Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN No: 003- 03 / BM I 2006

Konstruksi dan Bangunan

PekerjaanTanahDasar
Buku 3
Pedomanpenyelidikandan pengujian
tanahdasaruntuk pekerjaanjalan

DEPARTEMENPEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT
JENDERALBINAMARGA
Prakata

Salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilanpembinaan jalan adalah


tersedianyaNorma,Standar,Pedomandan Manual(NSPM)yang dapat diterapkandengan
mudahdidalampenerapannya.

Untuk mengatasipermasalahandi atas, DirektoratBina Teknik, DirektoratJenderalBina


Marga,DepartemenPekerjaanUmum,menyusunPedomanPekerjaanTanahDasar.

Pedomandisusundengan memperhatikan beberapaspesifikasidan penyusunanpedoman


ini mengacupula pada standaryang berlaku,terutamaStandarNasionallndonesia(SNl).
Sumber lain yang digunakandalam penyusunanpedoman ini adalah tulisan-tulisan dan
buku-bukuyang diterbitkanoleh Bina Marga, Pusat Penelitiandan Pengembangan Jalan
dan Jembatan, Asphalt lnstitute, Transport and Road Research Laboratory, American
Assocrafion of State Highway and Transportation Officials, Japan Road Assocafion serta
penerbit-penerbit
lain.

Tata cara penulisanpedomanini disusunmengikutiPedoman BSN (BadanStandardisasi


Nasional)No. 8 tahun2000.

Apabiladalam penerapannya dijumpaikekuranganatau kekeliruanpada pedomanini, akan


dilakukanperbaikandan penyempurnaan di kemudianhari.

Jakarta, Desember2006

g,irgk{qf,{gnderalBina Marga
Daftarisi

Prakata . . . . . . i. .
D a f t a irs i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i i. .
D a f t a tra b e l. . . . . . . . . . . . . . . .i.i .i
D a f t ag r ambar . . . . . . . . . .i .i i. .
P e n d a h u l u a. n. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i .v. . . . .

1 R u a n gl i n g k u p .1-40
2 Acuannormatif .1-40
3 lstilah d a nd e f i n i s.i. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3. -. .4. 0
4 Simbol 11-40
5 Penyelidikan dan pengambilan contohtanah ......13-40
5.1 T u j u a nd a n l i n g k u pp e n e y e l i d i k a.n. . . . . . . . . . . 13-40
5.2 Teknologibantuuntukpenyelidikan tanah 15-40
5.3 Pengambilancontoh 17-40
5.3 Penyelidikan dan pengambilan contohtanahdan batuanuntuk
tujuanrekayasa ..18-40
5.4 Kegunaan 18-40
5.5 Peralatan 18-40
5.6 Teknikpemetaan .19-40
5.7 Rencanaeksplorasi(explorationplan) ...19-40
Pengujiantanah 25-40
6.1 A n a l i s i su k u r a nb u t i r . . . . . . . . . ....25-40
6.2 Beratjenistanah .28-40
6.3 P e n g u j i a kno n s i s t e n s i d ai n d e k s. . . . . . . . . . . . . . . 29-40
6.4 P e n g u j i a hn u b u n g a nb e r a ti s i d e n g a nk a d a ra i r . . . . . . . . . . . . . 32-40
6.5 P e n g u j i aC n B Rd i l a b o r a t o r i u m . . . . . . . . . . . . . . . 35-40
Daftartabel

T a b e l1 . Tujuanpenyelidikan tanahsertapengujiantambahanyangdiperlukan
.....14-40
Tabel2. Proseduralternatifpengujianpemadatan 33-40

Daftar gambar

G a m b a r1 . Horizon utamatanah(Sumber: Asphaltlsntitute,


1993) .....16-40
G a m b a r2 . P e ra l a taann a l i sis (
ukur anbutir hidr om eter
dansar ingan) ....................27- 40
Gambar3. Alatpengujian batascairdanbatasplastis .......30-40
Gambar4. Alatpengujian batassusut 30-40
Gambar5. Penumbuk dancetakanuntukpengujian pemadatan 34-40
Gambar6. Peralatan untukpengujian CBRdi laboratorium ............. ....37-40
Gambar7. Contohkurvauntukmenentukan CBRdi laboratorium ......... 40-40

tll
Pendahuluan

Tanah dasar merupakanpondasibagi perkerasan,baik perkerasanyang terdapatpadajalur


lalu-lintas
maupunbahu.Dengandemikian,tanahdasarmerupakankonstruksi terakhiryang
menerimabebankendaraanyangdisalurkanoleh perkerasan.

Pada kasus yang sederhana,tanah dasar dapat terdiri atas tanah asli tanpa perlakuan;
sedangkanpada kasuslainyang lebihumum,tanahdasarterdiriatastanahasli padagalian
atau bagianatastimbunanyangdipadatkan.

Sebagai pondasi perkerasan,disampingharus mempunyaikekuatanatau daya dukung


terhadap beban kendaraan,maka tanah dasar juga harus mempunyaistabilitasvolume
akibat pengaruhlingkungan,terutamaair. Tanah dasar yang mempunyaikekuatandan
stabilitasvolumeyang rendahakan mengakibatkanperkerasanmudahmengalamideformasi
(misalgelombangatau alur)dan retak.Dengandemikian,maka perkerasanyang dibangun
pada tanah dasar yang lemahdan mudah dipengaruhilingkunganakan mempunyaiumur
pelayananyang pendek.

Sehubungandenganhal di atas, pada pedomanini diuraikanaspek-aspekyang berkaitan


denganpekerjaantanah dasar yang diharapkanmampu menahanbeban kendaraanserta
tidak mudah terpengaruholeh cuaca atau lingkungan.Dengan demikian,pedoman ini
diharapkanmenjadipedomanbagi pembinajalan, terutamapelaksanadi lapangan,yang
menjadikesatuandenganSpesifikasi.

Buku PedomanPekerjaanTanah Dasar ini disajikandalam 3 buku, denganruang lingkup


sebagaiberikut:

. B u k u1 . U m u m

Menguraikantentangsifat alami tanah, sifat-sifatdasar tanah, udara dalam tanah, air


dalam tanah, klasifikasitanah, persyaratandan pengendalianpekerjaantanah, serta
perencanaanpekerjaantanah.

. Buku 2. Pedoman PekerjaanTanah Dasar untuk PekerjaanJalan

Menguraikantentang tata cara pekerjaangalian tanah, tata cara pekerjaantimbunan


tanah,tata cara pekerjaanpemadatantanah,permasalahandalam pekerjaantanah,serta
keselamatankerja, pengendalianlingkungan pada pelaksanaanpekerjaan tanah,
permasalahantanahdasarsertacontohperencanaandan proyekpekerjaantanah.

. Buku 3. PedomanPenyelidikandan PengujianTanah Dasar untuk PekerjaanJalan

Menguraikantentang tata cara penyelidikandan pengambilancontoh tanah, serta


pengujiantanah.

IV
Pedomanpekerjaantanahdasar
Buku2
Penyelidikandan pengujiantanahdasaruntuk pekerjaanjalan

1. R u a n gl i n g k u p

Tanah dasarmerupakantanahdimanaperkerasandibangun,sebagaimanahalnyadengan
bangunansipil lainnya.Pada kasusyang sederhana,tanah dasar dapat terdiriatas tanah
asli tanpaperlakuan;sedangkanpada kasuslain yang lebihumum,tanahdasarterdiriatas
tanahasli pada galianatau bagianatas timbunanyang dipadatkan.

Sebagai prasaranatransportasidarat, perkerasanharus mempunyaipermukaanyang


selalu rata dan kesat,agar para penggunajalan dapat merasanyamandan aman (safie).
Karena dibangunpada tanah dasar, maka kinerja perkerasanakan sangat dipengaruhi
oleh mututanahdasar.

Dengandituntutnyaperkerasanyang harusselalumempunyaipermukaanyang rata,maka


persyaratanutama yang harus dipenuhi tanah dasar adalah tidak mudah mengalami
perubahanbentuk.Tanah dasar yang mengalamiperubahanbentuk, baik akibat beban
lalu-lintasmaupun cuaca, akan mengakibatkanperkerasanmengaiamikerusakan(misal,
gelombang,alur,penurunan)yang kemungkinandiikutidenganterjadinyaretak.

Perubahanbentuktanah dasar dapat diakibatkanoleh kekuatanatau daya dukungyang


rendah (tanah mudah runtuh),pengembangan,penyusutandan densifikasitanah dasar
serta konsolidasitanah di bawahtanah dasar. Lebihjauh lagi, faktor-faktor
tersebutakan
tergantungpadajenis tanah,beratisi keringdan kadarair.

Pedoman ini pada dasarnya menguraikanpenyelidikandan pengambilancontoh tanh


d i l a p a n g a yn a n gd i l e n g k a pdi e n g a nm e t o d ep e n g u j i a n .

Diharapkanpedomanini ini dapat dijadikanacuan dalam melakukanpenyelidikanserta


pengujianterhadaptanahdasarpada pekerjaanjalan

2. Acuan normatif

Penulisanmanualyang menyangkutstandar,terutamametodapengujiandan
menggunakanacuansebagaiberikut:

sNl 03-1742-1989MetodePengujianKepadatanRinganuntukTanah
s N r 0 3 - 1 7 4 3 -1 9 8 9MetodePengujianKepadatanBeratuntukTanah
sNl 03-1744-1989MetodePengujianCBR Laboratorium
s N t 0 3 - 1 9 6 6 -1 9 8 9MetodePengujianBatasPlastis
s N r 0 3 - 1 9 6 7 -1 9 9 0MetodePengujianBatasCairdenganAlat Casagrande
s N r 0 3 - 1 9 7 6 -1 9 9 0MetodeKoreksiuntukPengujianPemadatanTanahyang mengandung
ButirKasar
s N t 0 3 - 2 8 2 8 -1 9 9 2MetodePengujianKepadatanLapangandenganAlat KonusPasir
sNt 03-3423-1994MetodePengujianAnalisisUkuranButirTanahdenganAlat Hidrometer
sNl 03-3637-1994Metode PengujianBerat lsi Tanah BerbutirHalus dengan Cetakan
BendaUji
Pd M-29-1998-03
: MetodePengujianuntukMenentukan
TanahEkspansif

',-40
Pd T-03-'1998-03: Tata Cara KlasifikasiTanah dan CampuranTanah Agregatuntuk
KonstruksiJalan
sNl 03-3437-1994:TataCaraPembuatan Rencana Stabilisasi
TanahdenganKapuruntuk
Jalan
sNt 03-3438-1994 : Tata Cara PembuatanRencana Tanah dengan Semen
Portland
untukJalan
sNt 03-3439-1994 : TataCaraPelaksanaan TanahdenganKapuruntukJalan
Stabilisasi
s N r0 3 - 3 4 4 0 -1 9 9 4Tata
: Cara Pelaksanaan Tanahdengan Semen Portland
Stabilisasi
untukJalan
s N t 0 3 - 4 1 4 7 -1 9 :9 6Spesifikasi
KapuruntukStabilisasi
Tanah
Pd M-07-1998-03 : MetodePengujianKadar Semen pada CampuranSemen Tanah
denganAnalisisKimia
PdT-03-1998-03 Tata Cara KlasifikasiTanah dan Campuran Tanah Agregat untuk
Konstruksi
Jalan
s N t 0 3 - 1 9 6 6 -1 9 :9 0MetodePengujianBatasPlastis
s N l 0 3 - 1 9 6 7 -1 9 :9 0MetodePengujianBatasCair denganAlat Cassagrande.
sNl 03-2417-1991 . MetodePengujianKeausanAgregatdenganMesinAbrasiLos Angeles
s N t 0 3 - 4 1 4 1 -1 9 :9 6Metode PengujianGumpalanLempung dan Butir-butirMudah Pecah
dalamAgregat
sNl 03-2828-1992:MetodePengujianKepadatanLapangandenganAlat KonusPasir
sNt 03-3423-1994
: MetodePengujianAnalisisUkuranButirTanahdenganAlat Hidrometer
sNl 03-6412-2000:Metode PengujianKadar Semen dalam CampuranSegar Semen-
Tanah
sNl 13-6427-200Q:
Metode PengujianUji Basah dan Kering CampuranTanah-Semen
Dipadatkan
sNr 19-6426-2000
: Metode Pengujian Pengukuran pH Pasta Tanah-Semen untuk
Stabilisasi
sNr 03-6798-2002:
Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Kuat Tekan dan
LenturTanah-Semendi Laboratorium
s N l 0 3 - 6 8 1 7 -2 0 0 2Metode
: PengujianMutuAir untukDigunakandalamBeton
sNt 03-6886-2002 . Metode PengujianHubunganAntara Kadar Air dan Kepadatanpada
CampuranTanah-Semen
sNl 03-6887-2002 . MetodePengujianKuatTekanBebasCampuranTanah-Semen
sNt 03-1966-1990 : MetodePengujianBatas Plastis
s N t 0 3 - 1 9 6 7 -1 9 :9 0MetodePengujianBatasCairdenganAlat Cassagrande
s N t 0 3 - 1 9 6 8 -1 9 :9 0MetodePengujianTentangAnalisisSaringanAgregatHalusdan Kasar
s N r 0 3 - 1 9 7 6 -1 9 :9 0MetodeKoreksiuntukPengujianPemadatanTanahyang Mengandung
ButirKasar
sNl 03-2417-1991
: Metode Pengujian Keausan Aggregat dengan Mesin Abrasi Los
Angeles
sNl 15-2049-1994
: Semen Portland
sNl 03-3407-1994
. Metode PengujianSifat KekekalanBentuk Agregat terhadap Larutan
NatriumSulfatdan MagnesiumSulfat
s N t0 3 - 4 1 4 1 - 1 9 9 Metode
6: PengujianGumpalanLempungdan Butir-ButirMudah Pecah
dalamAgregat
sNt 03-6388-2000
: SpesifikasiAgregat Lapis Pondasi Bawah, Lapis Pondasi Atas dan
LapisPermukaan
sNl 03-6412-2000
. Metode PengujianKadar Semen dalam CampuranSegar Semen-
Tanah
s N t 1 9 - 6 4 1 3 -2 0 0 0Metode PengujianKepadatanBerat lsi Tanah
Lapangandengan
Balon Karet
sNr 03-6429-2000MetodePengujianKuat TekanBetonSilinderdenganCetakanSilinder
di dalamTempatCetakan
sNl 03-6817-2002
: MetodePengujianMutuAir untukDigunakandalamBeton

2-40
SNI03-6886-2002:MetodePengujianHubunganAntaraKadarAir dan Kepadatanpada
Campuran
Tanah-Semen

3. lstilahdan definisi

3.1.
air kapiler
airyangdipengaruhi
olehaksikapiler.

3.2.
aktifitas
perbandingan
antaraindeksplastisdenganpersentase
beratbutiryanglebihkecildari0,002
mm.

3.3.
angkapoisson
perbandinganantara regangandalam arah lateral terhadap regangandalam arah
longitudinal,
sesuaidenganarahbeban.

3.4.
angkapori
perbandinganantara volume udara terhadapvolume bahan padat tanah yang biasa
dalampersen.
dinyatakan

3.5.
angkastabilitas
perbandingan antarakohesidenganhasilperkalianfaktorkeamanan,baratisi tanahdan
tinggilereng.

3.6.
batasatterberg
empattingkatkonsistensi yang didefinisikan
tanahsebagaimana melaluipengujian
batas
cair,batasplastisdan batassusut.

3.7.
batascair
kadarairdimanakonsistensi
tanahberubah plastis.
daricairmenjadi

3.8.
batasplastis
kadarairdimanakonsistensi
tanahberubahdariplastismenjadisemipadat.

3.9.
batassusut
kadarair tertinggidimanapengeringan
mulaikadarair tersebut,tanahtidakmengalami
penyusutan.

3.10.
batuan
bagi ahli geologi,batuanberartisemuaendapatalamiyang membentuk kulitbumi,baik
dalambentukpadat(misalgranit),butiran(misalpasirdan kerikil)maupundalambentuk
tanah (misal lempung);bagi ahli teknik sipil, batuan berartibahan padat (solid)yang
biasanyatidakdapatdigalidengancaramanual.
3.11.
batuan beku
batuanyang berasaldari magmacairyang mendingindan membeku.

3.12.
batuan metamorf
batuan sedimenatau batuan beku yang telah mengalamiperubahanakibattekanandan
panasdalambumisertareaksikimia.

3.13.
batuan sedimen
batuanyang terbentukmelaluiakumulasisedimen(butir-butirhalus) dalamair.

3.14.
berat isi
perbandingan
antaraberatdenganvolumesuatumasatanah.

3.15.
berat isi basah
perbandingan antaraberatbahanpadatdan air terhadapvolumemasatanah.

3.16.
berat isi kering
perbandingan antaraberatkeringterhadapvolumemasatanah.

3.17.
berat isi kering maksimum
berat isi keringpada kadarair optimum.

3.18.
beratjenis
perbandingan
antaraberatisi suatubahanterhadapberatisi air padasuhutertentu.

3.19.
bongkah
butirantanahyang mempunyaiukuranlebihdari 75 mm.

3.20.
california bearing ratio (CBRI
kekuatanrelatiftanahterhadapkekuatanagregatstandar.

3.21.
dilatansi (reaction to shaking)
sifattanahdimanaapabilacontohtanahdiguncang-guncang (shaking)padatelapaktangan,
air yang terkandungnyadapat muncul di permukaandan apabila contoh tanah dipijit
(squeezing),air yang munculdi permukaanakan hilangkembali.

3.22.
derajat kejenuhan
perbandinganantaravolume ronggayang terisi air dengan volume ronggatotal yang biasa
dinyatakandalampersen.

4-40
3.23.
elastisitas
sifat tanah untuk kembalike bentuk asal setelah mengalamiperubahanbentuk akibat
pembebanan sesaat.

3.24.
faktor keamanan
perbandinganantarakekuatangeseryang dimobilisasi
tanahdengankekuatangeseryang
ditimbulkan
masatanah.

3.25.
faktor waktu
perbandingan antara hasil perkaliankoefisienkonsolidasilamanya konsolidasiterhadap
kuadratjarak tempuhair.

3.26.
gambut
gelap,berbentukserat,menyerupaibusa dan berasaldari tumbuhan.
tanah benryarna

3.27.
geofisika
hal-hal yang berkaitandengan fisik bumi, terutamadalam penggunaanperalatanatau
metoda(misalseismograff)untukmenyelidikibagianbumiyangtidakdapatdiakses.

3.28.
geologi
ilmuyangmempelajarikomposisidansusunanelemen-elemen formasi,
kulitbumi.termasuk
posisi
struktur, dansejarahnya.

3.29.
geoteknik
ilmu yang menganalisisperilakutanah serta disain dan pembangunanbangunanbawah,
yaitubagianbangunanyang menyalurkan langsungbebanke tanah.

3.30.
horizon "A"
lapisan teratas tanah dimana koloid anorganikdan bahan larut lain telah terbilasdan
biasanyaterdiriatassisa-sisabahanorganik.

3.31.
horizon "B"
lapisantanahsebagaiakumulasibahanhasilpembilasanHorizon"A".

3.32.
horion "C"
lapisantanahyang belumterganggu,yang membentukHorizon"A" dan "8".

3.33.
horizon "D"
lapisantanahdi bawahHorizon"C" atau "8" (apabilatidakada Horion"C")yang kurangmirip
denganhorizonlapisandi atasnya.
3.34.
horizon tanah
lapisan-lapisan
yang terdapatpada profiltanah,yang pada dasarnyadibedakanberdasarkan
tekstur,warna,strukturdan kandunganbahankimia.

3.35.
indeks plastis
selisihantarabatascairdenganbatasplastis.

3.36.
indeks kelompok
angkayang menunjukkankelompok(group)pada suatu kelastanah menurutAASHTO.

3.37.
indeks pemampatan
k e m i r i n g a ng r a f i k y a n g m e n u n j u k k a nh u b u n g a na n t a r a a n g k a p o r i ( d a l a ms k a l a l i n i e r )
danganteganganefektif(dalamskala logaritma).

3.38.
kadar air
perbandinganantara berat air dengan berat kering atau bahan padat contoh tanah, yang
biasanyadinyatakandalampersen.

3.39.
kadar air optimum
kadarair yang menghasilkan
beratisi keringmaksimum.

3.40.
kerikil
butirantanahyang berukuranantara75 mm dan4,75 mm, menurutASTM D 422.

3.41.
kepadatan
kadang-kadangdisebut derajat kepadatan,yaitu perbandinganantara berat isi kering
d e n g a n b e r a t i s i k e r i n g m a k s i m u m t a n a h , y a n g b i a s a d i n y a t a k a nd a l a m p e r s e n .
Kepadatankadang-kadang diartikanpula sebagaiberat isi keringtanah.

3.42.
kepadatan relatif
perbandinganantara berat isi kering lapangandikurangiberat isi kering lepas terhadap
b e r a ti s i k e r i n gm a k s i m u ml a b o r a t o r i u m
d i k u r a n gbi e r a ti s i k e r i n gl e p a s .

3.43.
koefisien konsolidasi
perbandingan antara koefisien permeabilitas terhadap hasil perkalian koefisien
p e r u b a h a nv o l u m ed e n g a nb e r a ti s i a i r .

3.44.
koefisien pemampatan
p e r b a n d i n g aann t a r ap e r u b a h a na n g k ap o r it e r h a d a pp e r u b a h a nt e g a n g a n .

3.45.
koefisien permeabilitas
k e c e p a t a na l i r a na i r d a l a mt a n a hd i b a w a hp e n g a r u hs a t u a ng r a d i e nh i d r o l i kd, i n y a t a k a n
d a l a ms a t u a np a n j a n gp e r s a t u a nw a k t u .

6-40
3.46.
koefisien perubahan volume
perubahanvolumeper satuanvolumeper satuanpeningkatanteganganefektif.

3.47.
kohesi
kekuatangesertanahyangdakibatkanoleh bukantahanangesek.

3.48.
koloid
butiranhalusyang berukurankurangdari0,001mm.

3.49.
konsistensi
sifattanahyang menunjukkankemudahanrelatifuntukdirubahbentuknya.

3.50.
konsolidasi
proses keluarnyaair dari masa tanah sebagai akibat pembebananyang terus menerus
dalamsuatuperiodetertentusehinggabutir-butir
tanahmenjadilebihkompak.

3.51.
kuat geser
ketahananmaksimumtanah (gabunganantarakohesidan tahanangesek)akibattekanan
geser.

3.52.
lanau
butirantanah yang berukuranantara0,075 mm dan 0,005 mm (menurutASTM D 422), atau
antara0,075mm dan 0,002 mm (menurtAASHTO T 88).

3.53.
lempung
butiran halus berukurankurang dari 0,005 mm (menurutASTM D 422), atau kurang dari
0,002 mm (menurut AASHTO T 88).

3.54.
lendutan
penurunanpermukaansebagaiakibatpembebanan.

3.55.
longsor rotasi
longsoryang mempunyaibidang longsorberbentukgaris lengkungdan biasanyaterjadi
pada lerengyang panjangnyaterbatas.

3.56.
longsor translasi
longsoryang mempunyaibidang longsorberbentukgaris lurus dan biasanyaterjadipada
"tidakterbatas".
lerengyangpanjangnya

3.57.
m e k a n i k at a n a h
penerapanhukum-hukummekanikadan hidrolikaterhadapmasalahteknikyang berkaitan
dengan sedimenatau akumulasibutir-butirpadat lain yang tidak terkonsolidasi
sebagai
hasil prosespenghancuran
secaramekanisdan kimia daripadabatuan,terlepasdari
apakahbahantersebutmengandungatautidakmengandungbahanorganik.

3.58.
mukaair tanah
horizonpermukaan air tanahdimanatekananpadapermukaan
air adalahsamadengan
tekananatmosfir.

3.59.
pasir
butirantanahberukuran
antara4,75mm dan0,425mm (menurutASTMD 422),atauantara
2 mm dan0,075mm (menurutAASHTOT 88).

3.60.
pasirhalus
butirantanahyangberukuran
antara2,00mm dan0,425mm (menurutASTMD 422),atau
antara0,425mmdan0,075mm (menurut AASHTOT 8B).

3.61.
pasir kasar
butirantanahberukuran
antara4,75mm dan2,00mm (menurut
ASTMD 422),atauantara2
mm dan0,425mm (menurut AASHTOT 88).

3.62.
pasirsedang
butirantanahyangberukuran
antara2,00mm dan0,425mm (menurut
ASTMD 422).

3.63.
pedologi
ilmupengetahuan tentangcaramemperlakukan tanah,yangmencakuppenentuan
sifat-sifat
alami (nature),sifat-sifat,formasi, fungsi, perilakudan pengaruhpemanfaatandan
penataannya(manajemen).

3.64.
pekerjaantanah
kegiatan
dimanatanahataubatuandigali,diangkutdanditempatkan sebagaitimbunanatau
bahanbuangansertakemudian dipadatkan.
Meskipun pemadatan dapattermasuk sebagai
bagianpekerjaantanah,namunpekerjaan
tersebutdapatditinjausecaraterpisah.

3.6s.
pemampatan (com pressibity)
sifatyangmemungkinkan tanahdapatmenurun
volumenya dikenaibeban.
apabila

3.66.
pemadatan(compaction)
proseskeluarnyaudaradari masatanahsebagaiakibatkekuatan
mekanissehingga
butir-
butirtanahmenjadi
lebihkompak.

3.67.
pembifasan(leaching)
prosesdimanakoloidataubahanlarutyangterdapat
dalamtanahterbawaolehair.

8-40
3.68.
pemompaan (pumping)
proses terbawanyabutir-butirhalus (di bawah perkerasan)oleh air yang tertekan akibat
bebanyangdisalurkanmelaluiperkerasan.

3.69.
pemuaian (bulking)
perbandinganantara volume tanah lepas dengan volume tanah asli sebelum digali,
biasanyadigunakanpada pekerjaantanah.

3.70.
pemuaian (swelling)
peningkatanvolumetanah akibatpenambahankadar air, biasa digunakanpada mekanika
tanah.

3.71.
pengisapan tanah (soil suction)
pengurangantekanan (di bawah tekanan atmosfer)yang mengakibatkannaiknyaair di
antara butir-butirtanah (pengisapandisebabkanoleh daya kapilerdan faktor-faktorlain
serta seringdigunakansecarabergantiandenganistilahpotensikapiler).

3.72.
penurunan (settlement)
pergerakanke bawah timbunan atau struktursebagai akibat penguranganrongga dalam
tanah di bawahtimbunanatau strukturatau dalam tanah timbunan,atau kedua-duanya.
Penguranganronggaterjadisebagaiakibatdensifikasi(keluarnyaudara)atau konsolidasi
(keluarnya ir).

penyusuta n (sh rinkage)


perbandinganantaravolumetanah lepasdenganvolumetanah setelahdipadatkan,biasa
d i g u n a k a np a d a p e k e r j a a nt a n a h .

3.73.
permeabilitas
sifat yang menunjukkankemampuantanah untuk mengalirkanair melaluipori-poridalam
tanah.

3.74.
pF
nilai ekivalen pengisapantanah, yaitu sebagai logaritmatinggi kolom air kapiler yang
dinyatakandalamcentimeter.

3.75.
pH
nilainegatiflogaritmakonsentrasi
ion hidrogendalambentuksuspensidalamtanah.

3.76.
plastisitas
sifat yang memungkinkan
tanah berubahbentuk tanpa retak atau mengalamiperubahan
volumeyang berarti.

3.77.
porositas
perbandinganantara volume udara dengan volume masa tanah yang biasa dinyatakan
dalampersen.
3.78.
profil tanah
potonganvertikal tanah yang menunjukkansifat-sifatalami dan urutan
sebagaihasilpengendapan atau pelapukan,
atau kedua-duanya.

3.79.
sensitivitas
perbandinganantara kuat tekan bebas tanah asli dengan kuat tekan bebas tanah yang
benar-benar terganggu (remolded), tetapi pada kadar dan angka pori, atau berat isi
k e r i n g ,y a n g s a m a .

3.80.
struktur tanah
susunanbutir-butir
tanah.

3.81.
sudut geser
kekuatangesertanahyang dakibatkanolehtahanangesekbutir-butir
tanah.

3.82.
tanah
bahan lepas atau endapan lunak (di luar batuan)yang terdapatpada permukaanbumi
sebagaihasilpelapukanatau penghancuran batuan,atau pembusukan
tumbuhan.

3.83.
tanah dasar
tanah(galianatautimbunan)yangterdapatdi bawahperkerasan.

3.84.
tanah jenuh
tanahyangseluruhrongganyaterisiair (tidakmengandungronggaudara).

3.85.
tanah laterit
tanahdi daerahtropisdimanaprosespelapukantelah menimbulkan akumulasisesquloxrdes
(bahangabunganyang terdiriatas dua per tiga bagian oksida dan satu per-tigabagian
bahanlain,terutamabesi).

3.86.
tanah penutup
lapisanatastanahyang menunjangkehidupantumbuhan.

3.87.
tanah residual
tanahyangterbentukdi tempatdari batuanatau bahaninduk.

3.88.
tanah terpindahkan (transported soird
tanahresidualyangtelahdipindahkan kembaliolehangin,air ataues.
dan ditempatkan

3.89.
tekananair tanah
tekananair dalamronggapadatanahjenuh.

10-40
3.90.
teksturtanah(distribusibutir,gradasi)
proporsimasing-masingbutirataukelompokbutiryangmembentuk
tanah.

4. S i mb o l

a = jari-jaributirtanah
A = luaspermukaan
= luasseksiyang berurutan, volumegalian/timbunan
untukmenghitung
AASHTO= American Associationof State Highway and TransporiationOfficials
ASTM = American Society for Testing and Materials
av koefisienpemampatantanah
p sudutkemiringan lereng
c konstantapada penentuangaya tarik air terhadapbutirtanah
koreksipembacaanletakhidrometer akibatminiskusair
= kohesitanah
= satuanbiayaoperasialat
C = biayatotaloperasialat
CBR = California Bearing Ratio
c" = indekspemampatantanah
= koefisienlengkungan
c, = koefisienkeseragaman
cu = koefisenkonsolidasi
d - jarakantaradua butirtanah
= diameterbutirtanah
= lenganmomenpadaanalisisstabilitaslereng
D = diameterbutirtanah
= kedalamanbidanglongsor
= kedalamanretak
= teballapisanyang dipadatkan
Dro = ukuranpada 10% beratbutiryang lolos
Dso = ukuranpada30% beratbutiryang lolos
Doo = ukuranpada60% beratbutiryang lolos
Di = faktorletakvertikalpermukaanlapisankerasdari permukaantanah
e = angkapori
= biayapenggalian tanah
t = gayatarikair terhadapdua butirtanah
F = persentaseberat butir yang lolos saringanNo. 200 pada perhitunganindeks
kelompoktanah
= faktorkeamananstabilitaslereng
q = sudutgesertanah
g = gravitasi
v = beratisitanah
Ys = beratisi bahanpadatatau butir-butirtanah
= beratisi air
gc = beratjenis butirkasar
gf = beratjenis butirhalus
GI = indekskelompok(Grouplndex)
G. = beratjenistanah
G* = beratjenisair
h = letaktitikberathidrometer dari permukaanair
= teballapisantanahpada penentuanCBR
- jarak pengangkutan di luarjarak bebas
H = tinggilereng

11-40
= teballapisantanahpadaanalisiskonsolidasi
JRA = Japan Road Assocaition
k = koefisienpermeabilitas
K = faktorkoreksivolumetabunguntukpengujianberatisitanah
I = panjangbusurpadabidanglongsor
L = jarakantara2 seksiyang berurutan,untukmenghitung volumegalian/timbunan
LI = panjanggorong-gorong
LL = batascair
m = koreksisuhu terhadapkeenceranair
mv = koefisienperubahanvolume
r1 = viskositasair
n = porositas
= faktorletakhorizontalbidanglongsordari tumit lereng
N = bilanganbulat (integer)pada perhitunganpenurunan
= jumlah alat pada pekerjaantanah
= jumlahlintasanpemadatan/penumbukan
N" = angkastabilitaslereng
o = biaya pengangkutanpadajaraktambahan
p = beban
= teganganawalyang bekerjapadapermukaan,untukhitungpenurunantanah
pc = persentasefraksikasarpada perhitunganberatjenis
pf = persentasefraksihaluspada perhitunganberatjenis
pF = angkaekivalentinggiair kapiler,yaitusebagailogaritmatinggiair kapilerdalam
satuancentimeter
pH = skalayangmenyatakan tingkatkeasamantanah
PI = indeksplastis
PL = batasplastis
r = jari-jaribidanglongsor
= pembacaanhidrometer
= jari-jarihidrolis
Rh = pembacaanhidrometer yangtelahdikoreksi
S = penurunan
= persentaseberatbutirpada analisisbutirdenganhidrometer
SL = batassusut
S,. = derajatkejenuhan
SNI = StandarNasionalIndonesia
o = tegangantekannormal
t = lamapengendapan butirpadaanalisisbutirdenganhidrometer
= waktukonsolidasi
= waktuyangdiperlukanuntukpemadatan
= waktu yang tersediauntukpelaksanaanpekerjaan
= tegangantarikpermukaanbutir
Tu = faktorwaktupadaanalisiskonsolidasi
TW = kedalamanair di sebelahhilirgorong-gorong
a = tegangangeser
e = sudutuntukmenghitung gayatarikantaradua butirtanah
= sudutbidanglongsordenganbidanghorizontal
U = derajatkonsolidasi
V = volumecontohtanah
= volumegalian/timbunan
v" = volumeudaradalamcontohtanah
vo = volumecontohkeringtanah
% = volumebahanpadatdalamcontohtanah
= volumeair dalamcontohtanah
= volumeronggadalamcontohtanah

12-40
W kadaraircontohtanah
berattanah
W beratcontohtanah
berattanah
w* beratair padacontohtanah
w" beratbahanpadatpadacontohtanah
z teballapisantanahpadaanalisis
atabilitas
lereng

5. Penyelidikandan pengambilancontoh tanah

5.1. Tujuan dan lingkup penyelidikan

Penyelidikantanah yang seksamamempunyaikedudukanyang pentingdalam disaindan


pelaksanaanpembangunan jalan, karenahasilpenyelidikan
tanahakan menjadibekal bagi
para perencana(desgrner) dan pelaksana/kontraktor.

Secaraumum,penyelidikan tanahmencakupaspek-aspek sebagaiberikut:


(1) Eksplorasikondisi tanah di sekitar proyek melalui pemboran atau cara lain, serta
pembuatanprofilyang menunjukkan keadaantanah.
(2) Pemeriksaandan pengujian contoh tanah serta menyimpulkaninformasi untuk
selanjutnyadijadikanrekomendas,.

PadaTabel1 ditunjukkan tanahdalamrekayasajalansebagaiberikut:


tujuanpenyelidikan
(1) Penetapanlokasijalan,baikdalamarahhorizonalmaupunvertikal.
(2) Pemilihanbahantimbunan.
(3) Disainkemiringanlereng,baikpadagalianmaupuntimbunan.
(4) Penetapanvolumepekerjaantanah,pemuaiandan penyusutan(bulkingand shrinkage)
dan volumepenggalianbatuan.
(5) Disaindrainase,baik permukaanmaupunbawahpermukaan.
(6) Penanganan tanahdasar.
(7) Disaintebal perkerasan.
(8) Pemilihanbahan lokal yang dapat digunakansebagai lapis pondasi atas melalui
stabilisasi.

Penyelidikantanah dapat dilakukandenganbeberapacara, tergantungpada peralatanyang


tersediadan kedalamandata yang ingindiperoleh.Cara-caratersebutadalah:
(1) Pengamatan dan pemeriksaan visual.
(2) Pengujianuntukklasifikasi,disampingpengamatandan pemeriksaan visual.
(3) Penyelidikan spesifiktanah,disampingpengujianklasifikasi.
rincisifat-sifat

Tergantungpada keperluandata,penyelidikanrinci tentangsifat-sifatspesifiktanah sangat


beragam,mulai pengujianyang menggunkancontohtidakasli (misalpengujianpemadatan)
sampai pengujianyang menggunakancontoh asli (undslturbedsamples)yang biasanya
menjadikepentingan
ahli mekanikatanah.

13-40
Tujuanpenyelidikan
Tabel.1. tanahsertapengujian yangdiperlukan
tambahan
ASPEK REKAYASAYANG PENGUJIANTAMBAHAN
JENIS REKAYASA TUJUAN PENYELIDIKAN
TERKAIT YANG DIPERLUKAN
D Penetapanlokasi Alinyemenhorizontal . Menghindarilokasidaerahtanah
jalan jelek;misalpit dan lempung
lunak.
o Menhindarilokasidaerahyang
rentanlongsordan mudah
terqenanqarr.
Alinyemenvertikal o Menghindarkan timbunanyang
tinggidi atastanahlunakatau
stratatidak stabil.
e Mengurangiimenghindarkan
galianbatuanatau stratayang
tidakstabil.
o Memoertahankan letak
permukaantanah dasar pada
posisiaman di atas permukaan
air tanah.
Stabilitaspondasidi bawah o Mengetahui penyelidikanlebih Kekuatangeser (untuk
timbunan lanjutyangdiperlukan. mengecekdisain).
o Mengetahuiberbagai
kemungkinan cara meningkatkan
dayadukungtanahpondasi
timbunan.
. Mengetahui indikasi
kemungkinan penurunanpada
pipa dan qoronq-ooronq.
Stabilitasstratabatuan o Mengetahuiindikasilongsorpada
tanah dan batuan(berdasar
insoeksivisualdan informasi
awal qeologi).
D Pemilihanbahan Kecocokanbahan galian o Mengetahuijenis-jenistanah: Pemadatan, untuk
timbunan Lokasisumberbahan r Mengetahuimutu tanah sebagai mendapatkaninformasi
bahantimbunan. lebihpastitentang
r Mengetahuiindikasiberat isi kepadatanserta pemuaian
(bulking)dan penyusutan
setelahdipadatkan.
tanah.
r Mengetahuijenis alatyang
diperlukanuntuk pekerjaan
tanah
tr Disainlerenggalian Potonganmelintanggalian o Mengetahuiperkiraanlereng Pengujainkuat geser
& timbunan & timbunan yangamanpadatimbunandan (untuktanah kohesif),
galian. untukdisaindan kasus-
kasusyang meragukan.
D Penentuanvolume . Volumegalian o Mengetahui volumegalianpit Pengujiankepadatan, untuk
pekerjaantanah atau batuan. estimasivolumeyang lebih
o Mengetahui perkiraanpemuaian tepat.
(bulking)dan penyusutantanah.
D Disaindrainase . Drainasebawah o Mengetahui letakmukaair
permuKaan tanah.
. Drainasepermukaan a Mengetahuilokasisaluranatau
empanguntukpembuangan air.
o lokasimataair.
Menoetahui
tr Penyiapantanah Penanganan
tanahdasar o Tergantungpada fitrah/keadaan
dasar tanahdan cuaca.
D Disainoerkerasan Tebal perkerasan . Mengetahui perkiraantebal Penyelidikan
hususuntuk
perkerasan(tergantungpada memoerkirakan tebal
volumelalu-lintas). perkerasanlebihtepat.
D Stabilisasi Bahanlokaluntuklapis . Mengetahuiperkiraanberbagai lebihrinci.
Penvelidikan
pondasiatas perkerasan carastabilisasi.
lentur

14-40
5.2. Teknologi bantu untuk penyelidikantanah

Untukmenunjangpenyelidikan
tanah,dewasaini telahberkembang yaitu:
dua teknologi,

1). Sistemklasifikasitanah pedologiyang berkaitandenganpetatanah untukpertanian

Klasifikasipedologi merupakansalah satu sistem yang dikembangkanoleh akhli


pertanian(agronomisQ yang sangat berguna dalam mengklasifikasikan
tanah untuk
keperluanrekayasa.

Pedologi,atau ilmu tanah, adalah suatu ilmu yang memperlakukan


tanah,termasuk
keadaan di alam, sifat-sifat, formasi, cara memfungsikan, kinerja serta cara
memanfaatkan dan manajemen.

llmuwan tanah mendefinisikan tanah sebagai "kumpulanbenda-bendaalam yang


terdapatpada permukaanbumi (di beberaptempatmengalamiperubahan,baik akibat
alam atau bahkan perbuatanmanusia)yang mengandungbenda-bendahidup dan
penunjungnyaatau bahan yang mampu menunjangtanaman luar" ('the collectionof
natural bodies on the earth's surface, in places modified or even made by man of
earthy materials, containing plants out of doors"). Menurut definisi tersebut, lapisan
tanahjarangyang mempunyaiteballebihdari2 m.

Pembentukantanah dipengaruhioleh bahan induk, cuaca, relif permukaanlahan,


tumbuhtumbuhandan lamanya proses. Apabila pembentukantanah berlangsung
dalam kurunwaktuyang cukup lama,dinyatakandalam ribuantahun,maka beberapa
sifat tanah cenderunglebih dikendalikanoleh cuaca, relif dan tumbuh-tumbuhan
daripadaoleh bahaninduknya.

Manfaat klasifikasipedologidipandanglebih terasa dalam pengambilancontoh di


lapangan. Pembuatanprofil lapangan dapat dikurangi menjadi hanya pemboran
pengecekan(check boring),dan pada sebagian besar kasus, pembuatanprofil rinci
mungkinhanyaterbataspadadaerahtransisitanahyang satu dengantanahyang lain.
Klasifikasiyang ideal adalah yang mencakupposisibahan induk dan topogrfaiserta
hasilpengujian.Oleh karenaitu, informasipedologidan geologiharusselaludigunakan
bersama-sama denganhasilpengujianstandaruntukklasifikasi.

a. Deskripsitanah

berurutandalam arah vertikalyang dikenal


Tanah terdiri atas lapisan-lapisan
horizon,kecualiuntuk tanah yang sangat muda, lerengyang sangattidak stabil,
atau bahan yang secara kimia tidak bereaksidengan bahan lain, misal pasir
kuarsa. Berbagaihorizontanah dinyatakandengan simbul huruf sebagaimana
padaGambalt .
ditunjukkan

llmuwantanah mendeskripsikan horizontanah dengan warna, tekstur,struktur,


konsistensiserta distribusiakar dan pori. Disampingitu, dideskripsikan
pula fitrah
dan bentukhorizonperalihanantarahorizon-horizon yangberdampingan.

Untuksetiapjenis tanahyang terdapatpada suatudaerahyang disurvai,biasanya


ilmuwantanahmembuatbanyakprofiltanah.Berdasarkan informasidari profil-profil
tersebut,selanjutnyadipilih profil yang mewakilidan dari setiap horizondiambil
contohnyauntuk analisisdi laboratorium yang berkaitandengan batas Atterberg,
kandunganbahan organikdan kepadatan.Apabiladiperlukan,dapat ditentukan
pula garam tanah (salinity)dalam hubungannyadengan konduktifitaselektrikdan

15-40
komposisi
saritanah.Disamping pulabila
gipsumdapatditentukan
itu,kandungan
perlu.
Organik- tumbuhanasli dalamwujudyang mudahdikenali

Organik- tumbuhanasli dalamwujudyangtidakdapatdikenali

Mineral - bercampurhumus,biasanyaberwarnagelap
Ap - lapisanyang dibajak (plow layer)

Berwarnalembut,banyakkehilanganlempung,humusdan nutrisi
tumbuhan

) r LebihmiripA
it l Transisi(
/ \ | ebih mirin B

Berubahdi tempatsehinggamembentukstrukturdan kumpulanlempung


dan/atau sesquloxrdes
Solum - Bt - kumpulanlempung
tanah Bir - kumpulanbesi
sebenarnya Bir - kumpulanbesi
Bhir - kumpulanhumusdan besi
Bx - horizonhardpan

Transisike C
Lapukan,biasanyabahantidakterkonsolidasi
Cx - hardpanyang larutdalam air
Cm - hardpanyang tidaklarutdalamair
Cr - batuanlunak

Batuanterkonsolidasi

Catatan:
Tidaksatuprofilpun
yangmempunyai
semuahorizon
yang
sebagaimana ditunjukkan pada gambar,
tetapisebagian
besartanahbiasanya mempunyai A, B danC.
Horizon

Gambar1. Horizonutamatanah(Sumber:Asphaltlsntitute,1993)

2). Penafsiranfoto udara

Meskipunmetodapenafsiranfoto udarasebagaimanayang dilakukandalampemetaan


tanahtidak diuraikansecaralengkappada tulisanini, namunbeberapakonsepdasar
sertabeberapamanfaatdan keterbatasandicobadibahas.

lnsinyurdan teknisitanahyang berminatlebihjauh tentangidentifikasi


dan pemetaan
tanah melaluifoto udara, dapat mempelajaribuletin yang diterbitkanoleh instansi
terkait.

Tiga prinsipyang mendasariidentifikasi


tanahmelaluifotoudaraadalah:

a. Foto udaradapat menghasilkan secaratelititentangciri-cirifisik permukaanbumi,


tidak hanya ciri-ciri alamiah tetapi juga ciri-ciri atas perbuatan manusia.
Berdasarkanciri-ciripermukaandan bawah permukaan(subsurface,), foto tersebut
dapat menunjukkanhasil proses alam yang aktif dalam pembentukantanah
residualsertapembentukan tanahpindahan.

b. Bahanyang sama ditunjukkandenganpola foto yang sama,demikianpula,bahan


yang tidak sama ditunjukkandengan pola foto yang tidak sama. Sehubungan

16-40
denganhal tersebut,untukjenis tanahdan lingkungantertentu,ciri-ciripermukaan
dan bawahpermukaandapatdikelompokkan menurutpolayang unik.

c. Pola tanah yang ditunjukkanoleh foto udara adalah bersifatberulang(repetitive);


misal,tanah lowa adalah sama dengantanah Ukrainasehinggapola foto pada
keduadaerahtersebutadalahbenar-benarsama.

Faktor-faktoryang digunakandalam penafsiranfoto udara disebutelemen pola tanah


yang terdiriatas elemenalam dan elemenbuatanmanusia.Elemenalam mencakup
bentuk lahan,tumbuhan,warna tanah, sistem drainase,sistem dan bentuk lembah
(gully sysfem and shape) dan ciri-ciri erosi; sedangkan elemen buatan manusia
mencakup penggunaanlahan, pola lapangan, kendali erosi dan drainase serta
alinyemenjalan raya dan jalan keretaapi.

Padasuatukondisi,mungkinsuatuelemenmendominasi suatupolasehinggamenjadi
pedoman utama untuk menentukanjenis tanah. Namun demikian,jenis tanah
umumnyaditentukanberdasarkangabunganbeberapaelemen.

Setelahsemua elemen dipelajaridan dievaluasi,maka juru tafsir yang terlatihsering


kalidapatmenentukan
ciri-ciridan luasberbagaitanahpadasuatudaerah.

Apabilamemungkinkan,
makaperludilakukansurvailapangan,yaituuntukmelengkapi,
memastikandan menyesuaikanhasilpenafsiranfoto udara.

meskipunteknologifoto udara untuk identifikasidan pemetaantanah sangat berguna


bagi insinyur tanah, namun hal tersebut mempunyai keterbatasanyang perlu
diperhatikan.

Dua keterbatasan
yang dipandangmenonjoladalah:

o Pada daerah dimana gedung dan bangunanlain mencakupdaerah yang luas,


biasanyapalingsulitdigunakanfoto udarauntukmengkajitanah.

D Perlu diingat bahwa foto hanya merekamciri-ciriyang terdapatpada permukaan.


Hal tersebut biasanya lebih menyulitkanbagi insinyur pondasi daripada bagi
insinyurjalan raya atau lapangterbang.Namundemikian,dalam beberapakasus,
ciri-ciripermukaanmencerminkandengan baik keadaanendapantanah sampai
kedalamanyang cukupbesar.Apabilakasustersebuttidakdijumpai,maka kendala
dapat diatasi dengan cara mengkajisecara seksama bentuk dan gradienlembah
(gully shape and gradienfs).Lembah tersebut biasanya menembuscukup dalam
sampai mencapaiendapandan menunjukkanbagian dalamnnyasehinggadapat
dikajiolehjuru tafsir.

Meskipunmempunyaikendaladi atasdan kendalalainnya,namunteknologifoto udara


tetap penting bagi insinyurtanah yang bergerakdi bidang jalan raya dan lapang
terbangsertadipandangakan berkembangdi masa yang akan datang.

5.3. Pengambilancontoh

Dalamrangkamengidentifikasi berbagaijenistanahyangterdapatdi lokasijalandan sumber


bahan hendaknyadilakukan pemboran pada titik-titikyang jumlahnya memadai dan
kemudiandilakukanpengambilancontohsetiapjenis tanah untukdiuji dan dievaluasilebih
lanjut.Agar contoh yang diambilmewakilitanah di lapangan,maka titik-titkpengambilan
contoh hendaknyaditetapkansecara acak. Dengan teknik tersebut,lokasi pengambilan
contoh ditetapkansedemikianrupa sehingga semua titik pada daerah yang diselidiki
'|7-40
mempunyaikesempatanyang sama untuk diselidiki.Dengandemikian,penetapanlokasi
dengan teknik tersebut adalah "tidak memihak", karena sepenuhnya berdasarkan
"kesempatan".

Setelahcontohtanahdiperoleh,maka contohtersebutdiujidan dianalisisuntukmengetahui


gradasi,kadar air dan kekuatantanah. Selanjutnya,tanah diklasifikasikan
menurutsifat-sifat
yang dapatmempengaruhi kinerjatanahdasar.

Salah satu hal yang diperhatikanpada saat penyelidikantanah adalah,apabilainformasi


yang dikumpulkanpada saat penyelidikandan contohtanah yang dikirimke laboratorium
tidak mewakili keadaan sebenarnya,maka hasil pengujian,betapapuntelitinya,akan
menyesatkan dan sia-sia.Oleh karenaitu, maka penyelidikan
tanahharusdilakukandengan
seksama.

5.4. Penyelidikandan pengambilancontoh tanah dan batuan untuk tujuan rekayasa

Penyelidikan,pengambilancontoh dan identifikasibahan bawah permukaanmelibatkan


teknikyang rumityang coba dikembangkan melaluiberbagaiprosedurdan penafsiran.Hal
tersebutsering kali hanya berlakuuntuk suatu lokasitertentuserta dipengaruhioleh kondisi
geologidan geografi,tujuanpenyelidikan, tuntutandisainserta latarbelakang,keahliandan
pengalamanpetugas.

Tujuanpenyelidikan adalahuntukmengidentifikasidan mengetahuipenyebaran vertikaldan


horizontalsetiapjenis tanah dan batuanserta kondisimuka air tanah yang terdapatdi suatu
lokasiproyekdan selanjutnyamenghimpunkarakteristik bahan bawah permukaanmelalui
pengambilan contohdan pengujiandi tempat.Pengujiancontohtanahdan batuandilakukan
menurutstandarAASHTOatau ASTM atau standarlain yang baku.

5.5. Kegunaan

Penyelidikan yang seksamaterhadaptanah,batuandan muka air tanah akan memberikan


informasiuntukkeperluansebagaiberikut:
(1) Penentuanlokasibangunan,baikdalamarahvertikalmaupunhorizontal.
(2) Penentuanlokasidan evaluasipendahuluanbahanjalan, baik yang berasaldari lokasi
proyekatau tempatlain.
(3) Penentuanperlu-tidaknya teknikkhususuntukpenggalian dan pengeringan.
(4) Penyelidikan stabilitaslerengalam,galiandan timbunan.
(5) Pemilihan jenistimbunan,pondasidan barirhidrolik.
(6) Penyelidikan rinciuntukperencanaan dan pengembangan sumberair tanah.
(7) ldentifikasi
kontaminasi air tanahsertapengembanganpengkajianpemantauan rinci.
(8) Pengembanganpenyelidikanrinci bawah permukaanuntuk bangunanatau fasilitas
khusus.

Penyelidikan bawah permukaanterhadaptanah, batuandan air tanah memerlukancontoh


yang cukup banyakdan mutu yang sesuaidengankebutuhanpengujianuntukmenentukan
kelas tanah dan batuanatau jenis mineralatau kedua-duanyaserta untuk menentukansifat-
sifatteknisyang diperlukanpadadisain.

Pedomanini tidakmutlakharusdiikuti,tetapitekniklainyang lebihsesuaidapatdigunakan.

5.6. Peralatan

Jenis peralatanyang diperlukanuntuk penyelidikanbawah permukaantergantungpada


adalahjenis bahanbawahpermukaan,
berbagaifaktor,diantaranya kedalamanpenyelidikan,
keadaantereindan tujuanpenggunaandata.

18-40
Untuk penyelidikantanah sampai kedalaman antara 1 sampai 3 m, peralatanyang
dipandangcocokadalah:
. Bor tangan (hand augers)
. Pembuatlubang (hole diggers)
. Skop $hovels)
. Tabungpengambilcontoh(pushtube samplers)

Untuk pemeriksaan ditempat (in situ examination) tentang lapisan tanah dan untuk
pengambilancontoh bahan yang mengandungbutiran yang sangat besar, diperlukan
peralatanpenggalian,misal, backhoes,draglines dan drilledpier augers (screwor bucket).

5.7. Teknik pemetaan

Untuk pemetaancakupanformasi geologi dan untuk mengevaluasivariasi sifat-sifattanah


dan batuandapatdigunakanteknikpenginderaanjarakjauh atauteknikgeofisika.

Peralatanpemetaandengan spektralsatelit dan pesawatterbang,yaitu LANDSAT,dapat


digunakanuntuk mengetahuidan memetakancakupandaerah bahan bawah permukaan
dan strukturgeologi.Penafsiranterhadapfoto udara dan rekamansatelit(sateliteimagery)
ciri-cirimenonjoltentanggeologiyang
dapat mengetahuilokasi dan dapat mengidentifikasi
mungkin menjadi petunjuk adanya patahan (faults) dan rekahan (fractures). Untuk
memastikaninformasiyang diperolehdari penginderaan jarak jauh, umumnyadiperlukan
pengecekanlapangan.

Dalam beberapa situasi, teknik refraksi/refleksigelombangatau penetrasi radar (ground


penetratingradar) dapat digunakanuntuk memetakanhorizontanah dan kedalamanprofil,
muka air tanah serta kedalamansampai batuan.Teknik induksielektromagnetik,resistifitas
elektrikal dan polarisasi terinduksi (atau resistifitaskompleks) dapat digunakan untuk
memetakanvariasikandungandan mutu air, horizonlempung,stratifikasidan kedalaman
sampai lapisan batuan. Pada kondisispesifik,teknik lain geofisika,yaitu metoda gravitasi
dan magnetikmungkindapatbergunajuga.

Pengukurancroosholeshear wave velocitydapatmenghasilkanparameter-parameter


tanah
dan batuanuntukkeperluananalisisdinamis.

StandarAASHTOdan ASTM mengenaipemborandan pengambilan


contohyangdewasaini
tersediaadalah:
. AASHTO T 203-82 on auger boring
' AASHTO T 206-81 on standardpenetrationtest
. AASHTO T 207-81 on thin walled tube sampling
' AASHTO T 225-83 on diamond core drilling bit
. AASHTO T 223-76 on field vane shear test
. ASTM D 3385 on double ring infiltrometer
. ASTM D 3341 on cone penetrationtests
. ASTM D 3350 on ring-linedbarrel sampling

5.8. Rencana eksplorasi (exploration plan)

Sebelum rencana akhir eksplorasidisusun, terlebih dulu perlu ditetapkanpersyaratan


mengenaidisaindan kinerjaproyek.

Penyelidikanyang lengkapterhadaptanah, batuan dan air tanah hendaknyamencakup


kegiatan-keg
iatansebagaiberikut:

19-40
1 ) . Survaipendahuluan
di sekitarproyek

Sebelumkegiatanlapangandimulai,setiap data teknis perlu terlebihdulu dikaji.Hal


tersebutmencakupsekurang-kurangnya peta topografi,rekamansatelit,peta geologi,
hasilsurvailahan,hasilsurveysumbermineralsertapetateknistanahdi sekitarproyek.
Pengkajianperludilakukanjuga terhadaplaporanpenyelidikanbawahpermukaanpada
daerah-daerah yang berdekatandenganlokasiproyek.

Gatatan1
Apabila peta dan laporan yang lama sudah kuno (tidak berlaku lagi) dan
mempunyainilai yang terbatasdibandingkandengan pengetahuanyang berlaku
sekarang,maka pembandingan peta dan laporanlama denganpeta dan laporan
baru serinqmemberikaninformasi tidakterduqa.

Geologimerupakansumberpokok peta geologi


Pusat Penelitiandan Pengembangan
dan laporan-laporan
mengenaisumbermineraldan air tanah.

Laporansurvaitanah oleh LembagaPenelitianTanah,DepartemenPertanian,apabila


ada dan mutakhir, akan berguna bagi insinyur untuk memperkirakanrentang
karakteristikprofil tanah sampai kedalaman 1,5 atau 2 m untuk setiap tanah yang
dipetakan.

Gatatan 2
Setiapjenis tanah mempunyaisuatu profiltanah pembeda,sebagaiakibatumur,
bahan induk, relif, kondisi cuaca dan tumbuhan penutup. Hal tersebut dapat
membantu dalam mengidentifikasi berbagai jenis tanah yang masing-masing
memerlukanpertimbangandan panangananteknis yang khusus.Apabila profil
tanah mempunyaikarakteristik teknis yang sama, maka tanah akan mempunyai
sifat-sifatteknis yang sama pula. Perubahan sifat-sifattanah di daerah yang
berdekatan,seringmen ukkanoerubahanbahanindukatau relif.

Pada daerah dimana data deskriptifterbatasioleh peta geologiatau tanah yang tidak
memadai,maka tanah dan batuan tersingkapyang terdapat di sekitar lokasi proyek
harusdikajidan kemudianberbagaiprofiltanah dan batuanperludicatat.Pencatatandi
lapangan pada pengkajiantersebut hendaknyamencakup data yang diuraikandi
bawah.

Apabilapeta pendahuluanyang mencakupdaerahdi sekitarproyekdiperlukan,maka


peta tersebutdapat dibuat pada peta foto udara yang menunjukkankondisilahan.
Distribusilapisan tanah dan batuan utama yang mungkin dijumpai pada saat
penyelidikandapat ditunjukkandengan menggunakandata yang diperolehdari peta
geologidan survaipendahuluanterbatas.Para penafsirfoto udarayang berpengalaman
dapat memperolehbanyak data bawah permukaandari pengkajianfoto hitam-putih,
berwarnaatau impra merah, karena kondisi tanah atau batuan, atau kedua-duanya,
pada daerahyang mempunyaicuaca dan tumbuhanyang sama, biasanyamempunyai
polafoto udarayang sama pula.

Untuk daerah yang tidak mempunyaiinformasicukup, maka pengetahuantentang


kondisibawah permukaandapat diperolehdari para pemiliklahan,tukang bor sumur
lokaldan orang-orangyang bekerjasebagaikontraktor.

Gatatan3
Peta pendahuluan
di atas dapatdiperluasmenjadipetateknisyang rincidengancara
membubuhkansemua lubang uji, sumur uji (pits)dan titiktitik pengambilancontoh
serta dengan cara merevisi batas-batasyang diperoleh dari survai rinci bawah
permukaan.

2). Penentuankondisibawahpermukaan

Kondisi bawah permukaanhanya dapat ditentukanpada masing-masing sumur uji,


lubanguji, lubangbor, atau galianterbuka.Profilstratigrafidapatdibuathanyamelalui
penyelidikan rincidimanapenentuanhubunganantarakedalamandan lokasiberbagai
jenis tanah dan batuandapat dilakukan.Fase penyelidikan tersebutdapat dilakukan
dengan cara menggambarkanbatang profil (/ogs) lapisan tanah dan batuan yang
nampak pada dinding galian atau lubang uji, atau kedua-duanya,serta dengan
menginterpolasi gambar-gambar tersebut.

Jarak antaratitik-titikpenyelidikandi atas akan tergantungpada kompleksitasgeologidi


lokasiproyeksertatingkatkepentingankontinuitastanah dan batuanbagidisainproyek.

Untuk mengidentifikasi
semua strata yang mungkin akan sangat dipengaruhioleh
proyek serta untuk mendapatkan data teknis yang diperlukan untuk analisis
sebagaimanadiuraikanpada Butir 5.3.4, maka penyelidikanperlu dilakukancukup
dalam.

Survaigeofisikadapatdilakukanuntukmelengkapi data dari lubangbor dan permukaan


yang terbuka serta untuk menginterpolasiantara lubang bor. Metoda gelombang
(seismic), penetrasi radar (ground penetrating radar) dan tahanan listrik (electrical
resistivity)sangat berguna pada kondisi dimana bahan bawah permukaan yang
berdampinganmempunyaisifat-sfiatyang sangatberbeda.

Metoda refraksigelombangterutama berguna dalam menentukankedalamanlapisan


sampaibatuanpadalokasi-lokasi yang berurutanmakinpadat.
dimanalapisan-lapisan

Metoda refleksigelombangbergunauntuk memisahkansatuan-satuan geologipada


yang
kedalamansampai 3 m. Hal tersebut tidak dipengaruhioleh lapisan-lapisan
mempunyaikecepatangelombangyang rendah serta terutamabergunapada daerah-
daerahyang mengalamiperubahanstratigrafisecaracepat.

Metodatahananlistrikmempunyaikegunaanyang sama dalammenentukan kedalaman


lapisansampai batuan dan anomali dalam profil stratigrafi,dalam evaluasiformasi
berlapisdimana stratum yang lebih padat terletakdi atas stratumyang kurang padat,
sertadalampenyelidikan atau bahanlain.Parametertahananjuga
prospekpasir-kerikil
diperlukanuntuk disain grounding systematau perlindungankatodikterhadapstruktur
yang tertanam.

Metoda penetrasi radar berguna dalam mengetahuilapisan tanah dan batuan serta
bangunanbuatanmanusiayangterletakpadakedalamansekitar0,3 sampai10 m.

Catatan 4
Penyelidikangeofisikakemungkinan
bergunasebagaipedomanpenentuanlokasi
lubangpemboranatau lubangpengujian.Penafsiran geofisika
hasilpenyelidikan
harusdiverifikasi
oleh hasil atau qalian lran.

Kedalaman pemboran atau sumur uji untuk keperluan perkerasanjalan raya,


perkerasanlapangterbangatautempatparkirkendaraanharussekurang-kurangnya
1,5
m di bawah permukaantanah dasar yang direncanakan.Pada kasus-kasuskhusus,
kedalamantersebut dapat ditingkatkan.Pemboran untuk keperluanpembangunan
strukturatau timbunanhendaknyamencapaikedalamandi bawah permukaanyang

21-40
sangat dipengaruhioleh beban yang direncanakan,sebagaimanayang ditentukan
menurutanalisisteganganbawahpermukaan.

Apabila drainaseakan mempunyaipengaruh,baik karena adanya lapisanyang tiris


(peruious)atau lapisan kedap yang mengganggudrainase internal,maka pemboran
harus mencapailapisan-lapisan tersebutsedemikianrupa sehinggadapat ditentukan
sifatsifatteknisdan sifat-sifatgeologiyang diperlukanuntukproyek.

Padasemuadaerahsumberbahan,pemboranatau lubanguji harusmempunyaijumlah


titik dan kedalamanyang cukup untuk mengetahuivolume bahan yang memenuhi
persyaratanmutu yang ditetapkan.

Apabila penetrasi pembekuan (frost penetration) perlu diperhatikan pengaruhnya


terhadapperilakutanahatau batuan,maka pemboranharusmencapaikedalamanjauh
di bawahkedalamanmaksimumpenetrasipembekuan.

Untuk setiap proyek, hasil penyelidikanharus dicatat secara sistematik. Catatan


tersebutharusmencakuphal-halsebagaiberikut:

Deskripsisetiap lokasi(site)atau daerahyang diselidiki.Setiaplubanguji (fesfhole),


lubang bor, sumur uji (fesf pit), atau daerah pengujiangeofisikaharus ditentukan
letaknyasecarajelas (baikhorizontalmaupunvertikal)denganmengacupada sistem
koordinatyang ada,datum,atau bangunanpermanen.

Batang profil setiap lubang uji, lubang bor, galian uji, atau kupasan permukaan
dimanadeskripsilapangandan lokasisetiapbahanyang dijumpaiharusditunjukkan
secarajelas,baikdenganmenggunakan simbulataudeskripsidalamkata-kata.

Catatan5
Fotoberwarna
tentangcontohbatuan(rockcores),contohtanah,danstrataterbuka
mungkinakansangatberguna.Padasetiapfotoharusdisertakanpulanomor
atausimbul,tanqqalpenqambilan
identifikasi dan skala.

ldentifikasisemua tanah menurut ASTM Practice D 2488, ASTM ClassificationD


2607, atau ASTM PraciceD 4083. ldentifikasibatuan menurutASTM Definitionof
Terms C 119, ASTM DescriptiveNomenclature C 294,atau ASTM PracticeC 851.
Klasifikasi
tanahsebagaimana pada
diuraikan Butir4.3.10.

Sisipan air (seepage) atau zona air (water-bearingzones) dan elevasi pizometrik
yang dijumpaipada setiaplubanguji, lubangbor atau galianuji.

Apabiladiperlukan,hasil pengujianlapangan(in sifu fesf,),misal pengujiantahanan


penetrasiatau pengujiangeser kipas (vaneshear fesf),pengujianpembebananpelat
(plateloading fesf,),atau pengujianlapanganlain untuk mengetahuisifat-sifatteknis
tanahatau batuan.

Persentasepemulihaninti (core recovery)dan mutu batuan yang ditetapkanpada


pemboran(coredrilling)sebagaimanayang diuraikandi atas.

Penyajian data lapangan dan laboratoriumdalam bentuk grafik serta fasilitas


penafsirannyayangsecaramenyeluruhdapatmemahamikondisibawahpermukaan.

22-40
3 ) . Pengambilancontohdan pengujianlapangan(in situtesting)

Pengambilancontoh yang representatifharus dilakukanterhadapsetiap bahan bawah


permukaanyang berkaitaneratdengandisaindan pelaksanaan proyek.

Catatan 6
Ukurancontoh asli (undisturbed)dan contoh curah (bulk) untuk pengujianrutin
dapatbervariasidan harusditetapkanolehakhligeoteknikyang melakukan
penyelidikan.Namundemikan,untukberbagaipengujiansebagianbesarjenis
bahan,ukurancontohyangdisarankanadalahsebagaiberikut:
. Klasifikasi
visual:50 - 500 gr.
. Analisiskonstantadan ukuranbutirtanahtidakmengandungkerikil:0,5 - 2,5 kg.
. Pengujiankepadatandan analisissaringantanahmengandung kerikil:20 - 40 kg.
. Produksiaqreqatatau penquiiansifat-sifataqreqat:50 - 200

Setiapcontohperlu dibubuhilabel pengenalyang secaratepat mencantumkan nomor


lubangbor, lubang uji atau sumur uji serta kedalamandari permukaantanah. Label
harusdibuatsedemikianrupa sehinggatidak mudah rusak.Contohharusdimasukkan
ke dalamwadahyang kedapair, yaituagar tanahtidakmengalamiperubahankadarair
yang kemungkinanakan merubahsifat-sifatnya, terutamaapabilacontohtanah menjadi
kering.Untukmengangkut contohtanahdari lapanganke laboratoriumdapatdiikuticara
menurutASTM D 4220.

ProsedurmenurutAASHTOdan ASTM yang disarankanuntukpengambilan contohdan


pengujianlapangan(insitutesting)adalahsebagaiberikut:
' MSHTO T 2-84, menguraikancara pengambilancontoh agregatberbutirkasar dan
berbutirhalus untuk keperluanpenyelidikan
pendahuluan pada sumberbahanyang
potensial.

. AASHTO T 235-74, menguraikancara pengujianpembebananpelat (plate loading


fesfs/ untuk memperkirakandaya dukung (bearingcapacity)tanah. Hasil pengujian
sangat berguna untuk disain spread footings yag didasarkan pada kondisi
pembebananstatis.Agar penggunaanhasilnyadapat ditentukan,maka pengujian
pembebananharussejalandenganpengujianlapanganyang lain,umumnyasejalan
dengan AASHTO T 206-81 (PenetrationTest and Split-BarrelSamplingof So/s) atau
ASTM Method D 3441 (Test Method for Deep, Quasr-Sfafic,Cone and Friction-Cone
Penetration Isefs of Soi/).

' AASHTO f 203-82, menguraikancara penggunaan bor tangan (augers) untuk


penyelidikan dan pengambilancontohtanah,apabiladiperlukancontohtanah tidak
asli (disturbedsoil samples).Prosedurini juga bergunauntuk penyelidikanmuka air
tanah. Penyelidikantanah dengan bor tangan dibatasi oleh kondisi air tanah,
karakteristiktanahsertaperlengkapan yangdigunakan.

. AASHTO T 207-81, menguraikanproseduruntuk mendapatkancontoh tanah yang


agak (relatively) terganggu sehingga dapat digunakan untuk pengujian di
laboratorium.

AASHTO T 225-83,menguraikanproseduruntuk mendapatkancontoh batuan yang


kokoh (intact)dan contoh tanah tertentuyang terlalu keras apabiladiambildengan
cara AASHTOT 206-81atau AASHTOT 207-81.

ASTM PracticeD 3550, menguraikanproseduruntuk mendapatkancontoh tanah


yang moderatterganggusehinggadapat digunakanuntukpengujianklasifikasidan
dalambeberapakasus,untukpengujiangeser(shear)ataukonsolidasi.

23-40
AASHTO Test Method T 223-76, menguraikanprosedur untuk mengukurtahanan
geser di lapangan (unit shear resistance)pada tanah kohesif, yaitu dengan cara
memutarkipasempat-bilah(four-bladedvane)dalam bidanghorizontal.

AASHTO Test Method f 2Q4-86,menguraikanprosedur untuk mendorongtabung


berdinding
tipis berdiameter100-150mm ke dalamtanahsehinggadiperolehcontoh
tanah yang relatiftidak terganggudan volumenyadiketahuisehinggakepadatan
basahatautotaldan kadarair aslidapatdiperiksa.

ASTMTest MethodD 3385,menguraikan prosedurpengukuran di lapanganterhadap


kecepatan infiltrasi (infiltrationrate) tanah. Dalam hal tersebut, air yang mempunyai
permukaankonstan(constanthead) dibiarkanmeresap(seep)ke permukaantanah
yang luasnyatertentudan selanjutnyadilakukanpengukurankecepatanpengaliran
air yang masukke dalamtanahyangvolumenyadiketahui.

ASTM D 3441, menguraikancara menentukantahanan ujung (end bearing) dan


gesekan dinding (side friction) sebagai komponen-komponenyang menahan
penetrometerkonus pada saat masuk (penetration)ke dalamtanah.

. ASTM G 57, menguraikancara mengukurtahanan listrik (e/ectricalresistivity)masa


tanah.Dalamhal tersebutdigunakankonfigurasiempat-elektroda Wenner.

4 ) . Klasifikasitanah

Setelahcontohdiserahkanke laboratorium,maka untuk keperluanpengujianidentifikasi


dan klasifikasi,contohtersbutperludicatat.

Pencatatanharus mengikutisalah satu atau beberapastandardi bawah atau referensi


yangsesuai,atau kedua-duanya.
. MSHTOT 145-82
. ASTM descriptive Nomenclature
. ASTM Test Method D 2487
. ASTM Method D 3397
. ASTM Practice D 2488
. ASTM Practice D 4083
. ASTM ClassificationD 4427

5 ) . Profilbawahpermukaan

Profil bawah permukaandapat digambarkanhanya berdasarkandata aktual geofisika,


lubang-uji (test-hole),sumur uji (test pit) atau permukaan terbuka (cut-surface).
Interpolasiantara lokasi seyogyanyadibuat dengan mengacu pada informasigeologi
pada daerah yang bersangkutan.Dalam interpolasitersebut, penggunaanteknik
geofisikasebagaimana yang diuraikanpada Butir5.3.9akan sangatmembantu.Namun
demikian,data hasil survai geofisikaharus diidentifikasisecara terpisahdari data
pengujiancontohatau data pengujiandi lapangan(in situ).

hasilpenyelidikan
6). Penafsiran

Hasil penyelidikanharus ditafsirkansebagai penemuan aktual dan semua data


lapangan dan laboratoriumhasil penyelidikansebelumnya harus dihimpun dan
digabungkan.Ekstrapolasidata ke daerah lokal yang tidak disurvaidan diuji harus
dilakukanhanya untuk pengkajiankonseptual.Disampingitu, ekstrapolasitersebut
hanyadapatdilakukanapabilaberdasarkan data lain,susunantanahdan batuanpada
bawahpermukaandiketahuiseragamsecarageologi.Sifatsifatteknistanahdan batuan
yang dijumpaipada proyek-proyekpentingtidak boleh diperkirakanhanya berdasarkan
identifikasidan klasifikasilapangan,tetapi harus diverifikasidengan hasil pengujiandi
laboratoriumterhadapcontoh yang diambil dengan cara yang diuraikanpada Butir
5.3.10atau pengujianlapangan,atau kedua-duanya.

Penetapanparameter-parameter untuk disain hanya dapat dilakukanoleh insinyur


profesional
atau ahli geologiyang mempunyaispesialisasidalam bidanggeologiteknik
dan memahamitujuan, kondisidan kebutuhanpenyelidikan. Agar hasil penyelidikan
tanah,batuandan muka air tanah dapatdimanfaatkan penuh, maka konsepmekanika
tanah, mekanikabatuan dan geomorfologiharus digabungkandengan pengetahuan
tentanggeologiteknikatau hidrologi.

Disainyang lengkapmungkinmemerlukanpengkajianyang lebih rinci daripadayang


diuraikandalampedomanini.

7). Pelaporan

Laporan hasil penyelidikanbahwa permukaanhendaknyameencakuphal-hal


berikut:
. Lokasi daerah yang diselidikidi sekitar proyek. Hal tersebut harus mencakuppeta
sketsa atau foto udara yang menunjukkan lokasi lubang uji, lubang bor dan
pengambilan contoh serta data geomorfologi yang terkait dengan penentuan
berbagai jenis tanah dan batuan. Data tersebut mencakup kontur elevasi,
streambeds,sink holes,jurangdan yang sejenis.

Apabiladipandanglayak,dalam laporanharustermasukjuga peta geologiatau peta


tanahagronomi,atau kedua-duanya.

Uraiantentangprosedurpenyelidikanyang dilampiribatangpemborandan lubang


uji, hasil pengujianlaboratoriumserta hasil pengukurangeofisikadalam bentukgrafik
penafsiran.

Potonganyang menunjukkansebaransatuan-satuanstratigrafiserta catatantentang


anomaliatau kondisilainyang menonjol.

6. Pengujiantanah

6 . 1 . A n a l i s i su k u r a n b u t i r

1) Kegunaanhasilpengujian

Analisisukuranbutiradalahpengujianuntukmenentukan distribusibutirindividudalam
contohtanah,yang dinyatakandalam persenberatcontoh.Secaralebihrinci,analisis
ukuran butir diuraikandalam SNI 03-3423-1994(MetodaPengujianAnalisisUkuran
Butir Dengan Alat Hidrometer)atau dalam AASHTO 88-90 (Particle Size Analysisof
So/ls).

Hasil pengujianpaling berguna untuk kelasifikasitanah. Penggunaanlain tentang


gradasikurangdianjurkan,kecualiapabilatelahterbukti,baik berdasarkanpengkajian
maupun pengalaman.Seringkaliditunjukkanbahwa makin besar ukuranbutir,makin
baik sifatsifat teknis tanah. Disampingitu, kenyataanmenunjukkanpula bahwa air
kapilerdan pembekuantidakmenimbulkanpersoalanpadatanah berbutirkasar,misal
pasir;sedangkanpada tanah berbutirhalus (lanaudan lempung)mengakibatkan hal

25-40
yang sebaliknya.Beberapahubunganempiristentanggradasitelah dikembangkan,
misalnyasebagai kriteria untuk menentukankerawanantanah di bawah perkerasan
betonakibatpemompaan.Spesifikasi lapispondasiatas dan lapispondasibawahjuga
menggunakan gradasi sebagaiparameterkekuatan.
Dalamstabilisasi tanah,analisisukuranbutir biasadigunakanuntukperancangan dan
pengendaliancampuran.Pada stabilisasitanah dengan aspal, salah satu kriteria
kriteriayang digunakanadalahpersentaseminimumdaripadabahan berukuranpasir
dan kerikil;sedangkanpada stabilisasi
tanahdengansemen,persentasesemendapat
ditaksirberdasarkanukuranbutir.Untukstabilisasimekanisatau pondasiatas (gradasi
menerus,bahan berbutirdenganatau tanpa bahan tambahkimia)gradasidigunakan
untuk menentukanukurandan persentaseagregatatau bahan halusyang diperlukan
dalam rangkamendapatkancampuranyang padat (dense)dan kedap.
Derajat kelulusanatau permeabilitas(kemampuanbahan untuk mengalirkanair),
kadang-kadangdiperkirakanberdasarkanukuran butir. Dalam hal tersebut,perkiraan
yang diperolehadalah sangat kasar. Secara umum dapat dikatakanbahwa tanah
berukuranlebihkasarakan lebihmudahmengalirkanair daripadatanah berbutirlebih
halus; dengan perkataanlain, pasir mempunyai keelulusanyang lebih daripada
lempung.
2 ) . Ringkasanmetodapengujian
Analisisukuran butir terdiri atas dua bagian; pertama penentuangradasifraksi kasar
dengan menggunakansaringan (dapat disebut analisis saringan),dan ke dua
penentuangradasifraksihalusyang biasanyamenggunakan hidrometer(lihatGambar
2).
Analisissaringandilakukandenganmenyaringcontoh bahan melaluibeberapabuah
saringanyang ukurannyamakin kecil. Selanjutnya,berat bahan yang tertahan pada
masing-masing saringanditimbangdan dinyatakandalam persenterhadapberattotal
contoh.
Analisishidrometerdilakukanterhadapcontoh bahan yang berukuranlebih kecil dari2
mm atau lolos SaringanNo. 10 (AASTHOT 88 mengandungdua alternatifmetoda
analisishidrometer;metodapertamamenggunakanbahanyang lebihkecildari 2 mm
atau lolosSaringanNo. 10, sedangkanmetodayang ke dua menggunakan bahanlebih
kecildari 0,425mm atau lolosSaringanNo. 40). Analisishidrometer didasarkanpada
prinsip bahwa butir-butirtanah terdispersisecara merata dalam cairan. Berat jenis
campuranbutir-butirtanah dan cairankemudiandiukurpada berbagaiintervalwaktu.
Untukmenghitungtingkatpengendapanberbagaibutir digunakanHukumStoke yang
menyatakanbahwabutirberukuranlebihbesarakan mengendaplebihcepatdaripada
butir berukuranlebih kecil (lihatpersamaandi bawah).Dan hal tersebut,perhitungan
termasuk koreksi akibat suhu, viskositasdan berat jenis butir-butirtanah. Hasil
perhitunganpertama{ama dinyatakansebagai berat contoh yang dianalisisdengan
hidrometerdan selanjutnyadikonversikanmenjadi persentaseterhadap berat total
contoh,bilatanahmengandung fraksikasar.
Gambar2. Peralatan
analisisukuranbutir(hidrometer
dansaringan)

Catatan
Persamaan
berdasarkan
HukumStoke
1800n

dimana:

fl = diameterekivalenbutir(mm);
r1 = viskositasair
h = letaktitk berat hidrometerdari permukaanair;
t = waktu pembacaan
S = persentasebutir;
Gr, G*, = beratjenis butirtanahdan beratjenisair
Rn = 1 0 0 0( R ' + c - 1 ) ;
m,c = koreksisuhudan koreksiminiskus:
R' = pembacaanhidrometer

Penentuandiameterbutirdan persentaseberatyang lolosbiasadilakukandengan


bantuannomogram.

3). Penyajianhasilpengujian

Hasil pengujiangradasidapat disajikandalam salah satu dari dua bentuk;pertama


adalah dalam bentuk tabel yang menunjukkanpersentaseberat butir yang lolos
beberapasaringandengan bermacam-macam ukuran.Ke dua adalah bentuk grafik
yang menunjukkanhubungan antara ukuran butir atau nomor saringan dengan
persentaseberat butir yang lolos saringan.Penyajiandalam bentuk grafik biasanya
menggunakanskala logaritmauntuk ukuranbutir(karenarentangukuranyang besar)
dan skalalinearuntukpersentaseberatbutiryang lolos.

Untukmenyatakanfraksiyang mempunyaibatas-batasukurantertentutelah digunakan


istilahatau nama baku. Dalamurutanyang makinhalus,istilahtersebutditunjukkan
di
bawah.

o MenurutASTM D 422
' Kerikil . 7 5 m m - 4 , 7 5m m ( N o .4 )
. Pasirkasar : 4 , 7 5m m - 2 , 0 0m m ( N o .4 - N o . 1 0 )
. P a s i rs e d a n g . 2 , 0 0 m m - 0 , 4 2 5m m ( N o .1 0 - N o .4 0 )
. P a s i rh a l u s : 0 , 4 2 5m m - 0 , 0 7 5m m ( N o .4 0 - N o .2 0 0 )

27-40
I
Lanau : 0 ,075m m- 0,005m m
I
Lempung : lebihkecildari0,005mm
I
Koloid : l e bihkecildar0,001
i mm

tr MenurutAASHTOT 88
!
Butirberukuran
lebihdari2,0 mm
I
Pasirkasar : 2 ,0mm- 0,425m m( No.10- No.40)
I
Pasirhalus :0 ,4 25mm- 0,075m m( No.40 - No.200)
I
Lanau : 0,075mm- 0,002mm
I
Lempung : lebihkecildari0,002mm
I
Koloid : lebihkecildari0.001mm

Tanah dikatagorikansebagaipasir apabilatanah tersebutmengandunglebihdari 50


persenpasiratau kerikil.Tanahjenis lanauakan mengandungantara40 sampai100
persen butir berukuranlanau; lempungakan mengandungsekurang-kurangnya 30
persenatau setinggitingginya100 persenbutirberukuranlempungdan koloid.Kerikil
biasanyamengandung sekurang-kurangnya 15 persenbutirberukurankerikil.

4). Pengaruhmetodapengujian

Dalam analisissaringan perlu diperhatikanbahwa lempung dan lanau harus benar-


benar terbuangdari butir-butirpasir dan kerikil.Di samping itu, dalam menyiapkan
contoh uji, harus dihindarkanpecahnyabutir pada beberapajenis kerikilatau batuan
lunak. Untuk pasir sangat halus, pengujiansebaiknyadilakukandengan mencuci
contohmelaluibeberapasaringan.

Analisis hidrometersangat rawan terhadap kesalahan.Sumber utama kesalahan


tersebutadalah:
. Tidak sempurnanyapemisahantanah menjadibutir-butirindividu(defloculation).
. Tidaksempurnanya pencampuran tanahdengancairan.
butir-butir
' Kecerobohan penempatan dan pengangkatanhidrometer.

6.2. Beratjenis tanah

Berat jenis tanah adalah perbandinganantara berat tanah di udara (yang mempunyai
volume tertentu) pada suhu tertentu terhadap berat air destilasi di udara yang yang
mempunyaivolumeyang sama denganvolumetanah,pada suhu tertentu.Beratjenistanah
sering digunakanuntuk menghubungkan berat tanah dengan volumenya.Berat isi tanah
basah (diperlukanpada pemecahanpersoalantegangan,penurunandan stabilitas)dapat
dihitungapabilaberatjenis, derajatkejenuhandan rasio ronggadiketahui.Disampingitu,
berat jenis tanah digunakanpada perhitungan-perhitungan beberapapengujiantanah di
laboratorium. Pengujianberatjenis tanah diuraikandalam SNI 03-1964-1990 (AASHTOT
100).

Pada sebagianbesar tanah, keberadaanbeberapajenis mineralyang mempunyaiberat


jenis berbedadapat menyulitkanpengujianberatjenis. Sehubungandengan hal tersebut,
maka pengujianberat jenis tanah perlu mengikutiMetoda PengujianBerat Jenis dan
PenyerapanAgregat Kasar menurut ASTM C 127 atau AASHTO T 85, apabilatanah
mengandungbutiranyang lebih besar dari 4,75 mm (No. 4). Beratjenis tanah (gabungan
butiran kasar dan butiran halus) selanjutnyaditentukandengan menggunakanrumus
sebagaiberikut:
Beratjenistanah= 6.2
pc,pf
-T

gc gf

28-40
dimana :
pc = persentaseporsikasaryang dinyatakandalamdesimal
gc = beratjenis porsi kasar
pf = persentaseporsi halusyang dinyatakandalam desimal
gf = beratjenis porsi halus

1). Ringkasanpengujian

Contoh tanah (seluruhnyalolos No.4 atau No. 10) yang telah diketahuiberatnya,
tergantungpadametodaanalisishidrometer yang dipilih,dimasukkansecarahati-hatike
dalam piknometeryang telah dikalibrasi.Selanjutnyapengujiandilakukansebagai
berikut:
. Air destilasi ditambahkan sampai mengisi kira-kira tiga-perempatbagian
piknometer.
. Udarayang terperangkap di dalamcontohdikeluarkandengancara dihampakan
sebagian(tekananudara tidak boleh lebih dari 100 mm air raksa)atau dengan
cara mendidihkan air dalampiknometer.
. Piknometer diisipenuhdenganair destilasi.
. Pikonometer dan isinyaditimbang.
. Beratjenisdihitungdengancarasebagaiberikut:
W, - W''
Beratjenistanah= 6.3
( W o , r - ( W .- W r )
- W
dimana:
Wr = beratpiknometer
Ws = berat piknometer,contohdan air
Wz = berat piknometerdan contoh
W = beratpiknometerdan air

Perhitungandilakukanberdasarkanberat yang dikoreksidengan suhu, terutama


untukberatpiknometer
yang berisiair.

2). Hasilpengujiantipikal

Beratjenis tanah berkisarmulaidari di bawah2,0 untukbutirtanahorganikatau porus


sampai di atas 3,0 untuk tanah yang mengandungmineralberat. Namun demikian,
sebagianbesar tanah mempunyaiberatjenis antara 2,65 sampai2,85. Suatu tanah
yang mengandungberbagaijenis mineraldapat mempunyaiberatjenis yang berbeda,
tergantungpadamewakili{idaknya contohyang diambil.

3). Pengaruhmetodapengujian

Ketelitianhasil pengujiansangat tergantungpada kehati-hatian


dalam penimbangan
dan pengukuransuhu, karenakesalahankecildalamhal tersebutsangatmempengarui
hasil pengujian. Kalibrasi piknometer, pengeluaran udara dalam contoh dan
pengeringan contohharusdilakukandengansempurna.

6.3. Pengujiankonsistensidan indeks

Pengujiankonsistensiatau pengujianbatasAtterbergterdiriatas pengujianbatas cair, batas


plastisdan batas susut. Batas cair dan batas susut digunakanuntuk menghitungindeks
plastis.

29-40
Pengujiankonsistensidiuraikansecra rinci dalam SNI-03-1967-1990 atau AASHTO T 89
(Batas Cair), SNI 03-1966-1990atau AASHTO T 90 (Batas Plastis)dan SNI 03-3422-1994
atau AASHTOT 92 (BatasSusut).

Sifat-sifat
teknistanahsangatdipengaruhi olehair dimanahasilketigapengujiankonsistensi,
yang dinyatakansebagaikadarair, digunakanuntukmembedakanberbagaitingkatkeadaan
tanah. Batas cair merupakankadar air dimanatanah berubahdari keadaancair menjadi
keadaan plastis; batas plastis merupakanbatas antara keadaan plastis dengan keadaan
semi-padat;sedangkan batas susut menjadi batas antara keadaan semi-padatdengan
keadaanpadat, atau kadar air dimana penyusutanvolume tanah mulai berhenti.Indeks
plastismerupakanperbedaanantarabatas cair denganbatas plastis,yaitu kadarair dimana
tanahdalamkeadaanplastis.

Dalam kaitannyadengan jalan raya, penggunaanyang paling umum hasil pengujian


konsistensi tanah,dimanatanahyang mempunyaibatas-batas
adalahuntukkelasifikasi dan
indeksyang hampirsamadimasukkandalamkelompokyangsama.

Tanah dengan batas cair tinggi biasanyaterdiri atas lempungyang mempunyaisifat-sifat


teknisjelek.Tanahdenganindeksplastisrendahmenunjukkan bahwatanahtersebutadalah
tanah berbutiryang kohesi atau plastisitasnyarendah atau tidak ada. Batas cair bersama-
sama dengan indeksplastissampaitingkattertentudigunakanuntuk menilaimutu bahan
perkerasan,yaitu dalam rangka menghindarkanpenggunaan bahan granular yang
mengandung terlalubanyakbahanhaluskohesifplastis.

1) Ringkasanpengujian
Peralatanuntuk pengujianbatas Atterberg(alat Casagrande),batas plastisdan batas
ditunjukkanpada Gambar3 dan 4.
susut berturut-turut

Gambar.3.Alat pengujianbatascairdan batasplastis


-::rfi:::i|:::::::rjii:it::tja-:i:::::::::::::::::j.iiiiz 7-, 1=;_":.=.: ,/,
t j i i i : : i i : c o N T o H B A S A H : i : i i i ! : i , i.ill,iti c o N T o H K E R T N G
; iiiii
il l"'7"'7"1*7 , l'1"7*1"7=77:

7,

/.
1 ;..
".,./.;

Gambar4. Alat pengujianbatassusut

30-40
2 ) Batascair
Pengujianbatascair dilakukanterhadapcontohtanahyang butir-butirnya lebihkecildari
0,425 mm (No. 40). Alat utama yang digunakanuntuk pengujianbatascair adalahalat
Casagrandedimanaurutanpengujiannyaadalahsebagaiberikut:
. Contohtanah(kira-kira150 gr) ditambahair secukupnyadan diadukmerata.
. Contohdimasukkan ke dalamcawanalatCasagrande dan diratakan.
. Bagian tengah contoh tanah pada cawan digores dengan grooving fool sehingga
terbentukalur.
. Cawandiketuk-ketuk sampaialur sepanjangkira-kira13 mm menutup.
. Contohtanahdiperiksakadarairnya.
. Pengujiandiulangipada beberapakadarair yang lain sehinggadiperolehhubungan
antarajumlahketukandengankadarair.
. Batascairadalahkadarair pada25 ketukan.

3). Batasplastis
Pengujianbatasplastisdilakukanpada pelatkaca denganurutansebagaiberikut:
. Contohtanah(kira-kira 20 gr) ditambahair secukupnyadan diadukmerata.
. Contohtanahdiletakkandi atas pelat kaca dan digulungdengantelapaktangan
sehinggaterbentuk"benang-benang" tanah.
. Apabila pada saat mencapaidiametersekitar 3 mm, "benang-benang" tanah
maka kadarair contohtanah merupakanbatasplastis.
terputus-putus,

4). Indeksplastis
Indeksplastisdiperolehdenganmengurangkan
batasplastisdari batascair.

5). Batassusut
Pengujianbatassusutdilakukandenganurutansebagaiberikut:
. Contoh tanah (kira-kira30 gr) ditambahair secukupnya(sampaijenuh) dan
diadukmerata(penambahan air padacontohtanahgemburadalahkira-kirasama
atau sedikit di atas batas cair, sedangkanpada tanah plastis,adalah kira-kira
sampai10 persendi atas batascair).
. Contohtanahdimasukkandalamcawankecilyangvolumenyadiketahui
. Permukaancontohtanahdiratakan.
. Contohtanah dibiarkanpada suhu ruang sehinggawarnanyaberubahdari gelap
menjaditerang.
. Cawan berisitanah dimasukkanke dalam oven (suhu 110 0C)sampaiberatnya
tetap.
. Cangkirkacadimasukkanke dalamcawanporselin
. Contohtanahdikeluarkan dari cawandan dimasukkan(dengancaramenekan)ke
dalamcangkirkaca (g/asscup) yang berisipenuhair raksa.
V,-,Vo
. B a t a ss u s u t= * - x100 ........ 0.4
W
dimana:
w = kadarairjenuh
V = volumecontohjenuh
W = beratcontohkering
Vo = volumecontohkering

6). Hasilpengujiantipikal
Batas cair mempunyairentang nilai yang lebar dimana untuk lempung,batas cair
sampai80-100bukanlahnilaiyangjarangdijumpai,sedangkanbatascair yang lebih
tipikaladalahantara40 sampai60. Untuklanau,batas cair tipikaladalahantara25
dan 50. Pengujianbatascair tanahjenis pasirbiasanyatidakberhasildan apabilahal
tersebutterjadi,makatanahdakatakan"nonplastis".

31-40
Batas plastislempungdan lanau tidak berbedajauh, umumnyaberkisarantara 5
sampai50. Namun demikian,lanau biasanyamempunyaiindeksplastisyang lebih
kecildaripadalempung.

Batas susut lempungdapat berkisarantara 6 sampai 14, sedangkanuntuk lanau


pasir murni
seringkali berkisarantara 15 sampai30. Selamaperiodepengeringan,
tidakmengalamipenurunanvolume.

lndeksplastislempungyang sangatplastisdapatmencapai70 sampai80; sedangkan


indeks plastislempungyang umum berkisarantara 20 sampai40. Tanah bersifat
lanaubiasanyamempunyaiindeksplastisyang berkisarantara10 sampai20. Untuk
kepentinganevaluasimutu, terutamauntuk tanah granular,batas cair maksimum
yangdiijinkanadalah25 dan indeksplastismaksimumadalah6.

7). Pengaruhmetodapengujian
Padapengujianbatascair,sumberkesalahanyangseringdijumpaiadalah:
. Tidaktepatnyatinggijatuhcawan.
. Sobeknyaalur akibatpenggoresanoleh groovingtool.
. Terlalutebalnyapastatanahdalamcawan.
. Tidak tepatnyakecepatanpenjatuhancawan.
. Tidaktepatnyapenilaianpanjangalur yang menutup.

6.4. Pengujianhubungan berat isi dengan kadar air

1). Penggunaan

Pengujian hubungan berat isi dengan kadar air, selanjutnyadisebut pengujian


pemadatan,dirancanguntuk membantupemadatantanah di lapangan,yaitu agar
dapat diperolehsifat-sifattanah yang terbaik.Diketahuibahwa kekuatanatau tahanan
geser tanah akan meningkatsejalan dengan peningkatankepadatan.Pengujian
pemadatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengujian pemadatan "ringan" atau
"standard"serta pengujianpemadatan"berat" atau "modified".

Pengujianpemadatan"ringan"(diuraikan dalamSNI 03-1742-1989 atauAASHTOT 99)


dilakukan di laboratoriumdengan menggunakandaya pemadatantertentu yang
dianggapmiripdengandaya pemadatanoleh mesinpemadatyang umumdigunakandi
lapangan.Diketahuibahwamakinbesardaya pemadatan,makinbesarpula kepadatan
yang diperoleh.Oleh karenaitu, pengujianpemadatan"berat"(diuraikandalamSNI 03-
1743-1989atau AASHTO T 180) dikembangkanuntuk mendapatkankepadatanyang
lebih besar. Sudah barang tentu, untuk mendapatkanberat isi kering yang sesuai
denganpemadatan"berat"diperlukanmesinpemadatyang lebihberatdaripadamesin
pemadatuntukmendapatkan beratisi keringhasilpemadatan"ringan".

Salah satu faktorpentingdalam pemadatantanah adalah,kepadatanyang dikehendaki


dapatdiperolehapabilatanah mempunyaikandunganair tertentu.Dalamhal tersebut,
air dapat berfungsisebagaipelumas.Namundemikian,air yang terlalubanyakakan
mengakibatkanbutir-butirtanah cenderung terpisah sehingga kepadatan yang
diinginkansulit diperoleh.Oleh karenaitu, pengujianpemadatandi laboratorium
tidak
semata-mataditujukanuntukmenetapkankepadatanyang harusdicapaidi lapangan,
tetapi juga untuk menetapkanair yang seyogyanyadikandungoleh tanah yang
dipadatkan.

Dengan kepadatantertentu (disebut kepadatankering maksimum)dan kadar air


tertentu (disebut kadar air optimum),maka pemadatandi lapangan akan dapat
dilakukandengan mudah (best conditionpracticable).Pemadatandi lapangan perlu

32-40
disertaidenganpengujianpemadatandan apabilakepadatanyang dicapailebihrendah
daripadayang disyaratkan,maka upayapemadatanperluditambah.

2). Ringkasanpengujian

SNI 03-1742-1989 (AASHTOT 99) dan SNI 03-1743-1989 (AASHTOT 180),masing-


masing terdiri atas empat metoda (disebutMetoda A, B, C dan D) sebagaimana
ditunjukkanpadaTabel2. Peralatanutamayang digunakanpadapengujiankepadatan-
kadar air adalah penumbuk dan cetakan (mould) sebagaimanaditunjukkanpada
Gambar5.

Pengujianpemadatandilakukanmelaluilangkah-langkah sebagaiberikut:
. Siapkan contoh yang beratnya tergantung pada metoda yang dipilih (sebagai
perkiraan:15 kg untukmetodaA,45 kg untuk MetodaB, 30 kg untukMetodaC
dan 60 kg untukmetodaD).
a Keringkancontohpada udaraterbuka(apabilacontohbasah)dan gemburkan.
a Saringcontohdengansaringanberukuranyang sesuai.
I Bagicontohhasilsaringanmenjadi5 bendauji.
a Tambahkan air yang berbeda terhadap masing-masingbenda uji (2 buah di
bawahkadarair optimum,1 buahdi sekitarkadarair optimumdan 2 buah di atas
kadarair optimum)dan aduk sampaimerata.
Masukkanmasing-masing benda uji ke dalam kantongplastikatau wadah lain
yang kedapdan biarkanbeberapalamasehinggaair meresapke dalamtanah.
Padatkanmasing-masing benda uji dalam cetakandenganjumlah lapisandan
tumbukanyang sesuai dan setelah pemadatanlapis terahir,ratakanpermukaan
bendauji dalamcetakan.
Timbangcetakandan benda uji (denganmengetahuiberat cetakan,berat benda
uji basahdapatdiketahui).
a Tentukankadarair bendauji.
a Hitungberatisi keringmasing-masing bendauji.
a Buatgrafikyang menunjukkan hubunganantarakadarair denganberatisi kering.
a Tetapkanberatisi keringmaksimum(puncakgrafik)dan kadarair optimum(kadar
air yang sesuaidenganberatisi keringmaksimum).

Tabel2. Prosedur pengujian


alternatif pemadatan
sNl 03-1742-1989 sNt 03- 1743- 1989
URAIAN (AASHTO T ee) (AASHTO T 180)
A B C D A B c D
. Penumbuk
. Berat(kg) 2 , 5 2 , 5 2 , 5 2 , 5 4,54 4,54 4,54 4,54
. T i n g g i j a t u h( c m ) 30,5 30,5 30,5 30,5 45,7 45,7 45,7 45,7
. Cetakan
. Diameter(mm) 102 1 5 2 102 152 102 1 5 2 102 152
. Tinggi(mm)^ 116 116 '116 116 116 116 116 116
. Volume(cm') 943 2 1 2 943 2 1 2 943 2 1 2 943 2 1 2
. Lapisan 4 4 4 4
. Jumlah 3 3 5 6
. Tumbukan/lapis 25 ? 25 3 25 5 25 5
. Contohtanah 56 56 56 56
. Lolos saringan 4,75 19,0 4,75 19,0
(mm) 4,75 19,0 4,75 19,0

33-40
ffi
Gambar5. Penumbukdan cetakanuntukpengujianpemadatan

3 ) . Hasilpengujiantipikal

Denganpemadatan"berat",beratisi keringmaksimummeningkatsekitar0,160sampai
0,320Vm', sedangkankadarair optimummenurunsekitar3 sampai10%.

Untukpasir dan kerikiltidak mengandungbahan halus yang dipadatkandengancara


yang telah diuraikan,penambahanair tidak menimbulkanpengaruhnyata terhadap
kepadatankering.

Spesifikasipemadatanbiasanyamenetapkanbahwa berat isi kering harus mencapai


persentasetertentuterhadapberat isi kering maksimum.Persentasetersebutberkisar
antara95 sampai 100% untuktanahgranulardan antara90 sampai95% untuklanau
d a nl e m p u n g .

4). Pengaruhmetodapengujian

Pengujiankepadatan-kadarair tidak begitu rawan kesalahan,karena ketelitianhasil


pengujiankepadatandi lapanganakan sama denganhasilpeengujiandi laboratorium.
Namun demikian, beberapa hal yang perlu diperhatikanpada saat pengujiandi
laboratoriumadalah:
. Pengadukan tanahdenganair perlubenar-benarmerata.
. Contohuntukpengujiankadarair perlubenar-benar mewakili.
. Untuk tanah yang mengandungcukup banyakbahan di atas 4,75 mm (No. 4),
berat isi yang diperolehdengan Metoda A dan B perlu koreksi,yaitu sebagai
kompensasi terbuangnya bahandi atas4,75 mm.

Sejauhini terdapatperdebatanmengenaikelayakandibandingkannyahasilpemadatan
di laboratoriumdengan pemadatandi lapangan,dimana pertanyaanyang timbul
menyangkutukuran, berat dan tinggi jatuh penumbuk.Namun demikian,sejauh
tidak perlu
spesifikasimenghendakipengujianbaku,maka hal-halyang dipertanyakan
menjadihambatandalam pelaksanaan.

Untuk mengetahui kepadatan yang dicapai di lapangan, empat metoda yang


dikembangkantelah memberikanhasil yang memuaskanuntuk semua jenis tanah.
Keempatmetodatersebutmenggunakan bahansebagaiberikut:
. Nuklir.
. Pasirdikalibrasiatau dikenaldengancorongpasir (sandcone).
. Air yang ditahandenganselaputataudikenalbalonkaret.
. Cairanyangsangatkental.
Metodake lima yang melibatkanpengambilancontohdengantabungberdindingtipis
hanyacocok untuktanah yang mengandunglanaudan lempungcukup banyak,tidak
cocokuntuktanahyang mengandungbanyakbahankasar.

6.5. PengujianCBR di laboratorium

CBR (CaliforniaBearing Ratio)merupakanparameterkekuatanrelatifyang sering


dalamdisainperkerasan.
digunakan

MetodapengujianCBR dikembangkanpada tahun 1930oleh CaliforniaDivisionof Highways


dan kemudiandiikutidan disesuaikan oleh berbagaiinstitusidan negaradi dunia.The Corps
of Engineers menganut dan menyesuaikanmetoda tersebut sejak tahun 1940-an dan
dipandangpalingumum diikuti,baik tanpa maupundenganpenyesuaiankecil.Pada tahun
1961, lhe American Societyfor Testingand Materialsmengangkatmetoda pengujianCBR
dengan kode ASTM D 1883, Bearing Ratioof Laboratory-CompactedSo/s. Dalam beberapa
aspek, metoda pengujianmenurutASTM berbeda dengan metoda menurut the Corps of
Engineers dan dengan metoda menurut the American Associationof State Haighway and
TranspoftationOfficials(AASHTO),yang mengangkatmetoda pengujianCBR pada tahun
1972dengankodeAASHTOT 193.

PengujianCBR pada dasarnyadilakukandengan mengukurbeban yang diperlukanoleh


batangpenekanberukuranstandaruntukmenembustanah pada kecepatantertentu.

Dengan demikian, CBR adalah perbandinganantara beban yang dipedukan untuk


mendorongbatangmasukke dalamtanahdenganbebanyang diperlukanuntukmendorong
batangmasukke dalam ke dalambatu pecahsampaikedalamantertentu,yang dinyatakan
dalam persen. Dalam hal tersebut,beban dinyatakandalam satuan mega pascal (psi)
dimanauntuk batu pecahtelah dibuatstandarnya.Kedalamanyang biasa dijadikanacuan
adalah2,5 atau5 mm (0,1 atau 0,2 in), meskipunkedalaman7,5, 10 dan 12,5mm (0,3,0,4
dan 0,5 in)juga dapatdigunakanbiladiperlukan.

SebelumpengujianCBR biasanyadilakukanpengujian-pengujian sebagaiberikut:


. Analisissaringanbutirhalusdan butirkasar : SNI 03-1968-1994(AASHTOT27)
. Pengujianberatjenis : SNI 03-1964-1990(AASHTOT 100)
. Pengujianbatascair : SNI-03-1967-1990(AASHTOT 89)
. Pengujianbatasplastisdan indeksplastis : SNI 03-1966-1990 (AASHTOT 90)
. Analisisbutiruntukkelasifikasi : SNI 03-3423-1994(AASHTOT 90)
. Pengujianpemadatanringan : SNI 03-1742-1989(AASHTOT 99)
. Pengujianpemadatanberat :SNl 03-1742-1989 (AASHTOT 180)

Metodayang diuraikanpada butirini didasarkanpada metodapengujianCBR menurutSNI


03-1744-1989(AASHTOT 193).

1). Lingkup

Metoda pengujianCBR dimaksudkanuntuk mendapatkandaya dukung relatif(CBR)


untukkeperluandisainperkerasan.
tanahdan tanahdan tanah-agregat

Bahanyang akan diuji terlebihdulu dipadatkanpada kadaroptimumdi dalamcetakan


diameter152 mm (6 in) denganmenggunakan penumbukyang beratnya2,49kg (5,5lb)
d a n m e m p u n y at i n g g i j a t u h3 0 5 m m ( 1 8 i n ) .

3s-40
PengujianCBR berguna untuk mengevaluasitanah dasar serta bahan untuk lapis
pondasibawah dan lapis pondasiatas yang mengandungsedikitbutir yang tertahan
saringan19 mm (%in).

2). Peralatan

PeralatanyangdigunakanpadapengujianCBR di laboratorium adalahsebagaiberikut:


a. Cetakan (mould)
Sebagaimana ditunjukkanpada Gambar6, cetakanyang digunakanpada pengujian
CBR harus berbentuksilinder,terbuatdari logam,diameterdalam 152,4+0,66mm
(6,0+0,026in) dan tinggi 177,8+0,66mm (7,0+0,016in) serta dilengkapidengan
leher (colar)dengan tinggi kira-kira51 mm (2 in) dan pelat dasar berlubang-lubang
(perforarted base plate).
Untuksetiaptanahyangdiuji,perludisediakanpalingsedikittiga perangkatcetakan.

b. Ganjal (spacer disk)


Ganjal harus terbuatdari logam diameter150,8+0,8mm (5,9375+0,03125 in) dan
tebal 61,4+0,1mm (2,416+0,005 in). Ganjaldigunakanpada saat pemadatanagar
diperolehlapisanyangtebalnya116,43mm (4,584in) dan padasaat pengujianCBR
(cetakan dibalik), pada bagian atas cetakan masih tersedia ruangan untuk
menyimpanpiringbeban.

c. Penumbuk(rammer)
Penumbuk mempunyaiberat 2,49 kg (2,5 lb) dimana bagian yang mengenai
permukaantanah mempunyaidiameter50,8 mm (2 in).Agar dapatjatuh bebasdari
ketinggian305 mm (12 in, penumbukdilengkapidengantabungpengarah.

d. Alat pengukurpemuaian(apparatusfor measuringexpansion)


Sebagaimanaditunjukkanpada Gambar 6, alat ini terdiri atas piring pemuaian
dengan peganganyang panjangnyadapat diatur serta dudukan (tripod) untuk
meletakkanarloji pengukur.Piring pemuaianterbuatdari logam dengan diameter
149,2 mm (5,875 in) dan diberi banyak lubang berdiameter1,16 mm (0,0625in).
Jarak antara kaki-kakitripod adalah sedemikianrupa sehinggadapat didudukkan
padalehercetakan.

e. Arloji pengukur(indicators)
Diperlukandua buah arloji pengukur yang masing-masingmempunyai skala
pembacaan0,02 mm (0,001in) dan dapat mengukurjarak25 mm (1 in) untuksatu
kaliputaranjarum.

f. Piringbeban (surchargeweight)
Piring beban terdiri atas beberapabuah dan biasanyadibuat dari timah dengan
diameter149,2mm (5,875mm) dan berat2,27+0,04kg (5+0,10lb). Bagiantengah
beberapabuah piringbebandiberilubangberdiamter54 mm (2,125in), sedangkan
piring beban yang lain diberi celah atau terdiri atas dua bagian sebagaimana
ditunjukkanpadaGambar6.

g. Batangpenekan(penetrationpiston)
Batang penekan atau piston terbuat dari logam yang mempunyai diameter
3 m ( 1, 9 5 4 + 0 , 0 0i5n )d a n l u a sp e n a m p a n g
4 9 , 6 3 + 0 , 1m 19 3 5 m m ' 1 3i n ' ; .

h. Mesinpembebanan(loadingdevice)
Mesin pembebananmerupakanmesin penekanyang mampu menghasilkan beban
yang makin meningkatsampai 10.000lb (44,5 N). Pembebanandilakukandengan

36-40
memutar engkol sehingga bekerja seperti dongkrak dimana peningkatanbeban
adalahseragampada kecepatan1,3 mm (0,05in) per menit.
Mesin pembebanandilengkapidengan cincin beban (proovingring) dimana untuk
setiapskalaarlojipengukur,bebanyangdihasilkansudahdikalibrasi.

t. Bak perendaman(soakingtank)
Bak perendamanharusdapat mempertahankan
permukaanair pada ketinggian25
mm (1 in) di atas permukaanbendauji.

j Alat pengering(dryingoven)
Alat pengeringdigunakandalam rangka menentukan^kadar air benda uji. Alat
tersebutharusdapatmempertahankansuhu pada 110+5'C.

k . Peralatanlain
Peralatandan perlengkapanlain yang diperlukanpada pengujianCBR adalah
timbangankasar dan timbanganhalus, baskom tempat mengaduktanah, sendok
tanah, pisau, mistar besi untuk memotongdan meratakantanah pada cetakan,
mangkokkadarair, kertassaringdan kainlap.

Tripod
-L
Pirinqpemuaian

l) il

Cetakan hould) Prinq beban kurcharqe weiqht)

(r)

Penumbuk(rammer) Mesinpembebanan
(loading device)
Gambar6. PeralatanuntukpengujianCBR di laboratorium

37-40
3 ) . Penyiapancontoh

Siapkancontohtanah sebagaimanayang dilakukanpada pengujianpemadatanringan


menurutSNI 03-1742-1989(AASHTOT 99), kecualiberatnyaharus sekitar35 kg.
Bagiantanahyang lolossaringan50 mm tetapitertahansaringan19 mm harusdiganti
dengantanahyang lolossaringan19 mm tetapitertahansaringan4,75 mm (No.a).

Selanjutnyapisahkansekitar11 kg contoh untuk pengujianpemadatandan bagi sisa


contohmenjaditiga bagianyang masing-masingmempunyaiberatsekitar7 kg.

4 ) . Pengujianpemadatan

Dengan menggunakanbagian bahan yang beratnya 11 kg, lakukan pengujian


pemadatanringanmenurutSNI 03-1742-1989 MetodaD (AASHTOT 99) sebagaimana
yang telah diuraikanpada Butir6.5, sehinggadiperolehberatisi keringmaksimumdan
kadarair optimum.

5 ) . Prosedur

BiasanyapengujianCBR dilakukanterhadaptiga benda uji yang kepadatannya antara


95 persen, atau lebih rendah, sampai 100 persen, atau lebih tinggi, kepadatan
maksimumyang diperolehpada Butir 11.10.5.Untukmendapatkan kepadatantersebut,
biasanyapemadatandilakukandalam 10, 30 dan 65 tumbukan(untukmendapatkan
100 persenkepadatanmaksimumbiasanyadiperlukan56 tumbukan).

Beberapainstitusiada yang melakukanpengujianhanya terhadapsatu benda uji saja,


yaitubendauji yang mempunyai100 persenkepadatanmaksimum.
PengujianCBR padadasarnyameliputiempattahapsebagaiberikut:
. Penyiapanbendauji.
. Perendaman.
. Pengujianpenetrasi.
. Perhitungan dan pelaporan.

6 ) . Penyiapanbendauji

Penyiapanbendauji dilakukanmelaluilangkah-langkah sebagaberikut:


. lkatkancetakanke pelatdasardan pasanglehercetakan.
. Timbangcetakan,pelatdasardan lehercetakandenganketelitian 5 gram.
. Letakkankertassaringpada pelatdasardan masukkanganjal.
. Tambahkanair terhadaptiga contohyang sudahdisiapkansehinggamempunyai
kadarair yang sama dengankadarair optimumyang diperolehpada Butir6.6.5,
kemudianaduk secarameratamasing-masing contoh
. Padatkan salah satu contoh dalam tiga lapis yang tebalnya sama (tebal total
setelahdipadatkanadalah sekitar 127 mm) dimana per lapis ditumbuk10 kali
(untukmendapatkan 95 persenkepadatanmaksimum).
. Tentukankadarair contohsebelumdan sesudahpemadatan.
. Lepaskanleher cetakandan ratakanpermukaantanah dalam silinderdengan
menggunakan mistar,jika perlulakukanpemotongan denganpisau.
. Lepaskanganjaldan pasangkertassaringpada pelatdasar.
. Letakkan cetakan secara terbalik pada kertas saring, kemudian pasang leher
cetakandan kencangkanpelatdasardengancetakandan lehercetakan.
. Timbangcetakanbersama-sama dengancontoh,pelat dasar dan lehercetakan
denganketelitian5 gram.
. Lakukanlangkah-langkah di atas untukdua contohyang lain (masingdipadatkan
dengan30 dan 65 tumbukan).

38-40
I

7 ) . Perendaman

Langkah-langkah yang perludilakukandalamperendaman adalah:


. Letakkanpiringpemuaiandi atas contohdalamcetakan.
. Masukkanpiring beban yang jumlahnyadisesuikandengan perkiraanbeban
akibatlapisperkerasandi atas tanah dasar.Namundemikian,beratbebantidak
bolehkurangdari4,54 kg (10 lb).
' Masukkancontohke dalambak perendamandan biarkanair masukmelaluidasar
dan permukaancontohselama4 hari (96 jam).Selamaperendaman, pertahankan
permukaanair agartetapsekitar25,4 mm (1 in) di atas permukaancontoh.Untuh
contohyang terdiriatas campuranlempung-agregat, dapatdilakukanperendaman
yang kurang dari 4 hari, sedangkanuntuk beberapajenis lempung,mungkin
diperlukanperendamanyang lebih dari 4 hari. Pada awal perendaman,pasang
tripodbersama-sama denganarlojipengukurpemuaiandan lakukanpembacaan
awal.
. Padaahir hari ke empat,lakukanpembacaanpadaarlojidan lakukanperhitungan
pemuaian.
. Lakukanperhitungan pemuaiandengancara sebagaiberikut:
P e r u b a h atni n g g i c o n t o(hm m )
P e m u a i a n( %') = x100......... . . . . . . .6. . 5
116,43 mm
. Angkat contohdari bak perendamandan tuangkanair yang terdapatdi bagian
atas cetakandan kemudianbiarkancontohselamakira-kira15 menit.
. Lepaskanpiringbebanpiringpemuaian.
. Timbangcontohdalamcetakandan lehercetakan.

8 ) . Pengujianpenetrasi

Untukmasing-masing bendauji,lakukanlangkah-langkah sebagaiberikut:


. Masukkanpiringbebanberlubang(1 buah).
. Letakkancetakandi atas dudukanmesin pembebanan.
' Atur piston sedemikianrupa sehingga bagian bawahnyatepat bersentuhan
dengan permukaanbenda uji dan tambahkanpiringbeban sehinggajumlahnya
sama denganjumlahpiringbebanpadasaat perendaman.
' Atur keduajarumarloji(pengukurbebandan pengukurpenetrasi)padaangkanol.
. Lakukanpembebanan(denganmemutarengkol)dengankecepatanpenetrasi1,3
(0,05in) per menit.
. C a t a t b e b a n p a d a s a a t p e n e t r a s0i , 6 4 ; 1 , 2 7 ; 1 , 9 1 ; 2 , 5 4 ; 5 , 0 8 d a n 1 2 , 7 0m m
( 0 , 0 2 5 ;0 , 0 5 ;0 , 0 7 5 ;0 , 1 0 0 ;0 , 1 5 0 ;0 , 2 0 0d a n 0 , 3 0 0i n ) .A p a b i l ad i p e r l u k a nd,a p a t
dilakukanjuga pembacaanbebanpadasaat penetrasi12,70mm (0,500in).
. Ambil contoh dari kira-kira25 mm (1 in) bagian atas benda uji dan lakukan
pemeriksaankadar air. Kadar air digunakanuntuk menghitungberat isi kering
bendauji.

e) Perhitungan
. SebelumpenentuanCBR, terlebihdulu dibuat hubunganantarategangan(beban)
dengan regangan(penetrasi)masing-masingbenda uji sebagaimanaditunjukkan
pada Gambar7a. Pada bagianawal kurva, kemungkinanpembacaanbeban tidak
sesuai dengan pembacaan penetrasi. Apabila hal tersebut terjadi, maka perlu
dilakukankoreksikurva pada pembacaanpenetrasi2,54 dan 5,00 mm (0,10 dan
0 , 2 0i n ) .

. Selanjutnya lakukan perhitunganCBR dengan membandingkanbeban hasil


pengujian(setelahdikoreksi)pada penetrasi2,54 dan 5,00 mm (0,10 dan 0,20 in)
dengan beban standarpada penetrasiyang sama, yaitu 3000 dan 4500 lbs, atau
/

apabila beban yang digunakanadalah tekanan (beban dibagi luas penampang


psiton),maka nilai pembagi(bebanstandar)tersebutadalah 1000 dan 1500 lbs/in'
(19,7 dan 30,9 MPa) Dalam bentukpersamaan,CBR dinyatkandenganhubungan
sebagaiberikut:
Bebansetelahkoreksi
cBR(%)= x100 6.6
Bebanstandar
NilaiCBR biasanyaperbandinagnbebanpada penterasi2,54mm (0,10in).Apabila
perbandinganbebanpada penetrasi5,08 mm (0,20in) ternyatalebihbesardaripada
perbandinganpada penetrasi2,54 mm (0,10 in), maka pengujianperlu diulang.
Apabila hasil pengulangan tersebut adalah sama, maka CBR merupakan
perbandinganpada5,08 mm (0,20in).

Untukketigabenda uji, buat hubunganantaraberat isi keringdenganperbandingan


bebansebagaimana ditunjukkanpada Gambar7b. Kemudian,tentukanCBR disain
berdasarkanberat isi kering yang ditetapkan (biasanya 95% kepadatan kering
maksimum).

s' 100
z

6
z
3OTUMBUKAN
Lll An
tr _,_--r
_l
u
c0 i cBR=52%
(-) 2s /
/ 0 T l JIVIBJKAN

1,76 1,84 1,92 2,OO 2,08

BERAT lSl KERING (ton/m3)

0.1 0,2 0,3 0,4


P E N E T R A S (I i n )

a. Kurvapenetrasi- beban b. Kurvaberatisi kering- CBR


Gambar7. ContohkurvauntukmenentukanCBR di laboratorium

Anda mungkin juga menyukai