Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

PENGUSAHA TERKAYA NO.1 DI INDONESIA ROBERT BUDI HARTONO


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Nama : Ayu Cahyaningtyas Oktaviani


Kelas : 4BD-IV
NIM : P27220017129

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang hingga
saat ini masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua
pihak yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.

Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan
khususnya pembaca pada umumnya.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah
lainnya pada waktu mendatang.

Surakarta, 12 Agustus 2020

Penyusun
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
PENGUSAHA TERKAYA NO.1 DI INDONESIA
ROBERT BUDI HARTONO

A. Biografi Robert Budi Hartono


Robert Budi Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong, (lahir di
Semarang, 28 April 1940; umur 80 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia
merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie Gwan. Robert
merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Kakaknya bernama Michael Bambang
Hartono alias Oei Hwie Siang. Total kekayaan Robert pada tahun 2019 yang dicatat
Forbes mencapai US$ 18.6 miliar menempatkannya sebagai orang terkaya ke-54 di
dunia dan orang terkaya no 1 di Indonesia
Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank
Central Asia (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 %
saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000
hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya
pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik. Salah satu bisnis Group Djarum
di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30
tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi ponsel yang sebelumnya hanya
meproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan
yang baru dibuat yakni Ventures Global Digital Prima, Global Digital Niaga
(Blibli.com), mereka juga membeli Kaskus, situs Indonesia yang paling populer.
Robert sangat menyukai olahraga bulu tangkis. Bermula dari sekadar hobi, ia
kemudian mendirikan PB Djarum pada tahun 1969. Salah satu pemain bulu tangkis
yang berasal dari PB Djarum adalah Liem Swie King, yang terkenal dengan julukan
“King Smash”.
Robert Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono
atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, Pemilik PT Djarum ini
memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka
adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.

B. Perjalanan Robert Budi Hartono Menjadi Seorang Pengusaha


Berawal dari PT. Djarum yaitu sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang
bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan
rokok terbesar di Indonesia (dua lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna).
Djarum sendiri adalah perusahaan yang berdiri pada saat Indonesia telah merdeka
pada tahun 1951 (tepatnya 21 April 1951). Pendiri Djarum adalah Oei Wie Gwan.
Lambang jarum yang digunakan oleh perusahaan ini adalah jarum grama phone. Pada
tahun 1983 Djarum menjadi perseroaan terbatas, PT Djarum. Berawal dari Mr. Oei
Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon
pada tahun 1951 mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek
dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir
memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tak lama kemudian).
Periode itu adalah masa masa sulit bagi Budi Hartono dan Bambang Hartono.
Terlebih, prasangka buruk terhadap anggota masyarakat keturunan Tionghoa sedang
naik tajam. Mereka tak ragu-ragu untuk memutuskan keluar dari studi mereka di
Universitas Diponegoro demi menyelamatkan usaha keluarga. Dengan segala cobaan
yang ada, Budi Hartono dan Bambang Hartono tak patah semangat. Mereka justru
menciptakan terobosan-terobosan baru dalam industri rokok. Masa sulit itu diubah
oleh Budi Hartono dan Bambang Hartono menjadi momentum untuk bangkit. Djarum
kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972
Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Saat ini, Di Amerika
Serikat pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang besar. Dan di negeri
asalnya sendiri, Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 milyar batang pertahun atau
20% dari total produksi nasional. Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok
ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di
berbagai sektor. R. Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun
melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis,
elektronik dan multimedia.
Pada tahun 2007, R. Budi Hartono bersama kakaknya, Michael Bambang
Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke bidang perbankan.
Dan menjadi pemegang saham utama, mengendalikan 51% saham, PT Bank Central
Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia pada Desember 2011 nilai aset BCA sebesar Rp
380,927 Triliun (tiga ratus delapan puluh koma sembilan ratus dua puluh tujuh
rupiah). BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank
Central Asia NV.Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali
yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Krisis ini
membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia.
Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan
bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu
beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari
pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu
mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA
berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak
ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun,
padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat
pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank
Indonesia di tahun 2000. Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi
perusahaan public. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan
menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran
Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA.
Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN
mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di
Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi
tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun
sebagai lembaga intermediasi finansial.
Di sektor properti banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO
Djarum ini, R. Budi Hartono, dan yang paling besar adalah mega proyek Grand
Indonesia yang ditantangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008. Proyek ini
mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57
lantai dan apartemen. Total nilai investasinya 1,3 Triliun rupiah.
Di sektor Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit
seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008.
Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian
dari Group Djarum.
Terlepas dari kekayaan dan kesuksesan Grup Djarum, Robert Budi Hartono
adalah sosok yang hampir selalu menghindari sorotan publik. Namun orang yang baru
mengenalnya secara pribadi mungkin akan terkejut mendapati betapa biasanya
pembawaan seorang Budi Hartono. Tutur katanya halus, nada bicaranya selalu rendah
dan santai. Lawan bicaranya selalu mendapatkan perhatian penuh dan diajak larut
dalam perbincangan yang menyenangkan. Jika mengadakan jamuan malam untuk
tamu-tamunya, ia tak lupa mengucapkan terimakasih secara pribadi kepada tiap orang
yang datang. Sikap itu dilaksanakan tanpa memandang status atau jabatan. Miliarder
satu ini juga tidak mengendarai mobil mewah. Jika berada di Jakarta, ia menggunakan
minibus yang penuh para stafnya. Dalam kesehariannya, ia selalu menunjukan
kelasnya sebagai pribadi yang berintegritas tanpa harus pamer kekayaan dan
kekuasaan .
Budi Hartono membesarkan anak-anaknya dengan nilai kesederhanaan dan
kesetaraan yang sama. Victor, yang menjadi penerus tampuk kepemimpinan Grup
Djarum, terkadang didapati sedang berbincang-bincang dengan para atlet di gedung
olahraga bulutangkis di Kudus. Ia banyak bertukar pikiran dengan mereka demi
memajukan program pembinaan olahraga tersebut. Semua anak Budi juga selalu
datang tepat waktu tiap pertemuan atau acara apapun. Jauh di luar bayangan umum
akan sosok seorang miliarder, Robert Budi Hartono hidup bersahaja di balik
predikatnya sebagai orang terkaya di Indonesia.

C. Manajemen Bisnis yang Diterapkan Budi Hartono


Setiap perusahaan yang melakukan bisnis di bidang apapun itu,hal utama yang
menjadi tujuannya yaitu bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik
dalam arti tercapainya keberhasilan yang baik. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan
suatu strategi manajemen yang sudah pasti dimiliki setiap perusahaan. Dalam Era ini
dan dari tahun ke tahun, dapat dirasakan intensitas kompetesi bisnis berlangsung
dengan cepat. PT. Djarum memiliki, 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan.
Nilai-nilai itu adalah :
1. Fokus pada pelanggan.
Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu
perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk
yang telah diproduksi, perusahan akan mandet. PT.Djarum selalu mengutamakan
agar pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan memberikan harga yang
relatif rendah meskipun keuntungan yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan
peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan, selain itu juga PT.Djarum
memberikan dana kepada beberapa pelanggan untuk memasarkan produknya
sehingga tercipta hubungan yang sangat dekat.
2. Profesionalisme.
Profesional dalam membangun perusahaan secara baik, dimulai dengan
perekrutan karyawan-karyawati yang potensial (salah satu elemen vitas bagi
kegemilangan gerak sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk
melakukan inovasi secara terus menerus. seiring tuntutan tersebut, PT.Djarum
selalu memberikan respon yang inovatif pada konsumen. Profesional dalam
mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirancang dengan penuh
optimis. Dengan profesionalisme tersebut semuanya dapat tercapai.
3. Organisasi yang terus belajar.
Dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-penghargaan dan
produk-produk yang inovatif, PT.Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan
tersebut, selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai perusahaannya
sendiri. Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi pengetahuan.
4. Satu keluarga.
Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT.Djarum, ini terlihat ketika pada
waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan,berbagi
cerita, bercanda, ini menciptakan kesenangan bagi para karyawan.Disinilah
kekompakan dari segenap jajaran manajemen dan karyawan. Mereka bersama-
sama untuk memajukan perusahaan,dengan dukungan organisasi yang solid,serta
kerja keras dari semua karyawan.
5. Tanggung Jawab Sosial.
Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT.Djarum sangat
memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan
kesehatan,hadiah tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan,jaminan pensiun.
PT.Djarum juga memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan
sehingga dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial
yang diberikan PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada
masyarakat umum.Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum
melakukan Coorporate Social Responbility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu
: Djarum memberikan dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan
bulutangkis, GOR PT.Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para
pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan
PT.Djarum memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon untuk penghijauan.

D. Kiat Sukses Orang Terkaya di Indonesia Michael Bambang Hartono dan Robert Budi
Hartono
1. Gigih perjuangkan visi.
2. Terus berinovasi.
Budi Hartono dan kakaknya berhasil mengubah usaha kecil yang hampir bangkrut
menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Untuk membuat perusahaan
keluarganya bangkit dari keterpurukan, Bambang dan Budi Hartono melakukan
inovasi besar-besaran dengan memodernisasikan seluruh peralatan di pabrik
rokoknya. Perubahan tersebut berhasil membuat Djarum mengekspor produknya
ke berbagai negara di luar negeri. Ini membuat Djarum sebagai salah satu
perusahaan rokok di Indonesia penyumbang cukai tertinggi bagi APBN Indonesia.
3. Disiplin dan pantang menyerah.
Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan Djarum pada tahun 1963.
Periode itu adalah masa masa sulit bagi Budi Hartono dan Bambang Hartono.
Terlebih, prasangka buruk terhadap anggota masyarakat keturunan Tionghoa
sedang naik tajam. Mereka tak ragu-ragu untuk memutuskan keluar dari studi
mereka di Universitas Diponegoro demi menyelamatkan usaha keluarga. Dengan
segala cobaan yang ada, Budi Hartono dan Bambang Hartono tak patah semangat.
Mereka justru menciptakan terobosan-terobosan baru dalam industri rokok. Masa
sulit itu diubah oleh Budi Hartono dan Bambang Hartono menjadi momentum
untuk bangkit. Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di
pabriknya.
4. Jadikan uang penghasil uang.
Budi Hartono dan Bambang hartono menguasai lebih dari setengah saham BCA.
Mereka juga memiliki perkebunan sawit seluas 65 ribu hektare di Kalimantan
Barat, serta sejumlah properti, termasuk di antaranya Grand Indonesia. Tidak
cukup tanam saham di Indonesia, Budi dan Bambang juga masuk dunia bisnis di
luar negeri.
5. Gemar beramal.
Keluarga Hartono memang terkenal gemar beramal. Melalui Djarum Foundation,
Hartono telah menyelenggarakan sederet kegiatan sosial mulai dari donor darah,
beasiswa pendidikan, hingga penggalangan operasi katarak gratis.
DAFTAR PUSTAKA

Valentin,enjel. 2016.Kesederhanaan Budi Hartono Sang Miliarder Djarum


Group.https://www.academia.edu/33370783/Kesederhanaan_Budi_Hartono_sang_Mi
liarder_Djarum_Group ( 12 Agustus 2020)

Febrianto, Nanda.2019. Perjalanan Hartono Bersaudara Menjadi Orang Terkaya di


Indonesia. https://www.tagar.id/perjalanan-hartono-bersaudara-menjadi-orang-
terkaya-di-indonesia. (12 Agustus 2020)

Heny, 2018. Kisah Budi Hartono Pemilik Djarum, Pernah Bangkrut Akibat Kebakaran.
https://linksulsel.com/kisah-budi-hartono-pemilik-djarum-pernah-bangkrut-akibat-
kebakaran.html .( 12 Agustus 2020)

Dani, Parasar. 2012. 55 Kisah Inspiratif Enterpreneur. Jakarta: Gagas Media.

Anda mungkin juga menyukai