Anda di halaman 1dari 2

AVGAS

Aviation Gasoline (Avgas) merupakan jenis bbm yang digunakan untuk mesin pesawat
udara jenis piston dengan penyalaan busi (spark ignition engine) atau mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) jenis torak (piston) yang dinyalakan dengan busi (spark plug).
Sementara pesawat terbang dengan mesin turbin biasanya menggunakan avtur (fraksi kerosine).
Adapun fungsi dari avgas yaitu untuk menghasilkan tenaga mekanik dari tenaga kimia hasil
proses pembakaran. tenaga tersebut dihubungkan dengan suatu poros untuk menggerakkan
baling-baling, yang kemudian menghasilkan gaya dorong (thrust) atau menggerakkan roda,
sehingga pesawat udara bisa bergerak atau terbang.
Komponen utama avgas adalah alkylate yang pada dasarnya merupakan campuran dari
berbagai isooctane (fraksi naphta) dan isopentane (fraksi naphta) serta beberapa hasil distilasi
minyak bumi yang berupa reformate (toluena). Alkylate dipilih karena vapor pressure relatif
rendah, ON tinggi, dan konten sulfur, aromatic serta olefin yang mendekati nol.
Untuk mencapai nilai oktan tinggi yang mencapai angka 100 maka dilakukan dengan
penambahan tetra-etil lead (TEL), zat sangat beracun yang dihapus dari mogas karena
mengandung timbale. Dikarenakan TEL berbahaya bagi lingkungan, jumlahnya dalam avgas
harus diminimalkan/dibatasi sehingga agak aman untuk lingkungan. TEL itu biasanya digunakan
untuk membawa itu ke oktan yang dibutuhkan dan konsentrasi yang sebenarnya sering lebih
rendah daripada maksimum. Selain berbahaya, TEL juga dapat meninggalkan kerak didalam
mesin pesawat terbang yang dapat menyebabkan kerusakan mesin. Untuk menangani terjadinya
kerak yaitu dengan menambahkan etilen bromide. Etilen bromide dapat mengubah Pb yang
bersifat padat menjadi gas.
Klasifikasi Avgas di Indonesia
Semua jenis avgas di Indonesia tidak diproduksi sendiri melainkan di-import dari Negara
lain. Terdapat 2 jenis avgas di Indonesia antara lain :
 100/130 LL
Klasifikasi avgas yang paling umum digunakan adalah bahan bakar penerbangan diberi
pewarna biru untuk memudahkan identifikasi visual. 100LL, dibaca sebagai "100 Low
Lead", mengandung sejumlah kecil tetra-etil lead (TEL) atau sering disebut avgas 100 LL
 100/130
Spesifikasi ini diberi warna hijau. Saat ini umumnya disebut Avgas 100. Mengandung
TEL lebih besar daripada avgas 100/130 LL. Ada dua spesifikasi untuk Avgas 100. ASTM D
910 dan Inggris DEF STAN 91-90. Keduanya adalah hampir sama tetapi memiliki beberapa
perbedaan dalam kandungan antioksidan, persyaratan stabilitas oksidasi dan lead konten.
Sifat-Sifat Avgas
Sifat-sifat yang dimaksud di sini adalah sifat kimia maupun fisika dari Avgas yang menunjukkan
tingkat kualitas produk tsb. yang tentunya telah dipersyaratkan dalam spesifikasi produk. Sifat-
sifat avgas tersebut meliputi:
1. Kenampakan (Appearance) 
Apabila dilihat secara visual dengan mata telanjang, pada suhu sekeliling normal, avgas
tampak jernih, tembus sinar, bebas dari air yang tidak terlarut, serta kotoran padat. Sifat ini
penting untuk pengamatan pertama dilapangan sebelum avgas dicurigai rusak mutunya.
Diperiksa dengan ember putih (stainless steel atau aluminium) atau gelas beaker yang besar (2
liter)
2. Sifat Pembakaran & Penyalaan
Sifat penyalaan dari avgas dinyatakan dengan knock rating dalam Octane Number (ON)
atau angka oktan dan Performance Number (PN). Pengertian knocking, faktor – faktor penyebab
terjadinya dan akibat knocking sama dengan di mogas .
3. Sifat Kemudahan Menguap 
Avgas tidak boleh terlalu sulit menguap dan  tidak boleh terlalu mudah menguap
Sifat kemudahan menguap gasoline ditentukan dengan pemeriksaan :
                1. Distilasi   ASTM
                2. Tekanan Uap Reid (RVP)
4. Sifat Kestabilan Dlm Penyimpanan 
Sifat kestabilan adalah ketahanan Avgas terhadap  terjadinya reaksi oksidasi  sehingga
terbentuk gum.
Pembentukan gum diperiksa dengan dua sifat: 
- Existent gum (ASTM D381/IP131):  maksimum 3 mG /100 mililiter
- Oxidation stability (ASTM D873/IP 138):             
   a. Potential gum maks. 6 mg/100 ml      
   b. Gum Precipitate maks. 2 mg/100 ml.
5. Sifat Pengkaratan 
Sifat pengkaratan Avgas sama dengan sifat pengkaratan pada Mogas.
6. Sifat Operasi Pada Suhu Rendah
Freezing Point
Semakin tinggi terbang, suhu udara sekeliling semakin turun untuk daerah tropis, setiap kenaikan
1000 ft suhu turun 20 C), maka untuk penerbangan 30.000 ft di Indonesia suhu udara sekeliling 
sekitar - 30 0C. Spesifikasi ditentukan freezing point maksimum -600 C.
Water Solubility
Didalam semua jenis produk minyak, walaupun sangat sedikit sekali selalu ada air yang terlarut
didalamnya.  air yang terlarut dalam avgas  dapat mempengaruhi kinerjanya,

Anda mungkin juga menyukai