Fakta#2: Mas Tunggul punya anak yang sedang sekul di Amrik, perlu dana Rp 100 juta untuk
pembayaran semesteran besok. Uang tersebut diambil dari kas perusahaan. Di lain pihak, Istri Mas
Tusiran juga seneng shopping di Mall Singapore dan sering mengambil uang belanja dari perusahaan.
Semua pengeluaran itu dicatat oleh Akuntannya yang bernama si Slamet Sutikno sebagai Biaya
keperluan rumah tangga kantor.
Fakta#3: Tahun 2017 ada keuntungan bersih (after tax) 10% dari Sales dan langsung dibagiken ke
kedua pemilik perusahaan secara proporsional d pertengahan tahun 2018.
Tugas:
Jelaskan aspek perpajakan atas ketiga fakta diatas (Gaji, pengeluaran-pengeluaran pribadi, dan
dividen) jika bentuk usaha ini adalah:
a. CV/persekutuan
Aspek perpajakan :
- Gaji : bukan objek pajak PPh21 (bebas pajak), melainkan dimasukan sebagai keuntungan
pemilik modal
- Pengeluaran pribadi : pengeluaran pribadi pemegang saham di CV tergolong dividen
terselubung namun karena dividen pada CV bukan merupakan objek PPh 23 sehingga
pengeluaran pribadi pemegang saham juga bebas pajak
- Dividen : dividen pada CV bukan merupakan objek pajak PPh 23 (bebas pajak).
b. Perseroan Terbatas
Aspek perpajakan :
- Gaji : dikenakan PPh 21 sesuai strata yang berlaku, dan dapat dikoreksi fiscal sebagai
pengurang PKP perusahaan
- Pengeluaran pribadi : pengeluaran pribadi pemegang saham di PT tergolong dividen
terselubung sehingga merupakan objek PPh 4(2) 10% final
- Dividen : dividen pada PT merupakan objek PPh 23
c. Seandainya setoran modal awal mas Tunggul dalam bentuk perseroan terbatas bukan dengan
uang tapi dengan Tanah seharga Rp 1 milliar, bagaimana aspek pajaknya ? bagaimana jika 4
unit kendaraan truck dengan nilai pasar Rp 1 milliar ?
Mas Tunggul dikenakan pajak penghasilan pengalihan tanah dan bangunan (BPHTB) 2.5% dan
perusahaan juga dikenakan BPHTB 2.5% (pajak daerah).
Jika dengan 4 unit truck, karena tidak ada keuntungan maka bebas pajak.
KASUS II FINANCING
PT MCA Indoprima adalah sebuah pabrikan bahan kimia dan obat-obatan yang terletak di kawasan
industri Pulogadung yang sedang mengalami pertumbuhan usaha yang baik. Omzet tahun 2016 lalu
mencapt ai Rp 80 milliar dan diperkirakan akan naik 10% di tahun 2017. Saham perusahaan
dimiliki oleh pihak-pihak sbb:
Tahun 2017 ini, perusahaan berencana akan menambah mesin dan peralatan pabrik baru (kelompok
II) dengan estimasi biaya Rp 20 milliar. Beberapa sumber dana berikut ini sudah siap memberikan
bantuannya kepada perusahaan. Mereka adalah:
Nama Penjelasan
Bank BNI 46 cabang Tangerang Ready kapan saja diperlukan. Bunga 12%, asalkan perusahaan
dapat mempertahankan ratio-ratio keuangan tertentu.
Kiss Dong Jung Co. Perusahan ini pemegang saham 99% PT Mentari Pagi. Dia mau
memberikan pinjaman dengan bunga 12% namun pajak-pajak
harus ditanggung oleh PT MCA.
Tn. Arifin Pak Arifin (pemegang saham) adalah pengusaha yang
menggunakan pembukuan, mau memberikan dananya dengan
bunga 20% dan potongan pajak ditanggung oleh Pak Arifin.
Rich Brother, Inc. Suatu badan yang berdomisili di BVI yang pemegang sahamnya
merupakan kenalan dekat Pak Arifin, mau memberikan
pinjaman dalam dollar yang jika dirupiahkan sama dengan Rp
20 milliar, dengan bunga 12%. Pajak-pajak harus ditanggung
PT MCA.
PT Mentari Pagi Perusahaan adalah pemegang saham utama dan bergerak
dalam bidang Farmasi juga. PT mentari mau memberikan dana
tersebut dengan bunga 0%. Dana ini berasal dari pinjaman
Bank.
Jelaskan sumber mana yang paling menguntungkan secara pajak bagi PT MCA !
Perusahaan sedang memerlukan dana untuk modal kerja sejumlah Rp 7 milliar. Untuk urusan itu,
perusahaan memiliki mesin dengan nilai pasar Rp 7 milliar. Ada beberapa pilihan pendanaan yaitu:
1. Factoring atas tagihan kepada PT Cahaya Dollar yang akan di-faktor-kan (without-recourse)
ke Bank Summitmono dengan total discount = 10% atau:
2. Sales and Lease back yaitu jual dulu Rp 7 milliar dan sewa kemudian (operating lease)
atas mesin perusahaan kepada PT ABG dengan nilai sewa setahun Rp 2 milliar selama 4 tahun.
Abaiken Net present Value of Money.
Jika menggunakan metode factoring, perusahaan akan menjual tagihan AR milik PT Cahaya Dollar
dengan harga 900 juta (diskon 100 juta). Akibat dari factoring ini, perusahaan tidak dapat
menggunakan bad debt yang muncul dari AR tidak tertagih tersebut. Asumsikan jika perusahaan sudah
mengalokasikan bad debt pada AR PT Cahaya Dollar sebesar 1 milyar dan sudah di sah kan secara
hukum, jika perusahan menjual AR ini, makan bad debt yang timbul tidak bisa dijadikan pengurang
pajak. Dengan begitu, perusahaan menambah tax exposure sebesar 250 juta (25% x 1 milyar). Selain
itu, opsi ini tidak bias menutupi kebutuhan dana perusahaan, sehingga perusahaan harus meminjam
dana sebesar 6 milyar. Asumsi bunganya adalah 10%, maka perusahaan mendapat tax shield sebesar
150 juta (600 juta x 10%). Total tax exposure perusahaan jika memilih metode ini adalah 100 juta (250
juta 150 juta).
Jika menggunakan metode sales and lease back, perusahaan akan memiliki biaya sewa sebesar 2 milyar
per tahun. Menurut KMK No. 1169/KMK.01/1991, dalam operating lease, lessee tidak memotong Pajak
Penghasilan Pasal 23 atas pembayaran sewa-guna-usaha yang dibayar atau terutang berdasarkan
perjanjian sewa-guna-usaha dengan hak opsi. Maka dari itu, perusahaan mendapatkan tax shield
sebesar 500 juta (25% x 2 milyar).
Kesimpulannya, akan lebih baik jika perusahaan memilih metode sales and leaseback.
Jadi yang paling okeh dalam bentuk penyertaan saham karena pajaknya lebih kecil (10%)
dibanding meminjam (15%).