Grade Lesi
0 Tidak ada lesi terbuka : mungkin terdapat deformitas dan
selulitis
1 Ulkus superficial
2 Dalamnya ulkus sampai ketendon atau kapsul sendi
3 Ulkus yang dalam dengan abses, osteomilitis dan sepsis sendi
4 Gangren local – kaki bagian depan atau tumit
5 Gangren sampai seluruh kaki
Sumber : Herman, Funnell dan Nelson (2012) The Standard of Care for Evaluation and Treatment of Diabetic
Foot Ulcers, University of Michigan Medical School 15(1): 1 – 23
meliputi usia, jenis kelamin, lama sakit DM, c. Melakukan tindakan keperawatan
sosial ekonomi, motivasi atau dorongan berbasis bukti
internal dan eksternal (keluarga dan sosial) d. Manajemen resiko
untuk melakukan self care DM, keyakinan e. Melatih pasien dan keluarganya
terhadap efektifitas penatalaksanaan DM ketrampilan-ketrampilan dasar dalam
(self-efficacy), dan pendidikan/pengetahuan manajemen diabetes
(Kusniawati, 2011). f. Memberikan konseling dan motivasi
g. Kolaborator
Berdasarkan penelitian Butler (2007) di
banyak institusi pelayanan kesehatan di Secara lebih spesifik, Carter (2010)
Inggris, di capai kesimpulan bahwa peran membagi peran perawat berdasarkan tingkat
perawat dalam manajemen diabetes mandiri kepakarannya sbb:
meliputi :
a. Nurse practisioner, peran utamanya
a. Manajemen program perbaikan gaya adalah manajemen promosi kesehatan
hidup pasien dan pencegahan melalui p endidikan dan
b. Memberikan pendidikan keseahatn secara konseling
berkelanjutan, mengevaluasi dan b. Clinical nurse spesialists, peran
melakukan modifikasi utamanya adalah sebagai pemimpin,
manajer dan kolaborator
Metode
Disain yang digunakan dalam penelitian ini Hasil dan Diskusi
adalah menggunakan metode kualitatif, Tema pertama perawatan ulkus diabetik.
penelitian kualitatif merupakan penelitian Hasil yang didapatkan dari penelitian bahwa
dengan latar yang alamiah dan bertujuan partisipan dalam melakukan perawatan
untuk lebih memahami tentang fenomena ulkus diabetik mengikuti anjuran dan sesuai
yang dialami oleh subjek penelitian seperti dengan prosedur yang diajarkan. Tetapi
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan dalam pengaturan pola makan partisipan
lainnya secara holistik dengan menggunakan belum mengikuti saran dari ahli gizi.
metode yang ada serta menuangkannya
dalam bentuk bahasa deskriptif (Moleong, Tujuan Diet pada diabetes mellitus adalah
2011). mempertahankan atau mencapai berat badan
ideal, mempertahankan kadar glukosa darah
Penelitian ini menggunakan pendekatan mendekati normal, mencegah komplikasi
fenomenologi deskriftif, karena denga akut dan kronik serta meningkatkan kualitas
metode ini peneliti dapat secara langsung hidup ( Yunir & Soebardi, 2010). Prinsip
mengeksplorasi, menganalisis serta perencanaan makan bagi diabetesi adalah
menjelaskan pengalaman pasien DM tipe 2 makanan seimbang terdiri dari makanan
dalam melakukan perawatan ulkus Diabetik sehat pada umumnya, diabetesi harus
secara mandiri sebagai realita yang mematuhi jadwal makan, jumlah kalori yang
dialaminya. Studi fenomenologi adalah dibutuhkan dan jenis makanan yang di
merupakan stategi penelitian yang konsusmsi. Komposisi makanan yang
mengidentifikasi pengalaman seseorang dianjurkan adalah makanan dengan
tentang fenomena tertentu (Creswll, 2013). komposisi seimbang yaitu yang
mengandung karbohidrat ( 60-70%), Protein
PERPUSTAKAAN FIK-UMJ
(10-15%) , lemak (20-25%) ( Yunir & konsentrasi HbA1c, yang cukup menjadi
Soebardi, 2010). Partisipan rutin dalam pedoman untuk menurunkan resiko
menjalani kontrol kesehatan tetapi terapi / komplikasi diabetes dan kematian. (Yunir &
obat yang di dapatkan tidak di konsumsi. Soebardi, 2010).
Delamater (2006) mendefinisikan kepatuhan
sebagai upaya keterlibatan aktif, sadar dan Edukasi yang di peroleh partisipan tentang
kolaboratif dari pasien terhadap perilaku penyakit yang di alami juga sebagai faktor
yang mendukung kesembuhan. Pada intinya yang dapat meningkatkan pengatahuan
kepatuhan terhadap pengobatan adalah partisipan terkait penyakitnya. Edukasi DM
sejauh mana upaya dan perilaku individu diperlukan bagi pasien dan keluarga untuk
menunjukkan kesesuaian dengan peraturan peningkatan pengetahuan dan motivasi akan
atau anjuran yang menunjang mencapai hasil yang optimal dalam
kesembuhannya. pengelolaan DM (Ernawati, 2013). Edukasi
atau pendidikan merupakan salah satu
Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan bentuk penyuluhan kesehatan kepada
mengkonsumsi obat bisa di pengaruhi oleh penderita DM, bisa melalui bermacam-
individu, penyakit, obat yang dikonsumsi, macam cara atau media misalnya : leaflet,
petugas kesehatan, harapan pasien dan poster, TV, kaset video, diskusi kelompok,
lingkungan pasien (Brunner & Suddart, dan sebagainya. Dalam pemberian edukasi
2002). pada penyandang diabetes perlu
diperhatikan bahwa informasi yang
Partisipan juga jarang melakukan olahraga diberikan haruslah secara bertahap,
secara rutin. Pada DM tipe 2, latihan jasmani informasi tidak boleh terlalu sedikit atau
dapat memperbaiki kendali glukosa secara terlalu banyak dalam waktu yang singkat
menyeluruh, terbukti dengan penurunan (Basuki, 2011).
Tema Kedua Harapan terhadap Stevenson et.al (1996) dalam Wahdi (2006),
pelayanan juga meneliti adanya korelasi antara
kepuasan perawatan yang menimbulkan
Partisipan mendapatkan dukungan dari minat pasien untuk kembali berobat dan
keluarga, teman dan tetangga. Dukungan keinginan mereka untuk merekomendasikan
keluarga telah didefinisikan sebagai faktor pelayanan rumah sakit pada teman dan
penting dalam kepatuhan manajemen keluarga.
penyakit untuk remaja dan dewasa dengan
penyakit kronik. Dukungan keluarga Jarak pelayanan kesehatan yang dekat
merupakan indikator yang paling kuat memungkinkan pasien selalu mengunjungi
memberikan dampak positif terhadap untuk berobat dan melakukan kontrol
perawatan diri pada pasien diabetes (Neff kesehatan. Fisher dan Anderson (1990)
dalam Hensarling, 2009). dalam Wahdi (2006), telah meneliti dan
membuktikan bahwa lokasi merupakan
Partispan masih mengeluhkan pada tempat alasan yang paling dominan yaitu sebesar
pelayanan kesehatan belum ada media yang 41.8%, disamping rekomendasi dokter,
dapat di manfaatkan untuk meningkatkan asumsi kesehatan, rekomendasi keluarga,
pengetahuan terkait dengan penyakit yang pengetahuan sendiri, rekomendasi teman,
dialami, seperti leaflet, buku kesehatan, iklan dan lain-lain.
maupun pendidikan kesehatan.
PERPUSTAKAAN FIK-UMJ
Daftar Pustaka
1. Aguilar, F., Teran, J.M., De La Pena, 7. Arief, F. (2008). Profil Penderita
J.E. (2011). “The Pathogenesis of the Diabetes Mellitus dengan Ulkus Kaki di
Diabetic Foot Ulcer: Prevention and SMF Penyakit Dalam RSUD dr.
Management” Global Perspective on Soebandi Jember Periode Januari
Diabetic Foot Ulcerations: 156-182 2003- Desember 2007. Jember:
2. Alexiadou K, Doupis J (2012), Fakultas Kedokteran Universitas
Management of Diabetic Foot Ulcers. Jember.
Diabetes Ther. 2012:3;4 8. Astuti. A (2013), Pengalaman
3. American Diabetes Association (2011). Psikologis dan dukungan sosial pasien
Standards of Medical Care in Diabetes. DM tipe 2 dengan ulkus diabetik di
Diabetes Care, 34(1): 11-61. RSD Raden Mattaher Jambi, Depok; UI
4. Alligood, M.R, & Tomey, A.M (2006). 9. Basuki, E. (2011). Tehnik penyuluhan
Nursing theory : utilization diabetes mellitus dalam Soegondo, S.,
&application(3rded).Missouri: Mosby. Soewondo, P., Subekti, I.
5. Anonim. Riset Kesehatan Dasar Penatalaksanaan Diabetes Melitus
2013:Laporan Nasional 2013. Jakarta: Terpadu Jakarta, Badan Penerbit FKUI
Badan Penelitian dan Pengembangan 10. Butler, J. (2007). The role of the nurse
Kesehatan, Departemen Kesehatan and monitoring in diabetes
Republik Indonesia management. Presentasi ilmiah pada
6. Apelqvist, J., Bakker, K., Houtum, W. konferensi Bayer Healthcare. Michigan.
H. v., & Schaper, N. C. 2008. Practical
Guidelines On The Management and 11. Carter, M. (2010). The role of the
Prevention of The Diabetic Foot. diabetes specialist nurse. Presentasi
Diabates Metab Res Rev (24):1, p. 181- ilmiah pada diabetes specialist nurse
187. conference. Cheltenham General
PERPUSTAKAAN FIK-UMJ
Hospital. Victoria. Diunduh dari 20. Herman, W.H., Funnell, M.M., Nelson,
www.glospccag.nhs.uk/roleofthenurse.p J.P. (2012). The Standard of Care for
df Evaluation and Treatment of Diabetic
12. Creswell, J.W. (2013) Research design: Foot Ulcers, University of Michigan
pendekatan kualitatif, kuantitatif dan Medical School 15(1): 1 – 23.
mixed. Alih bahasa Fawaid, A. Edisi 21. Moleong, L.J (2011), Metodelogi
Ketiga . Yogyakarta: Pustaka Pelajar penelitian kualitatif edisi revisi.
13. Delamater, A. M. 2006. Improving Bandung PT. Remaja Rosda Karya
patience adherence.Clinical diabetes 22. Perkeni (2006), Konsensus Pengelolaan
joiurnals Vol. 24 No. 2. Diakses dari dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
http://clinical.diabetesjournals.org/conte 2 di Indonesia 2006, http://www.e-
nt/24/2/71.full.pdf+hml pada tanggal 1 bookspdf.org/view/aHR0cDovL3d3dy5r
Sept 2014 ZWRva3RlcmFuLmluZm8vZG93bmxv
14. Ernawati (2013), Penatalaksanaan YWRzL0tvbnNlbnN1cyUyMFBlbmdlb
Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu G9sYWFsbiUyMGRhbiUyMFBlbmNl
dengan Penerapan Teori Self Care Z2FoYW4lMjBEaWFiZXRzJTIwTWV
Orem, Jakarta; Mitra Wacana Media saXR1cyUyMFRpcGUlMjAyJTIwZGkl
15. Fain, J.A. (2014). Keperawatan Medikal MjBJbmRvbmVzaWElMjAyMDA2LlB
Bedah, Manajemen Klinis Hasil yang ERg==/SS4gUGVuZGFodWx1YW4gL
diharapkan, Joyce M. Black dan Jane SBLZWRva3RlcmFuLmluZm8gfCBTZ
H. edisi bahasa Indonesia, edisi 8 buku XJiYS1zZXJiaSBEdW5pYQ== di
2 (8th ed.). Singapore: Sauders Elsevier. peroleh tanggal 5 Maret 2014
16. Frykberg RG (2002), Diabetic Foot 23. Pusat Data dan Informasi Persatuan
Ulcer : Pathogenesis and Management. Rumah sakit Indonesia. (2011)
Am Fam Physician, Vol 66, Number 9. Neuropati Diabetik Menyerang Lebih
2002. p 1655-62 Dari 50% Penderita Diabetes
17. Frykberg, R. G., Zgonis, T., Armstrong, http://www.pdpersi.co.id/content/new
D.G., Driver, V.R., Giurini, J.M., s.php?mid=5&catid=23&nid=612
Kravitz, S.R, et al. (2006). "Diabetic diperoleh pada tanggal 6 Maret 2014
Foot Disorders: A Clinical Practice 24. PP-PL Kemenkes RI (2011). World
Guideline (2006 Revision)." The Diabetes Day 14 November 2011
Journal of Foot and Ankle Surgery http://www.pppl.depkes.go.id/index.php
45(5, Supplement): S1-S66. ?c=berita&m=fullview&id=374 di
18. Hensarling, J. (2009), Development and peroleh pada 15Maret 2014
psychometric testing of Henserling’s 25. Smallwood, D., Hillson, R., dan
diabetes family support scale, a Jeffcoate, W. (2009). Putting feet first
dissertation. Degree of Doctor of Commissioning specialist services for
Philosophy in the Graduate School of the management and prevention of
the Texa’s Woman University. diabetic foot disease in hospitals
19. Herber,O.R., Schnepp, W., Rieger, 26. Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2008).
M.A. (2007). A systematic review on Medical Surgical Nursing Brunner &
the impact of leg ulceration on patients Suddarth.. Philadelphia: Lippincott
quality of life. Health and Quality of 27. Tarwoto et, all (2012), Keperawatan
Life Outcomes 2007, 5:44 Medikal Bedah Gangguan Sistem
doi:10.1186/1477-7525-5-44. Endokri, Jakarta; Trans Info Media
PERPUSTAKAAN FIK-UMJ