Anda di halaman 1dari 6

PAPER

TRANSPORTASI FLUIDA DAN PADATAN


“SCREW CONVEYOR”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
MUHAMMAD FADILLAH (1810814110010)
EVIA SALMA ZAURIDA (1810814120002)
NABILA QUWWATA AQRA (1810814120024)
MUHAMMAD SAUBARI (1810814210018)
MUHAMMAD YAHYA IKHWAN (1810814310002)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2020
BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Alat pengangkut dalam industri sangat bermacam-macam, tergantung dari
bahan yang akan dipindahkan dan lokasi pemindahan bahan tersebut. Salah satu
jenis alat transportasi yang sering digunakan adalah conveyor yang berfungsi
untuk mengangkut bahan-bahan industri. Adapun jenis-jenis conveyor diantaranya
adalah belt conveyor, bucket, conveyor, screw conveyor, pneumatic conveyor dan
lain sebagainya. Screw conveyor adalah jenis conveyor yang paling banyak digunakan
dalam industri pertanian/kimia. Hal ini dikarenakan screw conveyor lebih efektif dalam
memindahkan material, lebih ramah terhadap lingkungan, memiliki struktur yang
sederhana dan sangat efisiensi.

I.2 Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui:
a. Mekanisme screw conveyor
b. Desain proses screw conveyor
c. Ekonomi penggunaan screw conveyor
d. Aplikasi screw conveyor dalam industri

BAB II : DASAR TEORI


Screw conveyor merupakan salah satu jenis alat pengangkut bahan yang
berbentuk ulir dan berfungsi untuk memindahkan material curah serta dapat pula
untuk mencampurkan, memampatkan material yang dipindahkan dengan merubah
tipe ulir. Jenis konveyor ini merupakan jenis yang paling tepat untuk
memindahkan bahan padat berbentuk halus atau bubuk. Alat ini pada dasarnya
terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya
mirip sekrup, pisau berpilin ini disebut flight.

II.1 Mekanisme Screw Conveyor


Screw conveyor terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral (pilinan
seperti ulir) yang tertancap pada shaft/poros dan berputar dalam suatu saluran
berbentuk U (through) tanpa menyentuhnya sehingga flight (daun screw)
mendorong material ke dalam trough. Shaft/poros digerakkan oleh motor gear.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu atau baja.
Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive end yang
kemudian dihubungkan dengan alat penggerak. Elemen screw conveyor disebut
flight (daun screw). Bentuknya spiral (lilitan seperti ulir) atau dengan modifikasi
tertentu yang menempel pada poros.
Material bercampur saat melewati conveyor. Conveyor dibuat dengan
ukuran panjang 8-12 ft yang dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu.
Diameternya bervariasi dari 3 sampai 24 in. Pada umumnya screw conveyor
digunakan untuk mengangkut bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan
dengan elevasi tertentu juga bisa digunakan namun akan mengalami penurunan
kapasitas 15-45% dari kapasitas horizontalnya.

II.2 Desain Proses

Keterangan:
1) Rangka mesin,
2) Motor penggerak,
3) V-Belt,
4) Pulley,
5) Poros,
6) Hopper,
7) Aliran KIO3,
8) Silider tabung,
9) Bantalan,
10) Corong keluar

II.3 Tinjauan Ekonomi


Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Untuk mendapatkan konveyor
panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun
dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan
sebuah penahan yang disebut 11 hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang
dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros
sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.
Screw conveyor mudah dalam hal perencanaan, maintenance, dimensi kecil, dapat
mengeluarkan material pada titik yang dikehendaki. Tetapi, penerapan Screw
conveyor terbatas karena material yang dapat dipindahkan dengan sempurna
tidaklah banyak.

BAB III : PEMBAHASAN

III.1 Aplikasi Screw Conveyor Dalam Industri


Aplikasi Screw Conveyor dalam dunia industri kimia/farmasi dibutuhkan
seperti dalam pencampuran garam dan iodium sesuai SNI 3556. Kebutuhan garam dari
tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan bertambahannya penduduk dan
perkembangan industry di Indonesia untuk itu perlu ditingkatkan produksi garam dan
kualitasnya. Mesin merupakan sarana yang banyak membantu dalam mempercepat proses
produksi, karena mesin dapat bekerja lebih cepat, lebih teliti dan lebih full time. Salah
satu jenis mesin yang mungkin dibutuhkan dalam dunia industri ini adalah mesin
pencampur garam dan iodium, dimana garam dan iodium hasil pencampuran pada proses
akhirnya tercampur secara homogen. Screw conveyor merupakan salah satu perlengkapan
produksi pada suatu perusahaan, screw ini memiliki ulir dan arah putaran searah jarum
jam. Teknologi screw conveyor sangat di butuhkan untuk perindustrian karena akan
meningkatkan produksi pencampuran yang homogen, efisiensi, keefektifan dan
mengurangi beban kerja karyawan.

BAB IV : KESIMPULAN
Screw conveyor merupakan salah satu jenis alat pengangkut bahan yang
berbentuk ulir dan berfungsi untuk memindahkan, mencampurkan, serta
memampatkan material yang dipindahkan dengan merubah tipe ulir. Alat ini
terdiri dari continous spiral flight yang terikat dalam suatu shaft dan dimasukkan
ke dalam pipa. Untuk memperoleh konveyor panjang yang lebih sederhana dan
murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.
Salah satu aplikasi screw conveyor adalah pencampur garam dan iodium untuk
industri karena meminimalkan kurang meratanya iodium. Cara kerja mesin ini
sendiri yaitu input berupa garam, kemudian screw memutar searah jarum jam akan
mengaduk/mentransfer garam sampai ke output, sebelum garam sampai di output,
garam di semprotkan/dicampurkan iodium di dekat input. Model ini memungkinkan
untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus dan memiliki cara kerja yang
sederhana sehingga mudah dioperasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Huda, Y. F. 2010. Rancang Bangun Sludge Dewtering Unit Dengan Mekanisme


Screw Conveyor : Studi Eksperimen Pengolahan Sludge Sampah Buah
Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Di Pasar Buah Gamping Sleman,
Tesis, Universitas Gajah Mada.
R. Hartati, E. Supriyo, and M. Zainuri, “Yodisasi garam rakyat dengan
sistem screw injection,” Gema Teknol., vol. 17, no. 4, pp. 160–163, 2014.
Herlambang, “Proses Perancangan Screw Conveyor,” Jakarta, 2015.
Sabardiyanto and N. Iskandar, “Anakisis Mekanik Screw Conveyor Tubular
Diameter 200 mm,” JTM, vol. 4, no. 2, pp. 178–186, 2016.
D. Handayani, Murni, D. Ikhsan, and F. Arifan, “Peningkatan Produksi Garam
Beryodium

Anda mungkin juga menyukai