Resume Harga Sre Dan RLC Fix
Resume Harga Sre Dan RLC Fix
RANGKAIAN LISTRIK I
“Harga Rata-rata, Sesaat dan Efektif”
“RLC”
Ditujukan untuk : Drs. Faried Wadjdi, MPd,MM.
1. Harga Sesaat
Gambar gelombang sinus. Gelombang sinus dibuat dalam bentuk diagram lingkaran
dan gelombang sinus. Pada dasarnya diagram lingkaran tersebut dibagi menjadi 8
bagian yang besarnya 45o (360o8). masing-masing titik memiliki nilai yang besarnya :
0o, 45o, 90o, 135o, 180o, 225o, 270o, 315o, 360o. Sehingga dapat ditentukan sebuah tabel
harga sesaat :
Harga sesaat dari gelombang sinus untuk suatu sudut putaran dinyatakan dalam :
Keterangan :
v = Harga sesaat tegangan (V)
Vm = Harga maksimum tegangan (V)
i = Harga sesaat arus (A)
Im = Harga maksimum arus (A)
ω = kecepatan sudut (radian)
α = besar sudut (derajat)
2. Harga rata-rata
Harga rata-rata dari tegangan atau arus bolak-balik diperoleh dengan
menghitung harga sesaat, didapat dengan menghitung dari setengah periode saja.
Keterangan :
Vrata-rata = Tegangan rata-rata (V)
Vm = Tegangan maksimum (V)
Irata-rata = Arus rata-rata (A)
Im = Arus maksimum (A)
Oleh karena itu harga rata-rata gelombang sinus, adalah 0,636 dari harga maksimu
3. Harga Efektif
Harga efektif dari suatu tegangan atau arus bolak-balik (AC) adalah sama dengan
besarnya tegangan / arus searah (DC) pada suatu tahanan, dimana keduanya
menghasilkan panas yang sama. tegangan PLN 220V merupakan tegangan efektif, bukan
harga tegangan sesaat dan bukan juga tegangan maksimum.
Untuk menghitung tegangan dan arus efektif pada gelombang sinus dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
V = Veff = Tegangan efektif (V)
Vm = Tegangan maksimum (V)
I = Ieff = Arus efektif (A)
Im = Arus maksimum (A)
Faktor Bentuk
NOTE :
1. HARGA RATA-RATA : 0,637
2. HARGA MAX : 2,62
3. HARGA EFEKTIF : 0,707
Rangkaian RLC Pada Arus Bolak-Balik
Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) dan
kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara
seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan
oleh induktor disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor
disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan dalam
disebut impedansi (Z) atau hambatan total.
Rangkaian hambatan/resistor dalam arus bolak-balik (AC) berfungsi sebagai pembatas arus
listrik yang masuk atau menurunkan potensial listrik dalam rangkaian sehingga antara arus
dan tegangan pada hambatan tersebut dengan arus dan tegangan pada sumber tidak
mengalami perubahan fase.
Rangkaian resistif adalah rangkaian yang hanya mengandung hambatan (R) saja. Perhatikan
gambar berikut.
Pada rangkaian ini V dan i memiliki fase yang sama, artinya i dan V mencapai harga 0 dan
maksimum bersama-sama.
Besarnya kuat arus yang melalui hambatan dapat dinyatakan dari hukum Ohm yaitu :
Jika
maka I= Imax sin ωt
Besarnya tegangan pada ujung-ujung induktor sama dengan tegangan sumber, sehingga
berlaku :
VL = V = Vmax sin ωt
90º atau di mana kuat arus ketinggalan terhadap tegangan dengan selisih sudut fase 90º.
Perbedaan fase antara kuat arus dan tegangan pada induktor dapat digambarkan dengan
diagram fasor sebagai berikut :
Pada grafik diatas terlihat ketika arus pada inductor maksimum, besar tegangan pada induktor
adalah nol. Ketika arus pada induktornya nol, besar tegangan pada induktornya maksimum.
Jadi, tegangan pada induktor mencapai nilai maksimumnya lebih cepat seperempat periode
dibandingkan dengan arus mencapai nilai maksimumnya.
XL = ωL = 2πƒL
di mana :
Dalam suatu rangkaian arus AC yang terdiri atas kapasitor mempunyai sifat bahwa antara
tegangan dan arus memiliki beda fase, di mana arus mendahului tegangan dengan beda sudut
Besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam kapasitor dapat dinyatakan dengan laju
perpindahan muatan listrik pada keping kapasitor tersebut yang dinyatakan :
Jika sin (ωt + ) = ± 1 maka Imax = . Hal ini identik dengan hukum Ohm bahwa
I = . Di mana identik dengan sebuah hambatan yang disebut dengan reaktansi kapasitif
yang dilambangkan XC yang besarnya dinyatakan :
di mana :
Dalam rangkaian kapasitor pada arus AC mempunyai sifat bahwa arus mendahului tegangan
Imax =
Grafik arus dan tegangan serta diagram fasor kapasitor pada rangkaian arus bolak-balik
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa arus mencapai nilai maksimumnya seperempat
periode lebih cepat dibandingkan dengan tegangan mencapai nilai maksimumnya. Ketika
arus pada kapasitornya nol, tegangan pada kapasitor mencapai pada nilai maksimumnya. Dan
saat arus pada kapasitornya maksimum, besar tegangannya adalah nol.
Pada diagram fasor diatas juga terlihat bahwa kedua fasor membentuk sudut 90º. Sudut
tersebut menunjukan ada perbedaan fase 90º antara arus dan tegangan pada kapasitor. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa arus pada kapasitor selalu mendahului tegangan pada
kapasitor sebesar 90º.
SOAL
1. Sebuah kumparan kawat yang panjangnya 10cm diputar dalam medan magnet yang
homogen dengan kecepatan putar 100 rpm. Jari-jari putaran adalah 4cm dan besar
induksi magnet 7000 gauss. Hitunglah besar tegangan efektif yang dapat dibangkitkan
oleh kumparan tertentu.
1 max/cm2 = 1 gauss
Jawab :
1000
e = 2.π. .7000.10.8.sin(w.t).10-8 volt
60
e = 0.585.sin(w.t)volt
e = 0,586 Volt
0,586
e= = 0,402 Volt
√2
2. Tentukanlah besar tegangan maksimum yang dibutuhkan agar dihasilkan kuat arus
maksimum sebesar 4 A!
Diketahui:
R = 60 Ω
XL = 120 Ω
XC = 40 Ω
Imax = 4 A
Ditanya: Vmax ?
Jawab:
3. Perhatikan gambar rangkaian R-L-C seri yang dihubungkan dengan arus dan tegangan
listrik Bolak-balik. (R= Resistor=hambatan, L=inductor=kumparan, C=Kapasitas
kapasitor)
Berapakah nilai reaktansi/hambatan induktif (XL) dari induktor dan berapakah Nilai
reaktansi kapasitif/hambatan kapasitif dari kapasitor (XC)?
Jawab :
V = Vmaks sin ωt
dimana V adalah nilai tegangan sesaat (saat waktu t), Vmax adalah nilai maksimum
tegangan, ω adalah frekuensi sudut sumber listrik. Sehingga nilai frekuensi sudut
sumber adalah ω = 200 rad/s
XL = ωL = 200 . 0,4 = 80 Ω
1 1
XC = = = 40 Ω
ωC 200 x 125 x 10−6
4.
Jawab :
5. Sebuah resistor 300 Ω, inductor 2 H, dan kapasitor 20 µF dirangkai secara seri serta
dihubungkan dengan sumber tegangan 200 Volt, 100 rad/s. Tentukanlah Reaktansi
induktif, reaktansi kapasitif, dan sifat rangkaiannya!
Diketahui:
R = 300 Ω
L=2H
C = 20 µF= 20 x 10-6 F
ω = 100 rad/s
Jawab:
XL = ωL = 100 x 2 = 200 Ω
1 1
Xc = = = 500 Ω
ωC 100 x 20 x 10−6
3. Mengukur nilai tegangan di masing masing rumah. Lalu mengapa tegangan yang
dialirkan ke tiap-tiap rumah berbedanya besarannya?
Hasil besaran tegangan dapat berbeda-beda karena faktor letak posisi rumah dari
jangkauan sumber listrik. Dan pengaruh transformator, jika suatu rumah berjarak
dekat dengan transformator (trafo) maka tegangan rumah pasti akan stabil yakni
220Volt. Sebaliknya jika suatu rumah berjarak jauh dengan trafo maka tegangan
di rumah tersebut akan berada dibawah 220V. karena jarak antara trafo
mempengaruhi tegangan (drop tegangan). Semakin jauh dengan trafo maka
tegangan semakin kecil.