Anda di halaman 1dari 21

UNTAIAN MUTIARA SALAF

UNTAIAN MUTIARA
PERKATAAN SAHABAT
MUTIARA PERTAMA

‘Umar bin Khaththab y


(Wafat di Madinah Tahun 23 H)

‫ َو َ ْ َ َ َح‬، ُ ُ َ ْ  َ ُ ‫َ ْ َכُ َ ْ ُכ‬


َْ َ
ِِ  ‫ َو َ "َ ْכ َ َ! ٍء ُِ َف‬، ِِ  # $ِ ُ %ْ ُ‫א‬
ْ َ
“Barangsiapa yang banyak tertawanya,
maka akan berkurang kewibawaannya.
barangsiapa yang bercanda, maka ia akan
diremehkan, dan barangsiapa yang sering
melakukan sesuatu, maka ia akan dikenal
(dengan apa yang sering ia lakukan).”1

1
Shifatush Shafwah, 1/287.
-1-
MUTIARA KEDUA

Utsman bin ‘Affan y


(Wafat di Madinah Tahun 35 H)

‫א َא َ! َِ* ْ ِ ْ َכ َ) ِم‬,َ ُ -ْ ُ ُ ‫ ْت‬/َ 0 -'


َ َ َْ
ِ
1‫א‬
“Seandainya hati kita bersih, maka tidak
akan puas membaca Kalamullah (Al-
Qur’an).”2

2
Ighatsatul Lahfan, 1/64.
-2-
MUTIARA KETIGA

‘Abdullah bin Mas’ud y


(Wafat di Madinah Tahun 32 H)

ِ :'ْ ‫وא ِא‬3ُ ْ ‫ َ;א‬،23ِ 4ْ  3 5َ 6 ,ْ ‫ ِْن ُכ‬8


،ِ
َّ ْ َ َ ْ َ ُ ُ ُْ
.<ُ ,َ ْ =ِ 'ْ ‫ ُ? ْ> َ ُ َ َ ِ א‬5َ َ 'ْ ‫َ;@ ِن א‬
ْ 
“Jika kalian harus mengambil teladan, maka
mengambillah teladan dari (para sahabat
o) yang telah meninggal dunia. Karena
orang yang masih hidup tidak aman dari
fitnah.”3

3
Shifatush Shafwah, 1/421.
-3-
MUTIARA KEEMPAT

‘Abdullah bin Mas’ud


(Wafat di Madinah Tahun 32 H)

‫ت‬ُ -ْ َ ُ *َ ;َ ‫ َر‬،Cَ ;َ 2ُ ‫"َ ْن‬ Dَ َ 6ٍ ْ *ِِ  6‫َ َ ُכ‬


ْ ْ ْ ْ
‫א‬:َ E 8ِ ‫َو‬ ِ
،‫א‬:ً '‫ َא‬3ْ 'َ -ْ 2ُ 6'َ ‫א‬3ً Gَ َ" ‫ ِن‬8‫ َو‬، ِ ?‫ُر َو ِא‬
ْ
6ِ H *َ '‫ِא‬ ِ
  6ُ ْ *'ْ ‫א‬
“Hendaknya kalian belajar ilmu (agama)
sebelum ilmu itu diangkat. Diangkatnya
ilmu dengan wafatnya orang yang
mengajarkan ilmu. Sesungguhnya seorang
tidak dilahirkan dalam keadaan berilmu,
karena sesungguhnya ilmu itu didapatkan
dengan belajar.”4

4
Tahdzib Mau’izhatul Mukminin, 16.
-4-
MUTIARA KELIMA

‘Abdullah bin Mas’ud y


(Wafat di Madinah Tahun 32 H)

،<ً Iْ ‫ َر‬3َ Jُ ْ 2َ ‫ ِ! ُכ "َ ْن‬-ْ ;َ ‫א‬Lَ ‫َ ْ َز َر َع‬


َ ُ ًْ
،<ً َ 3َ Eَ 3َ Jُ ْ 2َ ‫ ِ! ُכ "َ ْن‬-ْ ;َ ‫א‬O !َ ‫َو َ ْ َز َر َع‬
ُ
‫ َא َز َر َع‬Dُ ْ ِ ‫ َزאرِ ٍع‬Dِ ّ ‫َو ِ' ُכ‬
“Barangsia yang menanam kebaikan,
niscaya ia akan memetik kebahagiaan.
barangsiapa yang menanam keburukan,
niscaya ia kan menuai penyesalan. Setiap
yang menanam akan mendapatkan sesuai
apa yang ia tanam.”5

5
Shifatush Shafwah, 1/409.
-5-
MUTIARA KEENAM
‘Abdullah (bin Mas’ud) y
(Wafat di Madinah Tahun 32 H)
ِ‫אر‬,'‫א‬
 ;ِ ‫ َن‬-ْ ُ ْ 2َ 6/ُ E َ" ِ‫אر‬,'‫א‬
 Dُ ْ َ" 6ِ َ -ْ 'َ
َ ْ َ
6ِ َ -ْ 'َ ‫ َو‬،‫א‬-ْ Gُ ِ=َ 'َ ‫א‬Eْ 3'‫א‬ PJَ Gَ ‫ َد‬3َ َ
َ َ H
‫ َد‬3َ َ <ِ , Rَ 'ْ ‫ َن ِ; א‬-ْ ُ ْ 2َ 6/ُ E َ" <ِ , Rَ 'ْ ‫ א‬Dُ ْ َ"
َ ْ
.‫א‬-ْ Eُ َِ 'َ ‫א‬Eْ 3'‫א‬ PJَ Gَ
َ H
“Seandainya penghuni Neraka mengetahui
bahwa sesungguhnya mereka akan tinggal
di dalam Neraka (selama) banyaknya
kerikil di dunia, niscaya sungguh mereka
akan bergembira. Dan seandainya penghuni
Surga mengetahui bahwa sesungguhnya
mereka akan tinggal di dalam Surga
(selama) banyaknya kerikil di dunia,
niscaya sungguh mereka akan bersedih.”6

6
Tafsirul Baghawi, 4/540.
-6-
MUTIARA KETUJUH

Salman Al-Farisi y
(Wafat di Madain Tahun 36 H)

6ِ ْ *ِ 'ْ ‫ ِ َ א‬Sْ $ُ ;َ Jِ َ :ْ *ُ 'ْ ‫ َכ ِ َوא‬6ْ *ِ 'ْ ‫َא‬


ٌْ ُ ٌْ ُ
.‫ َכ‬,ِ 2ْ ‫ َ' ِ ِ; "َ ِْ ِد‬8ِ ‫אج‬ ? ‫א‬
ْ ْ ُ َْ َ َ
“Ilmu itu banyak sedangkan umur itu
pendek (terbatas), maka ambillah ilmu
(yang terpenting) yang engkau butuhkan
dalam urusan agamamu.”7

7
Shifatush Shafwah, 1/546.
-7-
MUTIARA KEDELAPAN

Anas bin Malik y


(Wafat Tahun 93 H di Bashrah)

‫ ِل‬-ْ %ُ ‫א ِ ْ َر‬,َ 'َ 8ِ VH Gَ َ" Wٌ $ْ !َ ْ ‫ ُכ‬2َ 6'َ


ْ ْ
‫ َذא‬8ِ ‫א‬-ْ Eُ ‫ َو َכא‬6 %َ ‫ُ َ َ ِ َو‬1‫א‬ ِ
َ ْ  P Yَ 1‫א‬ 
ْ ِ ‫ َن‬-ْ :ُ َ *ْ 2َ ‫א‬:َ ‫א َכ‬-ْ ُ -ْ 4ُ 2َ 6'َ ‫َر"َ ْو ُه‬
ْ
.‫ ِ' َכ‬Sَ 'ِ ِ ِ ِ ‫َכ‬
َ َ
“Tidak ada yang lebih kami (para sahabat)
cintai selain dari Rasulullah a, (namun)
jika mereka melihat kedatangan beliau
mereka tidak berdiri, karena mereka
mengetahui beliau tidak menyukai yang
demikian itu.”8

8
Mukhtashar Minhajul Qashidin, 218.
-8-
UNTAIAN MUTIARA
PERKATAAN TABI’IN

MUTIARA KESEMBILAN

Urwah bin Zubair 5


(Wafat di Madinah tahun 94 H)

ِ ُ
ْ ‫ ِن‬8‫ َو‬،‫א‬/َ Lْ " Pَ َ ‫ل‬H 3ُ ?َ <َ ,َ ]َ َ 'ْ ‫ ِن א‬8
<َ \َ ]'‫א‬
‫א‬/َ ِ Lْ ُ" Pَ َ ‫ل‬H 3ُ ?َ
“Sesungguhnya kebaikan menunjukkan
kepada saudaranya (kebaikan yang
lainnya), dan sesungguhnya keburukan
akan menunjukkan kepada saudaranya
(keburukan yang lainnya).”9

9
Shifatush Shafwah, 2/85.
-9-
MUTIARA KESEPULUH

Muhammad bin Sirin 5


(Wafat Tahun 110 H di Bashrah)

ْ : َ ‫^ُ ْوא‬Eْ ‫ ٌ َ;א‬2ْ ‫ ِد‬6ْ *ِ 'ْ ‫א א‬Sَ َ ‫ ن‬8ِ


ُ َ
.6‫ ُכ‬,َ 2ْ ‫ ْو َن ِد‬Sُ Lُ _ْ ?َ
ْ
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama,
maka perhatikanlah kepada siapa kalian
mengambil agama kalian.”10

10
Shahih Muslim, 1/7.
- 10 -
MUTIARA KESEBELAS

Yunus bin Ubaid 5


(Wafat di Bashrah Tahun 139 H)

‫ ُ َ` َא‬Yَ 3ِ *َ 'ْ ‫ ُ َ َ א ِ َ א‬Yَ ‫ َذא‬8ِ ‫אن‬ ِ َ َ JLَ


ْ
ْ
ُ Eُ ‫ َ) ُ? ُ َو ِ' َ]א‬Yَ :‫א ِ ْ "َ ِْ ِه‬:َ ‫א‬ ُ -َ %
ِ

“Ada dua hal yang ada pada hamba, jika


keduanya baik niscaya akan baik pula yang
lainnya (yaitu); shalatnya dan lisannya.”11

11
Shifatush Shafwah, 3/306.
- 11 -
MUTIARA KEDUA BELAS

Bilal bin Sa’ad 5


(Wafat di Syam)
‫ ٍאم‬2 َ" ;ِ ‫ َن‬-ْ :ُ َ *ْ ?َ 6‫ ُכ‬E َ" ‫א‬-ْ :ُ َ ِْ 8 ،1‫א‬ِ ‫ِ אد‬
ْ ْ  َ َ
ِ‫אر‬3َ 'ِ ‫אل‬ٍ ‫ و ِ; َدאرٍ َزو‬،‫אل‬ ٍ -ُ0 ‫ ٍאم‬2َbِ ٍ‫אر‬Jِ
َ ْ َ َ  َ
6ٍ *ِ Eَ ِ‫אر‬3َ 'ِ ‫ ْ ٍن‬Gُ ‫ َو‬Vٍ Jَ Eَ ِ‫ َو ِ; َدאر‬،‫ ٍאم‬4َ َ
ْ ْ
3ٍ ْ Lُ ‫َو‬
“Wahai hamba Allah, ketahuilah
sesungguhnya kalian hanya beramal pada
hari-hari yang pendek untuk hari-hari yang
panjang, beramal di negeri yang akan
lenyap untuk negeri yang menjadi tempat
tinggal, beramal di negeri penderitaan dan
kesedihan untuk negeri kenikmatan dan
keabadian.”12

12
Shifatush Shafwah, 4/219.
- 12 -
UNTAIAN MUTIARA
PERKATAAN TABI’UT TABI’IN

MUTIARA KETIGA BELAS

‘Abdullah bin Mubarak 5


(Wafat di Iraq tahun 181 H)

َّ ِ ُ :ُ ّ^ِ *َ ?ُ ٍْ dِ َ Dٍ :َ َ ‫ُر ب‬


‫ َو ُر ب‬،<ُ ,'‫א‬
َّ ِ ‫ ُ ُه‬dّ ِ Jَ ?ُ ٍِْ ‫ َכ‬Dٍ :َ َ
<ُ ,'‫א‬
“Berapa banyak amalan kecil menjadi besar
karena niat, dan berapa banyak amalan
besar menjadi kecil karena niat.”13

13
Jami’ul Ulum wal Hikam, 12.
- 13 -
MUTIARA KEEMPAT BELAS

Fudhail bin ‘Iyadh 5


(Wafat di Makkah Tahun 187 H)

ِ ِ
ٌ 2َ ِ‫אس ر‬,'‫א‬
Dُ :َ *َ 'ْ ‫אء َوא‬  Dِ fْ َb Dِ :َ *َ 'ْ ‫َ? ْ ُכ א‬
‫ َ) ُص "َ ْن‬Lْ 5‫א‬ ِ ْ ‫אس ِ! ٌכ و‬ ِ ,'‫ א‬Dِ fَbِ
َ ْ  ْ
‫א‬:َ /ُ ,ْ ِ 1‫א‬ ِ
ُ  ‫ َ*א; َ َכ‬2ُ
“Meninggalkan amal karena manusia
adalah riya’, sedangkan mengerjakannya
karena manusia adalah kesyirikan.
(Adapun) ikhlas adalah jika Allah q
menjagamu dari keduanya.”14

14
Al-Kabair, 3.
- 14 -
MUTIARA KELIMA BELAS

Fudhail bin Iyadh 5


(Wafat di Makkah Tahun 187 H)

5ِ 8 ‫א‬/َ ُ ْ *َ fَ ‫ َא ً< َא‬Rَ َ ]ْ ُ ‫ ًة‬-َ ْ ‫"َ ن ِ' َد‬ -ْ 'َ
ْ
.‫אن‬ِ jَ ْ ]'‫א‬
H ;ِ
“Seandainya aku mempunyai doa yang
mustajab, maka aku tidak akan
memberikannya kecuali kepada para
pemimpin.”15

15
Syarhus Sunnah, 9.
- 15 -
MUTIARA KEENAM BELAS

Sufyan bin ‘Uyainah 5


(Wafat di Makkah tahun 198 H)

ْ ِ ‫א‬-ْ kُ Gِ -ْ َ ]ْ ?َ 5َ ‫ َو‬lِّ َ 'ْ ‫ א‬Dَ %ُ ‫א‬-ْ ‫ ُ ُכ‬%ْ ُ‫א‬


ُ
‫א‬/َ ِ ْ َ" <ِ  ِ
“Tetaplah menempuh jalan-jalan kebenaran,
dan janganlah merasa kesepian dengan
sedikit pengikutnya.”16

16
Shifatush Shafwah, 2/235.
- 16 -
MUTIARA KETUJUH BELAS

Sufyan bin Uyyainah 5


(Wafat di Makkah Tahun 198 H)

،‫ ِد‬-ْ /ُ 'ْ ‫אء َ; ِ= ِ ِ! ٌ ِא‬ِ :َ *'ْ ‫ ِ א‬3];َ 


َ ْ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ
َ ِ ٌ !ِ ِ =ِ ;َ ‫ ِ َ א ْ' ِ* ِאد‬3َ ]َ ;َ ْ َ ‫َو‬
ْ ْ َ
‫אرى‬
َ Jَ ,'‫א‬

“Barangsiapa yang kalangan ulama’(nya)
rusak, maka ia menyerupai orang-orang
yahudi. Dan barangsiapa yang kalangan ahli
ibadah(nya) yang rusak, maka ia
menyerupai orang-orang nasrani.”17

17
Al-Fatawa Al-Kubra, 2/142.
- 17 -
MUTIARA KEDELAPAN BELAS

Imam Asy-Syafi’I 5
(Wafat di Makkah tahun 204 H)

<ِ َ ;‫ ِא‬,'‫א‬ ِ ِ ِ
 ‫ َ)ة‬Yَ ْ  Dُ nَ ;ْ َ" 6ِ ْ *'ْ ‫ א‬Vُ َ 0
َ
“Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat
sunnah.”18

18
Shifatush Shafwah, 2/251.
- 18 -
UNTAIAN MUTIARA
PERKATAAN ULAMA’

MUTIARA KESEMBILAN BELAS

Ibnu Qayyim 5

،‫ ِאء‬3َ ِ ْ o‫א‬
ِ ْ 5َ ‫ َ) ِص َو‬Lْ o‫א‬ ِ ْ ِdَ ِ Dُ :*َ 'ْ َ‫א‬
َ
ْ
ُ *ُ =َ ,ْ 2َ 5َ ‫ ُ ُ َو‬4ِ ْ 2ُ ُ َ -ْ fَ ُpَ :ْ 2َ ِ;‫ َ] ِא‬:ُ 'ْ ‫َכא‬
“Amalan yang dilakukan tanpa keikhlasan
dan ketundukan, seperti seorang musafir
yang memenuhi kantongnya dengan pasir,
memberatkannya tetapi tidak bermanfaat
baginya.”19

19
Al-Fawa’id, 55.
- 19 -
MUTIARA KEDUA PULUH

Abu Athahiyah 5

‫ ِن‬8 ،‫א‬/َ ‫ َ? ْ] ُ ْכ َ َ] ِא' َכ‬6'َ ‫א َة َو‬Rَ ,'‫א‬


 -fُ ْ ?َ
ْ
qِ 'ْ ‫ א‬Pَ َ ‫ِ ْي‬Rْ ?َ 5َ <َ ,َ =ِ ]'‫א‬
ََ ْ 
“Engkau mengharapkan keselamatan,
sedangkan engkau tidak menempuh
jalannya, (ketahuilah), sesungguhnya
perahu tidak berberlayar di atas daratan.”20

*****

20
Tazkiyatun Nafs, 114.
- 20 -
MARAJI’

1. Al-Kabair, Syamsyuddin Muhammad


bin ‘Utsman bin Qaimaz Ad-Dimasyqi.
2. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj
An-Naisaburi.
3. Shifatush Shafwah, Ibnul Jauzi.
4. Syarhus Sunnah, Abu Muhammad Al-
Hasan bin ’Ali bin Khalaf Al-
Barbahari.
5. Tafsirul Baghawi: Mu’alimut Tanzil,
Abu Muhammad Husain bin Mas’ud
Al-Baghawi.

- 21 -

Anda mungkin juga menyukai