Anda di halaman 1dari 6

Individual Development Plan (IDP) atau perencanaan perkembangan pribadi

membantu para karyawan dalam perkembangan karir dan pribadi, yang bertujuan
untuk membantu mereka mencapai target jangka pendek dan jangka panjang,
sekaligus meningkatkan performa dalam pekerjaan. Namun, IDP bukanlah sebuah
alat evaluasi atau sebuah aktivitas yang dilakukan sekali saja. Sebaliknya, IDP
sebaiknya dipandang sebagai hubungan antara karyawan dan atasan, yang
membutuhkan persiapan dan feedback yang berkelanjutan.
Keuntungan IDP bagi perusahaan adalah menyelaraskan pelatihan karyawan
dan usaha perkembangan dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan itu sendiri.
Pengaplikasian IDP meningkatkan pemahaman atasan terhadap karyawannya
dalam hal professional goals, kekuatan, dan kebutuhan untuk berkembang, sehingga
menghasilkan rencana perkembangan kedepan yang lebih realistis.
Secara teori, tidak ada “cara yang benar” untuk menyusun development
plan para karyawan; namun, sebuah perencanaan yang efektif seminimalnya
mengandung elemen-elemen kunci berikut:
 Profil pegawai– nama, jabatan, kantor, jumlah gaji
 Tujuan dalam karir– tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam karir,
disertai dengan perkiraan penyelesaian
 Tujuan dari perkembangan– berhubungan dengan pekerjaan, visi, misi, dan
tujuan perusahaan, serta kebutuhan dan tujuan perkembangan karyawan
tersebut
 Kesempatan pelatihan dan perkembangan– aktivitas di mana karyawan
tersebut akan berusaha mencapai tujuan mereka dengan perkiraan waktu
penyelesaian, yang bisa berupa: pelatihan formal, pelatihan berbasis internet,
penugasan, on-the-job training, program studi pribadi, dan konferensi atau
seminar profesional
 Signatures– tanda tangan karyawan dan atasan, serta tanggal
Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, IDP membutuhkan
proses komunikasi dan interaksi yang berkelanjutan antara atasan dan karyawan,
yang terdiri dari lima tahapan berikut:

Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, IDP membutuhkan


proses komunikasi dan interaksi yang berkelanjutan antara atasan dan karyawan,
yang terdiri dari lima tahapan berikut:

1. Pre-Planning– persiapan pribadi atasan dan karyawan sebelum pertemuan


2. Pertemuan antara atasan dan karyawan– mendiskusikan kekuatan, area yang
perlu ditingkatkan, ketertarikan, dan goal dari karyawan tersebut, sekaligus
kebutuhan perusahaan sebagai organisasi
3. Persiapan IDP– karyawan menyelesaikan perencanaan perkembangan
pribadinya, sambil berkonsultasi dengan atasan
4. Implementasi– karyawan menjalankan perencanaan
5. Evaluasi– atasan dan karyawan mengevaluasi manfaat training dan seberapa
jauh karyawan berkembang.
Pada awalnya, IDP atau perencanaan perkembangan pribadi memang disusun
oleh karyawan dengan bantuan atasan dan perusahaan. Namun pada akhirnya,
karyawanlah yang bertanggungjawab atas pelaksanaan dan keberhasilan dari
perencanaan tersebut. Jika diterapkan dengan benar dan secara berkelanjutan, IDP
akan bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan.
Manfaat Program Leadership

Melatih kepemimpinan lebih efektif dimulai sejak masa kecil, khususnya


pada masa-masa sekolah. Ada tiga manfaat utama program leadaership
bagi siswa, yaitu:

1. Membentuk Skill dan Karakter
Leadership atau kepemimpinan akan membangun karakter dan
melatih skill seseorang. Semakin cepat dilatih maka semakin banyak dan
kuat karakter yang terbentuk serta skill yang dikuasai. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa masa anak-anak adalah masa windows of
opportunity. Pada masa ini, daya tangkap mereka sangat tinggi dan otak
mereka dapat menyerap banyak hal melalui pengalaman. Sangat
berbahaya jika para siswa menyerap hal-hal yang negatif dan tidak
membangun. Karena itu, sekolah sebagai institusi harus menyiapkan
pengalaman yang akan bermanfaat bagi siswa.
2. Belajar berorganisasi
Organisasi adalah salah satu sarana tepat untuk melatih kepemimpinan.
Sekolah dan universitas sebagai institusi pendidikan harus mempersiapkan
sarana bagi siswa untuk dapat berorganisasi. Dalam dunia bisnis nanti,
kualitas para siswa sebagai pemimpin akan dilihat dan diuji. Orang akan
lebih tertarik dengan pengalaman mereka daripada diri mereka sendiri.
Dengan berorganisasi, mereka dapat mempraktikan secara langsung
semua skill yang telah dipelajari, khususnya kerjasama tim (teamwork),
sehingga mereka siap untuk menjadi pemimpin di masa depan.
3. Membangun kepercayaan diri
Leadership semasa dini akan menumbuhkan rasa percaya diri. Para siswa
tidak akan pernah berani memimpin jika tidak pernah memegang tanggung
jawab. Karena itu, adanya pelatihan leadership di sekolah akan melatih
keberanian dan kepercayaan diri dalam memimpin. Semakin sering
mereka memimpin, maka akan semakin terbiasa untuk memegang kendali.
Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menjadi
pemimpin handal di masa depan.
Anda akan melihat perbedaan signifikan antara seorang pemimpin yang
terlatih dengan yang belum. Pemimpin yang sudah terbiasa memimpin
akan lebih percaya diri, dapat menghadapi masalah lebih bijak, dan tampak
lebih nyaman bekerja dalam tim.

Kepemimpinan merupakan sebuah sikap yang ada pada diri individu untuk mengatur
serta mengorganisasikan beberapa orang untuk menjalankan suatu organisasi atau
lembaga untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Pada hakikatnya,kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi,memberi inspirasi,dan mengarahkan tindakan seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk mengatur serta mengorganisasikan
orang lain. Jiwa kepemimpinan ini pada dasarnya merupakan bawaan dari lahir akan
tetapi jiwa kepemimpinan tersebut juga dapat dikembangkan ataupun ditumbuhkan
dalam diri seseorang yang notabene tidak memiliki jiwa kepemimpinan.

Keuntungan IDP bagi perusahaan adalah menyelaraskan pelatihan karyawan dan


usaha perkembangan dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan itu sendiri.
Pengaplikasian IDP meningkatkan pemahaman atasan terhadap karyawannya dalam
hal professional goals, kekuatan, dan kebutuhan untuk berkembang, sehingga
menghasilkan rencana perkembangan kedepan yang lebih realistis.

Individual Development Plan (IDP) dapat menjadi sebuah alat yang sangat
membantu untuk menyusun rencana-rencana Anda di masa depan. Namun
sebelumnya, apa itu IDP?

IDP adalah sebuah rencana tertulis yang menunjukkan tujuan dari karir yang ingin
Anda capai dan langkah apa yang akan Anda ambil untuk meraih tujuan tersebut.
IDP juga merupakan sebuah alat yang dapat Anda gunakan untuk mengidentifikasi,
mengorganisir dan merencanakan karir Anda.

Membuat sebuah IDP sangatlah penting untuk memfokuskan usaha yang Anda
lakukan semata-mata untuk mencapai tujuan yang sudah Anda tetapkan dan untuk
mengindentifikasi tujuan tugas individu. IDP juga berguna untuk membantu dalam
pencarian dana seperti beasiswa, biaya training dll. Beberapa departemen meminta
sebuah IDP sebagai bagian dari program pengembangan profesional mereka

Individual Development Plan yang baik,


seperti apa?
Ditulis pada September 1, 2014

Beberapa waktu lalu, ada seorang senior manager sebuah perusahaan multinational


company yang berkonsultasi kepada penulis. Adapun yang dimaksud adalah bagaimana mengisi
sebuah form mengenai rencana pengembangan pribadi atau istilah kerennya sebagai Individual
Development Plan. Menariknya, sambil memperlihatkan bentuk dan contoh IDP, bagi penulis
justru yang menjadi kekuatan dari IDP perusahaan adalah makna maupun filosofi dari IDP
tersebut.
Bentuk form IDP sangat sederhana, straight to the point. Berbeda dengan bentuk IDP lainnya
yang cenderung sangat formal dan  rumit. Ibarat suatu program, sangat memenuhi konsep
KISS, keep it simple stupid. Apa saja isi dari IDP tersebut, mari kita lihat, tentunya tanpa perlu
menampilkan nama perusahaan MNC nya.
Ada 4 bagian utama dari konten IDP yang diperlihatkan, yaitu yang pertama adalah mengenai
kekuatan dan kekurangan pribadi. Disini diminta agar mengisi apa yang menjadi kompetensi
utama dan secara relatif memiliki keterkaitan dengan posisi yang dimiliki. Ini salah satu   yang
menarik, karena memang pengembangan individu masa depan akan fokus pada aspek kekuatan
daripada aspek kelemahan.
Faktor kekurangan pada bagian pertama terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan pada posisi
sendiri, tetapi masih memiliki gap relatif dengan pekerjaan atau posisi sekarang. Disini lebih
diketengahkan pada upaya  yang mesti dilakukan secara personal agar bisa kompeten terhadap
kompetensi yang dibutuhkan pada jabatan tersebut.

Selanjutnya pada bagian ke dua berisikan apa program pengembangan prioritas lainnya, termasuk
kompetensi yang sangat spesifik dengan pekerjaan. Boleh dibilang ini merupakan faktor
pendukung terhadap kompetensi utama seperti pada bagian pertama dan ke dua, yang juga perlu
diisi.

Sedangkan tiga bagian terakhir hanya berisikan mengenai apa yang anda pikirkan, pertimbangkan
serta ketahui tentang segenap diri anda sendiri, selanjutnya langkah aksi apa untuk
menjalankannya. Hanya dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu : 70% langkah aksi
seperti project assignment, 20% learning dari lainnya (peers, atasan, coach) dan 10% dari
pembelajaran secara pribadi.
Best practice dari IDP diatas, adalah ternyata kesemuanya hanya dalam satu lembar, tidak
bertele-tele dan dapat diunggah melalui mobile application. Kesederhanaan yang ditampilkan,
filosofi kekuatan sebagai basis IDP, dan independensi untuk membuat sendiri program
pengembangan adalah inti dari IDP tersebut. Kemudahan dalam mengisi serta memahami
bagaimana menjalankan telah menjadi fokus dari sisi perusahaan untuk pengembangan individu
yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Secara keseluruhan inti IDP adalah..kenali diri anda, lakukan action
plan yang implementable terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar kinerja anda
meningkat. That’s all.

Anda mungkin juga menyukai