Anda di halaman 1dari 1

Kesehatan reproduksi yang diinginkan adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial

secara utuh (Bisa ada referensi), yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam
suatu yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO, 2016). Resiko tinggi pada
kehamilan merupakan keadaan kehamilan yang menyimpang dari kondisi normal, yang menyebabkan
kesakitan dan kematian ibu dan bayi (Sapkota, Kobayashi, & Takase, 2013). Untuk menurunkan angka
kematian ibu secara bermakna maka deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko perlu lebih
ditingkatkan terutama di fasilitas pelayanan primer. Untuk itu diperlukan deteksi dini oleh tenaga
kesehatan tentang adanya faktor risiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin
(Pillay, Porter, & Marson, 2017).

Selain itu banyak faktor yang menyebabkan kurang tahu akan pentingnya pelayanan ANC
diantaranya adalah tingkat pendidikan yang rendah (Febyanti & Susilawati, 2007), (Keats et al., 2017).
Hal tersebut terjadi karena tingkat pendidikan ibu yang akan memberikan pengaruh dalam penerimaan
informasi yang diberikan sehingga dapat meningkatkan PENGETAHUAN tentang gizi bagi dirinya dan
janin yang dikandungnya. Dengan demikian akan berpengaruh pada keadaan ibu yang sehat dan
pertumbuhan janin yang sehat pula. Faktor pendidikan berhubungan signifikan terhadap kesehatan
reproduksi ibu hamil, karena hal ini berhubungan dengan kemampuan mencari pengetahuan terkait
perawatan kehamilan-nifas. Ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat menyempurnakan pemanfaatan
layanan ANC yang telah tersedia di Puskesmas setempat.

Anda mungkin juga menyukai