Metode Kuadran
Metode Kuadran
Metode kuadran adalah suatu petak contoh yang terbentuk bujur sangkar yang merupakan unit lengkap
dari analisis vegetasi. Petak contoh dapat berupa petak contoh tunggal atau beberapa sub petak contoh.
Misalnya untuk studi komunitas hutan luas petak contoh antara 1-1/5 akre, sedangkan untuk semak dan
rumput luas petaknya lebih kecil, yaitu misalnya 1 m^2 dengan ukuran 50 cm×50 cm atau 20 cm×20 cm.
bentuk kuadat biasanya bujur sangkar. Tetapi dapat juga berbentuk persegi panjang atau lingkaran.
Perbandingan panjang dan lebar yang umum untuk petak contoh berbentuk 4 persegi panjang adalah 1 :
2 atau 1 : 4 atau 1 : 8.
Cara ini digunakan untuk menentukan komposisi komunitas, frekuensi spesies, dan tingkat keadaannya
(kondisinya). Metode ini menggunakan 100 lingkaran kecil yang ditempatkan pada garis tali (meteran)
yang digunakan sebagai titik pengamatan.
Metode ini pengamatannya dilakukan pada suatu titik-titik yang diberi tanda (patok/pasak). Penentuan
titik-titik ini dapat secara acak atau sistematis. Metode ini ada beberapa diantaranya adalah metode titik
bingkai dan metode titik tengah atau kuadran.
Metode ini diperkenalkan oleh Levy dan Madden (1933). Bingkai mempunyai dua penopang dikedua
ujungnya dan mempunyai 10 lubang, setiap lubang dilengkapi setiap batok. Setiap tumbuhan yang
terkena patok dicatat.
METODE KUADRAN
Pengamatan dilakukan pada titik-titik yang sudah ditentukan, setiap titik dibuat kudran 1, 2, 3
dan 4. Pada setiap kuadran spesies dicatat, baik nama, luas bidang dasar, maupun jarak dan titik.
Nilai penting = Kr + Dr + Fr
Harga relatif ini didapat perbandingan antara harga yang didapat untuk setiap junis atau spesies
terhadap harga total dari seluruh jenis spesies yang ditemukan.
Dalam tabel spesies atau jenis tumbuhan disusun berdasarkan nilai penting yang menurun (dari besar ke
kecil). Dua spesies yang tertinggi harga nilainya dapat dipakai. Untuk memberi nama dari bentuk
vegetasi tersebut.
(Harianto Sucipto, dkk. Teori dan Praktik Ekologi. Airlangga University Press. 2008:107-120).