Skor Nilai:
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Matematika Ekonomi yang berjudul Critical Book Review.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Randeska Manullang S.Pd.M.
Si , yang telah memberikan banyak bimbingan kepada penulis selama
proses pembelajaran mata kuliah ini. Besar harapan penulis, Critical Book
Review ini dapat memberi kontribusi untuk semua pihak, terutama kepada
para pembaca sehingga dapat memberikan manfaat dalam kebutuhan
masyarakat . Critical Book Review ini juga dapat digunakan sebagai bahan
pembanding buku untuk mendapatkan buku yang lebih bagus.
Penulis juga menyadari bahwa Critical Book Review ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan Critical Book Review yang
akan datang.
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review
Critical Book Review adalah tulisan tentang isi sebuah buku atau
artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi
dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel
tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel
tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman
kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical
book review kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut
pandang kita berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki.
Salah satu alasan penulis juga melakukan critical book review adalah
mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis & kritis, dan
mengekspresikan pendapat.
B. Tujuan Penulisan Critical Book Review
Tujuan penulisan CBR adalah mengembangkan budaya membaca,
berpikir sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat.
C. Manfaat Critical Book Review
Manfaat dari critical book review antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi.
2. Mengembangkan pemikiran yang sistematis dan kritis.
3. Dapat mengekspresikan pendapat penulis.
4. Dapat menambah wawasan penulis
D. Identitas Critical Book Review
1. Judul : MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS.
2. Edisi : Ketiga.
3. Pengarang/(Editor Jika ada): Josep Bintang Kalangi /-
4. Penerbit : Salemba Empat.
5. Kota Terbit : Jakarta Selatan.
6. Tahun Terbit : 2015.
7. ISBN : 978-979-061-541-0.
6
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
7
Kemudian besaran nilai a dan b dari parameter a dan b yang disebut
dalam persamaan diatas, dapat ditaksir (estimated) oleh ahli ekonometrika.
Tentu dalam penaksirannya, ahli ekonometrika harus mengikuti teori
ekonomi diatas. Tetapi dalam proses pencarian nilai-nilai parameter a dan b,
ia harus menggunakan operasi-operasi dan aturan-aturan matematika
ekonomi.
8
atas satu atau sekumpulan persamaan. Persamaan terdiri atas sejumlah
variable, konstanta, koefisien, dan parameter.
9
Q= jumlah produksi (output)
c. Kondisi Keseimbangan adalah suatu persamaan yg
menggambarkan persyaratan untuk pencapaian keseimbangan
(equilibrium).
Model kondisi keseimbangan pasar,
Qd =Qs (jumlah yang diminta = jumlah yang ditawarkan)
Model kondisi keseimbangan pendapatan nasional,
S = I (tabungan = investasi).
4. Sistem Bilangan Nyata
10
c. Operasi Himpunan
1) Gabungan (Union) notasi ⋃
2) Irisan (Intersection) notasi ⋂
3) Selisih notasi (-)
4) Himpunan Bagian (subset) notasi ⊂
5) Pelengkap (complement) misal Himpunan Ac
6. Aturan Pemangkatan dan Pemfaktoran
Aturan dalam operasi pemangkatan berbeda dengan aturan operasi
dalam matematika lainnya (misalnya, penjumlahan atau pengurangan,
perkalian atau pembagian). Oleh karena itu, disini akan dibahas mengenai
definisi dan cara-caraperhitungnnya serta aturan pemangkatan.
Pangkat dalam aljabar digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu
variabel atau konstanta dikalikan dengan variabel atau konstanta itu sendiri
dan perkaliannya tergantung pada bilanganyang menjadi pangkatnya. jika
variabel X adalah bilangan nyata yang akan dipangkatkan, dan n adala"
bilangan bulat positif sebagai pemangkat, Xn = X harus dikalikan dengan X
itu sendiri secara berturut-turut sebanyak n kali.
Aturan-aturan pangkat
Aturan 1
Aturan 2
Aturan 3
Aturan 4
Aturan 5
11
Aturan 6
Aturan 7
Aturan 8
12
1) 0,8 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 8 dibagi 10
2) 0,15 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 15 dibagi 100
3) 0,123 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 123 dibagi
1000
4) 2,50 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 250 dibagi
100
13
Dalam matematika, Sistem Koordinat Kartesius digunakan untuk
menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang
biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.
Di mana;
14
X = Variabel terikat (dependent)
Y = Variabel bebas (independen)
6. Fungsi dengan Dua atau Lebih Variabel
Di mana:
Y = Variabel terikat
Xn = Variabel bebas
n = Dua atau lebih
15
3. Bentuk Umum Fungsi Linier
Suatu fungsi linier yang mencakup satu variabel bebas dan satu variabel
terikat mempunyai bentuk umum,
16
E. BAB V SISTEM PERSAMAAN LINIER
1. Pendahuluan
Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang
dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem. Sistem persamaannya bisa
terdiri dari satu variabel, dua variabel atau lebih. Dalam bahasan ini, kita
hanya membahas sistem persamaan linear dengan dua dan tiga variabel.
2. Penyelesaian Sistem Persamaan Linier: Dua Persamaan dengan
Dua Variabel
Penyelesaian suatu sistem persamaan linier adalah suatu himpunan
nilai yang memenuhisecara serentak (simultan) semua persamaan-
persamaan dari sistem tersebut. Atau secara sederhana penyelesaian sistem
persamaan linier adalah menentukan titik potong dari dua persamaan linier.
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk penyelesaian suatu sistem
persamaan linier, yaitu:
a. Metode Substitusi,
b. Metode Eliminasi, dan
c. Metode Determinan.
3. Persamaan Ketergantungan Linier dan Ketidakkonsistenan
Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope) yang sama,
maka gambarnya akan terdapat dua kemungkinan yaitu:
a. Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong,
sehingga tidak ada penyelesaian. Kedua persamaan ini disebut
sebagai sistem persamaan linier yang tidak konsisten
b. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam
jumlah yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini disebut sebagai
sistem persamaan linier yang tergantung secara linier
17
masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah ekonomi
dan bisnis dapat di sederhanakan atau di terjemahkan kedalam model yang
berbentuk linier. Beberapa penerapan fungsi linier dalam bidang
ekonomidan bisnis adalah:
a. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
b. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
c. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.
d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP =
Break Even Point)
e. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
f. Model Penentuan Pendapatan Nasional
2. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah
produkyang diminta oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam
teoriekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang
diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah
barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai
slope negatif (miring ke kiri)
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = a –b Px
Atau
Px =a/b –1/b Qx
dimana:
Q x = Jumlah produk x yang diminta
P x = Harga produk x
a dan b = parameter
3. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk
yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam
teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang
ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun
18
maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi
permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan).
Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = -a + b Px
Atau
Px = a/b + 1/b Qx
dimana:
Qx = Jumlah produk x yang ditawarkan
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
4. Keseimbangan Pasar Satu Macam Produk
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan
(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebutsama
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik
ditunjukan olehkesamaan:
Qd = Qs
atau
Pd = Ps
yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
5. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
Notasi fungsi permintaan menjadi:
Qdx = ao – a1Px + a2Px
Qdx = bo + b1Px - b2Px
Sedangkan fungsi penawarannya:
Qsx = -mo + m1Px + m2Px
Qdx = -no + n1Px + n2Px
Dimana:
Qdx = Jumlah yang diminta
Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y dari produk X
19
Px = Harga produk X
Py = Harga produk Y
a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta.
Syarat keseimbangan pasar dicapai jika:
Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
6. Surplus Konsumen, Produsen, dan Total
a. Surplus Konsumen
CS = OPAEQe – OPeEQe = PAPeE
b. Surplus Produsen
PS = OPeEQe – OPBEQe = PBPeE
c. Surplus total
TS = CS + PS
Dimana:
TS = surplus total
CS =surplus konsumen
PS = surplus produsen
Fungsi Kuadrat
20
Fungsi kuadrat dengan satu variabel bebas adalah fungsi polinomial
tingkat dua,dimana fungsi ini mempunyai bentuk umum, y = Fungsi (x) = a o+
a1x + a2x2 atau bila koefisien-koefisien diubah, maka bentuknya adalah :
y = f (x) = ax2+ bx + c
Dimana :
y = Variabel terikat
x = Variabel bebasa, b, dan c = konstanta dan a≠ 0
Bentuk ini bila digambarkan pada bidang koordinat akan mempunyai
suatu parabola vertikal. Hal ini ditunjukkan dalam gambar berikut:
Rumus Kuadrat
Jika y = 0, maka bentuk umum dari fungsi kuadrat y = ax 2+ bx + c akan
menjadi persamaan kuadrat ax2+ bx + c = 0. Nilai-nilai penyelesaian untuk x
yang juga di sebut akar-akar dari persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan
cara memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus kuadrat. Rumus
kuadrat ini adalah:
−b ± √ b 2−4 ac
X 1,2 =
2a
2. Macam-Macam Parabola
Tanpa melihat gambar parabola, titik maksimum dan titik minimum
dapatditentukan dengan melihat nilai parameter a dan nilai dari diskriminan,
D. Berikut ini terdapat 6 kemungkinan bentuk parabola :
a. Jika a > o dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan
memotongsumbu X di dua titik yang berlainan.
b. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan
menyinggungsumbu X di dua titik yang berhimpit
c. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan tidak
memotongmaupun menyinggung sumbu X.
d. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan
memotongsumbu X di dua titik yang berlainan.
e. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan
menyinggungsumbu X di dua titik yang berhimpit.
21
f. Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan
tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
3. Fungsi Pangkat Tiga
Polinomial tingkat 3 dengan satu variabel bebas disebut sebagai fungsi
kubik danmempunyai bentuk umum :
Y = a0+ a1X + a2x2+ a3x3
Dimana : a3 tidak sama dengan nol
4. Fungsi Rasional
Suatu fungsi rasional mempunyai bentuk umum :
n n−1
g ( X ) an X +a n−1 X +…+ a1 X +a0
Y= =
h(X) bm X o +b m−1 X m−1+ …+b1 X +b 0
Dimana:
G (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-n
H (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-m dan tidak sama dengan nol
Fungsi rasional yang istimewa dan sering ditetapkan dalam ilmu ekonomi
adalah berbentuk: "Y=" "a" /"X" atau XY=a
5. Lingkaran
Secara geometri suatu lingkaran didefinisikan sebagai tempat
kedudukan titik-titik pada suatu bidang yang mempunyai jarak tertentu dari
titik pusat. Jarak titik-titik tersebut dari pusat disebut jari-jari lingkaran.
Bentuk umum dari persamaan lingkaran adalah :
AX2+ CY2+ DX + EY + F = 0
Dimana :
A = C dan tidak sama dengan nol
A dan C mempunyai tanda yang sama
Persamaan lingkaran ini dapat diubah ke dalam bentuk standar
persamaanlingkaran menjadi :
(X-h)2+ (Y-k)2= r2
Dimana :
(h, k) = pusat lingkaran
r = jari-jari lingkaran
22
H. BAB VIII PENRAPAN FUNGSI NONLINIER
1. Pendahuluan
Hubungan fungsional antara variabel-variabel ekonomi dan bisnis
tidak selalu berbentuk linier tetapi juga yang berbentuk non linier, artinya
perubahan suatu variabel terikat (dependent) yang diakibatkan oleh
perubahan variabel bebas (independent) tidak tetap (konstan).
2. Fungsi Permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan kuadrat P = f(Q) adalah :
P = C+bQ – aQ2
Dimana:
P = harga produk
Q = jumlah produk yang diminta
a,b,c adalah konstanta dan a < 0
Karena parameter a < 0 pada kesempatan ini maka parabola akan
terbuka kebawah. Gambar parabola terbuka ke bawah menunjukkan kurva
permintaan.
3. Fungsi Penawaran
Bentuk umum fungsi penawaran kuadrat P = f(Q) adalah:
P = c + bQ + aQ2
Dimana:
P = harga produk
Q = jumlah produk yang diminta
a,b,c adalah konstanta dan a < 0
Karena parameter a > 0 pada persamaan, maka parabola akan terbuka
ke atas.
4. Keseimbangan Pasar
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa jumlah dan harga
keseimbangan pasar dapat diperoleh secara geometri dengan menggambar
kankurva permintaan dan kurva penawaran secara berama-sama dalam satu
diagram. Disamping itu juga keseimbangan pasar dapat diperoleh secara
aljabar dengan memecahkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
melalui metode eliminasiatau metode substitusi. Dalam sub bab ini kita akan
23
mencari nilai keseimbangan pasar, dimana fungsi permintaan atau fungsi
penawaran berbentuk non linier. Kombinasi perpotongan fungsi permintaan
dan penawaran ini atau nilai keseimbangan pasar mempunyai delapan
gambar keseimbangan pasar.
5. Fungsi Penerapan Total
Peneriman total dari suatu perusahaan (produsen) adalah hasil kali
antara harga per unit produk dengan jumlah produk yang dijual, atau
rumusnya adalah sebagai berikut :
Dimana:
TR = Penerimaan total
Q = Jumlah produk yang dijual
P = Harga produk per unit
Jika fungsi permintaan linier dan menurun dari kiri atas ke kanan
bawah berarti harga p tidak tetap, maka penerimaan total (TR) akan
berbentuk fungsi kuadrat. Jadi, bila fungsi permintaan dinyatakan oleh P = b
– aQ, maka akan diperoleh persamaan penerimaan total.
TR = P.Q
TR = (b – aQ)Q
TR = bQ – aQ2
Fungsi penerimaan total ini bila digambarkan dalam bidang koordinat
akan berbentuk kurva parabola yang terbuka ke bawah dan memotong
sumbu Q di dua titik, yaitu: Q = 0 dan Q = b⁄a. Karena kurva parabola terbuka
ke bawah berarti fungsi penerimaan total ini mempunyai titik puncak
maksimum, yaitu:
2
Titik puncak =
−b −(b)
{ ,
2a 4 a }
6. Kurva Transformasi Produk
Suatu proses produksi dapat menghasilkan dua atau lebih produk
yang berbeda, baik dalam jenisnya atau mutunya. Dua atau lebih produk yang
berbeda ini dihasilkan dengan menggunakan inpit yang sama dan teknologi
24
yang sama. Jika suatu perusahaan yang menghasilkan dua jenis produk atau
lebih dengan menggunakan teknik yang berbeda tidak dapat dianalisis
dengan kurva transformasi produksi.
7. Kurva Indiferens
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang
digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus
dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan
pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak
memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik
hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.
25
b. Basis bilangan e= 2,71828...
Fungsi eksponen yang menggunakan basis ini sering disebut sebagai
fungsi eksponen asli. Nilai e ini diperoleh dengan mengevaluasi peryataan
fungsi ketika n mendekati bilangan yang semakin besar atau tak hingga. Bila
nilai n diberikan nmakin lama makin besar, maka f(n) akan menjadi
konvergen kebilangan 2,71828..= e. Jadi e dapat didefenisikan sebagai limit
n
1
( ) dimana n mendekati tak hingga, atau
dari 1+
n
l= lim ¿
n
1
n→ ∞
( )
n →=¿f ( n )= ¿ lim 1+
n
¿¿
2. Fungsi Logaritma
Logaritma dapat diartikan sebagai pangkat dari suatu bilangan pokok
untuk menghasilkan suatu bilangan tertentu. Jadi secara umum logaritma
dapat kita nyatakan sebagai berikut: Y =log b X
Aturan –aturan Logaritma:
a. Logaritma hasil kali
log b ( XY )=log b X + log b Y
b. Logaritma hasil bagi
X
log b ( )=log b X−log b Y
Y
c. Logaritma pangkat satu variabel
log b X n=n log X
d. Perubahan bilangan pokok logaritma
log b X =¿
e. Pembalikan bilangan pokok logaritma
1
log b X =
log x b
26
Suatu modal awal tertentu P yang dibunga – majemukkan secara
tahunan pada suku bunga i selama t tahun akan mempunyai nilai F pada
akhir tahun adalah : F=P(1+i)n
Tetapi bila bunga diamjemukkan m kali dlam setahun , maka nilai F
i n .m
pada akhir tahun menjadi, F=P(1+ ) . Selanjutnya apabila bunga
m
dimajemukkan secara kontinu selama satu tahun, maka nilai F pada akhir
tahun menjadi,
i m
F=P lim (1+ ) = p ( 2,71828 … )= pe
m →∞ m
Untuk suku bunga i selain 100% dan periode waktu n selin satu tahun,
F=Peln
2. Fungsi Pertumbuhan
Sifat utama dari fungsi pertumbuhan ini adalah meningkatkan secara
monoton. Fungsi ini memeliki berbagai bentuk dengan atau tanpa asimtot
yang merupakan batas atas. Terdapat dua jenis fungsi pertumbuhan yang
akan dibahas , yaitu :
a. Fungsi Gompertz yang menggambarkan pertumbuhan penduduk,
biasanya dinyatakan oleh persamaan:
N=Ca Rt
b. Fungsi pengajaran yang digunakan physikolog untuk menggambar
kan pertumbuhan pendidikan manusia (kurva belajar), bentuk
kurva belajar ini adalah :
Y =c−ae−kx
27
deret di atas menyatakan bahwa selisih atau perbedaan nilai diantara dua
suku yang berurutan mempunyai beda yang konstan. Barisan seperti ini
disebut sebagai barisan aritmatika. Dengan kata lain barisan aritmatika
adalah suatu barisan dimana selisih diantara dua suku yang berurutan
mempunyai nilai yang konstan. Koefisien dari b dalam suku – suku tertentu
adalah lebih besar dari satu. Jadi suku ke-n dalam suatu barisan aritmatika
adalah : Sn=a+ ( n−1 ) b
Deret Aritmatika adalah jumlah dari suku-suku dalam suatu barisan
aritmatika.
Dn = S1+S2+S3+...+Sn. Untuk memperoleh jumlah suku-suku ke-n dari
suatu barisan aritmatika dengan a sebagai suku pertama dan b sebagai beda
n
yang sama, maka rumusnya adalah : D n= [ 2a+ ( n−1 ) b ]
2
2. Barisan dan Deret Geometri
Barisan geometri adalah susunan bilangan yang dibentuk menurut
urutan tertentu , dimana susunan bilangan diantara dua suku yang berurutan
mempunyai rasio yang tetap. Rasio yang tetap ini biasanya dilambangkan
dengan huruf r. Jadi jika a adalah suku pertama dan r adalah rasio yang tetap
maka suku ke-2 dan seterusnya :
S2 = a r = suku kedua
S3 = S2 r = a r2 = suku ketiga
S4 = S3 r = a r3 = suku keempat
Dengan demikian, bentuk umum dari barisan geometri untuk suku ke-
n adalah sebagai berikut : Sn=ar (n−1)
Deret Geometri adalah jumlah dari suku-suku atau bilangan –bilangan
dalam suatu barisan geometri. Deret geometri ini bentukny adalah sebagai
berikut: Sn=a+ar + ar 2+ …+ar n−2 +ar n−1
Untuk memperoleh jumlah suku ke-n dai suatu barisan geometri atau
nilai dari deret geometri ke-n (S n) dengan a sebagai seku pertama dan r
adalah sebagai rasio yang tetap, maka rumusnya adalah :
28
a 1( 1−r n ) a (r n−1)
Sn= (dimana r < 1 ) atau Sn= 1 (dimana r > 1)
( 1−r ) ( r−1)
Jika r =1 maka rumusnya adalah :
Sn = a + a+ ... + a
Sn=na
Fn
tertentu. P=
(1+ ¿)
2. Bunga Majemuk
Suatu investasi dari P rupiah berada pada tinggkat bunga i per tahun
maka pendapatan bunga pada tahun pertama adalah Pi, selanjutnya nilai
investasi pada akhir tahun pertama akan menjadi, P + Pi = P (1 + i) . Bunga
majemuk adalah pendapatan bunga yang diinvestasikan kembali pada modal
awal untuk setiap permulaan tahun atau periode. Dengan demikian , rumus
umumnya adalah sebagai berikut : Fn = P (1 + i )n.
3. Nilai Sekarang dengan Bunga Majemuk
29
Untuk mengetahui nilai sekarang dengan bunga majemuk dari suatu
Fn
nilai masa datang dapat diperoleh dengan cara berkut : P= n
(1+i)
4. Nilai Masa Datang dari Anuitas
Suatu rangkaian pembayaran yang dibuat secara periodik dan dalam
jumlah uang yang tetap atau sama selama waktu tertentu disebut dengan
anuitas. Jika deposito dengan P rupiah dibuat pada akhir dari setiap periode
maka nilai total yang terakomulasi dari anuitas setelah n periode
(1+i)n−1
pembayarannya adalah : Sn=P [ i ]
Dana Cadangan adalah uang kas yang akan digunakan untuk
pembayaran utang-utang tersebut dalam jumlah yang telah ditentukan dan
Sn
disepakati bersama, P= n v
[ i +i ¿ −1 ¿ ¿ i ]
5. Nilai Sekarang dari Anuitas
Nilai sekarang dari suatu anuitas adalah jumlah dari nilai –nilai
sekarang dari setiap periode pembayaran atau penerimaan uang tertentu.
Nilai sekarang dari anuitas ini biasanya dilambangkan dengan An. Jika P
merupakan pembayaran per periode yang dibuat dalam rupiah maka nilai
sekarang dari anuitas An , selama n periode pembayaran adalah sebagai
1−(1+i)−n
berikut : An =P [ i ]
6. Cicilan Pinjaman
Cicilan pinjaman adalah proses pembayaran kembali suatau utang
atau pinjaman yang telah diterima saat ini dengan pembayaran pembayaran
cicilian secara periodik.
7. Perpetuitas
Perpetuitas disebut juga anuitas abadi adalah serangkaian
pembayaran yang sama jumlahnya dan berlanjut terus untuk selamanya.
Dengan rumus : PV = P/i
30
8. Tingkat Bunga Nominal dan Efektif
i nom m
(
i= 1+
m ) −1
9. Angka Pengganda
Sutau pasar barang dikatakan terjadi kesemimbangan dalam sebuah
perekonomian apabila pendapatan aktual sama dengan pengeluaran yang
direncanakan atau dapat ditulis dalam bentuk matematis sebagai berikut: Y =
AE
31
BAB III
PEMBAHASAN
46
alahan dalam ekonomi biasanya dinyatakan dalam bentuk
fungsi.
Pembahasan Bab IV Tentang Fungsi Linier
Dalam Buku Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi
karya Josep Bintang Kalangi (2014:28) Fungsi linier adalah
fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai satu
variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas
tersebut, sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad
satu. Bentuk umum persamaan linier adalah: y = a + bx;
dimana a adalah konstanta dan b adalah koefisien (b≠0). Atau
sering dinyatakan dalam bentuk implisit berikut: A x + By + C =
0.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, fungsi linier
adalah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat satu, dengan
bentuk umum Ax+By+C=0.
Pembahasan Bab V Tentang Sistem Persamaan Linier
Dalam buku yang di review, dijelaskan bawah sistem
persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang
dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem. Sistem
persamaan bisa terdiri dari satu variabel, dua variabel atau
lebih.
Pembahasan Bab VI Tentang Penerapan Fungsi Linier
Dalam buku yang di review, beberapa penerapan fungsi linier
dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah:
1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
2. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
3. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.
4. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok
(BEP=Break Even Point)
5. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
6. Model Penentuan Pendapatan Nasional
47
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa,
penerapan fungsi linier pada ekonomi berupa; fungsi
permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pngaruh
pajak dan subsidi, keseimbangan pasar kasus dua macam
produk, fungsi biaya, konsumsi dan tabungan.
Pembahasan Bab VII Tentang Fungsi Non Linier
Menurut buku yang direview, ada empat macam bentuk fungsi
non linier yang paling sering dijumpai dalam analisis ekonomi,
yaitu; fungsi kuadrat, fungsi kubik, fungsi eksponensial, fungsi
logaritma.
Pembahasan Bab VIII Tentang Penerapan Fungsi Non Linier
Pada buku utama yang direview membahas hal yang sama
mengenai penerapan fungsi non linier yaitu, penerapan fungsi
non linier pada analisis ekonomi sama halnya dengan
penerapan fungsi linier.
Pembahasan Bab IX Tentang Fungsi Eksponen dan Logaritma
Menurut buku yang direview, fungsi eksponen adalah suatu
fungsi dimana konstantanya dipangkatkan dengan variabel
bebasnya. Dan logaritma dapat diartikan sebagai pangkat dari
suatu bilangan pokok untuk menghasilkan suatu bilangan
tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
fungsi eksponensial adalah fungsi yang variabel x-nya memiliki
pangkat dari suatu konstanta. Sedangkan fungsi logaritma
adalah fungsi non liniear dalam bentuk logaritma.
Pembahasan Bab X Tentang Penerapan Fungsi Eksponen
Dalam buku yang direview, penerapan fungsi eksponen terbagi
atas; bunga majemukdan fungsi pertumbuhan.
Pembahasan Bab XI Tentang Barisan dan Deret
Barisan pada buku yang direview adalah suatu susunan
bilangan yang dibentuk menurut urutan tertentu. Dan deret
adalah jumlah dari suku-suku dalam suatu barisan.
48
Sehingga dapat disimpulkan bahwa deret meruapakan
rangakaian suatu bilangan dalam suatu barisan yang
memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
Pembahasan Bab XII Tentang Penerapan Barisan dan Deret
Pada buku yang di review, penerapan barisan dan deret
terdapat pada; Bunga Sederhana dan Potongan sederhana,
bunga majemuk, nilai sekarang.
49
f. Bahasa yang digunakan dalam buku tersebut sesuai dengan Ejaan
yang Disempurnakan
2. Kekurangan
a. Terdapat kesalan penulisan (typo) pada rumus rumus tertentu
dalam buku utama. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan pembaca dalam memahami materi yang dimaksud.
b. Dari aspek tata bahasa, penjelasan pada buku utama cenderung
lebih sulit dimengerti atau berbelit-belit.
c. Pada bagian isi, ada beberapa simbol atau lambang yang tidak
ditulis keterangan sehingga membingungkan pembaca sebelum
mengetahui simbol tersebut
d. Tidak tidak adanya kesimpulan pada akhir bab setiap bab.
50
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbagai kejadian ekonomi dapat dinyatakan dengan perubahan nilai
variabel. Variabel ialah sesuatu yang nilainya berubah-ubah, misalkan biaya,
harga, kuantitas, pendapatan, dsb. Matematika berperan penting dalam
menganalisis berbagai kejadian ekonomi tersebut. Dengan menggunakan
matematika sebagai alat analisis, dapat diperoleh hasil analisis yang konkret,
mudah untuk dipergunakan sebagai dasar perencanaa, alat pengendalian,
dan dasar dalam melakukan evaluasi.
Matematika murni dan matematika terapan sangat dibutuhkan dalam
bidang ilmu ekonomi dan bisnis. Sebenarnya antara matematika murni dan
matematika terapan dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis tidak terlalu
banyak perbedaan, karena tanpa memahami matematika murni tidaklah
mungkin dapat mempelajari dan memahami matematika ekonomi dan bisnis.
B. Rekomendasi
Buku ini merupakan buku yang sangat sesuai untuk pembaca yang
membutuhkan informasi mengenai matematika dan penerapannya dalam
bidang ekonomi. Baik siswa maupun mahasiswa dimulai dari jurusan
ekonomi maupun jurusan matematika, dapat memilih buku ini sebagai
sumber informasi yang komplit. Dilengkapi dengan contoh dan pembahasan
soal di setiap materi. Buku ini juga membahas mengenai materi-materi yang
cukup jarang dibahas pada buku Matematika Ekonomi lainnya
51
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi, Josep Bintang. 2015. Matematika Ekonomi dan Bisnis Edisi 3. Jakarta:
Salemba Empat.
52