Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN EKSKURSI

MEKANIKA TANAH

Kelompok :

Ayu Cahya Ningrum (1706986952)

Mahardika Ravi (1706035555)

Nabila Fani (1706035920)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2019
Pertanyaan :

1. Tipe dan material bendungan

2. Jenis tanah dasar bendungan

3. Rencana tinggi muka air

4. Penyelidikan tanah yang dilakukan sebelum bendungan dibangun

5. Gambar potongan geometri bendungan

Jawaban:

Bendungan Sidan adalah salah satu bendungan yang terletak pada Daerah Aliran
Sungai Tukad Ayung, dimana lokasi Tapak Bendungan dan Genangan berada di:

- Desa Sidan, Kecamatan Petang Kabupaten Badung

- Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar

- Desa Bunutin, Desa Mengani, Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani,


Kabupaten Bangli.

Bendungan Sidan akan dipergunakan untuk air baku sebesar 1750 liter/detik, listrik
0.65 MW, dan pariwisata konservasi sumber daya air.

1. Bendungan Sidan merupakan bendungan urugan tanah (fill type dam). Bendungan
urugan tanah adalah bendungan yang paling lazim dibangun, karena
konstruksinya menggunakan material galian setempat yang tersedia yang tidak
perlu banyak pemrosesan. Dibanding dengan tipe lain, tipe ini dapat dibangun
hampir pada segala jenis tanah fondasi dan pada topografi yang kurang baik, dan
umumnya lebih sering dibangun untuk tujuan penampung air. Bendungan urugan
tanah, dapat dikelompokan lagi menjadi dua tipe, yakni :
• Bendungan urugan tanah homogen
• Bendungan urugan tanah berzona (dengan inti tegak atau inti miring) . Untuk
Bendungan Sidan sendiri merupakan bendungan urugan dengan tipe Bendungan
Zonal Inti Tegak. Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air tegak atau
“bendungan inti tegak” (central-core fill type dam), ialah bendungan zonal yang
zona kedap airmya terletak didalam tubuh bendungan dengan kedudukan vertikal.
Biasanya inti tersebut terletak di bidang tengah dari tubuh bendungan.

Gambar1. Skema Umum Bendungan Urugan Tipe Zonal Inti Tegak


Sumber : Bendungan Tipe Urugan Dr. Suyono dan Kensaku Takeda (1977)

Material Bendungan Sidan terbagi menjadi 5 zona, sebagai berikut:


- Zona 1 adalah clay core (clay material)
- Zona 2 adalah Fine Filter ( Fine Sand Material)
- Zona 3 adalah coarse filter (Coarse Sand Material)
- Zona 4 adalah Random Earth (Mix Soil and Rock Result of Excevation)
- Zona 5 adalah Rip-rap (Rock Material)

Gambar2. Tipikal Potongan Melintang Tubuh Bendungan


Sumber : Kontraktor Pelaksana Konsorsium PT. Brantas Abipraya - PT. Universal Surya Prima
2. Jenis tanah dasar bendungan adalah breksi vulkanik. Ciri dari batuan breksi
adalah gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi.
Batuan ini terbentuk karena bahan-bahan ini terlempar tinggi ke udara dan
mengendap di suatu tempat. Batuan breksi biasa digunakan sebagai bahan
kerajinan dan bahan bangunan.
3. Waduk
Elevasi Muka Air Minimum (MAM) = +794,00 m
Elevasi Muka Air Normal (MAN) = +820,00 m
Elevasi Muka Air Banjir (MAB) (Q1000) = +823,20 m
Elevasi Muka Air Banjir (MAB) (QPMF) = +823,95 m

4. Penyelidikan tanah yang dilakukan adalah investigasi geologi dan pengeboran


dengan excavator. Investigasi geologi dilakukan untuk mengetahui dan
menentukan:

- Kualitas material, yang mencakup klasifikasi teknis, sifat fisik, dan mekanik,
sekaligus menetapkan material yang memenuhi persyaratan desain dan
konstruksi.

- Ketersediaan cadangan material yang memenuhi syarat.

- Kondisi yang berkaitan dengan penggalian, lokasi sumber yang mencakup


jalan masuk, jarak, status, perlunya konservasi, dan lain-lain.

Pengeboran dilakukan di beberapa titik diantaranya pada maindam 3 titik,


pelimpah 3 titik dan pengelak 3 titik untuk mengambil sampel tanah. Investigasi
geologi yang dilakukan diantaranya adalah uji Atterberg Limits, uji permeabilitas,
serta Uji Triaxial UU dan CU. Dari uji Atterberg Limits dapat diketahui batas-
batas konsistensi tanah. Batas-batas konsistensi tanah berbutir halus tersebut
adalah batas cair, batas plastis, batas susut. Masalah pada tanah yang penting
untuk diperhatikan adalah pengaruh penambahan kadar air terhadap sifat-sifat
mekanis tanahnya, seperti contoh jika kita mencampurkan suatu sampel tanah
dengan air hingga mencapai keadaan cair, maka lama kelamaan campuran
tersebut akan mengering sedikit demi sedikit sehingga sampel tanah akan melalui
beberapa keadaan tertentu dari keadaan cair sampai keadaan padat akan
digunakan untuk mendapatkan indeks plastisitas tanah. Indeks Plastisitas
(Plasticity Indeks =PI), adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis suatu
tanah (PI= LL – PL). Uji permeabilitas digunakan untuk desain sistem
pengontrolan yang dipilih. Uji permeabilitas juga digunakan untuk menganalisis
stabilitas bendung dan rembesan. UCS (Unconfined Compression Strength Test)
untuk mengetahui daya dukung dan modulus elastis. Uji Triaxial UU dan CU
untuk mendapatkan nilai kohesi serta untuk mendesain kemiringan bendungan.
Hal ini juga menentukan metode yang digunakan untuk pengeboran saluran
pengelak. Berdasarkan hasil investigasi, jenis tanah yang ada merupakan breksi
vulkanik berbentuk pasir.

5. Gambar Potongan Geometri Bendungan

Gambar3. Tipikal Potongan Melintang Tubuh Bendungan


Sumber : Kontraktor Pelaksana Konsorsium PT. Brantas Abipraya - PT. Universal Surya Prima
Gambar4. Tipikal Potongan Memanjang Tubuh Bendungan
Sumber : Kontraktor Pelaksana Konsorsium PT. Brantas Abipraya - PT. Universal Surya Prima

Anda mungkin juga menyukai