Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KESETIMBANGAN BENDA DENGAN

HUKUM I NEWTON

Eli Trisnowati, Rifki Niza, Ismyatun F.


Program Studi Pendidikan IPA Universitas Tidar Magelang

elitrisnowati@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara data α dan β hasil penelitian
dengan teori.Mekanika klasik atau mekanika Newton adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep
massa dan gaya dan hukum-hukum yang menghubungkan konsep-konsep fisis ini dengan besaran
kinematika. Semua gejala dalam mekanika dapat digambarkan dengan menggunakan hanya dengan tiga
hukum sederhana yang dinamakan hukum Newton tentang gerak. Hukum Newton menghubungkan
percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah untuk membuktikan aplikasi Hukum I Newton.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat yang berupa katrol. Pada percobaan pertama dengan
mengubah massa dan mengamati berapa sudut α. Kemudian massa di tambah beban lagi. Pada percobaan
yang kedua dengan sama saja dengan mengubah massa tapi dengan mengamati berapa sudut β yang
diperoleh setiap penambahan massa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh setiap penambahan beban pada sudut α, 2) ada
pengaruh terhadap sudut β bila massanya ditambah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen, dimana alat yang digunakan berupa katrol, pada katrol tersebut digantungkan sebuah
beban, penambahan beban pada salah satu ujung tali akan menunjukkan perubahan posisi sudut. Dari hasil
percobaaan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapatperbandingan antara sudut α dan sudut β dengan
menggunakan alat katrol.

Kata kunci : kesetimbanagan gaya, Hukum I Newton,

PENDAHULUAN Jika sebuah benda diam, benda


dikatakan dalam kesetimbangan statik. Gaya-
Sebuah benda dapat bergerak karena gaya yang bekerja pada benda dapat
ada gaya. Gaya dapat menyebabkan menentukan kesetimbangan statik.
perubahan pada benda, yaitu perubahan Kesetimbangan statik mempunyai banyak
bentuk, sifat gerak benda, kecepatan, dan penerapan, terutama dalam bidang teknik,
arah gerak benda. Hukum I Newton contohnya gaya-gaya yang diberikan oleh
menyatakan bahwa: Setiap benda tetap kabel jembatan gantung harus diketahui agar
berada dalam keadaan diam atau bergerak kabel dapat dirancang cukup kuat untuk
dengan laju tetap sepanjang garis lurus, menunjang jembatan.
kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol. Materi kesetimbangan statik dipelajari
di sekolah menengah dan universitas.

--- ( 122 ) ---


Berdasarkan peraturan baru yang dibuat oleh maupun Universitas. Kurang tepatnya
menteri pendidikan yang menerapkan metode yang digunakan oleh pendidik dalam
kurikulum baru dalam pendidikan yaitu proses pembelajaran, sehingga menimbulkan
merubah KTSP menjadi Kurikulum 2013 kebosanan dan ketidaktertarikan peserta
yang mengedepankan 5 M (Mengamati, didik dalam proses pembelajaran. Hal
menanya, Mencoba, Mengasosiasi, tersebut membuat kurangnya pemahaman
Mengkomunikasi) sehingga alat peraga peserta didik. Pembelajaran fisika hendaknya
sangat dibutuhkan dalam proses juga melibatkan kegiatan sehari-hari
pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran sehingga siswa lebih mudah dalam
fisika di sekolah menengah atas dapat memahami materi yang diajarkan.
dipermudah dengan menyediakan alat-alat Dalam pembelajaran fisika di
peraga. Universitas ada beberapa materi yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan dipraktekkan untuk mempermudah
guru Fisika kelas VIII SMPN 2 Balung, mahasiswa dalam memahami konsep fisika.
penulis memperoleh informasi bahwa siswa Beberapa materi yang dipraktekkan di
kesulitan dalam menyelesaikan soal UNSIQ meliputi ayunan fisis, ayunan
berbentuk gambar, essay berbentuk uraian matematis, koefisien gesek statis, konstanta
kebanyakan siswa hanya menggunakan pegas, dan lain-lain. Peralatan praktikum
persamaan matematika untuk menyelesaikan yang terdapat di laboratorium fisika UNSIQ
persoalan fisika tanpa menggambar konsep masih perlu banyak variasi agar kajian materi
fisisnya, sehingga aktivitas dan rata-rata hasil mahasiswa lebih luas.
belajar siswa masih cenderung rendah. Berdasarkan latar belakang di atas,
Banyak faktor yang menyebabkan hal itu maka peneliti membuat alat peraga untuk
terjadi, diantaranya adalah cara mengajar mempelajari materi kesetimbangan gaya.
yang sering digunakan dalam kelas yakni Dalam penelitian ini mula-mula peneliti akan
menggunakan model pembelajaran langsung memeriksa syarat-syarat yang diperlukan
(sering menggunkan metode ceramah dan agar kesetimbangan statik terjadi. Kemudian
penugasan), serta bahan ajar yang digunakan kita akan mendefinisikan pusat berat dan
adalah LKS.1 melihat beberapa contoh bagaimana
Berdasarkan penelitian di atas peneliti menghitung gaya-gaya yang dibutuhkan agar
menyimpulkan terdapat kesamaan proses sebuah benda berada dalam kesetimbangan
pembelajaran fisika dari hasil penelitian statik.
dengan yang akan peneliti lakukan yaitu Gaya merupakan suatu besaran yang
proses pembelajaran fisika merupakan salah menyebabkan benda bergerak. Ketika
satu materi yang dianggap sulit dikalangan seseorang mendorong mobil yang mogok,
peserta didik, baik dalam jenjang SMA orang tersebut memberikan gaya pada mobil
itu. Pada olah raga bulu tangkis, sebuah gaya
1
Dudeliany J. A., dkk, “Penerapan Model diberikan atlet pada bola sehingga
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Disertai menyebabkan bola berubah arah gerak.
LKS Berbasis Multirepresentasi pada
Pembelajaran IPA-FISIKA di SMP”, Jurnal Ketika sebuah mesin mengangkat lift atau
Pendidikan Fisika, vol. 3, no. 3, 2014, hal. 254- martil memukul paku atau angin meniup
259 daun-daun pada sebuah pohon, berarti sebuah

--- ( 123 ) ---


gaya sedang diberikan. Kita katakan bahwa mendorong sebuah benda yang mempunyai
sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. permukaan kasar di atas meja dengan laju
Jadi, gaya dapat menyebabkan perubahan konstan dibutuhkan gaya dengan besar
pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat tertentu. Untuk mendorong benda lain yang
gerak benda, kecepatan, dan arah gerak sama beratnya tetapi mempunyai permukaan
benda. Di sisi lain, gaya tidak selalu yang licin di atas meja dengan laju yang
menyebabkan gerak. Sebagai contoh, jika sama, akan memerlukan gaya lebih kecil.
kalian mendorong tembok dengan sekuat Jika selapis minyak atau pelumas lainnya
tenaga, tetapi tembok tetap tidak dituangkan antara permukaan benda dan
bergerak.Sebuah gaya memiliki nilai dan meja, maka hampir tidak diperlukan gaya
arah, sehingga merupakan vektor yang sama sekali untuk menggerakkan benda itu.
mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor. Pada urutan kasus tersebut, gaya yang
Untuk mengukur besar atau kekuatan gaya, diperlukan makin kecil. Sebagai langkah
dapat dilakukan dengan menggunakan berikutnya, kita bisa membayangkan sebuah
neraca pegas. situasi di mana benda tersebut tidak
Hukum I Newton,Aristoteles (384-322 bersentuhan dengan meja sama sekali, atau
SM) percaya bahwa diperlukan sebuah gaya ada pelumas yang sempurna antara benda itu
untuk menjaga agar sebuah benda tetap dan meja, dan mengemukakan teori bahwa
bergerak sepanjang bidang horizontal. Ia sekali bergerak, benda tersebut akan
mengemukakan alasan bahwa untuk melintasi meja dengan laju yang konstan
membuat sebuah buku bergerak melintasi tanpa ada gaya yang diberikan. Sebuah
meja, kita harus memberikan gaya pada buku bantalan peluru baja yang bergulir pada
itu secara kontinu. Menurut Aristoteles, permukaan horizontal yang keras mendekati
keadaan alami sebuah benda adalah diam, situasi ini.Demikian juga kepingan pada meja
dan dianggap perlu adanya gaya untuk udara, di mana lapisan udara memperkecil
menjaga agar benda tetap bergerak. Lebih gesekan sehingga hampir nol.
jauh lagi, Aristoteles mengemukakan, makin Galileo membuat kesimpulan
besar gaya pada benda, makin besar pula hebatnya, bahwa jika tidak ada gaya yang
lajunya.2 diberikan kepada benda yang bergerak,
Kira-kira 2000 tahun kemudian, benda itu akan terus bergerak dengan laju
Galileo Galilei (1564-1642) menemukan konstan pada lintasan yang lurus. Sebuah
kesimpulan yang sangat berbeda dengan benda melambat hanya jika ada gaya yang
pendapat Aristoteles. Galileo diberikan kepadanya. Dengan demikian,
mempertahankan bahwa sama alaminya bagi Galileo menganggap gesekan sebagai gaya
sebuah benda untuk bergerak horizontal yang sama dengan dorongan atau tarikan
dengan kecepatan tetap, seperti saat benda biasa. Sebagai contoh, mendorong sebuah
tersebut berada dalam keadaan diam. buku melintasi meja dengan laju tetap
Bayangkan pengamatan yang dibutuhkan gayadari tangan kalian, hanya
melibatkan sebuah gerak horizontal untuk untuk mengimbangi gaya gesek. Jika buku
memahami gagasan Galileo. Untuk tersebut bergerak dengan laju konstan, gaya
dorong kalian sama besarnya dengan gaya
2
Tipler Paul A., Fisika untuk Sains dan Teknik, gesek, tetapi kedua gaya ini memiliki arah
(Jakarta: Erlangga, 1998),hal 87

--- ( 124 ) ---


yang berbeda, sehingga gaya total pada kemudian berhenti. Galileo, dan kemudian
benda (jumlah vektor dari kedua gaya) Newton, mengakui bahwa dalam keadaan
adalah nol. Hal ini sejalan dengan sudut semacam itu buku itu tidak bebas dari
pandang Galileo, karena benda bergerak gayaeksternal karena ada gaya gesekan. Jika
dengan laju konstan ketika tidak ada gaya kita memperhalus permukaan meja, buku
total yang diberikan padanya. 3 meluncur lebih jauh, dan berkurangnya
Berdasarkan penemuan ini, Isaac kecepatan suatu waktu tertentu lebih kecil.
Newton (1642-1727), membangun teori Jika kita topang buku itu pada bantalan udara
geraknya yang terkenal. Analisis Newton yang tipis (hal ini mungkin pada meja udara),
tentang gerak dirangkum dalam “tiga hukum buku akan meluncur untuk waktu dan jarak
gerak”-nya yang terkenal. Dalam karya yang jauh dengan hampir tanpa perubahan
besarnya, Principia (diterbitkan tahun 1687), nyata dalam kecepatannya.
Newton menyatakan terimakasihnya kepada Galileo mempelajari gerakan dengan
Galileo.Pada kenyataannya, hukum pertama melakukan eksperiman dimana ia
Newton tentang gerak sangat dekat dengan menggelindingkan bola naik dan turun
kesimpulan Galileo. Hukum I Newton bidang-bidang miring. Ia menemukan,
menyatakan bahwa: Setiap benda tetap misalnya, bahwa jika sebuah bola
berada dalam keadaan diam atau bergerak digelindingkan menuruni bidang miring,
dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kelajuannya bertambah dengan jumlah yang
kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol.4 sama dalam selang waktu yang sama. Bola
Hukum pertama Newton menyatakan menggelinding menuruni sebuah bidang
bahwa sebuah benda dalam keadaan diam miring dan naik bidang lain. Bola
atau bergerak dengan kecepatan konstan menggelinding naik bidang miring kedua
akan tetap diam atau akan terus bergerak sampai hampir ketinggian yang sama ketika
dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya ia mulai, tanpa peduli kemiringan masing-
eksternal yang bekerja pada benda itu. masing bidang miring. Karena kemiringan
Kecenderungan ini digambarkan dengan bidang miring kedua dikurangi, bola
menyatakan bahwa benda mempunyai menggelinding semakin jauh. Galileo
kelembaman.Sehubungan dengan itu, hukum menerangkan bahwa, jika ia dapat
pertama Newton seringkali dinamakan mengeliminasi pengaruh gesekan, sebuah
hukum kelembaman. Sebelum Galileo, pada bola yang menggelinding pada bidang
umumnya dipikirkan bahwa gaya, seperti horizontal akan menggelinding selamanya
dorongan atau tarikan, diperlukan untuk tanpa perubahan kelajuan. Newton
mempertahankan benda agar terus bergerak menyatakan hasil ini sebagai sebagai
dengan kecepatan konstan. Dalam hukumnya yang pertama.5
pengalaman sehari-hari, jika sebuah buku Kesetimbangan adalah suatu kondisi
didorong di atas meja kemudian dibiarkan, benda dengan resultan gaya dan resultan
buku akan meluncur untuk beberapa saat momen gaya sama dengan nol. Ada dua
kondisi yang harus dipenuhi oleh sebuah
3
Tipler Paul A.,Fisika untuk Sains dan benda untuk dapat mencapai keadaan
teknik,(Jakarta: Erlangga, 1998),hal 88
4 5
Tipler Paul A., Fisika untuk Sains dan teknik, Tipler Paul A., Fisika untuk Sains dan teknik,
(Jakarta: Erlangga, 1998), hal 89 (Jakarta: Erlangga, 1998), hal 91

--- ( 125 ) ---


kesetimbangan statis. Pertama benda tersebut Kesetimbangan biasa terjadi pada
harus dalam kesetimbangan translasi yang benda yang diam (statik), contoh: semua
berarti bahwa vektor resultan dari semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dan
gaya yang bekerja pada benda harus sama lain-lain.b) Benda yang bergerak lurus
dengan nol. Kondisi yang lain adalah harus beraturan (dinamik), contoh: gerak meteor di
dalam kesetimbangan rotasi yang berarti ruang hampa, gerak kereta api di luar kota,
bahwa jumlah torka arah jarum jam sekitar elektron mengelilingi inti atom, dan lain-lain.
sumbu putarnya harus sama dengan jumlah Benda tegar adalah benda yang tidak berubah
torka yang berlawanan arah dengan jarum bentuknya karena pengaruh gaya dari luar.
jam sekitar sumbu putar. Torka didefinisikan Partikel adalah benda yang ukurannya
sebagai efek putaran sekitar sumbu putar dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak
oleh akibat beberapa gaya. Jarak tegak lurus translasi (tidak mengalami gerak
dari pusat putaran terhadap garis gaya aksi rotasi).Syarat kesetimbangan partikel.
disebut dengan lengan gaya. Torka
F  0  Fx  0 dan Fy  0
disefenisikan sebagai:6

Torka = gaya x lengan gaya Momen gaya merupakan besaran vektor yang
nilainya sama dengan hasil kali antara gaya
Kesetimbangan sebuah benda
dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus
diklasifikasikan menurut tiga kategori, yaitu
garis kerja gaya.Dirumuskan:   Fd .
stabil, tak stabil, dan netral. Kesetimbangan
Putaranmomen gaya yang searah dengan
stabil merupakan kesetimbangan gaya yang
putaran jarum jam disebut momen gaya
terjadi bila torsi atau gaya yang muncul
positif, sedang yang berlawanan putaran
karena perpindahan kecil dari benda yang
jarum jam disebut momen gaya negatif.
memaksa benda itu kembali kearah posisi
Momen kopel adalah momen gaya
kesetimbangannya. Kesetimbangan tak stabil
yang diakibatkan pasangan dua gaya yang
adalah kesetimbangan gaya yang terjadi bila
sama besarnya dan arahnya berlawanan
gaya-gaya atau torsi yang muncul karena
tetapi tidak segaris kerja.Benda yang dikenai
perpindahan kecil dari benda memaksa benda
momen kopel akan bergerak rotasi terus
menjauhi posisi kesetimbangannya.
menerus.Jika pada suatu benda bekerja hanya
Kesetimbangan netral merupakan
satu gaya, maka benda akan dipercepatsearah
kesetimbangan gaya terjadi bila tidak ada
dengan arah gaya yang bekerja. Jika dua
torsi atau gaya yang yang bekerja sehingga
buah gaya bekerja pada sebuah bendatanpa
tidak memaksa untuk menjauh dan netral jika
mengalami percepatan maka dikatakan
tidak ada torsi atau gaya yang menggerakkan
bahwa gaya berada dalam kesetimbangan.
ke salah satu arah, karena sedikit diganggu.
Dua gaya yang berada dalam kesetimbangan
Pada umumnya kita akan berhubungan
harus memenubi tiga persyaratan, yaitu: (1)
dengan gaya-gaya yang bekerja pada bidang,
harus mempunyai ukuran yang sama, (2)
sehingga kita biasanya memerlukan
bekerja dalam arah yang berlawanan, dan (3)
komponen x dan y.
garis aksi kedua gaya tersebut harus
melewati satu titik. Dua buah gaya tersebut
6
dikatakan concurrent.
http://aguswibowo-kesetimbangan-gaya/html
Diakses pada tanggal 30 November 2015

--- ( 126 ) ---


Tiga buah gaya bekerja pada benda derajad (1 buah), papan penyangga busur (1
dikatakan dalam kesetimbangan buah).
(equilibrium) jika memenuhi sejumlah
kondisi, yaitu: (1) gaya harus berada pada
bidangyang sama - coplanar, (2) garis aksi
gaya melalui satu titik - concurrent, dan (3)
jika arah gaya dinyatakan dengan arah panah
dan besar gaya dinyatakan dengan panjang
garis, maka gaya-gaya tersebut harus
membentuk segitiga gaya – triangle.
Jika sebuah sistem gaya melalui satu
titik berada dalarn bidang yang
sama(coplanar concurrent force
Gambar 1. Disain Alat Percobaan
system),maka jumlah aljabar komponen
vertikal dan horizontal gaya masing-masing
Prinsipkerjasistem dalam
harus sama dengan nol. Ini dinyatakan
kesetimbangan bila memenuhi syarat semua
dengan persamaan:
jumlah gaya-gaya yang bekerja pada sistem
Fx  0 dan Fy  0 tersebut ∑F = 0. Sistem memiliki dua
kemungkinan yang pertama adalah diam,
Sebaliknya, jika dinyatakan dalam sistem yang kedua bergerak lurus atau bergerak
gayakonkuren, makadapat kita katakan bahwa dengan kecepatan tetap.Dalam keadaan diam
sistem dalam kesetimbangan dan resultan di namakan kesetimbangan statis, sedangkan
gaya adalah samadengan nol. dalam keadaan bergerak di namakan
Penelitian ini membahas tentang kesetimbangan dinamis. Perubahan besar
Hukum I Newton yang menyatakan bahwa massa akan mempengaruhiα dan β.
“suatu benda akan tetap diam atau begerak Langkah Percobaan dalam penelitian
lurus beraturan apabila resultan gaya yang ini adalah sebagai berikut.1) Menyiapkan
bekerja pada benda itu sama dengan nol”. semua peralatan seperti yang tercantum
Dari pernyataan di atas, peneliti dapat dalam daftar peralatan dan bahan.2)
menyimpulkan bahwa benda yang diam atau Merangkai alat dan bahan sesuai dengan
tidak bergerak, tidak memiliki gaya. gambar desain percobaan. 3) Memberi beban
100 gr pada m1, m2, dan m3. 4) Melihat
METODE sampai posisi setimbang menggunakan busur
derajad. 5) Mengukur sudutα dan β. 6)
Metode yang digunakan dalam Mengulangi langkah no. 3-4 dengan
penelitian ini menggunakan metode penambahan beban pada m1 menggunakan
eksperimen. Dengan menggunkan alat dan beban koin (30 gr, 40 gr dan 50 gr). 7)
bahan sebagai berikut: papan kayu (1 buah), Mengulang langkah no. 5 dengan perubahan
papan penyangga (2 buah), katrol (1 buah), jarak yang berbeda. 8) Mengulangi langkah
besi (1 buah), tali (secukupnya), beban balok no. 3-4dengan penambahan beban padam3
(3 buah), beban koin (20 keping), busur

--- ( 127 ) ---


menggunakan beban koin (30gr, 50gr, dan
perbandingan antara data α dan β
100gr).
Penelitian ini menggunakan teknik
pengukuran berulang. Analisis dilakukan 0,13 kg
secara deskriptif informatif yaitu
0,14 kg
menjelaskan kesetimbangan gaya. Kemudian
0,15 kg
kita olah menggunakan analisis data
kuantitatif digunakan untuk meneliti apakah
percobaan yang telah dilakukan telah sesuai
dengan teori yang ada.
Gambar 2. Grafik perbandingan α dan β
HASIL DAN PEMBAHASAN pada massam1

Dari percobaan yang kami lakukan Berdasarkan data peercobaan pada


diperoleh hasil sebagai berikut: tabel2.dilakukan perhitungan menggunakan
analisis komparasi untuk mendapatkan
Tabel 1.Percobaan dengan m1 (kg) sebagai
perbandingan antara data α dan β hasil
variasi adalah sebagai berikut:
penelitian dengan teori. Dengan
No m1 (kg) α β m2 (kg) m3 (kg) penambahan pada m3 yaitu: 0,13 kg, 0,18 kg,
1. 0,13 30 28 0,1 0,1 dan 2 kg dengan hasil α+β adalah 550, 550dan
2. 0,14 30 35 0,1 0,1 500, dari data tersebut hasil data dengan teori
3. 0,15 30 35 0,1 0,1
berbeda.
Dari hasil data, terdapat perbedaan
Tabel 2. Percobaan dengan m3 (kg) sebagai antar teori dan percobaan yang dilakaukan
variasi adalah sebagai berikut:
karena ∑Fx dan ∑Fy ≠ 0. Hal tersebut
No m1 (kg) α β m2 (kg) m3 (kg) dikarenakan gaya gesek yang terlalu besar
sehingga gesekan sulit diabaiakan, untuk
1. 0,13 25 30 0,1 0,1
2. 0,18 20 35 0,1 0,1 mengatasi hal tersebut penambahan berat
3. 0,2 15 35 0,1 0,1 beban diperbesar tetapi dengan alat peraga
yang terlalu pendek maka tidak
Berdasarkan data peercobaan pada memungkinkan untuk menambah beban yang
tabel 1.dilakukan perhitungan menggunakan terlalu besar. Seperti grafik dibawah ini.
analisis komparasi untuk mendapatkan
perbandingan antara data α dan β hasil
penelitian dengan teori. Dengan
penambahan pada m1 yaitu: 0,13 kg, 0,14 kg,
dan 0,15 kg dengan hasil α+β adalah 58 o, 65o
dan 65o, dari data tersebut hasil data dengan
teori berbeda. Seperti grafik dibawah ini.

--- ( 128 ) ---


dengan menggunakan alat peraga agar
perbandingan antara data α dan β
hasil penelitian dengan teori siswa lebih cepat memahami konsep
dasaryang ingin disampaikan.
2. Sebelum melakukan eksperimen lebih
0,13 kg baik paham terlebih dahulu dengan teori
0,18 kg yang akan dibahas dan dikaji pada karya
ilmiyah.
0,2 kg
3. Sebelum melakukan dengan
menggunakan alat peraga maka perlu
distandarkan terlebih dahulu agar
mendapatkan hasil yang valid dari alat
yang digunakan dengan teori yang ada.
Gambar 3. Grafik perbandingan α dan β
pada massam3 DAFTAR PUSTAKA

Tali yang digunakan terlalu besar,


Dudeliany J. A., dkk,. 2014. Penerapan Model
sehingga tidak bisa melihat besar sudut yang Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
dilihat. Saat mengukur sudut terjadi Disertai LKS Berbasis Multirepresentasi
pada Pembelajaran IPA-FISIKA di SMP. ,
kesalahan pengamatan, pada percobaan Jurnal Pendidikan Fisika, vol. 3, no. 3,
pengamat kurang teliti dalam mengamati 2014, hal. 254-259
besar sudut sehingga sudutnya kurang tepat Halliday & Resnick. 1998. Fisika Dasar. Jakarta:
dengan hasil sudut yang sebenarnya. Erlangga
Lubang busur sudut terlalu kecil
Giancoli. 2001. FISIKA Edisi 5 Jilid 2
sehingga ada kemungkinan gerak tali tidak (Terjemahan). Jakarta: Erlangga
bebas, tegangan tali yang seharusnya
Paul A, Tipler. 1998. Physicks for Scientist and
diabaikan dalam teori tetapi dalam praktek Engineers,Third Edition. Jakarta :
tegangan tali mempengaruhi jalannya katrol Erlangga.
karena lubang pada busur yang terlalu kecil. Tipler Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan
Teknik. Jakarta: Erlangga.
PENUTUP

Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil
penelitian, dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ada perbandingan antara
αdan β dengan teori.

Saran
1. Sebaiknya dalam setiap pelaksaan
pembelajaran fisika yang dijelaskan
dengan konsep dasar fisika, dijelaskan

--- ( 129 ) ---

Anda mungkin juga menyukai