9 lagi ya. Sampai jumpa lagi dua hari mendatang.
Lampiran 3
1019032010 DEIS FEBRIYANTI
1019032073 SITI SALBIYAH
1019032039 LIVIA EKA FITRI

Latihan 2: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik

ORIENTASI
“Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang
lagi”
“Bagaimana perasaan bapak hari ini, adakah hal yang menyebabkan bapak marah?”
“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan kegiatan fisik”
“Dimana kita bicara? Mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?”

KERJA
“Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar,
mata melotot, bapak dapat melakukan: tarik napas dalam dan pukul kasur dan bantal”.
“Mari kita coba latihan tarik napas dalam: Berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan/tipu perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus, tahan, dan tiup melalui mulut. Nah,
lakukan 5 kali. Bagus sekali, bapak sedah bisa melakukannya”.
“Mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak? Jadi kalau nanti bapak
kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan
memukul kasur dan bantal. Nah, coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus
sekali bapak melakukannya”.
“Sekarang kita buat jadualnya ya pak, mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur
dan bantal serta tarik napas dalam ini?”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”
“Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba bapak sebutkan lagi”
“Mari kita masukkam kedua cara tadi kedalam jadual kegiatan sehari-hari bapak. Tarik
napas dalam mau jam berapa? Pukul kasur bantal mau jam berapa?. Baik, jadi tarik napas
dalam jam ........... dan jam ........... Pukul kasur bantal jam .............. dan jam ........... Lalu
kalau ada keinginan marah, gunakan kedua cara tadi ya pak”.
“Dua hari lagi saya akan kembalidan kita latih cara mengontrol marah dengan belajar
bicara yang baik. Mau jam berapa pak? Baik, jam 10 pagi ya. Sampai jumpa”
Lampiran 3
1019032016 ELOK WULANDARI
1019032080 TITA NOVITA
1019032047 MOCH SYAICHU

Latihan 3: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal

ORIENTASI
“Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang
lagi”
“Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur bantal?, apa
yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”
“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara yang baik bila sedang marah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?”

KERJA
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya pak:
Pertama meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar, misalnya: ‘Bu, tolong ambilkan saya air minum itu’. Coba
bapak praktekkan. Bagus pak”.
Kedua menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya,
katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’. Coba bapak
praktekkan. Bagus pak”
Ketiga mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal
bapak dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu’. Coba
praktekkan. Bagus”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah
dengan bicara yang baik?”
“Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari”
“Bagus sekal, sekarang mari kita masukkan dalam jadual. Berapa kali sehari bapak mau
latihan bicara yang baik?, bisa
kita buat jadualnya?. Coba masukkan dalam jadual latihan sehari-hari, misalnya meminta
obat, uang, dll”.
“Dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi bapak ya?”
“Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, pak setuju?”
“Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah bapak yaitu dengan
cara ibadah, bapak setuju?”
Lampiran 3
1019032026 IFATUSOLIHAH
1019032087 YUSTIKA SARI
1019032055 NURFARIDAH

Latihan 4: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual


ORIENTASI
“Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang
lagi”
“Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal dan bicara
yang baik?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”
“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk menyalurkan marah bapak yaitu
dengan ibadah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?”

KERJA
“Coba bapak ceritakan kegiatan ibadah yang biasa bapak lakukan. Bagus”
“Nah, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika
tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu
kemudian sholat”.
“Bapak bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan”.

TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga ini?”
“Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus”.
“Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadula kegiatan bapak. Mau berapa kali bapak
sholat. Baik kita masukkan sholat ....... dan ........ (sesuai kesepakatan pasien)
“Dua hari lagi saya akan datanglagi, nanti kita bicarakan cara keempat mengontrol rasa
marah, yaitu dengan obat yang sudah bapak dapat dari puskesmas. Mau jam berapa pak?
Seperti sekarang saja, jam 10 ya?”
“Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila bapak merasa
marah”
“Dua hari lagi saya akan mengunjungi bapak lagi ya?”
“Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, pak setuju?”
“Setelah ini coba bapak lakukan jadual sholat sesuai jadual yang telah kita buat tadi”
“Nanti kita akan membicarakan cara penggunaanobat yang benar untuk mengontrol rasa
marah bapak, setuju pak?”
Lampiran 3
1019032033 JULAEHA
1019032001 ACHMAD CHAFIDZUDDIN J
1019032009 BINTA FORA AGNESYA

Latihan 5: Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat

ORIENTASI
“Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang
lagi” “Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal,
bicara yang baik serta sholat dn baca doanya?, apa yang dirasakan setelah melakukan
latihan secara teratur?. Coba kita lihat cek list kegiatannya”. “Bagaimana kalau sekarang
kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?” “Berapa lama bapak mau
kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?”
“Sekarang saya akan jelaskan tentang pentingnya minum obat“.

KERJA
“Bapak sudah dapat obat dari dokter puskesmas?”
“Pak, bapak perlu minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga
tenang”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ, yang putih ini
namanya THP, dan yang merah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus bapak minum
3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 sian g, dan jam 7 malam”. “Bila nanti setelah minum obat
mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa mengisap-isap es
batu”.“Bila terasa mata berkunang-kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu”.“Sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak obat apakah
benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus
diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar?”
“Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya pak”
“Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadual ya pak”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum obat yang
benar?”
“Coba bapak sebutkan lagi cara minum obat yang benar”
“Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang kita
tambahkan jadual kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan
teratur ya”.
“Baik, seminggu lagisaya kembali untuk melihat sejauhmana bapak melaksanakan kegiatan
dan sejauhmana dapat mencegah rasa marah. Sampai jumpa”
Lampiran 3
1019032042 M. IQBAL FAUZI
1019032019 FAIZATUDDINIYAH
1019032063 RIKA EKA PUTRI

Latihan 6: Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara merawat klien perilaku
kekerasan di rumah
ORIENTASI
“Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya A K, saya perawat dari puskesmas Kuto
Baru, saya yang akan merawat bapak (pasien). Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang sekarang tentang apa yang menyebabkan bapak marah dan
cara mengatasinya?”
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang, bu?”

KERJA
“Bu, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar akan
membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
“Yang menyebabkan suami ibu marah dan ngamuk adalah kalau dia direndahkan”
“Kalau nanti wajah suami ibu tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu artinya
suami ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya dengan
membanting-banting perabot rumah tangga”
“Bila hal tersebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jangan lupa
jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti gelas, pisau. Jauhkan
juga anak-anak kecil dari bapak.”
“Bila bapak masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas setelah sebelumnya diikat
dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta bantuan orang lain saat mengikat
bapak ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti bapak dan dijelaskan alasan mengikat yaitu
agar bapak tidak mencedari diri sendiri, orang lain dan lingkungan”
“Nah bu, ibu sudah lihat khan apa yang saya ajarkan kepada bapak bila tanda-tanda
kemarahan itu muncul. Ibu bisa bantu bapak dengan cara mengingatkan jadual latihan cara
mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik, verbal, spiritual dan obat teratur”.
“Kalau bapak bisa melakukan latihannya dengan baik jangan lupa dipuji ya bu”.

TERMINASI
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat bapak?”
“Coba ibu sebutkan lagi cara merawat bapak”
“Setelah ini coba ibu ingatkan jadual yang telah dibuat untuk bapak ya bu”

Anda mungkin juga menyukai