Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN PEMBELAJARAN ONLINE DENGAN BURNOUT PADA MAHASISWA PROFESI

NERS UNIVERSITAS KLABAT DI ERA PANDEMI COVID 19

Ester Yunita Tawaang

Mahasiswa Profesi Ners Universitas Klabat


esteryunitatawaang@gmail.com

Abstrak

Abstrak harus satu paragraf dan terdiri dari 150-200 kata,menggunakan kalimat yang dapat dipahami
oleh pembaca umum. Pada abstrak berisi latar belakang, metodologi, hasil, serta kesimpulan dan
rekomendasi dalam studi yang dilakukan.

Kata kunci : Kata kunci 1, Kata kunci 2, Kata kunci 3-5

PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dan menggantinya dengan belajar secara daring
tantangan signifikan bagi komunitas perguruan (online) guna mencegah penularan Corona virus
timggi di seluruh dunia dan hal ini mengharuskan Disease (COVID-19) (Badriyah, 2020).
perguruan tinggi menghadapi keputusan tentang Pembelajaran daring merupakan pembelajaran
bagaimana melanjutkan pengajaran dan tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan
pembelajaran sambil menjaga fakultas, staf, dan mahasiwa, tetapi dilakukan melalui online seperti
mahasiswa tetap aman dari keadaan darurat video conference, e-learning atau distance
kesehatan masyarakat yang bergerak cepat dan learning (Hakiman, 2020). Pembelajaran daring
tidak dipahami dengan baik (Hodges, 2020). saat ini menjadi solusi dimasa pandemi COVID-
Keharusan yang mendesak dalam melakukan 19, namun juga memiliki kekurangan dan kendala
pembelajaran daring (online) yang disebabkan dalam pelaksanaannya terutama bagi mahasiswa,
oleh pandemi COVID-19 baru-baru ini, telah rasa bosan selama pembelajaran daring bisa
menambah tekanan dan beban kerja yang dialami dirasakan karena terlalu monoton, intonasi yang
oleh fakultas dan staf universitas yang sudah kurang bervariasi, dan tidak dapat berinteraksi
berjuang untuk menyeimbangkan kewajiban secara langsung dengan teman dan pengajar
pengajaran, penelitian dan pengabdian dengan begitu rasa bosan dan rasa kesepian ini
(Veletsianos, 2020). berpengaruh terhadap kejenuhan belajar (burnout)
Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri (Soegijapranata, 2020).
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Bailey (2012) mengatakan bahwa burnout
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 adalah sindrom kelelahan emosional,
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam depersonalisasi, dan berkurangnya pencapaian
Masa Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat pribadi yang terjadi di antara individu yang
Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar melakukan pekerjaan tertentu. Mahasiswa yang
dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran mengalami burnout akan berdampak pada proses
daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan perkuliahan yang tidak maksimal, seperti
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa mengerjakan tugas asal-asalan, prokrastinasi
(Kemendikbud, 2020). Hingga saat ini, (menunda pekerjaan), mencontek, gejala depresi,
pengetahuan mahasiswa di era milenial terkait penurunan skor kepuasan hidup dan kualitas tidur
pembelajaran online memang disukai, walaupun yang memburuk (Gerber, dkk. 2013).
sebagian dosen dan mahasiswa masih melakukan Sesuai dengan data yang telah di update
penugasan, dengan demikian kebijakan institusi hingga 24 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB bahwa
pendidikan membatasi pembelajaran tatap muka WHO (2020) melaporkan kasus konfirmasi Covid-
19 secara Global menunjukkan angka 23.057.288 12 responden (12%). Selain itu penelitian yang
jiwa, kasus meninggal 800.906 jiwa, angka dilakukan oleh Alimah (2016) menyatakan bahwa
kematian 3,5% sedangkan secara Regional Asia mahasiswa keperawatan dapat berisiko mengalami
Tenggara kasus konfirmasi adalah sebesar burnout akibat banyaknya tugas dan rutinitas
3,533.807 jiwa, kasus meninggal 67.455 jiwa dan kehidupan yang dilakukan saat menjalani
angka kematian 1,9%. Di Indonesia kasus perkuliahan jumlah responden angkatan 2013 dan
konfirmasi sebanyak 155.412 jiwa, sembuh 2014 adalah 77 dan 79 orang. Mayoritas
111.060 jiwa dan meninggal 6.759 jiwa. Di mahasiswa mengalami burnout tingkat sedang
Sulawesi Utara kasus konfirmasi sebanyak 3.554 (56,4%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
jiwa, 2455 jiwa sembuh dan 154 jiwa meninggal dilakukan oleh Cong (2019) bahwa 26 responden
dunia. (51.0%) mengalami burnout tinggi, dan 25
Sejak awal musim semi 2020, Universitas- responden (49.0%) mengalami burnout sedang.
Universitas di China telah berdiri mengalami Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti
"migrasi" besar-besaran yang belum pernah terjadi tertarik untuk meneliti Hubungan Pembelajaran
sebelumnya dari tradisional pendidikan tatap muka Daring dengan Burnout Pada Mahasiswa Profesi
di kelas dan beralih ke pendidikan online (Bao, Ners Universitas Klabat di Era Pandemi Covid-19.
2020). Sebagaimana Negara lain, Indonesia juga
membuat kebijakan meliburkan seluruh lembaga METODE
Pendidikan untuk beraktifitas di kelas bersama Jenis penelitian yang digunakan adalah
secara offline, akan tetapi seluruh perguruan tinggi penelitian kuantitatif. Desain penelitian pada
diminta menerapkan teknologi pembelajaran untuk penelitian ini adalah observasional analitik dengan
perkuliahan via online dengan tujuan sebagai pendekatan cross sectional. Penelitian cross
upaya mencegah penularan COVID-19. Hal ini sectional adalah jenis penelitian yang menekankan
bukan menjadi sebuah masalah bagi beberapa waktu pengukuran atau observasi data variabel
perguruan tinggi yang memiliki sistem akademik independen dan dependen hanya satu kali pada
berbasis daring (Agus, 2020). Proses pembelajaran satu saat (Nursalam, 2013).
untuk siswa di Sulawesi Utara masih tetap melalui
metode dalam jaringan (daring). Pembelajaran Sample/Responden
Jarak Jauh (PJJ) masih diterapkan untuk semua Teknik pengambilan sampel yang digunakan
jenjang pendidikan formal. Kepala Dinas dalam penelitian ini adalah purposive sampling
Pendidikan Daerah Sulawesi Utara yang dimana teknik pengambilan sampel digunakan
diutarakan oleh Grace Punuh bahwa Sulawesi apabila peneliti memiliki pertimbangan tertentu
Utara menjadi salah satu pilot project oleh dalam pengambilan sampel dimana terdapat dua
Kemendikbud untuk pendidikan SMA dan SMK kriteria sampel yaitu inklusi dan eksklusi
dalam pembalajaran daring selama era pandemi (Nursalam, 2015). Kriteria inklusi diantaranya
Covid-19 ini. (Yoseph, 2020). mahasiswa aktif angkatan 15 dan 16 Profesi Ners
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Klabat. Kriteria eksklusif yaitu
Agus,dkk (2020) ditemukan hubungan yang erat mahasiswa yang sedang cuti dan tidak bersedia
antara perkuliahan online dengan sikap mental dari menjadi responden. Populasi dalam penelitian ini
para mahasiswa peserta perkuliahan. Hal ini bisa adalah mahasiswa Profesi Ners Universitas Klabat
dilihat dari data hasil pengolahan dan analisannya dengan populasi 99 mahasiswa. Menurut
menunjukkan rata-rata dari data yang didapatkan Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang
dari dua kampus, sekitar 60.5 % mahasiswa dari dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil
perguruan tinggi yang menjadi objek penelitian secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih
siap beradaptasi dengan perkuliahan online. Hal besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15%
ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang atau 20-25% dari jumlah populasinya.
dikemukakan oleh Boenga (2020) didapatkan
bahwa sebagian besar responden yang telah Pengumpulan
melakukan pembelajaran jarak jauh mengalami Pengumpulan data menggunakan kuesioner
tingkat kecemasan berat sebanyak 88 responden online dan alat yang digunakan dalam penelitian
(88%) hingga tingkat kecemasan sedang sebanyak ini adalah angket pembelajaran daring yang
diadopsi dari penelitian Maulana (2020) dengan
hasil uji validitas cronbach alpha sebesar 0,840
dengan total 12 pernyataan dengan 4 pilihan
jawaban yaitu, Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak
Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dan
angket Maslach Burnout Inventory yang diadopsi
dari Rozsy (2018) dengan hasil Uji validitas
cronbach alpha sebesar 0,870 dengan jumlah 14
item pernyataan yang terdiri dari pernyataan 8
favorable dan 6 unfavorable. Model yang
digunakan adalah rating scale, 0 = tidak pernah, 1
= jarang sekali paling tidak satu kali dalam
setahun, 2 = jarang paling tidak satu kali dalam
enam bulan, 3 = kadang-kadang paling tidak satu
kali dalam sebulan, 4 = paling tidak satu kali
dalam seminggu, 5 = sering kali paling tidak
beberapa kali dalam seminggu, dan 6 = selalu
paling tidak setiap hari. Sebaliknya jika isi
pernyataan unfavorable, maka masing-masing
respon diberi skor 6,5,4,3,2,1.
Pada pembelajaran daring terdapat 3 aspek
menurut Maulana yang terkandung dalam
kuesioner ini, yaitu aspek pertama proses belajar
mengajar terdapat pada kuesioner no 1, 2, 3, 4, 5;
aspek kedua kapabilitas (kompetensi dosen)
terdapat pada no 6, 7, 8, 9, 10; aspek ketiga sarana
dan prasarana terdapat pada nomor 11, 12
sedangkan pada burnout menurut Rozsy yang
terkandung dalam kuesioner ini, yaitu dimensi
pertama kelelahan emosional terdapat pada
kuesioner no 1,2,3,4 dimensi kedua depersonalisasi
terdapat pada kuesioner no 5,6,7,8 dan dimensi
ketiga penurunan pencapaian pribadi terdapat pada
kuesioner no 9,10,11,12,13,14. Interpretasi yang
digunakan dalam kuesioner yaitu baik jika hasil
presentase 76-100%, cukup jika hasil presentase
56-75% dan kurang jika hasil presentase < 56%
(Arikunto, 2010).

Anda mungkin juga menyukai