Paliatif Tren Dan Isu
Paliatif Tren Dan Isu
Di susun oleh:
Henrita (1811013)
2019
TREND DAN ISU DALAM KEPERAWATAN PALIATIF
Penyakit kanker dan masalah makin meningkat di Indonesia, insidens penyakit
kanker di Indonesia 0,1% dari penduduk dan lebih dari 50% penderita kanker
datang dalam stadium Lanjut.
Penderitaan makin berat, tidak saja penderitaan berbagai aspek fisik, psikologi,
sosial dan spiritual.
Perawatan paliatif
sistem perawatan terpadu yang meningkatkan kualitas hidup dengan meringankan
nyeri serta penderitaan yang lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial
mulai saat diagnose ditegakkan sampai akhir hidup dan dukungan terhadap
keluarga dalam masa duka cita.
Prinsip perawatan paliatif dan bebas nyeri
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian adalah proses yang
normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian
3. Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu
4. Menjaga keseimbangan dalam aspek psikologis dan aspek spiritual
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka
Perawatan Luka Kanker
Didalam penanganan penderita Paliatif Kanker dibutuhkan peranan dokter bedah
yang dapat bekerja multi disiplin bersama tim paliatif kanker serta dapat
menerangkan kondisi pasien, baik terhadap pasien dan familinya.
Pada Perawatan Paliatif Kanker Gejala Yang Sering Timbul Antara Lain :
1. Perdarahan
2. Nyeri
3. Nause – Vomiting
4. Pembengkaan ( Bloating )
5. Lethargi berbagai variasi
Proses Pathologi Paliatif Kanker :
1. Ulserasis malignan
2. Invasi syaraf
3. Obstruksi jaringan berongga
4. Pembesaran jaringan / “ Stretching Capsul “
5. Sepsis
6. Ascites
Keputusan Pembedahan Pada Kasus Paliatif Kanker Memerlukan
Pertimbangan Antara Lain :
1. Kelemahan (Frailty)
2. Cachexia
3. Anemia
4. Status Performance
5. “High risk“ didalam morbiditas dan mortalitas
6. Prognosis
Peranan Pembedahan Bedah Syaraf (Neuro Surgery) Dilakukan Apabila
Mempunyai Indikasi Sebagai Berikut :
1. Tumor / Mass besar intracranial yang menimbulkan efek neurologis.
2. Tumor yang letaknya perifer
3. Tumor yang radio resistant
Pembedahan Paliatif Pada Kasus Head & Neck Berdasarkan Atas Indikasi
Keluhan Sebagai Berikut :
1. Dysphagia yang menyebabkan starvation.
Dysphagia yang disebabkan oleh tumor rongga mulut, pharing, laring atau
oesophagus dapat dilakukan nasogastric tube atau gastrostomy.
2. Suffocation
3. Epistaxis
4. Nyeri
5. Ulkus kulit
6. Bila tumor sudah menginfiltrasi trachea ( anaplastic Ca Thyroid, Obstruksi
jalan nafas, Tumor laring ), dapat dilakukan :
a. Laser debulking
b. Tracheostomy
Peranan Bedah Pada Kasus Karsinoma Pankreas Di Rsud Dr.Soetomo
Sebagai Berikut:
1. By Pass Bilio Digestion + Gastroenterostomi
2. Laparotomi + Gastroenterostomi
3. Reseksi
4. Biopsy jarum FNA
5. Coeliac Block
Problema Adanya Kolostomi Harus Diketahui Dan Diinformasikan Antara
Lain :
1. Alergi kulit terhadap plester / perekat yang dipakai untuk melekatkan kantong
kolostomi.
2. Kebocoran pada daerah perlekatan kantong.
3. Konstipasi
4. Bau yang tidak sedap
Sedangkan Untuk Kanker Ca Cervic Kasus Lanjut Terapi Pilihannya
Adalah Radioterapi.
o Peranan pembedahan dilakukan bila ada masalah komplikasi daripada ca
cervic lanjut antara lain :
o Fistula oleh karena recto vaginal oleh karena terapi radiotherapi dilakukan
kolostomi, repair fistula. Demikian juga apabila terjadi fistula vesico vaginal
karena radiotherapy dilakukan diversion urine / nephrostomy / stent repair
fistula.
o Pada problema kasus keganasan kandung kencing dan sistem saluran urologis
seperti nyeri, haematuria, dysuria, obstruksi saluran kencing dan fistula
vesicoenteric karena keganasan pelvic lanjut perlu tindakan pembedahan.
o Tindakan pembedahan pada fistula vesic enteric bila keadaan umum baik
adalah repair fistula tetapi bila sudah terminal / lanjut maka tindakan
pembedahan paliatif berupa colostomy dan catherisasi urine.
Didalam Melakukan Perawatan Dan Tindakan Pembedahan Terhadap
Kasus Perawatan Luka Oleh Kanker Paliatif Yang Perlu Dipertimbangkan :
1. Gambaran klinis dari jaringan luka
2. Lokasi luka
3. Pengukuran dimensi luka
4. Eksudat
5. Keadaan kulit sekitarnya
Tindakan Perawatan Bedah Pada Luka (Pada Luka Kanker Paliatif) Yang
Berdarah Sebagai Berikut :
1. Pembalutan memungkinkan untuk menghilangkan eksudat yang berlebihan
serta toksin-toksin akibat nekrosis.
2. Memakai pembalut yang tidak dapat lekat untuk menghindari rasa nyeri dan
trauma sewaktu pelepasan balut.
3. Pertahankan kelembaban luka
4. Mencegah terbentuknya gas gangren
5. Balut harus tidak tembus bakteri
6. Balut harus dapat berperan sebagai pelindung panas
7. Tak toksik maupun allergen
8. Nyaman dipakai
9. Mampu melindungi dari trauma
Perdarahan Pada Luka Kulit Kanker Paliatif :
o Tindakan pembedahan tidak dianjurkan tetapi tindakan perawatan luka lebih
diutamakan untuk menghentikan perdarahan (haemostatic) dengan cara bebat
tekan (compression) dan memakai topical haemostatic agent berupa
absorbable haemostatic dressing (gelfoam surgical), Solution (adrenalin),
gelatin, cauterizing agents.
Tindakan Perawatan Bedah Untuk Luka Kanker Paliatif Mempunyai
Tujuan Sebagai Berikut :
1. Perawatan luka estetika
2. Mempertahankan kenyamanan
3. Mengendalikan perdarahan
4. Mengendalikan infeksi
5. Mengendalikan bau
6. Mengendalikan eksudat
Tindakan Palliative Surgery Yang Sering Dilakukan Adalah Tindakan
Trakeostomi (Bedah Kepala Leher)
o Pada kasus advanced cancer selain tindakan pembedahan palliative berupa
trakeostomi, sonde foeding juga dilakukan ajuvant terapi/ modalitas terapi
yang lain serta terapi komplementer (terapi standar dan obat alternatif / obat
tradisional Indonesia
o Perawatan trakeostomi dapat dilakukan dirumah dan dapat dilakukan home
care
o Perawatan tindakan operatif misalnya trakeostomi, kolostomi, gastrostomi
dapat dilakukan dirumah dengan supervisi (home care) dapat meningkatkan
kualitas hidup
KESIMPULAN
1. Perawatan paliatif kanker khususnya stadium lanjut memerlukan tim
multidisiplin termasuk tim pembedahan.
2. Keputusan melakukan pembedahan pada kasus paliatif kanker memerlukan
pertimbangan : kondisi pasien / status performance, high risk, prognosis yang juga
harus diinformasikan kepada pasien / keluarganya.
3. Peranan pembedahan pada perawatan paliatif kanker dibicarakan cukup luas
dari berbagai bidang kasus antara lain : kasus bedah saraf, bedah kepala leher,
mama, digestif, obsetri-ginekologi, kandung kencing / sistem saluran kencing,
kulit-soft tissue-musculo skeletal.
4. Perawatan kasus advanced cancer dengan tindakan pembedahan paliatif serta
dengan supervisi oleh tim home care dapat meningkatkan kualitas hidup.
ETIK DALAM PERAWATAN PALIATIF