Anda di halaman 1dari 17

PENUGASAN RESUME

RANGKAIAN LISTRIK I
“Harga Rata-rata, Sesaat dan Efektif”
“RLC”
Ditujukan untuk : Drs. Faried Wadjdi, MPd,MM.

Disusun oleh : 1. R.A Muthia Ramadhini P (1501617003)


3. Rezalinda Mahicha Majid (1501617004)
4. Rizky Jibran (1501617019)
5. Nadiya Fakhira (1501617057)

PENDIDIKAN VOKASINAL TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
PEMBAHASAN

Harga Rata-rata, Sesaat dan Efektif

1. Harga Sesaat
Gambar gelombang sinus. Gelombang sinus dibuat dalam bentuk diagram lingkaran
dan gelombang sinus. Pada dasarnya diagram lingkaran tersebut dibagi menjadi 8
bagian yang besarnya 45o (360o8). masing-masing titik memiliki nilai yang besarnya :
0o, 45o, 90o, 135o, 180o, 225o, 270o, 315o, 360o. Sehingga dapat ditentukan sebuah tabel
harga sesaat :

Harga sesaat dari gelombang sinus untuk suatu sudut putaran dinyatakan dalam :

Keterangan :
v = Harga sesaat tegangan (V)
Vm = Harga maksimum tegangan (V)
i  = Harga sesaat arus (A)
Im = Harga maksimum arus (A)
ω = kecepatan sudut (radian)
α = besar sudut (derajat)
2. Harga rata-rata
Harga rata-rata dari tegangan atau arus bolak-balik diperoleh dengan
menghitung harga sesaat, didapat dengan menghitung dari setengah periode saja.

Persamaan harga rata-rata :

Keterangan :
Vrata-rata  = Tegangan rata-rata (V)
Vm = Tegangan maksimum (V)
Irata-rata  = Arus rata-rata (A)
Im = Arus maksimum (A)

Oleh karena itu harga rata-rata gelombang sinus, adalah 0,636 dari harga maksimu
3. Harga Efektif
Harga efektif dari suatu tegangan atau arus bolak-balik (AC) adalah sama dengan
besarnya tegangan / arus searah (DC) pada suatu tahanan, dimana keduanya
menghasilkan panas yang sama. tegangan PLN 220V merupakan tegangan efektif, bukan
harga tegangan sesaat dan bukan juga tegangan maksimum.

Gambar nilai puncak nilai efektif gelombang sinus

Untuk menghitung tegangan dan arus efektif pada gelombang sinus dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
V = Veff = Tegangan efektif (V)
Vm = Tegangan maksimum (V)
I  = Ieff = Arus efektif (A)
Im = Arus maksimum (A)

Faktor Bentuk

 Perbandingan harga efektif dan harga rata-rata


Harga Efektif 0,707
ƒb = Harga Rata−rata = 0,637 = 1,11

 Tegangan efektif yang dibangkitkan generator


Eef = fb x ggl
 Perbandingan harga max dan harga efektif disebut faktor puncak
Harga Max
 ƒp =
Harga Efektif
= √ 2 = 1,4142

NOTE :
1. HARGA RATA-RATA : 0,637
2. HARGA MAX : 2,62
3. HARGA EFEKTIF : 0,707
Rangkaian RLC Pada Arus Bolak-Balik
Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) dan
kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara
seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan
oleh induktor disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor
disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan dalam
disebut impedansi (Z) atau hambatan total.

Resistor Pada Rangkaian Arus Bolak-Balik

Rangkaian hambatan/resistor dalam arus bolak-balik (AC) berfungsi sebagai pembatas arus
listrik yang masuk atau menurunkan potensial listrik dalam rangkaian sehingga antara arus
dan tegangan pada hambatan tersebut dengan arus dan tegangan pada sumber tidak
mengalami perubahan fase.

Rangkaian resistif adalah rangkaian yang hanya mengandung hambatan (R) saja. Perhatikan
gambar berikut.
Pada rangkaian ini V dan i memiliki fase yang sama, artinya i dan V mencapai harga 0 dan
maksimum bersama-sama.

Diagram fasor pada rangkaian resistif ditunjukkan pada gambar diatas.

Besarnya kuat arus yang melalui hambatan dapat dinyatakan dari hukum Ohm yaitu :

Jika  

maka I= Imax sin ωt

Induktor Pada Rangkaian Arus Bolak-Balik


Rangkaian induktif adalah rangkaian yang hanya terdiri atas induktor (kumparan) dengan
mengabaikan hambatan pada kawat kumparan. Bagan rangkaian induktif ditunjukkan pada
gambar berikut.

Besarnya tegangan pada ujung-ujung induktor sama dengan tegangan sumber, sehingga
berlaku :

VL = V = Vmax sin ωt

IL =   sin (ωt –  )

jika sin (ωt –  ) = ± 1    maka     = Imax

IL = Imax sin (ωt –  )     atau     IL = Imax sin (ωt – 90º)

Apabila kita lihat antara persamaan IL (kuat arus dalam induktor) dengan V (tegangan


sumber) terlihat bahwa arus listrik dengan tegangan listrik terjadi selisih sudut fase sebesar

90º atau   di mana kuat arus ketinggalan terhadap tegangan dengan selisih sudut fase 90º.
Perbedaan fase antara kuat arus dan tegangan pada induktor dapat digambarkan dengan
diagram fasor sebagai berikut :

Pada grafik diatas terlihat ketika arus pada inductor maksimum, besar tegangan pada induktor
adalah nol. Ketika arus pada induktornya nol, besar tegangan pada induktornya maksimum.
Jadi, tegangan pada induktor mencapai nilai maksimumnya lebih cepat seperempat periode
dibandingkan dengan arus mencapai nilai maksimumnya.

Apabila kita perhatikan persamaan   = Imax identik dengan I =   pada hukum Ohm, di


mana ωL merupakan suatu hambatan yang disebut dengan reaktansi induktif yang diberi
lambang XL yang besarnya dinyatakan :

XL  = ωL = 2πƒL

di mana :

XL = reaktansi induktif (Ohm = Ω)


L = induktansi diri induktor (Henry = H)
ω = frekuensi anguler/sudut (rad/s)
f = frekuensi linier (Hertz = Hz)
Dalam rangkaian induktor jika I menyatakan kuat arus yang mengalir pada
induktor, XL menyatakan reaktansi induktif, Vmax menyatakan tegangan maksimum,
dan Vefmenyatakan tegangan efektif tegangan sumber arus AC berlaku hubungan :

Kapasitor Pada Rangkaian Arus Bolak-Balik

Dalam suatu rangkaian arus AC yang terdiri atas kapasitor mempunyai sifat bahwa antara
tegangan dan arus memiliki beda fase, di mana arus mendahului tegangan dengan beda sudut

fase sebesar 90o atau  .

Rangkaian kapasitor dengan sumber tegangan AC.

Besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam kapasitor dapat dinyatakan dengan laju
perpindahan muatan listrik pada keping kapasitor tersebut yang dinyatakan :

I =   di mana q = CV, sehingga


I =   = CVmax    = cos ωt = CVmax cos ωt

Di mana cos ωt = sin (ωt + 90o) = sin (ωt +   )

Maka I = wC Vmax sin (ωt +   ) =   sin (ωt +   )

Jika sin (ωt +   ) = ± 1 maka Imax =  . Hal ini identik dengan hukum Ohm bahwa

I =  . Di mana   identik dengan sebuah hambatan yang disebut dengan reaktansi kapasitif
yang dilambangkan XC yang besarnya dinyatakan :

di mana :

XC = reaktansi induktif (Ohm = Ω)


C = kapasitas kapasitor (Farad = F)
ω = frekuensi anguler/sudut (rad/s)
f = frekuensi linier (Hertz = Hz)

Dalam rangkaian kapasitor pada arus AC mempunyai sifat bahwa arus mendahului tegangan

dengan beda sudut fase sebesar 90o atau   dan berlaku hubungan :

Imax = 
Grafik arus dan tegangan serta diagram fasor kapasitor pada rangkaian arus bolak-balik

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa arus mencapai nilai maksimumnya seperempat
periode lebih cepat dibandingkan dengan tegangan mencapai nilai maksimumnya. Ketika
arus pada kapasitornya nol, tegangan pada kapasitor mencapai pada nilai maksimumnya. Dan
saat arus pada kapasitornya maksimum, besar tegangannya adalah nol.

Pada diagram fasor diatas juga terlihat bahwa kedua fasor membentuk sudut 90º. Sudut
tersebut menunjukan ada perbedaan fase 90º antara arus dan tegangan pada kapasitor. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa arus pada kapasitor selalu mendahului tegangan pada
kapasitor sebesar 90º.
SOAL
1. Sebuah kumparan kawat yang panjangnya 10cm diputar dalam medan magnet yang
homogen dengan kecepatan putar 100 rpm. Jari-jari putaran adalah 4cm dan besar
induksi magnet 7000 gauss. Hitunglah besar tegangan efektif yang dapat dibangkitkan
oleh kumparan tertentu.

Diketahui : 1 W = 108 maxwell

1 W/m2 = 104 gauss

1 max/cm2 = 1 gauss

Jawab :

e = 2.π.ƒ. B.I.d.sin(w.t).10-8 volt

1000
e = 2.π. .7000.10.8.sin(w.t).10-8 volt
60

e = 0.585.sin(w.t)volt

jika mencapai max = sin (w.t) = 1

e = 0,586 Volt

0,586
e= = 0,402 Volt
√2

2. Tentukanlah besar tegangan maksimum yang dibutuhkan agar dihasilkan kuat arus
maksimum sebesar 4 A!

Diketahui:
R = 60 Ω

XL = 120 Ω

XC = 40 Ω

Imax = 4 A

Ditanya: Vmax ?

Jawab:

3. Perhatikan gambar rangkaian R-L-C seri yang dihubungkan dengan arus dan tegangan
listrik Bolak-balik. (R= Resistor=hambatan, L=inductor=kumparan, C=Kapasitas
kapasitor)

Berapakah nilai reaktansi/hambatan induktif (XL) dari induktor dan berapakah Nilai
reaktansi kapasitif/hambatan kapasitif dari kapasitor (XC)?

Jawab :

Persamaan tegangan pada arus bolak-balik sebagai berikut :

V = Vmaks sin ωt
dimana V adalah nilai tegangan sesaat (saat waktu t), Vmax adalah nilai maksimum
tegangan, ω adalah frekuensi sudut sumber listrik. Sehingga nilai frekuensi sudut
sumber adalah ω = 200 rad/s

Untuk mencari reaktansi induktif dengan rumussebagai berikut :

XL = ωL = 200 . 0,4 = 80 Ω

Reaktansi kapasitif (XL) :

1 1
XC = = = 40 Ω
ωC 200 x 125 x 10−6

4.

Berapakah Nilai tegangan sesaat sumber listrik saat t = ( 0,15) sekon?

Jawab :

V = 100 sin (200) t = 100 sin (200 . 0,15)

V = 100 sin 30 = 50 volt

5. Sebuah resistor 300 Ω, inductor 2 H, dan kapasitor 20 µF dirangkai secara seri serta
dihubungkan dengan sumber tegangan 200 Volt, 100 rad/s. Tentukanlah Reaktansi
induktif, reaktansi kapasitif, dan sifat rangkaiannya!
Diketahui:

R = 300 Ω

L=2H

C = 20 µF= 20 x 10-6 F

ω = 100 rad/s

Ditanya: XL, XC, Z dan sifat rangkaian ?

Jawab:

XL = ωL = 100 x 2 = 200 Ω

1 1
Xc = = = 500 Ω
ωC 100 x 20 x 10−6

Karena XL < XC rangkaian bersifat kapasitif


Pertanyaan dan hasil diskusi Rangkaian Listrik

1. Kenapa besi bisa berubah menjadi magnet?


Jawaban : Setiap benda yang terbuat dari besi d
an baja bisa dijadikan magnet dengan cara-cara tertentu. Terdapat 3 cara membuat
magnet, yaitu dengan cara menggosok, mengalirkan arus listrik, dan induksi
magnetik

2. Mengapa nilai tegangan listrik yang di kirimkan kerumah-rumah nilainya


berkurang ?
Jawaban : Berkurangnya tegangan pada saat sampai dirumah konsumen ialah
jarak yang sangat jauh sebelum sampai pada konsumen atau ke rumah-rumah kita,
selain itu terdapat penampang kabel yang dapat mengurangi tegangan dan selain
itu terdapat hambatan yang ada pada saat mengalirnya arus listrik.

3. Mengukur nilai tegangan di masing masing rumah. Lalu mengapa tegangan yang
dialirkan ke tiap-tiap rumah berbedanya besarannya?

DATA HASIL PENGUKURAN TEGANGAN RUMAH


Rezalinda Mahicha M 210 volt 900 watt
R.A Muthia R.P 220 volt 1200 watt
Nadiya Fakhira 220 volt 1300 watt
Rizky Jibran 212 volt 900 watt

Hasil besaran tegangan dapat berbeda-beda karena faktor letak posisi rumah dari
jangkauan sumber listrik. Dan pengaruh transformator, jika suatu rumah berjarak
dekat dengan transformator (trafo) maka tegangan rumah pasti akan stabil yakni
220Volt. Sebaliknya jika suatu rumah berjarak jauh dengan trafo maka tegangan
di rumah tersebut akan berada dibawah 220V. karena jarak antara trafo
mempengaruhi tegangan (drop tegangan). Semakin jauh dengan trafo maka
tegangan semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai