Anda di halaman 1dari 12

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal.

239 - 250 ISSN 2302-1713

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS


SUBSEKTOR PETERNAKAN UNGGULAN DI KABUPATEN BATANG
(ANALISIS LOCATION QUOTIENT DAN SOAR)

Aristiyana Nur Tri Wardani, Agustono, Wiwit Rahayu


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami No 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp/Fax (0271) 637457
Email : aristiyanantw@gmail.com Telp. 085742855828

Abstract : This research aim to identify the superior commodity of livestock subsector in Batang Regency
and formulate alternative development strategies of superior commodity. The basic method in this research is
analytic descriptive. The data used in this study are primary and secondary data. This research located in
Batang Regency by reason of agriculture as primary livelihood of the people and livestock sub-sector
contributes to agriculture sector in forming GDP Batang Regency. The data analysis method use location
quotient analysis (LQ), delta LQ analysis, classification of commodity livestock subsector (into four category,
namely stars, mature, emerging, and transforming) and SOAR analysis. The result of study showed that
superior commodity of livestock subsector in Batang Regency is laying hen egg. SOAR analysis generates
several alternative strategies that can be chosen to develop laying hen egg commodity, namely: (a) Improving
the quality of laying hen egg became safe, healthy, whole and lawful; (b) Developing the capacity of laying
hen farm; (c) Improving the competence of laying hen breeders; (d) Adding facilities and infrastructure in the
field of livestock.
Key words : livestock subsector, Batang, LQ, superior commodity, SOAR

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditas subsektor peternakan unggulan di
Kabupaten Batang dan merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditas unggulan. Metode dasar
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Data yang digunakan dalam penelitian adalah
data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Batang dengan alasan sektor
pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat di Kabupaten Batang dan subsektor peternakan
memberikan kontribusi yang terus meningkat bagi sektor peternakan dalam membentuk PDRB Kabupaten
Batang. Metode analisis data menggunakan analisis location quotient (LQ) , analisis delta LQ, klasifikasi
komoditas subsektor peternakan (kedalam empat kategori yaitu stars, mature, emerging dan transforming)
dan analisis SOAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas subsektor peternakan unggulan
Kabupaten Batang adalah telur ayam ras. Alternatif strategi pengembangan komoditas telur ayam ras, adalah:
(a) Meningkatkan kualitas telur ayam ras yang aman, sehat, utuh dan halal; (b) Mengembangkan kapasitas
usaha peternakan ayam ras petelur; (c) Meningkatkan kompetensi peternak ayam ras petelur; (d) Menambah
sarana dan prasarana dibidang peternakan.
Kata kunci: Subsektor peternakan, Batang, LQ, Komoditas unggulan, SOAR
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari lima


Sektor pertanian memegang peranan subsektor yaitu, subsektor tanaman
penting sebagai penyedia kebutuhan bahan makanan, subsektor
bahan pangan bagi masyarakat. perkebunan, subsektor peternakan,
Selain sebagai penyedia bahan subsektor kehutanan dan subsektor
pangan, sektor pertanian juga perikanan. Masing- masing subsektor
memiliki peran strategis dalam memberikan kontribusi terhadap
pembangunan perekonomian daerah sektor pertanian dalam pembentukan
melalui kontribusi nyata PDRB Kabupaten Batang. Namun
pembentukan kapital, penyerap demikian, hanya subsektor
tenaga kerja, sumber pendapatan dan peternakan yang kontribusinya terus
sumber devisa negara (Dinas meningkat selama Tahun 2011-2013,
Pertanian Tanaman Pangan dan sedangkan subsektor lain
Hortikultura 2013). kontribusinya fluktuatif. Selain itu,
Sektor pertanian di Kabupaten laju pertumbuhan subsektor
Batang merupakan salah satu sektor peternakan menunjukkan nilai yang
yang berperan besar dalam positif, artinya produksi rill
pembangunan perekonomian daerah subsektor ini terus mengalami
melalui kontribusinya terhadap pertumbuhan selama Tahun 2011-
Produk Domestik Regional Bruto. 2013.
Selain itu, terdapat delapan sektor Berdasarkan kontribusi dan laju
lainnya yang turut memberikan pertumbuhan, dapat diketahui bahwa
kontribusi. Adapun kontribusi subsektor peternakan memiliki
masing-masing sektor dapat dilihat potensi untuk dikembangakan
pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1. menjadi subsektor yang dominan
dapat diketahui bahwa sektor dalam memberikan kontribusi bagi
pertanian memberikan kontribusi sektor pertanian. Pengembangan
terbesar kedua setelah sektor industri subsektor peternakan dimaksudkan
pengolahan. Kontribusi sektor untuk meningkatkan pendapatan
pertanian cenderung mengalami masyarakat dan memberikan
penurunan setiap tahunnya selama kontribusi yang lebih besar bagi
Tahun 2008-2012. Kondisi ini sektor pertanian dalam pembentukan
mengindikasikan diperlukannya PDRB di Kabupaten Batang. Selain
upaya untuk meningkatkan dan itu pengembangan subsektor
menjaga konsistensi kontribusi peternakan juga dimaksudkan untuk
sektor pertanian terhadap PDRB menjamin ketersediaan pangan
Kabupaten Batang melalui hewani bagi masyarakat, mengingat
pengembangan dibidang pertanian. konsumsi protein hewani per kapita
Alasan lain yang mendasari per hari di Kabupaten Batang terus
diperlukannya pengembangan sektor mengalami peningkatan selama
pertanian karena sektor ini masih Tahun 2011 hingga tahun 2013.
menjadi gantungan hidup banyak Secara berurutan konsumsi protein
penduduk di Kabupaten Batang hewani dari Tahun 2011-2013 yaitu
dimana 31% penduduknya bekerja sebesar 8,14 gram; 8,45 gram dan
dibidang pertanian (BPS Provinsi 9,94 gram. Protein hewani yang
Jawa Tengah, 2014). dikonsumsi tersebut berupa daging,
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

telur dan susu (Dinas Pertanian dan pemerintah Kabupaten Batang, bagi
Peternakan Kabupaten Batang 2013). peternak dan bagi pembaca.
Upaya pengembangan
METODE PENELITIAN
subsektor peternakan perlu diawali
dengan melakukan Metode dasar yang digunakan dalam
identifikasi
komoditas peternakan unggulan, penelitian ini adalah deskriptif
supaya diketahui komoditas yang analitik yaitu metode penelitian yang
memiliki keunggulan komparatif. memusatkan diri pada pemecahan
Identifikasi komoditas peternakan masalah - masalah yang aktual dan
unggulan dalam penelitian ini selanjutnya data yang telah
dilakukan dengan analisis Location dikumpulkan mula-mula disusun,
Quotient (LQ), delta LQ (∆LQ) dan dijelaskan kemudian dianalisis
klasifikasi komoditas subsektor (Surakhmad 2004). Penelitian ini
peternakan. Komoditas unggulan dilaksanakan di Kabupaten Batang
tersebut, selanjutnya menjadi dengan pertimbangan sektor
prioritas untuk dikembangkan pertanian di Kabupaten Batang
dengan menerapkan menjadi mata pencaharian utama
strategi
pengembangan. Penelitian masyarakatnya, dimana sebanyak 31
ini
menggunakan analisis SOAR % penduduknya bekerja di sektor
(strength, opportunity, aspiration, pertanian. Selain itu subsektor
result) untuk merumuskan alternatif peternakan memberikan kontribusi
strategi pengembangan komoditas terhadap sektor pertanian yang terus
subsektor peternakan unggulan. meningkat selama Tahun 2011-2013.
Penelitian ini bertujuan untuk Informan dalam penelitian ini
mengidentifikasi komoditas merupakan informan kunci.
subsektor peternakan yang menjadi Penentuan informan kunci dalam
komoditas unggulan di Kabupaten penelitian dilakukan secara
Batang dan merumuskan alternatif purposive. Data yang digunakan
strategi pengembangan komoditas adalah data primer yang diperoleh
subsektor peternakan unggulan di dengan melakukan wawancara
Kabupaten Batang. Kegunaan mendalam kepada para informan
penelitian ini yaitu bagi penulis, bagi kunci dan data sekunder yang
diperoleh dari pencatatan.
Tabel 1. Distribusi Persentase PDRB Sektor Perekonomian Kabupaten Batang
Menurut Lapangan Usaha ADHK Konstan 2000 Tahun 2008-2012.
2008 2009 2010 2011 2012
Lapangan Usaha
(%) (%) (%) (%) (%)
Industri Pengolahan 27,94 27,53 27,49 27,62 27,53
Pertanian 27,14 26,90 26,37 25,66 24,83
Perdagangan, Restoran & Hotel 16,49 16,61 16,66 16,76 17,14
Jasa-jasa 12,52 12,92 13,37 13,86 14,22
Bangunan 6,16 6,19 6,14 6,06 6,10
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,79 3,81 3,83 3,88 3,98
Pengangkutan dan Komunikasi 3,68 3,78 3,58 3,93 3,96
Pertambangan dan Penggalian 1,32 1,33 1,32 1,30 1,31
Listrik, Gas dan Air Minum 0,94 0,94 0,95 0,93 0,94
Total 100 100 100 100 100
Sumber: BPS 2013
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

Identifikasi komoditas subsektor dengan melihat aspek kekuatan,


peternakan unggulan menggunakan peluang dan aspirasi.
(1) Analisis location quotient untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui komoditas yang
terkonsentrasi di Kabupaten Batang; Analisis Location Quotient (LQ)
(2) Analisis delta LQ (% ∆ LQ) Location quotient adalah ukuran dari
untuk mengetahui apakah sebuah konsentrasi sektor di wilayah
konsentrasi komoditas subsektor relatif terhadap wilayah acuan, yang
peternakan mengalami peningkatan umumnya suatu bangsa (Dinc 2002).
atau penurunan; dan (3) klasifikasi Hasil analisis location quotient
komoditas subsektor peternakan menunjukkan bahwa komoditas yang
untuk mengelompokkan komoditas terkonsentrasi di Kabupaten Batang
kedalam empat kategori yaitu stars, pada Tahun 2011 dan 2012 adalah
emerging, mature dan transforming. komoditas daging ayam ras, karena
Pengelompokkan ini didasarkan atas memiliki nilai LQ>1 dan
nilai LQ dan perubahan nilai LQ. memungkinkan untuk mengekspor
Komoditas yang masuk dalam komoditas tersebut. Pada Tahun
kategori stars merupakan komoditas 2013 terjadi peningkatan yang
unggulan yang selanjutnya akan signifikan dimana terdapat dua
dianalisis strategi pengembangannya komoditas yang terkonsentrasi di
(Sambidi 2008). Kabupaten Batang yaitu daging ayam
Perumusan alternatif strategi ras dan telur ayam ras, karena
pengembangan komoditas subsektor memiliki nilai LQ>1 dan
peternakan unggulan dilakukan memungkinkan untuk mengekspor
dengan menggunakan analisis SOAR komoditas tersebut. Sedangkan
(strength, Opportunity, Aspiration, komoditas yang kurang
Result). Analisis SOAR merupakan terkonsentrasi di Kabupaten Batang
salah satu alat perencanaan strategis selama Tahun 2011-2013 sebanyak 9
dengan pendekatan yang komoditas yaitu daging sapi, daging
memfokuskan pada kekuatan dan kerbau, daging kambing, daging
berusaha untuk memahami domba, daging ayam buras, daging
keseluruhan sistem dengan itik, telur ayam buras, telur itik dan
memasukkan pendapat dari susu sapi. Kesembilan komoditas ini
stakeholder yang relevan. Kerangka memiliki nilai LQ <1 dan harus
kerja SOAR berfokus pada mengimpor untuk memenuhi
perumusan dan pelaksanaan strategi permintaan lokal.
positif dengan mengidentifikasi Analisis delta LQ (% ∆ LQ)
kekuatan, membangun kreativitas Analisis ini dapat memberikan
dalam bentuk peluang, mendorong informasi apakah konsentrasi suatu
stakeholder untuk berbagi aspirasi sektor mengalami peningkatan atau
dan menentukan ukuran dan hasil penurunan di daerah relatif (Sambidi
yang berarti (Satvros 2003). Result 2008). Hasil analisis menunjukkan
atau hasil menunjukkan alternatif bahwa terdapat lima komoditas yang
strategi pengembangan komoditas mengalami perubahan positif yaitu
subsektor peternakan yang diperoleh daging sapi, daging kerbau, daging
kambing, telur ayam ras dan telur
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

ayam buras. Komoditas-komoditas kategori mature adalah komoditas


tersebut mengalami peningkatan daging ayam ras. Komoditas ini
konsentrasi di Kabupaten Batang memiliki nilai LQ >1, tetapi
karena persentase delta LQnya persentase delta LQnya negatif.
menunjukkan nilai yang positif. Kondisi ini menunjukkan bahwa
Sedangkan persentase delta LQ yang komoditas daging ayam ras lebih
negatif terjadi pada enam komoditas terkonsentrasi di Kabupaten Batang
lainnya yaitu daging domba, daging dibandingkan dengan Provinsi Jawa
ayam ras, daging ayam buras, daging Tengah, tetapi menjadi kurang
itik, telur itik dan susu sapi. terkonsentrasi dari waktu ke waktu.
Persentase delta LQ (% ∆ LQ) yang Kategori emerging terdiri dari
negatif ini menunjukkan bahwa empat komoditas yaitu daging sapi,
selama Tahun 2011-2013 komoditas- daging kerbau, daging kambing dan
komoditas tersebut mengalami telur ayam buras. Komoditas-
penurunan konsentrasi di Kabupaten komoditas tersebut memiliki nilai
Batang. LQ<1, tetapi memiliki persentase
Klasifikasi komoditas sub- sektor delta LQ (% ∆ LQ ) yang positif.
peternkan. Kondisi ini menunjukkan bahwa
Komoditas subsektor peternakan komoditas-komoditas tersebut
dikelompokkan kedalam empat kurang terkonsentrasi di Kabupaten
kategori yaitu stars, mature, Batang dibandingkan dengan
emerging dan transforming. Provinsi Jawa Tengah, tetapi akan
Pengelompokan kesebelas komoditas menjadi lebih terkonsentrasi dari
tersebut didasarkan atas nilai LQ waktu ke waktu. Kategori
tahun 2013 dan nilai delta LQ. Hasil transforming terdiri dari lima
pengklasifikasian komoditas komoditas yaitu daging domba,
subsektor peternakan ini akan daging ayam buras, daging itik, telur
menggambarkan perkembangan dan itik dan susu sapi. Komoditas-
pertumbuhan komoditas dari waktu komoditas tersebut memiliki nilai LQ
ke waktu. < 1 dan memiliki persentase delta
Komoditas yang masuk dalam LQ (% ∆ LQ ) yang negatif. dapat
kategoti stars adalah telur ayam ras. diartikan bahwa komoditas-
Komoditas ini memiliki nilai LQ >1 komoditas tersebut kurang
pada tahun 2013 dan persentase delta terkonsentrasi di Kabupaten Batang
LQ yang positif. Komoditas telur dibandingkan dengan Provinsi Jawa
ayam ras merupakan komoditas Tengah dan menjadi kurang
unggulan karena komoditas ini lebih terkonsentrasi dari waktu ke waktu.
terkonsentrasi di Kabupaten Batang Pengklasifikasian komoditas
dibandingkan dengan Provinsi Jawa subsektor peternakan kedalam empat
Tengah dan menjadi lebih kategori, juga dapat digambarkan
terkonsentrasi dari waktu ke waktu. dalam bentuk grafik gelembung,
Hal ini menunjukkan bahwa seperti yang ditunjukkan pada
komoditas telur ayam ras dapat gambar 1.
menjadi prioritas untuk
dikembangkan di Kabupaten Batang.
Komoditas yang masuk kedalam
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

Gambar 1. Klasifikasi Komoditas Subsektor Peternakan di Kabupaten Batang

Strategi pengembangan komoditas terlaksananya pengawasan kualitas


pertanian unggulan. telur ayam ras secara berkala guna
Komoditas subsektor peternakan memenuhi kriteria kualitas aman,
unggulan di Kabupaten Batang sehat dan halal. Peningkatan kualitas
adalah komoditas yang masuk dalam telur ayam ras yang ASUH penting
ketegori stars yaitu komoditas telur dilakukan untuk melindungi
ayam ras. Analisis strategi konsumen dari bahaya cemaran
pengembangan komoditas telur ayam mikroba (antara lain salmonellosis,
ras menggunakan analisis SOAR. E.coli, dan Campylobacter) dan
Matriks SOAR dapat dilihat pada residu kimia (antara lain residu
Tabel 2. Alternatif strategi yang hormon, antibiotik, dan logam berat).
dapat dirumuskan adalah sebagai Selain itu adanya jaminan kualitas
berikut : (a) Meningkatkan kualitas ASUH ini akan menimbulkan citra
telur ayam ras yang aman sehat utuh positif terhadap telur ayam ras yang
dan halal. Tersedianya komoditas dihasilkan di Kabupaten Batang,
hasil peternakan yang aman, sehat, sehingga upaya ini sekaligus menjadi
utuh dan halal (ASUH) menjadi strategi untuk memperluas
salah satu sasaran strategis pemasaran dan meningkatkan daya
pengembangan peternakan di saing produk di pasar global seperti
Kabupaten Batang. Sejauh ini saat ini, (b) Menengembangkan
peternak di Kabupaten Batang sudah kapasitas usaha peternakan ayam ras
berupaya memenuhi salah satu petelur. Permintaan telur ayam ras
kriteria yaitu utuh dengan melakukan diperkirakan akan meningkat seiring
grading untuk memilih kualitas telur meningkatnya jumlah penduduk dan
super yang akan dipasarkan dan konsumsi telur per kapita. Peternak
mengemas telur dengan kotak kayu berharap dapat meningkatkan
untuk meminimalisir kerusakan telur produksi telur dimasa datang supaya
selama pendistribusian. Pemerintah dapat memenuhi permintaan dari
Kabupaten Batang melalui pihak dalam maupun luar wilayah
terkait mengharapkan dapat Kabupaten Batang. Salah satu upaya
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

yang dapat dilakukan untuk peternak adalah manajemen


memenuhi permintaan telur ayam ras pemeliharaan ayam ras petelur.
adalah dengan mengembangkan Menajemen pemeliharaan ini
kapasitas usaha peternakan ayam ras mencakup manajemen pakan,
petelur melalui penambahan populasi kesehatan ternak dan perkandangan.
ayam ras petelur untuk meningkatkan Terkait kesehatan ternak, peternak
produksi telur ayam ras. perlu memiliki keterampilan dalam
Pengembangan kapasitas ini mencegah penyakit sedini mungkin
memerlukan modal yang cukup besar melalui penerapan sistem
mengingat usaha ini adalah usaha biosecurity. Peternak di Kabupaten
yang padat modal. Peternak berharap Batang belum seluruhnya
dapat tersedia modal yang mudah. menerapkan sistem biosecurity,
Salah satu solusi yang dapat dipilih karena pengetahuan peternak terkait
peternak adalah menjalin kemitraan sistem ini masih terbatas. Oleh
baik dengan investor maupun karena itu perlu kegiatan pelatihan
perusahaan dibidang unggas. dan pembinaan tentang penerapan
Investor dapat bertindak sebagai biosecurity. Peternak juga perlu
pemilik modal yang menanamkan memiliki kompetensi dalam
modalnya pada usaha peternakan mengelola dan mengembangkan
ayam ras petelur. Selain itu pola usaha peternakannya. Pengelolaan
kemitraan dapat pula terjalin dengan usaha peternakan dengan pendekatan
sistem inti plasma antara perusahaan kelompok dapat memperkuat posisi
yang bergerak dibidang unggas tawar peternak dalam memperoleh
dengan peternak ayam ras petelur. informasi, teknologi, modal, input
Selama ini peternak memasarkan dan pemasaran produk. Kompetensi
telurnya secara mandiri ke agen-agen yang dibutuhkan supaya peternak
telur maupun ke konsumen akhir dapat mengelola usaha secara
dengan sistem pemesanan maupun berkelompok antara lain,
pembelian secara langsung, dengan keterampilan manajerial dalam
adanya kemitraan ini peternak dapat organisasi, keterampilan dalam
memperluas pemasarannya melalui melakukan pencatatan usaha atau
perusahaan mitra. Disisi lain pembukuan dan kemampuan
peternak dapat memperoleh modal mengakses informasi. Sejauh ini
berupa uang dan atau sarana peternak ayam ras petelur di
produksi dari perusahaan mitra. Kabupaten Batang belum berminat
Kemitraan ini terjalin berdasarkan untuk membentuk kelompok
prinsip saling membutuhkan, saling peternak, dengan alasan khawatir
mendukung dan menguatkan serta kinerja kelompok yang terbentuk
saling menguntungkan, (c) tidak sesuai harapan dan tidak akan
Meningkatkan kompetensi peternak bertahan lama. Terkait hal tersebut,
ayam ras petelur. Peternak berharap maka upaya peningkatan kompetensi
supaya diadakan kegiatan pelatihan peternak dalam mengelola usaha
dan pembinaan terkait budidaya secara berkelompok, perlu diawali
ayam ras petelur, kesehatan ternak dengan melakukan sosialisasi tentang
dan pencegahan penyakit. Salah satu peran dan manfaat adanya kelompok
kompetensi yang perlu dimiliki peternak serta prosedur
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

pembentukannya, (d) Menambah adalah laboratorium kesehatan


sarana dan prasarana di bidang masyarakat veteriner (Kesmavet).
peternakan. Ketersediaan sarana dan Laboratorium ini digunakan untuk
prasarana diperlukan untuk melakukan pemeriksaan dan
memperlancar usaha ayam ras pengujian produk hewan yang
petelur. Sarana dan prasarana meliputi pemeriksaan organoleptik,
dibidang kesehatan ternak yang fisik, kimia, mikrobiologi dan residu
tersedia di Kabupaten Batang adalah untuk menjamin kesehatan dan
pusat kesahatan hewan (Puskeswan) keamanan produk hewan.
yang berada di Kecamatan Batang. Laboratorium kesmavet ini belum
Puskeswan ini ditujukan untuk ada di Kabupaten Batang, sehingga
memberikan pelayanan kesehatan pengadaan laboratorium ini akan
hewan berupa vaksinasi maupun mendukung pelaksanaan kegiatan
pengobatan hewan yang sakit, pengawasan kualitas produk hasil
mengatasi wabah penyakit serta ternak khususnya telur ayam ras di
memberikan pelayanan konsultasi Kabupaten Batang.
dan penyuluhan di bidang kesehatan
hewan. Dalam rangka
mengoptimalkan pelayanan dan
pemanfaatan puskeswan, maka perlu
didirikan lagi puskeswan, supaya
dapat memberikan pelayanan
kesehatan hewan yang lebih baik dan
efisien. Pembangunan puskeswan
dapat dilakukan di sentra peternakan
seperti di Kecamatan Pecalungan,
Kecamatan Bandar, Kecamatan
Blado atau Kecamatan Bawang.
Sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk mengontrol
kualitas telur ayam ras yang aman,
sehat, utuh dan halal (ASUH)
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

Tabel 2. Matriks SOAR Pengembangan Komoditas Telur Ayam Ras di Kabupaten


Batang
KEKUATAN/STRENGTH PELUANG/OPPORTUNITY
1. Usaha peternakan ayam ras petelur 1. Tersedia sumberdaya alam yang mendukung
menguntungkan. usaha peternakan ayam ras petelur di
2. Peternak mampu memasarkan telur ayam Kabupaten Batang.
ras secara luas. 2. Permintaan telur ayam ras tinggi.
3. Peternak sudah dapat mengolah pakan 3. Terdapat mantri dan penyuluh peternakan
sendiri. swadaya.
4. Peternak memiliki kemauan yang besar 4. Pengembangan peternakan ditetapkan dalam
untuk belajar dan menambah pengetahun. RPJMD.
5. Peternak sadar akan pentingnya kesehatan 5. Lahan untuk pengembangan peternakan ayam
ayam ras petelur. ras petelur masih tersedia.
6. Peternak memasarkan telur ayam ras yang 6. Tersedia fasilitas untuk penerapan biosecurity
berkualitas. bagi budidaya ayam ras petelur.
7. Tersedia sarana dan prasarana di bidang
peternakan.
ASPIRASI/ASPIRATION HASIL/RESULT
1. Peternak mengharapkan tersedianya 1. Meningkatkan kualitas telur ayam ras yang
sumber modal yang mudah. aman sehat utuh dan halal (S6,S2,O4,A4).
2. Peternak mengharapkan adanya kegiatan 2. Mengembangkan kapasitas usaha peternakan
peningkatan kompetensi sumberdaya ayam ras petelur. (S1,S3,O1,O2,O5,A1,A3).
manusia. 3. Meningkatkan kompetensi peternak ayam ras
3. Peternak mengharapkan produksi telur petelur (S4,S5,O4,O6,O3,A2).
ayam ras meningkat. 4. Menambah sarana dan prasarana peternakan
4. Pemerintah mengharapkan terlaksananya (S5,O4,O7, A4,A5).
pengawasan kualitas telur ayam ras.
5. Pemerintah berharap dapat meningkatkan
kuantitas sarana dan prasarana di bidang
peternakan.
Sumber: Analisis Data Primer 2015
SIMPULAN penelitian adalah pemerintah
Kabupaten Batang diharapkan dapat
Kesimpulan yang dapat diambil dari
membantu memfasilitasi
penelitian ini adalah komoditas
pengembangan usaha peternakan
subsektor peternakan unggulan di
ayam ras petelur di Kabupaten
Kabupaten Batang adalah telur ayam
Batang. Pemerintah Kabupaten
ras. Alterntif strategi pengembangan
Batang diharapkan dapat menjadi
komoditas telur ayam ras di
mediator antara peternak dengan
Kabupaten Batang berdasarkan
investor maupun perusahaan
analisis SOAR meliputi: (a)
dibidang unggas dalam rangka
Meningkatkan kualitas telur ayam ras
menjalin kemitraan antara kedua
yang aman, sehat, utuh dan halal; (b)
belah pihak. Peternak sebaiknya
Mengembangkan kapasitas usaha
membentuk kelompok ternak untuk
peternakan ayam ras petelur; (c)
memperkuat posisi tawar dalam
Meningkatkan kompetensi peternak
memasarkan telur, memperoleh
ayam ras petelur; (d) Menambah
sarana produksi, serta mempermudah
sarana dan prasarana di bidang
dalam mengakses informasi dan
peternakan.
permodalan.
Saran yang bisa diberikan
peneliti, setelah melihat hasil
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

DAFTAR PUSTAKA Tools. Washington: World


Bank Institute.
BPS 2013. Kabupaten Batang dalam
Sambidi Pramod 2008. Regional
Angka 2012. Badan Pusat
Industry Cluster Analysis for
Statistik Kabupaten Batang.
the Gulf Coast Economic
Batang.
Development District. Texas:
____ 2014. Provinsi Jawa Tengah Department of Community
dalam Angka 2013. Badan and Environmental Planning
Pusat Statistik Provinsi Jawa Houston-Galveston Area
Tengah. Semarang. Council.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Stavros Jacqueline, Cooperrider
dan Hortikultura 2013. David, Kelly D. Lynn. 2003.
Rencana Strategis (Renstra) Strategic Inquiry,
Tahun 2013-2018. Semarang Appreciative Intent:
: Dinas Pertanian Tanaman Inspiration to SOAR. A New
Pangan dan Hortikultura Framework for Strategic
Provinsi Jawa Tengah Planning. Journal Ai
Dinas Pertanian dan Peternakan Practitioner, Volume
2013. Statistik pertanian November 2003 page 1-21.
Kabupaten Batang Tahun Surakhmad, Winarno. 2004.
2011-2013. Batang: Dinas Pengantar Penelitian Ilmiah:
Pertanian dan Peternakan Dasar, Metode dan Teknik.
Kabupaten Batang Bandung : Transito.
Dinc Mustafa 2002. Regional and
Local Economic Analysis
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

LAMPIRAN

Lampiran 1. Distribusi Persentase PDRB Subsektor Pertanian Kabupaten


Batang Menurut Lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 tahun 2008- 2012
2008 2009 2010 2011 2012
Lapangan Usaha
(%) (%) (%) (%) (%)
Tanaman Bahan 58,60 58,36 58,17 56,80 55,74
Makanan
Perkebunan 17,56 17,95 17,63 18,18 18,45
Peternakan 12,36 12,55 12,72 13,18 13,63
Perikanan 8,73 8,48 8,77 9,08 9,45
Kehutanan 2,75 2,66 2,71 2,76 2,73
Total 100 100 100 100 100
Sumber: BPS 2013

Lampiran 2. Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Pertanian di Kabupaten


Batang Tahun 2008-2012 (%)
Subsektor Pertanian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012*)
Tanaman Bahan Makan 6,77 2,34 2,62 -0,33 -0,28
Tanaman Perkebunan 0,38 5,03 1,10 5,56 3,15
Peternakan 1,10 4,39 4,30 6,10 5,06
Kehutanan 1,05 -0,17 5,03 4,04 0,74
Perikanan 5,01 -0,18 6,53 6,05 5,70
Sumber: BPS Kabupaten Batang 2013

Lampiran 3. Nilai LQ Komoditas Subsektor Peternakan di Kabupaten Batang


Tahun 2011-2013
Nilai LQ
Komoditas
2011 2012 2013
Daging Sapi 0,653 0,775 0,875
Daging Kerbau 0,202 0,574 0,101
Daging Kambing 0,343 0,400 0,419
Daging Domba 0,315 0,389 0,152
Daging Ayam Ras 2,732 2,686 2,447
Daging Ayam Buras 0,715 0,681 0,328
Daging Itik 0,625 0,534 0,455
Telur Ayam Ras 0,680 0,776 1,141
Telur Ayam Buras 0,214 0,213 0,421
Telur Itik 0,928 0,823 0,787
Aristiyana Nur Tri Wardani: Strategi....

Susu Sapi 0,049 0,045 0,044


Sumber : Analisis Data Sekunder 2015

Lampiran 4. Nilai Delta LQ (% ∆ LQ) Komoditas Subsektor Peternakan di


Kabupaten Batang
% ∆ LQ I % ∆ LQ II
Komoditas % ∆ LQ
Th 2011-2012 Th 2012-2013
Daging Sapi 18,735 12,923 31,658
Daging Kerbau 184,027 -82,385 101,642
Daging Kambing 16,876 4,587 21,463
Daging Domba 23,470 -61,034 -37,564
Daging Ayam Ras -1,703 -8,890 -10,592
Daging Ayam Buras -4,785 -51,852 -56,637
Daging Itik -14,513 -14,889 -29,402
Telur Ayam Ras 14,069 47,095 61,164
Telur Ayam Buras -0,169 97,470 97,301
Telur Itik -11,327 -4,403 -15,731
Susu Sapi -8,179 -1,966 -10,146
Sumber: Analisis Data Sekunder 2015
Lampiran 3. Klasifikasi Komoditas Subsektor Peternakan di Kabupaten
Batang.
Nilai LQ Cluster
Komoditas % ∆ LQ
2013 Level
Daging Sapi 0,875 31,658 Emerging
Daging Kerbau 0,101 101,642 Emerging
Daging Kambing 0,419 21,463 Emerging
Daging Domba 0,152 -37,564 Transforming
Daging Ayam Ras 2,447 -10,592 Mature
Daging Ayam Buras 0,328 -56,637 Transforming
Daging Itik 0,455 -29,402 Transforming
Telur Ayam Ras 1,141 61,164 Stars
Telur Ayam Buras 0,421 97,301 Emerging
Telur Itik 0,787 -15,731 Transforming
Susu Sapi 0,044 -10,146 Transforming
Sumber : Analisis Data Sekunder 2015

Anda mungkin juga menyukai