FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN
OLEH
KELAS : C11/C12
KELOMPOK : II (DUA)
BAB 1 PENDAHULUAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam percobaan ini adalah kita
dapat mengetahui reaksi-reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasikan
asam amino dan protein dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tertentu.
NH2
Dari rumus umum tersebut dapat dilihat bahwa atom karbon α ialah
atom karbon asimetrik, kecuali bila R ialah atom H. Oleh karena itu asam
amino juga mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi atau
aktivitas optic (Poedjiadi, 2009).
Asam amino merupakan senyawa-senyawa kristalin yang tak
berwarna, larut dalam air (kecuali sistin dan tirosin) mereka ada umumnya
larut dalam alkohol encer, tidak larut dalam alkohol absolut atau dalam eter
atau dalam pelarut-pelarut organic yang umum. Ada sejumlah asam amino
seperti: glisin, alanine, serin, mempunyai rasa yang manis. Glutamat
mempunyai rasa gurih, sedangkan asam-asam lainnya mempunyai rasa
yang pahit (Sastrohamidjojo, 2005).
Asam amino membentuk garam internal yang disebut ion
zwiter.Proton yang lemah dari asam karboksilat mudah diahlikan kepada
gugus amino, yaitu basa lemah, sehingga terbentuk garam internal
(Willbraham, 2007).
Asam-asam amino berada dalam campuran yang seimbang antara
bentuk non ionic dan bentuk dipol.Keseimbangan lebih condong ke arah
kanan, hingga asam-asam amino 50 persen lebih berada dalam bentuk
dipol atau bentuk zwitterion. Hingga asam-asam amino mempunyai
H2 N C CHOOH
berbau.
Kelarutan : Larut dalam 125 bagian air dan dalam 2 bagian
air mendidih, dalam 3 bagian etanol 95% P
mendidih dalam 20 bagian eter P dan 15
bagian gliserol P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
3. Uji Ninhidrin.
Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam 3
mL larutan sampel. Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan warna
yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna ungu-biru.
5. Uji Biuret
Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya
warna. Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau merah-ungu atau biru-
ungu.
8. Denaturasi protein
Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan
sampel dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan sampel dan 1
ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan hanya 1 ml
buffer asetat pH 4,7. Panaskan dengan penangas air selama 15 menit
RENALDI SAIFUL NURUL FAHMI, S.Farm
150 2019 0194
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN
a) Uji Milon
b) Uji Hopkins-Cole
c) Uji Ninhidrin
d) Uji Xanthoproteat
e) Uji Biuret
h) Denaturasi Protein
(untuk identifikasi
gugus apa)
Uji milon
Uji Hopkins-Cole.
Uji Nindhidrin
Uji Xanthoproteat.
Uji biuret
•
Larutan albumin + • HgCl à sedikit keruh
HgC𝑙!
• Larutan albumin + • AgN𝑂# à warna putih Untuk menguji endapan
AgN𝑂# keruh yang terbentuk
• Larutan albumin + Pb Terdapat endapan
asetat
• Larutan albumin + •
Terbentuk endapan
HCL 0,1 N + etanol (larut)
96% • Terbentuk endapan Untuk menguji endapan
• Larutan albumin + (larut) yang terbentuk
NaOH 0,1 N + • Tidak terbentuk endapan
etanol 95% (Tidak larut)
• Larutan albumin +
buffer asetat pH 4,7
+ etanol 95%
Denaturasi protein
4.2 Pembahasan
Dalam percobaan kali ini menggunakan sampel yaitu putih telur puyuh,
dimana pada albumin mengandung protein.Dengan tujuan untuk
mengetahui jenis asam amino apa yang terdapat pada albumin melalui
reaksi uji protein dan asam amino.
Pada percobaan ini dilakukan beberapa uji reaksi yaitu uji Milon, uji
Hopskin-cole, uji ninhidrin, uji canthoproteat, uji biuret, pengendapan
protein dalam logam, pengendapan dengan alcohol, dan denaturasi protein.
Pada uji Milon sampel yang digunakan yaitu albumin telur puyuh. Saat
pereaksi Milon ditambahkan dengan larutan albumin tidak terjadi
perubahan dan setelah pemanasan berwarna merah batah. Maka dapat
dipastikan bahwa pada telur ayam positif mengandung asam amino.
Dan terakhir, pada uji denaturasi protein, 3 tabung reaksi yang berisi
larutan albumin (putih telur) ditambahkan HCl pada tabung pertama, NaOH
pada tabung kedua, dan buffer asetat pada tabung 3. Kemudian dipanaskan
pada penangas air selama 15 menit. Setelah didinginkan, ditambahkan
kembali 5 ml buffer pada tabung pertama dan kedua. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan ph larutan. Dari uji ini, terjadi perubahan pada NaOH
tidak larut dan endapan yang paling banyak terbentuk, pada buffer asetat
ph 4,7 tidak larut endapan yang paling banyak terbentuk, dan pada HCl
tidak larut dan endapan yang terbentuk sedikit
Pada percobaan uji protein dimana yang dilakukan tes biuret. Dengan
menggunakan albumin telur saat ditambahkan dengan NaOH 2,5 M tidak
5.1 Kesimpulan
1. Pada uji milon, campuran larutan albumin dan pereaksi milon menghasilkan
warna merah bata setelah dipanaskan. Tujuan dilakukannya uji milon untuk
menguji adanya gugus fenol pada protein, contohnya tirosin.
3. Pada uji ninhidrin, larutan albumin yang dicampur dengan pereaksi ninhidrin
akan menghasilkan warna ungu setelah dipanaskan. Uji ini bertujuan untuk
menunjukkan adanya asam amino dalam larutan albumin
5. Pada uji biuret, larutan albumin yang dicampur dengan reagen akan
menghasilkan warna ungu. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
adanya ikatan peptide
6. Pada uji pengendapan protein oleh logam, sampel yang dicampur dengan
HCl, AgNO3, dan Pb-asetat menghasilkan warna putih keruh dan terdapat
endapan.
7. Pada uji pengendapan dengan alcohol, sampel yang dicampur dengan HCl,
NaOH, Buffer asetat 4,7 menghasilkan endapan dan tidak larut dalam air.
Pengujian ini bertujuan mengetahui ada atau tidaknya endapan ketika
protein ditambahkan dengan alcohol
5.2 Saran
Saran dari saya pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya praktikan
mengikuti praktikum dapat berjalan dengan lancer, serta pada saat ini
melakukan praktikum secara daring sebaiknya menyiapkan perangkat dan
jaringan yang stabil, baik itu untuk praktikan maupun pemateri agar
praktikum berjalan dengan lancer.
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Nirmala. 2010. Nutrition dan Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta : PT
Kompas Media Nusantara.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Aquadest
sebanyak 1 ml