UMUM
a. Pendidikan dan informasi umum
PT. Bina Citra Pesona adalah sebuah perusahaan penyalur parfum dan alat-alat kecantikan,
yang didirikan di yogyakarta, DIY pada tanggal 21 April 1989. Lebih tepatnya pabrik dan
kantor PT. Bina Citra Pesona terletak di jalan Gagak Rimang No. 3, Yogyakarta. Perusahaan
menangani distribusi berbagai macam produk seperti fruit scented cremes, lotion, oils,
colognes, dan spray parfumes. Perusahaan membeli produk-produk tersebut dalam jumlah
besar langsung dari produsen di berbagai lokasi. Produk ini kemudian dikemas ulang dan
didistribusikan ke pedagang eceran / toko-toko di seluruh wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Perusahaan mula-mula berbentuk persekutuan, dengan 2 orang partner yaitu Johan Munawar
dan Lely Luntungan. Kedua partner ini sekaligus merupakan pendiri perusahaan. Johan
Munawar, sebelum terlibat dalam perusahaan ini, pernah menjabat sebagai Manajer produksi
pada sebuah perusahaan kosmetik yang cukup terkenal, sedangkan Lely luntungan adalah
karyawan bagian penjualan (sales person) pada perusahaan yang sama.
Perusahaan memiliki fasilitas bangunan yang terbagi ke dalam 6 (enam) ruangan utama yaitu
(1) ruangan penerimaan barang, (2) gudang, (3) ruang pengemasan, (4) ruang pengiriman, (5)
bengkel, dan (6) ruang kantor.
Struktur organisasi PT. Bina Citra Pesona pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2005 adalah
sebagai berikut :
b. Persediaan
Persediaan ditetapkan berdasarkan harga terendah diantara harga pokok FIFO (telah diperiksa
vouching ke faktur termasuk didalamnya beban angkut) atau harga pasar. Setiap akhir
periode, dilakukan perhitungan fisik persediaan.
c. Utang Usaha
Liabilitas keuangan PT. Bina Citra Pesona terdiri atas utang dagang PPH karyawan, utang
gaji dan upah, utang pajak bumi dan bangunan, utang bunga, utang deviden, utang pph
perusahaan, utang wesel jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
f. Aktiva tetap
Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi. Biaya reparasi,
pemeliharaan, penggantian, dan sejenisnya, dikapitalisasi sepanjang pengeluaran tersebut
memberikan tambahan masa aktiva/ produksifitas aktiva yang bersangkuta. Apabila suatu
aktiva dihentikan pemakaiannya, harga perolehan dan akumulasi depresiasi aktiva yang
bersangkutan dihapus dari catatan, dan laba (rugi) dari penghentian tersebut dilaporkan dalam
laporan rugi laba. Depresiasi aktiva dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
Pengeluaran untuk peralatan kecil diamortisasi langsung ke rekening yang bersangkutan.
g. Investasi
Surat – surat berharga yang dimiliki perusahaan bersifat sementara (pemilikan kurang dari
50% dan tidak dimaksudkan untuk menguasai/ mengontrol perusahaan lain) dan dihitung
berdasar harga terendah diantara harga pasar atau harga pokok (secara keseluruhan). Deviden
yang diperoleh dari investasi, dicatat sebagai pendapatan periode yang bersangkutan, dan oleh
karenanya dilaporkan dalam laporan rugi laba. Laba penjualan investasi juga dilaporkan
dalam laporan rugi laba periode yang bersangkutan.
i. Pajak Penghasilan
Apabila terdapat perbedaan waktu antara pelaporan pajak dan penyusunan laporan keuangan,
maka pada saat disusun laporan keuangan diakui dan dicatat utang pajak penghasilan.
Besarnya pajak penghasilan dihitung sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai berikut :
PT. BINA CITRA PESONA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK TAHUN – TAHUN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT