Sap Senam Oa
Sap Senam Oa
SENAM OSTEOARTHRITIS
Oleh:
Astrid Kartikaningrum
010114a011
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNGARAN
2017
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
A. LATAR BELAKANG
Osteoartritis dipandang sebagai penyakit yang sering menyerang orang-orang yang
berusia lebih dari 50 tahun. Osteoartritis merupakan penyakit yang sifatnya menahun dan
menghambat aktivitas penderitanya. Keluhan yang dirasakan adalah nyeri dan kaku pada
sendi yang terkena, terutama apabila melakukan aktivitas dan mereda apabila istirahat.
Kekakuan di pagi hari sering dirasakan dan biasanya akan hilang dalam waktu 30 menit. Pada
penderita osteoarthritis, mereka akan kesulitan menggerakkan tubuhnya karena nyeri, dan
apabila tidak digerakkan lama kelamaan sendi akan lengkat dan benar-benar tidak bisa
digerakkan (kontraktur). Nyeri merupakan gejala yang paling sering dirasakan pada pasien
osteoartritis lutut. Pada awalnya nyeri terlokalisasi pada bagian tertentu, tetapi apabila
berlanjut nyeri dirasakan pada seluruh lutut (Ambardini, 2011).
Nyeri yang terjadi pada pasien osteoartritis merupakan nyeri muskuloskletal yang
termasuk kedalam nyeri kronis. Nyeri tersebut dapat mengakibatkan penurunan kemampuan
muskuloskeletal sehingga akan menurunkan aktivitas fisik (physical activity) dan latihan
(exercise) pada dewasa yang selanjutkan akan mempengaruhi dewasa dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari (activity daily living/ADL). Aktivitas pada dewasa tersebut
dapat terdiri dari self care (pemeliharaan diri), bekerja, olahraga, dan melakukan hobinya.
Penurunan aktivitas kehidupan sehari-hari tersebut jika tidak segera ditangani dapat
mempengaruhi kualitas hidup (quality of life) pada dewasa.
Nyeri ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pembengkakan pada sendi, kaku, kelainan
bentuk tubuh merupakan manifestasi dari osteoarthritis. Oleh karena itu fokus
penanganannya adalah mengontrol rasa nyeri, proteksi sendi, serta mempertahankan fungsi
kualitas gerak pada dewasa. Sampai saat ini belum ada terapi yang dapat menyembuhkan
osteoartritis. Penatalaksanaan terutama ditujukan pada pengendalian atau menghilangkan
nyeri, memperbaiki gerak dan fungsi sendi serta meningkatkan kualitas hidup penderita
osteoartritis (PABDI, 2014). Latihan fisik pada dewasa yang beresiko mengalami osteoartritis
dapat dijadikan sebagai pencegahan terhadap timbulnya nyeri dan pada dewasa yang telah
mengalami osteoartritis dapat membantu pemulihan setelah masa akut lewat. Salah satu
implementasi yang dapat digunakan adalah senam osteoartritis yang melibatkan gerakan-
gerakan untuk meregangkan dan memperkuat otot-otot penyangga sendi yang rusak.
Bila otot penyangga sendi menguat, nyeri sendi akan berkurang. Senam osteoartritis
merupakan bentuk latihan fisik yang mempunyai pengaruh yang baik untuk meningkatkan
kemampuan otot sendi yang dapat memberikan kebugaran dan meningkatkan daya tahan
tubuh dewasa. Apabila otot sering dilatih maka cairan sinovial akan meningkat atau
bertambah. Cairan sinovial ini berfungsi sebagai pelumas dalam sendi artinya penambahan
cairan sinovial pada sendi dapat mengurangi resiko cidera dan mencegah timbulnya nyeri
lutut pada penderita osteoartritis lutut.
Pemberian intervensi senam osteoartrits pada dewasa penderita osteoarthritis lutut ini
dapat mencegah dan mengurangi timbulnya nyeri lutut pada dewasa. Dewasa dapat
melakukan aktivitasnya sehari-hari apabila nyeri yang dirasakannya telah berkurang atau
hilang sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada dewasa. Berdasarkan latar belakang
dan angka kejadian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa latihan senam osteoartritis
sangat dibutuhkan oleh dewasa yang mengalami tanda gejala osteoartritis.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan senam selama 1x30 menit, diharapkan dewasa memahami dan mampu
mempraktikkan senam osteoartritis.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan senam selama 1x30menit, dewasa memahami konsep dan mampu
mempraktikkan senam osteoartritis dengan indikator:
a. menjelaskan pengertian senam osteoartritis;
b. menjelaskan tujuan senam osteoartritis;
c. menjelaskan manfaat senam osteoartritis;
d. menjelaskan waktu yang tepat untuk senam osteoartritis;
e. mempraktikkan senam osteoartritis.
1. SASARAN
Sasaran : Keluarga Tn. S
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan Demostrasi
b. Langkah Pokok :
1. Menciptakan suasana diskusi yang nyaman.
2. Menjelaskan konsep senam osteoartritis yang meliputi pengertian, tujuan, dan
indikasi senam osteoartritis.
3. Membuka forum diskusi terkait konsep senam osteoartritis.
4. Memberi tanggapan dan komentar.
5. Mempraktikkan senam osteoartritis.
6. Menetapkan suatu kesimpulan.
3. Media
a. Lembar balik
b. Leaflat
c. Kursi
d. Pijakan kaki/tangga
4. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahulua a. Memberikan salam, Memperhatikan dan 2 Menit
n memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan
b. Menjelaskan materi Memperhatikan
secara umum dan manfaat
bagi peserta
c. Menjelaskan TIU dan Memperhatikan
TIK
5. Evaluasi
1. Apa pengertian latihan senam osteoartritis?
2. Apa tujuan senam osteoartritis?
3. Siapa saja yang boleh melakukan senam osteoartritis ?
4. Bagaimana cara melakukan senam osteoartritis?
SOP SENAM OSTEOARTRITIS
JUDUL SOP :
SENAM OSTEOARTRITIS/OA
PSIK
UNIVERSITAS
NGUDI WALUYO
1. PENGERTIAN Merupakan suatu tindakan pada klien dewasa dengan
melakukan gerakan-gerakan untuk meregangkan dan
memperkuat otot-otot penyangga sendi.
5. KONTRAINDIKASI -
6. PERSIAPAN KLIEN 1. Identifikasi klien dengan memeriksa identitas,
keluhan, riwayat kesehatan, dan penyakit klien secara
cermat.
2. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi
klien dengan memeriksa identitas klien secara cermat.
3. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
CARA BEKERJA :
1. Jelaskan pada klien dewasa bahwa tindakan akan segera dilakukan
2. Atur posisi klien senyaman mungkin
3. Periksa alat-alat yang akan digunakan
4. Minta klien untuk mengikuti gerakan yang diperagakan
5. Lakukan gerakan 1 sampai 6
8. HASIL :
Kaki terasa lebih nyaman untuk digerakkan, nyeri lutut berkurang, badan rileks.