Anda di halaman 1dari 26

CHECKLIST GINJAL URINALISIS & PROSTAT

No. Aspek yang dinilai Laporan


1. IC, Cuci Tangan, TTV
Pemeriksaan Luar
1. Regio Costovertebral angle Ballotemen :
a. Inspeksi – dalam posisi duduk, lihat sx/dx Dr. Saud = tangan kiri selalu dibawah, tangan
simetris/asimetris kanan diatas, di sx/dx pasien, minta pasien
b. Perkusi – dalam posisi duduksx/dx pada bagian belakang menghadap ke kiri dulu, kita gaboleh pindah tempat
c. Palpasi – Pasien tidur, periksa ballotemen Dr. lainnya = gak boleh ngetekin pasien, dan
gaboleh pindah tempat

Ballotemen (+) → kalau ginjalnya kesentuh


Ballotemen (-) → kalau ginjalnya gak kesentuh
2. Regio Suprapubik – untuk mengetahui ada retensi urin +/- “tidak ada nyeri ketok, tidak ada massa”
a. Nyeri ketok – pekak kandung kemih
b. Massa +/-
Pemeriksaan Regio Genitalia Externa
Pasien buka celana, posisi litotomi
1. Penis “sy akan melakukan inspeksi, Orificium urethra
a. Inspeksi – OUE externa externa terletak ditengah, tidak ada jaringan
- Letak OUE → ditengah fibrotic, tidak ada batu, meatus tidak menyempit,
- Fibrotik OUE → ≠ tidak ada fimosis, sudah/belum di sirkumsisi”
- Batu OUE→ ≠
- Stenosis meatus → ≠ menyempit
- Fimosis → ≠ / ada → ada pada yang belum di “sy akan melakukan palpasi dari glands ke corpus
sirkumsisi, akibat banyaknya smegma dengan kedua tangan , kemudian palpasi kembali
- Sirkumsisi → sudah/belum dari corpus ke glands”
b. Palpasi
- Konsistensi → kenyal/keras
2. Testis “sy akan melakukan pemeriksaan testis, inspeksi,
a. Inspeksi testis tampak simetris dan tidak ada hematoma,
- Simetris +/- palpasi, batas atas teraba, permukaan licin,
- Hematoma +/- konsistensi kenyal”
b. Palpasi
- Batas atas → teraba/≠ (pakai 2 tangan palpasinya) “kemudian melakukan pemeriksaan transiluminasi
- Permukaan licin / berbenjol degan menyenter testis pada ruangan gelap”
- Konsistensi kenyal/keras/kistik (tumor berisi cairan)
c. Transiluminasi – pada ruang gelap, senterin testisnya
- Cairan/ hidrokel (+)→ terbentuk halo, (-) → nimbus
cahaya
Pemeriksaan Regio Perineum & Anal
1. Inspeksi “melakukan inspeksi regio perineum dan anal, tidak
a. Hemorrhoid +/- ada haemorrhoid, tidak ada fistula ani, tidak ada
b. Fistula ani +/- fisura ani”
c. Fissure ani +/-
2. Rectal Touche → 1 JARI TELUNJUK “melakukan RT, tarik nafas pak, sambil
a. Tonus M. Sphincter Ani (TSA) → menjepit memasukkan jari telunjuk ke dalam anus,
kuat/lemah/cukup merasakan TSA menjepit kuat, ampula recti tidak
b. Ampula Recti → arahin jari kebawah → collapse /≠ collapse, mukosa anus licin, tidak ada nyeri tekan”
c. Mukosa Anus → licin/berbenjol
d. Nyeri tekan +/-
e. Prostat
Prostat → Arahkan ke jam 12 “kemudian melakukan pemeriksaan prostat, pool
a. Pool atas → teraba +/- atas teraba, ukuran latero-lateral 2-4cm, sulkus
b. Ukuran latero-lateral → <2cm | 2-4cm | 4-6cm | >6cm medianus cekung, permukaan rata, konsistensi
c. Sulkus medianus → cekung/mendatar/cembung(hipertrofi) kenyal, tidak ada nodul prostat, tidak ada nyeri
d. Permukaan → rata/berbenjol tekan”
e. Konsistensi → kenyal/keras “pak, tarik nafas lagi, cabut jarinya, kemudian
f. Nodul Prostat → +/- menilai handscoen , tidak ada darah, ada sedikit
g. Nyeri tekan +/- feses”
h. Handscoen → darah+/- & feses +/-

☺APANIH? Ods
CHECKLIST KATETER
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Indikasi Tujuan

1. Retensi urin → dekompresi akibat 1. Tes mikro → Untuk mendapat sampel urin yang tidak
intravesikular obstruksi dari urinary tract terkontaminasi
(neurogenic bladder) 2. Mengukur pengeluaran urin pada kondisi pasien kritis
2. Gross hematuriaa → irigasi secara kontinyu 3. Pada tindakan operasi → mengukur volume residual urin
sesudah tindakan invasive.
“Sy akan memasang kateter atas indikasi
(dikarenakan)..”

1. Urethral injury 4. Perianal hematom


Kontra Indikasi 2. Trauma/fraktur pelvis 5. High riding prostate gland
3. Perdarahan meatus 6. Striktur urethra
urethra

1. Kateter yang sesuai 6. Neerbaken


2. Urin bag 7. Lubricant gel
Alat 3. Spuit 20 cc 8. Kassa steril
4. Desinfektan 9. Doek bolong steril
5. Akuadest 10. Handscoen steril
11. Plester

Informed consent, meminta pasien buka celana (wanita: litotomi, pria: terlentang) , cuci tangan, pakai handscoen

2. Pemasangan “melakukan asepsis antisepsis dengan kapas dan desinfektan”


a. Asepsis antisepsis “memegang pneis dan bersihkan kotoran (Semen) dari dalam ke luar → testis
b. Doek bolong → 1/3 lipat paha”
c. Isi spuit dengan lidokain 20 “memasang doek bolong steril untuk menurup daerah genital”
cc
d. Masukkan sampai mentok Pria Wanita
e. Isi balon dengan akuadest ambil spuit dan isi dengan lidokain 20cc
f. Doek bolong Pegang penis dalam posisi sisihkan labium mayor dan minor dengan
g. Urin bag tegak, tangan kiri
h. Tarik kateter Instilasi penis / urethra (measukkan lidokain kedalam OUE), tunggu 5menit
i. Fiksasi di inguinal Posisikan penis sedikt miring -
Masukkan kateter sampai mentok,
Ambil spuit berisi aquadest,
Isi balon kateter sesuai kapasitas kateter
Lepas doek bolong
Pasang urin bag
Tarik/Luruskan kateter sampai mentok
Pakaikan kassa steril
Fiksasi pada lipat paha / ligamentum inguinale

3. Pelepasan
a. Terlentang / litotomi
b. Siapkan
- HS,
- Spuit 20cc,
- Neerbaken
c. Asepsis antisepsis
d. Penis dalam posisi tegak
e. Mengempeskan balon (ambil cairan dgn spuit)
f. Tarik kateter perlahan

☺APANIH? Ods
CHECKLIST RESPIRASI

No. Aspek yang dinilai Laporan


1. a. Memperkenalkan diri Selamat pagi …, perkenalkan saya … dokter yang sedang
bertugas pada pagi/siang/sore ini, saya akan melakukan
b. Informed Consent
pemeriksaan fisik untuk bagian thorax, apakah …
c. Persilakan berbaring dan membuka pakaian bersedia? Ya.
d. Cuci tangan Silakan berbaring di meja pemeriksaan dan membuka
e. TTV pakaiannya, saya akan mencuci tangan terlebih dahulu.
2. Inspeksi – Duduk langsung depan dan belakang Bentuk thorax laterolateral lebih besar dari
a. Bentuk Thorax anteroposterior,
b. Deviasi +/- ≠ Barrel chest, ≠ Deviasi,
c. Sela iga saat inspirasi dan ekspirasi ≠Bendungan vena,
d. Bendungan Vena +/- Sela iga melebar saat inspirasi dan
“Saya akan melakukan inspeksi dinding thorax dari depan ≠ada yang tertinggal.
dan belakang”

3. Palpasi Saya bisa merasakan gerakan pada telapak


a. Gerakan dinding thorax saat ps bernafas tangan simetris pada kiri dan kanan.
b. Fokal Fremitus “Sembilan sembilan” Fokal fremitus simetris pada kiri dan kanan.
“Saya akan melakukan palpasi untuk merasakan gerakan
dinding thorax kanan dan kiri” (minta ps menarik nafas)
“Saya akan membandingkan fokal fremitus pada bagian
dinding thorax depan/belakang kanan dan kiri dengan
meminta pasien mengucapkan “sembilan Sembilan”
dengan penekanan pada huruf S.”

4. Perkusi “Sonor” – paru


a. Perkusi perbandingan kanan dan kiri (depan) “Dull/pekak” – Hepar
b. Menentukan batas bawah paru (depan & belakang) “Timpani” – Lambung
c. Menentukan batas paru-hepar (kanan) “Redup” – Jantung
d. Melakukan peranjakan paru-hepar (kanan)
e. Menentukan batas paru-lambung (kiri) Batas paru-hepar di intercostal …. (biasanya
“Saya akan melakukan perkusi perbandingan” IC 5/6)
Lokasi : 1) atas klavikula, 2) bawah klavikula, 3) atas areola 4) Dengan peranjakan … jari
bawah areola 5) bawah lateral kanan/kiri (biasanya 1 atau 2 jari)
Batas paru-lambung di intercostal ….
“Saya akan melakukan perkusi untuk mencari batas paru- (biasanya 6/7)
hepar di garis midclavicularis kanan” “kemudian saya akan
melakukan peranjakan paru-hepar dibawah intercostal …. Note :
Bawah claviculae = IC2
(sesuai yang terakhir sonor)” (minta Tarik nafas terus tahan) Margo scapulae inferior = T7, kalau sudah T7, perkusi ke
“Saya akan melakukan perkusi untuk mencari batas paru- samping, karena ada M. Latissimus dorsi.
lambung di garis axillaris anterior kiri”
Batas paru kanan belakang setinggi …
“Saya akan menentukan batas paru kanan belakang / kiri (biasanya T9)
belakang” Batas paru kiri belakang setinggi …
(biasanya T10)

5. Auskultasi Depan / Belakang Bunyi nafas saat inspirasi lebih Panjang


daripada saat ekspirasi, bunyi nafas vesikuler
Dan tidak ada bising tambahan.

Note: kalo di titik 5 terdengar bronkial → mungkin asthma

“Saya akan mendengarkan bunyi nafas pada dinding


thorax depan / belakang”

6. a. Cuci tangan Baik pak/bu pemeriksaan sudah selesai, silakan dipakai


kembali pakaiannya dan duduk kembali, saya mencuci
b. Persilakan pasien mengenakan pakaian dan duduk
tangan terlebih dahulu
kembali
c. Menjelaskan Hasil Pemeriksaan

☺APANIH? Ods
CHECKLIST JANTUNG
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. a. Perkenalkan diri
b. Informed consent
c. Persilakan berbaring dan membuka pakaian
d. Cuci tangan
e. TTV
2. Inspeksi Diameter laterolateral lebih besar dari anteroposterior
a. Bentuk Dada ≠ada bendungan vena,
b. Bendungan Vena warna dada sesuai warna kulit,
c. Warna Dada sela iga melebar saat inspirasi dan ≠ada yang tertinggal
d. Retraksi Sela Iga Terlihat/≠terlihat pulsasi ictus cordis.
e. Pulsasi Ictus Cordis – pindah ke sebelah kiri, mata setinggi
thorax, cek pulsasi di bawah areola mamae.
3. Palpasi Teraba pulsasi ictus cordis … jari
Ictus cordis – di kanan, (atau Ø …cm)
“Meraba ictus cordis dengan meletakkan telapak tangan kanan pada dindin Normalnya <2cm atau max 2jari.
thorax dan jari telunjuk menyentuh pinggir bawah aerola mamae sinistra.
Serta menghitung denyut jantung permenit”
4. Perkusi a. Batas Jantung Kanan
a. Batas Jantung Kanan “Batas jantung kanan di linea parasternal dextra,
“Saya akan menentukan batas jantung kanan, pertama dengan intercostal …”
menentukan batas paru-hepar di linea midclavicular dextra, b. Batas Jantung Kiri
terdengar perubahan suara dari sonor ke pekak, pada ic …” “Batas jantung kiri di linea parasternal sinistra,
(normal ic 5/6) intercostal …”
“kemudian naik 2 jari kearah medial, terdengar perubahan suara dari
sonor ke redup”
(normal ic 4)
b. Batas Jantung Kiri
“Saya akan menentukan batas jantung kiri, pertama dengan
menentukan batas paru-lambung di linea axillaris anterior sinsitra,
terdengar perubahan suara dari sonor ke timpani, pada ic …”
(normal ic 6/7)
“kemudian naik 2 jari kearah medial (apex), terdengar perubahan
suara dari sonor ke redup”
(normal ic 4)
5. Auskultasi Note : Bunyi Jantung 1 = S1 = Bersamaan dengan denyut
“Saya akan mendengarkan bunyi jantung serta menilai ada tidaknya bunyi arteri
tambahan” . S2 = Bunyi Jantung 2
a. Aorta “Auskultasi di linea parasternalis dextra, ic 2” a. Aaorta “Bunyi jantung 2 lebih besar dari bunyi
b. Pulmonal “Auskultasi di linea parasternal sinistra, ic 2” jantung 1” (S2>S1)
c. Mitral “Auskultasi di linea midclavicular sinistra, ic 5” b. Pulmonal – IDEM (S2>S1)
d. Trikuspid “Auskultasi di sternal dextra, ic 4” c. Mitral – “Bunyi jantung 1 lebih besar dari bunyi
jantung 2” (S1>S2)
d. Trikuspid (S1>S2)
“Serta tidak ada bunyi tambahan”
6. a. cuci tangan
b. persilakan memakai pakaian dan duduk kembali
c. menjelaskan hasil pemeriksaan

CHECKLIST JVP
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Siapkan 2 Penggaris, “Saya akan melakukan pemeriksaan JVP, permisi ya pak,
Tidur Terlentang membentuk 30° saya atur terlebih dahulu tempat tidurnya membentuk
Meminta pasien menengok kiri sudut 30 derajat, kemudian pak, tolong menghadap ke kiri
ya”
2. Menekan vena jugularis di bagian distal supaya melebar “Saya akan menekan VJ bagian distal agar vena jelas
Menekan di kranial di sudut rahang supaya aliran darah ke jantung melebar, kemudian menekan VJ bagian kranial dekat sudut
berhenti rahang agar darah ke jantung berhenti”
Meminta pasien inspirasi dalam “Pak Tarik nafas yang dalam ya”
3. Menetapkan titik pengosongan vena jugularis saat inspirasi dalam, “kemudian saya tetapkan titik pengosongan VJ”
tandai
4. Buat bidang datar dengan penggaris, lewat angulus Ludovici, sejajar lantai “Saya akan mengukur jarak titik pengosongan dengan
Ukur jarak titik pengosongan dengan penggaris lain, tegak lurus bidang meletakkan penggaris sebagai bidang datar melewati
datar angulus Ludovici dan penggaris lainnya tegak lurus bidang
datar”
5. Laporkan hasil “Jarak titik pengosongan VJ adalah 5±A”
5+A = diatas titik pengosongan Normal = ±2
5-A = dibawah titik pengosongan Satuan = cm/H2O

☺APANIH? Ods
CHECKLIST ABDOMEN
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. a. Perkenalkan diri
b. Informed Consent
c. Cuci tangan
2. Inspeksi – Lihat dari atas kepala a. Tampak pergerakan dinding abdomen simetris,
a. Pergerakan Dinding Abdomen b. Perut mendatar
b. Perut mendatar / membuncit *buncit saat tidur bergerak ke arah lateral (ascites, warna akan
c. Umbilikus menonjol / ≠ transparant)
d. Pelebaran Vena c. Umbilicus (tidak) tampak menonjol,
e. Peristaltik *Obesitas = kedalam
Pada obstruksi usus +, orang kurus, stenosis *Ascites = menonjol
f. Massa *Hernia Umbilikalis = Menonjol
g. Perubahan warna kulit d. (Tidak) tampak pelebaran vena
Pigmentasi pada penyakit Addison, atau *Caput medusa = sirosis hepatis
perdarahan intraabdomen. e. (Tidak) ada peristaltic
h. Striae : kulit kehilangan elastisitas, biasanya f. (Tidak) adanya massa
karena melahirkan / penggunaan kortikosteroid. *Pembesaran hati / kantung empedu
Albikans – putih ; livide – biru. g. (Tidak) adanya pulsasi abnormal
i. Sikatriks : ruam sekunder berupa relief kulit h. (Tidak) adanya perubahan warna kulit
abnormal, terbentuk jaringan ikat baru, *memar
penumpukkan jaringan fibrosa, permukaan licin. *bekas garukan
Pasca operasi. *Hemangioma = timbul merah – merah
j. Selulit : gumpalan kecil akibat terhambatnya i. (Tidak) ada striae
lemak, seperti kulit jeruk Sunkist. j. (Tidak) ada sikatriks
k. (Tidak) ada selulit
3. Auskultasi a. Bising usus …..x/menit
“Saya akan mendengar ….. pada ….” (Normal = Bising usus tidak meninggi, 6
a. Bising Usus “Saya akan mendengarkan bising – 8 x/menit)
usus pada 4 kuadran” Dengar bising usus di *dehidrasi / obstruksi bising menurun
salah satu kuadran saja, lalu hitung, tergantung *diare 15x/menit
terdengar di kuadran yang mana.
Obstruksi/ hiperperistaltik bising
b. Clapotage “Saya akan mendengarkan meningkat
clapotage pada epigastrium / hipokondrika
sinistra” sambil di sentil sentil dari b. Tidak terdengar clapotage (normal).
samping*dr.lia Kalau ada = kelaparan

c. Stenosis “Saya akan mendengar stenosis c. Tidak terdengar stenosis (normal)


Arteri Renalis (Bising arteri) di lumbal sinistra
dan dextra, di sebelah umbilicus”

d. Jantung “Saya akan mendengar bunyi jantung


di abdomen” letakkan stetoskop diantara d. Tidak terdengar bunyi jantung di abdomen
umbilicus dan epigastrium *terdengar pada anak-anak, orang dewasa
kurus, dewasa dengan kelainan aorta.

4. Perkusi a. Normal perkusi = Timpani, tidak terdapat nyeri ketok


a. Perkusi 4 kuadran + nyeri “Saya akan b. Kosong → Timpani,
melakukan perkusi 4 kuadran, kuadran kanan isi urin → pekak,
atas, kanan bawah, kiri atas, kiri bawah” 2 jari dibawah umbilicus / 3 jari diatas simphisis pubis, kalau ada
cairan di VU = Pekak *Tanya sudah BAK atau belum.
b. Perkusi Kandung Kemih + nyeri “melakukan “Terdengar suara timpani, …. Jari dibawah umbilicus / diatas
perkusi kandung kemih, dimulai dari bawah simphisis pubis” dan tidak ada nyeri perkusi
umbilicus sampai dengan simphisis pubis”

c. Pekak Hati
“menentukan pekak untuk menilai pembesaran
hati”

c. Normal pekak hati di IC 6, kalau jadi sonor, artinya perforasi tukak


lambung.
“Terjadi perubahan suara dari sonor ke pekak dan terdapat
peranjakan … jari”

☺APANIH? Ods
Perkusi ASCITES |Pemeriksaan Khusus|
ASCITES |Pemeriksaan khusus| a. Pekak sisi (shifting dullness)
a. Pekak sisi, pekak alih “terjadi perubahan suara dari pekak ke timpani, pekak alih +”
“melakukan perkusi dimulai dari umbilicus
(puncak tertinggi) ke lateral sampai terdengar
bunyi pekak, kemudian tandai. Meminta pasien
membelakangi kita, tunggu 1 mnt hingga cairan
turun, perkusi kembali di tempat yang ditandai,
terdengar timpani”
b. Perkusi Radier
“melakukan perkusi radier untuk mengetahui b. Perkusi Radier → terdengar pekak.
banyaknya cairan”
c. Undulasi
“menilai ada tidaknya undulasi dengan c. Undulasi (Thrill Cairan)
meletakkan tangan kiri di sisi pasien dan “teraba gelombang, undulasi +”
mengetuk abdomen pasien dari arah kanan
abdomen”
Kalau cairan sedikit, bisa minta suster menahan
di bagian tengah perut pasien.

5. Palpasi
a. Defence muscular, massa a. “Tidak ada tahanan dan tidak teraba massa”
“menekan di 4 kuadran untuk menilai DM dan b. “nyeri tekan dan nyeri lepas negative”
massa”
b. Nyeri tekan, nyeri lepas
“menilai NT dan NL dengan menekan dan
segera melepas di 4 kuadran”
c. Normal = “hati teraba ….. (2) jari dibawah arcus costae, dengan
HEPAR & LIMPA & GINJAL tepi (tumpul/tajam), permukaan (licin/berbenjol), konsistensi
c. Hepar (kenyal/lunak/keras), dan (ada/tidak ada) nyeri tekan”
“memfleksikan kaki pasien, agar otot abdomen Note : dr. Luana & dr. Danny = tdk teraba
relax, kemudian meminta pasien untuk menarik Membesar: hepatitis / keganasan/sirosis
nafas dan buang dengan teratur”
“melakukan palpasi dari SIAS dextra”
Nafas perut = inspirasi, expirasi, tekan,
inspirasi, ekspirasi, tekan dst.
Arahkan jari ke atas dgn jari tengah dan
telunjuk lateral dari m.rectus, rasakan tepi hati
saat inspirasi, gerakin 1 cm setiap bernafas.

d. Limpa d. “Tinggi limpa berada disbanding dengan garis schuffner …. (1-8)/


“meminta pasien memfleksikan kaki, limpa tidak teraba”
menentukan garis schuffner, melakukan palpasi
dari SIAS dextra”
Schuffner line –
Tarik garis dibawah arcus costae sinistra (1),
menarik garis tegak lurus garis (1) dari lipat
paha/ pertengahan antrum sias/inguinal
melewati umbilicus (2)
membagi garis (2) menjadi 4 bagian, tengahnya
di umbilicus.

e. Ginjal
“meminta pasien mengekstensikan kaki, saya
akan melakukan palpasi ginjal dengan metode
bimanual (2 tangan), tangan kiri dibawah e. “Ginjal (teraba/tidak teraba), permukaan (licin/berbenjol),
pasien, tangan kanan di atas pasien untuk ballotemen kiri dan kanan (+/-)
palpasi, berikan gerakan mendorong keatas”

Palpasi a. “pak tolong batuk ya” → Nyeri +/-


Appendix |Pemeriksaan Khusus| b. “Melakukan nyeri tekan dan nyeri lepas di mulai pada bagian
“melakukan pemeriksaan apendisitis pada daerah Mc. yang tidak sakit (kiri)” → Nyeri di Mc. Burney +/- (Ipsilateral →
Burney” – 1/3 lateral garis antara umbilicus dan SIAS tekan di kanan, sakit di Mc. Burney)
dextra c. Rovsing sign : (Kontralateral → tekan di Kiri, sakit di Mc. Burney)
a. Batuk d. Psoas Sign : “mengangkat tungkai kaki kanan pasien dalam
b. Nyeri Tekan & Nyeri keadaan ekstensi” → Psoas sign + kalo nahan dan nyeri
Lepas e. Obturator Sign : “memfleksikan tungkai kanan pada sendi panggul
c. Rovsing Sign penderita, kemudian melakukan endorotasi” → Obturator Sign +
d. Psoas Sign kalau nyeri
e. Obturator Sign

6. Pakai celana baju kembali, jelaskan hasil

☺APANIH? Ods
CHECKLIST RECTAL TOUCHE
No. Aspek yang dinilai Laporan
Indikasi Appendisitis, Abses Pelvis, Peritonitis
Nyeri perut bagian bawah, Diare, Konstipasi
Nyeri anorectal, perdarahan rectum, anemia defisiensi besi, penurunan BB
yang tidak dapat dijelaskan, keganasan, cek prostat (kanker / bph),
Haemorrhoid, ileus obstruktif / paralitik
Kontra indikasi Tidak ada yang mutlak, namun hati – hati dengan :
Anak2 – vasovagal syncope
Prostatitis – menyebarkan infeksi
Haemorrhoid interna grade IV

1. a. Pakai HS “Selamat Siang pak, saya dr … yang bertugas hari ini, saya akan melakukan
b. Informed consent pemeriksaan colok dubur, apakah bpk bersedia?”
c. Buka celana “silakan dibuka celananya, sy akan mencuci tangan dan memakai hs
d. Litotomi terlebih dahulu, bapak tolong tiduran dalam posisi mengangkang ya pak”
e. Lubricant Gel
2. Inspeksi “Hemorrhoid +/- (+ di jam berapa?), (ada/≠ada) fissura ani (normal = ada),
a. Hemorrhoid (ada/≠ada) fistula ani”
b. Fissura Ani
c. Fistula Ani
3. Palpasi “melakukan palpasi, sebelumnya saya akan mengoleskan lubrikan gel ke
a. Tonus M.Sphincter Ani anus paka, rasanya agak sedikit tidak enak ya pak” “Tarik nafas” baru colok.
b. Mukosa Anus “Tonus MSA (cukup/kuat) menjepit / tidak menjepit),
c. Nyeri Tekan mukosa anus (licin, tidak berbenjol / berbenjol), nyeri tekan +/- (+ di arah
d. Ampula Recti – jari arahin ke bawah jam …., jam 9-11 = appendicitis),
e. *prostat – teraba / tidak teraba, arah jam 12 ampula recti (collapse / tidak)”
4 Inspeksi Handscoen “saya cabut ya pak, Tarik nafas”
a. Feses/lendir “feses +/-, lender+/-, darah +/-“
b. Darah
5. Penutup
a. Buang handscoen,
b. Pakai celana
c. Cuci tangan

CHECKLIST NASOGASTRIC TUBE (NGT)


No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Indikasi Dekompresi, pengambilan secret lambung, pemberian obat/makan/minum,
pencucian lambung, menghentikan perdarahan esofagus/lambung/usus

“Saya akan memasangkan NGT dengan indikasi …..”


2. Kontraindikasi Fraktur basis cranii, tumor esofagus, riwayat striktur (penyempitan) esofagus
/ varises
3. Komplikasi Iritasi hidung, sinusitis, epistaksis, pneumonia aspirasi, hipoksia, sianosis
4. Alat “membuka dan rendam NGT dengan air hangat, siapkan spuit 20 cc,
1. Alat NGT (nomor disesuaikan) gunakan handscoen”
2. Lubrikan, Spuit, Plester
3. Air Hangat
4. Stetoskop
5. Pemasangan “mengukur NGT dari processus xiphoideus ke Tragus melalui hidung,
1. Ukur NGT berikan tanda di selang dengan plester, berikan lidokain sampai batas,
2. Masukkan NGT masukkan NGT melalui hidung hingga batas plester”
3. Menguji Lokasi Tepat Posisi Kepala Fleksi dan dibantu menelan
4. Fiksasi “Meletakkan stetoskop di lambung, masukkan udara dengan spuit 20 cc
lewat selang, dengarkan “whoosh” pada stetoskop”
“fiksasi dengan plester, ujung selang dibungkus kassa steril”

☺APANIH? Ods
CHECKLIST NEUROLOGI
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. a. Perkenalkan diri
b. Informed consent
c. cuci tangan
d. alat : reflex hammer, pen light
2. TTV
A. Kesadaran
Kesadaran Kuantitatif (GCS) Kesadaran Kualitatif
a. Compos mentis : normal, (GCS 14-15)
Score Eye Verbal Movement
b. Apatis : Acuh, tidak mau jawab (GCS 13)
6 Mengikuti perintah
c. Somnolen : mengantuk namun mudah bangun, jika
Lancar bicara, Lokalisir nyeri,
5 dirangsang pulih penuh, verbal baik, dapat menangkis
orientasi baik napis rangsangan
nyeri
Lancar bicara, Rx menghindar,
4 Spontan
orientasi buruk ≠napis rangsangan
(GCS 10-12)
3 Rgs thd suara Kata sederhana Dekortifikasi (fleksi)
d. Sopor : Kantuk dalam, bangun dengan rangsangan kuat,
Deserebrasi setelah itu tidur lagi, dapat disuruh singkat, gerakan
2 Rgs thd nyeri Mengerang
(extensi) spontan baik, verbal ≠, dapat menangkis nyeri
1 ≠ respon ≠ respon ≠ respon (GCS 7-9)
e. Semi comma : ≠respon verbal, reflex kornea dan pupil
B. Nadi baik, bergerak karena rangsang nyeri, tidak bangun
C. Suhu (GCS 4-6)
D. Napas f. Comma : ≠gerak spontan, ≠respon verbal, ≠bangun oleh
E. Tekanan Darah nyeri (GCS 3)

Pemeriksaan
a. Kepala dan leher
b. Thorax
c. Abdomen
d. Genitalia externa & interna
Pemeriksaan Neurologis
1. Rangsang Meningeal – kanan dan kiri a. Kaku Kuduk + “jika ada tahanan dan dagu tidak dapat
a. Kaku Kuduk mencapai dada”
“meletakkan tangan kiri di belakang kepala pasien yang sedang (+) : meningitis, benda asing subarachnoid
berbaring, meletakkan tangan kanan di dada pasien, kemudian b. Kuduk Kaku + “jika terdapat tahan pada pemutaran
memfleksikan maksimal sendi kepala” kepala” / “terjadi hiperekstensi kepala” (+) : tetanus,
b. Kuduk Kaku Parkinson disease, artritis servikalis, abses retrofaringeal
Rotasi kepala “merotasikan kepala ke kiri dan kanan dengan c. Brudzinski I + “fleksi kedua tungkai atas”
meletakkan tangan di dahi dan belakang kepala” d. Brudzinski II + “fleksi kaki kontralateral”
Hiperekstensi kepala “mengangkat bahu pasien dan lihat e. Brudzinski III + “fleksi lengan”
apakah kepala mudah terjatuh ke belakang” f. Brudzinski IV + “fleksi kedua tungkai bawah”
c. Brudzinski I g. Kernig + “terdapat tahanan dan nyeri sebelum 135˚
“meletakkan tangan di belakang kepala, lalu fleksi maksimal dagu (+) : meningitis → bilateral
hingga ke dada, tangan kanan diletakkan di dada untuk (+) : HNP Lumbal → unilateral
mencegah terangkatnya badan” h. Laseque + “terdapat tahanan dan nyeri sebelum 70˚
d. Brudzinski II (+) : meningitis, ischialgia, HNP Lumbal
“menfleksikan 1 tungkai pada sendi panggul, dan kaki lain Pd lansia, batasnya jadi 60˚
ekstensi, kemudian menekuk maksimal ke arah abdomen”
e. Brudzinski III – pada anak
“menekan zigomatikus dengan jempol”
f. Brudzinski IV – pada anak
“menekan simfisis pubis”
g. Kernig
“memfleksikan tungkai atas pada sendi panggul 90˚, kemudian
mengekstensikan tungkai bawah sampai sudut 135˚”
h. Laseque
“mengekstensikan kedua tungkai, kemudian angkat lurus 1
tungkai, fleksikan 70˚ di sendi panggul”

2. Refleks Fisiologis
“Saya akan mengetuk di ….. dengan reflex hammer” Ext Superior
Refleks Tendo – Ekstremitas Superior a. (+) : fleksi lengan bawah
a. Biceps “Tendon M. Biceps Brachii, diatas fossa cubiti” b. (+) : ekstensi lengan bawah
b. Triceps “Tendon M. Triceps Brachii, 1 jari diatas olecranon” c. (+) : fleksi dan supinasi lengan bawah
c. Brachioradialis “Processus Styloideus Radius” d. (+) : ekstensi dan pronasi lengan bawah
d. Brachioulnaris “Processus Styloideus Ulnar”

Refleks Tendo – Ekstremitas Inferior


a. KPR (Knee pes reflex) “Memfleksikan tungkai kaki dan Ext Inferior
digantungkan, ketuk M. Quadriceps Femoris, dan tangan a. (+) : ekstensi tungkai bawah
satunya diletakkan di paha untuk melihat kontraksi otot” b. (+) : plantar fleksi kaki
b. APR (Achilles pes reflex) “membuat angka 4,
mendorsofleksikan sedikit, serta menahan jempol kaki dan
mengetuk di tendo achilles” → yang kerja M.
Gastrochnemeus

☺APANIH? Ods
Refleks Non-Extremitas (+) pd gangguan Medulla spinalis (s.otonom) Refleks Non-Extremitas
e. Refleks Abdominal “Goreskan dari berbagai arah ke arah a. (+) : ada gerakan ke arah goresan yang datang
umbilicus (M. Rectus Abdominis), serta mengetuk pada 4 b. (+) : Skrotum berkontraksi
regio dengan hammer reflex” c. (+) : Kontraksi M. Sphicter Ani
f. Refleks Kremaster “goreskan pada kulit paha sebelah d. (+) : Kontraksi Maseter
medial dari atas ke bawah”
g. Refleks Anus Externus & Internus “RT→M.Sphincter Ani
int&ext berkontraksi”
h. Jaw Reflex “membuka sedikit rahang, kemudian mengetuk
di dagu” → melihat kontraksi Maseter”

3. Refleks Patologis Abduksi = jauh


Babinski Group Adduksi = dekat
a. Babinski “(Dalam) menggoreskan dari lateral bawah ke PENULISAN STATUS
atas” (-) = arefleks
b. Chadock “(Luar) menggoreskan dari malleolus lateral ke (+) = hiporefleks
kelingking” (++) = normorefleks
c. Gordon “remas M. Gastrocnhnemeus dengan keras” (+++) = hiperefleks – ketuk diluar tendo
d. Schaeffer “remas Tendo Achilles dengan keras” (++++) = klonus kaki & lutut hiperefleks
e. OppenHeim “Gores dengan dua sendi interfalang jari
tengah dan jari telunjuk di sepanjang Os. Tibia / Cruris
seperti mengurut” Babinski Group
f. Gonda “fleksikan jari ke-4 secara maksimal (tekan kebawah (+) : “Dorsofleksi ibu jari dan abduksi jari – jari lainnya
dan lepas)”
Non Babinski Group
Non-Babinski Goup a. (+) : fleksi jari kaki
a. Rossolimo “ketuk di antara jari 1-2” (dalam) b. (+) : fleksi jari kaki
b. Mendel-Bechtrerew “ketuk di antara jari 3-4” (luar) c. (+) : fleksi 4 jari yang lain -atau- “fleksi jari telunjuk
c. Hoffman-Tromner dan adduksi ibu jari”
Hoffmann “gores kuku jari tengah tangan”, d. (+) : patella gerak bolak balik
Tromner “gores jari tengah bagian dalam” e. (+) : kaki gerak bolak balik
d. Klonus Lutut “menghentakkan patella dari atas dan bawah
secara bersamaan lalu lepas”
e. Klonus Kaki “menghentakkan kaki dari arah bawah lalu
lepas”

4. Pemeriksaan Neurologi Khusus CTS


Carpal Tunnel Syndrome (+) : terasa kesemutan di tangan
a. Pray Test “tangan disatukan keatas seperti meminta maaf”
b. Test Phalen “mendekatkan kedua punggung tangan”
c. Test Tinel “mengetuk terowongan tunnel” HNP Lumbal
HNP Lumbal (+) : terasa nyeri pada HNP
d. Test Patrick “membentuk angka 4 pd kaki”
e. Test KontraPatrick HNP Cervical
f. Test Bragard “dorsofleksi kaki, kemudian diangkat” (+) : terasa nyeri pada HNP
g. Test Sicard “mengangkat jempol kaki”
h. Kontra Laseque “ekstensi kedua tungkai, kemudian angkat
lurus 1 tungkai fleksikan di sendi panggul 70˚” → yang
angkat kaki sebelahnya
i. Test Valsava “pencet hidung dan minta pasien mengedan
dengan kencang”
HNP Cervical
j. Test Nafziger “menekan vena jugularis”
k. Test Lhermitte “menekan kepala kebawah”
l. Test Spurling “menekan kepala ke samping kanan dan kiri”
5. Palpasi Saraf Tepi
a. Nervus Ulnaris a. Di dekat siku
b. Nervus Auricularis magnus b. Di belakang telinga

☺APANIH? Ods
Pemeriksaan Nervus Craniales
No. Nervus Pemeriksaan Laporan
1. Penciuman “pak, nanti saya kasih zat, bapak tutup matanya, nanti bapak hirup ya
Syarat : sadar, zat uji familiar pak”
(kopi, teh), pasien kooperatif
Pastikan : hidung tidak Hasil :
tersumbat, ≠polip, ≠pilek/rhinitis Anosmia : tidak tercium apapun
N.I (Olfaktorius)
Kokosmia : bau bangkai / cicak dll → pd ps. Psikiatri
Normal : tidak ada kelaian
Parosmia : salah menghidu
Hiposmia : kurang bau

2. 1. Visus → Snellen Chart 1. Visus


2. Buta Warna → Ischihara a. Snellen chart : “meminta pasien menutup sebelah mata,
3. Campimetry* namun jangan di tekan, minta pasien mengucapkan huruf apa
4. reflex pupil* yang ditunjuk”
5. konfrontasi donder / Normal Snellen → ????
Kampus→ lapang pandang 6/…: bacanya pasien dapat membaca di jarak 6m yang orang
6. Funduskopi → bisa untuk normal bisa baca …m
yang tidak sadar, cek chiasma
optikus b. Pinhole : memperjelas apakah memang ada gangguan refraksi
/ tidak. Seharusnya ada perbaikan saat memakai pinhole.

c. Hitung jari : dilakukan kalau huruf pertama Snellen chart tidak


bisa dibaca. Dari jarak 6m, minta ps. Menyebutkan berapa jari
yang terlihat. …./60 : bacanya pasien dapat melihat di jarak
…m, yang orang normal bisa melihat di 60m.

d. Lambai tangan : kalau hitung jari tidak dapat dilihat juga.


Lambaikan tangan di jarak 40 – 50cm. normalnya 1/300 :
N.II (Optikus) dimana orang normal mampu melihat di jarak 300m

e. Cahaya : disenterin kemudian tanya dari arah mana cahayanya.


Kalau tidak bisa lihat : no light perception.

2. Buku Ischihara / Benang → kumpulin warna yang sama, jangan


bilang warnanya
Hasil : Buta warna +/-

3. Refleks pupil
Cahaya langsung pd ps. Yang tidak sadar
Langsung / tidak langsung → kasih halangan di tengah hidung, cek
mata sebelahnya
Normal : Miosis

4.Lapang Pandang
Syarat : duduk, hadap – hadapan, saling pandang, jangan lirik, tutup
sebelah mata yang hadap – hadapan
Hasil : Hemianopsia Temporalis
3. Syarat : kooperatif!
Sikap Bola Mata:
a. Ptosis : mata gabisa kebuka lebar (turun terus) → Minta ps. Buka tutup mata
b. Lagofthalmus : gabisa nutup mata rapet → minta ps. Buka tutup mata
c. Strabismus : jereng
d. Exopthalmus : mata keluar
e. Endopthalmus : mata masuk kedalam
f. Nystagmus : mata gerak-gerak cepat tidak terkendali “minta ikutin jari kita, lihat mana yang
gerak – gerak”
g. Diplopia : double vision “pak ini 1 atau 2” sambil kasih jari
h. Deviasi Konjugae : salah satu bola mata jereng
i. Skew deviation : gerak bola mata kanan kiri gak sama

N.III (Occulomotorius) Pergerakan bola mata : “Pergerakan BM membentuk huruf H”


N.IV (Trochearis)
N.VI (Abdusen) Pupil :
a. Bentuk : miosis / midriasis → kalo mati, pinpoint
b. Tepi : rata / putus-putus
c. Isokor / anisokor
d. Ukuran : 2-4 mm (normal), <2mm (miosis), >4mm (midriasis)

Refleks Cahaya : langsung / tidak langsung


(+) → reaksi normal,
(-) → ≠ada reaksi,
(±) → reaksi lambat

Refleks akomodasi : jari didekatin maju mundur ke arah hidung


(+) → pupil mengecil,
(-) → sakit

☺APANIH? Ods
4. Motorik → tium, senyum, menyeringai, mengunyah
a. Membuka mulut → deviasi +/-
b. Gerakan rahang ke lateral
N.V (Trigeminus) c. Menggigit → palpasi pd maseter & temporalis
N.V1 (Ofthalmicus)
N.V2 (Maxilla) Sensorik → raba, nyeri, suhu
N.V3 (Mandibulae)
Refleks:
a. kornea “pakai kapas yang ujungnya runcing, lalu digoreskan dari dalam ke luar”
b. Maseter “mengetok dagu dengan hammer dengan membuka sedikit rahang”
5. Syarat : sadar, kooperatif, tiduran dan minta lihat tangan
Motorik :
a. Sikap wajah saat istirahat → simetris/asimetris
b. Kerut dahi
c. Angkat Alis
d. Menyeringai → sulkus nasolabialis +/- → defiasi ke arah lesi, ini bocor
e. Lagofthalmus → celah saat diminta tutup mata +/-
N.VII (Fasialis) f. Kembung pipi → bocor +/-
g. Cucur bibir → mencong +/-
h. Chovstek phenomenon → M. Stylomasteoidus → “ketuk di depan telinga menggunakan tangan”
– hasil (+) ketarik ke arah gerakan depan tengan, pada tetani/hipokalemia

Sensorik :
a. Lidah 2/3 anterior – julurkan lidah, kasih asin manis, berupa cairan pake pipet, tidak boleh
dimasukkan lidahnya, kasih kode 1/2/3/4 tergantung rasa sesuai kesepakatan.
6. Vertigo
a. Romberg test : kaki rapat, tutup mata
b. Romberg dipertajam : kaki tendem 30 detik, tutup mata
c. Stepping test : mata ditutup, jalan ditempat 50 langkah, tidak
boleh pindah dari tempat asal. Kalao >30˚ pindahnya baru +

Nystagmus
a. Dix-hallpike : miring – miringin kepala ke kanan kiri sambil
tiduran, kepala di gantungkan
b. Pemberian cairan di telinga tengah, apakah mata gerak – gerak
→ nystagmus +

Kokhleris
Tutup salah satu telinga, dan sebaliknya

Garpu Tala
Vestibular
Tuli Perseptif → hantaran udara lebih baik dari hantaran tulang
a. Vertigo
(HU>HT)
b. Nystagmus
Tuli Konduktif → hantaran tulang lebih baik dari hantaran udara
(HT>HU)
N.VIII (Vestibulo- Kokhlearis
a. Rhinne : 512hz, letakkin di mastoid penderita (hantaran tulang) ,
koklearis) a. Berbisik
sampai gak kedengeran, pindahin ke kuping (hantaran udara)
b. Gesek jari
cek masih kedengeran atau nggak.
c. Rhinne
Hasil :Rhinne (+) : di normal, dipindahin ke kuping ada bunyinya.
d. Webber
Kalo Rhine (-) : ≠bunyi. → konduktif
e. Schwabach
b. Webber : 512 hz, diletakkan di vertex penderita. Tanya, di telinga
kanan/kiri yang lebih jelas, atau keduanya sama jelas?
Hasil : Lateralisasi ke kanan / kiri (yang lebih keras), kalau ke
yang sehat → tuli saraf (perseptif), kalau ke yang sakit → tuli
konduktif

c. Schwabach : 512hz, bandingkan dengan telinga pemeriksa yang


dianggap normal. Dengerin di telinga pasien, sampai dia gak
denger, pindahin ke telinga kita.
Hasil : 2x percobaan, percobaan kedua, dokter duluan.
Schwabach memendek →
pasien (-), dokter (+) kemudian dokter (-), pasien (-)
Schwabach memanjang →
Pasien (-), dokter (-) kemudian dokter (-), pasien (+)

☺APANIH? Ods
7. Inspeksi – meminta pasien mengucapkan ‘aaaa’
a. Arkus faring
b. Palatum mole
c. Uvula

Disfoni : serak
Rhinolali : bindeng / sengau
N.IX (Glossofaringeus) Disfagia : keselek minum air
N.X (Vagus) Disarthria : pelo/cadel

Refleks
a. Gag reflex : Rangsang dinding faring dan pangkal lidah dengan tongue spaltel
(+) kalau narik pangkal lidah ke dalam, atau bisa juga colek uvulanya
b. Okulokardiak : menekan biji mata → detak jantung berkurang (<8x/menit)
c. Sinus karotikus : di arteri carotis communis, tekan di bivurcatio nya, → bradikardi

8. Minta nengok kanan dan kiri, namun kita tahan berlawanan arah
M. Sternocleidomastoideus
N.IX (Aksesorius)
Angkat bahu kanan dan kiri, tangan kita nahan bahu keatas
M. Trapezius
Bahu yang sakit biasanya lebih rendah posisinya
9. Sikap lidah dalam mulut
a. Posisi
b. Besar
c. Simetris / asimetris
d. Atrofi +/-
e. Luka +/-

N.XII (Hipoglosus) Julur lidah


a. Deviasi +/- → lidah akan mencong ke sisi lumpuh
b. Tremor +/- → pada demensia paralitika / intoksikasi +
c. Fasikulasi +/- → tremor yang >> → saat masuk ke dalam mulut, tetap ada getaran

Tenaga dan otot lidah


minta pasien mendorong pipi dengan lidah dari dalam dan kita tahan dari luar. Cek kekuatannya.

☺APANIH? Ods
Pemeriksaan Neurologis
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Motorik Gerakan Spontan Abnormal
a. Gerakan spontan abnormal a. Kejang
b. Trofi otot (lengan dan tungkai) b. Balismus : gerak otot kasar dan cepat di proximal (dekat
c. Tonus otot (lengan dan tungkai) – pemeriksa yg batang tubuh) → skelet
gerakin c. Korea : seperti menari tapi kasar, lengan dan tangan distal
d. Derajat kekuatan otot (lengan dan tungkai) (jauhi batang tubuh)
d. Atetosis : gerakan lambat seperti ular (distal)
Derajat 0 1 2 3 4 5 e. Tremor : involunter ritmik
Kontraksi Otot <+ + + + + f. Diskinesia : efek jangka Panjang levodopa, Parkinson, terus
(-) menerus
Gerakan Sendi - + + + +
Gaya Gravitasi - + + + g. Mioclonic : kontraksi cepat, sebentar, asinergi, ekstremitas,
Tahanan <+ +> badan, muka
Note : (<+) : sedikit, (+>) : berat h. Tetani
i. Tic : gerakan terkoordinir berulang
e. Berdiri-Jongkok-Berdiri
f. Jalan lenggangtangan
g. Jalan tumit
h. Jalan jinjit
2. Koordinasi
Statis
a. Duduk
b. Berdiri
c. Romberg
d. Romberg dipertajam
e. Fukuda / Stepping test
f. Tendem walk
Dinamis
a. Jari-jari → meminta pasien menunjuk telunjuk dokter
b. Telunjuk-hidung → bergantian menunjuk telunjuk dokter kemudian menyentuh ujung hidung pasien menggunakan telunjuk
c. Tremor intensi → taro kertas di atas juluran tangan
d. Disdiadokinesia → pronasi-supinasi telapak tangan
e. Dismetria → kalau ada telunjukhidung yang gak berhasil
f. Menulis
g. Rebound phenomenon → merem, tangan kedepan, kita push ke bawah, (+) kalo tangan naik ke atas
h. Tumit-lutut → tumit kanan menyentuh lutut kiri, dan menggoreskan kebawah sepanjang tulang kering, dan sebaliknya

3. Sensibilitas
Eksteroseptif
a. Rasa raba : halus / kasar, pakai kapas
b. Rasa nyeri : pakai jarum – tumpul/tajam, cepat/lambat
c. Rasa suhu : pakai tabung reaksi – bagian proximal kurang peka dingin.
Proprioseptif
a. Rasa gerak dan sikap : kita gerakin extremitas tanya terasa / nggak, bagian mana dan arah nya kemana
b. Getar : pakai garpu tala 128Hz. Tanya getar atau nggak, di letakkan di pergelangan tangan, jari kaki, sternum
4. Vegetatif
a. Miksi
b. Defekasi
c. Salivasi
d. Keringat
e. Fungsi seksual
5. Fungsi Luhur
a. Bahasa – afasia : ≠ngomong motoric (ujaran spontan gabisa, tp bisa ngulang omongan orang, ngerti mau ngomong apa –
brocca), ≠ngomong sensorik (bisa bicara tp gabisa ngerti omongannya – wrenicke)
b. Memori – segera, pendek, jangka Panjang
c. Afek & emosi – tanya perasaannya gimana
d. Visuospasial
e. Eksekutif
f. MMSE
6. Tanda Regresi : normal pada anak/bayi
a. Snout reflex – bibir mencucu
b. Grasp reflex – menggenggam jari
c. Rooting reflex → mencari goresan
d. Reflex menghisap
e. Reflex menggigit

☺APANIH? Ods
CHECKLIST KULIT
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Loop dan penggaris
Anamnesis “sudah berapa lama?”
“ada gatal / nyeri / rasa terbakar?”
“hilang timbul atau menetap?”
“berupa apa bentuknya?”
“keluar cairan atau tidak?”
“menyebar / tidak?”
“mulai dari mana (lokasi awal)?”
“sudah diobati? Apa ada perubahan?”
2. Inspeksi
a. Warna kulit (sawo matang/kuning/hitam)
b. Perubahan warna kulit +/- → warna apa perubahannya (coklat/merah/biru/kuning/pucat)
3. Efloresensi Efloresensi (versi Checklist)
(versi dr. Syahfori) a. Jenis:
a. Regio Makula : batas tegas/tidak tegas, <1cm, hanya perubahan warna kulit
b. Jenis Efloresensi Patch : >macula
c. Jumlah Plak : perubahan warna kulit yg menonjol (ada peninggian)
d. Ukuran Papul : penonjolan superfisial, dengan isi massa, berbatas tegas, <1cm
e. Susunan / Bentuk Nodul : penonjolan kulit normal, batas tegas, pada dermis dan subdermis
f. Penyebaran Nodulus : banyak nodul
Urtika : oedema setempat, cepat muncul, cepat hilang
Vesikel : gelembung berisi cairan, <1cm (serosa)
Bula : vesikel >1cm
Pustule : vesikel berisi nanah (pus)
Kista : penonjolan dipermukaan kulit berupa kantung, isi cairan serosa/zat padat
Krusta : cairan tubuh (nanah, darah, etc) yang mongering di permukaan
Skuama : pelepasan lapisan tanduk, → Halus = TV, (coklat) | Sedang = dermatitis | kasar =
psoriasis (putih)
Erosi : cairan serosa rembes, lecet namun tidak berdarah (sampai S.Spinosum)
Eskoriasis : cairan serosa rembes, berdarah (sampai S.Papilaris di dermis)
Ulkus : dari epidermis – dermis, memiliki dasar, dinding, tepi dan isi.
Ragaden : kulit terbelah – belah (spt fissure namun kecil)
Sikatrik : jaringan ikat pengganti epidermis dan dermis. Hilangnya adnexa, garis kulit sehingga
tampak licin. → S. atrofik = cekung, S. hipertrofi = menggendut.
Keloid : hipertrofi yang tumbuhnya melampaui batas
Abses : kantong berisi nanah, besar.
Likenifikasi : penebalan kulit, tampak garis relief kulit lebih jelas
Guma : destruktif kronis, berbentuk serpiginosa
Hiper/hipo-pigmentasi
Kanalikuli : saluran di stratum korneum
Milia : penonjolan putih, bintil – bintil (white head)
Komedo : Black head
Exanthema : ruam serentak dan singkat, spt ptekie (pd demam berdarah)
Roseolla : exanthema yang lentikuler
Purpura : perdarahan di dalam kulit, tidak hilang dengan penekanan kulit

b. Lokasi : scalp / wajah / leher / perut / punggung / ekstremitas superior / extremitas inferior /
lipatan
c. Penyebaran / distribusi
Universal : ke semua tubuh tapi penuh
Generalisata : sebar ke semua tubuh
Regional : pada regio tertentu
Soliter : satu buah
Unilateral : seluruh badan
Bilateral : pada kedua bagian, ≠simetris
Difus : menyebar, batas ≠ tegas
Sirkumskrip : batas tegas
Diskrit : terpisah
serpiginosa

d. Susunan
Linear : lurus
Sirsinar : bulan penuh
Arsinar : bulan sabit
Herpetiform : berkelompok
Korimbiformis : lesi satelit, anak ayam dan induknya (pd kandidosis)

e. Bentuk
Bulat
Lonjong
Irisformis : terdapat vesikel di tengah - tengahnya
Polisiklik : berbentuk bunga

f. Ukuran
☺APANIH? Ods
Milier
Lentikuler : biji jagung
Nummular : logam 100 rupiah
Plakat : besar

g. Batas → tegas/≠
h. Tepi → teratur/≠, aktif/≠, menonjol/≠
i. Bagian Tengah → menonjol/≠ , central healing/≠, cekungan delle/≠
j. Permukaan → datar/menonjol

Palpasi
a. Kelembaban (lembab/kering/berminyak) Permukaan
b. Suhu (normal/dingin/hangat) – a. Veruka : berbenjol dan kasar
erysipelas panas kalau dipalpasi b. Filiformis : menonjol dan bertangkai
c. Tekstur (halus/kasar) c. Licin
d. Turgor (normal/menurun) Bagian tengah
e. Permukaan (datar/menonjol) a. Central healing → tengah tenang, tepi aktif

CHECKLIST ADNEXA
No. Aspek yang dinilai Laporan
KUKU
1. Inspeksi Paronikia → inflamasi dari lipatan kuku proximal
a. Warna : pucat/sianosis/kebiruan/bercak putih & lateral, merah, bengkak, nyeri tekan +
b. Bentuk : rata/bergelombang/tidak berubah Onikolisis → oleh jamur, pelepasan lempeng
c. Lesi : Paronikia / onikolisis kuku, tidak sakit, mulai dari distal (putih-putih di
d. Menebal / menipis kuku)
2. Palpasi
a. Halus/kasar
b. Elevasi / depresi
RAMBUT
1. Inspeksi
a. Warna : homogen/≠
b. Kuantitas : tipis/tebal
c. Bentuk : normal / patah / menipis / bercabang / berpilin / berbintil / blackdot
d. Penyebaran : normal / jarang / alopecia
2. Palpasi
a. Tekstur : halus / kasar
b. Hair Pull Tear : mudah dicabut / ≠
SCALP
1. Inspeksi
a. Radang +/-
b. Folikel rambut +/-
c. Alopesia +/-
- Skar +/-
- Atrofi +/-
2. Palpasi : kasar/tidak kasar

☺APANIH? Ods
CHECKLIST OBSGYN – ANC
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Sapa, perkenalkan diri, tanya tujuan kedatangan. KU :
TTV, ic a. Hamil : sudah gak haid, atau mual muntah
b. Keputihan : gatal dan bau
c. Post Coital Bleeding : mau pap smear / IVA
d. Mau pasang KB
2. HPHT (Hari pertama haid terakhir) “bu, menstruasi terakhir tanggal berapa bu?”
“bu, ibu ingat nggak hari pertama haid terakhir ibu?”
3. Menstruasi (tambahan)
a. Berapa lama menstruasi? (minimal 3 hari) ibu tau sedang hamil / tidak?
b. Siklus haid 3 bulan terakhir apakah teratur? → jika ya, tanyakan HPHT, Hitung Usia kehamilan dan Taksiran
(normal ±28 hari) persalinan
c. Berapa banyak pembalut yang dipakai dalam → jika tidak, tanyakan sudah pernah cek pakai testpeck belum?
sehari? atau
d. Haid sebelumnya berapa lama? Tanyakan apa sedang menstruasi ?
e. Konfirmasi : berarti bulan … , … tidak menstruasi → Jika ya → sudah berapa lama? Berapa kali ganti pembalut dalam
ya bu? sehari? Ada nyeri atau tidak?
4. Usia Kehamilan → Jika tidak, tanyakan apakah bulan ini sudah haid?
… bulan … minggu … hari Biasanya dalam 3 bulan terakhir haid teratur atau tidak?
5. Taksiran Persalinan → kalau ya (teratur) berapa hari haidnya? berapa kali ganti pembalut?
Naegele Nyeri atau tidak?
H+7 , B-3 , T+1 | H+7 , B-9 (Jan-feb-mar)
6. Resume Ibu …. Usia ….
Hamil anak ke ….
Dengan usia kehamilan …. Minggu …. Hari
Diperkirakan akan melahirkan pada tanggal …. Bulan …. Tahun ….
Additional
7. Riwayat a. “ibu, sebelumnya apa sudah pernah periksa kandungan? Kapan?”
a. Riwayat periksa b. “apa ibu sudah pernah USG/Lab sebelumnya?
b. Riwayat Pemeriksaan c. “sudah pernah imunisasi TT sebelumnya bu?” (1st) Trimester 3 / 7bulan, dan
Penunjang (2nd) 4 minggu setelah suntikan pertama.
c. Riwayat Imunisasi TT d. Riwayat DM/HT/Asma/TB/Hepatitis
d. Riwayat Penyakit Dahulu e. “apa ibu sudah pernah dioperasi sebelumnya? (lapatotomi/usbun)
e. Riwayat Operasi f. Tanyakan riwayat khusus yang jalur ibu
f. Riwayat Penyakit Keluarga g. Boleh tanyakan diawal, isinya : siklus, lama, pembalut, sakit
g. Riwayat Menstruasi h. “ibu berapa kali menikah? Dan sudah berapa lama”
h. Riwayat Pernikahan i. “ibu hamil anak keberapa? Saat ini berapa usia anak sebelumnya? Berat badan
i. Riwayat Kehamilan anak sebelumnya ketika lahir berapa? Melahirkannya sesar atau normal? Ditolong
j. Riwayat KB oleh siapa ketika melahirkan? (dokter/bidan/dukun), apakah ibu pernah
k. Riwayat Pekerjaan Pasien & keguguran? (abortus usia <20minggu)
Suami j. “apa ibu menggunakan KB? Pakai apa KB nya? Sudah berapa lama / kapan
terakhir pakai?”

CHECKLIST OBSGYN – PEMERIKSAAN OBSTETRI


No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Cuci tangan, ic, TTV, tanyakan apa sudah BAK, persilakan
tiduran, buka baju, dan memfleksikan kaki.
2. TFU (Tinggi Fundus Uteri) → 28w “TFU ….cm”
“meminta ps. Menekuk kaki (supine) dan memastikan sudah Patokan → 20 minggu di umbilicus, 36 minggu di xiphoideus
BAK (karena vu penuh, menambah TFU 2-3cm), kemudian Ada penambahan 1cm perminggu,
ukur TFU dari atas simphisis pubis sampai fundus uteri” Dan menurun ketika sudah memasuki 37 minggu.
3. TBJ (Taksiran Berat Janin) “ TBJ … gram”
TBJ = (TFU – N) x 155
N → 13 – Belum masuk PAP (Hodge I)
N → 12 – Diatas spina iliaca (Hodge II)
N → 11 – Dibawah spina iliaca (Hodge III)
3. Leopold → 28w Teraba….. → kesan ….
a. Leopold I “menentukan bagian teratas janin” Lunak, bulat, tidak melenting → bokong
b. Leopold II “menentukan punggung janin” Padat/keras, tidak terputus2 pada sisi (kanan/kiri) ibu → punggung ka/ki
c. Leopold III “mengkonfirmasi leopold I dan menentukan Padat/keras, bulat, melenting → kepala
bagian bawah”
d. Leopold IV “menilai bagian terbawah janin sudah PAP
masuk PAP atau belum” menghadap ke kaki ibu Konvergen → Ketemu → belum masuk PAP → 5/5 perabaan perlimaan
Divergen → ≠ ketemu → sudah masuk PAP
4. Perabaan Perlimaan Teraba …/5 jari
Syarat : Leopold III Kepala, batas dari simfisis pubis Artinya …. /5 jari sudah masuk PAP
5. DJJ (Detak Jantung Janin) → 28w Hitung pada 5detik Pertama, Ketiga dan Kelima.
Menggunakan stetoskop Laennec pada bagian punggung DJJ = TOTAL Detak yang didengar x 4
janin. Normal = 120-160 bpm
6. Resume Ibu, jadi usia kehamilan ibu … minggu … hari, dengan presentasi (yang
dibawah) kepala/bokong, dengan posisi punggung kanan/kiri, taksiran
berat janin …. Gram, dan kondisi detak jantung janin
normal/takikardi/bradikardi

☺APANIH? Ods
CHECKLIST OBSGYN – PELVIMETRI KLINIS
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. IC, Tiduran, BAK, cuci tangan, Litotomi, VT
2. Asepsis antisepsis menggunakan kassa sublimat 3x
Palpasi
3. PAP(Pintu Atas Panggul) Promontorium teraba / tidak teraba,
a. Promontorium Linea Terminalis teraba berbentuk
b. Linea terminalis (innominate) - Bulat (ginekoid) ☺
c. Konjugata Obstetrika - Hati (android)
- Oval (antro/plati)
Note : Konjugata Diagonalis : jarak bagian bawah simfisis Konjugata Obstetrika (KO) = Konjugata Diagonal (KD) – 1 ½
pubis ke promontorium, Normal 12,5 atau 12 cm - > 10 cm : luas ☺
- 8 – 9 cm : sempit relative
- <8 cm : sempit mutlak
Laporan : PAP LUAS/SEMPIT

4. BTP (Bidang Tengah Panggul ) Sacrum konkaf


a. Os. Sacrum Dinding samping panggul
b. Dinding Samping Panggul - Sejajar (ginekoid/anthropoid) ☺
c. Spina Ischiadica - Menyempit (android)
- Melebar (platipeloid)
Spina Ischiadica
- Menonjol (android)
- Tidak menonjol (ginekoid/anthropoid/platipeloid) ☺
Laporan : BTP LUAS/SEMPIT
5. PBP (Pintu Bawah Panggul) Coccygeus mobile ☺ / immobile → meletakkan tangan kiri di bawah,
a. Os. Coccygeus dan tangan kanan VT sambil menggerakkan koksigis
b. Arcus Pubis Arc. Pubis
- >90˚ : Luas
- <90˚ : Sempit
6. Resume Panggul (luas/sempit)
dengan bentuk (Ginekoid/android/anthropoid/platipeloid)

Bentuk Panggul Ginekoid Antropoid Android Platipeloid


Bentuk inlet Lingkaran Oval membujur Hati-segitiga Oval melintang
Dinding Samping Sejajar Sejajar Menyempit Sejajar/melebar
Spina Ischiadica ≠ menonjol ≠ menonjol menonjol ≠ menonjol
Arc. Pubis >90˚ >90˚ <90˚ >90˚

☺APANIH? Ods
CHECKLIST PSIKIATRI - RIWAYAT PSIKIATRI (AXIS URUT)
No. Aspek yang dinilai Tanya
1. a. perkenalkan diri & menyapa Idem
b. minta izin mencatat & izin ditemani suster Pak/bu, apa boleh saya mencatat? Kalau tidak keberatan, saya mohon izin
d. Identitas Pasien & Pengantar untuk ditemani suster ya bu/pak
Pasien : Nama, Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pengantar : Nama, Usia, Pendidikan, Hubungan dengan Ps.
Perkawinan, Agama, Alamat, Suku
2. AXIS 1 – Diagnosis gangguan jiwa Ibu/bpk ada keluhan apa?
a. Keluhan Utama Bisa tolong diceritakan kejadiannya?
b. RPS Pernah sakit seperti ini sebelumnya? (RPD)
3. AXIS 2 – Gangguan Kepribadian Sifat waktu kecil seperti apa?
Sifat ketika remaja/dewasa seperti apa? Ada perubahan atau tidak?
Apakah ada perubahan dalam belajar atau bergaul?
Kehidupan beragama saat ini bagaimana?
4. AXIS 3 – Gangguan Organik / Stressor Biologik Apakah sebelumnya ada demam?
Riwayat kecelakaan / jatuh?
Ada perlukaan di kepala?
Pernah menderita sakit sampai dirawat? (RPD)
Pernah memakai narkoba / alcohol? (RPD)
5. AXIS 4 – Stressor Psikososial Kejadian yang dialami sebelumnya?
6. AXIS 5 – Global Asessment of Functioning Hendaya :
Fungsi 1. Makan – disuruh +/- masih mau +/-
a. Perawatan diri 2. Tidur – sulit/mudah
b. Pekerjaan/akademik 3. Mandi – disuruh +/- masih mau +/-
c. Sosial 4. BAB/BAK – disuruh ditempatnya +/-
d. Sehari – hari 5. Bekerja/Sekolah
6. Bergaul diluar / dirumah – masih mau +/-
7. Skema perjalanan gangguan
8. Riwayat Keluarga Ada yang sakit seperti ini? Siapa?
9. Riwayat Kehidupan Sekarang Dirumah tinggal sama siapa? Siapa yang mencari nafkah?

CHECKLIST PSIKIATRI – RIWAYAT PSIKIATRI (AXIS ACAK)


No. Aspek yang dinilai Tanya
1. a. perkenalkan diri & menyapa Idem
b. minta izin mencatat & ditemani suster Pak/bu, apa boleh saya mencatat?
d. Identitas pasien & pengantar Kalau tidak keberatan, saya mohon izin untuk ditemani suster ya bu/pak

2. AXIS 1 – Diagnosis gangguan jiwa Ibu/bpk ada keluhan apa?


a. Keluhan Utama Bisa tolong diceritakan kejadiannya?
b. RPS
3. AXIS 3 – Gangguan Organik / Stressor Biologik Apakah sebelumnya ada demam?
Riwayat kecelakaan / jatuh?
Ada perlukaan di kepala?
4. AXIS 4 – Stressor Psikososial Kejadian yang dialami sebelumnya?
5. AXIS 5 – Global Asessment of Functioning Hendaya :
Fungsi a. Makan – disuruh +/- masih mau +/-
a. Perawatan diri b. Tidur – sulit/mudah
b. Pekerjaan/akademik c. Mandi – disuruh +/- masih mau +/-
c. Sosial d. BAB/BAK – disuruh ditempatnya +/-
d. Sehari – hari e. Bekerja/Sekolah
f. Bergaul diluar / dirumah – masih mau +/-
6. RPD
a. Ggn Psikiatri a. Apa pernah seperti ini sebelumnya?
b. Ggn Fisik b. Apa pernah dirawat di RS?
c. Ggn Zat Psikoaktif c. Apa menggunakan Narkoba / Alkohol?

7. Skema perjalanan gangguan


8. AXIS 2 – Gangguan Kepribadian a. Waktu dikandungan, apa sehat? Persalinannya gimana?
RKP Perkembangannya apa sama dengan teman sebaya nya?
a. Fisik b. Bagaimana sifatnya? (anak,remaja,dws)
b. Kepribadian c. Bagaimana prestasi belajarnya di sekolah?
c. Pendidikan d. Bagaimana prestasi kerjanya?
d. Pekerjaan Bagaimana hubungan dengan teman?
e. Beragama e. (sudah menikah) tanya hubungan dengan pasangan, dan seks
f. Seksual dan Perkawinan (belum menikah) tanya pacar, dan hubungannya saat ini
f. Apa masih rajin beribadah?

9. Riwayat Keluarga anak ke berapa? Berapa bersaudara?


(Gambar pohon keluarga: bulat wanita, kotak pria, diarsir yang sakit)
Apa di keluarga ada yang sakit seperti ini? Siapa?
10. Situasi Sosial / Kehidupan sekarang Tinggal dimana? Rumahnya bagaimana? Tinggal dengan siapa?
Siapa yang mencari nafkah?

☺APANIH? Ods
CHECKLIST PSIKIATRI – STATUS MENTAL
No. Aspek yang dinilai Tanya
1. Deskripsi Umum Contoh “Penampilan seorang (pria/wanita), Pasien masuk wajah sesuai usia, datang dengan
a. Penampilan pakaian (rapi/berantakan/kotor),tampak (sudah/belum) mandi, tatapan kosong, dapat duduk
b. Kesadaran tenang”
c. Perilaku dan aktivitas “kesadaran kompos mentis/apatis”
psikomotor “aktivitas dan prilaku motoric gelisah, berjalan mondar – mandir”
d. Pembicaraan (kuantitatif – “Pembicaraan sedikit”
kualitatf)
“Bu, saya sudah mengerti yang ibu jelaskan, sekarang saya akan bicara dengan … ya bu”
2. Alam Perasaan “Bagaimana perasaan … saat ini?
a. Afek/mood → bertahan lama Mood :
b. Hidup emosi a. Disforik → kesal
b. Depresi / hipotim → sedih
c. Hipertim → Senang banget
d. Euphoria → Senang banget + ketawa
e. Porkilotim → berubah -ubah
Afek :
a. Serasi → ekspresi = rasa
b. Tidak serasi → ekspresi ≠ rasa
c. Datar → tidak ada ekspresi wajah, suara monoton
d. Tumpul → penurunan intensitas irama perasaan
e. Labil → perubahaan irama perasaan yang cepat dan tiba – tiba, tidak ada pengaruh
external
3. Gangguan Persepsi a. Halusinasi
a. Halusinasi → persepsi Akustik → “mendengar bisik2 di telinga tapi tdak ada yang bicara?”
pancaindera tanpa Visual → “lihat bayangan tapi tidak ada orang lain yang melihat?”
rangsangan reseptor Olfaktorius → “mencium bau-bauan (kemenyan) yang orang lain gak cium?”
b. Ilusi Gustatori → “merasa asam/pahit/asin padahal tidak makan apa2?”
c. Depersonalisasi → bagian Haptike → “merasa ada yang meraba, tapi tidak ada apa – apa?”
tubuh
d. Derealisasi → sekelilingnya b. Ilusi
Akustik → “perlihatkan ballpoint tanyakan ini apa?”
Visual → “ jentik jari / tepuk tangan, tanyakan suara apa?”
Olfaktoris → “dekatkan secangkir kopi, tanya aroma apa?”
Gustatori → “beri permen, tanyakan rasanya apa?”
Taktil → “sentuh tangan pasien, tanyaan tangan siapa yang menyentuh, dan
sifatnya (panas/dingin/tajam/tumpul)?”

c. Depersonalisasi
“apa merasa ada bagian tubuh yang berubah?”

d. Derealisasi
“Apa merasa sekelilingnya berubah?
4. Sensorium dan kognisi (intelektual) a/b/c → tanyakan presiden saat ini
a. Taraf Pendidikan d/e → “100-7 …. -7” → 100/93/86/79/72
b. Pengetahuan umum Mengeja huruf “DUNIA” dengan terbalik
c. Kecerdasan
d. Konsentrasi Perhatian :
e. Perhatian a. Normovigilitas → normal
f. Orientasi b. Hipovigilitas → menunduk
g. Daya ingat c. Hipervigilitas → over, terlalu mendengarkan
h. Pikiran abstrak d. Distruction → mudah teralihkan perhatiannya
i. Visuospasial
j. Bakat kreatif Orientasi → bila salah, ada kemungkinan gangguan organik
k. Kemampuan menolong diri a. Waktu → “sekarang jam berapa?”
sendiri b. Tempat → “disini ini di mana?”
c. Orang → “saya siapa?”

Daya ingat → perlu konfirmasi dengan pengantar


a. Segera → pengulangan 5 angka tidak boleh sama → 27395
b. Pendek → yang di makan tadi pagi apa?
c. Panjang → ulang tahun nya kapan?

Visuospasial → meminta gambarkan jam dng jarum Panjang dan pendek


Pikiran Abstrak → arti hidung belang = playboy, arti tangan Panjang = pencuri
Bakat Kreatif → hobi apa?
Kemampuan menolong → versi ditanya “kalau gedung ini kebakaran kamu bakal ngapain?” |
versi gak ditanya nilai dari mandi, makan, tidur, BAB/BAK.

☺APANIH? Ods
5. Proses Pikir Bentuk → Realistik/autistic
a. Bentuk pikir Arus
b. Arus pikir a. Flight of Idea → pikiran loncat -loncat
c. Isi pikir → waham, harus b. Asosiasi longgar → pembicaraan awal nyambung, setelahnya gak nyambung
dibantah c. Inkoherensi → pembicaraan sulit dimengerti
d. Sirkumtangensial → pembicaraan berputar-putar, namun sampai tujuan
e. Tangensial → tidak mampu mencapai tujuan pembicaraan
f. Neulogisme → kata baru yang diciptakan pasien
g. Retardasi → asosiasi lambat, pasien harus dipancing berbicara
h. Blocking → arus piker terhenti tiba – tiba
i. Asosiasi bunyi → persamaan kata di kalimat satu dan selanjutnya → kapal laut, laut
jawa, jawa tengah.
j. Perseverasi → mengulang kalimat
k. Verbigasi → mengulang kata
l. Lancar

Isi Pikir :
a. Thought of Echo
b. Thought Inersion
c. Thought Withdrawl
d. Thought of Broadcasting
e. Over Valued Idea
f. Delution of Control
g. Delution of Influence
h. Delution of Passivity
i. Delution of Perception
j. Fobia
k. Obsesif Kompulsif

Waham
a. Kebesaran → merasa punya kelebihan / menjadi malaikat atau tuhan atau nabi?
b. Nihilistic → merasa bersalah/berdosa
c. Kejar → merasa ada yang mengguna – guna, atau meracuni dia, atau dikejar –
kejar pembunuh?
d. Bizarre (aneh) → merasa pikiran disedot/ menyusup/ disiarkan
e. Rujukan → kalau ada kucing hitam lewat di depan artinya apa? → pengalaman
buruk
Kalau ada bendera kuning artinya apa? → orang meninggal
6. Pengendalian impuls Perhatikan, pasien dalam kondisi apa
Tenang / gelisah / agresif
Laporan : impuls terkendali / impuls tidak terkendali
7. Daya Nilai “perbedaan semangka dan bola?”
Laporan : daya nilai baik / daya nilai terganggu
8. RTA (Reality testing of Ability) Baik / terganggu
Terganggu artinya waham + / halusinasi +, inkoherensi
9. Tilikan (1) Penyangkalan penuh terhadap penyakit
“apakah bpk sakit? Sakit apa? Siapa (2) Tau sakit tapi juga menyangkal dengan bersamaan
yang memberi tahu kesini? Perlu (3) Sadar akan penyakitnya tapi menyalahkan orang lain
diobatin atau tidak?” (4) Paham sakit, tapi tidak tau penyebabnya
(5) Tilikan intelektual → tahu sakit, tau penyebab, tapi tidak ditangani
(6) Tilikan emosional sejati → tau sakit, tau penyebab, tau cara penanganannya
10. Reabilitas → Dapat dipercaya +/- Tidak dapat dipercaya
Dapat dipercaya → skizofrenia

☺APANIH? Ods
CHECKLIST MATA
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. a. perkenalkan diri
b. informed consent
c. cuci tangan
d. siapkan alat
2. Visus a. “meminta pasien menutup sebelah mata, namun jangan di tekan,
Ps. Diminta duduk di jarak 6 meter. minta pasien mengucapkan huruf apa yang ditunjuk” Normal
a. Snellen Chart Snellen → 6/…: bacanya pasien dapat membaca di jarak 6m yang
b. Pinhole orang normal bisa baca …m
c. Hitung jari
d. Lambai tangan b. Pinhole : memperjelas apakah memang ada gangguan refraksi /
e. Cahaya tidak. Seharusnya ada perbaikan saat memakai pinhole.

c. Hitung jari : dilakukan kalau huruf pertama Snellen chart tidak bisa
dibaca. Dari jarak 6m, minta ps. Menyebutkan berapa jari yang
terlihat. …./60 : bacanya pasien dapat melihat di jarak …m, yang
orang normal bisa melihat di 60m.

d. Lambai tangan : kalau hitung jari tidak dapat dilihat juga.


Lambaikan tangan di jarak 40 – 50cm. normalnya 1/300 : dimana
orang normal mampu melihat di jarak 300m

e. Cahaya : disenterin kemudian tanya dari arah mana cahayanya.


Kalau tidak bisa lihat : no light perception.

3. Lapang pandang (Konfrontasi Donders) “pak, tutup mata kanan ya pak” kemudian pemeriksa menutup mata yang
sejajar pasien (kiri),
Versi neuro – dari arah luar-dalam “nanti saya gerakin jari saya, nanti bapak kasih tau kalau sudah tidak
Versi mata – dari arah dalam-luar kelihatan ya pak” “mata bapak jangan ikutin jari saya, tapi lihat mata saya
ya pak”

LP NORMAL :
Temporal : 90˚ | Superior : 60˚ | Nasal : 50˚ | Inferior : 70˚
4. Bola Mata
a. Kedudukan
b. Pergerakan “saya akan menggerakan jari saya ‘H’
nanti diikutin ya pak, tapi kepalanya tidak boleh ikut” “kedudukan bola mata di Tengah, pergerakan bola mata normal,
c. Hirschberg test “mengunakan senter dan Hirschberg test (+) kalau sinar tidak jatuh ditengah, cover test (+) kalau
mengarahkan ke glabella, kemudian melihat sinar mata bergulir, TIO normal (10-21mmHg)”
jatuh di tengah / ≠bm” → Normal sinar jatuh di
tengah Note : Cover test, dr. Hendar di senter, dr, Edyana tidak disenter
d. Cover test “menutup mata yang sehat, kemudian
lihat apakah mata yang sakit bergulir kembali ke TIO Sekalian nyeri tekan
tengah”
e. TIO manual “menekan kelopak mata dengan jari
telunjuk, sx-dx untuk menilai tekanan intraokuli dan
menilai nyeri tekan”
5. Palpebra / kelopak mata Entropion : ke dalam
a. Bentuk (entropion/ektropion/ptosis/lagofthalmus) Ektropion : ke luar
b. Warna (hiperemis/sianosis/ikterik) Ptosis : palpebra jatuh seperti orang ngantuk
c. Penonjolan (tumor/hordeolum/chalazion) Lagofthalmus : tidak bisa nutup mata
d. Sikatriks Hiperemis : merah
e. Nyeri tekan Sianosis : biru
Ikterik : kuning
Hordeolum : meibom, luar
Chalazion : zeis/moll, dalam → parah perlu operasi

6. Silia (bulu mata) /supersilia (alis) Trikiasis : lokasi di dalam, dan banyak
a. Kebotakan +/- (alopecia) Distrikiasis : lokasi di luar, dan hanya satu helai
b. Peradangan +/- (folikularis)
c. Kedudukan (trikiasis/distrikiasis)
7. Konjungtiva (Tarsal, fornix, bulbar) “konjungtiva licin tidak berbenjol, warna merah muda, tidak ada massa,
a. Permukaan (licin/berbenjol) tidak ada perdarahan, sikatriks, dan secret”
b. Warna (merahmuda/ikterik/sianosis/hiperemis)
c. Massa Papil : ada pada konjungtivitis vernal
d. Perdarahan +/- Pinguikuela : lemak kuning di bulbi
e. Sikatriks +/- Pterygium : jaringan tumbuh di konjungtiva bulbi
f. Secret +/- Folikel : seperti kringet buntel – buntel
g. Papil, pingikuela, pterygium, folikel
8. Sklera
a. Warna (hiperemis/ikterik) normal : jernih
b. Perdarahan +/-
c. Benjolan +/-
d. Sikatriks di sklera +/-

☺APANIH? Ods
9. Kornea – disenterin
a. Diameter (N:11-12mm)
b. Kejernihan : jernih
c. Arcus senilis +/- → biasa pada orang tua.
d. Sensibilitas kornea – dari samping pake kapas, gesek
dari dalam ke luar
10. COA – camera oculi anterior
a. Kedalaman – di senter dari samping, Normalnya tidak
dangkal
b. Kejernihan
c. Perdarahan
11. IRIS
Senterin dari samping Sineikia : lengket
a. Warna
b. Bentuk – seperti roda pedati
c. Kelainan -- atrofi, sineki, bengkak.
12. Pupil
a. Bentuk -- bulat
b. Ukuran – normal 2-4mm, isokor/anisokor
c. Letak – normal ditengah
d. Reflex cahaya – pakai senter
13. Lensa Jernih / keruh
14. Apparatus Lakrimalis Dipencet – pencet dari hidung sampe deket mata (canthus)
a. Hiperemi +/-
b. Bengkak +/-
c. Nyeri tekan +/-
15. Tes Buta Warna Menggunakan ischihara

☺APANIH? Ods
CHECKLIST TENGGOROKAN
No. Aspek yang dinilai Laporan
Headlamp & Tongue Spaltel Tongue Spaltel → menekan lidah pasien di medial dengan tongue
spaltel, pasien tidak perlu menjulurkan lidah, kemudian ucapkan
huruf AAAAA
1. Gigi → gangrene / karies / berlubang / abses / sehat
2. Gusi → Radang +/-
3. Lidah
a. deviasi +/-
b. permukaan licin/berbenjol
c. warna
d. coated +/-
e. kotoran +/-
4. Mukosa Faring → merah muda / hiperemis / anemis
5. Dinding Faring → Bergranul +/-
6. Arcus Faring →
a. simetris/asimetris
b. hiperemis/anemis/merah muda
7. Uvula → posisi di tengah +/- | kalau tidak ditengah ke daerah yang sehat seharusnya
8. Tonsil
a. Pembesaran
b. Warna
c. Kripta → celah di tonsil
d. Detritus → sisa makanan
e. Perlengketan
f. Sikatriks
g. Peritonsil → abses
9. Ulkus
10. Membran → keabuan pseudomembran pd difteri
11. Pelebaran Pembuluh darah
12. Tumor

CHECKLIST LEHER
No. Aspek yang dinilai
Headlamp , periksa di belakang pasien, dipalpasi
Kelenjar
1. a. Kelenjar Submandibula
b. Kelenjar Cervicalis → anterior, superior, media, inferior, posterior
c. Kelenjar supraclavicular
d. Kelenjar Thyroid → minta pasien menelan ludah sambil kita meraba lehernya
Kelainan Lain
2. a. Tumor +/-
b. Abses Submandibula +/-
c. Abses Cervical +/-

CHECKLIST TRAUMA MAKSILOFASIAL


No Dilakukan Nilai
Headlamp
1. Inspeksi a. Bentuk muka (simetris/asimetris)
b. Keadaan bola mata (proptosis/endofthalmus)
c. Pergerakan bola mata (“H”
d. Pergerakan otot wajah (dahi → angkat alis, kerut dahi | pipi → menggembungkan pipi | mulut
→ mencucu bibir)
2. Palpasi a. Zygoma
- Nyeri b. Infra orbita
- Krepitasi c. Regio maxilla
- fraktur d. Os. Nasal
e. Os. Frontal

☺APANIH? Ods
CHECKLIST TELINGA
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Headlamp
2. Inspeksi & Palpasi
Auricula – daun telinga Normotia : daun telinga normal
a. Bentuk Mikrotia : daun telinga kecil
b. Infeksi +/- Makrotia : daun telinga besar
c. Trauma (lecet/deformitas tulang rawan) Anotia : tidak ada daun telinga
d. Tumor (hipertrofi/hyperplasia)
Preauricula “tidak ada fistula, tidak ada auricula accessories, tidak ada abses,
a. Fistula +/- tidak ada sikatrik”
b. Auricula accessories +/-
c. Abses +/-
d. Sikatrik +/-
Retroauricula “tidak ada pembengkakan, tidak ada abses, tidak ada fistula, tidak
a. Pembengkakan +/- ada sikatriks, tidak ada nyeri tekan”
b. Abses
c. Fistula
d. Sikatrik
e. Nyeri tekan → palpasi
Infraauricula Raba kelenjar parotis
3. Liang Telinga Atresia : liang tellinga sangat sempit
a. Lapang/sempit/atresia Sempit : pada otitis eksterna
b. Warna epidermis warna normal : merah muda
c. Sekret -- +/-, banyak/dikit, warna (kuning, hijau, warna lain : hiperemis, pucat
bening, merah) kelainan → laserasi, vesikel/bula, jaringan granulasi, tumor,
d. Serumen -- +/- , basah/kering, bau +/- kolesteatom, sagging, korpus alienum (cth: cotton bud)
e. Kelainan
4. Membran Timpani – pake otoskop Utuh : masih adanya pars flasid, pars tensa, dan maleus
a. Utuh/tidak Warna : putih keabuan seperti Mutiara (normal) / suram (keruh)
b. Warna kalau ada cairan/RPD Bolong
c. Reflex cahaya +/- Penumpukkan darah karena trauma : biru, kehitaman
d. Sikatriks Retraksi : tertarik ke dalam
e. Posisi (retraksi/bombans) Bombans : tertarik ke lateral, kelihatan gendut, pada OM Supuratif
f. Perforasi Refleks cahaya : telinga dx jam 5 | telinga sx jam 7 | penuh/terputus
g. Kelainan (granulasi / polip / kolesteatom) Perforasi dimana? Sentral, marginal, attic (di pars flaccid) pinggir
perforasi rata/tidak
5. Tes Suara Bisik kata – 10 kata,
Jarak 1m atau 6m – tutup telinga gantian Normalnya lebih dari 8 kata yang dapat diulang
a. Gesek jari -- Minta pasien menutup di telinga yang Kalau tidak bisa 8 kata, suara pemeriksa di tingkatkan → sampe
tidak diperiksa dan pemeriksa menggesekkan jari teriak kalau gak kedengeran juga.
b. Bisik kata -- meminta pasien mengulangi kata yang
diucap
6. Tes Garpu Tala
Rhinne (+) : pasien dengar
Garpu tala 512 Hz (-) : pasien gak dengar
Getarkan garpu tala, taro di mastoid s.d gak terdengar
Pindahkan ke depan liang telinga ≠2,5cm
Webber Lateralisasi ke telinga yang sakit = konduksi
Garpu tala 512 Hz Lateralisasi ke telinga yang sehat
Getarkan garpu tala, taro di vertex, sebutkan jelas yang kiri Tidak ada lateralisasi (sama kerasnya kanan dan kiri)
atau yang kanan terdengarnya
Schwabach 2x percobaan, percobaan kedua, dokter duluan.
Garpu tala 512 Hz Schwabach memendek →
Getarkan garpu tala, bandingkan dengan telinga pemeriksa pasien (-), dokter (+) kemudian dokter (-), pasien (-)
yang dianggap normal. Dengerin di telinga pasien, sampai dia
gak denger, pindahin ke telinga kita. Schwabach memanjang →
Pasien (-), dokter (-) kemudian dokter (-), pasien (+)

☺APANIH? Ods
CHECKLIST HIDUNG
No. Aspek yang dinilai Laporan
1. Headlamp, Spekulum hidung
2. Hidung luar Inspeksi :
a. Inspeksi a. Biasa
b. Palpasi → menggunakan 2 jari telunjuk b. Simetris / asimetris
c. Deviasi +/-
d. Saddle nose → hidung seperti bengkok kebawah
e. Oedema +/-
f. Hematom
g. Vulnus → bekas luka
h. Trauma
i. Tumor
j. Radang
Palpasi
a. Nyeri
b. krepitasi
3. Rhinoskopi Anterior – Spekulum Hidung Furuncle = bisul
a. Vestibulum Nasi (furunkel +/-)
b. Epidermis (merah muda) Konka :
c. Cavum nasi (lapang / sempit) a. Besar (eutrofi / eutrofi / oedema / atrofi)
d. Mukosa (merah muda / hiperemis) b. Warna (merah muda / livide (kebiruan) / hiperemis)
e. Konka Inferior & media c. Permukaan (licin / berbenjol)
f. Meatus Inferior & media (sekret +/-)
g. Septum (lurus / ditengah, deviasi +/-, spina +/-) Kelainan lain
h. Sekret (banyak / sedikit, encer/kental, warna .., a. Polip
bau+/-) b. Tumor
i. Kelainan Lain c. Korpus alienum
d. Adhesi konka → perlengketan konka dengan septum
4. Gangguan Penghidu Meminta pasien menebak bau khas yang menyengat, bergantian di
masing masing lubang hidung dan menutup mata.
Hasil : Normal → pasien mengenali bau
Additional
5. Rhinoskopi Posterior – Kaca Nasofaring
6. Sinus Paranasal Hasil : normal bila ada gambaran bulan sabit di infraorbital (maksilaris)
Memeriksa sinus di ruangan gelap, menggunakan senter kecil
yang dimasukkan kedalam mulut, dan meminta pasien
menutup bibir agar tidak ada cahaya yang keluar.

☺APANIH? Ods
CHECKLIST ENDOKRIN
No Aspek yang dinilai Laporan
DIABETES MELITUS
1. Kriteria Diagnosis DM
1. GDP (minimal 8 jam) ≥126 mg/dl
2. Glukosa Post prandial (75gram glukosa) ≥200 mg/dl
3. GDS ≥200 mg/dl + keluhan klasik
4. HbA1c ≥6.5% dengan metode terstandardisasi NGSP
2. ANTOPOMETRI Lingkar pinggang :
Wanita asia <80cm | Pria asia <90cm
a. Berat Badan Wanita kaukasia <100cm | Pria kaukasia <110cm
b. Tinggi Badan
c. Lingkar Pinggang → diukur dari titik paling tinggi BMI :
Kriteria WHO
𝑩𝑩(𝒌𝒈)
d. BMI (IMT) → Underweight <18,5
𝑻𝑩𝟐 (𝒎𝟐)
Normal 18,5 – 24,9
Overweight 25 – 29,9
e. BB ideal → (𝑇𝐵 − 100) × 90%
Obesitas 1 30 – 34,9
Obesitas 2 35 – 39,9
Obesitas 3 >40

No Aspek yang dinilai Laporan


HIPERTIROID
1. Inspeksi
a. Exopthalmus +/- → mata menonjol, lihat dari depan dan
samping
b. Keringat +/-
c. Edema Extremitas +/- → di pretibial
d. Tremor Halus → minta rentangkan tangan kedepan, dan
letakkan kertas diatasnya. (+) kalau kertasnya bergetar

2. Bagian Leher pastikan cahaya terang


a. Kontur
b. Relief
c. Tekstur kulit
d. Benjolan
e. Bekas operasi
f. Massa
g. Perubahan warna kulit

Meminta pasien mengangkat leher :


h. Deviasi +/-
i. Dilatasi vena +/-
j. Minta menelan
3. Palpasi Tiroid berdiri dibelakang pasien, meraba tiroid
a. Ukuran → normal 4-6cm dengan 2 tangan memakai 3 jari. Palpasi dari
b. Bentuk → seperti kupu – kupu samping ke depan
c. Konsistensi → kenyal
d. Nyeri tekan +/-
e. Simetris / asimetris
f. Menelan → normalnya ikut bergerak
4. Palpasi Kelenjar Getah Bening
Dari leher sampai clavicula
5. Ukur lingkar leher
6. Auskultasi
a. Bruit +/- di leher
Lokasi auskultasi → di samping kanan dan kiri kelenjar tiroid.

☺APANIH? Ods

Anda mungkin juga menyukai