Anda di halaman 1dari 14

Coaching terkait Self Regulation

Psikologi Positif & Kesehatan Mental

KELOMPOK 4

Andika Illyas A.A 1708015087

Hanan Chairil 1708015067

M. Rifqi Rahmadiansyah 1708015178

Fakultas Psikologi

Program Studi Psikologi

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................

1.2 Tujuan Kegiatan...................................................................................

1.3 Sasaran Kegiatan.................................................................................

BAB II PELAKSANAAN.....................................................................................

2.1 Jadwal Kegiatan ..................................................................................

2.2 Pelaksanaan .........................................................................................

2.3 Progress...............................................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................

LAMPIRAN..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prokrastinasi (menunda pekerjaan untuk melakukan kegiatan lain yang tidak


berhubungan dengan pekerjaan atau tugas yang harusnya diselesaikan) dapat
berdampak pada beberapa masalah psikologis seperti tertekan, stress, dan juga
depresi. Dalam setting pendidikan, prokrastinasi biasa disebut dengan prokrastinasi
akademik dan hal tersebut dapat diminimalkan dengan menggunakan strategi self
regulated learning. Berdasarkan bukti-bukti dampak negatif dan banyaknya prosentasi
prokrastinasi akademik yang ada, maka faktor penyebab atau faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi akademik perlu diketahui sehingga dapat ditentukan cara
yang dilakukan untuk mengatasi perilaku prokrastinasi akademik.

Prokrastinasi sendiri memiliki beberapa kerugian. Hal ini sejalan dengan


pendapat (Ferrari, 1991) prokrastinasi akademik memiliki banyak dampak negatif,
dengan melakukan penundaan, banyak waktu yang terbuang sia-sia. Tugas-tugas
menjadi terbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal.
prokrastinasi akademik memberikan dampak yang negatif bagi para siswa, yaitu
banyaknya waktu yang terbuang tanpa menghasilkan sesuatu yang berguna. Jadi
kerugian pertama yang didapat dari prokrastinasi adalah waktu yang hilang karena
tidak digunakan dengan bijak sehingga banyak tugas yang tidak selesai dan kualitas
hasil tugas atau pekerjaan yang tidak maksimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat


dikategorikan dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal,
yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi
prokrastinasi. Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis individu.
Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor diluar individu yang ikut mempengaruhi
kecenderungan timbulnya prokrastinasi pada individu, antara lain gaya pengasuhan
orangtua, kondisi lingkungan yang laten, kondisi lingkungan yang mendasarkan pada
penilaian akhir, serta dukungan sosial.

Zimmerman menekankan bahwa individu yang memiliki self regulasi harus


memiliki strategi selama belajar untuk mencapai tujuan akademiknya (Cahyadi,
2016). Strategi self regulated learning meliputi aktivitas-aktivitas yang berfokus pada
tujuan belajar yakni secara langsung dapat dilakukan, dapat dimodifikasi dan dapat
dimaintain/dijaga segala aktivitas belajarnya (cahyadi, 2016). Beberapa strategi self
regulated learning tersebut terbukti sangat efisien untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.

Terdapat beberapa 3 strategi strategi self regulated learning yang penting


khususnya pada performa di kelas; Pertama, self regulated learning meliputi strategi
metakognisi pelajar guna merencakan, memonitor dan memodifkasi kognisinya.
Kedua, Pelajaran mengatur dan mengendalikan usahanya pada tugas-tugas akademik.
Ketiga, strategi kognitif yang aktual yang digunakan pelajar untuk belajar,
mengiingat dan memahami materi dalam belajar.

1.2 Tujuan kegiatan

1. Meningkatkan prestasi akademik siswa/i dengan self regulation learning siswa/i


tersebut.

2. Mengurangi fenomena prokrastinasi yang terjadi pada siswa/i dalam proses


akademik di dalam sekolahnya.

3. Melatih self regulation pada siswa/i serta menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

1.3 Sasaran Kegiatan

Siswa/i Rumah Pintar Paguyuban KSE UI


Bab II

Pelaksanaan Coaching

2.1 Jadwal Coaching

November Desember
No. Jenis Kegiatan
4 1 2 3

1. Pembuatan rancangan
kegiatan

2. Survei dan meminta


perizinan kepada pihak
terkait

3. Pelaksanaan Coaching

4. Membuat laporan akhir

2.2 Pelaksanaan

1. Pertemuan Pertama

Di pertemuan ini kami melakukan perkenalan dan membangun


rapot dengan peserta, kemudian kami mengajak peserta coaching
bermain game. Game gambar, dimana peserta menggambarkan
dirinya sendiri kemudian teman-temannya menuliskan tentang
dirinya di belakang kertas yang sudah dia gambar.

2. Pertemuan Kedua
Di pertemuan kedua ini peserta akan diajak untuk menonton
film pendek dan akan diadakan sharing session terkait materi self
regulation. Film pendek yang diberikan berkaitan dengan
prokrastinasi, setelah menonton film peserta akan diminta untuk
menganalisis film yang diberikan, kemudian akan dilakukan sharing
session dengan peserta terkait self regulation dan mengaitkan materi
yang diberikan dengan film yang diberikan. Mereka membuat suatu
janji yang dituliskan di kertas post it lalu di tempel di satu kertas
karton, post it tersebut berisikan janji kepada diri dia sendiri bahwa
mereka tidak akan prokrastinasi dan meregulasi dirinya serta
menuliskan universitas serta jurusan yang akan dituju.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ini mengajak Experiental Learning, pertama kami


mengajak peserta untuk Publishing, Coachee menanyakan, perasaan
dan pikiran peserta pada saat materi berlangsung. Kemudian kami
melakukan tahapan processing, Coachee menanyakan nilai apa yang
didapatkan didalam materi tersebut. Setelah itu kami masuk ke tahap
Generalizing, yaitu Coachee menjelaskan kaitan self regulation
dengan peserta. Tahap terakhir yaitu Aplly, Kami menanyakan kepada
peserta hal apa yang akan mereka lakukan untuk kedepannya setelah
mendapatkan materi yang disampaikan.

4. Pertemuan Keempat

Pertemuan terakhir membahas terkait testimoni dari para


peserta dan dan apa yang dirasain setelah diadakannya coaching ini
dan diselingi dengan ice breaking. Setelah itu kami juga bertanya
kepada para peserta terkait saran dan masukan untuk kami selaku
coachee.

Pertemuan Pertama

Waktu Acara Penanggung Jawab

09.00 – 09.15 WIB Pembukaan dan Andhika Illyas A.A


Perkenalan

09.16 – 19.30 WIB Ice Breaking Hanan Chairil

09.31 – 10.45 WIB Games + Kuesioner M. Rifqi Rahmadiansyah

10.46 – 11.00 WIB Penutup Andhika Illyas A.A

Pertemuan Kedua

Waktu Acara Penanggung Jawab

09.00 – 09.15 WIB Pembukaan Hanan Chairil

09.16 – 19.30 WIB Ice Breaking M. Rifqi Rahmadiansyah

09.31 – 09.45 WIB Nonton Film Andhika Illyas A.A

09.46 – 10.15 WIB Sharing Andhika Illyas A.A

10.16 – 10.30 WIB Janji + Kuisioner Hanan Chairil


Pertemuan Ketiga

Waktu Acara Penanggung Jawab

09.00 – 09.15 WIB Pembukaan M. Rifqi Rahmadiansyah

09.16 – 09.30 WIB Ice Breaking Andhika Illyas A.A

09.31 – 10.15WIB Kesan Pesan Hanan Chairil

10.16 – 10.30 WIB Penutup M. Rifqi Rahmadiansyah

Pertemuan Keempat

Waktu Acara Penanggung Jawab

09.00 – 09.15 WIB Pembukaan Andhika Illyas A.A

09.16 – 19.30 WIB Ice Breaking Hanan Chairil

09.31 – 10.00 WIB Testimoni M. Rifqi Rahmadiansyah

10.01 – 10.15 WIB Penutup Andhika Illyas A.A


2.3 Progress dari Coachee

Angket Self Regulation


Keterangan :
SS : sangat setuju
S : setuju
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju

Jawaban
No Kategori Pernyataan
SS S TS STS
Saya hanya mempelajari dan
1 Sikap memperdalam sebagian materi di
sekolah.
Ketika mendapatkan tugas atau
soal-soal yang sulit, saya cenderung
2 Motivasi ingin mengerjakan bagian yang
mudah saja

Saya merasa nervous dan takut


gagal dalam menjawab soal dengan
3 Kewaspadaan
baik sesuai kemampuan saya pada
saat menghadapi ujian
Saya sering memikirkan hal lain
pada saat guru menjelaskan
4 Konsentrasi pelajaran dan tidak terlalu
mendengarkan apa yang guru
katakan.
Pengaturan Saya hanya akan belajar dan
5
waktu membaca jika besok akan ujian.
Saya sangat memperhatikan detail
Pengujian Diri
6 tugas-tugas yang diberikan guru di
(p)
kelas
7 Pencarian Saya menggunakan lebih dari satu
sumber belajar buku, dan literatur ilmiah terpecaya
(p) dari internet untuk mendukung
tugas-tugas yang diberikan guru.
Saya mencoba mencari hubungan
antara apa yang sedang saya
8 Konsentrasi(p)
pelajari dengan apa yang sudah
saya ketahui
Jika nilai saya jelek, maka saya
Kewaspadaan(p akan mengulang kembali
9
) pembelajaran tersebut

Ketentuan Skoring Jawaban Pernyataan :

Skor
Pilihan
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4

Kategori Perolehan Skor :

Skor Rata-rata Kriteria


1,00 - 1,49 Kurang baik
1,50 – 2,49 Cukup baik
2,50 – 3,49 Baik
3,50 – 4,00 Sangat baik
Bab III
Kesimpulan & Saran
Tabel hasil skoring dari angket

Angket
No Nama
1 2 3

1 Afluqfy 26 26 25

2 Galih Patria 20 21 21

3 Faiq Firni R 25 23 24

4 Raihani S 20 19 22

5 Jeremy P.B.S 21 22 24

6 Anis Tri Aryanti 25 19 23

7 Sheylawati 28 26 25

Fauzan Ihza
8 27 27 22
Fajar

9 Ramos M.Y.S 18 25 25

10 Nur Fitriana N 21 23 26

Kesimpulan dari tabel

Dari 10 anak terlihat ada 5 anak yang meningkat self regulation menurut hasil
angket yang mereka isi, dan ada 5 anak yang menurun self regulation nya menurut
hasil angket yang mereka isi.

Menurut observasi kami, peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti


kegiatan ini terlihat dari salah satu aktivitas kami yaitu saat games peserta sangat
senang dan ceria, tidak ada satupun dari peserta yang menunjukan raut muka tidak
senang meskipun mereka habis melaksanakan Try Out.

Peserta saat experiental learning.

`Selain itu juga saat kami melaksanakan experiental learning dimana peserta
diajak untuk menyampaikan apa yang dirasakan selama coaching.

Daftar janji peserta

Selain kegiatan inti dari coaching yang kami lakukan, kami menyelipkan
aspek semangat dan motivasi kepada peserta dengan membuat janji kepada diri
mereka sendiri agar tidak prokrastinasi, gunanya pada saat mereka sedang melakukan
prokrastinasi mereka sadar dan meregulasinya dengan melihat lalu teringat dengan
janji yang telah mereka buat.

Saran

Untuk semua peserta ketika merasa malas untuk melakukan sesuatu. Ingat
janji apa yang telah dibuat dan jadikan janji itu sebagai motivasi ke depannya. Jangan
patah semangat, konsisten dan ikhlas untuk mencapai itu semua.
Isi Laporan (6 – 10 halaman) tidak termasuk:

- Judul Virtue
- Daftar Pustaka
- Foto-foto dan video
- Skala awal dan akhir, testimoni peserta, dsb

Anda mungkin juga menyukai