Diagram Terner
Diagram Terner
( KELARUTAN ZAT )
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Dapat mengetahui dan menentukan kelarutan suatu zat dalam suatu zat
terlarut.
2. Dapat menggambarkan phase diagram tiga komponen
3. Dapat mengaplikasikan dalam menentukan komposisi kadar minyak
pengering dalam zat
Pada salah satu sisinya ditentukan dua titik yang menggambarkan jumlah kadar
zatdari masing-masing zat yang menduduki sudut pada kedua ujung sisi itu. Dari
kedua titik ituditarik garis sejajar dengan sisi dihadapnya, titik dimana kedua garis
itu menyilang,menggambarkan kadar masing-masing.
Contoh :
Tentukanlah titik yang menggambarkan jumlah kadar masing-masing komponen
dari campuran 15,1% khlroform, 50. 2% asam asetat dan 34,7% air dalam
segitiga.
Pada sisi khloroform asam asetat ditentukan titik 15,1 kadar khloroform dan titik
50,2% (kadar asam asetat). Dari titik 15,1 ditarik garis yang sejajar dengan sisi
asam asetat air dan dari titik 50,2 ditarik sejajar dengan khloroform air. Titik
silang dari kedua garis iniyaitu titik x menunjukkan jumlah kadar masing- masing
kimponen campuran khloroform- asam asetat- air.
Contoh yang lain :
Titik 0 menyatakan komposisi 50% berat asam asetat, 10% berat vinil asetat dan
40% berat air campuran tersebut dua pasang sama sekali dapat bercampur dan
satu pasang cairan sama sekali tidak dapat bercampur, diagram yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
Bila air ditambahkan ke vinil asetat sepanjang garis bc, air mula-mula
akan larut, dan terbentuk suatu larutan yang homogen. Namun begitu air
ditambahkan, terjadi keadaan jenuh pada komposisi x, dan akan terjadi dua phase
cair yaitu vini lasetat yang jenuh dengan air dan sedikit air yang jenuh oleh vini
lasetat, yang komposisi z tidak berasosiasi, asosiasi terjadi karena terbentuknya
ikatan – ikatan hidrogen.
V. CARA KERJA
A. Pengumpulan data percobaan
1. Membuat grafik kloroform dan asam asetat glasial dengan perbandingan
volume 10 ml sampai 20 ml.
2. Memasukkan 2 gram khloroform dan 18 gram asam asetat glasial kedalam
erlenmeyer dengan menggunakan buret 50 ml sebagai alat pengukurnya
(diperoleh campuran 10% berat/berat khloroform dalam asetat glasial).
3. Mentitrasi dengan menambahkan indikator pp terlebih dahulu, dititrasi secara
perlahan-lahan dengan air sampai permulaan timbulnya kekeruhan.
4. Mencatat berapa banyak air yang digunakan serta suhu kamarnya.
5. Mengulangi percobaan pada nomor 2, 3 dan 4 pada konsenterasi khloroform
20-30-40-50-60-70 dan 80% (berat/berat).
B. Memeriksa Kebenaran Data
1. Memasukkan 2 gram campuran kloroform yang kira-kira sama komposisinya
ke dalam corong pemisah dengan salah satu hasil pada nomor A.5
2. Mengocok corong pemisah yang campuran dengan baik dan benar, kemudian
dibiarkan campuran cairan tersebut beberapa saat agar terbentuk dua lapisan
cairan.
3. Menimbang Erlenmeyer agar diketahui berat isinya.
4. Masing-masing larutan dititrasi dengan larutan standar NaOH setelah
dilakukan penambahan indikator phenolphatalin 3-4 tetes.
C. Menghitung dari data percobaan
Hasil pada tahap B harus sama dengan hasil pengamatan tahap A.
VI. PERTANYAAN
1. Bagaimana caranya untuk memperoleh kurva perubahan larutan terhadap
temperatur ?
> Dengan menghitung komponen pada keseluruhan 3 komponen ini harus
100% dimana setiap gram yang akan dicari harus diketahui terlebih dahulu
suhu pada saat itu (suhu saat terjadi reaksi) lalu dihubungkan dengan berat
jenisnya untuk mendapatkan gram masing-masing,
2. Apa yang dimaksud dengan phase diagram tiga komponen ?
> Phase diagram tiga komponen adalah diagram yang berbentuk segitiga sama
sisi yang tiap dari sudutnya masing-masing segitiga ditempati oleh
komponen masing-masing zat.
3. Bagaimana cara menentukan titik tie line ?
> Dengan cara menentukan salah satu sisi dan dua titik yang menggambarkan
jumlah kadar dari masing-masing zat yang menduduki sudut pada dua ujung
sisi itu. Dari kedua titik tersebut ditarik garis sejajar dengan sisi yang
dihadapimya, titik dimana kedua garis saling berhubungan menggambarkan
jumlah kadar masing-masing.
VII. DATA PENGAMATAN
5.1 Penentuan Kurva Pencampuran
VI. PERHITUNGAN
a. Penetuan Volume Kloroform
- Konsentrasi 10 % - Konsentrasi 20 %
m 2 m 4
V = = =1,34 ml V = = =2,68 ml
P 1,49 P 1,49
- Konsentrasi 30 % - Konsentrasi 40 %
m 6 m 8
V = = =4,02ml V= = =5,36 ml
P 1,49 P 1,49
- Konsentrasi 50 % - Konsentrasi 60 %
m 10 m 12
V = = =6,71 ml V= = =8,05 ml
P 1,49 P 1,49
- Konsentrasi 70 % - Konsentrasi 80 %
m 14 m 16
V= = =9,35 ml V= = =10,7 ml
P 1,49 P 1,49
- Konsentrasi 90 %
m 18
V= = =12,08 ml
P 1,49
- Konsentrasi 30 % - Konsentrasi 40 %
Berat CHCl 3
= x 100 % =
Berat total
Berat CHCl 3
x 100 %
Berat total
6 8
= x 100 % = x 100 %
6+14+ 2,7 8+12+2,4
=26,43 % = 35,71 %
- Konsentrasi 50 % - Konsentrasi 60 %
Berat CHCl 3
= x 100 % =
Berat total
Berat CHCl 3
x 100 %
Berat total
10 12
= x 100 % = x 100 %
10+10+1,4 12+ 8+2
= 46,72 % = 54,54 %
- Konsentrasi 70 % - Konsentrasi 80 %
Berat CHCl 3 Berat CHCl 3
= x 100 % = x 100 %
Berat total Berat total
14 16
= x 100 % = x 100 %
14+6+ 4,3 16+4 +3,1
= 57,61 % = 69,26 %
- Konsentrasi 90 %
Berat CHCl 3
= x 100 %
Berat total
18 gram
= x 100 %
18+2+3,4
= 76,92 %
- Konsentrasi 30 % - Konsentrasi 40 %
Berat As . Asetat anhidrat Berat As . Asetat anhidrat
= x 100 % = x 100 %
Berat total Berat total
14 gr 12 gr
= x 100 % = x 100 %
14+6+ 2,7 12+ 8+2,4
= 61,67 % = 53,57 %
- Konsentrasi 50 % - Konsentrasi 60 %
Berat As . Asetat anhidrat Berat As . Asetat anhidrat
= x 100 % = x 100 %
Berat total Berat total
10 gr 8 gr
= x 100 % = x 100 %
10+10+1,4 8+12+2
= 46,72 % = 36,36 %
- Konsentrasi 70 % - Konsentrasi 80 %
Berat As . Asetat anhidrat Berat As . Asetat anhidrat
= x 100 % = x 100 %
Berat total Berat total
6 gr 4 gr
= x 100 % = x 100 %
6+4 +4,3 4+ 16+3,1
= 24,69 % = 17,31 %
- Konsentrasi 90 %
Berat As . Asetat anhidrat
= x 100 %
Berat total
2 gr
= x 100 %
2+ 18+3,4
= 8,54 %
- Konsentrasi 50 % - Konsentrasi 60 %
Berat H 2 O Berat H 2 O
= x 100 % = x 100 %
Berat total Berat total
- Konsentrasi 70 % - Konsentrasi 80 %
Berat H 2 O
= x 100 %
Berat total
- Konsentrasi 90 %
Berat H 2 O
= x 100 %
Berat total
VII. ANALISA PERCOBAAN
VIII. KESIMPULAN
Prinsip dasar dari percobaan ini adalah pemisahan suatu campuran dengan
ekstraksi dua komponen cair yang saling melarut dengan sempurna.
Asam asetat glasia adalah pelarut yang bersifat semi polar karena kemampuannya
yang dapat melarut dengan kloroform dan air.
Semakin banyak asam asetat galsial yang dicampurkan dengan kloroform maka
seamakin banyak pula air yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalen.