Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PSIKOSOSIAL DAN ISBD

( APLIKASI KEPERAWATAN TRANSKULTURAL PADA MASLAH


KESEHATAN IBU HAMIL)

DI BUAT OLEH

NAMA : YANSYE NOYA

NPM : 12114201180005

KELAS : C

ANGKATAN 2018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyertaan dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat memahami dan


mengetahui tentang “Aplikasi keperawatan traskultural dalam mengatasi masalah
kesehatan pada ibu hamil”.Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan
dalam penulisan makalah ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Hulaliu, 14 Juli 2020

Penulis

Yansye Noya
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.................................................................................................1

1.2. Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Keperawatan Transkultural................................................................2

2.2. Tujuan Keperawatan Transkultural..................................................................2

2.3. Aplikasi keperawatan Transkultural dalam masalah kesehatan pasieen..........3

2.4. Masalah Kesehatan Dalam keperawatan Transkultural ..................................4

2.5. Asumsi terkait aplikasi keperawatan transkultural .........................................5

2.6. Kendala dalam pengaplikasian keperawatan transkultural..............................5

2.7. Pemecahan masalah dalam pengaplikasian keperawatan transkultural............6

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan.......................................................................................................8

3.2.Saran.................................................................................................................9

Daftar pustaka........................................................................................................10
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalammenjalankan tugas sebagai perawat banyak perubahan –
perubahan yang ada baik di lingkungan maupun klien. Perawat harus
menghadapi berbagai perubahan ini termasuk dari segi pelayanan
kesehatannya. Kebiasaan serta keberagaman penduduk menuntut perawat
agar dapat menyesuaikan diri dengan budaya yang sesuai dengan teori
teori yang dipelajari dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi
Dalam ilmu keperawatan, banyak sekali teori-teori yang mendasari ilmu
tersebut. Termasuk salah satunya teori yang mendasari bagaimana sikap perawat
dalam menerapkan asuhan keperawatan. Salah satu teori yang diaplikasikan
dalam asuhan keperawatan adalah teori Leininger tentang “transcultural nursing”.
Dalam teori ini transcultural nursing didefinisikan sebagai area yang luas
dalam keperawatan yang fokusnya dalam komparatif studi dan analisis perbedaan
kultur dan subkultur dengan menghargai perilaku caring, nursing care, dan nilai
sehat sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu
dan humanistik body of knowledge untuk kultur yang universal dalam
keperawatan. Dalam hal ini diharapkan adanya kesadaran terhadap perbedaan
kultur berarti perawat yang profesional memiliki pengetahuan dan praktik
berdasarkan kultur secara konsep perencanaan dalam praktik keperawatan.
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih mengetahui
aplikasi keperawatan traskultural dalam mengatasi masalah kesehatan pada
ibu hamil, kendala yang terdapat dalam mengatasi permasalahan
keperawatan transkultural serta penyelesaian masalah atau kendala dapa
proses perawatankeperawatn transkultural
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi KeperawatanTranskultural


TransculturalNursing merupakan suatu area yang berkaitan dengan perbedaan
maupun kesamaan nilai– nilai budaya ( nilai budaya yang berbeda , ras , yang
mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan
kepada klien / pasien ) menurut Leininger ( 1991 ). Leininger beranggapan
bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-
nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien.
Perilaku caring adalah bagian dari keperawatan yang membedakan,
mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Tindakan caring
adalah tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada
individu secara utuh. Perilaku ini seharusnya sudah tertanam di dalam diri
manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan
sampai individu tersebut meninggal. Hal ini tetap ikut berkembang dengan
seturut jalannya perkembangan manusia tersebut.

2.2. Tujuan Keperawatan Transkultural


Menurut Leniger tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah dalam
pengembangan sains dan ilmu yang humanis sehingga tercipta praktek
keperawatan pada kebudayaan yang spesifik. Kebudayaan yang spesifik
adalah kebudayaan dengan nilai dan norma yang spesifik yang tidak dimiliki
oleh kelompok lain contohnya suku Osing, Tengger dan Dayak. Sedangkan,
kebudayaan yang universal adalah kebudayaan dengan nilai dan norma yang
diyakini dan dilakukan oleh hampir semua kebudayaan seperti budaya
olahraga untuk mempertahankan kesehatan.
Dengan adanya keperawatan transkultural dapat membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan
kesehatannya. Perawat juga dapat membantu klien agar dapat memilih dan
menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan status kesehatan.
Misalnya, jika klien yang sedang hamil mempunyai pantangan untuk makan
3

makanan yang berbau amis seperti akan, maka klien tersebut dapat mengganti
ikan dengan sumber protein nabati yang lain. Seluruh perencanaan dan
implementasi keperawatan dirancang sesuai latar belakang budaya sehingga
budaya dipandang sebagai rencana hidup yang lebih baik setiap saat. Pola
rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai
dengan keyakinan yang dianut.

2.3. Aplikasi keperawatan Transkultural dalam berbagai masalah kesehatan


pasien
Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural
(Andrew andBoyle, 1995) yaitu :
1)Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan,
2)Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan
kesehatan dan
3)Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan
kesehatan.
(a)Cultural care preservation/maintenance
1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses
melahirkan dan perawatan bayi
2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien
3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat
(b)Cultural care accomodation/negotiation
1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
2) Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan
berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik.
(c)Cultural care repartening/reconstruction
1) Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan
dan melaksanakannya.
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu.
4

4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang


dapat dipahami oleh klien dan keluarga.
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan.

Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing-


masing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan
dan perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya
mereka. Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa
tidak percaya sehingga hubungan terapeutik antara perawat dengan klien akan
terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari efektifitas keberhasilan
menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat terapeutik.

2.4. Masalah Kesehatan Dalam keperawatan Transkultural


Salah satu masalah kesehatan dalam masyarakat adalah Angka kematian ibu
(AKI) masih terbilang tinggi, menurut data World Health Organization
(WHO) pada tahun 2013, ada sekitar 800 ibu di dunia meninggal setiap
harinya akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Penyebab utama dari
kematian ibu dapat disebabkan oleh tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh
ibu maupun kebudayaan yang tertana dalam setiap anggota masyarakat dan
juga sumber daya yang rendah, perdarahan, hipertensi, infeksi, dan penyakit
penyerta lainnya yang diderita ibu sebelum masa kehamilan.
Tingginya kasus kematian ibu diidentifikasikan pula sebagai akibat tidak
langsungdari kondisi “tiga terlambat” yaitu; terlambat dalam mengenal tanda
bahayadan mengambil keputusan di tingkat keluarga, terlambat mencapai
tempat pelayanan, dan terlambat mendapatkan pertolongan medis yang
memadai (Depkes, 2008).
Oleh karena itu peran perawat terkhususnya dalam keperawatan transkultural
sangatlah penting dalam menangani malah kesehatan yang terjadi dengan
melakukan dan memberikan edukasi bagi setiap anggota masyarakat agar
dapat mengetahui tentang pentingnya pelayanan kesehatan dalam menangani
dan membantu pasien selama proses persalinan dan perawat juga perlu
memberi pemahaman bagi pasien jika proses melahirkan yang dilakukan pada
5

rumah bersalin memiliki dampak negatif yang dapat membahayakan nyawa


ibu maupun anak

2.5. Asumsi terkait aplikasi keperawatan transkultural


Terkait dengan pengaplikasian keperawatan transkultural pada masalah
kesehatan angka kematian ibu, dapat dilihat kematian ibu disebabkan oleh
penyebab langsung yaitu perdarahan, eklampsi, infeksi, persalinan lama dan
abortus komplikasi abortus selain itu juga dapat kita lihat bawa kematian
ibujuga dapat disebabkan apabila pertolongan yang diberikan kepada pasien
yang hanya melakukan persalinan pada rumah bersalin dan juga dipengaruh
oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan
peran perempuan, faktor sosial budaya serta faktor transportasi
Karena beberapa faktor faktor diatas maka peran keperawatan transkulrutal
sengatlah penting coontohnya dalam pengaplikasian keperawatan
transkultural denga kita sebagai perawat perlu memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang bagaimana pentingnya pelayanan kesehatan bagi setiap
pasien dan juga memberikan pengertiam kepada setiap anggota masyarakat
apabila hal – hal yang dilakukan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada
ibu.

2.6. Kendala dalam pengaplikasian keperawatan transkultural


Kendala yang sering terjadi dalam keperawatan traskultural adalah
kepercayaan yang dimiliki oleh pasien misalnya dengan lebih memilih untuk
pergi ke rumah bersalin dari pada pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat ada juga yang mendaptkan informasi baik dalam keluarga maupu
lingkungan sekitar dan ketidakpercayaan klien terhadap pelayanan kesehatan
dalam lingkungan masyarakat
6

2.7. Pemecahan masalah atau kendala dalam pengaplikasian keperawatan


transkultural
Yang dapat dilakuakn oleh perawat dalam menyelesaikan masalah kesehatan
keperawatan transkultural adalah
1. Kita sebagai perawat dapat memberikan edukasi kepada pasien contohnya
dengan penyuluhan P4K sehingga program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi pada ibu hamil
Peyuluhan tentang P4K efektif meningkatkan pengetahuan ibu tentang
program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, dimana hal
ini sesuai dengan tujuan penyuluhan yaitu terbentuknya perubahan
perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
2. Kita sebagai perawat memeihara dan membangun komunikasi yang baik
dengan pasien agar tidak menimbulkan masalah karena adanya pengaruh
kebudayaan
Memberikan pengertian kepada klien jika masih memilih untuk melakuakn
persalinan pada rumah bersalin maka yang dilakukan oleh perawat adalah
melakukan edukasi yang lebih intensif dan menjangkau kepada seluruh ibu
hamil sehingga ibu hamil dapat memilih penolong persalinan yang
aman,tepat dan sesuai.
3. Mengidentifikasi masalah serta perbedaan konsep antara perawat dan juga
klien
4. Dalam menghadapi masalah dan kendala yang terjadi perawat harus
tenang dan tidak terburu- buru dalam membangun komunikasi serta
interaksi dengan pasien
5. Melakukan pendekatan dengan cara cultural care accomodation/
negotation
 Bersikap tenang dan tidak terburu – buru saat berinteraksi dengan
klien, mencoba memahami kebudayaan klien
 Perawat menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
7

 Serta dalam pemberian pendidikan kesehatan dan perencanaan


keperawatan perawat dapat melibatkan anggota keluarga klien

 Dan apabila konflik yang tidak dapat diselesaikan, lakukanlah


negosiasi , misalnya
Memberikan pemahaman bahwa pergi ke dukun beranak bukanlah
hal yang efektif karena belum tentu pelayanan yang dilakukan
sesuai dengan standar kesehatan yangberlaku serta alat – alat
kesehatan yang digunakan tidak selengkap dengan alat alat pada
fasilitas kesehatan
6. Melakukan pendekatan dengan cara cultural care repartening /
reconstruction
 Memberikan informasi kepada klien agar membantu klien memilih
dan menyarankan hal – hal yang dapat meningkatkan derajat
kesehatan klien dan klien dapat terhidar dari penyakit – penyakit
yang dapat membahatakan klien dalam melakukan proses
persalinan
 Melibatkan keluarga untuk turut serta memberikan pengertian
kepada klien bahwa makan makanan yang ergizi dapat
meningkatkan kondisi kesehatannya
 Perawat memberikan kesempatanbagi klien unutuk memahami
informasi yang telah diberikan dan dapatmelakukannya
 Serta berikan informasi tentang pentingnya sistem pelayanan
kesehatan.
8

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Transkultural nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuan budaya pada
proses belajar dan keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara udaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan serta ilmu
ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khusnya budaya
Aplikasi keperawatn yang dapat diberikan
(a)Cultural care preservation/maintenance
1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses
melahirkan dan perawatan bayi
2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien
3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat
(b)Cultural care accomodation/negotiation
1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
2) Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan
berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik.
(c)Cultural care repartening/reconstruction
1) Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan
dan melaksanakannya.
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu.
4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang
dapat dipahami oleh klien dan keluarga.
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan.
9

3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini mahasiswa lebih mengetahui aplikasi
keperawatan traskultural dalam mengatasi masalah kesehatan pada ibu hamil,
kendala yang terdapat dalam mengatasi permasalahan keperawatan
transkultural serta penyelesaian masalah atau kendala dapa proses
perawatankeperawatn transkultural. Semoga makalahini dapat bermanfaat
bagi kita semua
10

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2009. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


Komplikasi dengan Stiker. Depkes RI. Jakarta.
Creasoft. 2008. Penyuluhan Kesehatan.
http;//gooogle.com,ahli madya,Dasar-dasar keperawatan.Transkultural Nursing.

Anda mungkin juga menyukai