Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM I

KIMIA ORGANIK

SENYAWA POLAR DAN NON POLAR

DisusunOleh :

Yuanita Erma Zakiya (19.71.020987)

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2020
Judul : SENYAWA POLAR DAN NON POLAR
Hari/tanggal : 01 JUNI 2020
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa Mampu membedakan senyawa polar dan non polar
2. Mahasiswa mampu menggambarkan struktur-struktur senyawa yang diberikan.
I. Hasil Praktikum

Fotobagian A dan B dari laporan sementara

II. Pembahasan

HASIL
TEORI PEMBAHASAN KESIMPULAN
PRAKTIKUM

TABUNG A Air merupakan Berdasarkan kepolarannya, Dari hasil yang sudah di


senyawa polar karena air merupakan pelarut polar. dapatkan dan dari teori yang
n- heksana mempunyai H dan O yang Berpatokan pada prinsip kelarutan sudah di berikan maka dapat di
+ perbedaan Like Dissolves Like, maka senyawa tarik kesimpulan n-heksana
H2O = keelektronegatifan besar. yang bersifat polar akan larut dalam tidak larut dalam air karena
Di mana H bermuatan pelarut yang polar, begitupun untuk memiliki perbedaan sifat dan
Tidak larut, parsial positif dan O senyawa yang bersifat non polar n-heksana merupakan senyawa
membentuk 2 bermuatan parsial negatif. akan larut dalam pelarut non polar. non polar dan air merupakan
lapisan . Larutan garam (NaCl) n-heksan sebagai bahan non polar. senyawa polar.
merupakan senyawa ionik Sehingga n-heksana tidak larut
di mana Na akan dalam air dan membentuk 2 lapisan
bermuatan positif dan Cl karena perbedaan sifat kepolaran.
akan bermuatan negatif. (House, J. E, 2008)
Pada saat ini maka kedua
senyawa tersebut dapat
saling larut sesuai dengan
prinsip like dissolve like.
(House, J. E, 2008)

Molekul air, dibentuk oleh Dari hasil yang sudah di


TABUNG B atom H dan O dan alkohol juga dapatkan dan dari teori yang
dibentuk oleh atom H dan O oleh sudah di berikan maka dapat di
Metanol + H2O sebuah ikatan sigma. Adanya gugus tarik kesimpulan Metanol larut
= larut OH ini membuat alkohol memiki dalam air karena memiliki
polaritas yang hampir sama dengan kesamaan sifat yaitu larutan
polaritas air. Namun kepolaritasan polar.
yang dimiliki oleh senyawa-
senyawa turunan alkohol tidak akan
sebanding dengan polaritas air, hal
ini dipengaruhi oleh kehadiran
gugus alkil pada molekulnya.
seperti yang diketahui gugus alkil
merupakan gugus non polar,
semakin panjang alkil yang dimiliki
oleh suatu senyawa maka semakin
besar sifat non polarnya. Pada
metanol, dimana gugus alkil yang
senyawa ini miliki tidak begitu
panjang dan tidak merubah tingkat
kelektronegatif sehinnga metanol
dapat larut dalam pelarut polar (air).

TABUNG C Etil asetat adalah pelarut etil asetat sebagai senyawa semipolar. Dari hasil yang sudah di dapatkan
polar menengah atu Terbentuknya 2 lapis cairan oleh dan dari teori yang sudah di
Etil Asetat + H2O semipolar yang volatil senyawa polar dan senyawa nonpolar berikan maka dapat di tarik
= tidak larut, (mudah menguap), tidak ini dipengaruhi oleh ikatan yang kesimpulan Etil Asetat tidak larut
membentuk 2 beracun, dan tidak dibentuk. dalam air dan membentuk 2
lapisan . higroskopis. Etil asetat  (McKetta and Cuningham, 1994). lapisan cairan karena dipengaruhi
dibuat melalui reaksi perbedaan sifat.
esterifikasi Fischer dari asam
asetat dan etanol. Reaksi
esterifikasi Fischer adalah
reaksi pembentukan ester
dengan cara merefluks
asam karboksilat bersama
etanol dengan katalis
asam.
(McKetta and Cuningham,
1994).
Dalam kebanyakan situasi, Aseton air Aseton, juga dikenal Dari hasil yang sudah di dapatkan
TABUNG D zat kutub larut dalam zat sebagai propanon, dimetil keton, 2- dan dari teori yang sudah di
Aseton + H2O kutub lainnya. Hal yang propanon, propan-2-on, dimetilformal berikan maka dapat di tarik
= larut dalam air. sama berlaku untuk zat dehida, dan β-ketopropana, adalah kesimpulan Aseton larut dalam air
nonpolar. Semakin lama senyawa berbentuk cairan yang tidak karena memiliki sifat yang sama
rantai alkohol hidrokarbon berwarna dan mudah terbakar. Ia yaitu larutan Polar
bertambah, semakin larut merupakan keton yang paling
dalam air. Alkohol memiliki
sederhana.  alkohol, artinya bukan
satu ujung yang bersifat
polar atau nonpolar. Satu area, area
hidrofobik sedangkan ujung
lainnya bersifat hidrofilik. hidroksil, adalah polar, sedangkan
Ujung hidrofilik bagian karbonnya nonpolar dan
mengandung gugus –OH hidrofobik. Bagian karbon dapat
yang dapat membentuk menjadi lebih panjang yang
ikatan hidrogen dengan menyebabkan Aseton menjadi lebih
molekul air. nonpolar.
(Wade, L.G. 2006:1041- Kombinasi bagian hidrofobik dan
1063) hidrofilik memang membuat molekul
Aseton standar larut dalam air.
(Wade, L.G. 2006:1041-1063)

Heksana adalah sebuah Berdasarkan kepolarannya, air Dari hasil yang sudah di dapatkan
TABUNG E senyawa hidrokarbon alkana merupakan pelarut polar. Berpatokan dan dari teori yang sudah di
n- heksana dengan rumus kimia C6H14 . pada prinsip kelarutan Like Dissolves berikan maka dapat di tarik
+ Awalan heks– merujuk pada Like, maka senyawa yang bersifat kesimpulan n-heksana tidak larut
H2O = enam karbon atom yang polar akan larut dalam pelarut yang dalam air karena memiliki
Tidak larut, terdapat pada heksana dan polar, begitupun untuk senyawa yang perbedaan sifat.
membentuk 2 akhiran –ana berasal dari bersifat non polar akan larut dalam
lapisan . alkana, yang merujuk pada pelarut non polar. n-heksan sebagai
ikatan tunggal yang bahan non polar. Sehingga n-heksana
menghubungkan atom-atom tidak larut dalam air dan membentuk 2
karbon tersebut. Dalam lapisan karena perbedaan sifat
keadaan standar senyawa ini kepolaran.
merupakan cairan tak (Munawaroh, 2010).
berwarna yang tidak larut
dalam air (Munawaroh,
2010).
Dalam kebanyakan situasi, Isopropanol adalah sejenis alkohol, Dari hasil yang sudah di dapatkan
zat kutub larut dalam zat artinya bukan polar atau nonpolar. Satu dan dari teori yhang sudah di
TABUNG F
Isopropil + H2O= kutub lainnya. Hal yang area, area hidroksil, adalah polar, berikan maka dapat di tarik
larut dalam air sama berlaku untuk zat sedangkan bagian karbonnya nonpolar kesimpulan Isopropil larut dalam
nonpolar. Semakin lama dan hidrofobik. Bagian karbon dapat air.
rantai alkohol hidrokarbon menjadi lebih panjang yang
bertambah, semakin larut menyebabkan isopropanol menjadi
dalam air. Alkohol memiliki lebih nonpolar.
satu ujung yang bersifat
hidrofobik sedangkan ujung
lainnya bersifat hidrofilik. Kombinasi bagian hidrofobik dan
Ujung hidrofilik hidrofilik memang membuat molekul
mengandung gugus –OH isopropanol standar larut dalam air.
yang dapat membentuk
(Sida, 2012)
ikatan hidrogen dengan
molekul air.
(Sida, 2012)

III. Daftar Pustaka

Wade, L.G. 2006 . Organic Chemistry, Sixth edition. New Jersey : Pearson Education International.
House, J. E. 2008. Inorganic Chemistry. USA : Academic Press.
McKetta, J.J and Cuningham, W.A . 1994 . Encyclopedia Chemical Process and Design, vol.4 . New York: Marchell Ekker Inc
pg.406 – 430
Munawaroh. S., Prima.AH. 2010. Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-
Heksana. Jurnal Kompetensi Teknik. Vol. 2. No.1. Hal : 73-78.

IV. Lampiran
Penilaian Laporan Resmi
Nilai Karakteristik KriteriaPenilaian
4 Amat Baik Hasil Praktikum sesuai teori, pembahasan tepat, kesimpulan tepat.
Hasil Praktikum sesuai teori, pembahasan kurang tepat, kesimpulan tepat, atau
Hasil Praktikum sesuai teori, pembahasan tepat, kesimpulan kurang tepat, atau
3 Baik
Hasil Praktikum tidaksesuai teori, pembahasan tepat, kesimpulan kurangtepat, atau
Hasil Praktikum tidaksesuai teori, pembahasan kurangtepat, kesimpulan tepat,
2 Cukup Hasil Praktikum tidak sesuai teori, pembahasan kurang tepat, kesimpulan kurang tepat.
1 Kurang Hasil Praktikum tidak sesuai teori, pembahasan tidaktepat, kesimpulan tidaktepat.

Anda mungkin juga menyukai