Anda di halaman 1dari 5

 Jika terkena bahan kimia :

a)      Bersikap tenang dan jangan p anik


b)      Meminta bantuan teman yang ada di dekat Anda
c)      Membersihkan bagian yang mengalami kontak
langsung
(dicuci dengan air bersih)
d)     Jangan menggaruk kulit yang terkena bahan kimia
e)      Menuju ke tempat yang cukup oksigen
f)       Menghubungi paramedis secepatnya

Memindahkan bahan Kimia cair


1. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan
seklaigus telapak tangan memegang botol tersebut.
2. Tutup botol jangan ditaruhdi atas meja karena isi botol
dapat terkotori.
3. Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk
mengalirkan agar tidak memercik.
Cara memanaskan larutan menggunakan tabung
reaksi
1. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya.
2. Api pemanas hendaknya terletak pada bagiuan atas
larutan.
3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
4. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman
agar percikannya tidak melukai orang lian maupun diri
sendiri

Pembuangan limbah
1. Limbah yang termasuk dalam kategori limbah B3
adalah : Botol/Wadah bekas kemasan, bekas
tumpahan, abu incinerator, bola lampu, obat
kadaluarsa, batu baterai
2. Petugas yang menggunakan bahan kimia beracun
dan berbahaya mengumpulkan kedalam kantong
plastik merah.
3. Petugas membawa ke TPS limbah B3 setiap pagi
dan siang.
4. Petugas TPS limbah B3 menimbang,mencatat pada
neraca limbah, menyimpan
5. Petugas TPS Limbah B3 melaporkan kepada kepala
sanitasi.
6. Kepala sanitasi melaporkan hasil neraca limbah ke
BPLHD setiap 3 bulan sekali.
7. Petugas TPS menghubungi pihak ketiga yang
ditugaskan untuk mengangkut limbah setelah masa
simpan berakhir atau jika volume limbah sudah
penuh.
8. Pihak ketiga menimbang limbah dan mencatat pada
lembar manifest.
9. Petugas TPS B3 menandatanggani lembar manifest
dan memastikan lembar ketujuh manifest diterima.
10. Pihak ketiga membawa limbah ketempat
pengolahan.
Berikut 3 jenis gas beracun yang ketahui.
1. Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa. Gas beracun ini biasanya muncul dari proses pembakaran bahan bakar
tertentu. Karbon monoksida juga bisa muncul saat ada kebakaran di area
pertambangan di bawah tanah.

Saat terhirup, karbon monoksida akan membuat mata iritasi, batuk-batuk, dan
mengganggu indra penciuman. Jika terus menerus terhirup, karbon monoksida
akan mengganggu hemoglobin (sel darah merah), sehingga udara yang masuk ke
tubuh terus berkurang.

Nah, hal inilah yang membuat karbon monoksida berbahaya dan bisa
menyebabkan kematian.

2. Nitrogen Monoksida (NO)

Nitrogen monoksida (NO) adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini bisa
berasal dari banyak hal, dua diantaranya adalah pembakaran sampah dan
kendaraan.

Wilayah perkotaan mengandung nitrogen monoksida lebih banyak, daripada


wilayah pedesaan.

Nitrogen monoksida akan berubah menjadi gas berbahaya, jika terhirup dalam
jumlah banyak. Menghirup nitrogen monoksida dalam jumlah banyak bisa
menyebabkan gangguan saraf yang berakhir dengan kejang-kejang dan
kelumpuhan.

3. Nitrogen Dioksida (NO2)

Nitrogen dioksida (NO2) adalah gas beracun yang berwarna cokelat kemerahan
atau cokelat kekuningan. Baunya juga sangat menyengat. Sifat racun pada nitrogen
dioksida empat kali lebih kuat, daripada sifat racun pada nitrogen monoksida.

Jika terhirup, gas beracun ini bisa menyebabkan paru-paru bengkak dan
menyebabkan kematian.

Cara Mencegah Terjadinya Kebakaran di Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai