Anda di halaman 1dari 2

Rizka malintan

1308618027

Jenis-Jenis Plasenta
Plasenta mamalia memiliki beberapa jenis yang berbeda. Berdasarkan jumlah dan tipe lapisan sel
yang mengintervernsi antara darah ibu dengan embrio. Pada babi, korion bersandar pada epitel
uterus. Plasenta itu disebut epiteliokorial. Di beberapa mamalia misalnya rusa, jerapah dan
hewan ternak jumlah epitel uterusnya bervariasi, atau mungkin tidak ada sehingga korion
bersentuhan dengan jaringan ikat rahim. Jenis plasenta ini disebut syndesmochorial dan
terkadang dianggap sebagai varian dari plasenta epitheliochorial.
Ketika tidak ada jaringan ikat ibu yang mengintervensi antara endothelium pembuluh darah ibu
dan epitel kronik kita sebut endoteliocorial. Plasenta anjing dan kucing adalah tipe
endoteliocorial. Dalam berbagai kelompok mamalia termasuk tikus, kelinci, kelelawar, dan
primata pembuluh darah ibu terganggu, chorionnya terendam darah ibu, susunan ini disebbut
plasenta hemochorial.

Jarak Embrio Di Dalam Uterus


Pada hewan yang menghasilkan keturunan banyak dalam satu siklus reproduksi, ovum biasanya
tersebar di ovarium. Contohnya pada babi, blastokista babi memanjang dan merata disepanjang
uterus. Blastokista awal menyerupai benang yang memanjang sepanjang satu meter, namun
mnegikuti luas lipatan uterus sehingga mereka akan menempati hanya 10-15 sentimeter. Dengan
meningkatnya luas allantois dan pertumbuhan embrio, blastokista ata yang disebut vesikel
korionik menjadi sangat melebar dan memendek. Allantois tidak tumbuh sampai sepanjang
vesikel korionik dan tetap ada penyempitan di ujungnya, yang membuat allantois berakhir.
Eksperimen dari BOving (1971) memperjelas mekanis jarak blastosit pada kelinci. Awalnya
blastosit kelinci tersusun acak pada uterus. Seebelum implastasi, blastosis mengalami
peningkatan diameter dan blastositnya tersusun dengan jarak yang sama.
Boving telah mengobservasi bahwa jarak blastokista dipengaruhi oleh gelombang kontraksi
peristaltik uterus yang tidak disebarkan tidak hanya di sisi tanduk uterus, namun juga di kedua
arah dari masing-masing daerah tanduk rrahim. Gelombang peristaltic ini menyesuaikan posisi
blastokista hingga terpisah merata. Saat diameter blastosit meningkat , kontraksi Rahim tidak
lagi dapat mengubah posisi mereka, dan implantasi akan terjadi.

Hubungan Janin-Ibu Manusia


Pada burung dan mamalia dengan allantois sacular, chorioallanois telah ada pada membrane
janin yang terbentuk secara sekunder oleh perpaduan allantois dengan korion. Pada primata
lumen allantois belum sempurna dan endoderm allantois tidak mencapai korion. Namun
komponen mendasar dari korioalntois dipertahankan pada mesoderm dan pembuluh darah
allantois menyebar di sepanjang korion untuk membentuk seperti cakram.

Anda mungkin juga menyukai