Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

OLEH

NAMA : RENALDI SAIFUL

STAMBUK : 150 2019 0194

KELAS : C11/C12

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : NURUL FAHMI, S.Farm

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula.


Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya
enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Kita memperoleh
protein dari makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Protein yang
berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal
dari tumbuhan disebut protein nabati.

Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi


asam- asam amino yang menyusun satu molekul protein berkisar dari 50
sampai 1000 unit. Protein merupakan senyawa yang sangat penting dalam
system kehidupan, sebab protein memainkan peranan yang vital dalam
semua aktivitas sel- sel tubuh makhluk hidup, mulai dari virus sampai
kepada tubuh manusia.

Percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah larutan contoh


yang digunakan mengandung asam amino dan protein maka akan
dilakukan reaksi uji terhadap asam amino dan reaksi uji terhadap protein
serta reaksi spesifik asam amino dan protein dengan menggunakan
pereaksi yang sesuai.

Hubungan protein dalam bidang farmasi yaitu biasanya albumin


digunakan sebagai obat bagi orang yang kekurangan protein dan sebagai
penetralisir untuk keracunan logam-logam berat. Adapun obat yang
mengandung protein dalam sedian bentuk tablet yaitu Becom C dan dalam
bentuk sedian injeksi adalah albumin injeksi.

Adapun manfaat yang dapat diambil dalam percobaan ini adalah kita
dapat mengetahui reaksi-reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasikan
asam amino dan protein dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tertentu.

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

1.2 Maksud Praktikum


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang reaksi uji asam amino
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang reaksi uji protein

1.3 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang reaksi uji asam amino
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang rekasi uji protein

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.
Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugug –
NH2 pada atom karbon α dari posisi –COOH. Rumus umum asam amino
ialah (Poedjiadi,2009) :
R-CH-COOH

NH2

Dari rumus umum tersebut dapat dilihat bahwa atom karbon α ialah
atom karbon asimetrik, kecuali bila R ialah atom H. Oleh karena itu asam
amino juga mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi atau
aktivitas optic (Poedjiadi, 2009).
Asam amino merupakan senyawa-senyawa kristalin yang tak
berwarna, larut dalam air (kecuali sistin dan tirosin) mereka ada umumnya
larut dalam alkohol encer, tidak larut dalam alkohol absolut atau dalam eter
atau dalam pelarut-pelarut organic yang umum. Ada sejumlah asam amino
seperti: glisin, alanine, serin, mempunyai rasa yang manis. Glutamat
mempunyai rasa gurih, sedangkan asam-asam lainnya mempunyai rasa
yang pahit (Sastrohamidjojo, 2005).
Asam amino membentuk garam internal yang disebut ion
zwiter.Proton yang lemah dari asam karboksilat mudah diahlikan kepada
gugus amino, yaitu basa lemah, sehingga terbentuk garam internal
(Willbraham, 2007).
Asam-asam amino berada dalam campuran yang seimbang antara
bentuk non ionic dan bentuk dipol.Keseimbangan lebih condong ke arah
kanan, hingga asam-asam amino 50 persen lebih berada dalam bentuk
dipol atau bentuk zwitterion. Hingga asam-asam amino mempunyai

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

karakteristik seperti garam. Asam-asam amino bersifat ampoter dan bila


bereaksi dapat bersifat sebagai asam atau basa (Sastrohamidjojo, 2005).
Telah diketahui bahwa beberapa molekul asam amino dapat berikatan
satu dengan lain membentuk suatu senyawa yang disebut peptide. Apabila
jumlah asam amino yang berikatan tidak lebih dari sepuluh molekul disebut
oligopeptida. Peptida yang dibentuk oleh dua molekul asam amino disebut
dipeptida. Selanjutnya tripeptida dan tetrapeptida ialah yang terdiri atas tiga
molekul dan empat molekul asam amino. Polipeptida ialah peptide yang
molekulnya terdiri dari banyak molekul asam amino, dimana protein
merupakan polipeptida yang terdiri atas lebih dari seratus asam amino
(Poedjiadi, 2009).
Protein terdiri atas atom karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan
beberapa ada yang mengandung sulfur. Tesusun dari serangkaian asam
amino dengan berat molekul yang relative sangat besar, yaitu berkisar
8.000 sampai 10.000 (Devi, 2010).
Asam amino adalah senyawa organic yang merupakan monomer
(satuan pembentuk) protein. Asam amino mempunyai dua gugus fungsi
yaitu gugus amino dan gugus karboksil yang terikat pada atom karbon yang
sama. Atom karbon mengikat gugus amino adalah atom karbon α terhadap
karboksil, karenanya dapat disebut asam α amino karboksilat. Rumus
umum asam amino dapat ditunjukkan sebagai berikut (Anonim, 2013) :
R
α

H2 N C CHOOH

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

2.2 Uraian Bahan


a. Albumin (Ditjen POM, 1979. Hal. 139)
Nama resmi : ALBUMINUM
Nama lain : Albumim
Pemerian : Cairan jernih agak kental, tidak berwarna hingga
berwarna kekuningan tergantung kadar protein.
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian gliseral,
sangat sukar larut dalam air, setara 95% P.
Penyimpanan : Simpan pada suhu 2°- 25° terlindung dari cahaya.

b. Ninhidrin (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : NINHYDRIN
Nama lain : Ninhidrina
Rumus molekul : C9H4O3
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau kuning sangat pucat
Kelarutan : Larut pada suhu 60° dalam 20 bagian air
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

c. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979. Hal. 58)


Nama resmi : ACIDIUM SULFURICUM
Nama lain : Asam Sulfat
Berat molekul : 98,07 gr/mol
Rumus molekul : H2SO4
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna
Kelarutan : Jika ditambahkan kedalam air menimbulkan panas
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

d. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979. Hal. 65)


Nama resmi : NATRIUM HIDROKSIDA
Nama lain : Sodium Hydroxide
Berat molekul : 40,00 gr/mol
RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm
150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Rumus molekul : NaOH


Pemerian :putih atau praktis putih, keras, rapuh dan
menunjuk kan pecahan hablur
Kelarutan : mudah larut dalam air dan bahan etanol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

e. Asam Nitrat (Ditjen POM, 1979, Hal. 78)


Nama resmi : ACIDIUM NITRAS
Nama lain : Asam Nitrat
Berat molekul : 63 gr/mol
Rumus molekul : HNO3
Pemerian : Cairan, berasap, jernih, tidak berwarna
Kelarutan :-
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

f. CuSO4 (Ditjen POM, 1979 :731 )


Nama resmi : CUPRU SULFAS
Nama lain : Tembaga (III) Sulfat
Berat molekul : 159,61
Rumus molekul : CuSO4
Pemerian : Prisma Triklinik (serbuk hablur biru)
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

g. Raksa (II) klorida (Ditjen POM, 1979 : hal. 287)


Nama resmi : Hydragyri Bichloridum
Nama lain : Raksa (II) Klorida
Berat molekul : 271,52
Rumus molekul : HgCl2
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur putih,
tidak
RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm
150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

berbau.
Kelarutan : Larut dalam 125 bagian air dan dalam 2 bagian
air mendidih, dalam 3 bagian etanol 95% P
mendidih dalam 20 bagian eter P dan 15
bagian gliserol P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

h. AgNO3 (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : ARGENTI NITRAS
Nama lain : Perak (II) Nitrat
Berat molekul : 169,73 gr/mol
Rumus molekul : AgNO3
Pemerian : Hablur transparan/ serbuk hablur berwarna
putih, tidak berbau, menjadi gelap jika terkena
cahaya.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam
etanol95%
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

i. Amonium Sulfat (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : Ammonium Sulfat
Nama lain : Amonium Sulfat
Berat molekul : 152,13 gr/mol
Rumus molekul : (NH4)2SO4
Pemerian : Hablur tidak berwarna dan putih.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut
dalam etanol 95% P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

j. Asam Klorida (Ditjen POM, 1995 : hal. 49)


Nama resmi : ACIDIUM HYDROCHIDRIDUM
RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm
150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Nama lain : Asam Klorida


Berat molekul : 36,46 gr/mol
Rumus molekul : HCl
Pemerian : cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang
Kelarutan : larut dalam air dan etanol
Penyimpanan : sebagai zat tambahan

k. Pb-asetat (Ditjen POM, 2013)


Nama resmi : PLUMBI ACETAS
Nama lain : Timbal Asetat
Berat molekul : 379,33 gr/mol
Rumus molekul : C4H6O4Pb.3H2O
Pemerian : Hablur prima monokli, kecil, putih, transparan,
atay massa hablur berat, bau cuka.
Kelarutan :Larut dalam 2 bagian air, umumnya
beropalesensi dalam 63 bagian etanol (95%) P
dan dalam 2 bagian gliserol.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

l. Etanol (Ditjen POM, 2013 : hal. 399)


Nama resmi : ETANOL
Nama lain : Etil Alkohol
Berat molekul : 46,07 gr/mol
Rumus molekul : C2H6O
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna; bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah.
Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api
RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm
150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

m. Asam asetat (Ditjen POM, 1979 : hal. 793)


Nama resmi : ACIDUM ACETIKUM
Nama lain : Asam Asetat
Berat molekul : 60,05
Rumus molekul : CH3COOH
Pemerian : Ciran jernih, tidak berwarna, bau khas
menusuk, rasa asam yang tajam
Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan etanol
dan gliserol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.

2.3 Prosedur Kerja


Larutan putih telur :1 ml putih telur ditambahkan 9 ml akuades.
1. Uji Millon.
Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan ke dalam 3 mL
larutan sampel, dipanaskan. Hasil positif jika terbentuk warna merah

2. Uji Hopkins-Cole (kerjakan di lemari asam)


Sebanyak 2 mL larutan sampel dicampur dengan pereaksi
Hopkins-Cole dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat
melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari cairan.
Didiamkan, setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet (ungu) pada
pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif mengandung triptofan.

3. Uji Ninhidrin.
Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam 3
mL larutan sampel. Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan warna
yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna ungu-biru.

4. Uji Xanthoproteat (kerjakan di lemari asam)

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1 mL HNO3 pekat,


dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua.
Didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai
larutan menjadi basa. Senyawa nitro yang terbentuk akan terionisasi dan
warnanya akan berubah menjadi jingga. Diamati Perubahan yang terjadi.
hasil positif jika warna kuning berubah menjadi jingga.

5. Uji Biuret
Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya
warna. Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau merah-ungu atau biru-
ungu.

6. Pengendapan protein oleh logam


Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diambil 3 ml sampel
ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2% pada tabung 1, larutan Pb-asetat
5% pada tabung 2, dan AgNO3 5% pada tabung 3. Diamati perubahan yang
terjadi

7. Pengendapan dengan alcohol


Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Setiap tabung reaksi diisi dengan
sampel sebanyak 5 mL. Tabung reaksi I ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M,
tabung reaksi II ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M dan tabung reaksi III
ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 4,7. Setiap tabung reaksi lalu
ditambahkan etanol 95 % sebanyak 6 mL. Diamati perubahan yang terjadi.

8. Denaturasi protein
Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan
sampel dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan sampel dan 1
ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan hanya 1 ml
buffer asetat pH 4,7. Panaskan dengan penangas air selama 15 menit
RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm
150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

kemudian dinginkan tabung , tambahkan 5 ml buffer asetat pada tabung


pertama dan ke-dua. Diamati perubahan yang terjadi.

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Tabung reaksi, gelas piala, pipet tetes, kertas saring, corong, dan penangas
air

3.2 Bahan Praktikum

Albumin (putih telur, dll), pereaksi Milon, pereaksi Hopskin-Cole, pereaksi


Biuret, pereaksi Ninhidrin, H2SO4, NaOH, HNO3, CuSO4, HgCl2, AgNO3,
(NH4)2SO4, HCl, Pb-asetat, etanol, asam asetat, dan buffer asetat ph 4,7

3.3 Cara Kerja

a) Uji Milon

Disiapkan tabung reaksi yang berisi 3 ml larutan albumin, kemudian


ditambahkan sebanyak 5 tetes pereaksi Milon. Kemudian dihomogenkan,
lalu dipanaskan. Hasil positif jika terbentuk warna merah.

b) Uji Hopkins-Cole

Disiapkan tabung reaksi yang berisi 3 ml larutan albumin, kemudian


ditambahkan pereaksi Hopkins-Cole. Lalu ditambahkan H2SO4 sebanyak
3 ml melalui dinding tabung, diamkan. Akan terbentuk cincin violet (ungu)
pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif mengandung
triptofan.

c) Uji Ninhidrin

Disiapkan tabung reaksi yang berisi 3 ml larutan albumin, ditambahkan


0,5 ml larutan ninhidrin 0,1%. Kemudian dipanaskan selama 10 menit, hasil
positif jika terbentuk warna ungu-biru

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

d) Uji Xanthoproteat

Disiapkan tabung reaksi yang berisi 3 ml larutan albumin, kemudian


ditambahkan 1 ml HNO3 pekat, dihomogenkan kemudian dipanaskan.
Kemudian didinginkan, lalu ditambahkan larutan NaOH pekat sampai
larutan menjadi basa. Hasil positif jika warna kuning berubah menjadi
jingga.

e) Uji Biuret

Disiapkan tabung reaksi yang berisi albumin sebanyak 3 ml, kemudian


ditambahkan 1 ml NaOH 10%, homogenkan. Kemudian ditambahkan 3
tetes larutan CuSO4. Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau merah-
ungu atau biru-ungu

f) Pengendapan protein dan logam

Disiapkan 3 tabung reaksi yang berisi larutan albumin sebanyak 3 ml,


lalu ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2% pada tabung 1, larutan Pb-asetat
5% pada tabung 2, dan AgNO3 5% pada tabung 3. Homogenkan, lalu amati
perubahan yang terjadi

g) Pengendapan dengan Alkohol

Disiapkan 3 tabung reaksi yang berisi larutan albumin sebanyak 3 ml,


lalu ditambahkan 1 ml HCl pada tabung 1, tabung 2 diisi dengan NaOH, dan
tabung 3 ditambah 1 ml larutan buffer ph 4,7. Kemudian setiap tabung
reaksi ditambahkan etanol sebanyak 6 ml. Homogenkan, lalu amati
perubahan yang terjadi

h) Denaturasi Protein

Disiapkan 3 tabung reaksi yang berisi larutan albumin, tabung pertama


ditambahkan 9 ml sampel dan 1 ml HCl, tabung kedua ditambahkan 9 ml

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

sampel dan 1 ml NaOH, dan tabung ketiga ditambahkan 1 ml buffer asetat


4,7. Dihomogenkan lalu dipanaskan. Amati perubahan yang terjadi.

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


A. Pengumpulan data daninformasi

No. Uji Reaksi Bahan-bahan yang digunakan

5 tetes pereaksi milon dan 3 ml larutan sampel


1 Uji Milon (putih telur puyuh dan aquades)

2 ml Larutan sampel (putih telur puyuh dan


2 Uji Hopkins-Cole. aquades) pereaksi Hopkins-Cole dan 3 ml
H2SO4

0,5 ml Pereaksi ninhidrin, dan 3 ml larutan


3 Uji Nindhidrin sampel (putih telur puyuh dan aquades)

2 ml Larutan sampel (putih telur puyuh dan


4 Uji Xanthoproteat. aquades), 1 ml HNO3 pekat, dan NaOH pekat

3 ml Larutan sampel (putih telur puyuh dan


aquades), 1 ml NaOH 10%, dan 3 tetes CuSO4
5 Uji Biuret

3 ml Larutan sampel (putih telur puyuh dan


Pengendapan protein aquades), 5 tetes HgCl2 2%, Pb-asetat dan
6 oleh logam AgNO3

5 ml Larutan sampel (putih telur puyuh dan


Pengendapan aquades), 1 ml HCl 0.1 M, 1 ml NaOH 0.1 M,
7 dengan alkohol larutan buffer pH 4,7 dan 6 ml etanol 96%

9 ml Larutan sampel (putih telur puyuh dan


aquades), 1 ml HCl 0.1 M, 1 ml NaOH 0.1 M,1 ml
8 Denaturasi protein larutan buffer 4,7 dan 5 ml larutan buffer asetat

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

B. Pencatatan dan Pelaporan

Perlakuan Hasil pengamatan Tujuan uji reaksi

(untuk identifikasi
gugus apa)

Uji milon

Dipanaskan berwarna merah bata Untuk menguji adanya


gugus fenol pada protein

Uji Hopkins-Cole.

Sampel + reagen àberwarna


putih. Jika ditambahkan 𝐻! S𝑂" à
Di diamkan setelah menjadi putih keruh berendapan Untuk menguji adanya
penambahan 𝐻! S𝑂" dan terbentuk cincin berwarna asam amino triptofan
cokelat

Uji Nindhidrin

Dipanaskan Berwarna ungu Untuk mengetahui


adanya asam amino
dalam zat uji

Uji Xanthoproteat.

Untuk menunjukkan jika


sampel uji mengandung
Dipanaskan Setelah penambahan HNO3à benzene seperti asam
menghasilkan warna orange, amino tirosin fenilalamin
membutuhkan 5 tetes hingga dan triptofan
menjadi basa.

Uji biuret

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Dikocok Berwarna ungu Untuk mengetahui


adanya minimal 2 ikatan
peptida

Pengendapan protein oleh logam


Larutan albumin + • HgCl à sedikit keruh
HgC𝑙!
• Larutan albumin + • AgN𝑂# à warna putih Untuk menguji endapan
AgN𝑂# keruh yang terbentuk
• Larutan albumin + Pb Terdapat endapan
asetat

• Pb asetat à warna putih


keruh banyak endapan

Pengendapan dengan alcohol

• Larutan albumin + •
Terbentuk endapan
HCL 0,1 N + etanol (larut)
96% • Terbentuk endapan Untuk menguji endapan
• Larutan albumin + (larut) yang terbentuk
NaOH 0,1 N + • Tidak terbentuk endapan
etanol 95% (Tidak larut)
• Larutan albumin +
buffer asetat pH 4,7
+ etanol 95%

Denaturasi protein

• Larutan albumin 9 • Tidak larut dan endapan yg


ml + NaOH 1 ml terbentuk paling banyak
• Larutan albumin 9 • Tidak larut dan endapan yg Untuk menguji kelarutan
ml + buffer asetat terbentuk banyak dan endapan yang
pH 4,7 • Tidak larut dan endapan yg terbentuk
• Larutan albumin 9 terbentuk sedikit
ml + HCL 0,1 N

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

4.2 Pembahasan

Dalam percobaan kali ini menggunakan sampel yaitu putih telur puyuh,
dimana pada albumin mengandung protein.Dengan tujuan untuk
mengetahui jenis asam amino apa yang terdapat pada albumin melalui
reaksi uji protein dan asam amino.

Pada percobaan ini dilakukan beberapa uji reaksi yaitu uji Milon, uji
Hopskin-cole, uji ninhidrin, uji canthoproteat, uji biuret, pengendapan
protein dalam logam, pengendapan dengan alcohol, dan denaturasi protein.

Pada uji Milon sampel yang digunakan yaitu albumin telur puyuh. Saat
pereaksi Milon ditambahkan dengan larutan albumin tidak terjadi
perubahan dan setelah pemanasan berwarna merah batah. Maka dapat
dipastikan bahwa pada telur ayam positif mengandung asam amino.

Pada uji Hopskin-Cole, dimana pereaksi Hopskin-Cole di larutkan


dalam albumin (putih telur), kemudian ditambahkan H2SO4 pekat melalui
dinding tabung sehingga membentuk warna putih keru berendapan dan
membentuk cincin berwarna cokelat. Jika hasilnya positif, maka
mengandung triptofan.

Pada uji Ninhidrin dengan penambahan larutan ninhidrin sebanyak 2


tetes, jika hasilnya positif maka akan menghasilkan warna ungu.

Kemudian, pada uji xanthoproteat, ditambahkan 2 tetes HNO3 pekat,


dihomogenkan kemudian menghasilkan orange. Kemudian diberikan 5
tetes NaOH dimana tujuannya agar larutan menjadi basa. Di mana
perlakuan ini dilakukan untuk menunjukkan jika sampel uji mengandung
benzene seperti asam Amino tirosin, Fenilalamin dan Triptofan

Pada percobaan uji biuret, larutan albumin (putih telur) ditambahkan


NaOH sebanyak 2 tetes kemudian dihomogenkan. Setelah itu ditambahkan
lagi 1-3 tetes larutan CuSO4. Dimana Hasil positif dari percobaan uji biuret

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

adalah terbentuknya warna ungu. Dimana, pada perobaan untuk


mengetahui adanya minimal 2 ikatan peptide.

Selanjutnya, pengendapan protein oleh logam. Dimana uji ini dilakukan


untuk mengetahui endapan yang terbentuk. Pada uji ini, disiapkan 3 tabung
reaksi yang masing-masing tabung diisi dengan albumin (putih telur puyuh),
kemudian tabung yang telah berisi albumin (putih telur) ditambahkan 5 tetes
HgCl pada tabung satu, larutan Pb-asetat pada tabung 2, dan AgNO3 pada
tabung 3. Setelah diamati, perubahan yang terjadi pada HgCl2 sedikit
keruh, AgNO3 putih keruh dan terdapat endapan, Pb-asetat putih keruh,
banyak endapan

Kemudian, pengendapan dengan alcohol. Disiapkan 3 tabung reaksi


yang berisi larutan albumin (putih telur) ditambahkan HCl pada tabung 1,
kemudian ditambahkan NaOH pada tabung 2, dan ditambahkan larutan
buffer ph 4,7 pada tabung 3. Lalu setiap tabung diisi dengan 1 tetes etanol.
Lalu diamati perubahan yang terjadi. Pada uji ini, terjadi perubahan pada
HCl terbentuk endapan dan larut dalam air, pada NaOH terbentuk endapan
larut dalam air dan pada Buffer asetat ph 4,7 tidak mengendap dan tidak
larut dalam air.

Dan terakhir, pada uji denaturasi protein, 3 tabung reaksi yang berisi
larutan albumin (putih telur) ditambahkan HCl pada tabung pertama, NaOH
pada tabung kedua, dan buffer asetat pada tabung 3. Kemudian dipanaskan
pada penangas air selama 15 menit. Setelah didinginkan, ditambahkan
kembali 5 ml buffer pada tabung pertama dan kedua. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan ph larutan. Dari uji ini, terjadi perubahan pada NaOH
tidak larut dan endapan yang paling banyak terbentuk, pada buffer asetat
ph 4,7 tidak larut endapan yang paling banyak terbentuk, dan pada HCl
tidak larut dan endapan yang terbentuk sedikit

Pada percobaan uji protein dimana yang dilakukan tes biuret. Dengan
menggunakan albumin telur saat ditambahkan dengan NaOH 2,5 M tidak

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

terjadi perubahan, dan pada saat penambahan CuSO4 0,01 M, maupun


yang berlebih menghasilkan warna ungu pada bagian lapisan atasnya, dan
warna putih pada bagian lapisan bawahnya. Lalu menggunakan susu
dengan penambahan NaOH 2,5 M tidak terjadi pula perubahan dan
penambahan CuSo4 0,01 M terbentuk warna ungu, dan diberi secara
berlebih terbentuk 2 lapisan warna ungu pada bagian atas, dan putih pada
bagian bawahnya. Tes biuret ini dilakukan untuk mengetahui ikatan peptide
atau ikatan yang menghubungkan asam amino dan protein pada sampel.

Salting out adalah penurunan kelarutan dalam suatu larutan garam,


sedagkan salting in adalah peningkatan kelarutan dalam suatu larutan
garam. Salting in ditandai dengan terjadinya peningkatan kelarutan suatu
protein dengan suatu larutan garam, proses ini akanmeningkatkan
kekuatan ionic pada larutan hingga tercapai suatu koneksi optimum dan
dilanjutkan dengan penurunan kelarutan yang disebut denan salting out.

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pada uji milon, campuran larutan albumin dan pereaksi milon menghasilkan
warna merah bata setelah dipanaskan. Tujuan dilakukannya uji milon untuk
menguji adanya gugus fenol pada protein, contohnya tirosin.

2. Pada uji Hopkins-cole, terjadi perubahan warna menjadi putih keruh


berendapan dan terbentuk cincin coklat. Uji ini bertujuan untuk mengetahui
adanya asam amino triptofan

3. Pada uji ninhidrin, larutan albumin yang dicampur dengan pereaksi ninhidrin
akan menghasilkan warna ungu setelah dipanaskan. Uji ini bertujuan untuk
menunjukkan adanya asam amino dalam larutan albumin

4. Pada uji xanthoproteat, larutan albumin yang ditambahkan HNO3


menghasilkan warna orange setelah dipanaskan. Pengujian ini bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan asam amino tirosin dan
triptofan

5. Pada uji biuret, larutan albumin yang dicampur dengan reagen akan
menghasilkan warna ungu. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
adanya ikatan peptide

6. Pada uji pengendapan protein oleh logam, sampel yang dicampur dengan
HCl, AgNO3, dan Pb-asetat menghasilkan warna putih keruh dan terdapat
endapan.

7. Pada uji pengendapan dengan alcohol, sampel yang dicampur dengan HCl,
NaOH, Buffer asetat 4,7 menghasilkan endapan dan tidak larut dalam air.
Pengujian ini bertujuan mengetahui ada atau tidaknya endapan ketika
protein ditambahkan dengan alcohol

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

8. Pada pengujian denaturasi protein, sampel yang dicampur dengan NaOH,


buffer, dan HCl menghasilkan endapan dan tidak larut dalam air setelah
dipanaskan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
denaturasi yang terjadi pada protein

5.2 Saran

Saran dari saya pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya praktikan
mengikuti praktikum dapat berjalan dengan lancer, serta pada saat ini
melakukan praktikum secara daring sebaiknya menyiapkan perangkat dan
jaringan yang stabil, baik itu untuk praktikan maupun pemateri agar
praktikum berjalan dengan lancer.

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

DAFTAR PUSTAKA

Devi, Nirmala. 2010. Nutrition dan Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta : PT
Kompas Media Nusantara.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Kementrian


Kesehatan RI.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.
Ditjen POM. 2013. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.
Poedjiadi, A dan Supriyanti, T. (2009) Dasar-dasar Biokimia Edisi Revisi
Jakarta : UI-Press.
Sastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Organik, (stereokimia, karbohidrat, lemak,
dan protein). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Wilbraham dan Michael S. Matta, 2007. Pengamtar Kimia Organik dan
Hayati, Bandung: Penerbit ITB.

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAMPIRAN

SKEMA KERJA

Menyiapkan alat dan bahan

Siapkan 5 tabung reaksi, lalu diberi kode 1-5

Membuat larutan albumin dengan perbandingan 1 : 9 putih telur dan

Aquadest

Tabung reaksi masing-masing diisi dengan 3 ml larutan albumin

Tabung pertama ditambahkan 2 tetes pereaksi Milon

Tabung kedua ditambahkan 2 tetes pereaksi Hopskin-Cole

Tabung ketiga ditambahkan 2 tetes pereaksi Ninhidrin

Tabung keempat ditambahkan 2 tetes pereaksi Xanthoproteat

Tabung kelima ditambahkan 2 tetes pereaksi Biuret

Diamati perubahan warna yang terjadi

RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm


150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Uji Pengendapan dengan Logam

Siapkan 3 tabung reaksi yang berisi larutan albumin sebanyak 3 ml

Tabung pertama ditambahkan 2 tetes pereaksi HgCl2

Tabung kedua ditambahkan 2 tetes Pb-asetat

Tabung ketiga ditambahkan 2 tetes AgNO3

Homogenkan, lalu amati perubahan warna yang terjadi

Uji Pengendapan dengan Alkohol

Siapkan 3 tabung reaksi yang berisi larutan albumin sebanyak 3 ml

Tabung pertama ditambahkan 2 tetes HCl

Tabung kedua ditambahkan 2 tetes larutan NaOH

Tabung ketiga ditambahkan 2 tetes larutan buffer ph 4,7

Homogenkan, kemudian masing-masing ditambahkan etanol 96%

sebanyak 1 ml

Homogenkan, amati perubahan warna yang terjadi.


RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm
150 2019 0194

Anda mungkin juga menyukai