Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PENGEMBANGAN ORGANISASI

“ PERAN AGEN PERUBAHAN ”

KELOMPOK 5:

 I MADE DWI UPARIADI SUDATMAJA ( 21 )


 KADEK ARI PUSPITA ( 23 )
 NI PUTU UGI ASTUTI ( 30 )

PRODI : MANAJEMEN EKSEKUTIF SUMBER DAYA MANUSIA

UNIVERSITAS MAHA SARASWATI DENPASAR

TAHUN 2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang peran agen perubahan. Bisa
diterima dengan baik. Terima kasih.

    
                                                                                                                                    

DENPASAR, 13 OKTOBER 2016

ii
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peranan Agen Perubahan .................................................................................. 3
2.2 Jenis-Jenis Agen Perubahan.............................................................................. 5
2.3 Pendekatan Melakukan Perubahan.................................................................... 6
2.4 Etika Agen Perubahan ....................................................................................... 8
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi yang mendunia menyebabkan perubahan yang begitu cepat baik dalam
produk baru, pasar baru, cara berpikir dan kompetensi baru serta teknologi baru. Perubahan
tersebut dapat menjadi peluang dan/atau tantangan dalam menghadapi persaingan. Perubahan
terjadi juga pada organisasi pemerintah (Public Service) diantaranya Badab Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan, dan yang lebih diutamakan adalah perubahan STAN menjadi lembaga
pendikan tinggi yang terakreditasi oleh Kementrian Pendididkan. Agar tetap survive
organisasi/perusahaan dituntut untuk cepat dan tanggap dalam menghadapi lingkungan yang
begitu dinamis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ulrich (1997) yang menjelaskan bahwa
organisasi dituntut membangun kapabilitas yang baru berupa globalisasi, profitabilitas
melalui pertumbuhan, modal intellectual, teknologi dan manajemen perubahan.
"Perubahan", dalam arti luas,adalah respon yang direncanakan atau tidak direncanakan untuk
menghadapi tekanan dan membangun kekuatan.Kekuatan teknologi, ekonomi, sosial dan
politik telah menyebabkan organisasi memodifikasi pekerjaan selama beberapa dekade.
Hal Ini akan menjaditidak realistis untuk menunjukkan adanya kesepakatan universal
tentang besarnya, jangka waktu,dan implikasi dari kekuatan ini.
Seorang agen perubahan adalah seorang individu yang memengaruhi klien dalam
mengambil keputusan inovasi agar sesuai dengan yang diharapkan oleh agen perubahan itu
sendiri. Seorang agen perubahan biasanya mengadopsi  sebuah ide baru, tetapi dia juga dapat
memperlambat proses difusi dan mencegah suatu adopsi dari inovasi dengan efek yang tidak
diharapkan. Banyak perbedaan dalam memutuskan bersama definisi dari agen perubahan.
Guru-guru, para konsultan, dokter umum, agen perluasan agrikultural, pekerja
pengembangan, dan sales. Dari kesemua agen perubahan tersebut memberikan suatu
hubungan komunikasi antara sebuah sistem sumber dari beberapa yang serupa dan sistem
klien. Salah satu peran utama dari agen perubahan adalah memfasilitasi aliran/arus inovasi
dari agen perubahan sampai kepada pendengar/audiens dari klien.
Agar tipe komunikasi ini dapat efektif, inovasi harus diseleksi/dipilih agar
cocok/sesuai dengan kebutuhan klien. Agar pertalian/hubungan dapat berjalan efektif,
feedback/umpan balik dari sistem klien harus mengalir/mengarah sampai agen perubahan
kepada perwakilan perubahan dengan begitu dapat diatur program yang cocok dengan
kebutuhan klien. Agen perubahan mungkin saja tidak dibutuhkan dalam difusi inovasi jika
didalamnya tidak terdapat kemasyarakatan dan perbedaan teknis antara agen perubahan

1
(change agency) dan sistem klien. Sistem agen (agency) perubahan biasanya terdiri/tersusun
dari individu-individu yang memiliki derajat/tingkat yang tinggi dalam menghargai suatu
difusi yang sedang didifusikan; agen perubahan secara personal mungkin dapat berupa Ph.D
dalam bidang agrikultur, science, atau bidang-bidang teknik lainnya.
Pemimpin mereka (agen perubahan) mengetahui bahwa sulit bagi mereka untuk
mengkomunikasikan secara langsung suatu inovasi dengan klien. Mereka berbeda
(heterophily) dalam sub-kebudayaan bahasa, status sosio-ekonomi, kepercayaan dan nilai-
nilai. Jurang pemisah heterophily ini dari kedua sisi antara agen perubahan membuat peran
konflik dan masalah yang pasti dalam komunikasi. Sebagai jembatan/penengah dua sistem
berbeda, agen perubahan adalah sebuah figur/bentuk yang marginal/terpinggirkan dalam
masing-masing dari dua dunia.
Sebagai tambahan untuk menghadapi masalah marginalitas sosial; agen-agen sosial
harus berhadapan dengan masalah-masalah dari kelebihan informasi (information overload),
kondisi dari individu atau sistem dimana input komunikasi yang berlebihan tidak dapat
diproses dan dimanfaatkan/digunakan dapat menuju kerusakan. Banyaknya volume informasi
mengenai inovasi mengalir/berasal dari agen perubahan (change agency) mungkin dapat
mengatasi kapasitas agen perubahan untuk memilih pesan yang paling relevan untuk sistem
klien. Dengan pemahaman akan kebutuhan dari klien-klien, seorang agen perubahan dapat
secara selektif mengubah mereka hanya menjadi informasi yang relevan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan di atas maka dapat di rumuskan permasalahannya tentang bagaimana
peranan agen-agen perubahan ?

2
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Peranan Agen Perubahan


Dalam melaksanakan tugasnya agen perubahan mempunyai peran-peran. Ada tujuh
peran agen perubahan yang dapat diidentifikasi dalam proses mengenalkan sebuah inovasi
kepada suatu sistem klien,yaitu :
 Untuk mengembangkan kebutuhan akan perubahan pada klien
Seorang agen perubahan awalnya sering membantu klien menjadi sadar akan kebutuhan
untuk merubah sikap/tingkah laku mereka. Dalam tujuan untuk memulai proses perubahan,
agen perubahan mengusulkan alternatif baru dari masalah yang terjadi, menguraikan dengan
baik dan jelas pentingnya masalah tersebut untuk diatasi, dan meyakinkan klien bahwa
mereka mampu untuk menghadapi masalah tersebut. Agen perubahan menilai kebutuhan
klien sangat penting pada tahap ini dan juga mencoba membantu klien untuk mendapat
kebutuhan yang lebih baik.
 Untuk membuat sebuah hubungan pertukaran informasi
Ketika kebutuhan akan perubahan dibuat/diciptakan, seorang agen perubahan harus
mengembangkan hubungan dengan kliennya. Agen perubahan dapat meningkatkan hubungan
dengan klien dengan sikap dapat dipercaya (credible), kompeten, dan terpercaya
(trustworthy) dan juga empati terhadap kebutuhan dan masalah klien. Klien harus menerima
agen perubahan sebelum mereka akan menerima inovasi yang dipromosikannya. Inovasi
dinilai pada dasar bagaimana agen perubahan itu dirasakan oleh klien.
 Untuk menganalisis masalah klien
Agen perubahan bertanggungjawab untuk menganalisis masalah para klien untuk
menentukan mengapa alternatif yang ada tidak cocok dengan kebutuhan mereka. Dalam
menuju kesimpulan analisis, agen perubahan harus melihat situasi dengan empatik dari sudut
pandang klien. Disini agen perubahan akan mencoba untuk mengetahui masalah apa yang
dihadapi klien dan mencoba menemukan inovasi yang paling tepat.
 Untuk menumbuhkan niat berubah pada klien
Setelah agen perubahan mengeksplorasi/menyelidiki bermacam-macam kesempatan dari
tindakan yang dapat mengantarkan klien mencapai tujuan mereka, agen perubahan mencari
cara agar mereka tertarik dengan inovasi.

3
 Untuk menerjemahkan niat klien ke dalam tindakan
Agen perubahan mencoba untuk mempengaruhi sikap klien dalam menyesuaikan
saran/rekomendasi berdasarkan kebutuhan para klien. Jaringan interpersonal mempengaruhi
dari pengamatan jarak dekat yang paling penting pada tahap persuasi dan keputusan dalam
proses pengambilan keputusan inovasi. Change agent dapat secara efektif menstabilkan
perilaku baru di kalangan sistem klien melalui penguatan pesan kepada klien yang sudah
mengadopsi.
 Untuk menstabilkan adopsi dan mencegah diskontinyu
Agen perubahan mungkin secara efektif menstabilkan tingkah laku baru sampai menguatkan
pesan kepada klien yang telah mengadopsi, dengan demikian seperti “membekukan” tingkah
laku/sikap baru dari klien. Bantuan ini diberikan ketika seorang klien sedang berada pada
tahap implementasi atau konfirmasi dalam proses keputusan inovasi.
 Untuk mencapai sebuah hubungan yang berulang-ulang
Tujuan akhir dari agen perubahan adalah untuk mengembangkan sikap memperbaharui diri
(self-renewing) dalam bagian dari klien. Ketika perubahan telah terjadi pada klien dan
dipandang telah stabil, maka seorang agen perubahan harus dapat menarik dirinya untuk
keluar dari urusan dengan mengembangkan kemampuan klien untuk menjadi change agent
bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain, change agent berusaha untuk merubah sistem klien
dari posisi mempercayai change agent menjadi mempercayai dirinya sendiri atau seseorang
dari kalangan mereka sendiri.

Dalam pandangannya, agen memiliki peran kritis yaitu :


 Katalisator
Adalah peran untuk meyakinkan pegawai tentang pentingnya perubahan menuju kearah yang
lebih baik. Orang-orang yang benar-benar sukses menjadi katalisator perubahan tentu
memiliki visi yang jelas tentang perubahan berkelanjutan dengan membantu untuk
memastikan bahwa orang-orang bergerak maju.
 Pemberi solusi adalah peran sebagai pemberi alternatif solusi kepada pegawai yang
mengalami kendala. Agen perubahan mengetahui pentingnya hubungan emosional dalam
kelompoknya, ketika mereka bergerak maju. Kemampuan ini juga digunakan saat membantu
olah pemikiran (brainstorming) atasapa yang terjadi, tantangan dan hal-hal harus dilakukan,

4
mendorong diskusi dan tukar pendapat sehingga orang-orang dapat menyimpulkan sendiri
berdasarkan pengalaman mereka.
 Mediator adalah peran dalam membantu melancarkan proses perubahan. Agen
perubahan adalah pemimpin yang memiliki karakter, integritas dan kredibilitas selain
memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam strategi melancarkan proses perubahan.
 Penghubung adalah peran dalam menghubungkan pegawai dengan pembuat
kebijakan. Pemimpin sebagai agen perubahan dapat membangun hubungan yang kuat atas
dasar kepercayaan. Seseorang tidak akan bersedia untuk tumbuh dan berubah jika mereka
tidak memiliki kepercayaan terhadap orang yang mendorong perubahan. Kepercayaan juga
dibangun ketika kita mengetahui bahwa sebagai resiko dan konsekuensi dari perubahan maka
ada kemungkinan kita akan berurusan dengan hal-hal tertentu yang mungkin saja sebelumnya
dihindari.
 Role model, adalah peran sebagai contoh, baik dalam prestasi kerjanya maupun dalam
perilakunya. Agen perubahan harus mampu memberdayakan dan membawa orang lain untuk
menjadi agen perubahan baru selaras dengan budaya kepemimpinan dan pembelajaran.

2.2 Jenis-jenis Agen Perubahan


Ada 3 jenis agen perubahan yaitu,
1. Agen perubahan internal
Agen perubahan internal adalah staff ahli dari dalam organisasi sendiri yang secara khusus
dilatih untuk melakukan pengambangan organisasi.
Keunggulan agen perubahan internal :
 Memahami organisasi secara mendalam
 Dapat melakukan hubungan dan kepercayaan yang di perlukan dalam perubahan.
Kelemahan agen perubahan internal :
 Sering di anggap sebagai agen yang hanya melihat permasalahan dari sisi manajemen
saja.

5
2. Agen perubahan eksternal
Agen perubahan eksternal adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau di tugaskan
untuk memberikan usalan tentang perubahan.

Keuntungan agen perubahan eksternal :


 Dapat memandang permasalahan lebih obyektif
 Dapat membawa gagasan baru
 Perkerjaan lebih terbuka mengemukakan permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
 Pekerja lebih percaya pada kemampuan orang luar daripada orang dalam.
Kelemahan agen perubahan eksternal :
 Sulit menanamkan rasa kepercayaan
 Kurang pemahamannya terhadap organisasi, sehingga kurang mampu melihat
permasalahan secara proporsional
 Cenderung memberikan rekomendasi perubahanan yang drastis.

3. Agen perubahan eksternal-internal


Agen perubahan eksternal-internal adalah upaya memadukan orang-orang dari dalam dan dari
luar organisasi dengan mengambil manfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari
agen perubahan internal dan eksternal.

Agen-agen perubahan dapat berupa :


1. Manajer
2. Karyawan
3. Konsultan luar
Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya, agar dapat
menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target perubahannya.

2.3 Pendekatan Melakukan Perubahan


HarlodJ.Leavitt menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pengubahan
struktur, teknologi, dan atau orang-orangnya.
1. Pendekatan struktur

6
Perubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan system internal ,seperti
acuan kerja , ukuran , dan komposisi kelompok kerja , system komunikasi hubungan –
hubungan tanggung jawab atau wewenang.
Pendekatan structural dibagi menjadi 3 kelompok, yang terdiri dari :

 Aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi klasik.


Para teroritis klasik berusaha untuk memperbaiki prestasi organisasi melalui perumusan
secara jelas dan hati-hati tanggung jawab jabatan para anggota organisasi.
 Desentralisasi
Desentralisasi dapat berdiri sendiri dan memuaskan perhatian pada kegiatan yang berorientasi
tinggi.
 Aliran kerja
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan keahlian
yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara langsung dan cenderung
memperbaiki semangat kepuasan kerja.
2. Pendekatan teknologi
Untuk memprbaiki prestasi organisasi F.W Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisis
dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan
efisiensi sehubung dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan
ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat menciptakan
ketidaksenangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibatnya terjadi
penurunan produktifitas dalam pekerjannya.
3. Pendekatan orang
Pendekatan orang bermaksud untuk merubah secara langsung prilaku karyawan melalui
pemutusan pada keterampilan sikap, persepsi, dan pengharapan mereka sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan lebih efektif. Keterampilan dan sikap baru ini juga dapat
mendorong para karyawan untuk memprakarsai perubahan dalam pekerjaannya.

7
2.4 Etika Agen Perubahan
Etika adalah system nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau
apa yang paling tepat dalam situasi tertentu, memutuskan yang konsisten dengan system nilai
yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.
Etika agen perubahan dapat berupa sebagai berikut :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap profesionalisme, dalam pengembangan dan kopetensi.
3. Tanggung jawab terhadap client dan pihak-pihak lain.
4. Tanggung jawab terhadap profesi.
5. Tanggung jawab sosial.

8
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Perubahan, dalam arti luas, adalah respon yang direncanakan atau tidak direncanakan
untukmenghadapi tekanan dan membangun kekuatan. Kekuatan teknologi, ekonomi, sosial
dan politik telah menyebabkan memodifikasi pekerjaan selama beberapa decade. Perubahan
ada 2 jenis yaitu perubahan direncanakan, dan perubahan tidak direncanakan. Orde
perubahan ada 2 yaitu orde pertama adalah perubahan yang linear dan berkesinambugan dan
orde yang kedua adalah perubahan yang multidimensional, multilevel, tidak
berkesinambungan dan radikal. Dimensi perubahan terdiri dari direct, describe, define,
deliver, develop. Agen perubahan adalah mendefinisikan change agent sebagai “seseorang
yang memberikan saran profesional”. Peran agen perubahan adalah mendemonstrasikan
pengetahuan organisasi, memperbaiki komunikasi organisasi, memecahkan masalah,
membangun consensus dan komitmen, memfasilitasi pembelajaran, menganalisis, Mengelola
dan mengimplementasikan perubahan, meningkatkan fleksibilitas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Putri92depok.2011. pendekatan perubahan organisasi.


http://putri92depok.blogspot.com/2011/05/pendekatan-perubahan-organisasi.html/m=1.
Diakses tanggal 13 oktober 2016
Kelompok lima 218. Makalah pbo konflik dalam organisasi
http://kelompoklima218.wordpress.com/2013/04/08/makalah-pbo/konflik/dalamorganisasi.
Diakses tanggal 13 oktober 2016
Gusasta .2016. prilaku keorganisasian.
http://gusasta.blogspot.com/search/label/Prilaku%20Keorganisasian. Diakses tanggal 13
oktober 2016
Sadidadalila. 22-05-2011. Agen perubahan.
https://sadidadalila.wordpress.com/2011/05/22/agen-perubahan/. Diakses tanggal 13 oktober
2016

Anda mungkin juga menyukai