13-14 Menurut pribadi saya, tantangan yang akan dihadapi adalah dalam hal sitem pelaksanaan tugas. Dimana kontraktor indenpenden itu sendiri memiliki sistem bekerja yang ditentukan sendiri dan tidak bergantung dan terpengaruh oleh atasan, dalam artian tidak terkait oleh manajer maupun perusahaan dalam segi cara maupun run-down yang akan dikerjakan. Sehingga permasalahan yang akan muncul adalah adannya ketidakselarasaan antara pihak manajer dan pekerja tersebut dan menimblkan ketidak-efektifan. Permasalahan tersebutlah yang akan menjadi tembok untuk menciptakan tim yang efektif. Para manajer fapat melakukan cara yaitu dengan tetap meendisuksikannya dalam sepakat agar tetap pada jalan yang dituju oleh perusahaan, sekalipun memiliki sistem dan cara berbeda antara perusahaan dan kontraktor. 13-15 Menurut saya karena dengan keinginan target yang dicapai sangat tinggi, tentu saja kerja sama tim merupakan hal utama dalam mengimplemnetasikannya. Dalam bisnis Lonely Planet ini membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten sebagai mitra yang dibutuhkan unutk pertumbuhan bisnis tersebut. Selain target yang besar, skala proyek dalam bisnis Lonely Planet juga besar dan menglobal, sehingga tentu saja kerja sama tim sangat dibutuhkan dalam pengerjaan dan pelaksanaan bisnis tersebut. 13-16 Keterampilan Relevan merupakan karakteristik yang penting dalam bisnis ini. Karena para pekerja atau siapapun yang megambil alih dalam tugas ini diharuskan sangat berkompeten. Tim yang dibutuhkan dalam membuat buku panduan tersebut harus terdiri dari orang-orang yang memilii ketrampilan yang tinggi. Hal ini akan mempengaruhi dari target yang tidak sedikit dan pressure yang diberikan sangatlah kuat. Sehingga tim maupun anggota yang memiliki skill mumpuni akan dapat membawa peruahaan tersebut kepada kesuksesan. Aplikasi Kasus 2 : Pemimpin yang Melayani 17-17 Menurut saya pelajaran yang dapat diambil dari kepemimpinan Starbucks Leadership Lab adalah bagaimana membuat para manajer gerai dapat menciptakan dan mendalami budaya dari merek Starbucks. Disini para manajer gerai diperlihatkan dari cara menampilkan pohon kopi yang hidup sampai proses pengeringan biji kopi tersebut. Dengan menunjukan tampilan seperti ini, diharapkan para manajer gerai dapat mengenali, mendalami dan berinovasi terhadap variasi-variasi kopi khas Starbucks. Dan juga diharpkan para manajer gerai dapat meningkatkan motivasi dalam menjalankan bisnis kopi Starbucks ini agar tetap menjadi merek kopi yang tetap terkenal. 17-18 Menurut saya budaya kepemimpinan visioner adalah budaya yang ditampilkan oleh pemimpin Starbucks Leadership Lab ini. Karena para manajer ini menampilkan dari proses awal hingga akhir dari memproduksi Starbucks ini. Dan para manajer dari Lab Starbucks ini menguraikan bagimana mengartikulasikan sebuah visi masa depan yang realistis, dapat dipercaya dan menarik. Dari budaya kepimimpinan tersebut diharpkan para manajer gerai dapat mempelajari dan menerapkan sesuai apa yang sudah dipresentasikan dari pihak Starbucks Leadership Lab ini. 17-19 Menurut saya penting kedua-duanya baik fokus pada karyawan maupun fokus pada tugas. Fokus pada karyawan dapat mengawasi bagaimana cara karyawan tersebut bekerja dalam proses memproduksi hingga menjual produknya, karena dengan karyawan bekerja dengan baik dan maksimal maka hasilnya pun akan sesuai yang diharapkan. Begitu juga dengan fokus pada tugas para manajer bisa belajar dan tindakan apa yang seharusnya dia lakukan agar produksinya berjalan sesuai yang diinginkan. 17-20 a.) Dengan teori kepemimpinan situasional yaitu para manajer harus dapat dipercaya dan diyakinkan oleh para pengikut atau karyawannya. Karena dengan kepercayaan ini para karyawan bisa bekerja dengan penuh percaya diri dan termotivasi dengan produksi kopi Strabucks ini. b.) Dengan teori jalur-tujuan dengan tindakan manajer dapat memantau, mengarahkan dan membantu para karyawan Starbucks agar apa yang dikerjakaan sesuai dengan apa yang diharapkaan oleh perusahaan Starbucks. c.) Dengan teori Kepemimpinan transformasi dengan memberikan motivasi kepada karawan Starbucks dalam cara mereka bekerja memproduksi Starbucks dengan baik dan sesuai dengan harapan. Dan dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan para karyawan juga penting dilakukan para manajer. Aplikasi Kasus : Deepwater Berada dalam Bahaya 18-17 Menurut saya pengendalian feedforward lebih tepat dalam menangani kasus seperti ini. Karena dengan pengendalian feedforward kita sudah merencanakan apa kemungkinan- kemungkinan yang terjadi ketika kita melakukan hal tersebut. Seperti kasus tersebut, penegndalian sebelum meluncurkan produk “Thunder Horse” ini sangat diperlukan, karena resiko yang terjadi akan sangat berdampak besar bagi perusahaan maupun masyarakat lainnya seperti yang dicontohkan adanya pemasangan katup yang terbalik pada benda tersebut, sehingga menyebabkan ledakan yang dahsyat sampai mengakibatkan tewasnya 11 karyawan. Hal ini menunjukan bahwa pengendalian feedword sangat diperlukan dalam situasi seperti ini. 18-18 Dengan melakukan perekrutan karyawan yang tepat. Tepat disini dimaksud BP harus memilih karyawan yang benar-benar sesuai dengan kriteria pekerjaan dari BP dan dipandang mampu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. (feedforward) Melibatkan karyawan BP dalam mengelola produksi. Hal ini dapat membuat karyawan lebih cekat, cermat dan memahami lebih dalam apa yang harus dilakukannya dalam menjalankan prosuksi tersebut. (feedforward) Para manajer BP harus meminta pendapat maupun solusi yang tau benar tentang prosuksi yang akan dijlankan tersebut. (feedforward) Memperlakukan karyawan BP dengan wajar dan penuh rasa hormat karena dengan para manajer BP menghormati para karyawan, saya rasa para karyawan dapat bekerja dengan baik tanpa beban. (concurrent) Dengan memasangi alat cctv memudahkan untuk mencegah ataupun mengendalikan pelakasanaan proses produksi dari perusahaan BP. (concurrent) Para manajer BP diharapakan dapat mengevaluasi dari kegiatan produksinnya tersebut, agar kedepannya dapat berubah lebih baik lagi. (feedback) 18-19 Menurut saya karena pegawai BP dengan kasarnya dibutakan oleh pertumbuhan dan laba. Para karyawan BP hanya melihat dari keuntungan yang akan diperoleh dari produknya tanpa memperhatikan resiko maupun bahaya yang bisa terjadi walausekalipun itu berdampak besar. Menurut saya perilaku tersebut dapat diubah dengan memahamkan para manajer BP untuk tidak hanya melihat dari segi laba atau keuntungan. Para manajer maupun karyawan harus dijelaskan bagaiman proses produksinnya tersebut dan apa resiko yang akan terjadi. 18-20 Agar para manajer ataupun karyawan memperhatikan disegala kondisi. Tidak hanya memikirkan keuntungan perusahaan saja, tetapi juga dampak-dampak yang akan terjadi apabila produksi dari suatu perusahaan akan dijalankan. Dan pengendalian sebelum proses produksi, waktu proses produksi, dan setelah proses produksi harus dilalukan dengan sebaik mungkin agar apa tujuan dari perusahaan tercapai tanpa menyampingkan resiko-resikonnya.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar