Transisi Lanjutan
Dissolve adalah transisi diantara dua shot dimana gambar pertama perlahan-lahan
menghilang dan pada saat yang bersamaan gambar kedua perlahan-lahan muncul sehingga
terdapat saat-saat terjadi pembauran diantara keduanya.
Dissolve
Fade
a. Fade pada umumnya digunakan untuk mengawali atau mengakhiri adegan. Black
screen yang menyertai teknik fade dapat dianalogikan seperti sebuah kain penutup di
panggung teater dimana saat kain hitam penutup panggung terbuka merupakan awal
dimulainya pementasan dan saat kain tersebut perlahan-lahan menutup merupakan
akhir dari babak tersebut.
b. Fade merupakan cara termudah untuk mengawali dan mengakhiri scene. Teknik ini
sering dipakai pada film-film konvensional karena secara estetika menimbulkan
kesan formal dan sopan. Namun banyak pembuat film yang sudah tidak lagi
menggunakan teknik ini untuk mengalirkan continuity. Para sutradara maupun editor
lebih sering menggunakan teknik L-Cut, yaitu teknik perpindahan gambar atau
transisi yang mendahulukan suara adegan B masuk dalam adegan A agar penonton
secara tidak sadar dibawa masuk ke adegan selanjutnya tanpa menimbulkan kesan
mendadak.
c. Secara estetik fade juga dapat digunakan sebagai subjective-shot, yaitu gambar yang
nampak di layar seolah-olah merupakan refleksi dari mata salah seorang tokoh dalam
film tersebut. Misalnya adegan orang yang terbangun dari tidur, orang siuman dari
pingsan dan sebagainya.
Wipe adalah transisi gambar A dan B dengan pola menghapus.Wipe merupakan transisi
yang paling nyata dan dinamis karena menggunakan pendekatan grafis..
Wipe
a. Secara umum wipe juga digunakan untuk transisi perpindahan adegan A dan B,
namun wipe lebih cenderung pada hal-hal yang sifatnya artistik dan berkaitan dengan
camera- movement, grafis dan hal-hal lain yang bersifat dinamis.
b. Wipe tidak menimbulkan dampak berarti pada keterkaitan adegan karena teknik ini
pada umumnya murni untuk menyambung adegan saja.
c. Wipe mempunyai beragam pola transisi yang biasanya terdiri dari bentuk-bentuk
tertentu sesuai dengan makna yang ingin disampaikan editor atau sutradara. Misalnya
transisi wipe berbentuk “jantung hati” digunakan untuk menyatakan bahwa adegan
tersebut berisi kisah-kisah cinta dan romantisme.
Superimpose berbeda dengan dissolve, superimpose tidak mencitrakan pergantian gambar secara
perlahan-lahan dari A ke B namun murni penumpukan dengan maksud untuk memberikan
penekan atau dramatika terhadap satu adegan.
a. Superimpose dapat digunakan untuk menampilkan adegan eksplorasi imajinatif
misalnya tokoh A membayangkan tokoh B yang ternyata sudah mati.
b. Superimpose juga dapat digunakan untuk membawa penonton kedalam pemikiran
tokoh yang sedang ditampilkan dalam film tersebut. Dalam film “Neighbours”
ditampilkan seorang tokok yang memegang cincin. Saat tokoh tersebut memegang
cincin segara timbul asosiasi dalam pikirannya yang teringat toko emas “5 and Dim”.
Dalam benak penonton juga pasti akan timbul asosiasi bahwa kemungkinan tokoh
tersebut akan berbuat jahat dengan mengambil cincin tersebut untuk dijual ke toko
emas “5 and Dim”.
arif sulistiyono©2006