Anda di halaman 1dari 15

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


2.1 Identitas Buku
 Buku I

Judul : Prinsip Ekologi, Organisasi Ekosistem, Komunitas Dan Lingkungan

Pengarang : Ir. Zoer’aini Djarnal Irwan, M.S.

Penerbit : Bumi Aksara

Tahun Terbit : 1992

Asal Terbit : Jakarta

Jumlah Halaman : 398 halaman

ISBN : 979-526-164-9

 Buku II

Judul : Ekologi Hutan

Pengarang : Ir. Indriyanto

Penerbit : Bumi Aksara


Tahun Terbit : 2017

Asal Terbit : Jakarta

Jumlah Halaman : 278 halaman

ISBN : 979-526-253-X

 Buku III

Judul : Ekologi Dan Lingkungan Hidup

Pengarang : Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan

Penerbit :-

Tahun Terbit : 2009

Asal Terbit : Gorontalo

Jumlah Halaman :178

ISBN : 978-979-1340-13-7

2.2 Ringkasan Isi Buku

 Buku I
 Pengertian Ekosistem

Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris
bernama A.G. Tansley pada tahun 1935. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara utuh
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Unsur-unsur
lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati,
semua tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri
sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling memengaruhi, saling
berinteraksi sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.

Semua ekosistem, baik ekosistem terestrial (daratan) maupun akuatik (perairan) terdiri
atas komponen-komponen yang dapat dikelompokkan berdasarkan segi trofik dan segi
struktur dasar ekosisitem. Berdasarkan segi trofik, komponen biotik dalam ekosistem terdiri
atas dua komponen, yaitu autotrofik dan komponen heterotrofik. Berdasarkan segi struktur
dasar ekosistem, semua ekosistem terdiri atas empat komponen antara lain komponen biotik
(nonhayati), komponen produsen, komponen konsumen(ada konsumen pertama, kedua,
ketiga, dan mikroknsumen), dan komponen pengurai.

Istilah lain untuk ekosistem tersebut adalah bioma. Walaupun kelihatannya bioma
merupakan bagian dari ekosistem tetapi bioma dapat pula diartikan sebagai ekosistem. Bioma
dapat diartikan sebagai suatu satuan komunitas pada suatu ekosistem sebagai hasil interaksi
iklim regional dengan biota dan substratnya. Iklim dan subtrat atau lahan menentukan jenis
biota yang hidup di suatu wilayah. Contohnya,vegetasi padangrumput tumbuh pada wilayah
dengan curah hujan terbatas. Berdasarkan jenisnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
darat dan ekosistem perairan. Ekosistem darat dapat dibedakan menjadi sejumlah bioma,
sedangkan ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
 Ekosistem Darat
Ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan disebut ekosistem darat. Dalam
ekosistem darat terdapat sejumlah bioma, yaitu:
a. Bioma gurun

Bioma gurun terdapat di daerah dengan curah hujan kurang dari 25 cm/tahun. Daerah tersebut
terdapat di sepanjang garis balik utara maupun selatan yang udaranya mengalami subsidensi
atau turun, sehingga terjadi pemampatan udara. Selain itu, bioma gurun juga dapat ditemukan
di daerah dekat arus laut dingin dan daerah bayangan hujan. Selain ciri hujannya yang
rendah, daerah gurun juga memiliki suhu yang tinggi pada siang hari (bisa mencapai 450 C)
dan suhu yang rendah pada malam hari (bisa mencapai 00C). Kondisi ini hanya mampu
diadaptasi oleh tumbuhan tertentu saja seperti kaktus. Hewan yang hidup di gurun juga sangat
terbatas seperti ular, kadal, katak, dan kalajengking.

b. Bioma padang rumput


Bioma padang rumput terbentuk di daerah dengan curah hujan yang terbatas (25-30
cm/tahun), sehingga tidak mampu mendukung terbentuknya hutan. Bioma ini dapat dijumpai
di wilayah tropis maupun sub tropis. Tumbuhan utama adalah terna (herbs) dan rumput,
karena itu di wilayah ini banyak hidup hewan pemakan rumput seperti zebra, bison, jerapah
dan lain-lain. Disamping itu, banyak pula ditemukan hewan pemangsa seperti singa, anjing
liar, srigala, ular dan lain-lain.

c. Bioma Hutan Basah

Bioma ini terbentuk di wilayah dengan curah hujan yang cukup tinggi (200-225 cm/tahun)
dan dapat dijumpai di daerah tropika dan subtropika.Curah hujan yang tinggi sangat
mendukung tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan dengan keragaman yang tinggi. Ketinggian
pohon dapat mencapai 20-40 mdan berdaun lebat hingga membentuk kanopi. Suhu sepanjang
hari sekitar 250C dengan variasi yang cukup besar. Tumbuhan khasyang tumbuh di wilayah
ini diantaranyaanggrek sebagai epifit dan liana (rotan). Selain tumbuhannya yang beragam
jenisnya, hewan yang hidup di bioma ini juga sangat beragam seperti burung, kera, harimau,
badak, babi hutan, dan lain-lain.

d. Bioma hutan gugur

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedangatau di daerah dengan empat musim.
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon yang dapat dijumpai di
bioma ini tidak serapat dan seberagam seperti di bioma hutan basah. Hewannya dapat
dijumpai diantaranya burung pelatuk, beruang, rubah, bajing, dan rakoon.

e. Bioma taiga

Sebelah selatan dari Tundra adalah suatu formasi hutan yang terutama terdiri dari anggota-
anggota kelompok pohon jarum, sehingga taiga sering disebut hutan berdaun jarum (konifer).
Batas antara kedua wilayah tersebut sering disebut batas pohon karena merupakan batas
antara lingkungan yang masih memungkinkan tumbuhnya pohon dan yang tidak. Taiga
merupakan hutan yang hijau sepanjang tahun (evergreen), walaupun suhu pada musim dingin
dapat mencapat puluhan derajat di bawah nol. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun
atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Hanya sedikit dijumpai semak dan
tumbuhan basah. Kayu yang dihasilkan dari hutan ini terutama dimanfaatkan untuk
pembuatan kertas, korek api, dan lain-lain. Hewan yang dapat dijumpai antara lain moose,
beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. Taiga
tersebar di Semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska dan Kanada.

f. bioma tundra
Tundra berarti daratan tanpa pohon. Wilayah ini terletak di sekitar kutub utara dengan suhu
yang sangat dingin. Tumbuhan yang mampu hidup di daerah ini hanya terdiri dari tumbuhan
gulma terutama berbagai tumbuhan sejenis rumput dan lumut kerak. Tumbuhan yang
dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan
rumput. Keadaan vegetasi tersebut mirip dengan vegetasi gurun tetapi terdapat di daerah
iklim dingin. Karena itulah, tundra sering disebut gurun dingin (cold desert). Hewan yang
menghuni bioma ini diantaranya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam. Wilayah persebaran tundra terdapat di bagian utara Skandinavia,
Finlandia, Rusia, Siberia, dan Kanada.

 Buku II
A. Konsep Ekosistem

Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam


suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua
komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak
hidup (abiotik). Ekosistem juga diartikan sebagai suatu fungsional dasar dalam ekologi,
mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Ekosistem juga merupakan benda nyata memiliki ukuran
yang beraneka menurut tingkat organisasinya. Menurut Undang-undang Lingkungan hidup
(UULH, 1982) ekosistem adalah tatanama kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Di dalam ekosistem terdapat makhluk
hidup (biotik) dan lingkungan yang tidak hidup (abioik). Ekosistem merupakan tingkat
organisme yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari komunitas dengan
lingkungannya di mana terjadi antarhubungan. Di sini tidak hanya mencakup serangkaian
spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan
siklus dalam sistem itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan
energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas bergantung kepada
lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, air, dan
garam-garam yang semuanya diambil dari lingkungan abiotik. Energi dan materi dari
konsumen tingkat pertama diteruskan ke konsumen tingkat kedua dan seterusnya ke
konsumen-konsumen lainnya melalui jaring-jaring makanan.

B. Komponen Ekosistem

Komponen Autotropik Kata Autotropik berasal dari kata Auto = sendiri dan trophikos =
menyediakan makan. Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/ mensintesis
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi
seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya
tumbuh- tumbuhan hijau. Komponen autotropik (memberi makanan sendiri), disini terjadi
pengikatan energi sinar matahari menggunakan senyawa-senyawa anorganik sederhana dan
membangun senyawa kompleks. Contoh : Tumbuhan hijau. Komponen Heterotropik Kata
Heterotropik berasal dari kata Heteros = berbeda dan trophikos = makanan. Heterotrof
merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan
bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia,
hewan, jamur, dan mikroba.

Komponen heterotropik (memakan yang lainnya), di sini terjadi pemakaian, pengaturan


kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks. Menurut Wiegert Van Owens (1970),
komponen Heterotropik :

1. Biophag : organisme yang makan organisme hidup.

2. Saprophag : organisme yang makan organisme mati.

Dari aspek kehidupan, ekosistem terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik yang
berkaitan erat dan memiliki hubungan timbal balik satu dengan lainnya.

Komponen Biotik Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk komponen biotik yang
terdapat dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3 golongan yaitu
produsen, konsumen dan dekomposer.

a) Produsen

Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme


autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau mnghasilkan makanan (karbohidrat) melalui
proses potosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk
hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme
lain, yaitu konsumen.
b) Konsumen

Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga
disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh produsen,
atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Berdasarkan jenis makanannya,konsumen
di kelompokkan sebagai berikut:

 Pemeken tumbuhan dan daging (omnivore), misalnya ayam, itik, dan orang hutan.
 Pemakan daging (karnivora), misalnya harimau, burung, elang, dan serigala.
 Pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau, kelinci dan sapi.
a. Dekomposer

Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok ini tidak ada, kita akan
melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya.
Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat organik (dari bangkai)
menjadi zat-zat organik penyusunnya.

1) Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen yang kedua dalam ekosistem ditinjau dari
aspek kehidupan. Komponen ini terdiri dari bahan tak hidup berupa unsur-unsur fisik
(lingkungan) dan unsur-unsur kimia (senyawa organik dan senyawa anorganik), misalnya
tanah, air, udara, sinar matahari dan sebagainya, yang berada di lingkungan dalam bentuk
medium atau substrat melangsungkan kehidupan. Misalnya pada ekosistem danau ditemukan
komponen abiotik yang terdiri dari senyawa anorganik seperti H2O, CO2, O2, K, Na, dan P,
dan senyawa organik seperti senyawa asam amino dan senyawa karbon (humus). Bagian dari
komponen abiotik adalah :

2) Tanah

Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,kematangan, dan
kemapuan menahan air.

3) Air

Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah suhu air,
kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.

4) Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu berbentuk atmosfer yang
melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen merupakan gas yang
paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.

5) Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun
demikian,penyebaran cahaya di bumi belum merata. Oleh karena itu, organisme harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda

6) Suhu atau temperatur

Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.

C. Ekosistem Darat di Indonesia

1. Hutan Hujan Tropik

Hutan hujan tropis terdapat dalam kawasan Khatulistiwa, seperti dalam dataran sungai
Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara (malaysia, indonesia, thailand), dan lembah sungai
kongo. Hutan hujan tropik mempunyai gambaran abiotik seperti di bawah ini.
Memiliki cucuran hujan yang sangat lebat antara 200–450 cm/tahun
Sepanjang tahun Matahari bercahaya dengan suhu lingkungan antara 21–30 derajat celsius
Di hutan hujan tropik pohon-pohon bisa tumbuh tinggi mendekati 55 m dan membentuk
kanopi.

2. Padang Rumput

Padang rumput ditemukani di kawasan tropis hingga beriklim sedang, contohnya


Hongaria, Amerika selatan, Australia, dan Rusia Selatan. Di Indonesia, padang rumput
ditemukan di Nusa Tenggara. Kebanyakan siraman 25–50 cm/tahun (ada yang mencapai 100
cm/tahun) dan hujan turun tidak merata. Hewan yang bermukim di padang rumput, contohnya,
reptil, burung, kanguru, kijang, singa, cheetah, jaguar, serigala, ular, pengerat, serangga, zebra,
dan jerapah. Ciri-Ciri Padang Rumput :
Bisa ditemukan di daerah tropik dan sub tropis
Curah hujan ekosistem padang rumput adalah 25–50 cm/tahun, tetapi turun tidak terstruktur
Iklim ekosistem padang rumput normalnya bersuhu panas
Ditemukan adanya posorita dan drainase yang tidak terstruktur, menyebabkan tanaman sulit
untuk mengambil air

3. Sabana

Sabana (savana) merupakan padang rumput yang dikelilingi oleh pohon-pohon.


Sabana bertempat pada teritori tropis dengan siraman air hujan sekitar 90–150 cm/tahun,
seperti Australia utara, Nusa tenggara timur, Kenya (afrika), Nusa tenggara barat. Saban
dibedakan atas dua jenis yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran
(beberapa jenis pohon). Ciri-Ciri Sabana :
Padang rumput yang dilindungi pohon-pohon
Terletak di daerah tropis dengan curah hujan 90–150 cm/tahun.
Ditemukan terdapat di Nusa tenggara timur, Nusa tenggara barat, Amerika Utara dan Kenya
(Afrika).

4. Hutan Gugur.

Hutan gugur terdapat di daerah yang mengalami empat musim misalnya musim dingin,
musim panas, musim semi dan musim gugur. Contohnya yang ada di Amerika serikat, bagian
timur, Asia timur, Chili, dan Eropa barat. ‘Hutan gugur mempunyai cucuran hujan yang
merata tiap tahun umumnya 75–100 cm/tahun. Ciri-Ciri Hutan Gugur :
Siraman hujan merata yakni 75–100 mm/tahun.
Memiliki empat musim (panas, dingin, gugur, dan semi).
Bertempat di distrik sub tropis 23,5 derajat Lu dan LS.
Apabila musim panas: radiasi matahari cukup tinggi, siraman hujan cukup, dan kelembaban
tinggi.

5. Tundra.

Tundra adalah bioma yang paling dingin. Bioma tundra diklasifikasi dengan dua jenis
yaitu tundra arktik dam timdra alpin. Tundra arktik terdapat di teritori kutup utara (arktik),
Siberia, Finlandia, Rusia dan kanada.
Ciri-Ciri Tundra :
Mendapat sedikit energi pancaran matahari, musim dingin sangat lama bisa berlangsung
selama 9 bulan dengan suasana gelap |.
Musim panas aktif selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami perkembangan.
Binatang khas ekosistem tundra yaitu “Muskoxem” (bison berhulu tebal) dan
Reindeer/Caribou (rusa kutub).

6. Gurun.

Gurun yakni padang luas yang kering karena hujan yang sangat lama turun di distrik
tersebut. Misalnya Gurun Gobi di Asia dan Gurun Sahara di Afrika. Ciri-Ciri Gurun :
Tumpahan hujan sangat rendah: rerata 25 cm/tahun.
Keadaan tanah sangat gersang dan tidak dapat menyimpan air.
Kecepatan penguapan sangat tinggi
Humiditas udara sangat rendah
Suhu lingkungan di beberapa gurun bisa sangat panas, dengan suhu di siang hari mencapai 60
derajat celcius, namun pada malam hari mendekati 0 derajat celcius.

7. Taiga.

Taiga (hutan boreal) ditemukan di teritori antara subtropis dan kutub, seperti Alaska,
Rusia, Amerika utara, dan semenanjung Skandinavia. Bioma ini juga ditemukan di
pegunungan beriklim dingin. Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer) yang terlihat hijau
sepanjang tahun, contohnya alder, cemara, spruce, birch dan juniper. Hewan yang hidup di
bioma taiga, diantaranya seringala, burung, moose, ajak, beruang hitam, dan lynx. Ciri-Ciri
Taiga :
Kompabilitas suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi.
Perkembangan tanaman berlangsung ketika musim panas (3–6 bulan).
yang sama
 Buku III

Ekosistem

Istilah Ekosistem pertama kali diusulkan pada tahun 1935 oleh A.G. Tansley, seorang
ahli ekologi bangsa Inggris, tetapi konsep ini bukanlah merupkan hal yang baru. Berbagai
pendapat tentang kesatuan organisme dan lingkungannya demikian juga tentang kesatuan
manusia dan alam sudah sejak lama ada. Pada akhir abad ke-19 dalam penerbitan ekologik
baik di Amerika, Rusia, dan Eropa telah mulai bermunculan pernyataan-pernyataan tentang
konsep ekosistem.

Ekosistem atau sistem ekologi (Anderson,1981) merupakan kesatuan komunitas


biotik dengan lingkungan abiotiknya. Pada dasarnya, ekosistem dapat meliputi seluruh
biosfer dimana terdapat kehidupan, atau hanya bagian-bagian kecil saja seperti sebuah danau
atau kolam. Dalam jangkauan yang lebih luas, dalam kehidupan diperlukan energi yang
berasal dari matahari. Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut
homeostatis, yaitu adanya proses dalam ekosistem untuk mengatur kembali berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan, atau dalam pendekatan yang holistik. Dalam
mekanisme keseimbangan itu, termasuk mekanisme pengaturan, pengadaan dan penyimpanan
bahan-bahan, pelepasan hara makanan, pertumbuhan organisme dan populasi serta daur
bahan organik untuk kembali terurai menjadi materi atau bahan anorganik.

Meskipun suatu ekosistem memiliki daya tahan yang besar terhadap perubahan,
biasanya batas mekanisme homeostatis dapat dipengaruhi bahkan dikalahkan oleh kegiatan
manusia. Misalnya, sebuah sungai yang tercemar oleh pembuangan limbah yang tidak terlalu
banyak sehingga air sungai masih dapat jernih kembali secara alami. Tetapi jika bahan
pencemar yang masuk ke badan air sungai melebihi kapasitas homeostatis-nya maka sungai
akan mengalami penurunan kualitas peruntukannya bagi kehidupan manusia. Dalam hal ini
daya tampung atau daya serap alami sudah terlampaui sehingga air sungai mengalami
pencemaran.

Sehubungan dengan hal di atas, maka konsep faktor pembatas menjadi hal penting untuk
mengkaji keberadaan (eksistensi) dan pertumbuhan suatu populasi biotik. Dalam hukum
Minimum Liebig dikemukakan bahwa kehidupan sangat tergantung pada jumlah minimum
bahan makanan, sedangkan menurut Hukum Toleransi Shelford bahwa pertumbuhan dan
penyebaran populasi tidak hanya tergantung pada unsur yang sangat sedikit, tetapi juga
dibatasi oleh unsur yang sangat banyak. Organisme memiliki kisaran toleransi yang lebar
pada satu faktor lingkungan dan kisaran yang sempit di lain faktor. Organisme dengan kisaran
toleransi yang lebar untuk semua faktor memiliki penyebaran yang paling luas, demikian
sebaliknya. Hewan pengerat (misalnya tikus) mampu bertahan hidup di berbagai tempat
karena memiliki banyak variasi jenis makanan, sebaliknya Panda dan Koala hanya memiliki
satu atau dua jenis tumbuhan yang menjadi makanannya sehingga penyebaran kedua hewan
ini terbatas pada habitat dan kondisi tertentu pula.

a) Kaidah-kaidah ekosistem

Menurut Zoer’aini (2003) kaidah-kaidah ekosistem sebagai berikut;

a) Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah.


b) Suatu ekosistem mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan
berimbang. Di atas kemampuan tersebut ekosistem tidak lagi terkendali, dengan
akibat menimbulkan perubahan-perubahan lingkungan atau krisis lingkungan yang
tidak lagi berada dalam keadaan lestari bagi kehidupan organisme.
c) Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling mempengaruhi
dan bersifat timbal balik.
d) Interaksi terjadi antara;  Komponen-komponen biotik dengan komponen-komponen
abiotik  Sesama komponen biotik  Sesama komponen-komponen abiotik
e) Interaksi senantiasa terkendali menurut suatu dinamika yang stabil, untuk mencapai
suatu optimum mengikuti setiap perubahan yang dapat ditimbulkan terhadapnya
dalam ukuran batas-batas kesanggupan.
f) Setiap ekosistem memiliki sifat-sifat yang khas disamping yang umum dan secara
bersama-sama dengan ekosistem lainnya mempunyai peranan terhadap ekosistem
keseluruhannya (biosfer).
g) Setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tempat, waktu
dan masing-masing membentuk basis-basis perbedaan diantara ekosistem itu sendiri
sebagai cerminan sifat-sifat yang khas.
h) Antara satu dengan lainnya, masing-masing ekosistem juga melibatkan diri untuk
memilih interaksinya pula secara tertentu.

b) Komponen atau faktor ekosistem

Komponen-komponen ekosistem dapat dibagi berdasarkan ; Dari segi makanan (trophik)


1. Komponen autrotop (memberi makanan sendiri), disini terjadi pengikatan energi sinar
matahari.
2. Komponen heterotrophik (memakan yang lainnya), disini terjadi pemakaian,
pengaturan kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks.
Dari segi keperluan deskriptif
1) Komponen Abiotik, terdiri dari ;
a) Senyawa-senyawa inorganik ( C, H, CO2, H2O dan lainnya) yang terlibat
dalam siklus bahan atau mineral.
b) Senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak dan seterusnya)
yang menghubungkan biotik dan abiotik.
c) Iklim (temperatur, faktor-faktor fisik lainnya)
d) Air
2) Komponen-komponen biomas terdiri dari;
a) Produsen, organisme autotropik, umumnya tumbuhan hijau yang mampu
menghasilkan atau membentuk makanan dari senyawa-senyawa an-
organik yang sederhana.
b) Makro-konsumer atau phagotrof, organisme-organisme heterotropik
terutama hewan yang mencernakan organisme-organisme atau bagian
bahan organik.
c) Mikro-konsumer, saprotrof (sapro = merombak) atau osmotrop,
organisme heterotropik terutama bakteri dan jamur yang merombak
senyawa-senyawa kompleks dari pada protoplasma mati. Menghisap
beberapa dari hasil perombakan dan melepaskan bahan makanan
inorganik yang dapat digunakan oleh produsen. Menghasilkan senyawa
organik sebagai sumber energi yang dapat menghambat atau meransang
komponen biotik lainnya dalam ekosistem.
3) Wiegest dan Owens (1970), membagi heterotrof menjadi;
a) Biophag adalah organisme-organisme yang memakan organisme hidup
lainnya.
b) Saprophag adalah organisme-organisme yang memakan bahan-bahan
organik mati.
Dari segi fungsional

1. Lingkaran mineral.
2. Rantai-rantai makanan.
3. Pola-pola keragaman dalam waktu dan ruang.
4. Perkembangan dan evaluasi.
5. Pengendalian (cybernetiks)

Faktor-faktor ekosistem yang merupakan komponen habitat yaitu;


A. Faktor Abiotik
1) Tanah;
a. Sifat fisik tanah seperti tekstur, kematangan, porositas, kapasitas menahan
air.
b. Sifat kimia tanah seperti pH, kandungan dan jenis unsur hara (materi)
2) Faktor Iklim Rezim energi, suhu, kelembapan, angin, kandungan gas/partikel.
3) Faktor air Kecerahan, pH, kandungan unsur.
B. Faktor Biotik;
1. Produsen; tumbuhan hijau, bakteri
2. Konsumen; herbivora, karnivora
3. Dekomposer
C. Faktor Manusia; ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam

Tanah sebagai ekosistem, terdiri atas komponen;

1. Komponen Abiotik; fraksi mineral yaitu sifat fisik dan sifat kimia, kandungan bahan
organik, air tanah, dan atmosfer tanah
2. Komponen Biotik; mikrobiota seperti Algae, Protozoa, Fungi. Mesobiota seperti
Nematoda dan Artipro. Makrobiota seperti cacing, Moluska, Artropoda

C) Klasifikasi ekosistem berdasarkan energi


Sumber dan kualitas energi yang tersedia menentukan jenis dan jumlah
organisme, pola fungsional dan proses pertumbuhan, dan pola hidup manusia. Karena
energi adalah suatu penyebut umum dan faktor penentu terakhir di dalam semua
ekosistem, apakah yang dirancang oleh manusia atau oleh alam, maka energi
memberikan suatu dasar logis untuk suatu klasifikasi tingkat pertama.
Atas dasar ini, dibedakan 4 klas dasar ekosistem, yaitu;
a. Ekosistem alam, tanpa subsidi dan ditunjang oleh energi matahari.
b. Ekosistem alam yang ditunjang oleh energi matahari dan energi alam
lainnya.
c. Ekosistem yang ditunjang oleh energi matahari dan dibantu oleh
manusia.
d. Sistem-sistem industri-perkotaan yang ditunjang oleh energi bahan
bakar (sumber energi dari bahan bakar fosil atau bahan bakar organik
lain atau nuklir).

Anda mungkin juga menyukai