Makalah Pengolahan Limbah-1
Makalah Pengolahan Limbah-1
Di Buat Oleh :
MUHAMMAD DWI ZULFIKAR
(E1F1 18 035)
i
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
2.1 Pengertian ............................................................................................... 2
2.2 Sumber limbah......................................................................................... 2
2.3 Karakteristik air limbah........................................................................... 3
2.4 Parameter air limbah ............................................................................... 4
2.5 Dampak buangan air limbah Sumber limbah.......................................... 5
2.6 Pengolahan air limbah............................................................................. 6
2.7 Limbah Industri..................................................................................... 10
BAB III KESIMPULAN......... …………………………………………... 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “pengolahan limbah cair”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap makalah tentang “pengolahan limbah cair ” ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Buton, Oktober 2020
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang :
1. Pengertian air limbah, sumber, karakteristik dan parameter air limbah.
2. Mengetahui dampak pembuangan air limbah
3. Mengetahui bagaimana pengelolaan air limbah Industri
1
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN
Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum
lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup.
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air
yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun
kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan
air sisa, namun volumenya besar, karena kurang lebih 80% dari air yang
digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi
dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya
akan kembali ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh
karena itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik
2
zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh sebab
itu, perlu dilakukan pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan
polusi lingkungan menjadi lebih rumit.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang
berasal dari daerah; perkantoran,perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat
umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang
terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan jenis air limbah rumah
tangga.
3
a) Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya; urea, protein, atau asam
amino.
b) Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, atau
karbohidrat
3. Karakteristik bakteriologis
Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan BOD.
Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan dari
peternakan, rumah sakit, laboratorium, sanatorium, buangan rumah tangga
khususnya dari kamar mandi/wc. Kandungan bakteri pathogen serta
organism golongan E. coli terdapat juga dalam air limbah tergantung dari
mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan
air limbah. Limbah industri tidak banyak mengandung bakteri kecuali dari
bahan produksinya memang berhubungan dengan potensi adanya bakteri
diantaranya industri makanan/minuman, pengalengan ikan dan daging,
abbatoir.
4
2.5 DAMPAK BUANGAN AIR LIMBAH
Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar tentunya
dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut antara
lain:
1. Gangguan Kesehatan
Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan
penyakit bawaan air. Selain itu di dalam air limbah mungkin juga terdapat
zat-zat berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
bagi makhluk hidup yang mengkonsumsinya. Adakalanya, air limbah yang
tidak dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vector penyakit
(misalnya nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain)
2. Penurunan Kualitas Lingkungan
Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya sungai dan
danau) dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut. Sebagai
contoh, bahan organic yang terdapat dalam air limbah bila dibuang langsung
ke sungai dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut
didalam sungai tersebut. Dengan demikian menyebabkan kehidupan di
dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan
mengurangi perkembangannya. Adakalanya, air limbah juga dapat
merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan pencemaran air tanah.
Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya akan menurun sehingga tidak
dapat lagi digunakan sesuai peruntukannya.
3. Gangguan Terhadap Keindahan
Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu
kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu keindahan. Contoh : air limbah
yang mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan perubahan warna
pada badan air penerima. Walaupun pigmen tersebut tidak menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan keindahan terhadap
badan air penerima tersebut.
5
Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung bahan-bahan yang bila
terurai menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air limbah jenis ini
mencemari badan air, maka dapat menimbulkan gangguan keindahan
pada badan air tersebut.
4. Gangguan terhadap kerusakan benda
Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh
bakteri anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat
mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (mis. Pipa
saluran air. limbah) dan bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya
air tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang
berarti akan menimbulkan kerugian material.
Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan diatas, air limbah
yang dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang
disebutkan dalam Baku Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak
memenuhi ketentuan tersebut, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah
sebelum mengalirkannya ke lingkungan.
6
2.6.1 TUJUAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain:
1. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.
2. Melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air.
3. Menghindari pencemaran tanah permukaan.
4. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.
7
1. Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
2. Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari
30-40 kali
3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus
mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak menimmbulkan bau.
b) Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan
air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah
meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus air. Apabila
ceespool sudah penuh (±60bulan), lumpur didalamnya dapat dihisap keluar
atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu
penuh, air akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan
sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6 meter dari pondasi rumah.
c) Sumur resapan (seepage pit)
Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah
mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau
septic tank. Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami peresapan ke
dalam tanah. Sumur resapan ini dibuat pada tanah yang berpasir, dengan
diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat
mencapai 6-10 tahun.
d) Septic tank
Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air
limbah walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas.
Septic tank memiliki 4 bagian, antara lain:
1. Ruang pembusukan
Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami
penguraian oleh bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan,
dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam dosing chamber melalui
pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.
8
2. Ruang lumpur
Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang
sudah penuh, lumpur dapat dipompa keluar.
3. Dosing chamber
Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfumgsi untuk
mengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar
merata.
4. Bidang resapan
Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan
menyaring bakteri pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal
bidang resapan ini 10meter dan dibuat pada tanah berpasir.
e) System Riool (sewage)
System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan,
dan terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk
menampung air hujan, sistem riool ini disebut combined system, sedangkan
jika bak penampung air hujannya dipisahkan maka disebut separated
system. Agar tidak merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung
kota, misalnya ke daerah peternakan, pertanian, atau perikanan darat. Air
kotor itu masih memerlukan pengolahan.
Proses pengolahan yang dilakukan, antara lain:
1. Penyaringan (screening)
Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung
diatas permukaan air.
2. Pengendapan (sedimentation)
Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap)
sehingga aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
3. Proses biologis
Proses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organic di
dalam limbah baik secara aerob maupun anaerob.
9
4. Disaring dengan saringan pasir (sand filter)
5. Desinfeksi
Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh
mikroba patogen.
6. Pengenceran
Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga
mengalami pengenceran.
Limbah industri (industrial waste) yang berbentuk cair dapat berasal dari
pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya.
Selain itu libah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air
sehingga di dalam proses pengolahannya, air harus dibuang. Jenis-jenis
industry yang menghasilkan limbah cair antara lain, industri pulp dan rayon,
pengolahan cramb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goring,
kertas, tekstil, kaustik soda, elektor plating, plywood, tepung tapioka,
pengalengan, pencelupan dan pewarna, daging dan lain-lain.
10
bahan-bahan tersebut mengandung 60.000 jenis bahan kimia dari 5 juta jenis
bahan kimia yang sudah dikenal.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut
maupun yang mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Kerapkali air
dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi,
11
2.7.1 Pengolahan Limbah Cair Industri
Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengolahan
menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.
a. Pra-pengolahan (pre-treatment)
Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan berukuran
2
± 30×30 cm untuk debit air 100 m per jam sudah cukup baik. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, saringan dapat dipasang secara seri
sebanyak dua atau tiga saringan. Ukuran messnya (besar lubang kawat
tikus) dapat dibandingkan dengan kawat kasa penghalang nyamuk.
Saringan tersebut diperiksa setiap hari untuk mengambil bahan yang
terjaring. Contoh bahan-bahan yang terjaring dapat berupa padatan
terapung atau melayang yang ikut bersama air. Bahan lainnya adalah
lapisan minyak dan lemak di atas permukaan air.
12
Pengolahan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun
pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam
air limbah. Penguapan dilakukan dengan memasukkan udara ke dalam air
dan menciptakan gelembung gas sehingga partikel halus terbawa
bersama gelembung ke permukaan air. Sementara itu, pengendapan
(tanpa penambahan bahan kimia) dilakukan dengan memanfaatkan kolam
berukuran tertentu untuk mengendapkan partikel-partikel dari air yang
mengalir di atasnya.
13
3. Penggumpalan (misalnya: menggunakan alumunium sulfat dan
ferrosulfat).
4. Sedimentasi
5. Pengapungan
6. Filtrasi
b. Proses kimia, dapat dilakukan melalui:
1. Pengendapan dengan bahan kimia
2. Pengolahan dengan logoon atau kolam
3. Netralisasi
4. Penggumpalan atau koagulasi
5. Sedimentasi (misalnya dengan discrete settling, floculant
settling, dan zone settling)
6. Oksidasi dan reduksi
7. Klorinasi Penghilangan klor (biasanya menggunakan karbon aktif atau
natrium sulfat)
8. Pembuangan fenol
9. Pembuangan sulfur
1. Kolam oksidasi
2. Lumpur aktif (mixed liquid suspende solid / MLSS)
3. Trickling filter
4. Lagoon
5. Fakultatif
d. Proses fisika kimia biologi
e. Pengolahan tingkat lanjut
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
o Air buangan/ air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik
kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan
sebagainya.
o Sumber air limbah yaitu air limbah rumah tangga, air limbah industri dan air
limbah kotapraja.
o Karakteristik air limbah ada 3 yaitu: karakteristik fisik, karakteristik kimia,
karakteristik biologi.
o Parameter-parameter yang digunakan dalam air limbah yaitu BOD, COD,
DO, hardness, settleable solid, Total Suspended Solid, Mixed Liquor
Suspended Solid, Mixed Liquor Volatile Suspended Solid.
o Dampak pengelolaan air limbah antara lain : gangguan kesehatan, penurunan
kualitas lingkungan, gangguan terhadap keindahan, gangguan terhadap
kerusakan benda.
o Pengelolaan air limbah pun dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Dengan cara alamiah yaitu
dengan kolam stabilisasi sedangkan dengan peralatan biasanya dilakukan
pada IPAL, yang prosesnya dapat dikelompokkan menjadi primary
treatment, secondary treatment,dan tertiary treatment.
15