“INOVASI JASA”
DISUSUN OLEH :
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapkan terima kasih yang
bersifat khusus pun kami sampaikan kepada Bapak KAMAR ZAMAN, SE., MM sebagai
dosen mata kuliah Manajemen Inovasi yang telah membantu memberikan informasi tentang
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi
susunan atau pun materinya, karena masih dalam proses belajar. Untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sentiasa kami terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan ini juga
dapat memberikan informasi dan dapat bermanfaat kepada masyarakat atau pembaca
Demikian pengantar dari kami, mudah-mudahan apa yang telah kami dapat dari proses
pembuatan maklah ini dapat dijadikan pengalaman membuat makalah dengan benar dan
.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
Hampir tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruh kemajuan dan
perkembangan zaman. Hal tersebut membuat perusahaan, suka atau tidak suka, harus
bersaing untuk memunculkan produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk
yang ada sekarang akan hilang dari pasar dan digantikan dengan produk-produk lain sehingga
pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang akan tergantung dari
kebijaksanaan produk yang didefinisikannya. Dalam kondisi saat ini, dimana perkembangan
pasar sangat dinamis dan penuh persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan
eksistensinya jika hanya bertahan pada produknya yang sekarang. Oleh karena itu,
pengembangan produk baru merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Pengembangan tersebut meliputi pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan dari
produk yang sudah ada.
Proses pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai resiko kegagalan.
Untuk memperkecil resiko kegagalan, produk baru perlu dibuat berdasarkan konsep produk
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat menciptakan kepuasan
bagi konsumen (pelanggan)
Dalam bisnis, secara umum terdapat 2 jenis bentuk produk yang ditawarkan kepada para
pelanggan. Pertama adalah produk manufaktur (barang), merupakan produk yang sifatnya
nyata, hadir secara fisik, dapat dilihat dan disentuh. Kedua adalah produk berupa jasa, di
mana jasa adalah sebuah pelayanan yang ditujukan kepada pelanggan dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan tersebut. Sifat dari jasa adalah kebalikan dari produk manufaktur, tidak
dapat dilihat bentuknya, tidak dapat disentuh, dan secara fisik tidak dapat diketahui
bentuknya, hanya dapat dirasakan apakah mampu memenuhi keinginan pelanggan atau tidak.
Salah satu kebutuhan yang secara mendasar harus terpenuhi dengan baik adalah
kesehatan (jasa kesehatan). Kesehatan menjadi penting, salah satunya dikarenakan dalam
kegiatan sehari-hari, seseorang sangat tergantung kepada kondisi kesehatannya. Artinya jika
seseorang sakit, maka sangat mungkin terjadi penurunan produktifitas. Belum lagi, jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya cacat atau bahkan meninggal dunia karena
tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang semestinya.
Banyak pilihan yang dapat diambil oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhan
kesehatannya. Mulai dari puskesmas, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, praktek
dokter sampai dengan pengobatan alternatif.
Setiap orang, tanpa terkecuali mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
terbaik, termasuk anak-anak.
PEMBAHASAN
Pengertian jasa yang paling sering digunakan sebagai acuan dikemukakan oleh Kotler
(2003), yang menyatakan bahwa jasa adalah berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh salah
satu pihak dalam memberikan penawaran pada pihak lain dalam wujud tidak kasat mata dan
tidak mengakibatkan kepemilikan atas sesuatu hal; produksinya bisa atau tidak bisa terikat
pada suatu produk secara fisik.
Jasa (service) dalam literatur manajemen beraneka ragam. Johns dalam Tjiptono dan
Chandra (2011) mengemukakan bahwa konsep “service” secara garis besar mengacu pada
tiga lingkup definisi utama: industri, output atau penawaran dan proses. Lingkup industri
digunakan untuk menggambarkan kategori aktivitasekonomi seperti transportasi, finansial,
ritel, kesehatan, pendidikan dan layanan publik. Lingkup penawaran, bahwa jasa sebagai
produk intangible yang outputnya lebih berupa aktivitas ketimbang obyek fisik. Lingkup
proses mencerminkan panyampaian jasa inti, interaksi personal, serta pengalaman layanan.
Sementara Lovelock et al dalam Tjiptono dan Chandra (2011) beranggapan bahwa service
sebagai sebuah sistem. Dalam pandangan ini, setiap jasa dianggap sebagai sebuahsistem yang
terdiri dari dua komponen utama yaitu operasi jasa (service operations)dan penyampaian jasa
(service delivery).
1. Tidak berwujud (Intangibility),tidak seperti produk fisik, suatu jasa tidak dapat
dilihat, dirasa,dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi. Produk
intangible diyakini akan lebih sulit dievaluasi, karena dapat menimbulkan
tingkatketidakpastian dan resiko yang lebih besar. Oleh karena itu, untuk
mengurangiketidakpastian, pembeli seringkali menggunakan bukti fisik kualitas jasa
yang bersangkutan yang digambarkan dari tempat (place), orang (people), peralatan
(equipment ), materi komunikasi (communication material ), simbol (symbols),harga
(price) yang mereka amati.
2. Heterogenity/Variability, karena kualitas jasa tergantung siapa, kapan, dimanadan
untuk siapa jasa tersebut disediakan maka jasa sangat beraneka ragam.Misalnya dua
orang datang ke salon yang sama dan meminta model rambut yangsama, tidak akan
mendapatkan hasil yang identik. Untuk menjamin konsumen, beberapa perusahaan
menawarkan garansi jasa untuk mengurangi resiko persepsi konsumen.
4. Perishability,salah satu karakter jasa adalah tidak tahan lama, tidak dapatdisimpan
untuk pemakaian masa mendatang. Sifat perishability jasa ini akan menimbulkan
masalah krusial ketika terjadi fluktuasi permintaan. Oleh karena itu, beberapa alternatif
strategi yang bias digunakan perusahaan dalam mengatasi masalah penawaran dan
permintaan jasa tersebut, antara lain :
c)Conmplementary services
d)Reservation systems
Service blueprinting merupakan rancangan grafis visual yang bisa membantu para manajer
jasa untuk mendapatkan gambaran holistik tentang jasa dan layanannya serta memperoleh
wawasan manajerial mengenai karakteristik pengalaman pelanggan. Dalam merancang
sebuah service blueprinting, organisasi jasa harus menggunakan perspektif pelanggan,
sehingga urutan-urutan proses yang didokumentasikan mencerminkan tahap-tahap yang
dilalui pelanggan dalam mendapatkan layanan atau jasa yang dikehendaki. Setiap tahap
mencakup aspek visible dan invisible penyampaian jasa kepada pelanggan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aas, T. H., and Pedersen, P.E. (2010). The Firm-Level Effects Of Service Innovation:
ALiterature Review. International Journal of Innovation Management, Vol. 14, No.5
(October 2010) pp. 759–794.
Akaka, M. A., Vargo, S. L., and Lusch, R. F. (2013). The Complexity of Context:
AService Ecosystems Approach for International Marketing, Journal ofInternational
Marketing, Vol. 21, No. 4, pp 1-20.
Kotler, P. and Keller, K. L. (2012), Marketing Management 14th ed. Upper Saddle River,NJ:
Prentice Hall.Maglio, P. P., and Spohrer, J. (2008). Fundamental Service System.
Journal of theAcademy of Marketing Science, Vol. 36 Issue 1, p18-20.