Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN


PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN)

OLEH :

ADITYA HADI ALBID


2030004

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
ANAK PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN)

A. Pengertian
Periode preschool (prasekolah) merupakan periode pada anak berusia 3
tahun hingga 6 tahun. Fisik anak terus mengalami pertumbuhan namun jauh lebih
lambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perkembangan fisik anak
preschool yang sehat tergolong ramping dan cekatan dengan postur tubuh yang
tegak, kemampuan berlari lebih lancar, dan yang sebelumnya kikuk menjadi lebih
anggun. Perkembangan kognitif termasuk pikiran prakonsepsi dan intuitif
mendominasi, bahasa, dan psikososial merupakan perkembangan yang penting
pada saat anak berada diperiode preschool. Anak mulai belajar menoleransi
perpisahan dari orangtua, memiliki rentang perhatian yang lebih lama dan terus
mempelajari ketrampilan yang akan menjadi pemicu dalam keberhasilan dalam
periode sekolah. Pada periode ini, persiapan untuk kesuksesan di sekolah terus
berlanjut karena sebagian besar anak memasuki sekolah dasar diakhir periode
preschool. Anak preschool adalah pelajar yang penuh rasa ingin tahu dan
menyerap konsep-konsep baru bagaikan spons yang menyerap air (Kyle &
Carman, 2014).

B. Batasan Karakteristik Perilaku Anak Pra Sekolah


Menurut Keliat (2010) karakteristik perilaku anak pra sekolah antara lain :
1. Perkembangan yang normal (Berkembangnya rasa percaya)
a. Menghayal dan kreatif.
b. Berinisiatif bermain dengan alat-alat yang ada dirumah.
c.  Belajar keterampilan fisik baru.
d. Menikmati bermain bersama dengan anak seusianya.
e. Mudah berpisah dengan orang tua.
f. Mengetahui hal-hal yang salah, benar dan mengikuti aturan.
g. Minimal mengenal 4 warna.
h. Merangkai kata-kata dalam bentuk kalimat.
i. Mampu mengerjakan peerjaan yang sederhana.
j. Mengenal jenis kelamin

2. Penyimpangan Perkembangan (Berkembangnya rasa tidak percaya)


a. Tidak percaya diri dan biasanya malu
b. Pesimis, tidak memiliki cita-cita.
c. Takut salah dalam melakukan sesuatu.
d. Sangat membatasi aktiftasnya, sehingga terkesan malas dan
tidak mempunyai inisiatif

C. Proses Terjadinya Masalah


Perkembangan inisiatif adalah perkembangan yang muncul dimana anak
mulai mendengarkan kata hati, ketika akan melakukan sesuatu, anak belajar
berfantasi dan hal ini menjadi dasar bagi anak untuk menjadi kreatif, dan memiliki
keinginan untuk melakukan sesuatu. Sebaliknya perkembangan rasa bersalah
adalah perasaan bersalah yang muncul ketika anak mengalami hambatan, tidak
mampu atau gagal dalam melakukan sesuatu (Santrock, 2011). Anak usia pra
sekolah mencoba untuk menjadi asertif selama berinteraksi dengan orang lain dan
lingkungan. Persetujuan dari orang lain akan meningkatkan inisiatif. Jika tindakan
anak usia pra sekolah tidak diizinkan atau tidak mendapat persetujuan dari orang
lain, maka akan timbul rasa bersalah (Christensen, 2009).
Gangguan pada perkembangan tahap inisiatif dapat menyebabkan anak
menjadi sulit belajar, pasif, kurang inisiatif, selalu takut mencoba hal yang baru,
dan terkadang mempunyai masalah dalam bergaul dengan teman-temannya.
Adanya permasalahan pada perkembangan tahap inisiatif dapat menyebabkan
anak menjadi sulit belajar, pasif, kurang inisiatif, selalu takut mencoba hal yang
baru, dan terkadang mempunyai masalah dalam bergaul dengan teman-temannya.

D. Faktor Predisposisi dan Presipitasi Perkembangan Anak Pra Sekolah


Faktor Predisposisi
a. Biologis
1. Latar Belakang genetik : Tidak berpenyakit menurun
2. Status nutrisi : pada usia bayi, toddler baik (BB, TB, Lila
Normal)
3. Kondisi kesehatan pada masa janin, bayi, toddler baik (lahir
tidak kelainan bawaan tidak ada)
4. Sensitivitas biologi : Tidak alergi, imunisasi dasar lengkap
b. Psikologis
1. Intelegensi : berespon terhadap rangsang sensori, eksplorasi
lingkungan
2. Ketrampilan verbal : tidak ada gangguan bicara sejak bayi-
toddler
3. Kepribadian : tidak pendiam, tidak tempertrantum
4. Pengalaman masa lalu : menyenangkan, terbangun rasa percaya
pada usia bayi, otonomi pada usia toddler
5. Mampu mengontrol BAB/BAK
c. Sosial Budaya
1. Usia : 3-6 tahun
2. Gender : Laki/Perempuan
3. Latar belakang budaya : budaya menunjang pertumbuhan dan
perkembangan
4. Agama dan keyakinan : nilai positif dilaksanakan dalam
pengasuhan anak
5. Pengalaman sosial : tidak mengalami penolakan, penganiayaan
Faktor Presipitasi
a. Nature
1. Biologi
a) Imunisasi lengkap
b) Pemenuhan gizi seimbang
c) Latihan/bermain fisik cukup
d) Istirahat cukup
2. Psikologi
a) Dikenalkan benda-benda
b) Diberikan kesempatan berimajinasi
c) Berteman dengan sebaya
d) Dilatih mewarnai
e) Membaca, menulis
3. Sosial Budaya
a) Mengenal jenis kelamin
b) Disekolahkan : PG, TK
c) Membanyu pekerjaan sederhana
d) Beajar nilai, norma sosial dan agama
e) Belajar baik dan buruk
f) Bermain dengan teman sebaya
g) Mendapat kesempatan mengenal hal baru
h) Mendapat feedback darilingkungan sekitar (keluarga, guru,
teman)
b. Origin
1. Internal
Inisiatif dan imajinasinya tinggi
2. Eksternal
a) Pola asuh dan stimulasi dari keluarga baik (bio, psiko, sosio,
kultural)
b) Masyarakat menerima dan mendukung keberadaannya
c. Timing
1. Waktu terjadinya stimulasi diberikan pada usia 3-6 tahun
2. Lamanya stimulasi : optimal
3. Frekuensi optimal
d. Number
1. Jumlah stressor tidak berlebihan
2. Stimulasi tumbang optimal (bio, psiko, sosio, kultural)

E. Penliaian Terhadap Stressor


1. Kognitif
a. Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan warna
b. Mengenal 4 warna atau lebih
2. Bahasa
a. Bercerita dengan kaimat lengkap (3-4 kata)
b. Menyebutkan nama-nama hari dalam seminggu dan nama-
nama bulan
c. Mengikuti tiga perintah sekaligus
3. Emosi
a. Mengenal da mengekspresikan perasaan yangsedang dialami
(gembira, sedih, takut, bangga)
b. Menunda tidak memaksakan keinginan
c. Mengucapkan terima kasih atas pemberian orang lain
4. Kepribadian
a. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan jenis
kelamin
b. Mengenal, menerima dan membandingkan ukuran/bentuk
tubuh
5. Moral
a. Mengikuti peraturan keluarga yang telah disepakati
b. Mengikuti aturan main dalam kelompok sebaya
6. Motorik
a. Motorik kasar
b. Motorik halus
7. Spiritual
a. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
b. Beribadah bersama keluarga
c. Mendengarkan dan membaca kitab suci
8. Psikososial
a. Membantu pekerjaan sederhana di rumah (misalnya
merapikan mainan, meletakkan mainan pada tempatnya,
membantu pekerjaan ibu dan ayah)
b. Bermain dengan alat dapur dan alat rumah tangga lainnya
c. Bermain dengan teman sebaya dengan permainan sesuai jenis
kelamin
d. Makan bersama keluarga
e. Bermain peran “berjualan” dengan uang buatan sebagai
penjual dan pembeli

F. Sumber Koping
1. Personal
a. Kemampuan menyelesaikan masalah : mencari informasi pada orang
tua, saudara, teman, identifikasi masalah, memilih tindakan,
pelaksanaan dari rencana tindakan
b. Kesehatan dan energi : sehat
c. Sosial skill : bergaul dengan teman sebaya, tidak takut pada orang
dewasa
2. Sosial
a. Hubungan antar individu, keluarga, dan kelompok : teman akrab,
orang tua, saudara, komitmen dengan jaringan sosial : punya
kelompok bermain
b. Budaya : mengerti aturan, norma sosial
3. Material Asset
a. Penghasilan individu : punya tabungan
b. Benda atau barang yang dimiliki : punya mainan / benda kesukaan
c. Pelayanan kesehatan yang ada didekat lingkungan : terjangkau
4. Positive Belief
a. Keyakinan dan nilai diri : nilai (+)
b. Motivasi tinggi
c. Orientasi kesehatan pada pencegahan : rajin menjaga kebersihan diri

G. Mekanisme Koping
1. Konstruktif
a. Bertanya pada ortu, saudara, teman
b. Mencoba sesuatu yang abru
c. Meniru orang lain
d. Mudah berpisah dengan orang tua
e. Menghayal dan kreatif
f. Bermain dengan menggunakan alat-alat yang ada di rumah
g. Mengikuti disiplin orang tua
h. Mengidentifikasi jenis kelamin
i. Mengenal warna (minimal 4 warna)
j. Berbicara dalam kalimat panjang
2. Destruktif
a. Tidak percaya diri
b. Malu untuk tampil
c. Pesimis
d. Tidak memiliki minat dan keinginan
e. Takut salah dalam melakukan sesuatu, sangat membatasi aktifitas
sehingga terkesan malas dan tidak punya inisiatif

H. Diagnosa Keperawatan
a. Potensial (Normal) : Potensial mengembangkan inisiatif
b. Resiko (Penyimpangan) : Resiko mengambangkan rasa bersalah

I. Intervensi Keperawatan
1. Tujuan
Untuk Anak Pra Sekolah :
a. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
b. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar
c. Mengembangkan keterampilan berbahasa
d. Mengembangkan keterampilan adaptasi psikososial
e. Pembentukan identitas dan peran sesuai jenis kelamin
Untuk Keluarga :
a. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan yang normal dan menyimpang
b. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan
anaknya
c. Keluarga mampu mendemonstrasikan dan melatih cara
memfasilitasi perkembangan anak
2. Tindakan Keperawatan
a. Anak Pra Sekolah
1) Perkembangan yang normal : Inisiatif
a) Pertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
- Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
- Anjurkan pemberian vitamin dan imunisasi ulangan
(booster)
- Ajarkan kebersihan diri
b) Mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar
- Kaji kemampuan motorik halus dan kasar anak
- Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan
motorik kasar (kejar-kejaran, papan seluncur,
sepeda, sepak bola, tangkap bola)
c) Mengembangkan keterampilan berbahasa
- Kaji keterampilan baha sa yang dikuasai anak
- Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
- Sering mengajak komunikasi
- Ajari anak belajar membaca
- Belajar bernyanyi
d) Mengembangkan keterampilan adaptasi psikososial
- Kaji keterampilan adaptasi psikososial anak
- Berikan kesempatan anak bermain dengan teman
sebaya
- Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
- Latih anak berhubungan dengan orang yang lebih
dewasa
e) Pembentukan identitas dan peran sesuai jenis kelamin
- Kaji identitas dan peran sesuai jenis kelamin
- Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
- Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan
membedakan jenis kelamin anak lain
- Berikan pakaian dan mainan sesuai jenis kelamin
f) Mengembangkan kecerdasan
- Kaji perkembangan kecerdasan anak
- Bimbing anak dengan imajinasinya untuk menggali
kreatifitas, bercerita
- Bimbing anak belajar keterampilan baru
- Berikan kesempatan dan bimbing anak membantu
melakukan pekerjaan rumah sederhana
g) Mengembangkan nilai-nilai moral
- Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada
anak
- Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan
budaya yang positif
- Kenalkan anak terhadap nilai-nilai mana yang baik
dan tidak
- Berikan pujian atau nilai-nilai positif yang dilakukan
anak
- Latih kedisiplinan
h) Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
- Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan
anak
- Tanyaan upaya yang sudah dilakukan keluarga
terhadap anak
- Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah
dilakukan keluarga
- Anjurkan pada eluarga untuk memberikan makanan
bergizi dan simbang
- Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas
perkembangan normal pada usia pra sekolah
- Berika informasi cara menstimulasi perkembangan
pada usia pra sekolah

2) Penyimpangan Perkembangan : Rasa Bersalah


a) Beri waktu pada anak untuk bermain/beraktivitas secara
berkelompok
b) Ajarkan mengenai permaina sederhana yang
membutuhkan kerja sama dan koordinasi (puzzle, susun
balok)
c) Sampaikan harapan yang sesuai dengan kemampuan
anak
d) Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak
e) Dengarkan seluruh keluhan anak dan diskusikan cara
mengatasi rasa tidak mampu yang dialami anak
b. Keluarga
1) Perkembangan yang normal : Inisiatif
a) Informasikan pada keluarga mengenai cara yang dapat
dilakukan keluarga untuk memfasilitasi perkembangan
psikososial anak
b) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara yang akan
digunakan keluarga untuk menstimulasi inisiatif anak
- Bersikap positif dan dorong usaha anak untuk
mandiri
- Bantu anak menyelesaikan masalah yang dialami
jika tindakan yang dilakukan anak beakibat
negatif/buruk
- Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak
- Berikan pendapat yang positif terhadap perilaku
yang ditampilkan
- Beri pujian terhadap kebersahilan yang dicapai oleh
anak
- Berikan suasana disiplin dalam rumah pada waktu
belajar, menonton TV, bermain, makan
- Latih keliarga untuk melakukan cara tersebut dan
dampingi saat keluarga menstimulasi inisiatif anak
2) Penyimpangan perkembangan : Rasa Bersalah
a) Beri waktu pada anak untuk bermain
b) Ajarkan anak mengenal permainan sederhana
c) Berikan harapan sesuai dengan kemampuan anak
d) Tidak memaksakan kehendak pada anak
e) Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak
f) Jadi pendengar yang abaik
g) Bersikap positif terhadap kemampuan anak dan dorong
anak untuk mandiri
h) Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak
i) Tidak melarang anak
j) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti

J. Daftar Pustaka

Christensen, Paula, J. (2009). Proses Keperawatan : Aplikasi Model Konseptual.


(Terjemahan Yuyun Yuningsih dan Yasmin Asih). Jakarta : EGC.
Kyle, T., & Carman, S. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatri. In E. Tiar, S.Isneini, & B.
Bariid (Eds.), Volume 1 (Edisi 2). Jakarta: EGC.
Keliat, B.A dan Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :
EGC.
Santrock, John W. (2011). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai