SA 530
Kelompok 9
- Vica Vania (125180165)
- Anggela (125180175)
- Dessya Christilla (125180176)
Audit sampling and
materiality
• Audit sampling adalah salah satu metode yang digunakan auditor untuk
mengumpulkan bukti untuk mencapai pendapat atas laporan keuangan.
Ketika auditor memilih transaksi, dokumen, saldo akun untuk pengujian,
mereka mengambil sampel, menggunakan sampling audit sebagai teknik.
• Materiality adalah konsep penting ketika auditor berusaha untuk
menentukan laporan keuangan perusahaan memberikan pandangan yang
benar dan adil. Tanpa gagasan tentang tingkat salah saji apa dalam
laporan keuangan yang menyesatkan, auditor tidak akan dapat
mengevaluasi pentingnya salah saji yang ditemukan selama pengujian
audit.
• Dua konsep terkait: ketika auditor menilai signifikansi kesalahan atau salah
saji dalam sampel, mereka memasukkan konsep operasi materialitas.
What is Sampling ?
• Auditor dalam membuat opini diharuskan untuk mencari bukti audit
agar melakukan pekerjaan yang sufficient apporopriate dan dapat
dipastikan bahwa kesimpulan audit berdasarkan kebijaksanaan
dengan biaya yang masuk akal.
• Salah satu dari banyak prosedur yang dilakukan oleh auditor untuk
memperoleh bukti audit adalah audit sampling dimana auditor memilih
sample dari keseluruhan data (populasi) untuk diuji.
• Audit sampling merupakan metode yang digunakan auditor untuk
mengumpulkan bukti-bukti audit untuk dapat membuat opini atas
laporan keuangan.
What is Sampling ?
• Di dalam ISA 530 paragraf 4 menyatakan bahwa tujuan audit sample
adalah untuk memberikan basis yang sesuai bagi auditor untuk
mendapatkan kesimpulan mengenai populasi dimana sample diambil.
• Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa audit sample termasuk
penerapan prosedur audit dengan menggunakan kurang dari 100% item
dari populasi yang berhubungan dengan audit dimana semua unit sample
memiliki kesempatan untuk dipilih sebagai sample audit.
• Pada awalnya auditor harus menentukan pendekatan yang akan
digunakan dan kapan waktu yang sesuai untuk menggunakan audit
sampling. Kriteria yang biasa digunakan untuk mencari bukti audit seperti
sufficiency, relevance, dan reliability juga dapat diterapkan pada audit
sampling.
Designing and Selecting the Sample for
Testing
• Jika auditor mendapatkan sample dari saldo atau transaksi yang dapat
mempresentasikan keseluruhan populasi saldo atau transaksi, maka
auditor dapat membuat kesimpulan yang menggambarkan keseluruhan
populasi.
• Keuntungan dari pengguna sampling yaitu berkurangnya biaya audit.
Namun jika auditor mengabaikan level risiko atau sample tidak
mempresentasikan populasi, auditor akan gagal mengumpulkan bukti
yang sufficent dan appropriate.
Designing and Selecting the Sample for
Testing
• Audit sampling dapat dilakukan dengan basis non-statistic ataupun
statistic. Jika auditor menggunakan statiscal sampling, mereka
akan menggunakan teori probabilitas untuk menentukan sample
size dan random selection untuk memastikan bahwa setiap item
dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sample audit.
• Namun biasanya statistical method tidak digunakan untuk
mengevaluasi ataupun untuk menentukan sample size. Sedangkan
pada non-statistical sampling biasanya menggunkan metode
haphazard selection atau terkadang menggunakan random
selection.
Designing and Selecting the
Sample for Testing
Ada dua alasan mengapa dibutuhkan perencanaan
yang cermat dalam proses sampling, yaitu:
01
Menggunakan sampling mengingatkan risiko bahwa
auditor akan gagal untuk mendeteksi hal yang
penting. Risiko tersebut harus dievaluasi terlebih
dahulu oleh auditor untuk memutuskan.
02
Karekteristik populasi harus dikenali
dengan jelas sebelum mengambil sample.
Judgmental Sampling
Systematic or Interval
2. Sampling
Metode sampling dengan menggunakan titik awal yang random dan kemudian stia
interval ke-n. Metode ini dapat memiliki hasil yang sama dengan random sampling
jika error tersebar kesemua populasi. Jika tidak, maka systematic sampling tidak
menghasilkan sample yang representative.
Block or Cluster
3. Sampling
Metode sampling yang tidak berusaha untuk memilih sampling
melainkan menggunakan pemilihan blok misalkan blok transaksi dan
menguji adanya kriteria tertentu. Auditor dapat menggunakan metode
ini ketika menguji sebuah system.
4. Haphzard Sampling
Metode sampling dimana pemilihan sample dilakukan dengan blindfold
dan kecocokan atau hari ulang tahun. Masalah yang timbul dari metode
ini bahwa sample yang dihasilkan dapat bias.
• Pentingnya mengumpulkan bukti audit
Size of appropriate dan sufficient menggambarkan
pentingnya pemilihan sample size untuk
Sample pengujian yang lebih detail.
• Penilaian risiko inherent akan mempengaruhi
seberapa percaya auditor mengenai salah
saji yang ada pada suatu transaksi atau saldo
sebelum menerapkan kontrol internal.
• Jika auditor telah memperoleh bukti
pengujian audit yang relevan lainnya yang
telah dilakukan pada system test of control
atau saldo yang mereka uji, maka degree of
confidence yang diperlukan dari sampling
akan berkurang.
Place Your Picture Here
Size of Sample
• Expected error merupakan penentu yang penting dalam
sample size. Ketika auditor menguji control internal suatu
perusahaan, mereka menggunakan istilah arttribute
sampling.
• Ada dua respon terhadap pengujian di attribute sampling
yaitu ya, control telah diterapkan dengan benar atau tidak,
control belum ditetapkan.
• Dalam attribute sampling, auditor mencari tingkat ketidak
beradaan prosedur control internal yang diterapkan.
Semakin tinggi expected error maka semakin besr sample
size yang diperlukan.
Size of Sample
• Selain itu, auditor juga harus menentukan
tingkat tolerable error pada populasi yang
merupakan tingkat maximum error yang dapat
diterima auditor dalam menentukan;
• Apakah evaluasi control risk awal mereka valid
atau apakah total catatan transaksi dan saldo
dapat dianggap akurat dang lengkap.
• Semakin kecil tingkat tolerable error semakin
besar sample size. Sample size dapat dihitung
dengan cara:
Perspektif lainnya : Jika tidak di temukan error, sample size apa yang
sepadan dengan tingkat keyakinan 80% mungkin auditor dapat menentukan
“if under-or-over auditing”
Monetary Unit Sampling (MUS)
• Pada analisis terakhir, auditor ingin menjadi yakin bahwa kesalahan dalam populasi tidak
cukup besar unrtuk menyebabkan akun-akun untuk beralih dari kebenaran dan keadilan.
Hal ini berarti mereka tidak hanya tertarik pada tingkat kesalahan tetapi juga dalam efek
moneter kesalahan ini.
• Auditor harus memutuskan nilai error maksimum yang dapat diterima
• MUS adalah metode sampling yang menginzinkan auditor untuk mengestimasi jumlah
error yang paling mungkin sekali terjadi/Most Likely Error (MLE) dan Upper Likely Error
(ULE) dalam monetary terms
Ada 2 ide dasar yang mendasari MUS:
Populasi dipecah menjadi satuan mata uang unit.
Error/kesalahan yang ditemukan pada sample yang dimana satuan mata uang
dilekatkan sample “dicemari” oleh persentasi (%) error/kesalahan.
• MUS digunakan jika populasi diungkapkan dalam satuan mata uang dan total kumulatif.
• Auditor mengspesifikasikan tingkat keyakinan dan kesalahan/error yang dapat
diterima/toleransi. Menggunakan tingkat keyakinan, kesalahan yang dapat diterima dan
estimasi kesalahan yangmungkin terjadi, dan statistical sampling tables, menentukan
sample size yang tepat.
Comparative Advantages of Statistical and
Non-Statistical Sampling
Statistikal sampling
Kelebihan
1. Auditor membuat judgement eksplisit pada tingkat keyakinan.
2. Tingkat error yang diharapkan dan tingkat error yang dapt ditoleransi.
3. Untuk meyakinkan mereka mengadopso pendekatan metologi.
Syarat ini membantu untuk memastikan bahwa mereka mengadopsi pendekatan metodologi pada
sampling mereka.
Sample size dihitung berdasarkan prinsip statistika dan oleh karena itu dapat ditangguhkan.
Kekurangan
1. Menggunakan waktu dan biaya yang lebih banyak daripada non statistik
sampling.
2. Dokumen harus diidentifikasi terpisah untuk tujuan pemilihan.
3. Lebih sulit dipahami.
• Semenjak perusahaan audit cenderung menggunakan paket komputer statistikal
sampling, yang dimana menentukan sample size dan hasil evaluasi, staff audit tidak
perlu lagu memahami teori matematika yang mendasari proses statistikal sampling.
• Meskipun telah disorot di atas fakta bahwa prosedur audit selain audit sampling
telah menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir, pengambilan sampel
namun tetap merupakan metode penting yang digunakan untuk mengumpulkan bukti
audit.
• Salah satu sampel audit yang disorot adalah, di mana mereka menemukan bahwa
perusahaan yang meggunakan:
a. Ukuran sampel yang kecil untuk memperoleh bukti yang cukup untuk membentuk
suatu kesimpulan tentang saldo akun atau kelompok transasksi yang diuji.
b. Gagal memproyeksikan secara tepat efek kesalahan yang diidentifikasikan ketika
menguji item yang dipilih ke seluruh populasi.
c. Gagal untuk memilih sampel sedemikian rupa yang bisa diharapkan untuk menjadi
wakil dari populasi yang mendasari.
d. Tidak tepat menguji semua item dan sampel.
• Ini menunjukan bahwa meskipun audit sampling adala metode audit yang relah
digunakan untuk waktu yang masih lama masih ada waktu perbaikan dalam
bagimana ini diterapkan dalam perusahaan audit.
Hanya pada kasus signifikan dalam situasi audit yang
dispesialisasikan seperti : mengaudit bank dan
perusahaan asuransi.
Audit berbasis resiko ditempatkan pada penekanan
yang lebih baik dalam analytical review dan investigasi
pada item-item besar dan tidak biasa yang dideteksi
menggunakan software audit.
Pengurangan penekanan pada sampling juga
dikarenakan perpindahan dari pemeriksaan detail pada
penepatan penekanan di aspek lain pada kontrol seperti
mengevaluasi keefektifan pada pengontrolan
lingkungan.
Alternative Statistical Sampling Methods
• Discovery Sampling adalah teknik sampling yang bertujuan untuk menemukan
suatu kejadian serius atau penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian
dalam populasi yang diuji. Sampling penemuan hendaknya diterapkan untuk
menguji ketaatan terhadap ketentuan yang tidak ada toleransi atas satu
penyimpangan pun.
• Variable Sampling adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan
perkiraan atau estimasi terhadap nilai yang sebenarnya dari saldo suatu akun
atau untuk menentukan besarnya nilai suatu kesalahan.
Pada umumnya samping variabel dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam pengujian substantif, yang dimaksudkan untuk menentukan kewajaran
nilai buku suatu akun.
b. Untuk membuat estimasi mengenai nilai saldo suatu akun atau suatu kelas
tertentu dari transaksi-transaksi yang berkaitan seperti taksiran saldo piutang atau
taksiran total penjualan untuk suatu periode tertentu.
Materiality Introduction to Materiality
• Laporan keuangan tidak memberikan
pandangan yang benar dan adil ketika salah
saji (misstatements) yang signifikan atau
material.
• Salah saji (misstatements), termasuk
kelalaian yang dianggap material jika mereka,
secara individu atau secara agregat,
dianggap dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
laporan keuangan. Penilaian tentang
materialitas dibuat dalam keadaan terang di
sekitar, dan dipengaruhi oleh ukuran atau
sifat salah saji atau kombinasi keduanya.
• Materialitas dan ukuran saling terikat tetapi
faktor selain ukuran mungkin penting.
Materiality and Decision Making
Dampak dari keputusan pengguna penting dalam menentukan
apakah suatu item adalah material.
e la ma
n g an s n t i ng.
untu r. e
k e as io p
gan rakhi a r
n
deru ahun te a pad
e n lab
Kec rapa t ka
ang
01
e
beb a ruh
g
Pen
02
rn a l.
ekst e
g ar uh
Pen
03
Materiality at the
Planning Stage
• Auditor menetapkan tingkat materialitas pada tahap awal audit atau
pada tahap perencanaan agar auditor dapat menentukan risiko-risiko
apa saja yang akan muncul
• Terdapat hubungan yang kuat antara risiko dengan materialitas
• Untuk mengurangi kemungkinan bahwa total salah saji tidak dikoreksi
dan tidak terdeteksi lebih besar dari penetapan materialitas, auditor
dapat menetapkan materialitas saat pelaksanaan yang lebih rendah
• Auditor dapat menurunkan komponen materialitas, jika risiko bawaan
dan kontrol tinggi sehingga mempengaruhi sifat dan lingkup kerja klien
• Audior harus mencatat keputusan tentang materialitas dalam file audit
pada tahap perencanaan dalam perencanaan audit memorandum
Materiality during the Audit
• Auditor dapat mengubah pandangan tentang tingkat
materialitas untuk saldo akun-akun tertentu
• Auditor menghitung dan mengevaluasi pengaruh tidak
hanya dari salah saji yang ditemukan tetapi juga dari
salah saji yang tidak ditemukan
• Karena terjadinya reassessment auditor mungkin akan
mengubah jenis dan scope dari pengujian audit
Materiality at the Evaluation
Stage
Setelah auditor melakukan audit, mereka akan
menguji setiap pengaruh dari salah saji yang
ditemukan. Auditor harus memperkirakan jumlah
kesalahan potensial dalam komponen laporan
keuangan secara keseluruhan.
Qualitative issues
A
Auditor perlu memperhatikan pertimbangan berikut: