Anda di halaman 1dari 71

MENYUSUN

BISNIS PLAN BAGI


WIRAUSAHA PEMULA
DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................ i


Selayang Pandang ............................................. 1
Materi............................................................ 2

BAB I PENTINGNYA BUSINESS PLAN ........................ 3


A. Peluang Usaha dan Identifikasi
Peluang Usaha Baru ................................... 3
B. Pengertian Business Plan ............................. 7
C. Pentingnya Business Plan ............................. 9

BAB II LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN


BUSINESS PLAN................................................. 14
A. Analisis kelayakan Usaha.............................. 14
B. Analisis SWOT ........................................... 27
C. Kerangka Business Plan ............................... 30
D. Langkah-Langkah Meyusun Business Plan .......... 31

BAB III CONTOH BUSINESS PLAN ............................ 34


A. Contoh Business Plan Pie Apel di Kota Batu ....... 34
B. Contoh Business Plan Terang Bulan Mini ........... 47
C. Contoh Business Plan Nugget Tahu .................. 53

SOAL TEST ....................................................... 61


SUMBER RUJUKAN............................................. 62

Seri Kewirausahaan –Menyusun Business Plan Bagi Wirausaha i


Pemula
Seri Kewirausahaan

Temukan inspirasi
Lakukan dengan motivasi
Syukuri Kesuksesan diri

By. Joko m

Selayang Pandang

W IRAUSAHA memang bukan hal yang mudah


tetapi bukan juga hal yang sulit. Kebenaran
bermula saat kita mengetahui kesalahan.
Jangan takut gagal sebelum memulai. Kita tidak akan
pernah tau apa yang akan terjadi sebelum kita
mencoba, tetapi percobaan itu harus di sertai
keyakinan,bakat dan kemampuan, serta pertanggung
jawaban atas apa yang kita perbuat.
Namun, keyakinan bulat untuk memulai usaha akan
lebih jika ada disertai dengan perencanaan usaha
(business-plan) yang akan dijelaskan dalam modul ini.
Dalam modul ini akan diuraikan bagaimana membuat
business plan sederhana yang dikhususkan bagi
wirausaha pemula.

Seri Kewirausahaan –Menyusun Business Plan Bagi Wirausaha 1


Pemula
MATERI
BAB I PENTINGNYA BUSINESS PLAN
A. Peluang usaha dan Identifikasi Peluang Usaha
Baru
B. Pengertian Business Plan
C. Pentingnya Business Plan
BAB II LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS PLAN
A. Analisis Kelayakan Usaha
B. Analisis SWOT
C. Kerangka Business Plan
D. Langkah-Langkah Meyusun Business Plan
BAB III CONTOH BUSINESS PLAN
A. Contoh Business Plan Pie Apel di Kota Batu
B. Contoh Business Plan Terang Bulan Mini
C. Contoh Business Plan Nugget Tahu
BAB
PENTINGNYA BUSINESS PLAN

PENTINGNYA BUSINESS PLAN


A. Peluang Usaha Dan Identifikasi Peluang Usaha Baru
B. Pengertian Business Plan
C. Pentingnya Business Plan

A. Peluang Usaha Dan Identifikasi Peluang Usaha Baru

S EBELUM menyusun
business plan
(rencana usaha), maka
yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah
menentukan jenis usaha
yang akan kita lakukan.
Untuk menentukan jenis
usaha yang akan kita
lakukan maka kita harus melakukan identifikasi peluang
usaha. Peluang usaha adalah suatu bidang kebutuhan pembeli
dimana seorang wirausahawan dapat mengelola usaha di
bidang tersebut secara menguntungkan. Membaca peluang
pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi
seorang wirausahawan. Membaca peluang pasar tidak hanya
dilakukan untuk bagi seorang wirausahawan yang ingin
memulai usahanya, namun sebagai pondasi saat kita bergelut
di dunia bisnis. Karena kelihaian kita dalam membaca peluang
pasar tidak hanya dilakukan untuk memulai suatu usaha,
namun keahlian dalam membaca peluang usaha ini juga harus
dimiliki kita kita ingin mengembangkan usaha kita, melakukan
segmentasi pasar, maupun pada saat melakukan perluasan
usaha Namun seringkali, kemampuan membaca peluang pasar
ini seringkali tidak pas sasaran, sehingga apa yang telah
menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali
tidak tercapai. Pertama-tama kita harus teliti dahulu konsep
dari melihat peluang usaha. Apa yang kita inginkan dari
melihat peluang usaha atau peluang bisnis? Jenis bisnis atau
usaha untuk kita tekuni, benar. Apa yang kita cari dari usaha
atau bisnis yang kita tekuni?
Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
menangkap peluang usaha:
1. Melihat
Membaca peluang pasar diibaratkan seperti seorang anak
yang ingin membaca,namun sebelum ia bisa membaca ia
harus bisa melihat hal apa saja yang harus ia baca. Dalam
konteks membaca peluang pasar, maksud dari melihat
disini adalah kita melihat apa yang menjadi masalah dari
fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita dan siapa
yang mengalami masalah tersebut, yang kemudian kita
cari
celah agar kita dapat menembus peluang di dalam celah-
celah kecil tersebut.
2. Mendengar
Mendengar dalam hal ini maksudnya adalah bagaimana
kita mengetahui secara langsung tentang kebenaran
masalah yang terjadi di pasar. Mendengar disini juga
memiliki tujuan agar kita mengenal lebih dekat dengan
konsumen, sehingga masalah yang didapatkan lebih tepat
sasaran.
3. Membaca
Setelah kita melihat dan mendengar mengenai masalah
yang terjadi, kemudian semuanya kita baca perlahan
tentang apa yang telah kita lihat dan dengar. Penting
untuk diingat, kita membaca bukan untuk menghafal,
tetapi untuk memahami. Demikian juga yang terjadi pada
tahap membaca berikut ini, usaha kita tidak akan pernah
sukses apabila kita terpatok pada teori. Sebaliknya
apabila kita memahami apa yang telah kita lihat dan
dengar, hasilnya akan lebih baik daripada kita menghafal
Selain itu juga dalam tahap membaca ini, perlu diingat
bahwa jangan ada satupun poin yang terlewatkan untuk
dibaca, dipahami, dan dianalisis. Karena seberapa
kecilpun poin yang telah dihasilkan, akan memiliki
peranan yang cukup dapat diperhitungkan dalam
kesimpulan akhir yang dibuat.
4. Menulis
Menulis adalah tahap terakhir dari keempat hal yang
dilakukan oleh seorang anak kecil kita ia akan mempelajari
hal baru. Setelah kita melihat, mendengar, dan membaca,
kita perlu untuk menuangkan semua analisis yang telah
diambil dalam tahap membaca. Semua point harus
tertuang baik-baik di dalam sebuah tulisan yang kemudian
akan menjadi tolak-ukur atau pegangan yang akan
menuntun kita saat kita benar-benar terjun dalam
mengaplikasikan semua itu.
Adapun beberapa sumber untuk menemukan peluang
usaha/ide bisnisantara lain adalah:
a. Hobi/minat
b. Ketrampilan dan pengalaman
c. Waralaba
d. Media massa (koran, majalah, TV, internet)
e. Pameran
f. Survei
g. Keluhan-keluhan
h. Curah pendapat
i. Kreativitas
B. Pengertian Business Plan

Wirausaha harus di mulai dengan


sebuah rencana, rencana tersebut akan
disertai dengan sebuah ide, inovasi,
kreatifitas sang wirausahawan. Jika kita
mau melakukan atau mewujudkan ide
itu dalam sebuah tindakan atau
pekerjaan, dan hasil dari pekerjaan kita
tersebut ada 2 kemungkinan
A. Pekerjaan kita berhasil, sehingga kita mendapatkan uang.
B. Pekerjaan kita gagal, sehingga kita harus memikirkan
kembali rencana kita.
Tampaknya wirausaha baru cenderung melaksanakan
kegiatan trial and error atau coba-coba. Seandainya usaha
yang dilakukan gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain,
dan jika sudah gagal beberapa kali maka mereka akan
berhenti melalukan usaha/menyerah tanpa melakukan
evaluasi tentang apa yang menyebabkan terjadinya
kegagalan. Model seperti ini banyak dijumpai pada
masyarakat kita. Menurut oleh David H. Bangs, Jr (1995:x),
bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Ungkapan
ini benar, dari hasil pengamatan para pemilik
perusahaan kecil yang
menyisihkan waktu untuk
mengkaji semua strateginya,
menggunakan informasi untuk
menguji kebenaran
pendapatnya, dan cukup pandai
mengenali kekurangan-
kekurangan dirinya adalah
pengusaha yang tidak mengalami kegagalan. Suatu rencana
kerja yang dibuat secara tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahaan merupakan perangkat yang tepat untuk
memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha
perusahaan tidak menyimpang. Pandangan ini sudah berlaku
di negara maju. Para wirausaha baru di negara kita
kebanyakan menyimpan rencana perusahaan di dalam
pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model
perencanaan di dalam pikiran saja. Akan tetapi seorang
pengusaha minimal harus memiliki catatan-catatan tertentu
secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya.
Rencana bisnis adalah dokumen yang harus
dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan bisnis.Walaupun
bisnis mungkin beragam dalam aspek produk atau jasa yang
diberikan, namun setiap rencana bisnis punya beberapa
elemen. Elemen pokok tersebut antara lain deskripsi bisnis,
produk/barang dan jasa, analisis pasar dan rencana
pemasaran, rencana produksi dan analisis keuangan. Jadi bisa
disimpulkan business plan adalah dokumen tertulis yang
disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-
unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
suatu usaha. Business plan umumnya dalam bentuk
perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran,
permodalan, produksi dan sumber daya manusia.

C. Pentingnya Business Plan

Sebelum menyusun perencanaan usaha kita perlu


memahami tentang pentingnya menyusun perencanaan usaha.
Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya
business plan atau perencanaan dalam membangun sebuah
usaha.

Pada umumnya banyak orang pada saat awal membuka


usaha baru banyak mengalami kegagalan. Kegagalan ini antara
lain disebabkan karena pada saat membuka usaha tidak
menyusun perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang
dilakukan tidak didasarkan pada perhitungan awal. Membuka
usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya.
Rencana perlu disusun betapapun sederhananya secara
tertulis. Perencanaan tertulis akan menuangkan pikiran
seseorang yang akan membuka usaha, seperti tentang usaha
apa yang akan dipilih, tempatnya dimana, siapa
konsumennya, berapa kebutuhan modalnya, dan berapa
perkiraan tentang keuntungan yang akan diperoleh.
Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi
seorang pengusaha di mana David H. Bangs, Jr. (1995)
menyatakan bahwa seorang
pengusaha yang tidak bisa
membuat perencanaan
sebenarnya merencanakan
kegagalan. Rencana usaha harus
dibuat tertulis sehingga dapat
dijadikan sebagai rujukan dan
pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan
focuspada pencapaian tujuan. Dengan membuat suatu
penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis.
Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah,
bisa digunakan sebagai pedoman atau alat untuk mengetahui
apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu
memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan
berapa waktu

Seri Kewirausahaan –Menyusun Business Plan Bagi Wirausaha Pemula 10


yang dibutuhkan untuk mewujudkannya sertadapat dijadikan
sebagai alat pengawasan.
Secara umum penyusunan rencana bisnis memiliki dua
tujuan yaitu:
4. Memberikan pedoman dalam menjalankan usaha.
5. Digunakan untuk meyakinkan pihak-pihak yang akan
memberikan dukungan pendanaan.
Secara lebih detail, menurut
Bygrave, (1994:115) ada
beberapa alasan penting
mengapa orang harusmenyusun
perencanaan usaha:
1. UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA BISNIS INI LAYAK DAN
MENGUNTUNGKAN
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat
dengan jelas apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki
keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan
orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama
dengan anda.
2. UNTUK MENDAPATKAN PEMBIAYAAN BANK
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan
memudahkan kita untuk mencari bantuan kerjasama dari
berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang
hal tersebut akan memudahkan kita mendapat dukungan
berupa pinjaman melalui bank
3. UNTUK MENDAPATKAN DANA INVESTASI
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita
untuk mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain
yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi
usaha kita.
4. UNTUK MENGATUR DENGAN SIAPA HARUS BEKERJASAMA
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan
misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan
memasok barang buat perusahaan anda.
5. UNTUK MENDAPATKAN KONTRAK BESAR
Perencanaan yang baik menarik minat perusahaan-
perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau
kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
6. UNTUK MENARIK TENAGA KERJA INTI
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu
yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung
bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda
memerlukan orang-orangyang mempunyai kemampuan
untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda
namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang
tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan
anda yang baru berdiri.
7. UNTUK MEMOTIVASI DAN FOKUS
Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang
fokus pada tujuan dari berbagai personil yang ada dalam
perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh
makin lama makin komplek sehingga business plan
menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang
untuk tetap berpijak pada arah yang benar.
BAB
LANGKAH-LANGKAH
MENYUSUN
BUSINESS PLAN

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS PLAN


A. Analisis Kelayakan Usaha
B. Analisis SWOT
C. Kerangka Business Plan
D. Langkah-Langkah Meyusun Business Plan

A. Analisis Kelayakan Usaha

S
EBELUM menyusun business plan untuk usaha baru
sebaiknya dilakukan analisis kelayakan usaha untuk
menilai apakah memang usaha yang ingin kita geluti layak
untuk dilakukan atau tidak. Langkah-langkah untuk melakukan
analisis kelayakan usaha baru ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat
dari aspek teknis
perlu dilakukan
analisis. Dalam
melaksanakan
analisis kelayakan
teknis ada 2 langkah
yangharus dilakukan
yaitu:
a. Identifikasi Analisis Teknis
Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan
teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk,
produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan
teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan
pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah
diproduksi, dan biaya rendah.
b. Uji Coba Produk atau Jasa
Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan
uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh
jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat
memenuhi permintaan konsumen.
2. Analisis Peluang Pasar
Para wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu
membutuhkan informasi tentang pasar, karena tujuan dari
pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
Oleh karena itu perlu
adanya riset pasar untuk
menemukan pasar yang
menguntungkan,
memilih produk yang
dapat dijual,
menerapkan teknik
pemasaran yang lebih
baik dan merencanakan sasaran yang realistik. Tujuan riset
pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan
keputusan tentang usahayang akan dibuka.
Pada tahap ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan,
yaitu:
a. Analisa Potensi Pasar
Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru
direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan
data-data yang relevan mengenai potensi pembeli,
motivasi pembeliannya, kebiasaan pembeli, dan
dampak perubahan dari karakteristik produk pada
potensi pasar.
b. Identifikasi Pasar Potensial
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang
penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu
selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu
tahun. Langkah untuk mengidentifikasi dan
mengestimasi.
Potensi pasar adalah:
1) Identifikasi pemakai akhir dari produk atau jasa
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah
identifikasi pelanggan potensial.
2) Identifikasi segmen pasar pokok.
Setelah pelanggan potensial dapat ditetapkan,
langkah kedua adalah mengklasifikasikan
pelanggan-pelanggan yang dalam kategori
homogen
atau masing-masing mempunyai karakteristik yang
sama. Karakteristik tersebut meliputi lokasi
pelanggan, karakteristik demografi, saluran
distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik
dan media periklanan yang paling responsif.
Kategori pelanggan potensial sangat penting
karena memungkinkan usaha baru untuk memilih
segmen pasar dengan cara menyesuaikan
kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang
diperlukan untuk menarik dan mendapatkan
loyalitas dari pelanggan atau konsumen.
3) Menentukan volume pembelian potensial dalam
tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari
semua segmen. Langkah ketiga ini terkait dengan
perkiraan konsumen potensial dari produk atau
jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada
periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu
cara untuk mendapatkan informasi ini adalah
dengan memilih perwakilan untuk menguji pasar.
4) Sumber Informasi Pasar
Informasi yang dimaksud adalah informasi untuk
mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan
yang akan datang dari usaha baru. Dua pendekatan
untuk memperoleh data tentang informasi
tersebut adalah mengadakan penelitian secara
spesifik yang
dirancang untuk mengumpulkan informasi yang
dinamakan dengan data primer, dan menemukan
data-data relevan yang berasal dari lembaga
seperti biro pusat stastistik, kantor dinas, maupun
biro penelitian yang disebut dengan data
sekunder.
Data sekunder yang dibutuhkan oleh rencana usaha
dapat dicari dengan melalui :
- Perpustakaan (Nasional, daerah, sekolah,
universitas, dll).
- Biro Pusat Statistik (BPS).
- Instansi terkait Asosiasi-asosiasi (Kadin,
Apindo, dll).
- Media Cetak (Koran, majalah, jurnal, dll).
- Media elektronik (TV dan Internet).
- Data historis usaha anda sendiri.
Sedangkan data sekunder bisa dicari dengan cara :
- Hasil observasi langsung.
- Hasil wawancara dengan pelanggan dan
pengusaha sekitar anda.
- Diskusi dengan orang yang memiliki keahlian
dibidang yang anda butuhkan.
- Diskusi dengan pesaing.
Selain itu, data yang dikumpulkan sebaiknya:
- Data Terbaru.
- Data diperoleh selama 2-3 tahun kebelakang
sampai saat ini.
- Sesuaikan data anda dalam unit yang
dibutuhkan.
- Data sebanyak dan selengkap mungkin (agar
lebih dapat dipercaya).
Setelah data terkumpul maka kemudian bandingkan
data yang satu dengan data yang lain agar lebih
akurat dan kemudian diambil kesimpulan atas hal-
hal yang anda temukan.
5) Uji Coba Pasar
Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset
pamungkas untuk mengurangi resiko yang ada pada
usaha baru dan menilai keberhasilannya. Metode
yang digunakan dalam uji coba pasar adalah
pameran perdagangan, menjual pada sejumlah
konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba
pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa
diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar
juga memberikan kemungkinan peluang dalam
pemasaran, distribusi dan pelayanan.
6) Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru
cenderung memakan waktu yang banyak dan
merupakan tugas yang rumit, tetapi bagi
wirausaha
baru perlu untuk melakukannya, dari pada terjun
kedalam usaha baru tanpa persiapan terlebih
dahulu.
3. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk
menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk
tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan.
Selain itu, analisis finansial juga dibutuhkan untuk
memperkirakan kapan dana yang diinvestasikan pada
usaha baru bisa kembali.
Ada tiga langkah
dasar untuk
pemilihan alternatif
dalam analisis
kelayakan finansial,
yaitu :
a. Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana
yang diperlukan untuk operasional. Kebutuhan
finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau
bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi
tahun pertama dari usaha baru. Selanjutnya akan lebih
baik jika dilakukan proyeksi kebutuhan keuangan
untuk tiga sampai lima tahun.
b. Penentuan sumber daya finansial dengan
memperhitungkan beban biaya untuk mendapatkan
dana tersebut (biaya modal). Dalam menentukan
sumber daya finansial potensial yang tersedia harus
dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah,
dan jangkapanjang.
Untuk menentukan jangka waktu pengembalian dana, bisa
digunakan Break Even Point (BEP). Rumus/Cara
Menghitung BEP:
a. BEP = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable
per Unit).
b. BEP = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit
/Harga per Unit).
Keterangan :
a. BEP Unit / Rupiah = BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam
Rupiah (P).
b. Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun
usaha anda tidak sedang berproduksi.
c. Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat
sejalan peningkatan jumlah produksi seperti bahan
baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan
lain-lain.
d. Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit
yang dihasilkan.
e. Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit
(TVC/Q).
f. Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit
-biaya variable per unit (selisih)
Contoh Cara Menghitung BEP:
Data-data biaya dan rencana produksi suatu usahaseperti
berikut ini:
a. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.150.000.000,-
yaitu terdiri dari :
Biaya Gaji Pegawai = Rp.75.000,000
Biaya Gaji Pemilik =
Rp.10.000.000 Biaya Penyusutan Mobil Kijang = Rp.
1.500,000 Biaya Asuransi Kesehatan =
Rp.15.000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor = Rp.18.500,000
Biaya Sewa Pabrik = Rp.30.000,000
b. Biaya Variable per Unit Rp. 75.000,- yaitu terdiri
dari : Biaya Bahan Baku = Rp.35,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp.15,000
Biaya Listrik dan Air = Rp.10,000
Biaya Lain = Rp.15,000
c. Harga Jual per Unit Rp.100,000.
Cara Menghitung BEP dalam Rupiahnya = Biaya Tetap
/ (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit) =
Rp.150 juta / ((Rp.100.000- Rp.75.000) : Rp.
100,000)) =
Rp.150juta / 0.25
= Rp.600,000,000
Cara Menghitung BEP dalam Unit = Biaya Tetap /
(harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.150juta / (Rp.100,000 – Rp.75,000)
= Rp.150juta / Rp.25,000
= 6,000 unit
Jadi, BEP tercapai ketika penjualan mencapai 6.000 unit
atau penjualan mencapai nilai 600 juta. Itulah tadi cara
menghitung BEP Usaha secara sederhana. Titik BEP ini bisa
bergeser karena terjadi beberapa hal sebagai berikut:
a. Perubahan harga jual per unit.
b. Perubahan biaya variabel.
c. Perubahan biaya tetap.
d. Perubahan komposisi sales mix.
Selain BEP, dalam mengelola suatu usaha tentunya kita
harus cermat dan jeli dalam melihat peluang usaha mana
yang lebih menjanjikan dan menguntungkan atas uang
yang akan kita tanamkan. Juga kita harus bisa menghitung
apakah suatu usaha yang kita jalankan tersebut akan
memberikan keuntungan seperti yang kita harapkan.
Untuk itu perlu bagi kita untuk mengetahui tingkat
keuntungan atas investasi yang telah kita lakukan dalam
suatu usaha. Hal ini berlaku bagi investor sebelum
melakukan investasi atas dana yang mereka miliki, perlu
untuk mempertimbangkan tingkat ROI yang ditawarkan
oleh rekan bisnis kita.
Apa itu ROI? ROI (singkatan bahasa Inggris : return on
investment) atau ROR (singkatan bahasa Inggris: rate of
return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas
investasi – adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang
pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang
diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang
tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi
uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis
biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk
persentase dan bukan dalam nilai desimal. ROI tidak
memberikan
indikasi berapa
lamanya suatu
investasi. Namun
demikian, ROI
sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau
disetahunkan dan sering juga dinyatakan untuk suatu
tahun kalendar atau fiskal (wikipedia). ROI juga dikenal
sebagai tingkat laba (rate of profit) atau hasil suatu
investasi pada saat ini, masa lampau atau prediksi di masa
mendatang. Atau bahasa sederhananya ROI merupakan
pengembalian keuntungan atas investasi.
Cara Menghitung ROI
a. ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih
terhadap biaya. Rumus menghitung ROI adalah sebagai
berikut:ROI =( ( Total Penjualan – Investasi ) :
Investasi) x 100%.
b. Misalnya, jika investasi sebesar Rp 10.000.000
menghasilkan penjualan sebesar Rp 15.000.000,
berarti diperoleh laba sebesar Rp 5.000.000
c. Maka secara sederhana perhitungan ROI dalam
presentase adalah = ((Rp 15.000.000 – Rp 10.000.000) :
Rp 10.000.000) x 100% adalah sebesar 50%. Maka dapat
disimpulkan tingkat ROI nya adalah sebesar 50%
d. Seringkali kita hanya berfokus pada margin
keuntungan atas produk atau jasa, akan tetapi kita
seharusnya juga menghitung ROI secara akurat untuk
mendapatkan kepastian dan keyakinan bahwa usaha
yang dijalankan mampu terus berkembang. Dalam
menjalankan bisnis, seorang wiraushawan harus
memperhatikan jumlah dana yang harus diinvestasikan
dalam mencapai target penjualan, jumlah margin
keuntungan yang diperoleh dan bagian dari margin
keuntungan tersebut yang akan digunakan untuk
mengembangkan bisnis. Apabila investasi yang
dilakukan hanya menghasilkan margin keuntungan
yang sedikit, maka usaha tersebut akan mengalami
kesulitan untuk berkembang di masa yang akan datang
dan bahkan dalam jangka panjang akan mengalami
kegagalan. Sebagai contoh adalah investasi A sebesar
Rp 1000 menghasilkan untung Rp 100 (ROI =
10%) dibandingkan dengan investasi B Rp 100
menghasilkan untung Rp 50 (ROI = 50%). Investasi B
memberikan jumlah/nominal lebih kecil namun rasio
ROI nya jauh lebih besar daripada investasi A. Bisa kita
katakan dalam hal ini investasi B lebih baik
dibandingkan dengan investasi A.Selain itu, lebih baik
jika suatu usaha mempunyai ROI di atas tingkat bunga
deposito. Karena usaha selalu mengandung resiko
sehingga kita harus memperoleh keuntungan lebih
besar daripada jika modal yang kita miliki kita
tanamkan dalam bentuk deposito yang dianggap
sebagai investasi bebas resiko.
4. Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan
berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja
sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu
diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan
usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang
dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan
tumbuh. Langkah awal dalam penentuan kebutuhan
personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan
berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Kemudian
dilakukan pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam
seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara
efektif.
5. Analisis Persaingan
Semua bisnis/usaha akan menghadapi persaingan baik
persaingan langsung yaitu dari produk atau jasa yang
identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang
sama dan tekanan tidak langsung dari barang pengganti.
Suatu pendekatan untuk menganalisis tekanan persaingan
dipusatkan pada tiga hal yaitu:
a. Identifikasi pesaing besar potensial.
b. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang
digunakan pesaing.
c. Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari
usahayang dilaksanakan.
Setelah melakukan analisis kelayakan, maka
kesimpulan secara garis besar hasil analisa kelayakan
sebaiknya dimasukkan dalam business plan untuk lebih
meyakinkan pihak lain yang akan kita ajak untuk bekerjasama
atau pihak pemberi dana.

B. Analisis SWOT

Untuk membantu menilai keyalakan usaha dari sisi


pemasaran dan persaingan maka salah satu analisis yang bisa
kita lakukan adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatuusaha/bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,weaknesses,
opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan

tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan


mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.
Dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan memahami
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang akan
kita geluti tentunya akan membantu kita mengelola bisnis
secara berkelanjutan.
Berikut akan dijelaskan masing-masing aspek dari
Analisis SWOT:
1. Strength (Kekuatan)
Dengan mengetahui kekuatan, kita seharusnya mampu
meningkatkan lebih baik lagi kekuatan usaha yang kita
miliki. Mungkin saja dengan membuat ciri khas dari usaha
kita, akan membuat usaha kita dapat dibedakan dengan
usaha sejenis yang sudah mulai tumbuh.
2. Weakness (Kelemahan)
Faktor ini sebaiknya dianalisis dengan baik dan perlu
dipikirkan bagaimana caranya untuk dikurangi atau
syukur-
syukur bisa diatasi lebih tuntas sehingga posisi usaha kita
aman dari pesaing.
3. Opportunities (Peluang)
Tentu banyak peluang-peluang atau kesempatan yang bisa
kita kembangkan dalam usaha yang kita lakukan, baik
mengembangkan lebih banyak produk ataupun
mengekspansi ke pasar yang lebih luas. Juga mungkin
adanya peluang dengan hadirnya teknologi-teknologi yang
lebih membuat usaha kita makin maju dari sebelumnya.
4. Threats (Ancaman)
Faktor ini juga perlu kita perhatikan dalam pengembangan
usaha kita. Jika kita lalai dengan faktor ancaman, salah-
salah malah bisa membuat usaha kita gulung tikar. Seperti
adanya inflasi ekonomi, kebijakan ekonomi pemerintah
yang berkaitan dengan ekonomi seperti pajak, tarif bea
masuk, juga mungkin dengan adanya perubahan selera
konsumen yang sudah sangat jauh berbeda dengan tahun-
tahun sebelumnya.

C. Kerangka Business Plan

Secarasederhana perencanaan usaha dapat disusun


dengan sistematika sebagai berikut:
1. Ringkasan: berisi tentang gambaran umum usaha.
2. Deskripsi produk: berisi gambaran produk yang dihasilkan
(keunikan, tehnologi, daya saing).
3. Analisis Pasar: menjelaskan tentang segmen pasar, target
pasar dan peluang pasar yang bisa diraih.
4. Perencanaan Produksi: berisi rencana produksi setiap
periode yang dikaitkan dengan perkiraan penjualan yang
ingin dicapai.
5. Perencanaan Keuangan: berisi perkiraan pendapatan,
rencana sumber dana dan analisis BEP.
6. Organisasi: berisi tentang struktur organisasi dan deskripsi
tugas pelaksana usaha.

D. Langkah-langkah Menyusun Business Plan

1. Menyusun Ringkasan
Sebagian besar investor dan kreditor akan dibanjiri dengan
proposal yang berpotensi dan berpeluang, sehingga harus
dibuat ringkasan 1 sampai dengan 2 halaman yang bisa
menarik investor dan
kreditor untuk
membaca business
plan kita sampai
dengan selesai dan
bersedia mendanai
business kita. Supaya menarik, rencana bisnis harus dapat
menunjukkan keunikan usaha dan peluang pasar.
2. Menguraikan Deskripsi Produk
Dalam deskripsi produk harus dijelaskan produk/jasa yang
akan kita hasilkan. Jika usaha kita menghasilkan produk
maka harus dijelaskan cara membuat produk tersebut dan
teknologi apa yang dibutuhkan. Jika dalam bidang jasa
harus dijelaskan proses pelayanan yang kita tawarkan dan
tehnologi yang kita butuhkan untuk mendukung proses
pelayanan tersebut. Dalam deskripsi produk ini, yang
paling penting adalah menguraikan keunikan produk/jasa,
keunggulan dan daya saing dengan produk/jasa yang lain.
3. Membuat Analisis Pasar
Analisis pasar diperlukan untuk melihat seberapa besar
peluang pasar yang bisa diambil. Untuk itu kita
menentukan siapa segmen pasar kita, menghitung berapa
besar peluang pasar yang bisa diambil dari segmen
tersebut, menetapkan rencana penjualan, serta
menentukan strategi pemasaran dan saluran distribusi.
4. Menyusun Perencanaan Produksi
Setelah mengetahui rencana penjualan sesuai dengan
potensi pasar, maka selanjutnya harus disusun rencana
produksi setiap periode. Periode produksi bisa dilakukan
setiap hari, mingguan atau bulanan disesuaikan dengan
kapasitas produksi dan jenis produk. Misalnya untuk
produk yang tidak tahan lama dan kapasitas mesin
terbatas , maka harus dilakukan produksi setiap hari.
5. Menyusun Perencanaan Keuangan
Semua bentuk bisnis membutuhkan perkiraan pembiayaan.
Prakiraan ini akan menunjukkan tidak hanya berapa dana
yang dibutuhkan namun juga potensi mendapatkan laba
dan kemampuan mengembalikan modal usaha. Langkah
awal untuk menyusun perencanaan keuangan adalah
menentukan kebutuhan dana baik dana investasi aktiva
tetap maupun dana operasional sehari-hari (modal kerja)
dan perkiraan pendapatan yang bisa diperoleh.
6. Menyusun Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Dibagian ini harus anda jelaskan bagaimana struktur
organisasi pelaksana usaha. Secarasederhana, untuk
menyusun struktur organisasi dapat dilakukan dengan
mengetahui kebutuhan personil sesuai dengan masing-
masing keahlian. Kemudian kita membuat deskripsi tugas
masing-masing personil.
BAB
CONTOH BUSINESS
PLAN

A. Contoh Business Plan Pie Apel di Kota Batu


B. Contoh Business Plan Terang Bulan Mini
C. Contoh Business Plan Nugget Tahu

A. Contoh Business Plan Pie Apel di Kota Batu

1. Ringkasan

P
IE apel merupakan produk kue/camilan yang
dapat digunakan sebagai alternatif
oleh-oleh.
Keunggulan produk ini: Pie Apel adalah makanan yang
cukup dikenal di seluruh belahan dunia sehingga
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan selera turis-turis
terutama turis asing dari berbagai negara yang berkunjung
di Kota Batu dan cita rasa dari Pie Apel Batu yang berbeda
dengan Pie Apel lain karena menggunakan bahan baku
lokal Apel Batu yang memiliki rasa yang unik. Kelebihan
lain bisnis ini adalah bahan baku mudah didapat dari
petani lokal dengan harga murah.
Berdasar data jumlah wisatawan di Kota Batu
tahun 2012 mencapai 4 juta wisatawan, berarti kalau di
rata-rata per hari adalah sekitar 10.000 wisatawan. Jika
10% saja dari wisatawan berbelanja oleh-oleh, berarti ada
1000 wisatawan yang bisa dijadikan target pasar. Terkait
dengan
kondisi potensi pasar Kota Batu, maka bisnis Pie Apel ini
menentukan sekitar 1% saja wisatawan yang berbelanja
membeli Pie Apel berarti sekitar 10 wisatawan per hari
atau 70 wisatawan per minggu. Berdasar analisis ini, bisnis
Pie Apel merencanakan penjualan 80 kemasan per minggu
dengan pertimbangan pada akhir minggu akan lebih
banyak wisatawan yang datang dan berbelanja
dibandingkan hari biasa.
Dengan rencana penjualan dan analisis keuangan,
perkiraan laba yang bisa diperoleh adalah Rp. 1.405.000
per bulan dan total biaya investasi Rp. 9.845.000
(investasi aktiva tetap/ peralatan Rp. 7.395.000 dan
modal kerja Rp. 2.450.000) berarti usaha ini cukup
feasible karena mempunyai tingkat keuntungan (ROI)
sebesar 14,27% dalam satu bulan (jauh lebih besar
daripada tingkat bunga deposito yang hanya sekitar
6%/tahun). Pengembalian investasi (Pay Back Period)
dalam waktu kurang lebih 7 bulan.
2. Diskripsi Produk
Pie apel merupakan salah satu produk camilan
yang dapat digunakan sebagai alternatif oleh-oleh. Pie
adalah jenis pastry yang populer di Amerika. Hidangan
panggang ini konon ditemukan sejak jaman Mesir
kuno.Karena keunikan cita rasanya, pie pun akhirnya
menyebar ke
suluruh penjuru Eropa termasuk Inggris dan banyak negara
lain.
Peluang usaha pembuatan pie apel ini cukup
potensial, karena sejauh ini belum ada usaha serupa di
Kota Batu dan proses pembuatan pie apel ini tidak terlalu
rumit. Bahan dasar pembuatan Pie
Apel ini sendiri yaitu buah
Apel Batu, sangat mudah
didapatkan di kota Batu
dengan harga yang murah
pula. Selain itu, pie
merupakan kue populer
di banyak negara sehingga
diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan selera turis-turis terutama turis asing dari
berbagai negara yang berkunjung ke Kota Batu.
Produk Pie Apel Batu yang akan diproduksi
berukuran mini yang dijual per kardus dengan isi 5 buah
untuk kardus ukuran kecil, 10 buah untuk kardus ukuran
sedang dan 20 buah untuk kardus ukuran besar.
Keunggulan Pie Apel:
a. Bahan baku mudah didapat dari petani lokal dengan
harga murah, terutama di daerah Bumiaji dan Junggo.
Ketersediaan bahan baku yang memadai ini dapat
menjamin kelangsungan usaha pembuatan pie apel ini.
Jumlah pohon apel pada tahun 2008 mencapai
1.595.722 pohon dengan produksi buah 868,10 ton
(repository.ipb.ac.id).
b. Apel Batu sebagai bahan dasar pembuatan pie apel ini
dikenal banyak mengandung Vitamin A, B, C dan zat
mineral : belerang, klor,
zat besi, fosfor, kalsium ,
magnesium, natrium,
potassium dan silikon.
Vitamin A yang dikandung
apel 50 % lebih banyak
dibandingkan jeruk.
c. Pie Apel adalah makanan yang sangat mudah disukai
oleh masyarakat dan juga cukup dikenal di seluruh
belahan dunia.
d. Proses pembuatannya yang tidak rumit dan tidak
memerlukan biaya yang terlalu besar.
e. Cita rasa dari Pie Apel yang berbeda dengan Pie Apel
lain karena menggunakan bahan baku Apel Batu yang
memiliki rasa yang unik.
Proses pembuatan pie apel dimulai melalui empat
tahap, antara lain:
a. Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum memulai membuat pie apel maka tahap
pertamayang harus kita lakukan adalah
mempersiapkan
alat dan bahan. Hal tersebut dilakukan untuk
memperlancar proses pembuatan pie apel selanjutnya.
Adapun persiapan alat dan bahan meliputi:
1) Persiapan Alat
2) Persiapan Bahan
b. Pembuatan Pie
Apel
1) Kulit pie: Masukkan tepung terigu, gula dan garam
ke dalam baskom lalu aduk rata. Kemudian,
masukkan margarine dan aduk terus dengan
menggunakan mixer. Setelah itu masukkan telur
dan aduk terus, lalu tuangkan air es sedikit demi
sedikit hingga adonan menggumpal. Diamkan
adonan 15-20 menit.
2) Isian: Kupas apel, potong-potong dan haluskan
apel dengan menggunakan parutan. Kemudian
masak gula dengan sedikit air lalu masukkan apel
yang telah diparut dan tambahkan tepung maizena
secukupnya. Aduk sampai meletup-letup kemudian
dinginkan.
3) Setelah 20 menit adonan digiling hingga tipis
kemudian dicetak bulat. Lalu dibentuk dalam
cetakan pie. Sisakan adonan kulit untuk hiasan
penutup pie.
4) Masukkan isian ke dalam pie dan tutup dengan
menggunakan sisa kulit dan olesi dengan
menggunakan kuning telur.
5) Panggang dalam oven dengan suhu 175◦ C hingga
bewarna coklat keemasan.
Pengemasan
Pie apel yang sudah dingin kemudian dikemas
dengan menggunakan plastik per satuan dan direkatkan
dengan menggunakan mesin pengemas. Setelah itu
dimasukkan kedalam kardus dan selanjutnya kardus
tersebut dikemas lagi dengan plastik agar pie dapat
bertahan hingga 1 minggu.
Jenis PieAppel:
a) Pieapel kemasan kecil (isi 5) @ Rp 15.000
b) Pie apel kemasan sedang (isi 10) @Rp 27.500
c) Pie apel kemasan besar (1si 20) @Rp 52.500
3. Analisis Pasar
Kota Batu adalah salah sebuah kota kecil yang
terletak di provinsi Jawa Timur. Dulunya, kota ini
termasuk dalam lingkup Kabupaten Malang dan
memisahkan diri pada tahun 2011. Wilayah kota ini berada
di ketinggian 680-1.200 meter dari permukaan laut dengan
suhu udara rata-rata 15-
19 derajat Celsius. Kota Batu menjadi salah satu kota
tujuan wisata di Indonesia. Udara yang sejuk dan adanya
berbagai pilihan tempat wisata yang menarik, menjadikan
kota ini menjadi salah satu kota favorit bagi banyak orang
untuk berlibur. Wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke
kota Batu pun tidak hanya wisatawan lokal atau domestik
saja melainkan juga wisatawan-wisatawan mancanegara.
Pada tahun 2011, total wisatawan yang berkunjung ke
Kota Batu mencapai 2.584.777 wisatawan
(kompasiana.com). Jumlah ini meningkat menjadi sekitar
4 juta wisatawan pada tahun 2012 (Radar Malang). Terkait
dengan kondisi di atas, peluang Pie Apel sangat besar
karena selain belum adanya produk dan usaha sejenis di
kota Batu, pie merupakan kue populer di banyak negara
sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan selera
turis-turis baik turis lokal maupun dari berbagai negara
yang berkunjung di Kota Batu. Pie Apel juga dapat
menjadi alternatif oleh-oleh seperti Pie Susu dari Bali
yang sukses menjadi salah satu pilihan oleh-oleh kalau kita
berkunjung ke Pulau Bali. Selain itu , dukungan bahan
baku apel lokal yang melimpah juga akan menambah
efisiensi dan efektifitas usaha pie apel ini.
Perencanaan Penjualan:
Berdasar uraian di atas, diketahui data jumlah
wisatawan di Kota Batu tahun 2012 mencapai 4 juta
wisatawan, berarti kalau di rata-rata per hari adalah
sekitar 10.000 wisatawan. Jika 10% saja dari wisatawan
berbelanja oleh-oleh, berarti ada 1000 wisatawan yang
bisa
dijadikan target pasar. Terkait dengan kondisi potensi
pasar Kota Batu, maka bisnis Pie Apel ini menentukan
sekitar 1% saja wisatawan yang berbelanja membeli Pie
Apel berarti sekitar 10 wisatawan per hari atau 70
wisatawan per minggu. Berdasar analisis ini, bisnis Pie
Apel merencanakan penjualan 80 kemasan per minggu
dengan pertimbangan pada akhir minggu akan lebih
banyak wisatawan yang datang dan berbelanja
dibandingkan hari biasa.
Perencanaan Strategi Pemasaran dan Saluran Distribusi:
Untuk menunjang proses pemasaran produk ini,
maka media yang dipilih sebagai sarana promosi antara
lain: internet (melalui blog, media sosial seperti:
facebook, twitter, dan lain sebagainya), spanduk,
pamflet, brosur dan promosi secara langsung di beberapa
lokasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan, seperti:
alun-alun, pusat oleh-oleh, dan tempat strategis lainnya.
Mengenai distribusi pie apel ini, akan bekerja sama
dengan beberapa outlet yang menjual oleh-oleh khas kota
Batu, swalayan-swalayan dan hotel serta juga langsung
didistribusikan kepada konsumen melalui penjualan secara
online.
4. Perencanaan Produksi
Rencana Produksi disesuaikan dengan rencana
penjualan yang sudah ditentukan di atas yaitu 80 kemasan
per minggu.
a. Per minggu:
 40 pie apel kardus kecil
 20 pie apel kardus sedang
 20 pie apel kardus besar
b. Per bulan:
 4 minggu@ 40 pie apel kardus kecil = 160 unit
 4 minggu @ 20 pie apel kardus sedang = 80 uni
 4 minggu @ 20 pie apel kardus besar = 80 unit
5. Perencanaan Keuangan
Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja
Investasi awal dalam bentuk peralatan yang
diperlukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Rincian Investasi Awal


Nama Barang Unit yang Harga/Unit Total (Rp)
Dibutuhkan (Rp)
Kompor Gas 1 200.000 200.000
Timbangan 1 200.000 200.000
Tabung Gas 1 150.000 150.000
Mixer 1 250.000 250.000
Oven 1 1.000.000 1.000.000
Nama Barang Unit yang Harga/Unit Total (Rp)
Dibutuhkan (Rp)
Parutan 1 10.000 10.000
Loyang 3 10.000 30.000
Cetakan 30 5.000 150.000
Baskom 3 10.000 30.000
Ayakan 2 10.000 20.000
Kuas 2 5.000 10.000
Pisau 2 10.000 20.000
Talenan 2 20.000 40.000
Wajan 2 50.000 100.000
Spatula kayu 2 10.000 20.000
Penggiling 1 20.000 20.000
Mesin 1 100.000 100.000
pengemas
Desain 100.000
Kemasan
Jumlah 2.450.000

Sedangkan modal kerja atau biaya operasional per bulan


dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Rincian Biaya Operasional Per Bulan
Komponen Biaya Kebutuhan Harga per Total (Rp)
Bahan satuan/ kg (Rp)
Bahan Baku (apel)
Apel Manalagi 16 kg 10.000 160.000
Apel Room beauty 16 kg 8.000 128.000
Tepung Terigu 20 kg 10.000 200.000
Tepung Maizena 2 kg 15.000 30.000
Telur 8 kg 15.000 120.000
Margarin 4 kg 15.000 60.000
Gula pasir 8 kg 10.000 80.000
Gas LPG 2 unit 14.000 28.000
Garam 2 bungkus 1.500 3.000
Vanili Bubuk 6bungkus 6.000 36.000
Biaya Listrik 1 bulan 100.000 100.000
Biaya Transportasi 12 x 50.000 600.000
Biaya Promosi 1 paket 250.000 250.000
Plastik 32 pack 5.000 160.000
Cetak Kardus Kecil 160buah 1.000 160.000
Cetak Kardus Sedang 80buah 1.500 120.000
Cetak Kardus Besar 80buah 2.000 160.000
Gaji Pimpinan 1 orang 1.500.000 1.500.000
Gaji Staf Keuangan 1 orang 1.000.000 1.000.000
Gaji Staf Produksi 1 orang 1.000.000 1.000.000
Komponen Biaya Kebutuhan Harga per Total (Rp)
Bahan satuan/ kg (Rp)
Upah tenaga 2 orang 750.000 1.500.000
produksi
Jumlah 7.395.000

Perhitungan Biaya Produksi:


Tabel 3. Rencana Produksi Per Bulan
No Keterangan Jumlah
(unit)
1 Pie Apel Kardus Kecil (160kemasan@5) 800
2 Pie Apel Kardus Sedang (80 kemasan @10) 800
3 Pie Apel Kardus Besar (80 kemasan @20) 1600
Total rencana produksi/bulan 3200

Biaya Produksi Per Unit:


Rp 7.395.000 : 3.200 unit = Rp 2.311
Analisis Pendapatan:
Tabel 4. Rencana Penerimaan Penjualan (1 bulan)
No Keterangan Penerimaan Penjualan
(dalam Rupiah)
1 Pie Apel Kardus Kecil :
2.400.000
Rp. 15.000 x 160 kemasan
2 Pie Apel Kardus Sedang: 2.200.000
No Keterangan Penerimaan Penjualan
(dalam Rupiah)
Rp.27.500 x 80 kemasan
3 Pie Apel Kardus Kecil:
4.200.000
Rp.52.500x 80 kemasan
Total Penerimaan Penjualan 8.800.000

Perhitungan Laba Usaha (1 bulan) :


Penerimaan penjualan Rp8.800.000
Total biaya produksi Rp. 7.395.000
Laba Usaha Rp 1.405.000
Return On Investement (ROI) = (1.405.000 : 9.845.00) x
100%= 14,27%
Pay Back Period (PBP) = 9.845.000 : 1.405.000 = 7
Dengan laba Rp. 1.405.000 per bulan dan total biaya
investasi Rp. 9.845.000 (investasi aktiva tetap/peralatan
Rp. 7.395.000 dan modal kerja Rp. 2.450.000) berarti
usaha ini cukup feasible karena mempunyai tingkat
keuntungan (ROI) sebesar 14,27% dalam satu bulan (jauh
lebih besar daripada tingkat bunga deposito yang hanya
sekitar 6%/th). Pengembalian investasi (Pay Back Period)
dalam waktu kurang lebih 7 bulan.
6. Struktur Organisasi
Sebagai awal usaha, usaha pie apel mula-mula
hanya membutuhkan 5 orang pelaksana sebagai berikut:
a. Satu orang manager untuk memimpin usaha secara
keseluruhan (mengkoordinasi jalannya usaha) dan
sekaligus bertanggung jawab untuk memasarkan
usaha.
b. Satu orang staf produksi yang bertanggung jawab
dalam proses produksi. Staf produksi dibantu oleh 2
orang pekerja yang bertugas dalam proses produksi pie
apel.
c. Satu orang staf keuangan yang bertanggung jawab
dalam pencatatan keuangan usaha.

B. Contoh Business Plan Terang Bulan Mini

1. Ringkasan
Terang Bulan Mini biasa dikenal dengan nama
martabak manis adalah produk makanan ringan yang biasa
dikonsumsi di malam
hari. Enak dimakan
malam hari sebagai
teman menghabiskan
malam. Hanya saja,
terang bulan ini dibuat
dalam ukuran mini
dengan tujuan selain mempermanis tampilan juga untuk
menekan harga sehingga bisa dijual dengan lebih murah
untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas khususnya
mahasiswa. Rencananya produk ini akan dijual di daerah
sekitar kampus.
2. Diskripsi Produk
Terang bulanatau martabak manis, siapa sih tidak
kenal jajanan yang kerap dijual di pinggir jalan ini?
Rasanya yang legit membuat orang sering ketagihan.Kue
ini bisa dijual dengan aneka topping. Jika dibuat dengan
resep dan bahan spesial terang bulan menjadi semakin
mantap di lidah.
Umumnya kue ini dijual dalam bentuk bulat besar
dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Hanya
karena dijual dalam bentuk besar, harganya relatif agak
mahal. Oleh karena itu, dalam usaha ini akan dibuat
modifikasi terang bulan dalam bentuk mini sehingga
harganya juga relatif murah cocok untuk mahasiswa yang
menjadi pasar sasaran produk ini. Rencana lokasi
penjualan adalah di daerah dekat kampus.
Keunggulan dari produk ini yaitu:
a. Memiliki berbagai macam-macam bentuk yang unik
dan mini.
b. Memiliki berbagai macam-macam rasa.
c. Bahan produk yg higenis.
3. Analisis Pasar
Bisnis makanan merupakan salah satu bisnis yang
populer. Karena makanan adalah salah satu kebutuhan
pokok. Hasil analisa SWOT dalam bisnis makanan terang
bulan ini adalah sebagai berikut:
a. Strength (kekuatan) dari produk ini ialah :
1) Bentuknya yang unik mini.
2) Tersedia berbagai rasa.
3) Bahan produk yang terjamin dan higienis.
4) Harga terjangkau.
b. Weakness (kelemahan) dari produk ini ialah :
1) Tidak tahan lama.
2) Produknya mudah ditiru.
c. Opportunity (peluang) dari produk ini adalah :
1) Rasanya bisa diterima oleh semua
kalangan masyarakat.
2) Tempat strategis dekat kampus.
d. Threath (ancaman) dari produk ini
:
Adanya pesaing yang menjual produk sejenis (makanan
ringan) dengan harga yang tidak terlalu mahal.
4. Perencanaan Produksi
Rencana produksi :
a. Persiapan olahan bahan baku dilakukan di rumah.
b. Pembuatan terang bulan (memasak) dilakukan di
lokasi penjualan.
c. Per hari direncanakan diproduksi 3 resep (90
buah) dan 1 bulan ditetapkan 25 hari kerja.
Cara membuat terang bulan :
a. Campur semua bahan kecuali baking soda. Aduk
sampai halus tercampur rata, bila perlu saring atau
kocok
dengan mixer agar tidak ada sisa adonan yang
menggumpal.
b. Tutup adonan, diamkan selama kurang lebih satu jam
dalam suhu ruang.
c. Siapkan loyang/wajanteflon dengan cetakan kecil-
kecil. Panaskan wajan hingga merata panasnya. Lalu
kecilkan api.
d. Sementara menunggu wajan panas, larutkan baking
soda dengan sedikit air, lalu masukkan dalam adonan
terang bulan. Aduk rata.
e. Tuang adonan ke dalam wajan panas. Ingat, kalau
wajan kurang panas nanti tekstur kue terang bulan
menjadi keras, tidak bersarang, alias bantat. Jadi
pastikan wajan benar-benar panas sebelum
memasukkan adonan . Masak dengan api kecil sampai
terbentuk gelembung-gelembung di permukaan.
f. Taburi sedikit gula pasir, lalu tutup wajan.
g. Tetap masak terang bulan dengan api kecil hingga
permukaannya berpori dan kering.
h. Angkat terang bulan, pindahkan ke talenan, diolesi
dengan margarin dan bahan isian lain sesuai pesanan
dan dikemas di mika plastik siap untuk dijual.
5. Perencanaan Keuangan
Kebutuhan Modal
Kerja:
Bahan Baku 1 resep untuk 30 potong :
a. Terigu 2 Kg : Rp. 18.000,-
b. Telur 1 Kg : Rp. 15.000,-
c. Gula pasir 1 Kg : Rp. 11.000,-
d. Garam : Rp. 2.000,-
e. Soda kue : Rp. 3.000,-
f. Blue band : Rp. 8.000,-
g. Pewarna kuning : Rp. 3.500,-
h. Fernipan (pengembang soda) : Rp. 3.500,-
i. Bahan Taburan :
 Kacang tanah ½ Kg : Rp. 5.000,-
 Meises : Rp. 5.000,-
 Keju : Rp. 14.000,-
 Susu kental manis : Rp. 7.000,-
 Wijen : Rp. 5.000,-
j. Gas Rp. 15.000,- (bisa untuk 3 resep).
k. Bahan Baku Tambahan : mika : Rp. 100,- per porsi.
Kebutuhan investasi aktiva tetap :
Peralatan = gerobak + alat masak : Rp. 2.500.000,-
Tenaga kerja (2 orang) :
Masing-masing Rp. 750.000 per bulan = Rp. 1.500.000,-
Bahan baku untuk sekitar 30 potong = Rp. 69.000,- sd
Rp. 78.000,- atau sekitar Rp. 2.300,- sd Rp, 2.600,- per
potong.
Sewa tempat :
Rp. 300.000,- per bulan
Total investasi = Rp. 4.534.000,- (peralatan, bahan
baku 3 resep dan gaji karyawan 1 bulan, sewa tempat 1
bulan) Perhitungan laba:
Jika per hari bisa dijual sekitar 3 resep (90 potong ) maka
keuntungan yang bisa diperoleh per bulan (25 hari kerja):
Pendapatan = Rp. 4.000,- x 90 x 25 hari = Rp. 9.000.000,-
Bahan baku = Rp. 2.600 x 90 x 25 hari = Rp. 5.850.000,-
Tenaga kerja = Rp. 1.500.000,-
Sewa tempat = Rp. 300.000,-
Laba = Rp. 9.000.000 – Rp. 7.650.000 = Rp. 1.350.000,-
per
bulan. Dengan keuntungan Rp.1.350.000,- per bulan
sekitar 4 bulan dana investasi sudah bisa kembali. ROI
usaha ini adalah: (Rp. 1.350.000 :Rp, 4.534.000 ) x 100% =
30%
6. Struktur Organisasi
Sebagai awal usaha, usaha terang bulan mini mula-mula
hanya membutuhkan 2 orang pelaksana sebagai berikut:
a. Satu orang staf produksi yang bertanggung jawab
dalam proses produksi.
b. Satu orang pemasaran yang bertanggung jawab dalam
pemasaran usaha.
C. Contoh Business Plan Nugget Tahu

1. Ringkasan
Bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang
menjanjikan. Berbagai macam jenis makana n bermunculan
dengan ragam kreatifitas yang menarik. Makanan biasa
dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan
nilai jual tinggi. Salah satu makanan biasa yang sering kita
temui adalah tahu dengan kandungan protein yang tinggi.
Namun, masyarakat mulai jenuh dengan bentuk dan rasa tahu
yang biasa-biasa saja, tidak adanya inovasi.
Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah
tahu tersebut sehingga penyajian tahu tidak monoton. Kami
mencoba mengkreasikan tahu tersebut dengan mengolah tahu
menjadi nugget
yang sehat, bergizi,
serta bentuk yang
mampu mengundang
selera. Kelebihan
nugget yang kami
buat adalah bentuk
yang bervariasi
terdiri dari tiga
bentuk
yaitu, bulat, hati, bintang dan rasa tahu yang unik dikemas
dalam bentuk nugget.
Tujuan usaha ini adalah:
a. Mendapatkan keuntungan dari produk ini.
b. Membudayakan makanan sehat.
c. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru
dan disukai seluruh kalangan masyarakat.
Potensi usaha nugget tahu ini adalah produk ini
memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena
makanan ini sangat dikenal dan harganya yang ekonomis serta
dapat dinikmati oleh semua kalangan. Nugget tahu ini mampu
bertahan selama kurang lebih satu bulan (disimpan di
freezer).
2. Diskripsi Produk
Nugget tahu merupakan suatu jenis makanan yang
dibuat dengan memberikan variasi rasa dan bentuk yang unik
serta baru. Produk kami ini bertujuan membantu masyarakat
untuk lebih sering mengonsumsi tahu dalam sehari-hari.
Karena, tahu dapat menurunkan kadar kolesterol, mencegah
kanker payudara, serta mencegah penuaan dini pada
masyarakat.
Nugget tahu ini mampu bertahan selama kurang lebih
satu bulan (disimpan di freezer).
3. Analisis Pasar
Salah satu alasan utama usaha produk ini adalah
karena adalah celah pasar dimana terdapat sebagian
masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan. Dimana fakta
menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang
menderita penyakit
kolesterol. Kolesterol merupakan salah satu penyebab
kematian terbesar saat ini. Oleh karena itu, sebagian
masyarakat yang sadar kesehatan mulai beralih pada makanan
sehat yang rendah kolesterol seperti tahu. Namun
masyarakat memandang tahu itu sebagai makanan yang tidak
menarik dari rasa maupun bentuknya. Padahal, begitu banyak
manfaat yang dikandung oleh tahu seperti menghambat proses
penuaan dini, mengandung protein nabati, dan mencegah
kanker payudara. Dengan produk nugget tahu ini diharapkan
masyarakat bisa mendapatkan makanan yang bukan hanya
lezat tetapi juga sehat.
Analisis SWOT:
a. Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
a) Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk makanan sehat
dengan harga yang ekonomis dan rasa yang
lezat.
b) Kreativitas
Kami menawarkan kreativitas baru dalam
mengolah tahu dengan mengabungkan berbagai
rasa nuggettahu yang menarik, yaitu rasa
ayam, daging dan sayuran.
c) Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku pembuatan nugget tahu ini
tersedia banyak dan mudah di dapat serta
harganya terjangkau. Serta jenisnya beraneka
ragam sehingga dapat meningkatkan pilihan
rasa.
2) Weakness (Kelemahan)
a) Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha yang masih
sangat minim merupakan suatu kelemahan
yang harus diatasi.
b) Kurangnya Sumber Daya Manusia
Keterbatasan sumber daya manusia sebagi
produsen atau pembuat nugget tahu.
Kurangnya keterampilan kami dalam proses
pembuatan nugget tahu itu sendiri.
b. Faktor Eksternal
1) Opportunities (Peluang)
a) Banyaknya konsumen
Banyaknya masyarakat yang menggemari
berbagai macam variasi nugget, karena nugget
merupakan makanan yang sudah siap dan
mudah diolah. Dengan adanya nugget tahu ini
akan menambah variasi nugget dan
menawarkan cita rasa baru bagi masyarakat
pada umumnya.
b) Sistem pemasaran
Pemasaran yang akan kami lakukan cukup
mudah. Kami akan memasarkannya
dilingkungan kampus dan tempat tinggal.
2) Threats (Ancaman)
Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan
bias terjadi adalah keacuhan konsumen. Terkadang
masyarakat kurang tertarik terhadap makanan
yang di buat dari bahan sederhana seperti tahu
dan gaya konsumsi masyarakat saat ini di kuasai
oleh makanan-makanan modern, siap saji, dan dari
bahan-bahan import.
Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala
usia. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah sekitar
tempat tinggal kami serta melakukan promosi pada rekan
mahasiswa di kampus, karena kami menganggap promosi akan
lebih efektif jika terjadi dalam suatu kelompok. Selain itu
kami juga mempunyai rumah produksi yang siap didatangi
siapa saja dan siap melayani pemesanan.
Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai
media social, seperti facebook, twitter, blog, dan lain-lain.
Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam
pemesanan dan pembelian produk kami.
4. Perencanaan Produksi
Proses produksi kami tidak dilakukan sewaktu-waktu
saja. Namun berjalan terus menerus. Direncanakan per hari
diproduksi 120 buah nugget. Dalam 1 bulan ditetapkan 25 hari
proses produksi.
Cara membuat produk kami tidak berbeda jauh dengan
membuat nugget pada umumnya, yaitu dengan langkah-
langkah berikut ini:
a. Campur daging ayam cincang dengan susu cair, telur,
tepung sagu, tepung maizena, bawang merah, bawang
putih, garam, merica, gula pasir, kaldu bubuk, dan
margarine. Diaduk hingga rata.
b. Siapkan Loyang atau pinggan tahan panas, olesi
minyak goreng. Kukus adonan selama 20 menit hingga
matang, angkat dan diinginkan.
c. Setelah dingin, masukkan adonan ke kocokan telur,
lalu lumuri adonan ke tepung panir, disimpan dalam
lemari pendingin selama 2 jam/beku.
d. Panaskan minyak dan goreng hingga kecokletan,
angkat.
e. Sajikan panas dengan saus.
5. Perencanaan Keuangan
Tabel 5 : Kebutuhan Peralatan
No Nama Jumlah Harga Jumlah
Barang Barang Satuan Harga
1 Kompor gas 1 buah Rp.250.000 Rp. 250.000
No Nama Jumlah Harga Jumlah
Barang Barang Satuan Harga
2 Tabung gas 1 buah Rp.150.000 Rp. 150.000
3 Kukusan 1 buah Rp. 75.000 Rp. 75.000
4 Mesin giling 1 buah Rp.120.000 Rp. 120.000
TOTAL Rp. 595.000

Tabel 6 : Kebutuhan Bahan Baku ( 1 resep = 60 nugget)


Nama Barang Jumlah Harga
Barang (dalam Rp)
Tahu 500gr 10000
Susu cair 2 sdm 1000
Telur ayam 3 butir 3000
Tepung sagu 50 gr 3000
Tepung maizena 50 gr 3000
Bawang merah
10 siung 3000
(haluskan)
Garam 1 sdm 500
Merica bubuk 1 sdt 500
Gula pasir 1 sdt 2500
Kaldu bubuk rasa ayam 1 bks 500
Margarine 2 sdm 1500
Sasa ½ sdt 500
Bawang putih (haluskan) 5 siung 1000
Panir
Telur 1 butir 1500
Tepung roti 200 gr 5000
Minyak goreng ½ ltr 4500
Saus tomat Secukupnya 1500
Jumlah Harga 42.500

Biaya dan Harga Per Unit ( 1 resep = 60 buah)


Total biaya produksi yang dikeluarkan per potong
=
Rp 42.500 : 60 = Rp 700,-
Harga jual per buah Rp 1.500,-
Modal Awal
Modal awal = Total biaya peralatan + biaya produksi 2 resep +
biaya tenaga kerja 1 bulan
= Rp 595.000,- + Rp 85.000,- + Rp. 1.500.000,-= Rp 2.180.000,-
Analisis Keuntungan
Pendapatan per bulan ( 120 nugget/hari dan 1 bulan
= 25 hari kerja):
Nugget yang terjual = 120 x Rp 1.500 x 25 =Rp. 4.500.000,-
Biaya per bulan :
Biaya produksi = 120 x Rp. 700 x 25 = Rp.2.100.000,-
Biaya tenaga kerja = Rp.1.500.000,-
Keuntungan per bulan= Rp. 4.500.000, - Rp.3.600.000,- = Rp.
900.000,-
Dengan keuntungan Rp.900.000,- per bulan sekitar 3
bulan dana investasi sudah bisa kembali. ROI usaha ini adalah:
(Rp. 900.000 :Rp. 2.180.000 ) x 100% = 41%
6. Struktur Organisasi
Sebagai awal usaha, usaha terang bulan mini mula-
mula hanya membutuhkan 2 orang pelaksana sebagai berikut:
a. Satu orang staf produksi yang bertanggung jawab
dalam proses produksi.
b. Satu orang pemasaran yang bertanggung jawab dalam
pemasaran usaha.
SUMBER RUJUKAN

Dirjen Nonformal dan Informal Kementrian Pendidikan


Nasional, 2010, Modul Perencanaan Usaha (Direktorat
Pembinaan Kursus dan Kelembagaan -)

Departemen Pendidikan Nasional 2006, Modul Pengembangan


Rencana Bisnis

https://www.facebook.com/radarmalangnews/posts/1766921
49121705

http://intipsemut.wordpress.com/2012/06/13/kesalahan-
rencana-bisnis-untuk-kredit-usaha/

https://www.repository.ipb.ac.id

http://sosok.kompasiana.com/2012/12/05/h-eddy-rumpoko-
ubah-kota-batu-jadi-barometer-wisata-514177.html

http://wirausahadenganesmeralda.blogspot.com

/ http://1.bp.blogspot.com/-
svTdNRlxNLc/UBYaSCzUo_I/AAAAAAAAABw/r8jPD3zxA
Aw/s1600/pie+apel.jpg

http://gambarmakanan.com/wp-
content/uploads/2012/09/gambar-buah-apel-
hijau.jpg

Irawan D Soedradja, Perencanaan Bisnis, Pusat Inkubasi Bisnis


Usaha Kecil

http://sydycster.blogspot.com/2013/10/cara-
membacamelihat-dan-memanfaatkan.html : Cara
Membaca,Melihat dan Memanfaatkan Peluang usaha
belnokov.narotama.ac.id/referensi/XIII%20PERENCANAAN%20U
SAHA%20%20rev.pdf : Perencanaan Usaha

http://rumushitung.com/2013/01/10/cara-menghitung-bep-
usaha/: Cara Menghitung BEP Usaha

http://andheek.wordpress.com/2013/05/15/cara-
menghitung-roi-return-on-investment/ :
Cara Menghitung ROI (Return On Investment)

http://www.hidayatjayagiri.net/2012/10/analisis-swot-
dalam-berwirausaha.html : Analisa Swot Dalam
Berwirausaha

http://anggakusumanegara.wordpress.com/2010/09/24/tips-
n-trik-membuat-proposal-bisnis-plan-untuk-kompetisi/

http://megafristiyanti.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.i
d/?p=26

http://studentpreneur.co/cara-menyusun-proposal-bisnis-
untuk-investor/

http://peluangusahas.blogspot.com/

http://www.academia.edu/5726915/CONTOH_TUGAS_KULIAH
_BISNIS_PLAN

http://aniatih.blogspot.com/2013/03/conyoh-proposal-
business-plan.html

http://sim23kuring.wordpress.com/king-nugget/

www.startup.pk

www.fao.org

www.turnkey-ar.com
www.uvi.co.id

www.opsional.com

www.a-countingbiz.com

www.programukm.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai