0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
430 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang ruang lingkup farmasi komunitas yang meliputi penjualan obat dan produk kesehatan secara langsung kepada masyarakat, serta standar pelayanan kefarmasian di apotek yang mencakup pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan klinik untuk menjamin mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Dokumen ini membahas tentang ruang lingkup farmasi komunitas yang meliputi penjualan obat dan produk kesehatan secara langsung kepada masyarakat, serta standar pelayanan kefarmasian di apotek yang mencakup pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan klinik untuk menjamin mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Dokumen ini membahas tentang ruang lingkup farmasi komunitas yang meliputi penjualan obat dan produk kesehatan secara langsung kepada masyarakat, serta standar pelayanan kefarmasian di apotek yang mencakup pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan klinik untuk menjamin mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
farmasi di mana obat dan produk kesehatan lainnya dijual atau disediakan langsung kepada masyarakat secara eceran, baik melalui resep dokter maupun tanpa resep dokter OBAT ALAT KESEHATAN FITOFARMAKA BAHAN OBAT OBAT HERBAL JAMU OBAT KERAS OBAT BEBAS OBAT BEBAS TERBATAS OBAT HERBAL FITOFARMAKA TERSTANDAR PSIKOTROPIKA JAMU NARKOTIKA Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) adalah
pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi standar:
A. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai; dan B. Pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi: a. Perencanaan; b. Pengadaan; c. Penerimaan; d. Penyimpanan; e. Pemusnahan; f. Pengendalian; dan g. Pencatatan dan pelaporan. Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. pengkajian Resep; b. dispensing; c. Pelayanan Informasi Obat (PIO); d. konseling; e. Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy care); f. Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Praktik Farmasi Komunitas merupakan salah satu wujud pengabdian profesi Farmasist. Untuk penjaminan mutu penyelenggaraan praktik farmasi komunitas, WHO dan FIP menerbitkan dokumen Cara Praktik Farmasi yang Baik di Farmasi Komunitas dan Farmasi Rumah Sakit atau Good Pharmacy Practice (GPP) In Community and Hospital Pharmacy Settings (WHO, 1996) dan Standar Kualitas Pelayanan Kefarmasian atau Standard for Quality of Pharmacy Services (FIP, 1997). Tenaga Kefarmasian terdiri dari : Apoteker Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang
membantu apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek bertujuan untuk:
I. Meningkatkan mutu Pelayanan
Kefarmasian; II. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan III.Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).