Anda di halaman 1dari 41

Keuangan Publik

Sumber:
E-book dan PPT Public Finance and Public Policy : Jonathan Gruber
Buku APBN 2019 dan APBN 2020 (Web Kementrian Keuangan)
Simultax DIII Penilai semester 3 2018
Ringkasan Kakak Tingkat
Catatan M. Syarif

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 41
Keuangan Publik
PERTEMUAN 8
ASURANSI SOSIAL (SOCIAL INSURANCE)

A. Pengertian Asuransi Sosial


• Asuransi adalah suatu janji untuk menerima pembayaran dalam hal terjadi peristiwa
tertentu dengan imbalan suatu pembayaran (premi).
• Premi asuransi adalah uang yang dibayarkan kepada penanggung (insurer) sehingga
individu akan ditanggung (insured) dalam hal terjadi kejadian yang merugikan
(adverse events).
• Asuransi sosial adalah intervensi pemerintah dalam bentuk pengeluaran asuransi
untuk menghadapi kejadian yang buruk dengan cara semua warga diwajibkan
mengikuti asuransi terlepas dari berapapun pendapatan yang ia miliki.
• Polis asuransi adalah suatu perjanjian asuransi atau tanggungan yang bersifat
konsensual (berdasarkan kesepakatan) yang umumnya dalam bentuk tertulis.
• Asuransi sosial sendiri bersadarkan UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal
dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa
peserta dan/atau anggota keluarganya.

B. Consumption Smoothing
• Consumption smoothing adalah upaya meratakan tingkat pengeluaran (konsumsi)
sepanjang waktu dari ketidakpastian/fluktuasi tingkat pengeluaran.
• Konsep dari consumption smoohting :
1) Umumnya jika pendapatan meningkat, maka akan menstimulus pengeluaran yang
lebih besar.
2) Dengan consumption smoothing pengeluaran tersebut akan dikurangi untuk
dialokasikan ke kebutuhan pada masa yang akan datang dengan cara menabung
(saving), sehingga dapat menjaga stabilitas pengeluaran.
3) Dengan hasi lakumulasi tabungan tadi,apabila ia mengalami kejadian yang tidak
diinginkan (adverse event) dimasa depan, maka ia dapat menggunakannya.
4) Salah satu model consumption smoothing dalam kehidupan nyata adalah asuransi.
5) Karena kejadian pada masa yang akan datang bersifat tidak pasti, maka untuk
mengurangi ketidakpastian yang terjadi, orang akan memberikan beberapa
konsumsi hari ini/menabungkan uangnya untuk mencegah hasil buruk dimasa
depan.
6) Jadi intinya konsep consumption smoothing adalah mengurangi konsumsi saat ini
untuk mencegah pengeluaran besar yang tak terduga dimasa depan.
• Samaritan’s dilemma, mengatakan seseorang dapat membuat insentif bekerja
seseorang menjadi lebih effortless (mereka merasa aman karena pasti ditolong).
Contohnya jika pemerintah terus membantu individu dalam bencana dan orang-
orang tidak diharuskan oleh hukum untuk membeli asuransi banjir, lalu mengapa

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 42
membelinya? sedangkan pembeli asuransi merasa dirugikan karena ikut ngecover
orang-orang yang bandel buat tetap tinggal di zona bahaya banjir.

C. Expected Utility Model


• Expected utility model adalah jumlah utilitas tertimbang dari berbagai kemungkinan
kejadian dimana dasar pembobotan merupakan angka probabilitas dari setiap
kemungkinan kejadian itu terjadi.
• Jika kejadian buruk dapat terjadi dengan probabilitas p, dan utilitas U yang bisa didapat
dari mengakarkan konsumsi (√𝐶𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑝𝑡𝑖𝑜𝑛 = √𝐶 ) , maka expected utility adalah :

EU = (1-p) x U (consumption with no adverse event) + p x U (consumption with


adverse event)

• Contohnya
Ada 1% kemungkinan Akang gendang tertabrak mobil, menyebabkan ia harus
membayar $30,000 untuk biaya medis.
o Biaya asuransi b untuk setiap dollar jaminan asuransi.
o Jika Akang gendang membeli $m jaminan, maka total premi yang harus
dibayar adalah $mb.
o Dalam menganalisa pilihan Akang gendang, didapat U(c) = √c dan premi
dihitung secara fair.
o Actuarially fair premium : premi asuransi yang ditetapkan sama dengan tingkat
ekspektasi pembayaran tertanggung.

Penjelasan untuk full insurance :


o $300 merupakan biaya asuransi. Jadi Akang gendang akan mengonsumsi
$24,700 terlepas terjadi kecelakaan ataupun tidak

Penjelasan untuk yang partial insurance :


o $150 merupakan biaya asuransi
o Apabila terjadi kecelakaan, konsumsi Akang gendang adalah $30,000-$150
(biaya asuransi) - $15,000 (biaya kesehatan yang dibayar sendiri) + $15,000
(biaya kesehatan yang dibayar perusahaan asuransi) = $29,850
o Apabila tidak terjadi kecelakaan, konsumsi Akang gendang adalah $30,000 -
$150 (biaya asuransi) - $15,000 (biaya kesehatan yang dibayar perusahaan
asuransi) = $14,850

Jadi, asuransi penuh adalah pilihan yang paling tepat untuk memaksimal, kan
utilitas.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 43
D. Asymmetric Information
• Informasi asimetris adalah perbedaan informasi yang dimiliki penjual dan pembeli di
pasar, dimana salah satu pihak memiliki informasi lebih banyak dari pihak lain.
• Di pasar asuransi, pembeli asuransi dianggap mengetahui kondisi (risiko) dirinya lebih
baik dibanding penjual (perusahaan asuransi).
• Hal ini menimbulkan adverse selection atau pilihan kerugian karena pihak asuransi
tidak mengetahui dengan pasti mana individu yang memiliki risiko yang lebih tinggi
ataupun lebih rendah. Hal ini memiliki implikasi yang besar untuk pasar asuransi.
• Perusahaan asuransi akan mengenakan biaya tinggi di atas premi aktual atau mereka
mungkin tidak menjual asuransi sama sekali jika status risiko seseorang kurang jelas
atau mencurigakan.
• Contoh : Terdapat 2 kategori penduduk:
o Orang yang lengah dengan potensi 5% kemungkinan mengalami kecelakaan
mobil (separuh populasi). Orang yang berhati-hati sehingga potensi
kecelakaannya hanya 0.5% (separuh populasi).
o Jika perusahaan asuransi mengetahui masing-masing kategori orang tersebut,
maka tarif premi akan dibedakan berdasarkan kategori tersebut.
o Jika perusahaan asuransi tidak tahu, maka tarif premi akan ditetapkan pada
angka wajar rata-rata. Kasus dianalisa dalam 3 keadaan :

Full-Information Pricing (Tidak ada informasi asimetris)


o Perusahaan asuransi dapat mengenakan premi berbeda untuk setiap jenis pada
actuarially fair price.
o Mengenakan premi orang yang lengah $1,500.
o Mengenakan premi orang yang berhati-hati $150.
o Menerima $150,000 per 100 orang yang lengah, total pay-out $150,000.
o Menerima $15,000 per 100 orang yang berhati-hati, total pay out $15,000.
o Perusahaan asuransi impas, tidak mengalami kerugian.

Assymetric-Information Pricing
o Kejadian 1: Perusahaan asuransi berusaha membedakan tarif premi tiap orang,
namun perusahaan tidak mengetahui siapa yang lengah dan siapa yang berhati-
hati.
a) Dalam hal ini orang yang lengah akan menyembunyikan tingkat risikonya
yang sebenarnya, berpura-pura bahwa ia orang yang berhati-hati untuk
mengurangi biaya yang harus ia bayar, membayar $150.
b) Orang yang berhati-hati membayar $150.
c) Menerima $15,000 per 100 orang yang lengah, total pay out$150,000. Rugi
$135,000.
d) Menerima $15,000 per 100 dari orang yang berhati-hati, total pay out $15,000.
• Kejadian 2: Perusahaan asuransi menerapkan harga premi rata-rata.
a) Harga premi rata-rata: $825.
b) Bagi orang yang lengah, asuransi sangat murah, sehingga mereka
membelinya, membayar $825.
c) Orang berhati-hati menolak untuk membeli karena asuransi menjadi jauh lebih
mahal.
d) Menerima $82,500 per 100 orang yang lengah, total pay out $150,000. rugi
$67,500.
e) Tidak menerima apa-apa dari orang yang berhati-hati.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 44
E. Akibat Adanya Asymmetric Information
1) Adverse selection
• Adverse selection (seleksi yang merugikan) menggambarkan hasil yang tidak
diinginkan dari suatu situasi dimana salah satu pihak dalam transaksi mempunyai
informasi yang lebih akurat atau berbeda dari pihak lain.
• Pihak yang kurang informasi tersebut dalam keadaan yang kurang diuntungkan
daripada yang mempunyai informasi lebih. Hal ini menyebabkan harga dan
kuantitas barang/jasa yang dijual menjadi tidak efisien.
• Hal ini sama seperti penjelasan mengenai bagaimana perusahaan asuransi dapat
menetapkan harga preminya, dimana perbedaan pengetahuan tersebut akan
mempengaruhi pihak perusahaan dalam menetapkan harga agar tidak mengalami
kerugian, seperti pada tiga contoh penetapan harga diatas.
• Jadi, jika perusahaan asuransi menjual asuransi ke semua pihak akan
menyebabkan orang berisiko rendah mensubsidi orang yang berisiko tinggi.
• Orang yang berisiko rendah tidak mau menerima kondisi tersebut, sehingga
seringkali hanya orang dengan risiko tinggi yang berasuransi.

2) Moral hazard
• Moral hazard (bahaya moral) adalah perilaku buruk yang dilakukan individu
sebagai akibat dari dia memiliki asuransi atas kejadian yang buruk.
• Perubahan perilaku seseorang ini terjadi karena ia tidak harus menghadapi
konsekuensi dari risiko yang ia ambil.
• Contohnya jika individu memiliki asuransi kesehatan, maka mereka cenderung
kurang menjaga diri mereka sendiri dibanding tidak memiliki asuransi kesehatan
bahkan tidak mengambil tindakan pencegahan agar tidak sakit (simpelnya
mereka menyepelekan karena toh terjamin juga sama asuransi)
• Dampak moral hazard terhadap asuransi sosial, antara lain :
1. Mengurangi kewaspadaan dalam suatu potensi kejadian buruk;
2. Meningkatkan probabilitas (tingkat kemungkinan) terjadinya kejadian buruk;
3. Meningkatkan pengeluaran untuk kejadian buruk;
4. Penyedia jasa (supplier) merespon dengan memanfaatkan atas kejadian
yang menimpa pemilik asuransi.

F. Alasan Pemerintah Melakukan Intervensi Pasar Asuransi


1) Eksternalitas
Kasus klasik untuk intervensi pemerintah di pasar asuransi adalah
eksternalitas negatif yang dikenakan pada orang lain yang tidak tercover asuransi
dengan cara subsidi, penyediaan, dan kewajiban untuk memiliki asuransi.

2) Biaya administrasi
Perusahaan asuransi dapat dengan tepat menetapkan harga asuransi untuk
orang yang ceroboh/resiko tinggi dan orang yang berhati-hati/resiko rendah. Lewat
sini, inefisiensi administratif dapat menyebabkan kegagalan pasar karena tidak semua
orang akan sepenuhnya diasuransikan, seperti yang optimal. (simpelnya ga semua
orang bayar secara full sehingga menyebabkan pasar jadi gagal karena terjadinya
shortage)

3) Redistribusi
Dengan informasi lengkap, hasil yang optimal adalah untuk konsumen yang
ceroboh membayar sepuluh kali lebih banyak untuk asuransinya daripada konsumen
yang berhati-hati. Hasil ini mungkin tidak memuaskan bagi banyak masyarakat dari
sudut pandang distribusi pemerintah mungkin ingin campur tangan di pasar asuransi,
dengan mengenakan pajak kepada individu berisiko rendah dan menggunakan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 45
pendapatan untuk mensubsidi premi dibayar oleh individu yang berisiko tinggi,
sehingga mencapai distribusi yang lebih merata biaya asuransi.

4) Paternalisme
Pemerintah merasa bahwa individu tidak akan mengasuransikan dengan tepat
terhadap risiko jika pemerintah tidak memaksa mereka untuk melakukannya.
Demikian, pemerintah mungkin bersikeras menyediakan asuransi sosial bagi individu
itu sendiri baik, bahkan jika individu akan memilih untuk tidak melakukannya sendiri di
pasar asuransi swasta yang berfungsi dengan baik.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 46
PERTEMUAN 9
JAMINAN SOSIAL (SOCIAL SECURITY)

A. Social Security
• Program pemerintah pusat dalam menyediakan dukungan penghasilan bagi para
orang tua dengan mengenakan pajak bagi para pekerja.
• Replacement rate adalah rasio perbandingan dari keuntungan/manfaat yang diterima
dengan pendapatan yang diterima sebelum pensiun / entitling event.
• Penerima manfaat social security menerima pembayaran annuity payments, yaitu
pembayaran yang akan terus diterima secara rutin sampai ia meninggal.
• Nilai pembayaran tergantung pada rata-rata penghasilan tertinggi selama periode 35
tahun, disebut juga Average Indexed Monthly Earnings (AIME).
• Besarnya replacement rate adalah fungsi redistribusi dari penghasilan di masa lalu

B. Full Benefit Age & Early Entitlement Age


• Full benefit age agalah usia dimana seseorang bisa menerima manfaat jaminan sosial
secara sepenuhnya.
• Early entitlement age adalah usia awal yang berhak pensiun.
• Contohnya di Amerika, usia awal yang berhak pensiun dimulai pada umur 65 tahun
dan akan mendapat manfaat penuh. Individu yang pensiun sebelum umur 65 tahun
akan dikenakan pengurangan manfaat sebesar 6,67% per tahun.

C. Funded dan Unfunded


• Sistem jaminan sosial bisa berupa funded atau unfunded
• Funded = tabungan hari ini diinvestasikan dalam berbagai investasi guna membayar
benefit di masa depan, seperti government bonds, corporate bonds, stock, and
accumulated asset untuk membayar manfaat di masa datang.
• Unfunded = pembayaran yang diterima sekarang tidak sempat diinvestasikan namun
langsung digunakan untuk membayar pensiunan saat ini.
• Sistem unfunded ini menciptakan utang antargenerasi (legacy debt) yaitu utang yang
timbul bagi pemerintah karena generasi awal menerima lebih banyak manfaat
dibanding pajak yang mereka kontribusikan.
• Social security bersifat partially funded, dimana pajak yang digunakan sekarang
sebagian digunakan untuk membayar manfaat di masa depan dan sebagiaan besar
diinvestasikan. Hal ini menyebabkan adanya redistribusi dari yang muda ke yang tua.

D. Rationales : Annuitites VS Paternalism


Ada alasan pemerintah untuk mengintervensi jaminan sosial, di atnaranya adalah :
1. Annuitites market
Semakin lama seseorang hidup, semakin sedikit uang yang diterima oleh
perusahaan penyedia jaminan sosial dair kontrak anuitas. Membuat swasta enggan
menjual kontrak anuitas ke orang berumur panjang. Public anuities dari social
insurance bisa mengatas hal ini.
2. Paternalism

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 47
Pemerintah beranggapan bahwa sebagian masyarakat hanya memiliki
tabungan yang sedikit dan tidak cukup untuk membayar asuransi. Jadinya mereka
takut orang tidak memiliki tabungan yang cukup untuk pensiun.

E. How Social Security Redistributes Income

• Dalam two-period model, para pekerja pada periode 1 tidak membayar pajak ketika
mereka muda namun menerima keuntungan dana pensiun di periode 2.
• Di periode ke-2, para pekerja muda membayar pajak sebesar $2,100, sehingga para
pensiunan mendapat keuntungan sebesar $2,205 dengan rate of return infinite.
• Di periode ke-3 dan ke-4, para pensiunan membayar pajak ketika mereka muda, jadi
ketika tua mereka menerima rate of return 10%, yang ditentukan oleh pertumbuhan
populasi dan kenaikan upah.
• Di periode ke-5, generasi terakhir membayar pajak ketika mereka muda namun tidak
mendapat keuntungan saat mereka tua, sehingga rate of return nya 100% .

Contoh kasus : Ida May Fuller


Ida May Fuller adalah penerima pertama jaminan sosial di AS. Ia bekerja
hanya tiga tahun setelah pembentukan sistem jaminan sosial.
• Ia menyetor pajak jaminan sosial sebesar $24.75
• Pada 31 Januari 1940, cek jaminan sosial pertama adalah sebesar $22.54.
• Ida hidup selama 35 tahun setelah pembentukan sistem jaminan sosial dan meninggal
pada usia 100 tahun pada tahun 1975. Manfaat jaminan sosial yang didapat Ida
selama 35 tahun adalah $22,888.92.

Kesimpulan:
• Generasi paling awal mendapat keuntungan jaminan sosial paling banyak dengan
sistem unfunded karena mereka mendapat keuntungan ketika pensiun meskipun
kontribusi mereka terhadap pembayaran pajak ketika kerja kecil.
• Generasi paling terakhir tidak mendapat keuntungan apa-apa meskipun membayar
pajak ketika bekerja.
• Besar rate of return untuk generasi menengah tergantung pada pertumbuhan populasi
dan kenaikan upah.
• Sistem unfunded menciptakan legacy debt.

F. Realita Redistribusi Jaminan Sosial

• Mengukur redistribusi dengan menghitung Social Security Wealth (SSW) yang


diterima oleh generasi yang berbeda di Amerika Serikat.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 48
• Social Security Wealth (SSW) adalah nilai diskon manfaat Jaminan Sosial masa
depan yang diharapkan saat ini selama masa hidup seseorang, dikurangi nilai diskon
pajak penghasilan saat ini yang diharapkan yang akan dibayarkan orang tersebut.
• Secara teori ada 2 efek jaminan sosial pada keputusan pensiun :
1. Perpajakan secara tidak langsung
Jaminan sosial dapat dikenakan pada orang yang lebih tua dengan
mengurangi nilai manfaat jaminan sosial jika pensiun ditunda.
2. Redistribusi
Orang kaya menggunakan uang mereka untuk membeli program pensiun
lebih banyak, sehingga makin kaya. Sedangkan orang miskin bekerja lebih lama
supaya program pensiun lebih besar.
• Pendekatan yang bisa digunakan guna mengatasi masalah long term funding :
o Menaikkan pajak lebih lanjut;
o Memperpanjang dasar pendapatan kena pajak;
o Menaikkan usia pensiun;
o Menurunkan manfaat;
o Menurunkan manfaat untuk golongan orang yang pendapatannya tinggi.

G. Consumption Smoothing
Keberadaan dijalankannya social security oleh pemerintah salah satunya
didorong oleh gagasan bahwa orang tidak dapat secara tepat melindungi konsumsinya
ketika orang tersebut memasuki masa pensiun.
Keutamaan social security dalam memberikan Consumption smoothing masih
dipertanyakan, Karena:
→ Pensiun merupakan kejadian yang dapat diperkirakan sebelumnya
→ Orang memiliki banyak waktu untuk menyisihkan sebagian penghasilan mereka
untuk ditabung guna menghadapi masa pensiun
Survei menunjukkan bahwa peningkatan dana yang dibayarkan oleh social
security menurunkan jumlah pensiunan yang hidup dalam kemiskinan.

H. Efek Crowd-Out Social Security terhadap Tabungan


Ketika pemerintah menyediakan Social Security, maka akan mendorong orang-
orang meng crowd-out tabungan mereka dengan mengandalkan transfer dari pemerintah
untuk memberikan pendapatan pada usia pensiun.
Semakin besar crowd-out, efek consumption smoothing yang diberikan oleh social
security semakin kecil.

I. Reformasi Jaminan Sosial


1. Social Security menghadapi permasalahan tingginya fiscal imbalance yang
menyebabkan semakin sulit bagi generasi muda untuk mambayar manfaat generasi
yang lebih tua, yang disebabkan:
o Meningkatnya tingkat harapan hidup;
o Menurunnya angka kelahiran;
o Menurunnya pertumbuhan penghasilan.
2. Reformasi jaminan sosial di antaranya:
o Reformasi utama
a) Sistem Social Security harus keluar dari sistem unfunded;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 49
b) Pemerintah harus mengakumulasi nilai tabungan dana jaminan sosial sehingga
ketika generasi yang sedang bekerja akhirnya pensiun, akan tersedia dana
yang cukup untuk membayar benefitnya.
o Reformasi fundamental/mendasar :
a) Menginvestasikan dana jaminan sosial pada saham
b) Privatisasi : membiarkan uang (yang harusnya dibayarkan pegawai sebagai
PPh) diinvestasikan oleh pegawai tersebut dalam aset-aset yang bervariasi.
o Jadi, alternatifnya adalah membuat government-regulated account, dimana tiap
orang akan mendapatkan akun untuk berinvestasi, namum pemerintah akan
membatasi pilihan investasi dan memaksakan annuitisation
o Di Indonesia ada Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), BPJS kesehatan, dan
BPJS ketenagakerjaan.

J. Perbedaan Antara Jaminan Sosial dan Asuransi Sosial


1. Perbedaan manfaat
Jaminan sosial diperlukan untuk menjamin kebutuhan dasar hidup, sedangkan
asuransi memberikan tambahan manfaat yang lebih selain dari kebutuhan dasar
tersebut.
2. Perbedaan risiko yang dilindungi
Jaminan sosial biasanya tak membatasi perlindungan yang diberikan
sepanjang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, sedangkan asuransi biasanya
dibatasi oleh nilai premi yang dibayarkan.
3. Perbedaan pengelolanya
Jaminan sosial dikelola pemerintah dan diatur dalam Undang-undang. Di
Indonesia ada BPJS Ketenagakerjaan yang menjamin hidup di hari tua serta jika ada
kecelakaan di tempat kerja. Selain itu ada BPJS Kesehatan untuk menjamin saat
seseorang sakit dan butuh perawatan kesehatan. Asuransi biasanya dikelola oleh
perusahaan asuransi, baik negeri (BUMN) atau swasta. Jenisnya ada asuransi jiwa,
asuransi kesehatan, dan asuransi umum.
4. Perbedaan aturan pesertanya
Jaminan sosial wajib dimiliki setiap warga negara, sedangkan kepemilikan
asuransi bisa banyak. Satu orang bisa membeli beragam asuransi dari berbagai
perusahaan.
5. Perbedaan cakupan wilayah pertanggungannya
Umumnya jaminan sosial hanya menanggung peserta di wilayah tertentu saja,
misalnya BPJS hanya akan menanggung kejadian di Indonesia, sedangkan asuransi
lingkupnya bisa lebih luas. Apalagi jika mempunyai jaringan internasional. Orang yang
sakit di luar negeri juga bisa ditanggung oleh asuransi.
6. Perbedaan proses pengajuan pertanggungan
Prosedur pengajuan pertanggungan jaminan sosial biasanya harus mengikuti
standar yang telah ditetapkan. Misalnya untuk dirawat di rumah sakit sebelumnya
harus mendapat rujukan dari puskesmas, kecuali untuk keadaan gawat darurat.
Sedangkan asuransi umumnya lebih bebas, tergantung pada rumah sakit rekanan
yang dimiliki perusahaan tersebut.
7. Perbedaan biaya preminya
Harga premi jaminan sosial biasanya sudah ditentukan oleh pemerintah dan
perubahan harga premi akan disesuaikan oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional yang
dibentuk oleh pemerintah. Hingga awal 2016, harga premi BPJS Kesehatan berturut-
turut dari kelas perawatan paling murah adalah Rp25.500, Rp42.500, dan Rp59.500,
sedangkan harga premi asuransi biasanya ditentukan masing- masing perusahaan
asuransi, tergantung pada fasilitas yang diberikan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 50
PERTEMUAN 10
REDISTRIBUSI DAN KESEJAHTERAAN

A. Kesenjangan Pendapatan Relatif


Merupakan jumlah pendapatan orang miskin dibandingkan dengan orang kaya.
Semakin besar jarak / gap, semakin besar kesenjangan pendapatan relatif.

B. Kemiskinan Absolut dan Kemiskinan Relatif


• Penyebab terjadinya kemiskinan antara lain :
1) Penyebab individual, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku orang
tersebut;
2) Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan
keluarga;
3) Penyebab sub-budaya, yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari;
4) Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain;
5) Penyebab struktural, yang memberi alasan bahwa kemiskinan adalah dari struktur
sosial.
• Kemiskinan absolut
Kemiskinan yang disebabkan jumlah penghasilan seseorang lebih kecil
dibanding dengan garis kemiskinan yaitu standar yang ditetapkan oleh pemerintah
terkait dengan nilai rupiah yang harus dikeluarkan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan hidup minimumnya (biasanya dikaitkan dengan kebutuhan energi minimum
= 2.100 kalori). Dengan demikian, kemiskinan absolut adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
• Kemiskian relatif
Kemiskinan yang berhubungan dengan ada tidaknya ketimpangan distribusi
pendapatan dalam suatu negara (simpelnya pengukuran dengan membandingkan
pendapatan seseorang terhadap orang lain).
• Masalah penghitungan garis kemiskinan :
• Komponen barang pengukur kemiskinan selalu berubah dari waktu ke waktu karena
kebutuhan orang cenderung berubah;
• Terdapat perbedaan biaya hidup antara daerah yang satu dengan daerah yang lain;
• Pengertian tentang pendapatan yang tidak lengkap : Apakah tunjangan yang
didapatkan dari jaminan sosial masuk ke dalam definisi pendapatan atau tidak ?.

C. Program Kesejahteraan Masyarakat


a) Categorial Welfare
Program pengkategorian kesejahteraan adalah program kesejahteraan yang
dibatasi oleh beberapa karakteristik demografi, seperti janda, cacat, dan lain
sebagainya.
Contohnya :
1) Program rehabilitasi sosial merupakan salah satu strategi yang dijalankan oleh
Kementerian Sosial untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas
netra.
2) Program Kesejahteraan Sosial Anak Penyandang Disabilitas di beberapa daerah

b) Mean-tested Welfare
Program yang terpaku pada pendapatan dan tingkat asset seeorang, misalnya
suatu program yang mensyaratkan pendapatan penerimanya di bawah garis
kemiskinan.

c) Cash Welfare

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 51
Bantuan ini berbentuk uang langsung, yaitu program kesejahteraan yang
menyediakan bantuan secara cash dan langsung kepada penerima.
• Jaminan bantuan: Bantuan untuk masyarakat tanpa tambahan lain. Bisa dipotong
sebagai peningkatan pendapatan.
• Tarif potongan bantuan: Tarif yang digunakan ketika bantuan kesejahteraan turun
per dolar saat menerima pendapatan lain.

Ada dua program bantuan tunai yang menonjol:


1) Temporary Assistance for Needy Families (TANF)
o Keluarga berpenghasilan rendah, menyisakan satu orang tua.
o Jaminan bantuan dan tarif potongan merubah seluruh negara.
2) Supplemental Security Income.
o Ditujukan untuk masyarakat usia lanjut, tunanetra, dan lumpuh.

Dalam cash welfare dikenal dengan istilah Benefit Guarantee dan Benefit Reduction
Rate yang berarti yaitu :
• Benefit Guarantee
Cash welfare untuk individu akan berkurang terhadap bertambahnya
pendapatan individu tersebut.
• Benefit Reduction Rate
Persentase yang digunakan pada cash walfare dalam program kesejahteraan
umum akan mengurangi bantuan sejalan dengan bertambahnya pendapatan
individu. Misalkan :
- Rate 100%
Setiap penambahan $1 pendapatan akan mengurangi cash walfare sebesar $1
- Rate 50%
Setiap penambahan $1 pendapatan akan mengurangi cash walfare sebesar $0.5

d) In-Kind Programs
Bersamaan dengan 2 program tunai, terdapat pula benefit barang yang
disediakan oleh US kepada rakyat miskinnya.
1) Food Stamps
Memberikan voucher kepada individu yang kemudian digunakan kepada
penjual makanan yang berpartisipasi pada program ini. Rumah tangga penerima
TANF, SSI dan penerima cash welfare menerima food stamps.
2) Medicaid
Adalah program gabungan federal dan negara bagian yang membantu biaya
medis bagi sebagian orang dengan penghasilan dan sumber daya terbatas. Juga
merupakan program kesejahteraan terbesar di US pada tahun 2007.
3) Public Housing
Terdiri dari 2 program terpisah, yang pertama adalah penetapan UU dalam
proyek public housing, sejenis pembangunan apartemen besar. Kemudian
yg kedua adalah section 8 voucher, dimana individu menggunakannya untuk
mendapat subsidi sewa rumah dari pemilik rumah yang berpartisipasi dalam
program ini.
4) Program Nutrisi Lain
Contohnya suplemen nutrisi khusus untuk wanita, balita, dan anak-anak.
Program lain yaitu sarapan dan makan siang gratis / potongan biaya sekolah.

D. Categorical Welfare & Mean-tested Welfare


• Categorical welfare programs adalah program yang dibatasi oleh kategori dan
demografi tertentu, contohnya adalah program kesejahteraan untuk penyandang
disabilitas dan single mother.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 52
• Mean-tested welfare programs adalah program yang terkait dengan tingkat
pendapatan dan aset, contohnya adalah program kesejahteraan untuk masyarakat
yang pendapatannya berada di bawah jumlah tertentu.

E. Moral Hazard
Efek Bahaya Moral dari Sistem Transfer Menggunakan Metode Means-Tested Transfer
menggunakan metode means-tested bias menimbulkan bahaya moral. Mengingat versi
sederhana TANF, dengan keuntungan B:
𝑩=𝑮−𝒕×𝒘×𝒉
G = merupakan jaminan,
t = tarif potongan keuntungan,
w = upah tenaga kerja,
h = untuk banyak jam bekerja.

Jika G = $10,000 dan t = 1, ini bisa membutuhkan biaya $218 miliar untuk menghentikan
kemiskinan, kurang dari dana yang dihabiskan untuk Keamanan Sosial. Namun
perhitungan di atas mengabaikan aspek respon dari pihak yang bersangkutan.

Misal ada program kesejahteraan dengan 100% BRR (Benefit Reduction Rate),
pemerintah menetapkan garis kemiskinan sebesar $9,800. Garis batas anggaran berubah
dari ABC ke ABD

• X yang pendapatannya di bawah garis kemiskinan tidak akan bekerja lagi dan
mengambil tunjangan (kurva indiferennya bergeser dari X ke D)
• Y yang pendapatannya sedikit di atas garis kemiskinan akan keluar dari pekerjaannya
dan mengambil tunjangan karena itu jauh lebih menguntungkan
• Z yang pendapatannya jauh di atas garis kemiskinan tidak akan terpengaruh
X dan Y inilah yang melakukan moral hazard (terutama Y)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 53
Moral hazard ini bisa ditangani dengan mengurangi BRR

Misal ada program kesejahteraan dengan 50% BRR, pemerintah menetapkan garis
kemiskinan sebesar $9,800. Garis batas anggaran berubah dari ABC ke AB2D

• X dan Y akan meningkatkan jam kerjanya (kurva indiferen X akan bergeser dari X1
ke X2, kurva indiferen Y akan bergeser dari Y2 ke Y2)
• Z akan mengurangi jam kerjanya (kurva indiferen Z akan bergeser dari Z1 ke Z2)

F. Program Redistributif dari Segitiga Besi / Iron Triangle


Dalam konteks program kesejahteraan, tidak ada cara menetapkan BRR ataupun
benefit guarantee yang bisa mendorong orang untuk bekerja, meredistribusi lebih merata,
dan menghabiskan biaya yang sedikit.
Iron triangle mengatakan tidak ada cara untuk mengubah salah satu dari tiga hal,
yaitu menurunkan tingkat keuntungan atau jaminan manfaat untuk mendorong kerja
secara terus menerus, meredistribusikan lebih banyak pendapatan, dan menurunkan
biaya.

G. Mengurangi Risiko Moral dari Kesejahteraan


1. Berpindah ke Pembayaran Kesejahteraan Berkategori
Efek resiko moral dari kesejahteraan meningkat karena pemerintah tidak bisa
mengamati kemampuan individu untuk menghasilkan. Jika pemerintah benar- benar
mengetahui kapasitas setiap individu untuk menghasilkan, akan tercipta sistem
kesejahteraan yang pas tanpa resiko moral. Sebagai contoh sebuah pendistribusian
uang pada orang buta. Buta merupakan ukuran yang tepat dari kapasitas penghasilan,
karena buta menadi susah untuk mendapatkan upah tinggi. Selain itu juga
pengkategorian ini juga dapat dterapkan untuk single parent atau disabilitas. Namun
kekurangan dari cari ini adalah sulitnya menentukan kategori yang tepat untuk mencari
sasaran dari kebijakan ini.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 54
2. Membuat Mekanisme Penargetan yang Baik
Membuat mekanisme penargetan yang baik ini adalah dengan membuat suatu
kriteria-kriteria khusus bagi para masyarakat yang boleh menerima program
kesejahteraan. Dimana moral hazard sendiri terjadi karena individu mengubah
perilaku mereka agar seolah-olah tergolong sebagai orang yang dapat menerima
program kesejahteraan. Jika mekanisme penargetan dibuat dengan karakteristik yang
tidak dapat diubah (dibuat-buat) maka individu tidak memiliki cara untuk mengubah
perilakunya agar dapat menerima tunjangan kesejahteraan. Contoh dari penerapan ini
adalah dengan memberikan tunjangan kesejahteraan bagi para wanita single parent,
dimana tidak mungkin bahwa seorang wanita akan menjadi ibu tunggal hanya untuk
menerima tunjangan kesejahteraan.
3. Menggunakan Ordeal mechanisms
Ordeal mechanisms merupakan fitur program kesejahteraan yang
menjadikannya tidak menarik bagi individu yang sudah mampu, mengarah ke
pemilihan sendiri sehingga para pengguna program hanya memilih yang dibutuhkan.
Paradoks dalam Ordeal Mechanisms adalah :
• Jika pemerintah memberikan manfaat yang tidak menarik kepada orang miskin
namun hal itu membantu untuk mencapai yang dibutuhkan, maka akan menjadi
lebih efisien, dimana orang yang memiliki keterampilan tapi malas bekerja akan
lebih memilih untuk terus bekerja dibandingkan dengan mengambil program itu
karena program itu tidak menarik baginya.
• Karena paradoks ordeal mechanisms ternyata tidak membuat lebih baik, sehingga
yang terjadi dapat membuatnya tidak bagus.
Contoh dari ordeal mechanisms adalah menghindari penyediaan dari tunjangan
tunai melalui program-program kesejahteraan. Misalkan tunjangan kesejahteraan
untuk keluarga miskin berupa seragam sekolah bagi anaknya, maka orang-orang
yang tertarik hanyalah keluarga yang memiliki anak usia sekolah dan tidak mampu
untuk mendanai fasilitas penunjang pendidikan. Dibandingkan dengan pemberian
uang tunai, maka akan ada kemungkinan individu yang berpura-pura memerlukan
bantuan untuk kebutuhan pendidikan.
4. Meningkatkan Pilihan Luar (Outside Options)
Dengan melakukan peningkatan pilihan luar, dapat memberikan peningkatan
pendapatan bagi para. Individu, misal dijelaskan pada grafi dibawah yang terfokus
pada individu Y.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 55
Pada mulanya individu Y berada pada posisi dimana dapat melakukan
konsumsi sebesar 12.170 dengan waktu istirahat selama 1.027 jam. Dengan keadaan
ini, maka individu Y akan lebih memilih pada posisi D dimana dia hanya mengurangi
1000 jumlah konsumsinya tetapi dapat menikmati waktu istirahat hampir 2 kali lipatnya
sampai 2000 jam. Namun jika pemerintah dapat menerapkan kebijakan lain (outside
options) seperti pelatihan, maka dengan peningkatan keterampilan itu akan mengubah
pendapatan individu Y sehingga berpindah ke titik Y2 dimana dengan penghasilan
tersebut dia akan tetap memilih pada posisi itu dengan konsumsi 17.000 dibandingkan
pada posisi D.
Terdapat lima pendekatan yang berbeda yang pemerintah dapat ambil untuk
meningkatkan kesempatan luar, yaitu :
1) Pelatihan
o Penurunan sederhana dalam kesejahteraan, pendapatan meningkat.
2) Subsidi Pasar Tenaga Kerja
o Menambah jumlah lapangan kerja, mengurangi kesejahteraan.
3) Penitipan Anak
o Meningkatkan jumlah ibu-ibu pekerja
4) Tunjangan Anak
o Pergeseran beban kepada ayah yang tidak bertanggungjawab.
5) Removing Welfare Lock (Menghapus Kunci Kesejahteraan)
o Menghapus link kesejahteraan tunai dari lainnya dalam bentuk natura

Dalam mengukur kesuksesan program distribusi bisa memakai kurva lorentz,


indeks gini, dan kriteria bank dunia.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 56
PERTEMUAN 11
(TAX INCIDENCE)

A. Tax Incidence (Statutory VS Economic)


• Tax incidence adalah teori yang menganalisa pelaku ekonomi mana yang
sesungguhnya menanggung beban pajak. Hal ini disebabkan pelaku ekonomi yang
secara hukum wajib membayar pajak belum tentu menanggung sendiri beban
pajaknya, melainkan dapat memindahkan/membagi beban pajaknya kepada pelaku
ekonmi yang lain (distribusi pembebanan pajak).
• Insiden Hukum (statutory) menjelaskan bahwa beban pajak ditanggung oleh pihak
yang mengirimkan cek/membayar pajak kepada pemerintah. Sedangkan Insiden
Ekonomi (economic incidence) menjelaskan bahwa beban pajak diukur dari adanya
perubahan dalam sumber daya yang tersedia untuk setiap agen ekonomi sebagai
akibat dari perpajakan. Insiden Ekonomi termasuk pembayaran pajak yang dibayarkan
dan setiap perubahan harga yang disebabkan oleh pajak.
• Ada 3 aturan dari insiden pajak (tax incidence) :
1. Beban hukum dari pajak tidak bisa menjelaskan secara akurat siapa yang
sebenarnya dikenakan pajak
2. Pasar yang dikenakan pajak tidak relevan dengan pendistribusian beban pajak
3. Pihak dengan permintaan dan penawaran inelastis yang menanggung beban
pajak.

Beban pajak produsen = harga sebelum pajak - harga sesudah terkena


pajak + pembayaran pajak oleh produsen

Beban pajak konsumen = harga sesudah pajak - harga sebelum pajak


+ pembayaran pajak dari konsumen

• Ilustrasi: Beban Hukum Bukan Beban Nyata


Walaupun beban pajak dikenakan seluruhnya pada konsumen/produsen, pada
kenyataannya, mereka akan berusaha untuk mengalihkan beban pajak baik dengan
cara menaikkan harga atau tidak membeli barang tersebut sehingga terjadi pembagian
beban pajak di antara keduanya.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 57
Panel (a) menunjukkan ekuilibrium di pasar bensin yaitu sebelum pajak dengan harga
bensin $1.50 (titik A). Pajak 50 c yang dibebankan pada produsen bensin (beban
hukum) di panel (b) menggeser kurva dari S1 ke S2 karena ada pengenaan pajak
pada konsumen melalui kenaikan harga sebesar 30 c pada harga bensin dari P1 ke
P3 (titik D). Dengan demikian beban yang sebenarnya ditanggung oleh produsen
hanya 20 c, karena ia mengalihkan beban pajaknya kepada konsumen sebesar 30 c.

• Tax wedge (irisan pajak) adalah perbedaan antara apa yang konsumen bayar dan apa
yang produsen terima (pajak bersih) dari transaksi. Jika beban konsumen adalah
$0.30 dan beban produsennya adalah $0.20, maka irisan pajaknya adalah $0.50.
Harga Bruto adalah harga yang ada di pasar. Harga setelah Pajak adalah harga bruto
dikurangi jumlah pajak (jika produsen membayar pajak) atau ditambah jumlah pajak
(jika konsumen membayar pajak).

B. Tax Incidence dan Elastisitas (Permintaan dan Penawaran)


• Hukum tidak secara akurat menjelaskan siapa yang benar-benar dikenakan beban
pajak. Pembagian beban pajak ditentukan oleh elastisitas permintaan dan penawaran
yaitu seberapa responsif reaksi perubahan kuantitas yang ditawarkan/diminta
terhadap perubahan harga.
• Jika satu sisi pasar (supply/demand) menunjukkan kondisi inelastis sempurna
(perfectly inelastic) maka akan menggeser penuh (full shifting) seluruh tanggungan
pajak kepadanya.
• Throwback waktu belajar keupub awal yang pert 3, keep in mind kalau salah satu pihak
inelastis, maka pihak tersebut menanggung beban pajak lebih banyak;)
• Full shifting: Ketika satu pihak menanggung seluruh beban pajak.
• Ingat bahwa produsen berhubungan dengan kurva penawaran (supply) dan konsumen
berhubungan dengan kurva permintaan (demand).
• Grafik:
Permintaan yang tidak elastis sempurna dan elastis sempurna, terjadi full-
shifting (perfectly inelastic and elastic demand)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 58
• Permintaan Inelastis Sempurna,
beban pajak seluruhnya ditanggung oleh konsumen

• Permintaan Elastis Sempurna,


beban pajak ditanggung seluruhnya oleh produsen

C. Tax Incidence di Pasar Tenaga Kerja


- Pengaruh pajak pada pasar faktor produksi sebenarnya sama dengan pengaruh pajak
pada pasar barang. Satu-satunya perbedaan adalah konsumen pada faktor produksi
adalah perusahaan (mereka yang meminta faktor produksi seperti tenaga kerja) dan
produsen dari faktor produksi adalah individu itu sendiri (dalam hal ini tenaga kerja).
- Sebagai contoh pasar tenaga kerja seperti gambar di bawah ini :

Disini ada 2 kondisi pajak dikenakan pada pekerja dan pajak dikenakan pada
perusahaan
- Apabila perusahaan menghasilkan jam kerja dengan tingkat pajak $1.00 per jam yang
dipungut pada pekerja (panel a) menyebabkan kurva penawaran naik dari S1 ke S2
dan upah naik dari eq awal $7.25 (titik A) menjadi $7.75 (Titik B)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 59
- Pajak sebesar $1.00 per jam yang dipungut pada perusahaan (panel b) menyebabkan
kurva permintaan turun dari D1 ke D2 dan upah turun dari $7.25 menjadi $6.74 pada
titik C
- Jadi, terlepas dari siapa yang membayar pajak, pekerja dan perusahaan masing –
masing memiliki beban pajak sebesar 50 c per jam
- Namun, jika terdapat ketentuan mengenai upah minium, maka nilai upah tidak bisa
berada di bawah upah minimum. Dengan kata lain, upah minimum menjadi hambatan
atas penyesuaian harga (upah). Padahal tax incidence mengasumsikan bahwa harga
bisa disesuaikan dengan bebas.

D. Tax Incidence di Pasar Monopoli dan Oligopoli


Pasar monopoli adalah kasus yang ekstrim pada pasar persaingan tidak
sempurna. Pasar Monopoli adalah pasar dimana hanya ada satu penjual pada barang.
Pasar Monopoli mengambil keputusan untuk memproduksi apabila MR = MC.

Walaupun di pasar monopoli, pajak di kedua sisi pasar mengakibatkan hasil yang
sama dalam pembagian beban pajak, Pasar Monopoli tidak dapat “mengeksploitasi
kekuatan pasarnya sendiri” untuk menghindari peraturan insidensi pajak. Sedangkan,
Pasar Oligopoly adalah pasar dimana perusahaan mempunyai beberapa kekuatan pasar
dalam hal mengatur harga, tapi tidak sebanyak atau sekuat monopoli.

Panel (a) menunjukkan keseimbangan dalam pasar monopoli, ingat bahwa


monopolis menetapkan kuantitas yang diproduksi di kurva MR memotong kurva
penawaran (D,MC) pada Q1 dan kemudian meneetapkan harga menggunakan
kurva permintaan untuk kauntitas pada P1. Ketika pajak dikenakan pada
konsumen di pasar ini, seperti di panel (b), kurva permintaan bergeser ke bawah
dari D1 ke D2 menyebabkan kurva pendapatan marjinal juga bergeser ke bawah
dari MR1 ke MR2. Jumlah equilibrium baru adalah Q2 dengan harga baru P2.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 60
E. Tax Incidence pada Keseimbangan Umum
- Analisis yang melihat pengaruh suatu kebijakan terhadap pasar (ekuilbrium) yang
terjadi pada pasar lain yang terkait. Sebelumnya tax incidence yang kita lihat
pengaruhnya terhadap pasar itu sendiri aja (single market), padahal pajak di satu
pasar berdampak pada harga untuk komoditas lainnya.
- Contohnya tax incidence pada restoran

Misalkan pemerintah kota mengumumkan bahwa besok akan dipungut pajak


restoran sebesar $1 pada semua makanan di restoran kota itu. DIasumsikan
permintaan untuk makanan restoran di kota itu elastis sempurna (misal karena
banyak barang substitusi seperti memasak di rumah atau ke restoran lain). Oleh
karena itu, harga tidak bisa dinaikkan pada saat dikenakan pajak. Sebagai akibat dari
pajak $1 pada makanan, jumlah makanan jatuh dari S1 ke S2 dengan kuantitas
maknan yang diminta dan dipasok turun ke Q2 (950 unit). Harga makanan di restoran
tetap $20 karena restorannya harus menanggung beban pajak seluruhnya.

- Contoh di pasar tenaga kerja dan modal

Di panel (a), pasokan tenaga kerja ke restoran di restoran elastis sempurna,


jadi saat pajak dibebankan, maka tenaga kerja jatuh ke D2. Karena perusahaan tidak
dapat menurunkan besarnya upah karena ada ketentuan upah minimum, berarti upah
tidak berubah dan pekerja tidak menanggung apapun. Namun, pada panel (b),
pasokan modal ke restoran inelastis sempurna, jadi permintaan modal jatuh ke D2,
tingkat pengembalian modal turun dengan jumlah penuh pajak menjadi r2.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 61
Jadi, apabila pajak restoran dibebankan ke restoran dengan asumsi ada
ketentuan upah minimum, yang menanggung beban pajak sebenarnya adalah
pemegang modal.

F. Pajak dan Inefisiensi


- Biasanya mekanisme pasar mengarah pada hasil yang efisien. Adanya pajak
menganggu pasar karena mengurangi efisiensi.
- Apabila suatu barang dikenai pajak, orang mensubstitusi barang yang dipajaki dengan
barang alternatif, meskipun barang alternatif itu kurang efisien

- Bila dikenakan pajak, kurva penawaran bergeser dari S1 ke S2 dan kuantitas


ekulibrium penawaran di pasar menurun dari Q1 ke Q2 mengakibatkan DWL sebesar
segitiga ABC. DWL tersebut terjadi karena surplus yang tidak dimanfaatkan akibat
pajak sehingga menyebabkan inefisiensi.

G. Inefisiensi Pajak dan Elastisitas

- Semakin besar DWL, semakin tidak efisien pasar, karena DWL menyebabkan individu
dan perusahaan membuat pilihan konsumsi dan produksi yang tidak efisien guna
menghindari pajak (semakin elastis kurva permintaan/penawaran suatu barang,
semakin besar DWL)
- Marginal DWL adalah tambahan DWL untuk setiap penambahan unit pajak
(peningkatan tarif pajak). Semakin tinggi pajak yang ditetapkan, semakin besar
marginal DWL.
Misal kondisi awal setelah
dikenakan pajak sebesar $0.1 adalah kurva
penawaran bergeser dari S1 ke S2 dan
kuantitas eq di pasar menurun dari Q1 ke Q2
mengakibatkan DWL sebesar ABC. Kemudian
pemerintah menerapkan penambahan
tambahan pajak $0.1, kurva penawaran geser
dari S1 ke S2, kuantitas eq turun dari Q1 ke

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 62
Q2, DWL makin besar ADE. Tambahan DWL
sebesar DBCE inilah yang disebut marginal
DWL.

H. Teori Pajak Optimal Ramsey


- Pemerintah harus menetapkan pajak atas setiap komoditas (barang) dengan
mempertimbangkan rasio marginal DWL terhadap marginal revenue sama untuk
semua komoditas.

- λ merupakan konstanta yang menggambarkan nilai tambahan setiap dolar yang


diberikan kepada pemerintah dibandingkan dengan penggunaan dollar tersebut pada
alternatif terbaik di sektor swasta.
- Inverse elasticity rule (gambar sebelah kanan) menjelaskan bahwa apabila kurva
penawaran elastis sempurna, teori ramsey bisa dituliskan seperti gambar.
- Ada 2 syarat pajak bisa dikenakan secara optimal :
1. Elastisitas = Pajak dikenakan pada barang yang permintaannya tidak elastis
2. Broad base rule = Pajak lebih baik dikenakan ke banyak barang dengan tarif yang
sedang dibandingkan dikenakan hanya ke satu barang dengan tarif yang besar.

I. Pajak Optimal untuk Pajak Pendapatan


1. Optimal income taxation: menentukan pilihan pengenaan tarif pajak pada berbagai
kelompok penghasilan untuk memaksimalkan kesejahteraan
2. Fungsi kesejahteraan sosial menjadi dasar atas trade-off antara progresivitas dan
efisiensi pajak.
3. Sebuah contoh: model umum tanpa efek perilaku
Pembahasan tentang pajak penghasilan optimal dapat dibantu dengan contoh
sederhana yang membuat asumsi sebagai berikut :
• Setiap orang dalam masyarakat memiliki fungsi utilitas yang sama (tingkat
kepuasan): U1=U2=U3=U...
• Adanya diminishing marginal utility
• Jumlah total pendapatan di masyarakat adalah tetap, tidak ditentukan oleh pilihan
pribadi seseorang (yang bisa merespon naiknya pajak dengan menghindari pajak)
• Masyarakat mempunyai fungsi utilitarian social welfare sehingga masing- masing
individu diberi bobot yang sama dalam menentukan kesejahteraan sosial:
V=U1+U2+U3+U…

Berdasarkan asumsi tersebut, sistem pajak penghasilan yang optimal adalah


sistem yangmembuat semua orang memiliki pendapatan yang sama setelah pajak,
yang merupakan total pendapatan masyarakat setelah pajak dibagi dengan jumlah
orang dalam masyarakat. Setiap individu yang pendapatannya di bawah tingkat ini
akan menerima subsidi dari pemerintah sehingga pendapatan mereka sama dengan
jumlah rata-rata. Apabila pendapatan invividu di atas tingkat rata-rata, maka mereka
dibebani pajak sampai pendapatannya setelah pajak menyamai jumlah rata-rata.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 63
J. Kurva Laffer

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 64
PERTEMUAN 12
PERPAJAKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEREKONOMIAN

A. Jenis Pajak
Di Amerika, ada 5 jenis pajak paling umum :
1. Pajak penghasilan (atas gaji)
Pajak yang dipungut dari gaji atau penghasilan yang rutin diterima oleh pekerja.
2. Pajak atas pendapatan pribadi
Pajak yang dikenakan atas pendapatan pribadi yang cakuapnnya lebih luas dan
cenderung tidak tetap. Contohnya pajak atas capital gain, penjualan aset berupa
saham, lukisan antik, dan rumah.
3. Pajak penghasilan perusahaan
Pajak atas penghasilan dari entitas atau perusahaan. Tujuannya untuk mencegah
terjadinya penghindaran pajak oleh pemilik korporasi.
4. Pajak atas kekayaan
Pajak yang dipungut atas aset yang dimiliki oleh perorangan atau keluarga .
Contohnya seperti pajak atas tanah, perhiasan, bangunan, dan warisan.
5. Pajak konsumsi
Pajak yang dibayarkan atas konsumsi dari suatu barang atau jasa. Pajak ini memiliki
banyak variasi, salah satunya untuk beberapa barang tertentu. Contohnya cukai atas
roko dan minuman keras.
Pajak juga bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam :

1. Pajak langsung
Pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan
dan tidak dapat dialihkan. Contohnya PPh, PBB, dan pajak kendaraan bermotor.
2. Pajak tidak langsung
Pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain sehingga pembayarannya
diwakilkan. Contohnya PPN, pajak bea masuk, dan pajak ekspor.

B. Tax Credit, Witholding, Refund


- Tax credit / kredit pajak yaitu jumlah pengurangan yang diperbolehkan bagi wajib
pajak dari pajak yang wajib diberikan kepada pemerintah melalui pengeluaran,
misalnya pada child care/perawatan anak.
- Bagi kebanyakan wajib pajak, pajak dikurangi dari pendapatan gaji atau upah mereka
ketika dihasilkan, proses yang dikenal dengan witholding. Witholding adalah
pemungutan pajak yang mengurangi gaji pekerja secara langsung.
- Refund adalah selisih/perbedaan antara jumlah yang dipungut dari gaji pekerja dan
pajak yang wajib disetor, dimana apabila yang dipotong lebih besar jumlahnya, maka
terjadi lebih bayar, dan oleh karena itu selisih tersebut dikembalikan kepada wajib
pajak.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 65
C. Marginal Tax Rate, Average Tax Rate
a) Marginal tax rate
- Persentase yang dibayarkan dalam pajak atas tambahan yang selanjutnya
dihasilkan.
- Misalnya di Indonesia dengan penghasilan kena pajak diantara Rp 0 sampai
dengan Rp 50.000.000 tarif pajaknya adalah 5%, namun untuk penghasilan kena
pajak di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 tarif pajaknya 15%.
b) Average tax rate
- Persentase yang dibayarkan dari total pendapatan yang dibayarkan dalam pajak,
dihitung berdasarkan rasio antara total pembayaran pajak dengan total
pendapatan (menurut tarif marjinal selama tahun tertentu)
- Misalnya, Gilang memiliki pendapatan kotor sebesar Rp 80.000.000 dan setelah
disesuaikan (dengan biaya jabatan dan pengurang-pengurang lainnya),
penghasilan kena pajaknya adalah sebesar Rp 60.000.000 (dan tidak ada kredit
pajak). Kemudian dihitung tiap tagihan pajaknya per pendapatan selama satu
tahun yaitu = (Rp 50.000.000 x 5%) + (Rp 10.000.000 x 15%) = Rp 4.000.000 .
Jumlah tersebut dihitung dari tarif marjinal (yang sebelumya telah diketahui) dari
masing-masing transaksi. Sehingga didapat tarif rata-rata dengan membagi
tagihan pajaknya dengan pendapatan kotor = (Rp 4.000.000 : Rp 8.000.000) = 5%.

D. Vertical Equity, Horizontal Equity


a) Vertical equity
- Sebuah prinsip dimana kelompok yang memiliki resource/sumber daya lebih
banyak (makin tinggi pendapatan, lebih tinggi kesejahteraannya, lebih tinggi
keuntungannya) harus membayar pajak lebih tinggi.
- Contohnya makin kaya seseorang, pajak yang dikenakan makin tinggi
b) Horizontal equity
- Prinsip dimana kelompok yang sejenis (memiliki potensi yang sama) aka
diperlakukan sama oleh sistem pajak walaupun mengambil keputusan ekonomi
yang berbeda
- Contohnya orang yang menyewa rumah dan membeli rumah dikenakan pajak
yang sama

E. Progresif, Proporsional, dan Regresif


a) Progresif
Sistem pajak dimana tarif pajak rata-rata efektif meningkat seiring dengan
pendapatan yang meningkat. Biasanya vertical equity menggunakan pajak ini.
b) Proporsional
Sistem pajak dimana tarif pajak rata-rata efektif tidak berubah berapapun
pendapatan yang diterima, jadi semua wajib pajak membayar proporsi atau
jumlah yang sama atas penghasilan yang mereka terima.
c) Degresif
Sistem pajak dimana tarif pajak rata-rata efektif menurun seiring dengan
meningkatnya pendapatan yang diterima.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 66
F. Haig-Simons Comprehensive Income
- Menurut Haig-Simons, sumber daya yang bisa dikenai pajak adalah kemampuan
membayar pajak individu/ability to pay.
- Kemampuan membayar ini sama dengan konsumsi tahunan individu/ potential annual
consumption, yaitu konsumsi total individu sepanjang tahun, ditambah dengan
kenaikan stok kekayaannya.
Kelebihan Haig-Simons Comprehensive Income Theory
1. Meningkatkan keadilan vertikal karena mereka yang memiliki lebih banyak sumber
daya, membayar pajak lebih banyak, meskipun mereka mendapatkan sumber daya
itu melalui saluran nontaxed seperti asuransi kesehatan pemberi kerja. Misalnya,
apabila Rey dan Rizky memiliki upah tunai yang sama,tetapi Rizky mempunyai
asuransi kesehatan (yang tentu saja termasuk dalam konsumsi tahunan Rian), maka
Rizky harus membayar pajak lebih banyak.
2. Meningkatkan keadilan horizontal karena menganggap orang-orang memiliki potensi
yang sama dan memperlakukan semua pendapatan secara sama, baik pendapatan
yang berasal dari saluran taxed maupun nontaxed.
Kekurangan Haig-Simons Comprehensive Income Theory:
1. Menentukan kekuatan seseorang untuk melakukan konsumsi adalah sulit untuk
dilakukan. Bisa jadi setiap orang tidak mempunyai potensi dan kekuatan yang sama,
misal: karena seseorang mengalami kerugian yang tidak diduga atau sakit.
2. Ada pengeluaran yang tidak bersifat konsumtif dan ada juga pengeluaran yang
berhubungan dengan konsumsi yang bersifat tidak pribadi, yang membuat
perhitungan pajak atasnya sulit dilakukan. Misal: seorang artis membeli gaun mahal,
ia bisa menganggapnya sebagai pengeluaran terkait pekerjaan dan
mengurangkannya dari pendapatan brutonya. Kita biasanya kesulitan dalam
menentukan apakah pengeluaran bersifat konsumtif atau produktif.

G. Marginal & Inframarginal Impact


1. Dampak marjinal adalah dampak dari suatu kebijakan pajak yang memengaruhi
perubahan perilaku.
2. Dampak inframarginal adalah dampak dari suatu kebijakan pajak yang tidak
memengaruhi perubahan perilaku.
Misalnya, pemerintah mensubsidi pajak terhadap pemberian amal
- Dampak marjinal: semakin banyak orang yang beramal.
- Dampak inframarjinal: orang-orang yang memang dermawan tetap beramal terlepas
disubsidi atau tidak (jadi, penerimaan pajak pemerintah akan berkurang dari yang
seharusnya).

H. Deduction vs Tax Credit


- Tax deductions atau pembebasan pajak memperbolehkan wajib pajak untuk
mengurangi taxable income mereka dalam jumlah tertentu (misalnya jumlah
pemberian amal ataupun deduksi bunga hipotek rumah). Oleh karena itu, deduksi
menrendahkan harga perilaku sebesar $(1-T) dimana T adalah marginal tax rate atau
tarif pajak marjinal.
- Sedangkan kredit pajak memperbolehkan wajib pajak untuk mengurangi jumlah pajak
yang wajib dibayar ke pemerintah dalam jumlah tertentu (misalnya jumlah yang
mereka habiskan untuk menitipkan anak mereka). Jika pengeluaran individu lebih kecil
dari pada jumlah kredit, maka kredit pajak merendahkan harga perilaku menjadi nol.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 67
I. Pertimbangan Efisiensi dan Keadilan
1. Untuk menentukan yang mana yang harus dipakai (antara deduction atau tax credit),
pemerintah harus mempertimbangkan dua hal yaitu pertimbangan efisiensi dan
pertimbangan keadilan.
2. Pertimbangan efisiensi
• Preferensi kebijakan bergantung pada:
a) Sifat dari kurva permintaan barang yang disubsidi
Untuk barang yang permintaannya elastis, akan lebih efisien apabila diberikan
kredit pajak.
b) Seberapa penting untuk meraih target minimal
Mungkin pemerintah ingin memberikan subsidi sebanyak mungkin karena tidak
ada target terkait barang subsidi tersebut (misal, subsidi pada amal) Namun bisa
juga pemerintah ingin memberikan subsidi hanya sebatas kebutuhan dasar saja,
karena ada target minimal yang harus dicapai terkait subsidi barang tersebut
(misal: subsidi ditargetkan untuk rumah susun sederhana, rumah biasa tidak
disubsidi)
3. Pertimbangan keadilan
- Atas dasar keadilan vertikal, kredit pajak lebih adil daripada pengurangan.
- Nilai pengurangan meningkat dengan tarif pajak seseorang, membuat
pengurangan ini bersifat regresif.
- Kredit pajak adalah progresif karena tersedia sama untuk semua pendapatan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 68
PERTEMUAN 13
DEFISIT DAN UTANG

1. Pengertian Defisit dan Utang


- Defisit adalah keadaan dimana pengeluaran melebihi pendapatan.
- Utang adalah jumlah total uang yang didapat dari berhutang dimana merupakan
jumlah defisit dari masa lalu (sifatnya kumulatif).
- Pada perhitungan defisit, pajak merupakan satu sumber dari pendapatan
pemerintah. Akan tetapi, saat pemerintah adalah debitur (pihak yang berhutang)
dan harga mengalami perubahan, maka real value dari utang mungkin merupakan
bagian penting dari pendapatan. Semakin tinggi inflasi, real value dari utang akan
menurun (simplenya karena uang sekarang lebih berharga nilainya dari masa
depan, jadinya karena adanya inflasi membuat nilai uang turun sehingga secara
tidak langsung kita membayar lebih banyak).
- Belanja sekarang adalah pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi di tahun
bersangkutan contohnya membayar gaji dan perawatan monumen.
- Belanja modal adalah pengeluaran terhadap barang yang tahan lama yang
menghasilkan layanan pada waktu yang lama juga, contohnya seperti bendungan,
stasiun radar, kapal induk.

2. Beban dari utang


1) Lerner’s view
- Asumsikan bahwa pemerintah meminjam uang dari penduduknya dari obligasi
disebutnya utang internal
- Menurut lerner, utang internal tidak membuat adanya beban untuk generasi
masa depan karena saling berhutang satu sama lain
- Saat utangnya lunas, ada transfer pendapatan dari penduduk yang tidak tidak
memegang obligasi kepada pihak yang memegang obligasi
- Ceritanya berbeda ketika negara meminjam ke negara lain untuk membiayai
belanja sekarang, disebutnya utang eksternal
- Utang eksternal menyebabkan adanya beban utang kepada generasi masa
depan, akan tetapi beban tersebut digunakan untuk membiayai akumulasi
modal yang kedepannya dapat digunakan untuk produktivitas

2) Overlapping generations model


- Sebuah model yang memperhitungkan fakta bahwa beberapa generasi yang
berebda dapat hidup berdampingan secara bersamaan.
- Model ini meunjukkan bagaimana beban utang bisa dipindahkan antar
generasi. Sehingga jika generasi sekarang memiliki utang, maka yang
membayarnya adalah generasi yang akan datang.
- Pemerintah dapat meningkatkan pajak dalam rangka untuk memberikan beban
kepada generasi yang sekarang juga.
- Generational accounting adalah metode untuk mengukur kebijakan fiskal dari
pemerintah yang memperhitungkan nilai sekarang dari semua pajak dan
manfaat yang diterima oleh anggota dari setiap generasi.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 69
3) Neoclassical model
- Model ini menekankan bahwa ketika pemerintah memulai suatu project,
didanai dari utang ataupun pajak, maka akan ada sumber daya yang dihapus
dari sektor privat.
- Untuk lebih jelas seperti ini, pembiayaan dari utang membuat generasi masa
depan dengan persediaan modal yang lebih sedikit, karena kurang produktif
dan mempunyai pendepatan riil yang lebih kecil
- Crowding-out hypothesis adalah ketika sektor publik memanfaatkan sumber
daya yang tersedia untuk investasi, investasi pada sektor swasta menjadi
crowd out.
- Crowding out disebabkan karena perubahan dalam suku bunga. Ketika
pemerintah meningkatkan permintaan kreditnya (pinjaman), tingkat suku
bunga menjadi naik, dalam beberapa waktu kemudian akan membuat investasi
sektor swasta juga semakin mahal dan lebih sedikit dilakukan. Akan tetapi
masih dapat dipengaruhi faktor lain seperti resesi, investasi yang menurun, dan
turunnya pendapatan akan pajak

4) Ricardian model
- Model ini mengatakan ketika pemerintah melakukan pinjaman, penduduk pada
generasi lama menyadari bahwa ahli waris (penerus) mereka akan menjadi
lebih buruk
- Hal ini dikarenakan generasi lama peduli akan kesejahteraan penerusnya dan
tidak ingin tingkat konsumsi keturunan mereka berkurang
- Cara mengantisipasinya yaitu generasi lama meningkatkan warisan mereka
dengan membayar tambahan pajak untuk generasi masa depan. Hasilnya
sebenarnya tidak ada yang berubah (kyk perasaan km sama doi kan? eyaa)
Setiap generasi akan mengkonsumsi jumlah yang sama seperti sebelum
pemerintah melakukan pinnjaman
- Akan tetapi pandangan ini terhadap pembiayaan pemerintah kurang relevan
karena informasi tentang implikasi defisit saat ini untuk pengenaan pajak di
masa depan sulit diperoleh. Hal ini dikarenakan tidak jelasnya besaran untuk
ukuran utang (mengingat utang yang dipinjam juga digunakan untuk berbagai
hal)

3. To Tax or To Borrow
Bagaimana memilih antara utang dan pajak adalah salah satu pertanyaan
fundamental di keuangan publik sehingga ada beberapa pendekatan untuk menjawab
pertanyaan ini :
1) Benefit-received principle
- Menyatakan bahwa penerima manfaat dari pengeluaran program pemerintah
harus membayar atas hal tersebut
- Dengan demikian, untuk meningkatkan program pemerintah untuk memberikan
manfaat di masa depan, sudah sepantasnya mengalihkan beban ke generasi
masa depan melalui pembayaran pinjaman
- Contohnya yaitu meminjam untuk membayar sekolah yang menguntungkan
para siswa dengan meningkatkan pendapatan mereka nanti di masa depan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 70
2) Intergenerational Equity
- Misalkan karena kemajuan teknologi, anak cucu kita akan lebih kaya daripada
kita sekarang.
- Jika masuk akal untuk mentransfer pendapatan dari orang kaya ke orang miskin
dalam satu generasi, mengapa kita tidak mentransfer pendapatan dari generasi
kaya ke generasi miskin?.
- Tentu saja jika di masa depan generasi diharapkan lebih miskin dari kita
(contohnya jika kenaikan harga sumber daya alam tertentu terjadi), maka logika
ini mengarah pada kesimpulan sebaliknya.

3) Efficiency Considerations
- Pertanyaannya adalah yang mana antara utang atau pembiayaan dari pajak
yang menghasilkan pembebanan berlebih yang lebih tinggi?.
- Kuncinya adalah menyadari bahwa setiap peningkatan dalam belanja
pemerintah harus dibiayai dari peningkatan pajak.
- Dengan pembiayaan dari pajak, satu pembayaran besar dilakukan pada saat
pengeluaran dilakukan.
- Dengan pembiayaan dari utang, banyak penerima pembayaran kecil dibiayai
dari waktu ke waktu bunga jatuh tempo pada utang.

- Grafik menunjukkan hubungan kuadratik antara pembebanan berlebih dan tarif


pajak. Pembebanan berlebih terkait dengan tarif pajak yang rendah t1 adalah x1
(pembiayaan oleh utang) dan pembebanan berlebih terkait dengan tarif pajak
yang tinggi t2 adalah x2 (pembiayaan oleh pajak). Maka, lebih baik dikenakan
pajak dua kali (maksudnya disini tuh bayar cicilan bunga gitu) pada tingkat t1
daripada sekali di tingkat t2, Implikasinya adalah bahwa pembiayaan dari utang
lebih efisien. Inget lagi konsep keupub yang dulu kalo, makin tinggi pajak, makin
besar dead-weight loss, makin tidak efisien.
- Argumen ini benar, tapi mengabaikan hal lain seperti meningkatkan utang berarti
mengurangi persediaan modal, sehingga membuat tambahan pembebanan
berlebih .
- Ada juga permasalahan crowding out. Menurut model ricardian, tidak ada crowding
out. Sehingga pajak hanya mendistorsi pilihan tenaga kerja dan pembiayaan utang
lebih unggul untuk alasan efisiensi. Namun jika crowding out terjadi, pembiayaan
pajak menjadi lebih menarik.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 71
4) Macroeconomic Considerations
- Analisis ini berasumsi terjadi di jangka pendek dimana adanya pengangguran.
- Saat pengangguran rendah, tambahan pengeluaran dari pemerintah akan
menyebabkan terjadinya inflasi, sehingga perlu menyedot sebagian daya beli
dari sektor swasta dengan meningkatkan pajak.
- Sebaliknya, ketika pengangguran tinggi, melakukan defisit adalah cara yang
bagus untuk menstimulasi permintaan. Pendekatan ini biasa diseut -
pembiayaan fungsional (menggunakan pajak dan defisit untuk menjaga
permintaan agregat di level yang tepat).

5) Moral and Political Considerations


- Beberapa pihak berpendapat bahwa antara pembiayaan dari pajak dan utang
adalah masalah moral.
- Moralitas menuntut pengendalian diri ; defisit adalah indikasi kurangnya
menahan diri, karena defisit tidak bermoral. Asumsi implisit tersebut
mengatakan bahwa utang tidak bermoral adalah fitur dari banyak diskusi politik
tentang topik tersebut.
- Menurut Milton Friedman, dengan sudut pandang konvensional bahwa tingkat
pengeluaran pemerintah tetap (terlepas defisit atau tidak), maka akan benar
bahwa meningkatkan pajak bisa mengurangi defisit. Tapi Friedman
mengatakan bahwa model yang lebih baik adalah pengeluaran pemerintah
tidak tetap - jika pemerintah mendapatkan banyak uang dari pajak, akan mudah
menghabiskan uangnya.
- “Apa yang sebenarnya ditentukan sebelumnya bukanlah pengeluaran tetapi
defisit yang dapat ditoleransi secara politis. Menaikkan pajak akan mengurangi
defisit yang ada dan pengeluaran akan naik untuk memulihkan defisit yang
dapat ditoleransi”.
- Strategi yang lebih baik untuk menahan pemerintah adalah memotong pajak
- Sangat sulit untuk menilai validitas teori pengeluaran pemerintah. Sementara
kita melihat pendekatan Friedman sebagai dugaan dan mengingatkan kita
betapa pentingnya untuk mempertimbangkan lingkungan politik saat membuat
rekomendasi kebijakan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 72
PERTEMUAN 14
APBN 2019 DAN 2020

Berikut perbandingan struktur APBN 2018, 2019, dan 2020

Keterangan 2018 2019 2020


Pemantapan
Pengelolaan
Mendukung
Fiskal untuk Adil, Sehat,
Tema Indonesia
Mengakselerasi dan Mandiri
Maju
Pertumbuhan
yang berkeadilan
Postur APBN 2018 2019 2020
A. PENDAPATAN NEGARA 1.894,7 2.165,10 2.233,20
I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 1.893,5 2.164,7 2.232,70
1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.618,1 1.786,4 1.865,70
2. PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK 276,4 378,3 367
II. PENERIMAAN HIBAH 1,2 0,4 0,5
B. BELANJA NEGARA 2.220,70 2.461,1 2.540,40
I. BELANJA PEMERINTAH
PUSAT 1.454,50 1.634,30 1.683,50
1. Belanja K/L 847,4 855,4 909,6
2. Belanja Non K/L 607,1 778,9 773,9
II. TRANSFER KE DAERAH DAN
DANA DESA 766,2 826,8 856,9
1. Transfer ke Daerah 706,2 756,8 784,9
2. Dana Desa 60 70 72
C. KESEIMBANGAN PRIMER -87,3 -20,1 -12,012
D. SURPLUS/ (DEFISIT)
ANGGARAN (A-B) -325,9 -296 -307,2
% Surplus/ (Defisit) Anggaran
terhadap PDB -2,19 -1,84 -1,76
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 325,9 296 307,2
I. PEMBIAYAAN UTANG 399,2 359,3 351,9
II. PEMBIAYAAN INVESTASI -65,7 -75,9 -74,2
III. PEMBERIAN PINJAMAN -6,7 -2,4 5,2
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN -1,1 0 -0,6
V. PEMBIAYAAN LAINNYA 0,2 15 25

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 73
APBN 2019

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 74
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 75
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 76
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 77
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 78
APBN 2020

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 79
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 80
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 81

Anda mungkin juga menyukai