Penyusun :
2020
i Program
Modul Praktikum Studi Ilmu Bencana
Keperawatan Keperawatan
Yogyakarta,…………2020
Penyusun
A. Visi
Menjadi program studi yang menghasilkan Ners berkarakter
agamis, humanis dan berwawasan global ditingkat nasional pada
tahun 2021.
B. Misi
Misi utama program studi Ners STIKes Surya Global
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan keperawatan yang
berkualitas berlandaskan pada keimanan, ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia untuk membentuk
Ners yang berkarakter agamis dan humanis.
2. Menyelenggarakan penelitian keperawatan dengan
mengangkat isu terkini dan tepat guna yang bermanfaat bagi
masyarakat berdasarkan Evidence Based Nursing Practice.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat berdasarkan hasil-hasil penelitian.
4. Menjalin dan mengembangkan kerjasama dengan institusi
dalam dan luar negeri dalam meningkatkan mutu
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
3
13 Modul Praktikum Keperawatan Bencana
1. Informasi pada awal terjadi bencana
- Jenis Informasi dan Waktu Penyampaian:
a. Jenis bencana dan waktu
b. Lokasi bencana
c. Letak geografis
d. Jumlah korban (meninggal, luka berat, luka ringan,
dan pengungsi)
e. Lokasi pengungsi
f. Akses ke lokasi bencana meliputi: akses dari
kabupaten/kota dengan plihan mudah/sukar, waktu
tempuh, dan sarana/moda; jalur komunikasi;
jaringan listrik.
g. Waktu dan informasi pelapor
- Sumber Informasi: Masyarakat, Sarana yankes, DinKes
Provinsi/Kabupaten/Kota, Lintas sektor
- Media: Telepon, faksimili, HP, internet, radio
komunikasi, telepon satelit
- Alur Mekanisme dan Penyampaian Informasi:
A. Pengertian Kesiapsiagaan
Untuk memahami pengertian kesiapsiagaan, terlampir
beberapa definisi berdasarkan UU No. 24/2007, International
Federation Red Cross (IFRC) dan UN-ISDR:
“Segala upaya untuk menghadapi situasi darurat serta
mengenali berbagai sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan saat itu. Hal ini bertujuan agar masyarakat
memiliki persiapan yang baik saat menghadapi bencana
(IFRC, 2000)”.
“Segala upaya untuk menghadapi situasi darurat serta
mengenali berbagai sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan saat itu (UU No.24/2007)”.
“Pengetahuan dan kapasitas yang dikembangkan oleh
pemetintah, profesional kebencanaan, komunitas dan
individu untuk secara efekt1f mengantisipasi, merespon
dan mengatasi kejadian bencana (UNISDR, 2007)”.
Dengan demikian kesiapsiagaan bisa diartikan sebagal:
Kesiapan masyatakat disemua lapisan untuk mengenali
ancaman yang ada disekitarnya serta mempunyai mekanisme
dan cara untuk menghadapi bencana.
Kesiapsiagaan dilakukan tahapan Penanggulangan Bencana
(PB) dan bertujuan untuk membangun kapasitas yang
diperlukan untuk secara efektif mampu mengelola segala
macam keadaan kedarutatan dan menjembatani masa transisi
dari respon ke pemulihan yang berkelanjutan.