Anda di halaman 1dari 21

TIPOLOGI BANGUNAN

HOTEL, APARTEMEN DAN KANTOR

DISUSUN OLEH:
Fenny Kartika P (()52001700048)
Fika Aura Ratitya (052001700050)

Ratih Budiarti Ir,MT

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
2019

1|Tipologi Bangunan
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis masih diberikan kesehatan untuk menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Tipologi Bangunan Hotel, Apartemen dan Kantor”dengan tepat waktu.
Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk mengikuti pembelajaran mata kuliah Tipologi Bangunan
yang diajarkan oleh Ir. Ratih Budiarti, M.T. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, penulis
mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Ir. Ratih Budiarti,
M.T. yang telah menyediakan waktu dan tempat selama pembimbingan dan memberikan banyak
bantuan, masukan, dan dukungan terkait penyusunan karya tulis ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh sekali dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga
gagasan pada karya tulis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dalam mengembangkan
kualitas pembangunan berkelanjutan.

Jakarta, 8 April 2019

Penulis,

2|Tipologi Bangunan
DAFTAR ISI

BAB 1 …………………………………………………………………………………………4
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………………4
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………4
1.3 Tujuan penelitian………………………………………………………………………….4
1.4 Manfaat penelitian………………………………………………………………………...4

BAB II………………………………………………………………………………………..5
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian tipologi ………………………………………………………………………5
2.2 Pengertian arsitektur……………………………………………………………………..5
2.3 Pengertian tipologi arsitektrur……………………………………………………………6
2.4 Pengertian bangunan……………………………………………………………………..6

BAB III………………………………………………………………………………………..7

METODELOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan penelitian…………………………………………………………………….7
3.2 Jenis & Sumber Data..........................................................................................................7
3.3 Instrumen Penelitian...........................................................................................................7
3.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................................7

BAB IV……………………………………………………………………………………….8
HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ………………………………………………………………………………………..20
KESIMPULAN

Daftr pustaka……………………………………………………………………21

3|Tipologi Bangunan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah tipologi bangunan Hotel, Apartemen, dan Kantor?
b. Apa yang membedakan ketiganya?
c. Apakah Hotel, Apartemen, dan Kantor di Indonesia sama dengan milik luar negeri?

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan karya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui fungsi suatu
2. Mencari bentuk sederhana suatu bangunan melalui pencarian bangunan dasar
serta sifat dasarnya
3. Menggali dari sejarah untuk mengetahui ide awal dari suatu komposisi.

1.3 Sasaran Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sasaran bangunan Hotel, Apartemen, dan Kantor
yang berlokasi di Indonesia dan luar negeri. Masing-masing berjumlah 3, untuk memperkaya
sampel.

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kedepannya semakin mengerti tentang tipologi
bangunan, dan perbedaan antara tipologi Hotel, Apartemen, dan Kantor.
 Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari
mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya.
 Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan sistem penilaian pelayanan yang berjalan
saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.
 Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah atau
kegagalan yang terjadi di dalam sistem penilaian pelayanan yang sedang berjalan. Dengan
demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut.
 Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi pengembangan sistem
penilaian pelayanan yang berjalan.

4|Tipologi Bangunan
BAB II

TINAJAUAN PUSTAKA
Pengertian Tipologi

Raphael Moneo ,Secara sederhana tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang memerikan
(describe) sebuah kelompok objek atas dasar kesamaan sifat-sifat dasar. Bahkan bisa juga dikatakan bahwa
tipologi berarti tindakan berpikir dalam rangka pengelompokan.

Gianugo Polesello ,Tipologi arsitektur dibangun dalam bentuk-bentuk arsip dari ‘given types’, yaitu
bentuk-bentuk arsitektural yang disederhanakan menjadi bangun-bangun asal elementernya yang
geometrik. Aturannya ialah bahwa ‘given types’ ini berasal dari sejarah, tetapi juga merupakan hasil
penemuan. Tetapi jenis-jenis ini selalu merupakan ‘given types’ yaitu elemen-elemen yang merupakan
bagian dari suatu sistem (yaitu proyek komposisi), namun juga sekaligus berdiri sendiri dalam sistem
tersebut.

Budi A. Sukada ,Tipologi adalah penelusuran asal-usul terbentuknya objek-objek arsitektural yang terdiri
dari tiga tahap, yaitu: Pertama, menentukan bentuk dasar (formal structures) yang ada di tiap objek
arsitektural. Yang dimaksudkan bentuk dasar ialah unsur-unsur geometrik utama, seperti segitiga, segi
empat, lingkaran, dan elips, berikut segala variasi masing-masing unsur tersebut. Kedua, menentukan sifat
dasar (properties) yang dimiliki oleh setiap objek arsitektural berdasarkan bentuk dasarnya, misalnya: bujur
sangkar bersifat statis, lingkaran bersifat memusat dsb. Ketiga, mempelajari proses perkembangan bentuk
dasar sampai perwujudannya saat itu.

http://thebatabatastudiodesain.blogspot.com/2012/03/pengertian-tipologi-arsitektur.html

Pengertian Arsitektur

1. Marcus Pollio Vitrovius

Bapak arsitektur dunia yang dikenal lewat De Architecture ini menyatakan bahwa arsitektur adalah
sebuah kekuatan/kekokohan (virmitas), keindahan/estetika (venustas), dan kegunaan/fungsi
(utilitas). Selain itu, arsitektur juga merupakan ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya serta
dilengkapi dengan proses belajar. Salah satu cabang ilmu yang mesti dipelajari dalam menelaah
arsitektur adalah ilmu filsafat, terutama rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme,
post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme. Semua hasil karya yang dihasilkan arsitektur adalah
suatu karya seni.

2.Francis DK Ching

Profesor Emeritus di University of Washington ini mempunyai definisi tersendiri mengenai salah
satu cabang seni terapan ini. Ching mengatakan bahwa arsitektur merupakan kegiatan menyusun
suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, kiat, dan fungsi.

5|Tipologi Bangunan
3. Robert Gutman

Robert Gutman mengatakan bahwa arsitektur merupakan kulit ketiga manusia. Gutman juga
mengatakan bahwa arsitektur adalah suatu lingkungan produksi yang tidak hanya menjembatani
manusia dan lingkungan, tetapi juga sebagai wahana ekspresi kultural untuk mengatur kehidupan
jasmaniah, psikologis,

https://ilmuseni.com/seni-rupa/arsitektur/pengertian-arsitektur-menurut-para-ahli

Pengertian Tipologi Arsitektur


Tipologi arsitektur dibangun dalam bentuk-bentuk arsip dari ‘given types’, yaitu bentuk-bentuk
arsitektural yang disederhanakan menjadi bangun-bangun asal elementernya yang geometrik.
(Gianugo Polesello)
Pengertian Bangunan

Menurut Dian Ariestadi dalam bukunya Teknik Struktur Bangunan


Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik
yang diatas atau di bawah tanah dan menyatu dengan tempat kedudukan di air (Ariestadi,2008:1)

Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura


Bangunan yang baik haruslah memiliki keindahan atau estetika (venustas),kekuatan (firmitas), dan
kegunaan atau fungsi(Utilitas). Sehingga bangunan tidak hanya sekedar sendiri saja, melainkan harus
mempunyai tiga unsur yang disebutkan diatas (Sumoharjo,2009)
http://etheses.uin-malang.ac.id/2412/7/08660038_Bab_2.pdf

6|Tipologi Bangunan
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian


kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi dengan cara
mengumpulkan data langsung bertatap muka dan berinteraksi dengan oran -orang di tempat
penelitian(MCmillan & Schumacher,2001). Penelitian kualitatif juga bias dimaksudkan
sebagai jenis penelitian yang temua-temuannya tidak diperoleh melaluiprsedur statistic bentuk
hitumgan lainnya (Strauss & Corbi, 2003). Kaitannya dengan objek penelitian yang peneliti
perlu memperoleh data secara mendalam dengan observasi lapangan maupun literature untuk
analisa penelitian tipologi bangunan

3.1 Jenis & Sumber Data


Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan
metode jurnal yaitu literatur yang sesuai dengan tema dan penelitian.

3.2 Instrumen penelitian


Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti,
meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang
yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara akademik
maupun logiknya- (Sugiono,2009:305).
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas
data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya

3.3 Teknik pengumpulan data


Teknik yang digunakan dalam penilitian ini yaitu studi pustaka, dapat dibagi
menjadi beberapa teknik, antara lain teknik catat. Teknik catat merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara menggunakan buku buku, literatur ataupun bahan pustaka
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, biasanya dapat ditemukan di perpustakaan
maupun di tempat penulis melakukan penelitian.

7|Tipologi Bangunan
BAB IV

ANALISA DAN SINTESIS

1. HOTEL
DEFINISI HOTEL
Pengertian hotel dalam arti sempit
Suatu kamar atau tempat dimana pengunjung dapat tidur/menginap. Hoteldalam hal ini hanya sebagai
tempat penginapan saja.

Dalam arti luas


Dalam perkembangan selanjutnya, karena setiap orang menginap itu jugamemerlukan yang lainnya,
seperti makan dan minum walaupun hanyasekedarnya, maka lambat laun istilah hotel lebih dikenal orang
bukan hanyasekedar tempat penginapan saja, tetapi telah berkembang dalam arti luassebagai suatu tempat
yang seseorang dapat tidur , beristirahat, atau menginap sementara waktu selama dalam perjalannya, juga
mendapatkanmakanan dan minuman dan terpenuhi kebutuhan lainnya.
Definisi hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, danTelekomunikasi

No. KM 37/PW.340/MPPT-86,
adalah “Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruhbangunan untuk menyediakan
jasa penginapan, makanan dan minuman,serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial.”(Sulastiyono, 2001:6).
Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitaspenginapan untuk masyarakat
umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada didalamnya.
(Endar Sri,1996:8)

Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikanpelayanan jasa kamar, penyedia
makanan dan minuman serta akomodasidengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

Pengertian Hotel berbintang


yaitu hotel yang telah memenuhipersyaratan fisik, bentuk pelayanan yang diberikan, kualifikasi tenaga
kerja, jumlah kamar dan lainnya
hotel tidak berbintang
yaitu hotel yang belum memenuhi persyaratanyang telah ditentukan.

Hotel berbintang memiliki persyaratan sebagai berikut:


- Fisik, meliputi lokasi, kondisi, dsb- Bentuk pelayanan (service)- Kualifikasi tenaga kerja, pendidikan,
kesejahteraan- Fasilitas olah raga dan fasilitas lainnya- Jumlah kamar yang tersedia:
10 - 14 kamar untuk bintang 1
15 - 29 kamar untuk bintang 2
30 - 49 kamar untuk bintang 3
50 - 99 kamar untuk bintang 4
Di atas 99 kamar untuk bintang 5

8|Tipologi Bangunan
STUDI BANDING 1 STUDI BANDING 2
JENIS HOTEL Golden tulip hotel HOTEL AKMANI

Arsitek : PHL arsitek Nama Bangunan : Hotel Akmani


Lokasi : Jalan Teuku Umar No.39, Darat Sekip, Arsitek : TWS & PARTNER
Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Lokasi : ibukota Jakarta , Indonesia
Barat 78117 Site Area : 1500m2
Katagori : Hotel berbintang 4 Tahun Proyek : 2009
Luas tanah : 14850 m2 Lokasi : l. KH. Wahid Hasyim
12 lantai No.91, RT.1/RW.4, Gondangdia, Menteng, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350
Fungsi : publik komersial
Luas bangunan : 1500m2
11 lantai

ORIENTASI

Hotel Akmani adalah tempat singgah sementara


Memiliki orientasi yang mengahdap ke jalan untuk fungsi bisnis maupun rekreasi. Daerah hotel
utama dan berada di tepi jalan yang membuat dikenal sebagai pariwisata dan rekreasi, jalur
bangunan tersamar. Letak massa bangunan komersial, daerah ini mengandung banyak kedai
tercluster. Terlihat dari adanya pengelompokkan kopi pinggir jalan dan hotel kecil, yang melayani
bangunan yang berdasarkan fungsi . banyak wisatawan lokal atau asing.
Area di sekitarnya dialokasikan untuk penggunaan
komersial yang menghasilkan rasio lantai bangunan
yang tinggi, karena memiliki akses langsung ke
kawasan pusat bisnis Jakarta, yang disebut area
Thamrin.

MASSA BANGUNAN

Memiliki bentuk massa yang dinamis dan stabil,


serta banyak menggunakan penekanan garis-garis
vertikal yang mengulang membuat bentuk
bangunan konsisten,mengikuti konteks pada Memiliki bentuk masa yang dinamis dan modern,
bangunan di sebelahnya. dengan penekanan garis-garis horizontal dan
memiliki garis aksis yang membagi sama besar
sehingga simetris ditengah bangunan yang
merupakan central pada fasad digunakan sebagai
koridor.

FASAD

Terlihat pada fasad bangunan yang meliuk-liuk


seperti aliran air yang memberi kesan
keharmonisan terhadap fasad bangunan. bentuk
mencebung pada bagian podium yang memiliki Pada fasad bangunan terlihat garis garis yang tegas
segitiga di susun secara mozaik dan timbul dan dinamis meberi kesan kokoh dan megah.

9|Tipologi Bangunan
menambah kesan nilai estetika pada bagunan itu Dengan perbedaan proporsi, pola garis dan warna
tersendiri yang kontras antara hunian hotel dengan podium
menandakan perbedaan fungsi

SIRKUASI

Pola sirkulasi menggunakan komposisi grid


danhubungan jalur berakhir dengan ruang

10 | T i p o l o g i B a n g u n a n
2. APARTEMEN
Menurut Buku Site Planing ( 1984 : 252 ) Apartemen didefinisikan sebagai “ several dwelling units a
common ( usually an indoor ) acces and area enclosed by a common strucutural envelope “ yang berarti
unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1993 : 51 ) apartemen didefinisikan sebagai tempat tinggal (
terdiri atas kamar duduk, kamar mandi, dapur, dan sebagainya ) yang berada pada satu lantai bangunan
bertingkat;rumah flat; rumah pangsa ; bangunan bertingkat terbagi dalam beberapa tempat tinggal.

enurut website www. Thefreedictionary.com apartemen didefinisikan sebagai” a room of suite of rooms
design as a residence and generally located in a building occupied by more than one household…” yang
berarti sebuah ruang dari kumpulan ruang yang dirancang sebagai tempat tinggal dan umumnya terletak di
dalam satu bangunan yang dihuni oleh lebih dari satu keluarga.

• Jadi secara umum, apartemen dapat diartikan sebagai suatu bangunan yang bertingkat lebih
dari satu lantai yang di dalamnya merupakan kumpulan dari beberapa unit hunian, dengan
setiap unit kamar memiliki ruang untuk hidup yang lengkap, dimana para penghuninya
saling berbagi fasilitas yang sama.

Berdasarkan Sistem Kepemilikannya

SISTEM SEWA
Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar sewa unit yang ditempatinya kepada pemilik apartemen
dan biasanya dibayar per bulan atau per tahun. Biaya untuk keperluan utilitas ditanggung oleh penghuni,
sementara biaya maintenance dan gaji pegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik.

SISTEM BELI
Kepemilikan Bersama
 Kepemilikan Bersama
Setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan pemilik apartemen serta menmpati satu unit
tertentu sesuai dengan ketentuan perusahaan. Penghuni hanya dapat menjual unitnya kepada orang
yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Apabila terdapat unit apartemen yang
kosong, maka saham akan dibagi rata diantara penghuni dan penghuni harus menanggung semua
biaya maintenance secara bersama hingga terdapat penghuni yang baru.

• Condominium
Pada apartemen ini setiap penghuni menjadi pemilik dari unitnya sendiri dan memiliki kepemilikan
yang sama dengan penghuni lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik. Penghuni bebas untuk
menjual, menyewakan, atau memberikan kepe milikannya kepada orang lain. Jika terdapat unit
yang kosong, maka biaya maintenance bangunan akan ditanggung oleh badan pengelola apartemen
tersebut.

Berdasarkan Arsitektural Bangunan


Secara arsitektural bangunannya, apartemen digolongkan berdsarkan ketinggian bangunannya, sirkulasi
vertical, sirkulasi horizontal, penyusunan lantai, bentuk masa, standar besaran ruang, serta jumlah kamar
tidur berdasarkan ketinggian bangunan ( Apartments : their design and development, 1967 : 44-47 )

Low Rise Apartment


Apartemen ini memiliki jumlah lantai antara dua sampai empat lantai. Apartemen jenis ini umumnya
terletak di daerah pinggiran kota dengan kepadatan npenduduk yang rendah. Memiliki banyak ruang

11 | T i p o l o g i B a n g u n a n
terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat dengan bangunan, serta ruang terbuka yang luas untuk
memisahkan antar masa bangunan.

Mid rise Apartment


Apartemen ini memiliki jumlah lantai antara empat hingga delapan lantai

High Rise Apartment


Apartemen ini memiliki lantai diatas delapan lantai. Tipe apartemen ini biasanya merupakan golongan
apartemen kelas menengah ke atas karena biasanya dibangun pada daerah yang memiliki keterbtasan lahan
dan harga lahannya mahal dengan konstruksi bangunan yang cukup mahal.apartemen jenis ini berlokasi di
tengah kota dan cukup dekat dengan pusat bisnis.

Apartemen Berdasarkan Sistem Penyusunan Lantai

Simplex Apartment
Pada apartemen ini semua ruangan pada unit berada pada satu lantai. Sistem ini banyak dijumpai pada
daerah kota yang memiliki kepadatan tinggi dan permintaan akan hunian yang banyak. Kelemahan dari
apartemen ini adalah banyaknya space yang terbuang untuk koridor.

Duplex Apartment
Pada paartemen ini, setiap unit ruangan terdiri dari dua lantai sehingga ruangan – ruangan pada unit hunian
akan terbagi mkenjadi dua lantai.kelebihan dari sistem ini adalah untuk menghemat ruang untuk sirkulasi (
koridor )apabila lift deprogram tidak berhenti pada setiap lantai dan memberikan kesan luas pada
penghuninya.

Triplex Apartment
Sama seperti sistem duplex, type ruang ini memiliki tiga lantai dalam satu unit apartemen. Apartemen ini
biasanya diperuntukkan bagi kalangan yang sangat mewah.

Apartemen Berdasarkan Massa Bangunan

Slab
Pada bentuk ini antara tinggi bangunan dan lebar bangunan memiliki dimensi yang sebanding sehingga
bangunan berbentuk seperti kotak yang pipih. Biasanya memiliki koridor yang memanjang dengan unit-
unit hunian berada di salah satu atau kedua sisi koridor.

Tower
Pada apartemen berbentuk tower, lebar dan panjang bangunan lebih kecil dibandingkan dengan ketinggian
bangunan, sehingga bentuk bangunan seperti tiang. Biasanya ketinggian bangunannya diatas 20 lantai.
Sistem sirkulasinya menggunakan core karena menggunakan lift. Variasi bentuk tower dibagi menjadi dia
yaitu :

 Single Tower
Apartemen ini mempunyai satu masa bangunan. Core umumnya terletak di tengah dan ruang
koridor dapat diminimalkan. Unit-unit bangunan kaan terletak dekat dengan tangga dan lift.
Berdasarkan bentuk masa, apartmen dengan satui tower dapat dibedakan menjadi tower plan,
expanded tower plan, cicular plan, cross plan, dan five wing plan
 Multi Tower

12 | T i p o l o g i B a n g u n a n
Apartemen ini memiliki lebih dari satu masa bangunan. Antara masa bangunan dapat dihubungkan
oleh satu masa bangunan penghubung atau hanya dengan pedestrian penghubung saja. Apabila
masa bangunan dihubungkan oleh suatu masa penghubung, umumnya masa penghubung terletak
di tengah dengan masa lainnya yang mengelilingnya. Lift dan tangga diletakkan pada masa
penghubung tersebut.
STUDI BANDING 1 STUDI BANDING 2 STUDI BANDING 3
JENIS South quarter Taman sari semanggi Kalibata City
APARTEMEN

KALIBATA CITY
Jl. R.A.Kartini No.Kav 8,
Jl. Raya Kalibata No.22,
RT.10/RW.4, Cilandak Bar.,
RT.6/RW.7, Rawajati, Pancoran,
Cilandak, Kota Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Selatan, Daerah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430 Jl. Akri No.134, RT.8/RW.2, Khusus Ibukota Jakarta 12750
Karet Semanggi, Kecamatan
Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12930Provinsi: Jakarta, Jakarta
Selatan, DKI Jakarta

MASSA
BANGUNAN

Apartemen ini menyesuaikan Bangunan memiliki warna


Bangunan ini mengikuti bentuk dari
pola kota dengan Gedung- monokrom yang tidak terlalu
objek budaya di Indonesia, dan
Gedung yang berada di mencolok karena mengikuti
memilih warna bumi untuk integrase
sekitarnya, seperti Gedung kawasan disekitarnya seperti
warna yang menyesuaikan dengan
ciputra dan Lotte serta The mall , perkantoran dan
lanskap dan sungai yang berada pada
Tower dengan konfigurasi yang tamanmakam pahlawan yang
sisi Kawasan tersebut
tidak begitu kontras dengan dominan warna coklat muda,
sekitarnya. sesuai dengan daerah sekitarnya

FASAD

• Fasad bangunan dengan warna


• Fasad bangunan
coklat untuk kesan alami dengan  Fasad bangunan dengan warna dengan warna putih dan abu-
bentuk melengkung agar tidak putih dan merah tidak abu memberi sebuah kesan
terlihat bangunan kaku dan memberi sebuah kesan tertentu
seperti aliran air tertentu • Bangunan lebih
• Dengan pengulangan garis
 Bangunan lebih terlihat kaku terlihat kaku karena bentuk
horizontal yang tegas
karena bentuk bangunan kotak bangunan kotak dan tegas
• Secara visual bangunan tidak
dan tegas Pengulang garis vertikal dengan
terlihat seperti apartement pada
 Pengulang garis vertikal warna yang mencolok yang lebih
umumnya karena tertutup dari
dengan warna yang mencolok terlihat
semua sisi
yang lebih terlihat
 Secara visual terlihat seperti
apartemen atau rumah susun
karena terdapat bukaan
disetiap lantai untuk balkon
penghuni

13 | T i p o l o g i B a n g u n a n
AREA ENTRACE

• Fasad bangunan
dengan warna putih dan abu-
abu memberi sebuah kesan • Fasad bangunan
• Fasad bangunan dengan tertentu dengan warna putih dan abu-
warna putih dan abu-abu • Bangunan lebih abu memberi sebuah kesan
memberi sebuah kesan tertentu terlihat kaku karena bentuk tertentu
• Bangunan lebih terlihat bangunan kotak dan tegas • Bangunan lebih
kaku karena bentuk bangunan Pengulang garis vertikal dengan terlihat kaku karena bentuk
kotak dan tegas warna yang mencolok yang lebih bangunan kotak dan tegas
Pengulang garis vertikal dengan terlihat Pengulang garis vertikal
warna yang mencolok yang lebih dengan warna yang
terlihat mencolok yang lebih terlihat

RUANG
TERBUKA

Memaksimalkan green space Memaksimalkan green space


pada area komunal, yang bisa di pada area komunal, yang bisa di
Memaksimalkan green space pada
campurkan dengan areal rekreasi campurkan dengan areal rekreasi
area komunal, yang bisa di
seperti kolam renang dan seperti kolam renang dan
campurkan dengan areal rekreasi
disekitar bangunan disekitar bangunan
seperti kolam renang dan disekitar
menyesuaikan bentuk tapak menyesuaikan bentuk tapak
bangunan menyesuaikan bentuk
bangunan , memaksimalkan bangunan , memaksimalkan
tapak bangunan , memaksimalkan
penghijauan penghijauan
penghijauan

ZONA VERTIKAL

MODUL
STRUKTUR

Struktur utama dari bangunan


Struktur utama dari bangunan apartemen menggunakan kolom
apartemen menggunakan kolom struktur, balok dan shearwall
struktur, balok dan shearwall pada pada core yang digunakan Struktur utama dari bangunan
core yang digunakan
apartemen menggunakan kolom
struktur, balok dan shearwall
pada core yang digunakan

14 | T i p o l o g i B a n g u n a n
3.BANGUNAN KANTOR
Pengertian Kantor
Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: “kantoor”, yang maknanya: ruang tempat bekerja,
tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office” memiliki
makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang tempat kerja.
Kantor dalam bahasa Indonesia adalah balai, gedung, ruang, tempat untuk mengurus suatu
pekerjaan, atau disebut juga sebagai tempat kerja. Dan kantor (dari bahasa Belanda Kantoor, sendirinya
dari bahasa Perancis Comptoir) adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau
perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun
bangunan bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi kepada dua jenis; kantor yang terbesar dan terpenting
biasanya dijadikan kantor pusat, sedangkan kantor-kantor lainnya dinamakan kantor cabang.

Pengertian Kantor Menurut Para Ahli


● Ulbert Silalahi
Menurut Ulbert Silalahi, kantor merupakan tempat dilaksanakannya aktivitas atau pun kegiatan
ketatausahaan, yaitu berupa unit kerja yang terdiri dari ruangan, peralatan, dan pekerjanya.
● Moekijat
Menurut Moekijat, pengertian kantor adalah sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan atau pun
mengejakan pekerjaan tertentu.
● Denyer
Menurut C. Denyer, kantor bisa berada di lokasi manapun dan dapat disebut dengan istilah apa pun
dimana aktivitas atau pun kegiatan pekerjaan bisa dilaksanakan.
Tujuan utama lingkungan perkantoran adalah untuk mendukung penghuninya dalam pelaksanaan
pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan tingkat kepuasan setinggi mungkin. Mengingat
beragamnya pekerja dan tugas yang dikerjakan, tidaklah selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang
cocok. Guna membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja dan kantor, dapat dibedakan tiga jenis
ruang kantor:
● Ruangan kerja (work spaces)
● Ruangan pertemuan (meeting spaces)
● Ruangan pendukung (support spaces).
Perusahaan-perusahaan baru atau berkembang, kantor cabang jarak jauh, ruang-ruang proyek, dapat
dilayani oleh “Serviced Offices” (kantor yang mempunyai fasilitas pelayanan) sebagai pemecahan
sederhana dan dapat menyediakan semua jenis-jenis ruangan.

15 | T i p o l o g i B a n g u n a n
Faktor Bangunan Gedung Kantor
Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada bangunan gedung kantor yaitu:
a) Syarat Administratif
Persyaratan administratif meliputi, pertama status hak atas tanah, dan atau izin pemanfaatan dari pemegang
hak atas tanah, kedua, status kepemilikan bangunan gedung, dan yang ketiga, izin mendirikan bangunan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Konstruksi gedung
Disain arsitektur (aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja diperhatikan mulai dari tahap perencanaan).
Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll. Seleksi
dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan warna yang disesuaikan dengan
kebutuhan.Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting seperti perlengkapan
alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat
yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu darurat menuju exit door).
c) Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan para pekerja kantor, gedung kantor harus memenuhi syarat-syarat sebagai kantor
yang sehat. Kantor yang sehat harus memiliki syarat sebagai berikut:
· Memiliki kualitas udara yang baik
· Memiliki kualitas pencahayaan yang baik
· Sistem sanitasi yang baik
· Kebersihan terjaga
d) Keamanan
Faktor keamanan adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam pembanguan gedung kantor. Dengan
adanya kepastian keamanan pada gedung kantor maka pekerja akan lebih merasa aman, nyaman dan tenang
ketika bekerja. Dengan rasa aman tersebut pekerja akan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih
maksimal. Untuk menciptakan keamanan pada gedung kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya dengan memasang berbagai alat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran (Fire Safety
Management), dan dengan menempatkan petugas keamanan di setiap lantai.
e) Keindahan/Desain Interior
Desain sebuah bangunan tak sekadar memberikan pemandangan indah bagi pemiliknya, namun juga dapat
merepresentasikan jiwa penghuninya serta menunjukkan kreativitas dan kemampuan dalam menghasilkan
karya lewat tampilan tempat kerja

16 | T i p o l o g i B a n g u n a n
STUDI BANDING 1 STUDI BANDING 2 STUDI BANDING 3
CAT NEW HEADQUARTER CUMMINS INDY DISTRIBUTION MOKUZAIKAIKAN
JENIS KANTOR
HEADQUARTERS

Arsitek Plan Architect Arsitek Nikken Sekkei


Lokasi Shinkiba, Koto,Tokyo
Lokasi แจ ้งวัฒนะ Khwaeng
136-0082, Jepang
ThungSong Hong, Arsitek Mitra Deborah Berke
Kategori Gedung kantor
Khet Lak Si, Krung Lokasi Indianapolis, Indiana,
Amerika Serikat Daerah 1011,0 meter 2
Thep Maha Nakhon
Kategori Bangunan Kantor Tahun Proyek 2009
10210, Thailand Daerah 175000.0 ft2 T
Kategori Kantor Tahun Proyek
2017
Tim Desain Korkiat
Kittisoponpong, Jaturon
Buranajade, Jittinun
Krisnangkura,
PaveenRojchannavisart, Sikarin
Udomwong
Daerah 75000,0 m2
Tahun Proyek2018

SITE PLAN

Tipe bangunan urban , dengan site plan


• Tata letak site plan bangunan
• Penataan 3 massa bangunan penataan sirkulasi pedestrian dan mobil
kantor tidak memiliki sirkulasi
dengan sirkulasi disekitarnya yang terkesan rural dan pola
kendaraan karena tidak adanya area
berbentuk melingkar (loop) melengkung
parker
dengan tapak
• Dekat dengan moda
• Taman didalam site
transportasi dan jalan raya yang
dominan berbentuk diagona;
mudah dicapai memungkinkan
seperti segitiga mengikuti
untuk tidak adanya parker
bentuk bangunan
kendaraan
• Tata letak taman yang lebih
urban (rapih) di area community
plaza

17 | T i p o l o g i B a n g u n a n
HUBUNGAN
ANTAR RUANG

• Memiliki modul kolom


structural (grid) • Memiliki modul kolom
• Memiliki core (lift dan structural (grid)  Tidak memiliki modul
tangga darurat) • Memiliki core (lift dan kolom structural (grid)
• Sirkulasi linier tangga darurat)  Menggunakan shear wall
• Sirkulasi linier karena letak kantor berada di
Jepang yang rawan gempa
 Memiliki core (lift dan
tangga darurat)
 Sirkulasi acak
SIRKULASI

Untuk area office , menyediakan Untuk area office , menyediakan


ruang meeting dan ruang kosong Bangunan tipe low rise yang tiap
ruang meeting dan ruang kosong terbuka untuk furnitur kantor lantainya bisa memiliki peletakan
terbuka untuk furnitur kantor lainnya menyesuiakan lay out yang ruang ruang yang berbeda (tidak
bisa saja diganti ganti tanpa tipikal) sesuai dengan kebutuhan
lainnya menyesuiakan lay out adanya pembatas dinding atau program ruang
yang bisa saja diganti ganti tanpa partisi (tentative) Kebutuhan utama ( ruang office,
convention room dan meeting room
adanya pembatas dinding atau
) Dan kebutuhan lain seperti
partisi (tentative) kebutuhan penunjang ( lounge dan
teras)

MASSA
BANGUNAN
Memiliki 3 massa bangunan low • Memiliki 1 massa bangunan yang Tipe bangunan yang lebih rapih dan
rise dengan fungsi yang berbeda: tingkat tinggi (high rise) urban sesuai dengan bahan bangunan
• Bangunan Kantor • Massa bangunan memanjang dan
yang digunakan seperti kaca dan grid
• Bangunan ramping dikarenakan area
fasad besi
tapaknya
Audiotorium
• Memiliki kantilever pada lantai
• Bangunan Kantor
atas nya
Penyusunan 3 massa bangunan
menghasilkan pola landspace
taman berbentuk segitiga untuk
green open space atau area
penghubungan antar bangunan
dengan sirkulasi yang tertata
rapih

FASAD

• Dominasi dinding Fasade • Dominasi dinding Fasade dengan


• Memiliki ekpresi Fasad yang
dengan bukaan ruang akan bukaan ruang akan memberi kesan
ektrovert dan dinamis dengan

18 | T i p o l o g i B a n g u n a n
memberi kesan ekstrovert dari ekstrovert dari bangunan karena penggunaan bentuk persegi secara
bangunanTerdapat penggunaan material pada fasadnya acak (abstrak) dengan penataan
berupa kaca
pengulangan garis vertikal yang rapih
• Memiliki irama pengulangan
(repetisi) • Fasad menggunakan material
garis vertikal
kayu
• Garis horizontal pada fasad untuk
menentukana batas-batas tiap lantai

MODUL
STRUKTUR

• Menggunakan struktur
• Menggunakan struktur
yaitu kolom struktur dan shear wall
shear wall pada bangunan
pada core modul struktur kolom 10
• Menggunakan struktur tersebut
x7
yaitu kolom struktur dan shear • untuk perletakan core • untuk perletakan core
wall pada core modul struktur berada di tengah bangunan yang berada di depan bangunan
kolom 8x 10 berisikan elevataor lift ,serta bangunan yang berisikan
• untuk perletakan core perletakan tangga berada di tepi
elevataor lift ,serta perletakan
berada di tengah bangunan bangunan kanan dan kiri
tangga berada di tepi bangunan
yang berisikan tangga darurat kanan dan kiri
dan elevataor lift

AREA PARKIR

Bangunan kantor yang berada di

Area parkir ini berada digedung Jepang ini memiliki area parker
Area parkir ini berada digedung
berbeda yang difungsikan hanya berada dibesment seluas bangunan
berbeda yang difungsikan hanya
untuk gedung parkir dengan diatasnya , karena kebutuhan lahan
untuk gedung parkir dengan
penghubung ke gedung lain parker tidak terlalu banyak sesuai
penghubung ke gedung lain
berupa jembatan dengan kegiatan dan jumlah
berupa jembatan
karyawan Jepang yang lebih ke
transportasi umum

ZONA vertical

19 | T i p o l o g i B a n g u n a n
BAB V
KESIMPULAN

Sirkulasi horizontal

Sirkulasi pada bangunan hotel menggunakan sirkulasi double loaded sedangkan apartemen dan
kantor single loaded dan bebeas dikarenakan fungsi ruang yang berbeda.

Sirkulasi vertical

Sirkulasi vertical pada banngunan apartemen,hotel,dan perkantoran harus memiliki elevator atau
lift, tangga darurat yang digunakan untuk evakuasi kebakaran

Hubungan antar ruang

Semua ruang terhubung secara langsung elevator (lift) dan tangga darurat.Dengan tipe-tipe ruang
yang fungsinya berbeda berdasarkan jenis bangunan.

 Hotel : Ruang unit kamar


 Apartemen : Ruang Unit Hunian
 Kantor : Ruang kantor sesuai layout

Zona vertical
Zoning secara vertical rata-rata perletakan parkir kendaraan terletak di basement, fungsi podium
sebagai area kegiatan penunjang dan fasilitas lainnya, dan massa tower sebagai lantai tipikal.

Modul struktur
Untuk bangunan tingkat tinggi menggunakan kolom struktur dan sherawall pada core. Pada kolom
menggukana modul kolom yang berbeda sesuai dengan kebutuhan ruang dari jenis fungsi
bangunan.
Perletakan core sendiri dapat di tengah,secara linier dan di tepi massa bangunan berdasarkan
jumlah lift yang dibutuhkan dan pencapaian terhadap ruang-ruang tertentu.

Fasad
Fasad bangunan terpengaruh terhadap tema dan material yang digunakan dengn fungsi bangunan
yang berbeda mempengaruhi fasad. Jenis fasad meliputi terbuka,tertutup,repetisi,irama,dll

Bentuk massa
Bentuk massa dominan memiliki banyak massa dinamis, dan memilikii bentuk fasad yang
berbeda-beda, dengan penyusunan yang berbeda pula dengan balqi, central open space dan letter
L dengan open space

20 | T i p o l o g i B a n g u n a n
Daftar Pustaka

D. K. Ching, Francis. 2000. Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya. ed.ke-2. Terj.
Nurrahman Tresani Harwadi. Jakarta: Erlangga.
http://thebatabatastudiodesain.blogspot.com/2012/03/pengertian-tipologi-arsitektur.html
https://ilmuseni.com/seni-rupa/arsitektur/pengertian-arsitektur-menurut-para-ahli
http://etheses.uin-malang.ac.id/2412/7/08660038_Bab_2.pdf

21 | T i p o l o g i B a n g u n a n

Anda mungkin juga menyukai