Anda di halaman 1dari 47

Sampling & Materiality;

SA 530

Kelompok 9
- Vica Vania (125180165)
- Anggela (125180175)
- Dessya Christilla (125180176)
Audit sampling and
materiality
• Audit sampling adalah salah satu metode yang digunakan auditor untuk
mengumpulkan bukti untuk mencapai pendapat atas laporan keuangan.
Ketika auditor memilih transaksi, dokumen, saldo akun untuk pengujian,
mereka mengambil sampel, menggunakan sampling audit sebagai teknik.
• Materiality adalah konsep penting ketika auditor berusaha untuk
menentukan laporan keuangan perusahaan memberikan pandangan yang
benar dan adil. Tanpa gagasan tentang tingkat salah saji apa dalam
laporan keuangan yang menyesatkan, auditor tidak akan dapat
mengevaluasi pentingnya salah saji yang ditemukan selama pengujian
audit.
• Dua konsep terkait: ketika auditor menilai signifikansi kesalahan atau salah
saji dalam sampel, mereka memasukkan konsep operasi materialitas.
What is Sampling ?
• Auditor dalam membuat opini diharuskan untuk mencari bukti audit
agar melakukan pekerjaan yang sufficient apporopriate dan dapat
dipastikan bahwa kesimpulan audit berdasarkan kebijaksanaan
dengan biaya yang masuk akal.
• Salah satu dari banyak prosedur yang dilakukan oleh auditor untuk
memperoleh bukti audit adalah audit sampling dimana auditor memilih
sample dari keseluruhan data (populasi) untuk diuji.
• Audit sampling merupakan metode yang digunakan auditor untuk
mengumpulkan bukti-bukti audit untuk dapat membuat opini atas
laporan keuangan.
What is Sampling ?
• Di dalam ISA 530 paragraf 4 menyatakan bahwa tujuan audit sample
adalah untuk memberikan basis yang sesuai bagi auditor untuk
mendapatkan kesimpulan mengenai populasi dimana sample diambil.
• Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa audit sample termasuk
penerapan prosedur audit dengan menggunakan kurang dari 100% item
dari populasi yang berhubungan dengan audit dimana semua unit sample
memiliki kesempatan untuk dipilih sebagai sample audit.
• Pada awalnya auditor harus menentukan pendekatan yang akan
digunakan dan kapan waktu yang sesuai untuk menggunakan audit
sampling. Kriteria yang biasa digunakan untuk mencari bukti audit seperti
sufficiency, relevance, dan reliability juga dapat diterapkan pada audit
sampling.
Designing and Selecting the Sample for
Testing
• Jika auditor mendapatkan sample dari saldo atau transaksi yang dapat
mempresentasikan keseluruhan populasi saldo atau transaksi, maka
auditor dapat membuat kesimpulan yang menggambarkan keseluruhan
populasi.
• Keuntungan dari pengguna sampling yaitu berkurangnya biaya audit.
Namun jika auditor mengabaikan level risiko atau sample tidak
mempresentasikan populasi, auditor akan gagal mengumpulkan bukti
yang sufficent dan appropriate.
Designing and Selecting the Sample for
Testing
• Audit sampling dapat dilakukan dengan basis non-statistic ataupun
statistic. Jika auditor menggunakan statiscal sampling, mereka
akan menggunakan teori probabilitas untuk menentukan sample
size dan random selection untuk memastikan bahwa setiap item
dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sample audit.
• Namun biasanya statistical method tidak digunakan untuk
mengevaluasi ataupun untuk menentukan sample size. Sedangkan
pada non-statistical sampling biasanya menggunkan metode
haphazard selection atau terkadang menggunakan random
selection.
Designing and Selecting the
Sample for Testing
Ada dua alasan mengapa dibutuhkan perencanaan
yang cermat dalam proses sampling, yaitu:
01
Menggunakan sampling mengingatkan risiko bahwa
auditor akan gagal untuk mendeteksi hal yang
penting. Risiko tersebut harus dievaluasi terlebih
dahulu oleh auditor untuk memutuskan.

02
Karekteristik populasi harus dikenali
dengan jelas sebelum mengambil sample.
Judgmental Sampling

Judgment dilakukan tidak hanya pada non-statistical sampling namun


juga pada statistical sampling. Namun biasanya judgmental digunakan
sebagai sinonim dari non-statistical sampling karena dalam non-
statistical membutuhkan judgment pada segala aspeknya.

Case Study 11.1


Broomfield plc mempunyai 500 trade receivables pada 30 September
2010 dengan total amount of outstanding sejumlah £4,352,636 selama
masa pengerjaan audit kamu harus menganalisa trade receivables
berdasarkan size pada tabel 11.1. Pengerjaan ini adalah sebuah
contoh dari analytical procedure
Table 11.1
Number of % of
Activity 11.1
Trade
% of
Total
Value of Trade
Receivables
Total Sarankan bagaimana sebuah
Receivables Value
105 21 £ 233,562 6
sample harus dipilih dari trade
70 14 £ 298,110 7
receivables yang ada pada tabel
80 16 £ 339,726 8 11.1, dengan tujuan untuk
58 12 £ 364,973 8 mengkonfirmasi bahwa penjualan
70 14 £ 343,973 8 dan trade receivables Broomfield
48 9 £ 408,733 9 plc beroperasi dengan benar dan
28 6 £ 433,151 10 balances record trade receivables
17 4 £ 550,355 13 di accounting records Broomfield
18 3 £ 636,986 14
akurat dan lengkap.
5 1 £ 743,895 17
Total 500 100 £ 4,352,636 100
Trade Receivables yang tertera merupakan hasil dari transaksi
melalui sistem penjualan dan receivables system terkait. Auditor
memiliki dua hal yang perlu ditelusuri mengenai receivables yaitu
bahwa sistem mencatat receivables dengan baik (diuji dengan
test of control) dan bahwa receivables yang ada pada system
valid (diuji dengan prosedur substantive). Dalam memilih sample,
harus dilakukan analisa terhadap receivables terlebih dahulu
seperti:
1. 44% nilai dari receivables menggambarkan 8% jumlah
receivables
2. 459 sisanya menggambarkan 92% jumlah receivables dan
56% nilai receivables
• Auditor harus mempertimbangkan berapa jumlah
sample yang akan diambil. Pada kasus ini, sebelumnya
auditor telah menemukan kelemahan system
perusahaan yang akan mempengaruhi auditor dalam
menentukan jumlah-jumlah dan pemilihan sample.
• Disini auditor tahu bahwa jika mereka menulis 41 kredit
konsumen dan semua telah dicatat dengan akurat,
maka mereka telah memiliki 44% receivable yang
terbukti. Namun berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki tentang perusahaan, auditor
dapat menyimpulkan bahwa mereka hanya perlu untuk
meminta 20 kredit konsumen.
• Selain itu, auditor juga tahu bahwa saldo receivables
telah diproses oleh sistem dan auditor sebaiknya
menguji operasi dari sistem dengan memilih sample.
• Jika semua receivables yang ada pada pembukuan
Broomfield tercatat secara akurat, auditor dapat
memperoleh bukti melalui test of control.
• Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki tentang perusahaan, auditor dapat
menyimpulkan bahwa mereka hanya perlu sample
sebanyak 30 receivables untuk melakukan test of
control.
Statistical Sampling
Dalam statistical sampling juga masih diperlukan judgment meskipun
tidak sebanyak pada non-statistical sampling. Disini, diperlukan
pengetahuan mengenai homogenitas populasi. Ada beberapa contoh
faktor yang menyebabkan kurangnya homogenitas, yaitu:
1. Transaksi yang tidak menggunakan control internal yang sama
selama periode berjalan tidak dapat dianggap sebagai homogen;
2. Saldo pada populasi dapat memiliki nilai yang berbeda jauh.
Dikarenalan kurangnya homogenitas pada populasi, hal yang biasa
dilakukan adalah membaginya kedalam tingkatan-tingkatan dan
menggunakan perlakuan yang berbeda pada tiap tingkatan sebagai
populasi yang berbeda.
Sample Selection Methodology
1. Random Sampling
Metode ini merupakan metode statistic dan dibutuhkan untuk statistical
sampling namun juga dapat digunakan untuk metode non-statistic. Auditor
akan menempatkan individual indentifier untuk masing-masing unit
sampling dan menggunakan random procedure untuk memilih unit sampling
yang akan dipilih untuk diuji.

Systematic or Interval
2. Sampling
Metode sampling dengan menggunakan titik awal yang random dan kemudian stia
interval ke-n. Metode ini dapat memiliki hasil yang sama dengan random sampling
jika error tersebar kesemua populasi. Jika tidak, maka systematic sampling tidak
menghasilkan sample yang representative.
Block or Cluster
3. Sampling
Metode sampling yang tidak berusaha untuk memilih sampling
melainkan menggunakan pemilihan blok misalkan blok transaksi dan
menguji adanya kriteria tertentu. Auditor dapat menggunakan metode
ini ketika menguji sebuah system.

4. Haphzard Sampling
Metode sampling dimana pemilihan sample dilakukan dengan blindfold
dan kecocokan atau hari ulang tahun. Masalah yang timbul dari metode
ini bahwa sample yang dihasilkan dapat bias.
• Pentingnya mengumpulkan bukti audit
Size of appropriate dan sufficient menggambarkan
pentingnya pemilihan sample size untuk
Sample pengujian yang lebih detail.
• Penilaian risiko inherent akan mempengaruhi
seberapa percaya auditor mengenai salah
saji yang ada pada suatu transaksi atau saldo
sebelum menerapkan kontrol internal.
• Jika auditor telah memperoleh bukti
pengujian audit yang relevan lainnya yang
telah dilakukan pada system test of control
atau saldo yang mereka uji, maka degree of
confidence yang diperlukan dari sampling
akan berkurang.
Place Your Picture Here

Size of Sample
• Expected error merupakan penentu yang penting dalam
sample size. Ketika auditor menguji control internal suatu
perusahaan, mereka menggunakan istilah arttribute
sampling.
• Ada dua respon terhadap pengujian di attribute sampling
yaitu ya, control telah diterapkan dengan benar atau tidak,
control belum ditetapkan.
• Dalam attribute sampling, auditor mencari tingkat ketidak
beradaan prosedur control internal yang diterapkan.
Semakin tinggi expected error maka semakin besr sample
size yang diperlukan.
Size of Sample
• Selain itu, auditor juga harus menentukan
tingkat tolerable error pada populasi yang
merupakan tingkat maximum error yang dapat
diterima auditor dalam menentukan;
• Apakah evaluasi control risk awal mereka valid
atau apakah total catatan transaksi dan saldo
dapat dianggap akurat dang lengkap.
• Semakin kecil tingkat tolerable error semakin
besar sample size. Sample size dapat dihitung
dengan cara:

Sample Size = Reliability factor


Tolerable error rate
Table 11.2
Activity 11.2
Hitunglah sample size
menggunakan data di bawah
ini:
• Maximum risk auditors
bersedia menerima= 20 per
cent
• excpected number of errors =
Answer:
1 Sample Size = 3,00 = 75
• Tolerable error rate 4 per cent 0,04
Place Your Picture Here

Your Picture Here Your Picture Here

Evaluation of Test Result


• Tingkat pertama : menentukan jumlah error/kesalahan dalam
sample. Hal ini mengharuskan Yourauditor
Picture Here
untuk menentukam
kesalahan/penyimpangan(deviasi) dapat dibentuk.
• Tahap selanjutnya : auditor mengestimasikan pada dasar dari
sampel, pada level keyakinan yang diberikan, “upper error
Your Picture Here
rate/tingkat kesalahan atas” dalam populasi yang dikenal
sebagai “projecting errors”.
• Auditor menggunakan faktor yang dapat dipercaya yang
berhubungan dengan jumlah error/kesalahan paa sample untuk
menilai “upper error rate/kesalahan tingkat atas” pada tingkat
keyakinan yang pasti.
Reliability factor
Formula Upper error rate = Sample size

Contoh : Dengan menggunakan data dari Activity 11.2, bahwa auditor


menemukan dua kesalahan dalam sampel 75 mereka. Pada tingkat
kepercayaan auditor menggunakan (80%), faktor reliabilitas terkait dengan
dua kesalahan/penyimpangan dari tabel 11.2 tersebut adalah 4,28. Jadi,
tingkat kesalahan atas dihitung sebagai berikut:
4.28
Upper error rate = = 5.7%
75

Perspektif lainnya : Jika tidak di temukan error, sample size apa yang
sepadan dengan tingkat keyakinan 80% mungkin auditor dapat menentukan
“if under-or-over auditing”
Monetary Unit Sampling (MUS)
• Pada analisis terakhir, auditor ingin menjadi yakin bahwa kesalahan dalam populasi tidak
cukup besar unrtuk menyebabkan akun-akun untuk beralih dari kebenaran dan keadilan.
Hal ini berarti mereka tidak hanya tertarik pada tingkat kesalahan tetapi juga dalam efek
moneter kesalahan ini.
• Auditor harus memutuskan nilai error maksimum yang dapat diterima
• MUS adalah metode sampling yang menginzinkan auditor untuk mengestimasi jumlah
error yang paling mungkin sekali terjadi/Most Likely Error (MLE) dan Upper Likely Error
(ULE) dalam monetary terms
Ada 2 ide dasar yang mendasari MUS:
 Populasi dipecah menjadi satuan mata uang unit.
 Error/kesalahan yang ditemukan pada sample yang dimana satuan mata uang
dilekatkan sample “dicemari” oleh persentasi (%) error/kesalahan.
• MUS digunakan jika populasi diungkapkan dalam satuan mata uang dan total kumulatif.
• Auditor mengspesifikasikan tingkat keyakinan dan kesalahan/error yang dapat
diterima/toleransi. Menggunakan tingkat keyakinan, kesalahan yang dapat diterima dan
estimasi kesalahan yangmungkin terjadi, dan statistical sampling tables, menentukan
sample size yang tepat.
Comparative Advantages of Statistical and
Non-Statistical Sampling
Statistikal sampling
Kelebihan
1. Auditor membuat judgement eksplisit pada tingkat keyakinan.
2. Tingkat error yang diharapkan dan tingkat error yang dapt ditoleransi.
3. Untuk meyakinkan mereka mengadopso pendekatan metologi.

Syarat ini membantu untuk memastikan bahwa mereka mengadopsi pendekatan metodologi pada
sampling mereka.
 Sample size dihitung berdasarkan prinsip statistika dan oleh karena itu dapat ditangguhkan.

Kekurangan
1. Menggunakan waktu dan biaya yang lebih banyak daripada non statistik
sampling.
2. Dokumen harus diidentifikasi terpisah untuk tujuan pemilihan.
3. Lebih sulit dipahami.
• Semenjak perusahaan audit cenderung menggunakan paket komputer statistikal
sampling, yang dimana menentukan sample size dan hasil evaluasi, staff audit tidak
perlu lagu memahami teori matematika yang mendasari proses statistikal sampling.
• Meskipun telah disorot di atas fakta bahwa prosedur audit selain audit sampling
telah menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir, pengambilan sampel
namun tetap merupakan metode penting yang digunakan untuk mengumpulkan bukti
audit.
• Salah satu sampel audit yang disorot adalah, di mana mereka menemukan bahwa
perusahaan yang meggunakan:
a. Ukuran sampel yang kecil untuk memperoleh bukti yang cukup untuk membentuk
suatu kesimpulan tentang saldo akun atau kelompok transasksi yang diuji.
b. Gagal memproyeksikan secara tepat efek kesalahan yang diidentifikasikan ketika
menguji item yang dipilih ke seluruh populasi.
c. Gagal untuk memilih sampel sedemikian rupa yang bisa diharapkan untuk menjadi
wakil dari populasi yang mendasari.
d. Tidak tepat menguji semua item dan sampel.
• Ini menunjukan bahwa meskipun audit sampling adala metode audit yang relah
digunakan untuk waktu yang masih lama masih ada waktu perbaikan dalam
bagimana ini diterapkan dalam perusahaan audit.
 Hanya pada kasus signifikan dalam situasi audit yang
dispesialisasikan seperti : mengaudit bank dan
perusahaan asuransi.
 Audit berbasis resiko ditempatkan pada penekanan
yang lebih baik dalam analytical review dan investigasi
pada item-item besar dan tidak biasa yang dideteksi
menggunakan software audit.
 Pengurangan penekanan pada sampling juga
dikarenakan perpindahan dari pemeriksaan detail pada
penepatan penekanan di aspek lain pada kontrol seperti
mengevaluasi keefektifan pada pengontrolan
lingkungan.
Alternative Statistical Sampling Methods
• Discovery Sampling adalah teknik sampling yang bertujuan untuk menemukan
suatu kejadian serius atau penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian
dalam populasi yang diuji. Sampling penemuan hendaknya diterapkan untuk
menguji ketaatan terhadap ketentuan yang tidak ada toleransi atas satu
penyimpangan pun.
• Variable Sampling adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan
perkiraan atau estimasi terhadap nilai yang sebenarnya dari saldo suatu akun
atau untuk menentukan besarnya nilai suatu kesalahan. 
Pada umumnya samping variabel dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam pengujian substantif, yang dimaksudkan untuk menentukan kewajaran
nilai buku suatu akun.
b. Untuk membuat estimasi mengenai nilai saldo suatu akun atau suatu kelas
tertentu dari transaksi-transaksi yang berkaitan seperti taksiran saldo piutang atau
taksiran total penjualan untuk suatu periode tertentu.
Materiality Introduction to Materiality
• Laporan keuangan tidak memberikan
pandangan yang benar dan adil ketika salah
saji (misstatements) yang signifikan atau
material. 
• Salah saji (misstatements), termasuk
kelalaian yang dianggap material jika mereka,
secara individu atau secara agregat,
dianggap dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
laporan keuangan. Penilaian tentang
materialitas dibuat dalam keadaan terang di
sekitar, dan dipengaruhi oleh ukuran atau
sifat salah saji atau kombinasi keduanya.
• Materialitas dan ukuran saling terikat tetapi
faktor selain ukuran mungkin penting.
Materiality and Decision Making
Dampak dari keputusan pengguna penting dalam menentukan
apakah suatu item adalah material.

Auditor harus menentukan sejauh mana laporan keuangan dapat salah


saji sebelum mereka mengubah keputusan pemegang saham -
kelompok pengguna utama.

Jenis auditor investor yang harus dipertimbangkan adalah


investor canggi dan berpengetahuan.

Pada awalnya audit terutama selama perencanaan, auditor harus membuat


memutuskan tingkat kesalahan atau salah saji yang dapat terjadi dalam
laporan keuangan sebelum mempengaruhi keputusan seorang investor.
Materiality in The Financial Statements
• Auditor sering mengatur materialitas dalam hal persen dari laba perusahaan.
• Tingkat materialitas dan jumlah bukti yang dibutuhkan auditor saling terikat
yaitu semakin rendah tingkat materialitas, semakin banyak jumlah bukti yang
dibutuhkan auditor dan biaya yang lebih besar.
• Secara umum, labanya adalah laba sebelum pajak atau laba sebelum pajak
dari operasi yang berkelanjutan.
• Tingkat materialitas dapat ditetapkan dari angka lainnya seperti total aset dan
aktiva bersih. 
• Auditor sering menghitung tingkat materialitas pada sejumlah kriteria yang
berbeda dan kemudian memutuskan tingkat materialitas yang sesuai untuk
berbagai aspek audit. 
• Auditor harus memberikan tantangan yang sama untuk di under dan
overstatements karena mereka akan menderita publisitas yang merugikan
lebih jika angka laba dalam laporan keuangan overstated daripada
understated. 
Materiality in The Financial Statements
Aspek lain dari materialitas dalam kaitannya dengan laba termasuk :

e la ma
n g an s n t i ng.
untu r. e
k e as io p
gan rakhi a r
n
deru ahun te a pad
e n lab
Kec rapa t ka
ang
01
e
beb a ruh
g
Pen
02
rn a l.
ekst e
g ar uh
Pen
03
Materiality at the
Planning Stage
• Auditor menetapkan tingkat materialitas pada tahap awal audit atau
pada tahap perencanaan agar auditor dapat menentukan risiko-risiko
apa saja yang akan muncul
• Terdapat hubungan yang kuat antara risiko dengan materialitas
• Untuk mengurangi kemungkinan bahwa total salah saji tidak dikoreksi
dan tidak terdeteksi lebih besar dari penetapan materialitas, auditor
dapat menetapkan materialitas saat pelaksanaan yang lebih rendah
• Auditor dapat menurunkan komponen materialitas, jika risiko bawaan
dan kontrol tinggi sehingga mempengaruhi sifat dan lingkup kerja klien
• Audior harus mencatat keputusan tentang materialitas dalam file audit
pada tahap perencanaan dalam perencanaan audit memorandum
Materiality during the Audit
• Auditor dapat mengubah pandangan tentang tingkat
materialitas untuk saldo akun-akun tertentu
• Auditor menghitung dan mengevaluasi pengaruh tidak
hanya dari salah saji yang ditemukan tetapi juga dari
salah saji yang tidak ditemukan
• Karena terjadinya reassessment auditor mungkin akan
mengubah jenis dan scope dari pengujian audit
Materiality at the Evaluation
Stage
Setelah auditor melakukan audit, mereka akan
menguji setiap pengaruh dari salah saji yang
ditemukan. Auditor harus memperkirakan jumlah
kesalahan potensial dalam komponen laporan
keuangan secara keseluruhan.
Qualitative issues
A
Auditor perlu memperhatikan pertimbangan berikut:

Apakah komponen yang tedapat di dalam laporan keuangan


diharuskan untuk diungkapkan oleh hukum atau professional

Ketidaktepatan pengungkapan kebijakan akuntansi

Ketidaktepatan klasifikasi dalam laporan keuangan


B
Conclusions
On Materiality
• Setelah melakukan tes audit dari tingkat yang
diharapkan dari salah saji, auditor harus
membentuk kesimpulan.
• Hal ini biasanya dilakukan setelah klien selesai
menyesuaikan setiap kesalahan yang ditemukan
oleh auditor selama proses audit.
SA 530
SAMPLING AUDIT
Standar Audit ini diterapkan ketika auditor
telah memutuskan untuk menggunakan
sampling audit dalam pelaksanaan prosedur
audit. Hal ini berkaitan dengan penggunaan
sampling statistik maupun non-statistik.

Tujuan penggunaan sampling audit oleh


auditor adalah untuk memberikan basis
yang memadai bagi auditor untuk menarik
kesimpulan mengenai populasi yang
menjadi sumber pemilihan sampel.
Perancangan, Ukuran dan Pemilihan Unsur-
unsur Sampel untuk Diuji
PERANCANGAN
• Ketika merancang suatu sampel audit, auditor harus
mempertimbangkan tujuan prosedur audit dan karakteristik populasi
yang menjadi sumber suatu sampel yang akan diambil
• Pertimbangan tujuan prosedur audit mencakup suatu pemahaman
yang jelas akan suatu penyimpangan sehingga hanya kondisi-
kondisi yang relevan dengan tujuan prosedur audit tersebut yang
dimasukkan kedalam evaluasi atas penyimpangan dan
pemroyeksian kesalahan penyajian
• Pertimbangan karakteristik populasi mencakup penilaian estimasi
tingkat penyimpangan berdasarkan pemahaman auditor atas
pengendalian-pengendalian yang relevan
UKURAN
• Auditor harus menentukan suatu ukurang sampel yang cukup
untuk mengurangi risiko sampling sampai ketingkat rendah
yang dapat diterima
• Semakin kecil risiko yang auditor terima, semakin besar
ukuran sampel yang diperlukan
• Faktor dalam penentuan ukuran sampel untuk pengujian
pengendalian
FAKTOR PENGARUH TERHADAP UKURAN
SAMPEL
Adanya peningkatan penilaian risiko auditor
yang telah memperhitungkan pengendalian NAIK
yang relevan

Suatu peningkatan dalam penyimpangan


TURUN
yang dapat diterima
Suatu kenaikan dalma tingkat NAIK
penyimpangan yang diperkiran terjadi dalma
populais yang akan diuji
Suatu kenaikan dalam tingkat asurans yang NAIK
auditor harapkan bahwa tingkat
penyimpangan
Suatu kenaikan dalam jumlah unit sampling DAMPAK YANG DAPAT DIABAIKAN
dalam populasi

• Faktor yang mempengaruhi ukuran sampel untuk pengujian rinci


FAKTOR PENGARUH TERHADAP UKURAN
SAMPEL
Suatu kenaikan risiko yang telah dinilai oleh
NAIK
auditor atas risiko kesalahan penyajian
material
Suatu kenaikan dalam penggunaan
TURUN
prosedur substantif lain yang diarahkan ke
asersi yang sama
Suatu kenaikan dalam kesalahan penyajian
TURUN
yang dapat diterima
Suatu kenaikan tingkat asurans yang
diharapkan oleh auditor bahwa kesalahan
NAIK
penyajian yang dapat diterima tidak melebihi
kesalahan penyajian aktual dalam populasi

Suatu kenaikan jumlah kesalahan penyajian


yang diharapkan akan ditemukan oleh
NAIK
auditor dalam populasi

Stratifikasi populasi jika tepat


TURUN

Jumlah unit sampling dalam populasi


DAMPAKNYA DAPAT DIABAIKAN
PEMILIHAN UNSUR SAMPEL UNTUK DIUJI
Auditor harus memiliki unsur-unsur yang akan
menjadi sampel sedemikian rupa sehingga setiap
unit sampling dalam populasi memiliki suatu
Penting bagi auditor untuk memilih
peluang yang sama untuk dipilih
sampel yang representatif, dengan
memilih unsur sampel yang memiliki
karakteristik tipikal populasi sehingga Dengan sampling statistik, unsur-
keberpihakan dapat dihindari unsur dipilih dengan suatu cara yang
setiap unit sampling memiliki suatu
probabilitas yang diketahui untuk
Metode utama pemilihan sampel dipilih
adalah penggunaan pemilihan acak,
pemilihan sistematik, pemilihan unit Dengan sampling nonstatistik,
moneter, pemilihan sembarang, dan pertimbangan auditor digunakan
pemilihan secara blok untuk memilih unsur yang dijadikan
sampel
• Auditor harus melaksanakan prosedur
PELAKSANAAN audit yang tepat untuk tujuan yang
PROSEDUR hendak dicapai atas setiap unsur yang
AUDIT dipilih
• Jika prosedur audit tidak dapat
diterapkan pada unsur pilihan, maka
auditor harus melaksanakan prosedur
tersebut atas suatu unsur pengganti
• Audit yang telah dirancang atau
prosedur alternatif lainnya yang sesuai
terhadap suatu unsur pilihan, maka
auditor harus menetapkan unsur
tersebut sebagai suatu penyimpangan
dari pengendalian yang telah ditetapkan
sebelumnya atau suatu kesalahan
penyajian
SIFAT DAN PENYEBAB PENYIMPANGAN
Auditor harus menginvestigasi sifat dan penyebab penyimpangan
atau kesalahan penyajian yang teridentifikasi .

Auditor juga harus menilai dampak yang mungkin terjadi terhadap


tujuan prosedur audit tersebut dan terhadap area audit lainnya.

Bila auditor menemukan suatu anomali, auditor harus memperoleh tingkat


kepastian yang tinggi bahwa kesalahan penyajian atau penyimpangan
semacam itu bukanlah mewakili populasi yang bersangkutan.
MEMPROYEKSIKAN KESALAHAN
PENYAJIAN
• Untuk pengujian rinci, auditor harus
memproyeksikan kesalahan penyajian yang
ditemukan dalam sampel ke populasi untuk
mendapatkan pemahaman yang menyeluruh
tentang skala kesalahan penyajian. Jika suatu
kesalahan penyajian telah dikatakan sebagai
suatu anomali, maka hal itu dapat dikeluarkan
ketika memproyeksikan kesalahan penyajian ke
populasi.
• Untuk pengujian pengendalian, tidak diperlukan
proyeksi penyimpangan secara eksplisit karena
tingkat penyimpangan sampel juga merupakan
tingkat penyimpangan proyeksian untuk populasi
secara keseluruhan
PENGEVALUASIAN HASIL SAMPLING
AUDIT
• Dalam pengujian pengendalian, suatu tingkat penyimpangan sampel yang
tinggi yang tidak diharapkan dapat meningkatkan risiko kesalahan
penyajian material yang telah ditentukan
• Dalam pengujian rinci, suatu jumlah kesalahan penyajian yang tinggi yang
tidak diharapkan dalam suatu sampel dapat menyebabkan auditor
meyakini bahwa terdapat kesalahan penyajian material dalam suatu
golongan transaksi atau saldo akun
• Jika auditor menyimpulkan bahwa sampling audit belum dapat
memberikan basis yang wajar untuk penarikan kesimpulan, auditor dapat:
- Meminta manajemen untuk menginvestigasi kesalahan penyajian yang
telah diidentifikasi
- Menyesuaikan sifat, saat, dan luas prosedur audit tambahan yang
diperlukan untuk mencapai tingkat asurans terbaik yang disyaratkan
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai