Anda di halaman 1dari 7

REFRAKTOMETRI

A. Tujuan Percobaan
Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami
prinsip kerja refraktometer, dan menentukan konsentrasi suatu larutan gula melalui kurva
kalibrasi

B. Dasar Teori
Jika cahaya masuk dari suatu medium ke medium yang lain frekuensi cahaya
tidak berubah tetapi cepat rambatnya akan berubah. Perbandingan cepat rambat cahaya
dalam ruang hampa (c) dengan cepat rampat cahaya dalam medium (v) disebut indeks
bias mutlak dari medium (n). Dirumuskan:

n = c/v

Suatu sinar ketika melewati dua medium yang berbeda, maka akan terjadi
pembiasan. Ketika sinar dari udara dilewatkan pada zat cair, maka sinar tersebut akan
dibelokkan. Siar tersebut akan dibelokkan kembali ketika telah melewati zat cair.

Cepat rambat dalam medium (v) lebih kecil dibandingkan cepat rambat dalam
ruang hampa (c). Hal ini disebabkan oleh redaman osilasi dari atom-atom dalam medium.
Dengan kata lain bahwa cepat lambat cahaya (v) ditentukan oleh atom-atom dalam
medium dan ini berakibat pada harga indeks bias (n). secara atomik harga indeks bias
dirumuskan:

N = 1 + N.e2/me.ε0 x ∑fi/wi
N = jumlah atom per satuan volume
e = elektron
me = massa elektron
fi = kekuatan osilasi
wi = frekuensi karakteristik
ε0 = permitivitas ruang hampa
Dari persamaan diatas dapat dipahami bahwa indeks bias berbanding lurus dengan
jumlah atom per satuan volume. Dengan kata lain, semakin besar konsentrasi larutan,
semakin besar pula indeks biasnya. Pada percobaan penentuan kadar gula pada percobaan
ini didasarkan indeks bias larutan gula dengan menggunakan alat refraktometer.

C. Alat dan bahan


Alat:
1. Refraktometer
2. Pipet ukur 10mL
3. Pipet volume 25mL
4. Beaker glass 50mL
5. Pengaduk
6. Tabung reaksi

Bahan:
1. Gula
2. Aquades

D. Langkah Kerja
1. Dipelajari alat refraktometer
2. Dibuat larutan gula dengan konsentrasi 50% dengan mencampurkan 25gr gula dan
25gr air
3. Diteteskan larutan gula 50% pada prisma refraktometer, diamati indeks bias
4. Diulangi langkah 3 dengan konsentrasi 40%, 30%, 20%, 10%, dan 0% (air tanpa gula)
5. Dibuat kurva kalibrasi antara indeks bias (n) dan konsentrasi (%)
6. Diukur indeksi bias larutan sampel
7. Ditentukan konsentrasi sampel melalui kurva kalibrasi

E. Data Pengamatan

Indeks Bias (n) Rata-rata Indeks


Larutan Gula
1 2 3 Bias
50% 1,416 1,416 1,417 1,416
40% 1,398 1,398 1,398 1,398
30% 1,378 1,378 1,378 1,378
20% 1,357 1,361 1,361 1,359
10% 1,343 1,347 1,347 1,346
0% 1,333 1,333 1,333 1,333
Sampel X 1,377 1,378 1,378 1,377

F. Analisis data
Kurva Kalibrasi Indeks Bias
1,440
1,420
1,400 f(x) = 168.57x + 1329.52
Rata-rata Indeks Bias

R² = 0.99
1,380
1,360
1,340
1,320
1,300
1,280
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
Konsentrasi

Dari kurva kalibrasi indeks bias dapat dilihat bahwa konsentrasi berbanding lurus dengan
nilai indeks bias. Semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi pula nilai indeks bias.

G. Pembahasan
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi
suatu zat terlarut. Cara kerja refraktometer didasarkan pada sudut datang yang dibentuk
oleh cahaya akan menghasilkan zat yang dianalisa sesuai hukum snellius. Pada
pengukuran menggunakan refraktometer suhu pada saat pengamatan berkisar antara 18˚-
28˚C. Hal ini dikarenakan suhu dapat mempengaruhi hasil pengukuran sampel.
Percobaan kali ini mengukur indeks bias larutan gula dalam berbagai konsentrasi.
Pembuatan larutan gula berbagai konsentrasi ini dilakukan dengan cara perhitungan
sebagai berikut:

1. Larutan gula 50%


Dicampur 25gr gula dan 25gr air atau sekitar 25mL air, sehingga diperoleh larutan
gula 50%
2. Larutan gula 40%
50%.m = 40%.50gr
m = 40gr
Untuk membuat larutan gula 40% maka dilakukan pengenceran dengan penambahan
10mL air pada 40gr larutan gula 50%.
3. Larutan gula 30%
40%.m = 30%.50gr
m = 37,5gr
Untuk membuat larutan gula 30% maka dilakukan pengenceran dengan penambahan
12,5mL air pada 37,5gr larutan gula 40%.
4. Larutan gula 20%
30%.m = 20%.50gr
m = 33,3gr
Untuk membuat larutan gula 20% maka dilakukan pengenceran dengan penambahan
16,67mL air pada 33,3gr larutan gula 30%
5. Larutan gula 10%
40%.m = 30%.50gr
m = 25gr
Untuk membuat larutan gula 10% maka dilakukan pengenceran dengan penambahan
25mL air pada 25gr larutan gula 10%

Setelah diperoleh larutan gula pada berbagai konsentrasi tersebut, kemudian masing-
masing larutan gula dilakukan pengamatan pada refraktometer. Hasil indeks bias yang
diperoleh yaitu pada konsentrasi 50% diperoleh rata-rata indeks bias 1,4116, 40% sebesar
1,398, 30% sebesar 1,378, 20% sebesar 1,359, 10%sebesar 1,346, 0% sebesar1,333, dan
larutan X diperoleh rata-rata indeks bias sebesar 1,377. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa semakin tinggi komsemtrasi larutan maka semakin tinggi pula nilai
indeks biasnya. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan laju cahaya yang melewati
larutan. Hasil pengukuran ini diperoleh persamaan indeks bias yaitu y = 168,57x +
1329,5. Dari persamaan indeks bias ini dapat diketahui konsentrasi larutan X, yaitu:

y = 0,1686x + 1,3295
1,377 = 0,1686x + 1,3295
0,1686x = 0,0475
x = 0,283
Dimana, y adalah rata-rata indeks bias larutan X yaitu sebesar 1,377 dan x merupakan
konsentrasi larutan X yang akan dicari.

Konsentrasi larutan X dalam %


Konsentrasi larutan X = 0,283 x 100
Konsentrasi larutan X = 28,3%
Maka, dari hasil perhitungan diketahui bahwa larutan X memiliki konsentrasi sebesar
28,3%.

H. Kesimpulan
1. Konsentrasi berbanding lurus dengan nilai indeks bias, semakin tinggi konsentrasi
larutan, semakin tinggi pula nilai indeks bias
2. Persamaan indeks bias y = 0,1686x + 1,3295
3. Konsentrasi larutan X sebesar 28,3%

I. Daftar Rujukan
Nivestiana, Tiffany rahma, Eko Hidayanto. 2015. PENENTUAN INDEKS BIAS DARI
KONSENTRASI SUKROSA (C12H22O11) PADA BEBERAPA SARI BUAH
MENGGUNAKAN PORTABLE BRIXMETER. (Online),
https://media.neliti.com/media/publications/193623-ID-penentuan-indeks-bias-
dari-konsentrasi-s.pdf, diakses pada tanggal 11 September 2019.
Putri, Heni Suhardini, dkk. 2015. Refraktometri. (Online),
https://www.academia.edu/31445118/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_FISIK
A_II_REFRAKTOMETRI, diakses pada tanggal 9 September 2019.
Setiawan, Dede Tri. Konsentrasi Larutan. (Online),
https://www.academia.edu/30850241/KONSENTRASI_LARUTAN, diakses pada
tanggal 11 September 2019.
Jawaban Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud konsentrasi larutan dan dapat dinyatakan dalam bentuk apa saja?
Konsentrasi larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam suatu zat terlarut. Konsentrasi
dapat dinyatakan dalam persen (%) yakni persen(%) berat, persen(%) volume, dan
persen(%) bobot/volume, selain itu konsentrasi juga dinyatakan dalam molaritas,
molalitas, serta fraksi mol.

2. Berapa mL air yang harus dicampurkan dengan 50gr gula untuk membuat larutan gula
50%?

Untuk mendapatkan larutan gula 50% dibutuhkan air sebanyak 50gr atau 50mL
3. Berapa mL air yang harus ditambahkan pada larutan gula 50% untuk membuat larutan
gula 40%, 30%, 20%, 10%?
- Larutan 40%
50% x m = 40% x 100gr
m = 80gr
massa air yang dibutuhkan = 100gr – 80gr = 20gr atau 20mL
- Larutan 30%
40% x m = 30% x 100gr
m = 75gr
massa air yang dibutuhkan = 100gr – 75gr = 25gr atau 25mL
- Larutan 20%
30% x m = 20% x 100gr
m = 66,67gr
massa air yang dibutuhkan = 100gr – 66,67gr = 33,33gr atau 33,33mL
- Larutan 10%
20% x m = 10% x 100gr
m = 50gr
massa air yang dibutuhkan = 100gr – 50gr = 50gr atau 50mL

4. Nyatakan soal nomor 2 dan 3 dalam molaritas!


Massa molekul relatif (Mr) gula = 180/mol
- Larutan 50%
50mL = 0,05L
m 50 gr
n
M= = Mr = 180 gr /mol = 5,5 M
V
V 0,05 L

- Larutan 40%
m 5 0 gr
n
M= = Mr = 180 gr /mol = 22.2 M
V
V 0,02 L
- Larutan 30%
m 75 gr
n
M= = Mr = 180 gr /mol = 5,5M
V
V 0,025 L

Anda mungkin juga menyukai