Siklus persediaan dan pergudangan ini merupakan siklus yang unik karena berhubungan dengan beberapa siklus transaksi lainnya, contohnya perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur ini melibatkanyang pertama bahan baku, bahan baku itu berkaitan dengan transaksi atau siklus akuisisi dan pembayaran kemudian siklus personalia dan yang terakhir barang yang akan dijual yang berkaitan dengan siklus penagihan dan penjualan. Siklus ini melibatkan banyak siklus transaksi lainnya, jadi untuk audit siklus persediaan dan pergudangan itu dimulai dari pemrosesan pesanan pembelian. Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dari akuisisi bahan baku produksi.permintaan ini bisanya diawali oleh personalia dibagian persediaan bahan baku diperlukan. Penerimaan bahan baku, penerimaan atas bahan baku yang dipersatu merupakan bagian dari siklus akuisisi pembayaran. Mencakup kualitas bahan baku yang diterima. Departemen penerima akan menyiapkan laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Selanjutnya penyimpanan bahan baku, bahan baku biasanya disimpan dibagian penyimpanan. Ketika departemen itu membutuhkan bahan baku untuk produksi, personalia yang bertanggung jawab menyerahkan seluruh permintaan atas penyediaan barang baku. Pemrosesan produk, pemrosesan persediaan itu bervasiasi disetiap perusahaan. Perusahaan menentukan barang jadi dan kuantitas berdasarkan pesanan khusus dari konsumen. Penyimpanan barang jadi, saat barang jadi dan diselesaikan barang ditempakan diruang penyimpanan untuk menunggu pengiriman. Pengiriman barang jadi, pengiriman barang jadi merpakan bagian dari siklus penjualan penagihan. Dalam audit persediaan ada dua jenis pengunciaannya. Yang pertama penguncian pengendalian dan penguncian untuk subtantif. Penguncian pengendalian itu ada dua, yang pertama yaitu penguncian pengendalian siklus produksi dan yang kedua terhadap perhitungan aktivitas fisik. Pengujian pengendalian siklus produksi di dalam pengujian pengendalian ini terdapat fungsi-fungsi yang saling berkiatan dan ada dokumen-dokumen pendukung maupun dokumen sumbernya. Salah satu dokumen sumbernya adalah bukti penerimaan dan permintaan atau pengeluaran barang, dan ini adalah beberapa pengujian yang akan dilakukan oleh auditor pengujian pengendaliannya. Yang pertama tahap transaksi untuk pencatatan dan pengawasan produksi yang akan dilakukan auditor adalah mengamati adanya pemisahan fungsi, yang kedua meminta keterangan untuk order produksinya, yangketigapemakaian bahan baku yang akan diuji oleh auditor adalah melihat dokumen permintaan dan pengeluaran barang yang dibandingkan dengan surat order produksi, yang keempat pemrosesan produk, yang akan dilakukan oleh auditor adalah melihat kartu jam kerja lalu yang kedua meminta keterangan berapa tariff BOP dan bagaimana pembebanan tarif BOP tersebut, yang ketiga pelihat dokumen pendukung lainnya, yang keempat transfer produksi dan yang terakhir pencatatan biaya produksi yang dilakukan auditor dalah melakukan pengamatan. Pengujian pengendalian aktivitas perhitunga fisik. Fungsi terkait dalam pengujian pengendalian ini yang pertama fungsi perhitungan fisik, kedua fungsi akuntansi biaya, ketiga fungsi akuntansi umum. Untuk dokumen transaksi yang diperuntungkan saat perhitungan fisik persediaan adalah kartu perhitungan fisiknya. Kemudian untuk dokumen pencatatan adjustment catatan akuntansi dokumen sumber yang dibutuhkan yaitu bukti memorialnya. Tahap transaksinya dalam aktivitas pengendalian yaitu, perhitungan fisik, melakukan kompilasi, penentuan biaya, dan adjustment. Penyajian subtantif tujuannya memperoleh keyakinan tentang kendala catatan akuntansi, membuktikan aserasi keberadaan sediaan, membbuktikan aserasi kelengkapan transaksi, membuktikan aserasi hak kepemilikan, membuktikan aserasi penilaian sediaan dan membuktikan aserasi penyajian. Prosedur pengujian subtantif terdiri dari, prosedur audit awal, analistik, pengujian terhadap transaksi rinci, pengujian terhadap sada akun rinci, verifikasi penyajian dan pengungkapan.