Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS – PERTEMUAN 2

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perpajakan

Dosen Pengampu:
Indrayagus Slamet M.Ak

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Nadya Trinova Loebis (NPM. 2006540565)

Muhammad Febriyan
(NPM. 2006510663)
Maulana

Alfiansyah (NPM. 2006510612)

Dasnin J Lahay (NPM. 2006540432)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI - PPAK


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
2020
STATEMENT OF AUTHORSHIP
I/We, the undersigned declare to the best of my/our ability that the paper/assignment
herewith is an authentic writing carried out by myself/ourselves. No other authors or work of
other authors have been used without any reference to its sources.
This paper/assignment has never been presented or used as paper’ assignment for other
courses except if I/we clearly stated otherwise.
I/We fully understand that this assignment can be reproduced and/or communicated for the
purpose of detecting plagiarism.

No Name Student’s ID Number Signature

1. Alfiansyah 2006510612

2. Nadya Trinova Loebis 2006540565

3 Muhammad Febriyan Maulana 2006540565

4 Dasnin J Lahay 2006540432

Course : Tax Management


Paper/Assignment Title : Case Study – 2nd Session
Date : October 2nd 2020
Lecturer : Indrayagus Slamet, M.Ak

2
KASUS FINANCING MANAGEMENT
PT MCA adalah PMA, sebuah pabrikan obat-obatan yang terletak di kawasan industri
Karawang yang sedang mengalami pertumbuhan usaha. Omzet tahun 2019 lalu mencapai Rp 180
milliar dan diperkirakan akan naik 10% setiap tahun kedepannya. Saham perusahaan dimiliki
oleh pihak-pihak sbb:

Nama Saham (Rp) %


Two Brothers Ltd (UK) 40,000,000,000 80%
PT Fajar Mentari 6,000,000,000 12%
Tn. Arifin Lesboy 4.000,000,000 8%
Jumlah 50,000,000,000 100%

Tahun 2020 ini, perusahaan berencana akan menambah mesin dan peralatan pabrik baru
(kelompok II) dengan estimasi biaya Rp 500 milliar setara US$ 35 juta. Beberapa sumber dana
berikut ini menjadi perencanaan perusahaan. Mereka adalah:

1. Pinjaman Bank Mandiri Rp 500 juta dan bunga 12% p.a. Perusahan diwajibkan menjaga
rasio-rasio tertentu oleh Bank Mandiri.
2. Ada rencana juga selain pinjaman Bank, untuk sebagian mesin perusahaan akan
menggunakan dana dari Financial Leasing yaitu PT WOY Finance sebagai Lembaga
Keuangan non Bank. Bunga 24% dengan DP=30% dan cicilan selama 4 tahun
3. Penerbitan Obligasi di Bursa Effek Indonesia dengan suku bunga 12% dan suku bunga
tetap. Corporate Bond ini tidak diberikan peringkat. Selain jaminan asset perusahaan, ia
juga menggandeng asset affiliasinya sebagai jaminan pinjaman agar investor aman.
Pembeli bond adalah pihak non related party.
4. Penerbitan Bond dengan nominal US$ 35 juta dengan bunga LIBOR + 10% p.a dengan
cara membentuk SPV baru bernama Three Brothers Co. di Seycelles, salah satu
negaraTHC (Tax Haven Country)di dunia yang memiliki P3B dengan Indonesia. Three
Brother Ltd hanya berupa kantor bersama (virtual office) saja. Pembeli Bond adalah The
Rich Brother Ltd (Swedia).Suku bunga pasar adalah LIBOR + 2%.
5. Tuan Arifin juga siap memberi senilai Rp 500 milliar pinjaman dengan bunga 15% dan
pajak bunga harus ditanggung PT MCA.
6. Two Brother, Ltd, pemegang saham utama, mau memberikan dananya US$ 35 juta
dengan suku bunga LIBOR + 10%.

3
7. Two Brother, Ltd, pemegang saham utama, mau memberikan dananya US$ 35 juta tanpa
bunga. Suku bunga pasar adalah LIBOR + 2%.
8. PT MCA memiliki Piutang Usaha kepada pihak III dengan asumsi sejumlah Rp 500
milliar dan ada perusahaan independent yang akan membeli piutang tersebut dengan
discount 10% dan provision and administrative fee 2%.

PT MCA memiliki rata-rata Equity Rp 40 milliar dan sebelumnya tidak punya hutang berbunga.
Dengan pinjaman ini maka rasio utang terhadap modal akan menjadi Rp 500 M/Rp 40 M atau
12:1

Tugas Mahasiswa:
1. Tanpa melihat penerapan DER Rulings (4:1) dan menghitung jumlah nominal bunganya,
jelaskan aspek pajak atas masing-masing dari 8 pilihan pendanaan diatas. Perhatikan
aspek perpajakan atas transaksi hubungan istimewa (Pasal 18 ayat (3) UU PPh) dan
dividen terselubung (Pasal 4 ayat (1) huruf G UU PPh).
2. Pilihan manakah menurut saudara yang paling menguntungkan secara perpajakan?
3. Dengan mengindahkan penerapan DER Rulings (4:1) dan menghitung jumlah nominal
bunganya atas pilihan yang terpilih oleh Saudara, jelaskan koreksi bunga atas pendanaan
diatas bagi PT MCA. Pakai asumsi jika perlu.
4. Dengan mengindahkan penerapan DER Rulings (4:1) dan dalam proses perolehan
pinjaman tersebut terdapat beban langsung berupa jasa konsultan, jasa administrative fee,
loss or gain on forex, dan other direct cost, jelaskan aspek perpajakannya atas beban-
beban ini bagi PT MCA.
5. Ada pendapat dari Direktur Tax and Finance bahwa jika bunga pinjaman sudah menjadi
objek DER dan dikoreksi fiscal di PPh Badan, maka bunga koreksi tersebut sudah tidak
menjadi objek withholding tax (Pasal 23/26). Bagaimana pendapat Saudara?
6. Apa yang Saudara pahami tentang Back to Back Loan dan tujuannya apa? jelaskan

Baca:
1. DER Rulings PMK-169/PMK/2015
2. Buku Tax Management karangan Ning Rahayu dan IAI karena kedua buku ini adalah
diantara yang terbaik dari buku lainnya.
3. Journal-journal tentang Tax Heaven Country and Tax Avoidance.

4
1. Tanpa melihat penerapan DER Rulings (4:1) dan menghitung jumlah nominal
bunganya, jelaskan aspek pajak atas masing-masing dari 8 pilihan pendanaan
diatas. Perhatikan aspek perpajakan atas transaksi hubungan istimewa (Pasal 18
ayat (3) UU PPh) dan dividen terselubung (Pasal 4 ayat (1) huruf G UU PPh).

a. Bunga pinjaman yang dibayarkan kepada Bank dikecualikan dari pemotongan PPH
23 ayat 4 huruf a UU.No.36 tahun 2008.
Biaya bunga pinjaman yang dibayarkan kepada Bank dapat dijadikan sebagai biaya
pengurang objek pajak penghasilan dengan memperhatikan penempatan dana
deposito di bank yang sumber pendanaannya dari hutang Bank.

b. Perlakuan pajak atas opsi financial leasing adalah lessee tidak boleh melakkan
penyusutan atas mesin tersebut dan pembayaran atas biaya leasing tidak boleh
melakukan penyusutan atas mesin tersebut dan pembayaran biaya leasing tidak boleh
dipotong pph 23. Sebagai gantinya, lessee dapat membebankan bunga leasing sebagai
pengurang penghasilan objek pajak penghasilan.

c. Perlakuan pajak atas penerbitan obligasi di Bursa Efek adalah dikenakan PPh 23
sebesar 15% dan bersifat final sesuai dengan PP no.16 tahun 2009 pada saat jatuh
tempo untuk Wajib Pajak Dalam Negeri

d. Perlakuan pajak atas penerbitan bond dikenakan PPh 23 sebesar 15% dan bersifat
final

e. Perlakuan pajak atas pinjaman ini adalah PT MCA harus mencatata hutang pajak
senilai 15% tiap bulannya atas bunga sampai pinjaman tersebut selesai

f. Karena Two Brothers, Ltd memberikan dananya ke PT MCA, tidak ada aspek
perpajakan disini. Hanya saja WP harus menjelaskan dan memberikan data suku
bunga yang digunakan (dalam case ini LIBOR), lalu fiskus juga harus memberikan
informasi suku bunga yang digunakan dan bandingkan data antara WP dan fiskus.

5
g. Perlakuan atas pinjaman yang diberikan pemegang saham tanpa bunga harus
memperhatikan sebagai berikut :

Dalam Pasal 12 ayat (1) PP 45/2019 diatur bahwa terkait pinjaman tanpa bunga dari
pemegang saham yang diterima oleh wajib pajak berbentuk perseroan terbatas
diperkenankan apabila:

- Pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu sendiri dan bukan
berasal dari pihah lain
- Modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman telah
disetor seluruhnya
- Pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi
- Perseroan Terbatas penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan
untuk kelangsungan usahanya
Jika tidak memenuhi syarat kumulatif tersebut, pinjaman tersebut terutang bunga
dengan suku bunga wajar.

h. Pilihan pembelian piutang usaha oleh perusahaan independent sejumlah Rp 500


miliar dengan discount 10% dan provision and administrative fee 2% juga dikenakan
pajak atas pembayaran diskonto karena sesuai Pasal 4 ayat 1 huruf f UU PPh diskonto
termasuk dalam pengertian penghasilan pajak.

2. Pilihan manakan menurut saudara yang paling menguntungkan secara


perpajakan?

Menurut kami pilihan yang paling menguntungkan secara perpajakan adalah pinjaman
dana ke bank dalam negeri, karena selain tidak dikenakan pajak, biaya atas pembayaran
bunga juga bias menjadi pengurang dalam perhitungan objek pajak penghasilan.

3. Dengan mengindahkan penerapan DER Rulings (4:1) dan menghitung jumlah


nominal bunganya atas pilihan yang terpilih oleh Saudara, jelaskan koreksi bunga
atas pendanaan diatas bagi PT MCA. Pakai asumsi jika perlu.

6
Dengan mengambil pilihan pinjaman ke Bank Mandiri, maka akan menghasilkan debt to
equity ratio sebagai berikut :
Debt 500.000.000
Equity 50.000.000
Debt/Equity 10
Debt to Equity Ratio 10:1

Sementara itu, besar DER paling tinggi yang diperbolehkan pemerintah sebesar 4:!.
Sebelum penghitungan debt to equity ratio, biaya pinjaman ke Bank Mandiri sebesar
Loan Amount 500.000.000
Interest rate 12%
Interest cost p.a 60.000.000

Biaya pinjaman yang dapat diperhitungkan dalam menghitung penghasilan kena pajak
= 4/10 x biaya pinjaman dari masing-masing utang:
= 4/10 x 60.000.000
= 24.000.000

Jadi, dapat disimpulkan bahwa biaya sebesar Rp 24.000.000 yang dapat menjadi
pengurang penghasilan bruto.

4. Dengan mengindahkan penerapan DER Rulings (4:1) dan dalam proses perolehan
pinjaman tersebut terdapat beban langsung berupa jasa konsultan, jasa
administrative fee, loss or gain on forex, dan other direct cost, jelaskan aspek
perpajakannya atas beban-beban ini bagi PT MCA

a. Jasa konsultan dan administrative fee


Jasa konsultan dan administrative fee merupakan obyek PPh pasal 23, terkait
imbalan sehubungan dengan jasa konsultan yang dikenakan pada jumlah bruto
tidak termasuk PPN, dan merupakan pajak tidak final. Obyek PPh pasal 23
dibayarkan kepada sesama WPDN dan/atau BUT sehingga ketentuannya
sering disebut domestic withholding tax. Dalam hal penerima imbalan

7
sehubungan dengan jasa tidak memiliki NPWP, besarnya tariff adalah lebih
tinggi 100%. PT MCA harus memotong PPH 23 atas jasa konsultan ini.
Biaya administrasi dan biaya konsultan diperbolehkan untuk dijadikan
pengurang atas penghasilan bruto.

b. Loss and Gainon Forex


Kerugian karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan system
pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, dan dapat dijadikan
pengurang atas penghasilan bruto

c. Other direct cost


Besarnya penghasilan kena pajak bagi WPDN dan BUT ditentukan
berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan. Ketentuan tersebut diamanatkan dalam pasal 6
ayat (1) Undang Undang No. 36 /2008 tentang perubahan keempat atas
Undang-Undang No.7/1983 tentang Pajak Penghasilan beserta penjelasannya.
Untuk dapat dibebankan sebagai biaya, pengeluaran-pengeluaran tersebut
harus mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan
kegiatan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yang merupakan objek pajak. Sehingga, harus dilihat alur other
direct cost ini seperti apa.

5. Ada pendapat dari Direktur Tax and Finance bahwa jika bunga pinjaman sudah
menjadi objek DER dan dikoreksi fiscal di PPh Badan, maka bunga koreksi
tersebut sudah tidak menjadi objek withholding tax (Pasal 23/26). Bagaimana
pendapat Saudara?

Koreksi fiskal pada bunga pinjaman dapat terjadi dikarenakan apabila jumlah rata-rata
pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah rata-rata dana yang
ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya maka bunga yang dibayar
atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya.

8
Menurut kami, meskipun sudah dikoreksi fiskal bunga pinjaman tersebut bukan berarti
digugurkan pula kewajiban membayar PPh pasal 23/26.

6. Apa yang Saudara pahami tentang Back to Back Loan dan tujuannya apa?
Jelaskan!
Back to Back Loan adalah sebuah pinjaman dimana dua perusahaan di Negara yang
berbeda meminjam uang satu sama lain pada waktu yang sama untuk periode tertentu
dengan tingkat bunga yang disepakati. Pinjaman seringkali dalam mata uang yang
berbeda dan menggunakan bank atau lembaga keuangan lainnya sebagai perantara untuk
memberikan pinjaman tetapi bukan pendanaan, yang berasal dari pihak ketiga. Biasanya
pinjaman antara perusahaan induk dan anak perusahaan di luar negeri.

Tujuan dari back to back loan adalah mendapatkan bunga kredit lebih rendah, karena kita
hanya membayar spreadnya, selain itu bila melakukan skema back to back loan,
pinjaman tidak langsung diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa,
melainkan melalui pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai