SOAL 1
Peran SIA dalam Rantai Nilai
(VALUE CHAIN)
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal
tersebut membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat
dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang
secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
1. Inbound logistics
terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations)
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang
sudah jadi.
3. Outbond logistics
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para
pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan
mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para
pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5. Pelayanan (service)
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-putus
menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam
setiap kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan
tertentu, tetapi juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain.
• Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber daya
yang dibutuhkan untuk beroperasi.
• Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut,
melatih, memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para pekerjanya.
• Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan dan
pengolahan informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.
• Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang
memungkinkan untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi, hukum,
administrasi, dan manajemen.
Bagian marketing atau pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis
produk mereka dalam jajaran produksi perusahaan perbankan ini, untuk itu bagian
marketing atau pemasaran tersebut meminta laporan analisa untuk memperkirakan
apakah produk dari bank cocok atau tidak sehingga diperoleh dari usulan oleh bagian
pemasaran.
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang
berhubungan dengan produk tersebut. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke
bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran. Kedua bagian akan
merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai
Kesimpulannya : Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk
tercapainya suatu keputusan. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat
membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan
menjadi 2, yaitu :
b. Uraikan tentang upaya apa yang dapat dilakukan untuk meminimalkan fraud
(korupsi maupun gratifikasi) dan memberikan efek jera bagi pejabat publik yang
terlibat dari prespektif preventive-detective-corrective internal control model?
Pertama, strategi jangka pendek dengan memberikan arahan dalam upaya
pencegahan. Kedua, strategi menengah berupa perbaikan sistem untuk menutup celah
korupsi. Ketiga, strategi jangka panjang dengan mengubah budaya.
Memberiakn efek jera bagi koruptor adalah:
1. Membekukan semua saldo dan aset setelah dinyatakan sebagai tersangka.
2. Mencabut semua haknya yang berlaku selama dan keluarganya masuk ke daftar
hitam negara.
Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting sebagai berikut:
SOAL 4
Jenis-Jenis Coding:
Sequential Codes
Seperti namanya, Sequential Codes mewakili item dalam beberapa urutan secara
berurutan (naik atau turun). Penerapan umum kode numerik berurutan adalah
pemberian nomor awal dokumen sumber. Saat mencetak, setiap dokumen cetak
diberi nomor kode berurutan yang unik. Nomor ini menjadi nomor transaksi yang
memungkinkan sistem untuk melacak setiap transaksi yang diproses dan untuk
mengidentifikasi dokumen yang hilang atau tidak berurutan. Dokumen digital juga
diberi nomor urut yang sama oleh komputer saat dibuat
Block Codes
Numeric block code adalah variasi pada pengkodean berurutan yang memperbaiki
sebagian kerugian yang baru saja dijelaskan. Pendekatan ini dapat digunakan untuk
mewakili seluruh kelas item dengan membatasi setiap kelas pada rentang tertentu
dalam skema pengkodean. Aplikasi umum dari pengkodean blok adalah pembuatan
bagan akun. Bagan akun yang dirancang dengan baik dan komprehensif adalah dasar
untuk buku besar dan karenanya penting untuk sistem pelaporan keuangan dan
manajemen perusahaan. Semakin luas grafik akun, semakin tepat suatu perusahaan
dapat mengklasifikasikan transaksinya dan semakin besar jangkauan informasi yang
dapat diberikannya kepada pengguna internal dan eksternal.
Group Codes
Numeric group codes digunakan untuk mewakili item atau peristiwa kompleks yang
melibatkan dua atau lebih data terkait. Kode terdiri dari zona atau bidang yang
memiliki arti spesifik.
Alphabetic Codes
Alphabetic codes digunakan untuk banyak tujuan yang sama dengan kode numerik.
Karakter alfabet dapat ditetapkan secara berurutan (dalam urutan abjad) atau dapat
digunakan dalam teknik pengkodean blok dan grup.
Decimal Codes
Desimal berarti persepuluhan. Kode Angka Desimal memberi kode angka terhadap
klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10 sub-kelompok dan
membagi sub-kelompok menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari sub-
kelompok tersebut.
Mnemonic Codes
Mnemonic codes adalah karakter alfabet dalam bentuk akronim dan kombinasi lain
yang menyampaikan makna.
1. GUN165
Menjelaskan tentang model kode dasar. GUN165 adalah kode untuk mesin 2GD-
FTV, diesel inline 4 silinder, 2.4 liter, 16 valve DOHC, VN Turbo charger +
intercooler. Kode 165 menggunakan penggerak 2 WD, sedang kode 155
berpenggerak 4WD. Kode lainnya adalah TGN156 menggunakan mesin 2TR-FE
berpenggerak 4 WD.
2. R
Kode ini mengacu pada posisi dari stir/ kemudi. R mengacu pada sisi kanan (right-
hand drive), sedang kode L adalah kiri (left-hand drive).
3. S
S merupakan kode identifikasi untuk type body atau jenis kendaraannya, yaitu SUV
(sport utility vehicle). Kode lainnya yaitu “M” untuk minivan, dan "A" untuk sedan.
4. D
Kode ini menjelaskan tentang tempat produksi kendaraan tersebut. D adalah produksi
Indonesia yaitu PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
5. T
SOAL 5
Bisnis fintech tengah menjamur di Indonesia. Uraikan potensi resiko pada masalah
keamanan data dan transaksi keuangan digital dan pengendalian yang seharusnya
dilakukan dari perspektif COBIT !
Bisnis FinTech atau Financial Technology merupakan hasil gabungan antara jasa
keuangan denagn teknologi yag akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional
menjadi moderat. Yang awalnya dalam transaksi pembayaran harus bertatap muka
dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan
melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dengan hitungan detik. Keuangan
merupakan isu yang cukup sensitive dan maraknya cybercrime membuat pengguna
fintech harus lebih bijak dalam menghadapi risiko yang diberikan fintech atas
kemudahannya dalam bertransaksi.
Berikut adalah risiko-risiko dalam fintech yang dijabarkan oleh OJK:
1. Risiko atas cybercrime: risiko ini paling potensial dan perlu diberi atensi. Risiko
ini ada karena keamanan data yang rentan terhadap beragam kejahatan dunia maya.
Seperti penipuan, tanda tangan digital, pencurian data
2. Risiko gagal bayar: risiko ini meruakan hal yang cukup mengkhawatirkan bagi
pengguna fintech yang menjalankan bisnis sebagai pembiayaan atau sebagai kredit
3. Risiko pencucian dana dan aksi terorisme: dengan adanya fintech, pihak yang
bertanggungjawab lebih mudah dan cepat dalam melakukan transaksi keuangan
untuk pencurian dana aksi pendanaan untuk terorisme.
SOAL 6
Siklus-siklus yang ada dalam proses bisnis:
1. Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan
jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-
penjualan tersebut.
2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa.
3. Siklus penggajian (payroll cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan
operasional pemesanan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif
dalam mengelola pegawai.
4. Siklus keuangan (financing cycle) adalah kejadian yang berkaitan dengan
perolehan dan manajemen dana modal termasuk kas.
5. Siklus produksi (production cycle): serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembuatan
produk.