Anda di halaman 1dari 45

BAHAN KIMIA INDUSTRI UNGGUL

METANOL
TOLUENA
ASAM KLORIDA
ETILEN OKSIDA

MAKALAH
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Proses Industri Kimia

Disusun oleh:
Kelompok 8
Panji Widya Nugraha 2008620002
Ignatius Edwin 2008620028
Okky Kusumo Indradi 2008620044
Yandi Junaidi 2008620064
Putra Bagus Kusuma 2008620110

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2010
BAHAN KIMIA INDUSTRI UNGGUL
METANOL
TOLUENA
ASAM KLORIDA
ETILEN OKSIDA

Disusun oleh:
Kelompok 8
Panji Widya Nugraha 2008620002

Ignatius Edwin 2008620028

Okky Kusumo Indradi 2008620044

Yandi Junaidi 2008620064

Putra Bagus Kusuma 2008620110

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2010
ABSTRAKSI

Dalam makalah ini kami membahas beberapa bahan kimia industri unggulan.
Dalam hal ini kami membahas senyawa metanol, toluene, asam klorida dan etilen
oksida. Konteks yang kami bahas menyangkut deskripsi bahan baku, sifat fisika dan
kimia, proses produksi, jenis dan manfaat produk yang dihasikan dari bahan baku
senyawa tersebut.
Deskripsi bahan baku yang kami bahas menyangkut nama senyawa, struktur
senyawa, sejarah bahan baku, reaksi pembentukan bahan baku. Sifat fisika dan kimia
yang kami bahas meliputi titik leleh, titik didih, suhu kritis, ambang bau,berat jenis
cairan dan gas, kelarutan, dan sifat dari bahan baku tersebut.
Proses produksi pembuatan dari bahan baku menjadi produk meliputi sintesis
gas alam, oksidasi senyawa tertentu dan reaksi antara dua senyawa murni. Selain itu
dibahas juga reaksi – reaksi kimia yang terlibat dalam proses produksi. Terakhir, jenis
dan manfaat produk yang dibahas menyangkut kebutuhan produksi dari pabrik yang
membutuhkan.
Kesimpulan dari makalah ini antara lain, kita, mahasiswa dapat mengetahui
bahwa suatu bahan kimia industri unggulan dapat menghasilkan berbagai jenis produk
yang dapat dijadikan kebutuhan sehari – hari.
METANOL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Bahan Baku Pembuatan Metanol


Metanol (atau metil alkohol) merupakan bentuk dari alkohol yang paling
sederhana, yang rumus kimia nya dinyatakan sebagai CH 3 OH. Bila digambarkan
strukur molekulnya, metanol berbentuk sebagai berikut :

Senyawa ini dibuat dengan menggunakan bahan baku syngas (synthetic gas)
yang merupakan campuran antara karbon monoksida dengan hidrogen. Synthetic gas
sendiri merupakan produk yang dibuat dari bahan baku gas metana (CH 4 ) yang
diperoleh dari gas alam. Pembuatan syngas ini dilakukan pada temperatur tinggi
(sekitar 850oC) dan pada tekanan sekitar 40MPa, dimana metana direaksikan dengan
uap air untuk membentuk CO dan H 2 . Reaksi nya adalah sebagai berikut :
CH 4 + H 2 O → CO + 3 H 2
Reaksi diatas ini umum disebut sebagai reaksi steam-methane-reforming atau
SMR yang berlangsung secara endotermik. Untuk membentuk syngas, metana juga
dapat dioksidasi parsial dengan reaksi sebagai berikut :
2 CH 4 + O 2 → 2 CO + 4 H 2
Kebalikan dari reaksi SMR, reaksi ini bersifat eksotermis, dan panas yang
dihasilkan dari reaksi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas pada reaksi
SMR tersebut, dimana gabungan dari kedua reaksi ini disebut dengan autothermal
reforming. Ratio antara CO dan H 2 dapat diatur sedemikian rupa supaya memenuhi
kebutuhan stoikiometrik reaksinya untuk membentuk methanol dengan menggunakan
water-gas shift reaction yang reaksinya adalah sebagai berikut :
CO + H 2 O → CO 2 + H 2
Gas CO dan H 2 kemudian digunakan untuk mensintesis methanol dengan
bantuan katalis yang umumnya berupa tembaga, zink oxide, ataupun alumina. Reaksi
kimia yang terlibat adalah sebagai berikut :
CO + 2 H 2 → CH 3 OH
Reaksi diatas berlangsung pada 478 K hingga 523 K dan pada tekanan 60
hingga 70 atm. Dari reaksi diatas, masih akan terdapat hidrogen yang bersisa yang
dapat dimanfaatkan untuk menambah jumlah produksi metanol, yakni dengan cara
meginjeksikan karbondioksida ke dalam reaktor tersebut agar dapat berlangsung
reaksi :
CO 2 + 3 H 2 → CH 3 OH + H 2 O
Skema rangkaian prosedur pembuatan methanol dari syngas bila digambarkan,
lebih kurang akan berbentuk sebagai berikut :

1.2. Sifat – Sifat Fisika dan Kimia Metanol


Metanol mempunyai sifat fisika dan kimia sebagai berikut :
Titik Leleh : -97,8 oC
Titik Didih : 64.7 oC
Tekanan Uap : 100 mmHg (21.2oC)
Berat Jenis Cairan : 0.81 (dengan referensi berat jenis air = 1)
Berat Jenis Uap : 1.1 (dengan referensi berat jenis udara = 1)
Kelarutan :
1. Mudah untuk larut dalam air dalam segala perbandingan.
2. Dapat larut dalam eter, benzene, dan keton.
Sifat-sifat lainnya :
1. Mudah terbakar 3. Berwarna bening
2. Beracun
BAB II
PRODUK DARI METANOL

2.1 Jenis dan Manfaat Produk


2.1.1 Proses Pembuatan Metanol
Proses pembuatan methanol:
1. Gas CO2 yang didapat dari side produk pengolahan batu bara dikompresi
sehingga didapatkan gas dengan kemurnian yang lebih tinngi
2. Gas kemudian disimpan Spherical tekanan tinggi (15atm) serta suhu
dipertahankan 30°C dan diharapkan masih dalam fase gas. Penyimpanan bahan
baku lebih baik menggunakan tanki sehingga didapatkan volume yang lebih
besar.
3. Gas direaksikan dengan menggunakan reactor fixed bed multi tube dengan
aliran co current (aliran searah) dimana pendingin berada diluar tube. Proses ini
bersifat eksotermis maka digunakan refrigerant sebagai media pendingin pada
reactor. Hal ini dimaksudkan agar untuk menjaga suhu kondisi operasi tetap
terkontrol dengan baik sehingga dapat menghasilkan produk dengan optimal.
Produk keluar ke atas berupa gas kemudian masuk kondensor untuk diubah
fasenya menjadi cair.(Dengan menggunakan pendingin air)
Dimana pada reactor( kondisi operasi) adalah:
Suhu masuk : 493 K
Suhu keluar : 543 K
Tekanan Reaktor : 50 atm
Suhu Reaktor : 200-400˚ C
Katalis : ZnO dan Cr2O3
4. Pemisahan dilakukan dalam flash drum, Flashdrum (flash drum tekanan tinggi)
disini akan dipisahkan antara fase gas dan cairnya. Fraksi gas yang merupakan
sisa H 2 dan CO 2 akan dikembalikan untuk di recycle sebagai bahan baku.
5. Hasil berupa methanol akan larut dalam air sehingga gas-gas terikut akan keluar
menembus air, adapun zat lain yang larut dalam air akan dapat dipisahkan pada
proses selanjutnya dan akan dihasilkan crude methanol alkan dialirkan ke dalam
intermediate tank.
6. Proses purifikasi (pemurnian) menggunakan menara destilasi digunakan reboiler
dan kondensor. Reboiler sebagai pemanas menggunakan steam, sedangkan
kondensor sebagai pendingin menggunakan air dengan tujuan memisahkan
˚C, dan
antara methanol dan air dengan kemurnian 99,85%, suhu masuk 114
tekanan 1,7atm.

2.1.2 Metanol Sebagai Bahan Bakar


Produk metanol sendiri memiliki berbagai macam kegunaan, salah satunya
adalah sebagai bahan bakar. Proses pembuatan metanol sebagai bahan bakar disebut
reaksi MTG (metanol to gasoline). Proses ini melibatkan 3 tahap, yakni petrol
synthesis, distilasi, dan juga penanganan petrol berat.
Pada proses petrol synthesis, metanol dipanaskan dan diuapkan hingga
menjadi superheated pada temperatur (300-320oC), dan dimasukkan dalam reaktor
yang berisi katalis alumina dimana akan terjadi reaksi sebagai berikut :
2CH 3 OH → CH 3 OCH 3 + H 2 O
Campuran diatas kemudian dimasukkan dalam reaktor lain (reaktor synthesis
gasoline) yang berisi katalis ZSM-5 bersamaan dengan umpan lain berupa recycle
gas. Proses recycling gas ini dibutuhkan untuk menurunkan panas reaksi yang timbul
pada reaktor sehingga dapat menjaga temperatur cenderung konstan. Setelah proses
lama beralngsung, katalis ZSM-5 ini akan mengalami deaktivasi pusat aktif karena
menumpuknya karbon pada pori katalis, sehingga katalis perlu diregenerasi.
ZSM-5 merupakan katalis heterogen dengan bahan Zeolit, yang merupakan
zeolit aminosilika. ZSM-5 ini banyak digunakan pada industri konversi hidrokarbon.
Katalis ini diproduksi oleh perusahaan Mobil Oil. Katalis ini umumnya bekerja pada
suasana asam. Karena menggunakan katalis ZSM-5 yang diproduksi oleh Mobil Oil,
maka proses ini seringkali disebut proses Mobil MTG. Struktur katalis ini lebih
kurang sebagai berikut :
Produk keluaran dari reaktor ini didinginkan terlebih dahulu sebelum
dikelompokkan menjadi gas yang akan di recycle, air, dan juga berbagai macam
hidrokarbon yang dapat diubah menjadi berbagai macam produk bahan bakar, yang
akan dipisahkan menjadi produk tersendiri berdasarkan teknik pemisahan distilasi
(melalui fraksionasi hidrokarbon).
Gambaran mengenai skema proses MTG kurang lebih sebagai berikut :
2.1.3 Kegunaan Metanol Lainnya
Selain digunakan sebagai bahan bakar, methanol juga memiliki berbagai macam
kegunaan lainnya, antara lain :
1. Metanol digunakan sebagai pelarut, dan juga dapat dipakai sebagai pencegah
terjadinya pembekuan (antifreeze) pada perpipaan.
2. Digunakan untuk pengolahan limbah dimana methanol digunakan oleh bakteri
untuk mengkonversi nitrat menjadi nitrogen untuk mencegah terjadinya
denitrifikasi.
3. Digunakan sebagai bahan bakar roket selama Perang Dunia II oleh Jerman,
nama roket yang menggunakan methanol sebagai bahan bakar ini antara lain M-
Stoff.
4. Digunakan sebagai cairan pendingin pada kendaraan bermotor pada sekitar
tahun 1900-an.
5. Metanol dapat digunakan sebagai bahan aditif pada mesin diesel dimana
methanol diinjeksikan dalam mesin untuk meningkatkan energi yang dihasilkan
mesin dan mengurangi temperatur gas buang.
BAB III
KESIMPULAN

1. Metanol didapat dari proses sintesis gas monoksida dengan gas hidrogen.
2. Pemanfaatan methanol sangatlah luas, bila digambarkan berbagai macam
pemanfaatan methanol, akan menjadi seperti berikut :
BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah mengenai metanol yang kami buat. Makalah metanol ini
telah memaparkan hal-hal menyangkut bahan baku pembuatan metanol, sifat-sifat
kimia dan fisika senyawa. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa mengenai salah satu bahan industri unggulan ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

A Moulijn, Jacob; Makkee,Michiel; Van Diepen, Annelies. Chemical Process


Technology. 2001. New York : John Wiley & Sons Ltd.
Austin, George T. Shreve’s Chemical Process Industries 5th ed. 1984. New York :
Mc-Graw Hill.
Imamkhasani, Soemanto, Dr. Material Safety Data Sheet (MSDS) – Lembar Data
Keselamatan bahan Vol. I. 1999. Puslitbang Kimia Terapan – LIPI.
TOLUENA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Toluena


Toluena adalah senyawa jernih,bahan cairan yang mudah terbakar dan dapat
jadi pemicu munculnya api. Toluena adalah salah satu bahan kimia yang mendunia
dan dibutuhkan. Setiap tahunnya toluena biasa diproduksi hingga jutaan ton.
Toluena biasanya terkandung secara alami pada crude oil dan dibuat dari
proses refining minyak menjadi petrol dan produk lainnya.

1.2 Sifat – Sifat Fisika dan Kimia Toluena


Toluena mempunyai sifat fisika dan kimia sebagai berikut :
Titik leleh : -95oC
Titik didih : 110.6oC
Tekanan uap : 22 mmHg (20oC)
Berat jenis cairan : 0.866 (20oC)
Berat jenis uap : 3.1 (udara = 1)
Larut dalam pelarut organic (kloroform, heksan)

Toluena dalam jumlah yang kecil tidak terlalu berbahaya ketika ikut terhirup
dengan udara ke dalam saluran pernafasan. Kebanyakan toluena yang menjadi gas ini
berasal dari emisi kendaraan bermotor yang dilepas ke udara dan sisa pembakaran
bahan bakar pesawat. Merokok juga dapat meningkatkan konsentrasi toluena.
Penelitian mengenai toluena dapat juga membahayakan jiwa sang peneliti jika
tidak dengan hati-hati ditangani. Pada beberapa tingkat dan level yang lebih tinggi
dari level standar, toluena dapat menyebabkan beberapa dampak antara lain:
• Jika orang terhirup toluena, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pernafasan
hingga membuat suplai oksigen ke otak dan bagian-bagian tubuh lain terhambat.
• Dapat menyebabkan iritasi mata
• Dapat menyebabkan radang tenggorokan
• Menyebabkan gangguan pada paru-paru
• Tertelan toluena dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan sakit pada perut.
• Dapat menyebabkan pusing,sakit kepala,kepala berkunang-kunang, pandangan
berbayang, keseimbangan tubuh berkurang
• Gangguan pada otak yang menyebabkan kehilangan memori dan rusaknya saraf
otak
• Jika terhirup dalam jumlah yang banyak dan secara cepat dapat merusak sistem
saraf
• Menyebabkan masalah hati (lever).
• Menyebabkan koma
• Kadang-kadang jika dalam kandungan yang terlalu banyak dan berbahaya dapat
menyebabkan kematian.
• Pada ibu hamil, jika toluena terkonsumsi dalam jumlah yang banyak seperti pada
penggunaannya sebagai obat bius,maka ada kemungkinan bayi tersebut akan lahir
cacat dan mungkin beberapa organ tidak bekerja dengan baik.
BAB II
PRODUK DARI TOLUENA

2.1 Jenis dan Manfaat Produk


2.1.1 Reaksi Pembentukan Toluena
Ada tiga tingkatan dari Toluena:
1.Toluena yang memiliki nilai kemurnian 99+%
2.Toluena yang memiliki tingkat kemurnian 98,5-99%. Toluena dalam golongan ini
sering dipakai untuk membuat nitro Toluena,tetapi sekarang kebanyakan digunakan
sebagai pelarut murni.
3.Toluena yang memiliki tingkat kemurnian di bawah 96%. Toluena ini biasa
digunakan untuk campuran bahan bakar dan cadangan laju umpan pada reactor
industri.

Reaksi pembentukan Toluena:


1.Toluena dapat dibentuk dari reaksi antara substitusi golongan kloroalkana
dengan senyawa grup metil.
Biasanya bahan yang digunakan adalah benzene dengan katalis AlCl 3
CH 3 Cl + AlCl 3 → CH 3 + + AlCl 4 -
C 6 H 5 H + CH 3 + + AlCl 4 - → C 6 H 5 CH 3 + HCl + AlCl 3

Katalis yang bisa digunakan untuk menggantikan posisi AlCl 3 antara lain
AlCl 3 > SbCl 3 > SnCl 4 > BF 3 > ZnCl 2 > HgCl 2
Dengan catatan keberhasilan pembentukan reaksi bergantung pada kereaktifan dari
katalis dan reaktan. Tingkat kereaktifan yang semakin tinggi akan membuat Toluena
semakin mudah tertentu.

2. Toluena dapat dibentuk dari Reaksi wurtz fittig

Reaksi wurtz-Fittig adalah reaksi antara aril halide dengan alkil halide dengan bantuan
logam Sodium untuk memberika substitusi senyawa aromatic
Ketika bromobenzena dan metal bromide direaksikan dengan Natrium dalam pelarut
eter maka akan dihasilkan Toluena.

3.Pembentukan Toluena dari Toluic acid dengan cara dekarboksilasi


Ketika garam natrium dari Toluic acid (o-,m-,p-) dipanaskan dengan senyawa basa
maka dihasilkan Toluena.
C 6 H 4 CH 3 COONa (sodium toluate) + NaOH → C 6 H 5 CH 3 (toluena) + Na 2 CO 3

4. Pembentukan Toluena dari Cresol


Ketika Cresol (o-,m-,p-) dicampur dengan serbukan zinc maka reaksinya akan
menghasilkan Toluena.
C 6 H 4 CH 3 OH (cresol) + Zn → C 6 H 5 CH 3 (toluena) + ZnO

5.Pembentukan Toluena dari asam toluena sulfonat


Reaksi ini terjadi ketika asam toluena sulfonat dipanaskan dalam superheated steam
atau dengan HCl,hasil reaksinya akan didapatkan Toluena.
CH 3 C 6 H 4 SO 3 H (toluenasulfonic acid) + HOH (steam) → C 6 H 5 CH 3 (toluena) +
H 2 SO 4

6. Pembentukan Toluena dari Toluidine


Toluidine awalnya direaksikan dengan Natium nitrit dengan HCl pada temperature
rendah. Hasil antaranya berupa diazonium. Diazonium kemudian dipanaskan dengan
alkaline SnCl 2 . Reaksi ini akan menghasilkan Toluena.

7.Pembentukan Toluena dengan reagen Grignard


Ketika Fenil Magnesium Bromida direaksikan dengan metal bromide,maka akan
dihasilkan Toluena.

8.Pembentukan toluena dari senyawa keton aromatic


Masih menggunakan reaksi Friedel-Crafts, ketika asam klorida direaksikan dengan
senyawa aromatik hidrokarbon di dalam katalis AlCl 3 , campurannya akan
menghasilkan senyawa keton aromatic. Keton kemudian direduksi menggunakan zinc
dan HCl yang konsentrasinya tinggi sehingga dihasilkan Toluena.
C 6 H 6 + ClCOCH 3 → C 6 H 5 COCH 3 (acetophenone) + HCl
C 6 H 5 COCH 3 + 4H → C 6 H 5 CH 2 CH 3 (ethyl benzene)
Biasanya metode ini persentase menghasilkan Toluena lebih kecil karena harus
bersaing dengan konsentrat lainnya, reaksi ini sebenarnya lebih mengarah baik pada
pembentukan etil benzena

2.1.2 Diagram Alir Proses Pembuatan Toluena


2.1.3 Produk Hasil Toluena
No Nama Produk Manfaat Pabrik
Sebagai pelarut alami
1. Solvent atau buatan untuk Pabrik Solvent,PERTAMINA,
bahan kimia lainnya
Sebagai bahan
2 pewarna cat/bahan pewarna Pabrik Indosemas
lainnya
Menaikkan angka
3. Octane booster oktan pada bahan Pertamina
bakar
Sebagai bahan
Antiseptik kandungan untuk
4 PT.Afiat Pharmaceutical Industry
Luka membuat luka menjadi
steril
Sebagai sel
5 RPE Biasa digunakan di rumah sakit
fotoreseptor retina
Toluena di
6 Larutan pembersih Pabrik plastic
isosianat
Sebagai minyak
7 Lubrizol Dow Chemical industry
pelumas
Sebagai pewarna
8 Packaging ink menarik untuk INX International Ink Co
membungkus sesuatu
Sebagai bahan untuk
Architectural
9 menambah perkakas Praxair International Co
coatings
dan perabot rumah
Bahan bakar pesawat
10 Avtur/Avigas Monsana corporation
terbang
Digunakan pada
11 Fenol pembersihan gigi atau PT Asam sintaldehid
dokter gigi
12 Paint Thinners Pembersih cat PT Syntax del
Polyvinil
13 Zat pembuat lem Ashland industry,pabrik lem
acetate
Pabrik pemurnian dan pembersihan bahan
14 Synthetic resin Sebagai penukar ion
kimia
Surface
Sebagai pembersih
15 cleaner Cox pure industry
lantai
( aerosol )
Pelapis dinding dan
16 Wall covering PT deluxe pentalite
cat
Water proofing Melindungi bahan dari
17 PT Indomax
compound terpaan air agar awer
18 Kutex Pembersih kuku PT Indo farma

2.1.4 Kegunaan Toluena Lainnya


Toluena juga dapat digunakan sebagai pelarut, tetapi kegunaan toluena sebagai
pelarut semakin ditinggalkan karena efek lingkungan dan regulasi kesehatan yang
kurang baik dari emisi sisa pelarut tersebut,walaupun Toluena adalah salah satu
contoh pelarut yang memiliki kualitas yang cukup tinggi dimana kemurnian toluena
dalam dunia industri cukup tinggi dan sangat berguna dalam berbagai
penelitian.Contoh industri kimia lain yang menggunakan Toluena adalah phenol,
caprolactam, nitrobenzene, asam benzoate dan benzyl klorida. Pada industri non
kimia, toluena digunakan dalam jumlah yang cukup besar sebagai peningkat bilangan
oktan pada bahan bakar tetapi kebanyakan dari toluena tersebut nantinya dibuang
setelah melewati tahap refinery.
BAB III
KESIMPULAN

1. Toluena merupakan senyawa kimia berbahaya yang berwujud cairan dan mudah
terbakar.
2. Dalam kegunaan di dunia industri, peranan toluena terletak pada fungsinya
sebagai pelarut suatu zat, tetapi menghasilkan emisi yang merugikan.
3. Walaupun banyak hal-hal yang menyebabkan kerugian pada penyalahgunaan
penanganan toluena, toluena tidak tergolong senyawa karsinogenik.
BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah mengenai Toluene yang kami buat. Makalah toluene ini
telah memaparkan hal-hal menyangkut bahan baku pembuatan toluene, sifat-sifat
kimia dan fisika senyawa. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa mengenai salah satu bahan industri unggulan ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

A Moulijn, Jacob; Makkee,Michiel; Van Diepen, Annelies. Chemical Process


Technology. 2001. New York : John Wiley & Sons Ltd.
Austin, George T. Shreve’s Chemical Process Industries 5th ed. 1984. New York :
Mc-Graw Hill.
Imamkhasani, Soemanto, Dr. Material Safety Data Sheet (MSDS) – Lembar Data
Keselamatan bahan Vol. I. 1999. Puslitbang Kimia Terapan – LIPI.
en.wikipedia.org/wiki/Toluene
www.icis.com/v2/chemicals/9076551/toluene/process.htm
www.scribd.com/doc/.../Toluene-and-Benzoic-Acid-Production
archivos.labcontrol.cl/HYSYS_DOCUS/SimpleTolueneHYSYS.doc
www.chemguide.co.uk/organicprops/arenes/fc.html
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1008235/
ASAM KLORIDA
BAB I
PENDAHULUAN

Hidrogen klorida (hydrogen chloride) ditemukan pada abad ke 15 oleh


Basilius Valentinius. Produksi dari asam klorida dimulai di Inggris ketika legislatif
memperbolehkan hasil pembuangan dari pabrik asam klorida. Proses pembuatan asam
klorida pada saat itu menggunakan proses Leblanc yang berguna dalam pembuatan
soda ash untuk mengabsorb limbah hidrogen klorida di dalam air.
Asam klorida berwujud gas pada temperatur dan tekanan ruangan. Dalam
bentuk larutan dapat dikenal dengan hydrochloric acid dan jika larutan asam klorida
dalam kualitas commercial atau nama dagang sering disebut dengan muriatic acid.
Jenis asam klorida yang umum dipakai yaitu 18oBé (1,142 sp gr) atau 27,9% HCl, 20
o
Bé (1,160 sp gr) atau 31,5% HCl, dan 22 oBé (1,179 sp gr) atau 35,2% HCl.
Asam klorida dapat diperoleh dari by-product atau produk samping dari
klorinasi dari aromatic dan alifatik hidrokarbon dengan mereaksikan garam dan asam
sulfat dari pembakaran hidrogen dan chlorine.

Asam klorida mempunyai sifat fisika dan kimia sebagai berikut :

Titik leleh : -144.8oC (gas) ; -25.4oC (39.17% b/b)


Titik didih : -85oC (gas) ; 109oC (azeotrop, 20.22%)
Berat jenis : 1.05 (15oC, 10.17% b/b)
Berat jenis uap : 1.268 (udara = 1)
Batas bau : 1 – 35 ppm
Kelarutan dalam air : 82.3 gr/100ml (0oC)
BAB II
PRODUK DARI ASAM KLORIDA

2.1. Jenis dan Manfaat Produk


Industri pengguna asam klorida yang terbesar yaitu industri metal, kimia,
makanan, dan petroleum. Industri metal diperkirakan memakai asam klorida sebesar
47%. Dan persentase penggunaan asam klorida selain industri metal yaitu industri
kimia dan farmasi sebesar 33%, industry pengolahan makanan 7%, industri petroleum
sebesar 6% dan industri lainnya sebesar 7%. Asam klorida yang digunakan di industry
rata – rata berwujud gas, hal ini mempermudah terjadinya reaksi
Penggunaan utama dari asam klorida (HCl) yaitu dalam steel pickling
(pembersihan permukaan besi pada pabrik). Pada tahun 1963 hampir semua besi
diasamkan dengan asam sulfat. Asam klorida kemudian digunakan karena bereaksi
lebih cepat daripada asam sulfat, sehingga sampai sekarang digunakan untuk coating
dan plating.
Jenis produk yang dihasilkan oleh HCl antara lain cairan pembersih rumah
tangga, produksi gelatin, soda kostik (NaOH), penyamakan kulit hewan, dan bahan
baku pembuatan plastik.
2.1.1 Diagram Alir Pembuatan Asam Klorida
2.1.2 Reaksi dan Cara Kerja Pembuatan Asam Klorida
Reaksi yang terjadi selama proses pembuatan HCl yaitu :
C 6 H 6 + Cl 2 → C 6 H 5 Cl + HCl
Benzene Chlorobenzene
Prosedur dari pembuatan asam klorida (HCl) yaitu : absorpsi dari hydrogen
chloride di dalam air. Reaksi dari klorinasi yaitu C 6 H 6 + Cl 2 → C 6 H 5 Cl + HCl.
Sejak klorinasi dari alifatik dan hidrokarbon aromatik memproduksi panas dalam
jumlah yang sangat banyak, sehingga dibutuhkan pengaturan temperatur dari reaksi
tersebut. Apabila panas tersebut berlebihan akan menyebabkan efisiensi dari absorber
menurun.
Proses sintetik menghasilkan asam klorida dengan membakar klorin dengan
hidrogen. Kemurnian dari asam bergantung terhadap kemurnian dari hidrogen dan
klorin. Yang dimana gas tersebut tersedia dalam bentuk yang sangat murni dari
produk samping (by-product) dari proses elektrolisis dari proses pembuatan soda
kostik. Metode sintetis ini menghasilkan hidrogen klorida (hydrogen chloride) dari
semua proses.
Reaksi antara hidrogen dan klorin merupakan reaksi eksotermik dan sangat
spontan. Reaksi kesetimbangan tersebut terdiri atas 4% volume klorin. Ketika gas
tersebut didinginkan, gas klorin dan hidrogen bereaksi sangat cepat dan pada saat
mencapai temperatur 200oC gas tersebut berwujud HCl yang murni. Dengan
mengontrol kondisi hasil produk, dapat dihasilkan gas 99% HCl. Gas asam klorida
kemudian di murnikan dengan mengabsorb air di dalam tantalum atau impervious
graphite absorber. Larutan yang encer tersebut dimasukkan ke stripper dan
dikontakkan dengan hidrogen klorida (hydrogen chloride) pada tekanan yang rendah.
Sehingga menghasilkan gas hidrogen klorida (hydrogen chloride) dengan kadar
99.5% hidrogen klorida (HCl) yang didinginkan pada suhu -12oC. Hidrogen klorida
anhidrat dalam jumlah yang banyak dibutuhkan untuk membuat methyl klorida, etil
klorida, vinyl klorida, dan komponen lainnya.
Asam klorida (hydrochloric acid) merupakan senyawa yang bersifat korosif
untuk sebagian besar besi, dan dibutuhkan pemilihan material yang baik untuk
membuat pabrik asam klorida.
2.1.3 Alat dan Mesin yang digunakan dalam Pembuatan Asam Klorida
Alat dan mesin yang digunakan dalam pembuatan dan penghasilan asam
klorida yaitu chlorine combustion furnace, diabon bursting disk, pilot light, gas
cooler, dan safety shut down.
BAB III
KESIMPULAN

- Asam klorida memiliki manfaat yang cukup banyak dan efektif bagi kehidupan dan
kebutuhan manusia
- Pada konsentrasi ( kepekatan tinggi ) dan kondisi tertentu, pengolahan asam klorida
harus diawasi dengan ketat karena tingkat resiko yang dihasilkan cukup tinggi.
- Pemilihan material diwajibkan memenuhi standar keselamatan agar reaksi yang
terjadi antara asam klorida dan senyawa lain dapat dikontrol dengan baik.
BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah mengenai asam klorida yang kami buat. Makalah asam
klorida ini telah memaparkan hal-hal menyangkut bahan baku pembuatan asam
klorida, sifat-sifat kimia dan fisika senyawa. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan mahasiswa mengenai salah satu bahan industri unggulan ini. Terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Austin, George T. Shreve’s Chemical Process Industries 5th ed. 1984. New York :
Mc-Graw Hill.
Imamkhasani, Soemanto, Dr. Material Safety Data Sheet (MSDS) – Lembar Data
Keselamatan bahan Vol. I. 1999. Puslitbang Kimia Terapan – LIPI.
http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrochloric_acid
ETILEN OKSIDA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengantar

Etilen oksida merupakan senyawa organic dengan rumus C 2 H 4 O. Etilen


oksida ini pertama kali ditemukan pada tahun 1859 oleh seorang ahli kimia dari
Perancis bernama Charles-Adolphe Wurtz yang mereaksikan senyawa 2-kloroetanol
dengan senyawa KOH. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Cl–CH 2 CH 2 –OH + KOH → (CH 2 CH 2 )O + KCl + H 2 O
Reaksi diatas dianggap sebagai satu-satunya cara untuk memproduksi senyawa
etilen oksida hingga pada tahun 1931 seorang ahli kimia dari Perancis bernama
Theodore Lefort menemukan cara lain untuk memproduksi senyawa etilen oksida ini,
yaitu dengan cara oksidasi etilen dengan air dan oksigen. Sejak saat itu, cara produksi
etilen oksida dari oksidasi etilen terus dipergunakan.
Senyawa ini umumnya menjadi senyawa antara dalam proses produksi di
industri. Nama lain dari senyawa ini adalah etena oksida atau dapat juga disebut
oxirane. Senyawa ini bersifat sangat reaktif. Struktur dari etilen oksida adalah sebagai
berikut :

Bentuk bangun 3 dimensi nya adalah sebagai berikut :

Dimana atom berwarna merah adalah okigen, yang berwarna hitam adalah
carbon dan yang berwarna putih adalah hydrogen.
Senyawa ini sering digunakan dalam reaksi adisi karena ikatan rangkap antara
atom C nya tidak begitu kuat, sehingga mudah untuk mengalami polimerisasi.
Senyawa ini juga merupakan isomer dari senyawa asetaldehida.
1.2. Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Etilen Oksida

Etilen oksida mempunyai sifat fisika dan kimia sebagai berikut :


Titik Leleh : -110 oC
Titik Didih : 11oC
Temperatur Kritik : -140.2 oC
Densitas : 0.882 gram/mL (10oC)
Berat molekul : 44.05 gram/mol
Sifat-sifat lainnya : 1. Mudah terbakar
2. Beracun
3. Bersifat narkotik

Tabel properti etilen oksida wujud cair :


Tabel properti etilen oksida wujud gas :
BAB II
PRODUK DARI ETILEN OKSIDA

2.1. Pembuatan Etilen Oksida


Etilen oksida dibuat dengan cara mengoksidasi etilen dengan oksigen. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
1
C 2 H 4 + 2O 2  C 2 H 4 O

Karena etilen oksida sangat reaktif, oksidasi etilen yang terjadi harus
diberhentikan agar tidak berlangsung terlalu lama setelah etilen oksida terbentuk,
supaya tidak terbentuk CO 2 dan H 2 O. Pembakaran sempurna etilen oksida juga harus
dihindari karena bila pembakaran sempurna terjadi, yang akan terbentuk adalah
karbondioksida dan air. Reaksi akibat pembakaran sempurna dan oksidasi berlebihan
itu adalah sebagai berikut :
C 2 H 4 + 3O 2  2CO 2 + 2H 2 O
5
C 2 H 4 O + 2O 2  2CO 2 + 2H 2 O

Reaksi ini pembentukan etilen oksida ini melibatkan juga inhibitor yang dapat
digunakan untuk meningkatkan selektifitas. Inhibitor yang digunakan adalah klorin
yang diadsorb ke dalam perak (silver).
Ketiga reaksi di atas, khususnya untuk dua reaksi terakhir berlangsung pada
kondisi eksotermik. Dalam proses ini biasanya digunakan katalis perak (silver)
dengan promoter klorin. Alasan pemilihan silver sebagai katalis adalah karena
kemampuan perak dalam mengadsorb silver sangatlah baik.
Untuk proses ini pembuatan etilen oksida ini, pertama-tama etilen harus
dikonversi sebesar 7 hingga 15% untuk mendapatkan etilen oksida yang sempurna.
Etilen kemudian dimasukkan ke dalam reaktor multitubular dengan adanya
pengendalian temperatur. Ukuran reaktor multitubular yang digunakan adalah sebagai
berikut : panjang 6 hingga 12 meter, diameter dalam 20 hingga 50 milimeter. Reaktor
tersebut disusun paralel. Keluaran dari reaktor tersebut didinginkan dengan cara
menambahkan hidrokarbonkarbon atau air sebagai fluida pendingin. Skema rangkaian
proses pembuatan etilen oksida dari etilen ini adalah sebagai berikut :
Umpan proses ini berupa etilen, promoter, metana, oksigen dicampurkan ke
dalam reaktor. Gas yang meninggalkan reaktor didinginkan dan dimasukkan ke dalam
sebuah kolom dimana etilen oksida yang terbentuk (masih dalam jumlah kecil, hanya
sekitar 1-2% mol) diadsorb oleh air. Campuran larutan yang mengandung banyak
etilen oksida meninggalkan absorber etilen oksida, dilanjutkan menuju kolom
stripper, yang akan memisahkan etilen oksida dalam campuran. Aliran bawah dari
kolom stripper mengandung air dan etilen glikol terbentuk akibat adanya kontak
antara etilen oksida dengan air, kemudian dikembalikan menuju absorber etilen
oksida. Dua kolom distilasi digunakan untuk memisahkan etilen oksida dan air residu.
Sebagian kecil gas yang meninggalkan absorber di purge untuk menghindari
terbentuknya produk samping yang tidak diinginkan. Sesudah dikompres, aliran
samping dari gas recycle dialirkan menuju absorber dimana karbon dioksida dibuang
untuk menjaga supaya konsentrasi zat tersebut dalam batas tertentu.

2.2. Jenis dan Manfaat Produk Etilen Oksida


Etilen oksida memiliki berbagai macam kegunaan, terutama sebagai produk
antara dalam proses industri. Salah satu perusahaan yang mengolah etilen oksida
adalah perusahaan Shell.
2.2.1 Etilen Glikol
Etilen glikol merupakan produk akhir dari oksidasi etilen dengan oksigen,
dengan produk antara etilen oksida. Untuk membentuk senyawa etilen glikol ini,
etilen oksida direaksikan dengan air sehingga berlangsung reaksi sebagai berikut :
C 2 H 4 O + H 2 O → HOCH 2 CH 2 OH
Reaksi ini melibatkan katalis asam ataupun basa. Untuk memperoleh etilen
glikol dalam jumlah besar (yield yang tinggi), dibutuhkan air dalam jumlah sangat
besar, sehingga dapat diperoleh yield etilen oksida sebesar 90%. Etilen glikol dapat
digunakan sebagai cairan anti pembekuan, fluida pemindah panas, dan juga sebagai
pelarut.
2.2.2 Produk –Produk Lain Dari Etilen Oksida
1. Polietilen-glikol
Digunakan untuk kosmetik, pelarut cat, pelumas.
2. Etilen oksida glikol eter
Digunakan untuk fluida rem, detergent, pelarut.
3. Etanol amina
Digunakan sebagai sabun, detergent, pemurnian gas alam.
BAB III
KESIMPULAN

Etilen oksida dapat dibuat dengan cara mengoksidasi etilen menggunakan


oksigen. Etilen oksida merupakan produk antara yang dapat diubah menjadi berbagai
macam produk antara lain : etilen glikol, polietilen-glikol, etilen oksida glikol eter,
etanol amina.
BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah mengenai etilen oksida yang kami buat. Makalah etilen
oksida ini telah memaparkan hal-hal menyangkut bahan baku pembuatan etilen
oksida, sifat-sifat kimia dan fisika senyawa. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan mahasiswa mengenai salah satu bahan industri unggulan ini. Terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA

A Moulijn, Jacob; Makkee,Michiel; Van Diepen, Annelies. Chemical Process


Technology. 2001. New York : John Wiley & Sons Ltd.
Austin, George T. Shreve’s Chemical Process Industries 5th ed. 1984. New York :
Mc-Graw Hill.
Imamkhasani, Soemanto, Dr. Material Safety Data Sheet (MSDS) – Lembar Data
Keselamatan bahan Vol. I. 1999. Puslitbang Kimia Terapan – LIPI.

Anda mungkin juga menyukai