Anda di halaman 1dari 4

BAGIAN 1

PROSES CETAK

I. Pengertian proses cetak.

Proses cetak merupakan inti dari proses produksi grafika, karena


produksi massal dalam industri Grafika dilakukan pada proses cetak.
Mutu dan jumlah dari hasil produksi Grafika sebagian besar ditentukan
dalam proses cetak jika terjadi penyimpangan mutu dan atau jumlah pada
hasil cetak maka kerugian terbesar hanya terjadi dalam proses cetak,
oleh karena itu proses produksi merupakan hal yang penting untuk
proses cetak, oleh karena itu pula proses produksi merupakan hal yang
penting untuk dikendalikan. Pada prinsipnya kegiatan mencetak dapat
disamakan dengan menstempel karena gejala dan prosesnya tidak jauh
berbeda.

A. Definisi Proses Cetak.

Secara fisika proses cetak adalah suatu gejala koloidal yang


kompleks yaitu meliputi penggunaan (pencetakan) cairan kental
(koloid) yang bersifat plastis (tinta cetak) terhadap permukaan
bahan yang terdiri dari sekumpulan serat (selulosa maupun sintetik)
pada kecepatan yang tinggi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu
efek optik pada bahan tersebut.
Secara lebih sederhana proses cetak ialah suatu tahapan pengalihan
tinta dari acuan cetak ke bahan cetak dengan kecepatan dan tekanan
tertentu.

B. Urut-urutan proses cetak.

Proses cetak pada dasarnya terdiri dari beberapa kejadian yang


berurutan dan setiap kejadian dapat mempengaruhi hasil pada
kejadian berikutnya.

Urut-urutan kejadian pada proses cetak :

1. Kejadian awal (sebelum proses cetak), meliputi :

a. Acuan cetak mendapat tinta dari unit penintaan dengan tebal


lapisan tinta tertentu. Kebutuhan tinta pada pelat tergantung
pada kondisi gambar di pelat cetaknya.
b. Bahan cetak (kertas) bergerak untuk bersinggungan dengan
silinder kain karet dan lapisan tinta.

2. Kejadian utama (saat proses cetak), meliputi : acuan cetak dan


lapisan tinta berhubungan dengan bahan cetak (kertas).

a. Perputaran ke-tiga silinder (silinder pelat, silinder kain


karet, silinder tekan), dapat terjadi karena adanya tenaga
yang digunakan untuk menekan kedua permukaan tersebut, yang
disebut tekanan cetak.
b. Perputaran ke-tiga silinder (silinder pelat, silinder kain
karet, silinder tekan), terjadi dalam waktu yang sangat
singkat karena adanya kecepatan yang digunakan, yang disebut
kecepatan cetak.
c. Akibat dari kejadian tersebut diatas, maka ada lapisan tinta
yang dialihkan ke permukaan kertas.

3. Kejadian akhir (setelah proses cetak), acuan dan lapisan tinta


berpindah dengan kertas.

a. Saat kejadian ini terdapat gejala pembelahan tinta.


b. Sebagian lapisan tinta beralih ke permukaan kertas.
c. Sebagian lapisan tinta tinggal pada acuan cetak.
C. Unsur-unsur proses cetak :

Unsur-unsur yang diperlukan


agar proses cetak dapat
berlangsung :

a. Acuan cetak
b. Tinta cetak
c. Bahan cetak
d. Alat/mesin cetak
e. Operator

II. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PROSES CETAK.

Pengalihan tinta pada pada proses cetak menentukan mutu cetak secara
keseluruhan, kondisi pengalihan tinta pada proses cetak sangat
dipengaruhi oleh :

A. Ketebalan lapisan tinta pada acuan cetak.


Banyaknya tinta yang dialihkan ke permukaan bahan cetak
tergantung ketebalan lapisan tinta pada acuan cetak. Semakin
tebal lapisan tinta pada acuan cetak, semakin baik pengalihannya
ke bahan cetak.

B. Permukaan kertas.
 Kehalusan permukaan bahan cetak.
Permukaan bahan cetak yang lebih halus/rata akan menghasilkan
hubungan dengan acuan cetak berlangsung lebih sempurna
sehingga dengan lapisan tinta yang lebih tipis seluruh
permukaan bahan cetak tertutup lapisan tinta.
 Adhesi permukaan bahan cetak dengan tinta cetak.
Hubungan permukaan kertas dengan tinta cetak lebih banyak
ditentukan kertas. Pada permukaan kertas yang diberi lapisan
tertentu tidak menghasilkan cetakan yang rata walaupun
dicetak dengan lapisan tinta yang tebal. Jenis kertas semacam
itu memerlukan sifat adhesi antara permukaan bahan cetak
dengan tinta cetak.

C. Tekanan cetak.
Tekanan cetak yang digunakan menyebabkan hubungan yang baik
antara acuan cetak dengan bahan cetak. Semakin besar tekanan
cetak yang digunakan, semakin banyak jumlah tinta yang
dialihkan.
D. Kecepatan cetak.
Kecepatan cetak yang bertambah menyebabkan waktu untuk
berhubungan secara efektif antara acuan cetak dengan bahan cetak
semakin singkat, sehingga lapisan tinta yang dialihkan dari
acuan cetak ke bahan cetak akan berkurang/lebih tipis.

E. Sifat alir (Reologi) tinta cetak.


Pada umumnya tinta cetak bersifat kaku, tidak mudah mengalir
sekalipun dengan gaya beratnya sendiri.
Pada proses cetak sifat alir tinta cetak dapat berubah karena
tekanan, kecepatan, serta suhu ruang.

Anda mungkin juga menyukai