Anda di halaman 1dari 4

BODY MOVEMENT/BODY MECHANIC

1. Definisi
Body mechanic merupakan penggunaan tubuh yang efisien,
terkoordinir, dan aman untuk menghasilkan pergerakan dan
mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.
Istilah body mechanic pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan efesiensi pergerakan tubuh seseorang yang
digunakan untuk memindahkan tubuh orang lain atau benda.

2. Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu:


a. Body  Aligement (postur tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam
hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
b. Balance/Keseimbangan
Keimbangan tergantung pada interaksi antara pusat
gravity, line gravity dan base of support.
c. Coordinated Body Movement (gerakan tubuh yang
terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi
muskuloskeletal dan sistem syaraf.

3. Tujuan Mobilisasi
a. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
b. Mencegah terjadinya trauma
c. Mempertahankan tingkat kesehatan
d. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari-hari
e. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
N NILAI
PERSIAPAN
O 1 2 3
1 Persiapan Perawat: menempatkan posisi dekat dengan
pasien/klien
2. Posisikan tangan perawat pada bahu dan pantat pasien
3. Angkat/Tarik tubuh pasien ke dalam posisi miring
4. Taruh handuk yang digulung pada bagian bawah
kepala serta leher
5. Posisikan bahu bawah dengan fleksi sedikit dengan
sedikit doyong ke depan
6. Letakkan bantal empuk pada bagian bawah tangan
7. Letakkan bantal keras keras untuk menstabilkan
punggung pasien
8. Tambahkan dua bantal pada bagian kiri dan kanan kaki
pasien dengan posisi semi fleksi pada sebelah kanan
atas
Posisi Prone
1 Membantu klien saat telungkup
2 Hadapkan posisi kepala klien pada satu sisi, letakkan
bantal kecil dibawah kepala tidak sampai bahu
Letakkan bantal kecil pada bagian bawah perut dari
3 diafragma hingga Crista Iliaca
Letak bantal pada kaki bagian bawah dari lutut hingga
4 tumit
JUMLAH TOTAL
4. Jenis-jenis body movement
a. Posisi terlentang (supinasi)
1) Definisi
Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring
terlentang dengan kepala dan bahusedikit elevasi menggunakan
bantal.
2) Tujuan
a) Untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi
spinal
b) Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian
posisi pronasi yang tidak tepat
3) Peralatan
a) Tempat tidur 
b) Bantal angin
c) Gulungan handuk
d) Footboard
e) Sarung tangan (bila diperlukan)
4) Prosedur kerja
NILAI
NO Kegiata
1 2 3
a) Cuci tangan dan gunakan sarung
tangan bila diperlukan
b) Baringkan klien terlentang mendatar
ditengah tempat tidur.
c) Menyiapkan klien untuk  posisi yang
tepat
d) Metakkan bantal dibawah kepala,
leher dan bahu klien.
e) Mempertahankan body alignment
yang benar dan mencegah kontraktur
fleksi pada vertebra cervical
f) Letakkan bantal kecil dibawah
punggung pada kurva lumbal, jika ada
celah disana.
Bantal akan menyangga kurva lumbal
dan mencegah terjadinya fleksi
lumbal
g) Letakkan bantal dibawah kaki mulai
dari lutut sampai  tumit
h) Memberikan landasan yang lebar,
lembut dan fleksibel, mencegah
ketidaknyamanan dari adanya
hiperektensi lututdan tekanan pada
tumit
i) Topang telapak kaki klien dengan
menggunakan footboard. 
j) Mempertahankan telapak kaki dorso
fleksi, mengurangi resiko foot-droop.
 Jika klien tidak sadar atau
mengalami paralise pada
ekstremitas atas, maka elevasikan
tangan dan lengan bawah (bukan
lengan atas) dengan menggunakan
bantal.
 Posisi ini mencegah terjadinya
edema dan memberikan
kenyamanan. Bantal tidak
diberikan padalengan atas karena
dapat menyebabkan fleksi bahu.
k) Lepaskan sarung tangan dan cuci
tangan
l) Rapikan alat dan dokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH TOTAL

Keterangan:
1 = dilakukan hanya point penting
2 = dilakukan tetapi kurang sempurna
3 = dilakukan dengan sempurna
* = harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai