Anda di halaman 1dari 36

CRITICAL BOOK REPORT

MK: MATEMATIKA EKONOMI


PRODI:S1 PENDIDIKAN

Skor Nilai:

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS


(Josep Bintang Kalangi, 2015)

Nama Mahasiswa : Dionesya Yupika Sinulingga


Nim : 7203143002
Dosen Pengampu : Randeska Manullang S.Pd.M. Si
Matakuliah : Matematika Ekonomi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Bulan Oktober 2020

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Matematika Ekonomi yang berjudul Critical Book Review.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Randeska Manullang S.Pd.M.
Si , yang telah memberikan banyak bimbingan kepada penulis selama
proses pembelajaran mata kuliah ini. Besar harapan penulis, Critical Book
Review ini dapat memberi kontribusi untuk semua pihak, terutama kepada
para pembaca sehingga dapat memberikan manfaat dalam kebutuhan
masyarakat . Critical Book Review ini juga dapat digunakan sebagai bahan
pembanding buku untuk mendapatkan buku yang lebih bagus.
Penulis juga menyadari bahwa Critical Book Review ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan Critical Book Review yang
akan datang.

Medan, 14 Oktober 2020


Penulis,

Dionesya Yupika Sinulingga


7203143002

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review...................................1
B. Tujuan Penulisan Critical Book Review................................................... 1
C. Manfaat Critical Book Review..................................................................... 1
D. Identitas Critical Book Review.................................................................... 1
BAB II RINGKASAN BUKU........................................................................................... 2
1. Bab 1 Sifat-Sifat Matematika Ekonomi dan Bisnis..............................2
2. Bab 2 Model Ekonomi..................................................................................... 2
3. Bab 3 Macam-Macam Fungsi Ekonomi dan Bisnis ............................9
4. Bab 4 Fungsi Linier.......................................................................................... 12
5. Bab 5 Sistem Persamaan Linier..................................................................14
6. Bab 6 Penerapan Fungsi Linier ..................................................................14
7. Bab 7 Penerapan Fungsi Non Linier ........................................................17
8. Bab 8 Penerapan Fungsi Non Linier.........................................................20
9. Bab 9 Fungsi Eksponen dan Logaritma...................................................23
10. Bab 10 Penerapan Fungsi Eksponen........................................................24
11. Bab 11 Barisan dan Deret.............................................................................25
12. Bab 12 Penerapan Barisan dan Deret......................................................27
BAB III PEMBHASAN..................................................................................................... 30
A. Pembahasan Isi Buku ..................................................................................... 30
B. Kelebihan dan Kekurangan ..........................................................................33
1. Kelebihan..................................................................................................... 33
2. Kekurangan................................................................................................ 34
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 35
A. Kesimpulan......................................................................................................... 35
B. Rekomendasi...................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 36

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review
Critical Book Review adalah tulisan tentang isi sebuah buku atau
artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi
dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel
tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel
tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman
kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical
book review kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut
pandang kita berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki.
Salah satu alasan penulis juga melakukan critical book review adalah
mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis & kritis, dan
mengekspresikan pendapat.
B. Tujuan Penulisan Critical Book Review
Tujuan penulisan CBR adalah mengembangkan budaya membaca,
berpikir sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat.
C. Manfaat Critical Book Review
Manfaat dari critical book review antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi.
2. Mengembangkan pemikiran yang sistematis dan kritis.
3. Dapat mengekspresikan pendapat penulis.
4. Dapat menambah wawasan penulis
D. Identitas Critical Book Review
1. Judul : MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS.
2. Edisi : Ketiga.
3. Pengarang/(Editor Jika ada): Josep Bintang Kalangi /-
4. Penerbit : Salemba Empat.
5. Kota Terbit : Jakarta Selatan.
6. Tahun Terbit : 2015.
7. ISBN : 978-979-061-541-0.

6
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I SIFAT-SIFAT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS


1. Matematika Ekonomi dan Matematika Bisnis
Matematika murni dan matematika terapan dalam bidang ilmu
ekonomi dan bisnis. Sebenarnya antara matematika murni dan matematika
terapan dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis tidak terlalu banyak
perbedaan, karena tanpa memahami matematika murni tidaklah mungkin
dapat mempelajari dan memahami matematika ekonomi dan bisnis. Dalam
pembelajari matematika terapn dan bisnis kita harus memilih topik-topik
matematika murni mana saja yang sering digunakan, misalnya fungsi,
kalkulus deret, dan matriks.

Penggunaan simbol-simbol variabel dalam matemarika ekonomi dan


bisnis biasanya digunakan oleh ahli ekonomi sesuai dengan nama variabel
ekonominya, misalnya harga = P (price), biaya = C (cost), jumlah yang
diminta = Q (quantity), dan lain sebagainya.

Dalam matematika ekonomi dan bisnis terutama mengenai


penggambaran sumbu harga (P) dalam bidang Cartesius yang digambarkan
pada sumbu vartikal. Jika mengikuti aturan dari matematika murni,
sebenarnya penggambaran sumbu p harus pada sumbu horizontal karena
variabel P merupakan variabel bebas.

2. Teori Ekonomi, Matematika Ekonomi, Ekonometrika, dan


Statistika Ekonomi
Teori ekonomi ini dapat disederhanakan oleh ahli matematika
ekonomi menjadi bentuk matematis berupa fungsiu Q = f(P) dan kemudian
diperjelas lagi menjadi persamaan linier, yaitu Q = a – bP. Jadi, alhi
matematika ekonomi menyederhanakan teori teori ekonomi yang bersifat
kualitatif menjadi bentuk kuantitatif. Jika di dalam teori ekonomi
menyatakan hubungan negatif antara kedua variabel tersebut, maka dalam
bentuk matematis dinyatakan oleh parameter b yang bernilai negatif.

7
Kemudian besaran nilai a dan b dari parameter a dan b yang disebut
dalam persamaan diatas, dapat ditaksir (estimated) oleh ahli ekonometrika.
Tentu dalam penaksirannya, ahli ekonometrika harus mengikuti teori
ekonomi diatas. Tetapi dalam proses pencarian nilai-nilai parameter a dan b,
ia harus menggunakan operasi-operasi dan aturan-aturan matematika
ekonomi.

Di pihak lain, seorang alhi ekonometri tentu membutuhkan data


dalam proses penaksiran nilai-nilai parameter a dan b, baik dari variabel
harga maupun variabel jumlah produk yang diminta. Data kedua variabel ini
harus dicari atau dilakukan oleh seorang alhi statistika ekonomi karna
pekerjaan utamanya berkenaan dengan pengumpulan, pemrosesan, dan
penyajian data ekonomi dalam bentuk tabel atau grafik. Bagi seseorang ahli
statistika ekonomi, dalam hal pemrosesan dan penyajian data ekonomi dalam
bentuk tabel dan grafik harus mempunyai pengetahuan matematika
ekonomi.

B. BAB II MODEL EKONOMI


1. Pendahuluan
Model matematika pada umumnya dinyatakan dengan berbagai
simbol dan kombinasi antara variabel dan konstanta. Variabel merupakan
unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya, dan
dalam suatu rumusan fungsi dapat dibedakan menjadi variabel bebas dan
tidak bebas. Variabel bebas yaitu variabel yang dapat menerangkan variabel
lainnya (mempengaruhi), Variabel tidak bebas yaitu variabel yang
diterangkan oleh variabel bebas (dipengaruhi). Koefisien ialah bilangan atau
angka yang diletakkan tepat didepan suatu variabel, dan terkait dengan
variabel yang bersangkutan.
Model Ekonomi adalah Penyederhanaan hubungan antara variabel-
variabel ekonomi. Model Ekonomi dapat berbentuk model matematika dan
non-matematika. Apabila berbentuk model matematika, maka akan terdiri

8
atas satu atau sekumpulan persamaan. Persamaan terdiri atas sejumlah
variable, konstanta, koefisien, dan parameter.

2. Variabel, Konstanta, Koefisien, dan Parameter


Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-ubah dalam
suatu masalah tertentu. Misalnya; Harga (Price) = P; Jumlah yg
diminta/ditawarkan( Q uantity) = Q; Biaya (Cost) = C; Penerimaan( R
evenue) = R; Investasi (Investment) = I; TingkatBunga (Interest Rate) = I dll.
Variabel terdiri dari; Variabel Endogen = suatu variabel yg
nilaipenyelesaiannya diperoleh dari dalam model; Variabel Eksogen = suatu
variabel yang nilai-nilainyadiperoleh dari luar model, atau sudah
ditentukanberdasarkan data yang ada.
Konstanta adalah suatu bilangan nyata tunggal yang nilainya tidak
berubah-ubah dalam suatu masalah tertentu.
3. Persamaan dan Pertidaksamaan
Persamaan adalah pernyataan bahwa dua lambang adalah sama.
disimbolkan dengan tanda = (baca“ sama dengan”), sedangkan
Pertidaksamaan adalah suatu pernyataan yang menyatakan bahwa dua
lambang adalah tidak sama. Disimbolkan dengan tanda < (baca “lebih
kecil”)atau > (baca:“lebih besar).
Persamaan dalam Matematika Ekonomi danBisnis terdiri dari Tiga
Macam, yaitu:
a. Persamaan Definisi (Identity, =) adalah suatu bentuk kesamaan di
antara dua pernyataan yang mempunyai arti yang sama

b. Persamaan Perilaku (behaioral equation) adalah suatu persamaan


yg menunjukkan bahwa perubahan perilaku suatu variabel sebagai
akibat dari perubahan variabel lain yang ada hubungannya

Dimna TC = Biaya total

9
Q= jumlah produksi (output)
c. Kondisi Keseimbangan adalah suatu persamaan yg
menggambarkan persyaratan untuk pencapaian keseimbangan
(equilibrium).
Model kondisi keseimbangan pasar,
Qd =Qs (jumlah yang diminta = jumlah yang ditawarkan)
Model kondisi keseimbangan pendapatan nasional,
S = I (tabungan = investasi).
4. Sistem Bilangan Nyata

Bilangan Rasional adalah bilangan yang angka desimalnya berakhir


dengan nol atau berulang. (misalnya; 5/1 = 5,00; 1/3 = 0,333)
Bilangan Irasional adalah bilangan yang angka desimalnya tidak
berakhir dengan nol atau tidak berulang. (misalnya; √2 = 1,41423…)
5. Konsep dan Teori Himpunan
Konsep Himpunan adalah suatu konsep yang paling mendasar bagi
ilmu matematika modern pada umumnya dan dibidang ilmu ekonomi dan
bisnis pada khususnya.
Penulisan himpunan ada 2 cara, yaitu;
a. Dengan mendaftarkan satu per satu. Misal; Sadalah himpunan dari
bilangan bulat positif dari 1 sampai 5, dapat ditulis menjadi. S
={1,2,3,4,5}.
b. Dengan cara deskriptif. Misal; B adalah suatu himpunan dari semua
bilangan bulat positif, dapat ditulis menjadi; B = {x|x bilangan bulat
positif}

10
c. Operasi Himpunan
1) Gabungan (Union) notasi ⋃
2) Irisan (Intersection) notasi ⋂
3) Selisih notasi (-)
4) Himpunan Bagian (subset) notasi ⊂
5) Pelengkap (complement) misal Himpunan Ac
6. Aturan Pemangkatan dan Pemfaktoran
Aturan dalam operasi pemangkatan berbeda dengan aturan operasi
dalam matematika lainnya (misalnya, penjumlahan atau pengurangan,
perkalian atau pembagian). Oleh karena itu, disini akan dibahas mengenai
definisi dan cara-caraperhitungnnya serta aturan pemangkatan.
Pangkat dalam aljabar digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu
variabel atau konstanta dikalikan dengan variabel atau konstanta itu sendiri
dan perkaliannya tergantung pada bilanganyang menjadi pangkatnya. jika
variabel X adalah bilangan nyata yang akan dipangkatkan, dan n adala"
bilangan bulat positif sebagai pemangkat, Xn = X harus dikalikan dengan X
itu sendiri secara berturut-turut sebanyak n kali.
Aturan-aturan pangkat
Aturan 1

Aturan 2

Aturan 3

Aturan 4

Aturan 5

11
Aturan 6

Aturan 7

Aturan 8

7. Pecahan, Desimal, dan Persentase


Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam
bentuk a/b, dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan a
disebut sebagai pembilang dan bilangan b disebut sebagai penyebut.
Secara umum bilangan pecahan dapat digolongkan menjadi 4 (empat)
macam, yaitu:
a. Bilangan pecahan biasa ini sebenarnya yang sering disebut sebagai
bilangan pecahan itu sendiri, yaitu bilangan yang dapat dinyatakan
dalam bentuk a/b, dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.
Bilangan a disebut sebagai pembilang dan bilangan b disebut
sebagai penyebut.
Contoh bilangan pecahan biasa; ½, ¾, ¼, dan seterusnya.
b. Bilangan pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri dari
bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa.
Contoh bilangan pecahan campuran; 3½, 5¼, -7¾, dan lain-lainnya.
c. Bilangan pecahan desimal adalah bilangan yang dihasilkan dari
hasil bagi suatu bilangan dengan bilangan 10 dan kelipatannya.
Contoh bilangan pecahan desimal;

12
1) 0,8 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 8 dibagi 10
2) 0,15 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 15 dibagi 100
3) 0,123 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 123 dibagi
1000
4) 2,50 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 250 dibagi
100

C. BAB III MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS


1. Pendahuluan
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnismerupakan salah satu
bagian yang sangatpenting untuk dipelajari, karena model-modelekonomi
yang berbentuk matematika biasanyadinyatakan dengan fungsi. Fungsi
dalammatematika menyatakan suatu hubunganformal di antara dua
himpunan data. Jikahimpunan data tersebut adalah variabel, makafungsi
dapat dikatakan sebagai hubunganantara dua variabel.

2. Fungsi dan Hubungan


Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan
hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel
dengan variabel lain. Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur
yaitu:variabel, koefisien, dan konstanta. Variabel dankoefisien senantiasa
terdapat dalam setiap fungsi.
3. Variabel Bebas dan Terikat
Variabel adalah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan atau
mewakili faktor (data) tertentu, dilambangkan dengan huruf-huruf latin.
Berdasarkan kedudukan atau sifatnya, di dalam setiap fungsi terdapat dua
macam variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel
terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang nilainya
tidak tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah
variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain.
4. Sistem Koordinat Cartesius

13
Dalam matematika, Sistem Koordinat Kartesius digunakan untuk
menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang
biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.

Sistem koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi-


dimensi yang lebih tinggi, seperti 3 dimensi, dengan menggunakan tiga
sumbu (sumbu x, y, dan z).
Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika
sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam
menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk
Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan
geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.
Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua
tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on the
Method, ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau
objek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang
bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La
Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Lihat koordinat untuk sistem-sistem koordinat lain seperti sistem koordinat
polar.
5. Fungsi dengan Satu Variabel Bebas

Di mana;

14
X = Variabel terikat (dependent)
Y = Variabel bebas (independen)
6. Fungsi dengan Dua atau Lebih Variabel

Di mana:
Y = Variabel terikat
Xn = Variabel bebas
n = Dua atau lebih

D. BAB IV FUNGSI LINIER


1. Pendahuluan
Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya
mempunyai satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas
tersebut, sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk
umum persamaan linier adalah: y = a + bx; dimana a adalah konstanta dan b
adalah koefisien (b≠0). Atau sering dinyatakan dalam bentuk implisit
berikut: A x + By + C = 0.
2. Kemiringan dan Titik Potong Sumbu
Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah sama dengan perubahan
variabel terikat x dibagi dengan perubahandalam variabel bebas y.
Kemiringan juga disebut gradienyang dilambangkan dengan huruf m. Jadi:
Kemiringan = m = Δy/Δx atau (y_2-y_1)/(x_2-x_1 )
Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah – 2. Ini berarti
bahwa untuk setiap kenaikkan satu unit variabel x akanmenurunkan 2 unit
variabel y.

15
3. Bentuk Umum Fungsi Linier
Suatu fungsi linier yang mencakup satu variabel bebas dan satu variabel
terikat mempunyai bentuk umum,

Dimana a1 tidak sma dengan nol.


4. Menentukan Persamaan Garis
Sebuah persamaan linier dapat dibentukmelalui beberapa macam
cara, antara lain: (1)metode dua titik dan (2) metode satu titik dansatu
kemiringan.
a. Metode Dua Titik
Apabila diketahui dua titik A dan B dengan koordinat masing-
masing (x1, y1) dan (x2, y2), maka rumus persamaan liniernya
adalah:
Y −Y 1 X −X 1
=
Y 2−Y 1 X 2−X 1
b. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan
Dari sebuah titik A ( x1, y1) dan suatukemiringan (m)dapat
dibentuk sebuah persamaan linier dengan rumus sebagai berikut;
y – y1= m (x –x1 )
Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan m=0,5 maka
persamaan liniernya adalah:
y –y1= m (x –x1 )
y –3 = 0,5(x –2)
y –3 = 0,5x –1
y = 0,5x + 2

16
E. BAB V SISTEM PERSAMAAN LINIER
1. Pendahuluan
Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang
dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem. Sistem persamaannya bisa
terdiri dari satu variabel, dua variabel atau lebih. Dalam bahasan ini, kita
hanya membahas sistem persamaan linear dengan dua dan tiga variabel.
2. Penyelesaian Sistem Persamaan Linier: Dua Persamaan dengan
Dua Variabel
Penyelesaian suatu sistem persamaan linier adalah suatu himpunan
nilai yang memenuhisecara serentak (simultan) semua persamaan-
persamaan dari sistem tersebut. Atau secara sederhana penyelesaian sistem
persamaan linier adalah menentukan titik potong dari dua persamaan linier.
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk penyelesaian suatu sistem
persamaan linier, yaitu:
a. Metode Substitusi,
b. Metode Eliminasi, dan
c. Metode Determinan.
3. Persamaan Ketergantungan Linier dan Ketidakkonsistenan
Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope) yang sama,
maka gambarnya akan terdapat dua kemungkinan yaitu:
a. Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong,
sehingga tidak ada penyelesaian. Kedua persamaan ini disebut
sebagai sistem persamaan linier yang tidak konsisten
b. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam
jumlah yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini disebut sebagai
sistem persamaan linier yang tergantung secara linier

F. BAB VI PENERAPAN FUNGSI LINIER


1. Pendahuluan
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh
para ahli elonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah-

17
masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah ekonomi
dan bisnis dapat di sederhanakan atau di terjemahkan kedalam model yang
berbentuk linier. Beberapa penerapan fungsi linier dalam bidang
ekonomidan bisnis adalah:
a. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
b. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
c. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.
d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP =
Break Even Point)
e. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
f. Model Penentuan Pendapatan Nasional
2. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah
produkyang diminta oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam
teoriekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang
diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah
barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai
slope negatif (miring ke kiri)
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = a –b Px
Atau
Px =a/b –1/b Qx
dimana:
Q x = Jumlah produk x yang diminta
P x = Harga produk x
a dan b = parameter
3. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk
yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam
teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang
ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun

18
maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi
permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan).
Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = -a + b Px
Atau
Px = a/b + 1/b Qx
dimana:
Qx = Jumlah produk x yang ditawarkan
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
4. Keseimbangan Pasar Satu Macam Produk
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan
(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebutsama
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik
ditunjukan olehkesamaan:
Qd = Qs
atau
Pd = Ps
yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
5. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
Notasi fungsi permintaan menjadi:
Qdx = ao – a1Px + a2Px
Qdx = bo + b1Px - b2Px
Sedangkan fungsi penawarannya:
Qsx = -mo + m1Px + m2Px
Qdx = -no + n1Px + n2Px
Dimana:
Qdx = Jumlah yang diminta
Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y dari produk X

19
Px = Harga produk X
Py = Harga produk Y
a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta.
Syarat keseimbangan pasar dicapai jika:
Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
6. Surplus Konsumen, Produsen, dan Total
a. Surplus Konsumen
CS = OPAEQe – OPeEQe = PAPeE
b. Surplus Produsen
PS = OPeEQe – OPBEQe = PBPeE
c. Surplus total
TS = CS + PS
Dimana:
TS = surplus total
CS =surplus konsumen
PS = surplus produsen

G. BAB VII FUNGSI NONLINIER


1. Pendahuluan
Fungsi non linier merupakan model yang tidak kalah pentingnya
dibandingkan dengan fungsi linier dalam penerapan ekonomi, karena
sebagian dari model ekonomi linier yang ada, sesungguhnya merupakan
linierisasi dari model non linier.
Ada 4 macam bentuk fungsi non linier yang paling sering dijumpai
dalam analisis ekonomi, yaitu :
a. Fungsi kuadrat
b. Fungsi kubik
c. Fungsi eksponensial
d. Fungsi logaritma

Fungsi Kuadrat

20
Fungsi kuadrat dengan satu variabel bebas adalah fungsi polinomial
tingkat dua,dimana fungsi ini mempunyai bentuk umum, y = Fungsi (x) = a o+
a1x + a2x2 atau bila koefisien-koefisien diubah, maka bentuknya adalah :
y = f (x) = ax2+ bx + c
Dimana :
y = Variabel terikat
x = Variabel bebasa, b, dan c = konstanta dan a≠ 0
Bentuk ini bila digambarkan pada bidang koordinat akan mempunyai
suatu parabola vertikal. Hal ini ditunjukkan dalam gambar berikut:

Rumus Kuadrat
Jika y = 0, maka bentuk umum dari fungsi kuadrat y = ax 2+ bx + c akan
menjadi persamaan kuadrat ax2+ bx + c = 0. Nilai-nilai penyelesaian untuk x
yang juga di sebut akar-akar dari persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan
cara memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus kuadrat. Rumus
kuadrat ini adalah:
−b ± √ b 2−4 ac
X 1,2 =
2a
2. Macam-Macam Parabola
Tanpa melihat gambar parabola, titik maksimum dan titik minimum
dapatditentukan dengan melihat nilai parameter a dan nilai dari diskriminan,
D. Berikut ini terdapat 6 kemungkinan bentuk parabola :
a. Jika a > o dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan
memotongsumbu X di dua titik yang berlainan.
b. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan
menyinggungsumbu X di dua titik yang berhimpit
c. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan tidak
memotongmaupun menyinggung sumbu X.
d. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan
memotongsumbu X di dua titik yang berlainan.
e. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan
menyinggungsumbu X di dua titik yang berhimpit.

21
f. Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan
tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
3. Fungsi Pangkat Tiga
Polinomial tingkat 3 dengan satu variabel bebas disebut sebagai fungsi
kubik danmempunyai bentuk umum :
Y = a0+ a1X + a2x2+ a3x3
Dimana : a3 tidak sama dengan nol
4. Fungsi Rasional
Suatu fungsi rasional mempunyai bentuk umum :
n n−1
g ( X ) an X +a n−1 X +…+ a1 X +a0
Y= =
h(X) bm X o +b m−1 X m−1+ …+b1 X +b 0

Dimana:
G (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-n
H (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-m dan tidak sama dengan nol
Fungsi rasional yang istimewa dan sering ditetapkan dalam ilmu ekonomi
adalah berbentuk: "Y=" "a" /"X" atau XY=a
5. Lingkaran
Secara geometri suatu lingkaran didefinisikan sebagai tempat
kedudukan titik-titik pada suatu bidang yang mempunyai jarak tertentu dari
titik pusat. Jarak titik-titik tersebut dari pusat disebut jari-jari lingkaran.
Bentuk umum dari persamaan lingkaran adalah :
AX2+ CY2+ DX + EY + F = 0
Dimana :
A = C dan tidak sama dengan nol
A dan C mempunyai tanda yang sama
Persamaan lingkaran ini dapat diubah ke dalam bentuk standar
persamaanlingkaran menjadi :
(X-h)2+ (Y-k)2= r2
Dimana :
(h, k) = pusat lingkaran
r = jari-jari lingkaran

22
H. BAB VIII PENRAPAN FUNGSI NONLINIER
1. Pendahuluan
Hubungan fungsional antara variabel-variabel ekonomi dan bisnis
tidak selalu berbentuk linier tetapi juga yang berbentuk non linier, artinya
perubahan suatu variabel terikat (dependent) yang diakibatkan oleh
perubahan variabel bebas (independent) tidak tetap (konstan).
2. Fungsi Permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan kuadrat P = f(Q) adalah :
P = C+bQ – aQ2
Dimana:
P = harga produk
Q = jumlah produk yang diminta
a,b,c adalah konstanta dan a < 0
Karena parameter a < 0 pada kesempatan ini maka parabola akan
terbuka kebawah. Gambar parabola terbuka ke bawah menunjukkan kurva
permintaan.
3. Fungsi Penawaran
Bentuk umum fungsi penawaran kuadrat P = f(Q) adalah:
P = c + bQ + aQ2
Dimana:
P = harga produk
Q = jumlah produk yang diminta
a,b,c adalah konstanta dan a < 0
Karena parameter a > 0 pada persamaan, maka parabola akan terbuka
ke atas.
4. Keseimbangan Pasar
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa jumlah dan harga
keseimbangan pasar dapat diperoleh secara geometri dengan menggambar
kankurva permintaan dan kurva penawaran secara berama-sama dalam satu
diagram. Disamping itu juga keseimbangan pasar dapat diperoleh secara
aljabar dengan memecahkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
melalui metode eliminasiatau metode substitusi. Dalam sub bab ini kita akan

23
mencari nilai keseimbangan pasar, dimana fungsi permintaan atau fungsi
penawaran berbentuk non linier. Kombinasi perpotongan fungsi permintaan
dan penawaran ini atau nilai keseimbangan pasar mempunyai delapan
gambar keseimbangan pasar.
5. Fungsi Penerapan Total
Peneriman total dari suatu perusahaan (produsen) adalah hasil kali
antara harga per unit produk dengan jumlah produk yang dijual, atau
rumusnya adalah sebagai berikut :

Dimana:
TR = Penerimaan total
Q = Jumlah produk yang dijual
P = Harga produk per unit
Jika fungsi permintaan linier dan menurun dari kiri atas ke kanan
bawah berarti harga p tidak tetap, maka penerimaan total (TR) akan
berbentuk fungsi kuadrat. Jadi, bila fungsi permintaan dinyatakan oleh P = b
– aQ, maka akan diperoleh persamaan penerimaan total.
TR = P.Q
TR = (b – aQ)Q
TR = bQ – aQ2
Fungsi penerimaan total ini bila digambarkan dalam bidang koordinat
akan berbentuk kurva parabola yang terbuka ke bawah dan memotong
sumbu Q di dua titik, yaitu: Q = 0 dan Q = b⁄a. Karena kurva parabola terbuka
ke bawah berarti fungsi penerimaan total ini mempunyai titik puncak
maksimum, yaitu:
2
Titik puncak =
−b −(b)
{ ,
2a 4 a }
6. Kurva Transformasi Produk
Suatu proses produksi dapat menghasilkan dua atau lebih produk
yang berbeda, baik dalam jenisnya atau mutunya. Dua atau lebih produk yang
berbeda ini dihasilkan dengan menggunakan inpit yang sama dan teknologi

24
yang sama. Jika suatu perusahaan yang menghasilkan dua jenis produk atau
lebih dengan menggunakan teknik yang berbeda tidak dapat dianalisis
dengan kurva transformasi produksi.
7. Kurva Indiferens
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang
digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus
dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan
pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak
memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik
hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.

I. BAB IX FUNGSI EKSPONEN DAN LOGARITMA


1. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen berbeda dengan fungsi pangkat.Fungsi pangkat
adalah suatu fungsi dimana variabel bebasnya dipangkatkan dengan suatu
konstanta. Sedangkan fungsi eksponen adalah suatu fungsi dimana
konstantanya dipangkatkan dengan variabel bebasnya.Jadi fungsi yang
variabel bebanya adalah eksponen sisebut sebagai fungsi eksponen.
Fungsi eksponen mempunyai dua basis eksponen , yaitu :
a. Basis konstanta b
Basis kontanta b terdiri dari dua , yaitu :
1) Fungsi eksponen dengan basis b > 1
Fungsi eksponen dengan basis b > 1 bentuknya adalah : Y =f ( x )=b x
; (b>1)
2) Fungsi eksponen dengan basis 0 < b < 1
Dalam kasus fungsi eksponen seperti ini sifat-sifatnya berlawanan
dengan fungsi eksponen dengan b > 1.

25
b. Basis bilangan e= 2,71828...
Fungsi eksponen yang menggunakan basis ini sering disebut sebagai
fungsi eksponen asli. Nilai e ini diperoleh dengan mengevaluasi peryataan
fungsi ketika n mendekati bilangan yang semakin besar atau tak hingga. Bila
nilai n diberikan nmakin lama makin besar, maka f(n) akan menjadi
konvergen kebilangan 2,71828..= e. Jadi e dapat didefenisikan sebagai limit

n
1
( ) dimana n mendekati tak hingga, atau
dari 1+
n
l= lim ¿
n
1
n→ ∞
( )
n →=¿f ( n )= ¿ lim 1+
n
¿¿

2. Fungsi Logaritma
Logaritma dapat diartikan sebagai pangkat dari suatu bilangan pokok
untuk menghasilkan suatu bilangan tertentu. Jadi secara umum logaritma
dapat kita nyatakan sebagai berikut: Y =log b X
Aturan –aturan Logaritma:
a. Logaritma hasil kali
log b ( XY )=log b X + log b Y
b. Logaritma hasil bagi
X
log b ( )=log b X−log b Y
Y
c. Logaritma pangkat satu variabel
log b X n=n log X
d. Perubahan bilangan pokok logaritma
log b X =¿
e. Pembalikan bilangan pokok logaritma
1
log b X =
log x b

J. BAB X PENERAPAN FUNGSI EKSPONEN


1. Bunga Majemuk

26
Suatu modal awal tertentu P yang dibunga – majemukkan secara
tahunan pada suku bunga i selama t tahun akan mempunyai nilai F pada
akhir tahun adalah : F=P(1+i)n
Tetapi bila bunga diamjemukkan m kali dlam setahun , maka nilai F

i n .m
pada akhir tahun menjadi, F=P(1+ ) . Selanjutnya apabila bunga
m
dimajemukkan secara kontinu selama satu tahun, maka nilai F pada akhir
tahun menjadi,
i m
F=P lim (1+ ) = p ( 2,71828 … )= pe
m →∞ m
Untuk suku bunga i selain 100% dan periode waktu n selin satu tahun,
F=Peln
2. Fungsi Pertumbuhan
Sifat utama dari fungsi pertumbuhan ini adalah meningkatkan secara
monoton. Fungsi ini memeliki berbagai bentuk dengan atau tanpa asimtot
yang merupakan batas atas. Terdapat dua jenis fungsi pertumbuhan yang
akan dibahas , yaitu :
a. Fungsi Gompertz yang menggambarkan pertumbuhan penduduk,
biasanya dinyatakan oleh persamaan:
N=Ca Rt
b. Fungsi pengajaran yang digunakan physikolog untuk menggambar
kan pertumbuhan pendidikan manusia (kurva belajar), bentuk
kurva belajar ini adalah :
Y =c−ae−kx

K. BAB XI BARISAN DAN DERET


1. Barisan dan Deret Aritmatika
Suatu barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut
urutan tertentu. Misalnya : 5, 8, 11, 14 ...
Masing - masing suku dalam barisan setelah suku pertamadiperoleh
dengan cara menambahkan nilai 3 pada suku sebelumnya atau suku yang
mendahuluinya. Untuk suku pertama dan beberapa suku lainnya. Barisan

27
deret di atas menyatakan bahwa selisih atau perbedaan nilai diantara dua
suku yang berurutan mempunyai beda yang konstan. Barisan seperti ini
disebut sebagai barisan aritmatika. Dengan kata lain barisan aritmatika
adalah suatu barisan dimana selisih diantara dua suku yang berurutan
mempunyai nilai yang konstan. Koefisien dari b dalam suku – suku tertentu
adalah lebih besar dari satu. Jadi suku ke-n dalam suatu barisan aritmatika
adalah : Sn=a+ ( n−1 ) b
Deret Aritmatika adalah jumlah dari suku-suku dalam suatu barisan
aritmatika.
Dn = S1+S2+S3+...+Sn. Untuk memperoleh jumlah suku-suku ke-n dari
suatu barisan aritmatika dengan a sebagai suku pertama dan b sebagai beda

n
yang sama, maka rumusnya adalah : D n= [ 2a+ ( n−1 ) b ]
2
2. Barisan dan Deret Geometri
Barisan geometri adalah susunan bilangan yang dibentuk menurut
urutan tertentu , dimana susunan bilangan diantara dua suku yang berurutan
mempunyai rasio yang tetap. Rasio yang tetap ini biasanya dilambangkan
dengan huruf r. Jadi jika a adalah suku pertama dan r adalah rasio yang tetap
maka suku ke-2 dan seterusnya :
S2 = a r = suku kedua
S3 = S2 r = a r2 = suku ketiga
S4 = S3 r = a r3 = suku keempat
Dengan demikian, bentuk umum dari barisan geometri untuk suku ke-
n adalah sebagai berikut : Sn=ar (n−1)
Deret Geometri adalah jumlah dari suku-suku atau bilangan –bilangan
dalam suatu barisan geometri. Deret geometri ini bentukny adalah sebagai
berikut: Sn=a+ar + ar 2+ …+ar n−2 +ar n−1
Untuk memperoleh jumlah suku ke-n dai suatu barisan geometri atau
nilai dari deret geometri ke-n (S n) dengan a sebagai seku pertama dan r
adalah sebagai rasio yang tetap, maka rumusnya adalah :

28
a 1( 1−r n ) a (r n−1)
Sn= (dimana r < 1 ) atau Sn= 1 (dimana r > 1)
( 1−r ) ( r−1)
Jika r =1 maka rumusnya adalah :
Sn = a + a+ ... + a
Sn=na

L. BAB XII PENERAPAN BARISAN DAN DERET


1. Bunga Sederhana dan Potongan Sederhana
Bunga dalam teori bisnis merupakan suatu balas jasa yang dibayarkan
bilamana kita menggunakan uang. Modal awal atau pinjaman pokok adalah
jumlah uang yang dipinjamkan atau diinvestasikan di bank. Pendapat uang
menurut motode ini disedut dengan bunga sederhana dan dapat dinyatakan
dengan rumus berikut : I = Pin
Kemudian untuk memperoleh nilai dari modal awal yang
terakumulasi dimasa datang atau pada akhir tahun ke-n (F n) dapat dihitung
dengan cara modal awal ditambahkan dengan semua pendapatan bunga
selama periode waktu (n). Dinyatakan dengan rumus berikut :
Fn = P + Pin atau Fn = P(1 + in)
Potongan sederhana adalah proses yang digunakan untuk
memperoleh perhitungan nilai sekarang dari suatu nilai masa datang

Fn
tertentu. P=
(1+ ¿)
2. Bunga Majemuk
Suatu investasi dari P rupiah berada pada tinggkat bunga i per tahun
maka pendapatan bunga pada tahun pertama adalah Pi, selanjutnya nilai
investasi pada akhir tahun pertama akan menjadi, P + Pi = P (1 + i) . Bunga
majemuk adalah pendapatan bunga yang diinvestasikan kembali pada modal
awal untuk setiap permulaan tahun atau periode. Dengan demikian , rumus
umumnya adalah sebagai berikut : Fn = P (1 + i )n.
3. Nilai Sekarang dengan Bunga Majemuk

29
Untuk mengetahui nilai sekarang dengan bunga majemuk dari suatu

Fn
nilai masa datang dapat diperoleh dengan cara berkut : P= n
(1+i)
4. Nilai Masa Datang dari Anuitas
Suatu rangkaian pembayaran yang dibuat secara periodik dan dalam
jumlah uang yang tetap atau sama selama waktu tertentu disebut dengan
anuitas. Jika deposito dengan P rupiah dibuat pada akhir dari setiap periode
maka nilai total yang terakomulasi dari anuitas setelah n periode

(1+i)n−1
pembayarannya adalah : Sn=P [ i ]
Dana Cadangan adalah uang kas yang akan digunakan untuk
pembayaran utang-utang tersebut dalam jumlah yang telah ditentukan dan

Sn
disepakati bersama, P= n v
[ i +i ¿ −1 ¿ ¿ i ]
5. Nilai Sekarang dari Anuitas
Nilai sekarang dari suatu anuitas adalah jumlah dari nilai –nilai
sekarang dari setiap periode pembayaran atau penerimaan uang tertentu.
Nilai sekarang dari anuitas ini biasanya dilambangkan dengan An. Jika P
merupakan pembayaran per periode yang dibuat dalam rupiah maka nilai
sekarang dari anuitas An , selama n periode pembayaran adalah sebagai

1−(1+i)−n
berikut : An =P [ i ]
6. Cicilan Pinjaman
Cicilan pinjaman adalah proses pembayaran kembali suatau utang
atau pinjaman yang telah diterima saat ini dengan pembayaran pembayaran
cicilian secara periodik.
7. Perpetuitas
Perpetuitas disebut juga anuitas abadi adalah serangkaian
pembayaran yang sama jumlahnya dan berlanjut terus untuk selamanya.
Dengan rumus : PV = P/i

30
8. Tingkat Bunga Nominal dan Efektif
i nom m
(
i= 1+
m ) −1

9. Angka Pengganda
Sutau pasar barang dikatakan terjadi kesemimbangan dalam sebuah
perekonomian apabila pendapatan aktual sama dengan pengeluaran yang
direncanakan atau dapat ditulis dalam bentuk matematis sebagai berikut: Y =
AE

31
BAB III
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI BUKU


 Pembahasan Bab I Tentang Sifat-Sifat Matematika dan Bisnis
Josep Bintang Kalangi (2014:2) dalam bukunya menyatakan
bahwa, antara matematika murni dan matematika terapan
dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis tidak terlalu banyak
perbedaan, karena tanpa memahami matematika murni
tidaklah mungkin dapat mempelajari dan memahami
matematika ekonomi dan bisnis. Dalam pembelajari
matematika terapn dan bisnis kita harus memilih topik-topik
matematika murni mana saja yang sering digunakan, misalnya
fungsi, kalkulus deret, dan ma
 Pembahasan Bab II Tentang Model Ekonomi
Pada buku yang direview, dijelaskan bahwa, Model Ekonomi
adalah penyederhanaan hubungan antara variabel-variabel
ekonomi. Model Ekonomi dapat berbentuk model matematika
dan non-matematika. Apabila berbentuk model matematika,
maka akan terdiri atas satu atau sekumpulan persamaan.
Persamaan terdiri atas sejumlah variabel, konstanta, koefisien,
dan parameter.
 Pembahasan Bab III Tentang Macam-Macam fungsi Ekonomi dan
Bisnis
Menurut Josep Bintang Kalangi (2014: 5), penerapan fungsi
dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang
sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi
yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan
fungsi. Fungsi dalam matematika menyatakan suatu hubungan
formal di antara dua himpunan data. Jika himpunan data
tersebut adalah variabel, maka fungsi dapat dikatakan sebagai
hubungan antara dua variabel.

46
alahan dalam ekonomi biasanya dinyatakan dalam bentuk
fungsi.
 Pembahasan Bab IV Tentang Fungsi Linier
Dalam Buku Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi
karya Josep Bintang Kalangi (2014:28) Fungsi linier adalah
fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai satu
variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas
tersebut, sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad
satu. Bentuk umum persamaan linier adalah: y = a + bx;
dimana a adalah konstanta dan b adalah koefisien (b≠0). Atau
sering dinyatakan dalam bentuk implisit berikut: A x + By + C =
0.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, fungsi linier
adalah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat satu, dengan
bentuk umum Ax+By+C=0.
 Pembahasan Bab V Tentang Sistem Persamaan Linier
Dalam buku yang di review, dijelaskan bawah sistem
persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang
dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem. Sistem
persamaan bisa terdiri dari satu variabel, dua variabel atau
lebih.
 Pembahasan Bab VI Tentang Penerapan Fungsi Linier
Dalam buku yang di review, beberapa penerapan fungsi linier
dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah:
1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar 
2. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
3. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.
4. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok
(BEP=Break Even Point)
5. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
6. Model Penentuan Pendapatan Nasional

47
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa,
penerapan fungsi linier pada ekonomi berupa; fungsi
permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pngaruh
pajak dan subsidi, keseimbangan pasar kasus dua macam
produk, fungsi biaya, konsumsi dan tabungan.
 Pembahasan Bab VII Tentang Fungsi Non Linier
Menurut buku yang direview, ada empat macam bentuk fungsi
non linier yang paling sering dijumpai dalam analisis ekonomi,
yaitu; fungsi kuadrat, fungsi kubik, fungsi eksponensial, fungsi
logaritma.
 Pembahasan Bab VIII Tentang Penerapan Fungsi Non Linier
Pada buku utama yang direview membahas hal yang sama
mengenai penerapan fungsi non linier yaitu, penerapan fungsi
non linier pada analisis ekonomi sama halnya dengan
penerapan fungsi linier.
 Pembahasan Bab IX Tentang Fungsi Eksponen dan Logaritma
Menurut buku yang direview, fungsi eksponen adalah suatu
fungsi dimana konstantanya dipangkatkan dengan variabel
bebasnya. Dan logaritma dapat diartikan sebagai pangkat dari
suatu bilangan pokok untuk menghasilkan suatu bilangan
tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
fungsi eksponensial adalah fungsi yang variabel x-nya memiliki
pangkat dari suatu konstanta. Sedangkan fungsi logaritma
adalah fungsi non liniear dalam bentuk logaritma.
 Pembahasan Bab X Tentang Penerapan Fungsi Eksponen
Dalam buku yang direview, penerapan fungsi eksponen terbagi
atas; bunga majemukdan fungsi pertumbuhan.
 Pembahasan Bab XI Tentang Barisan dan Deret
Barisan pada buku yang direview adalah suatu susunan
bilangan yang dibentuk menurut urutan tertentu. Dan deret
adalah jumlah dari suku-suku dalam suatu barisan.

48
Sehingga dapat disimpulkan bahwa deret meruapakan
rangakaian suatu bilangan dalam suatu barisan yang
memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
 Pembahasan Bab XII Tentang Penerapan Barisan dan Deret
Pada buku yang di review, penerapan barisan dan deret
terdapat pada; Bunga Sederhana dan Potongan sederhana,
bunga majemuk, nilai sekarang.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Kelebihan
a. Dilihat dari aspek tampilan buku, cover buku ini di desain dengan
tampilan yang sangat baik, dan menampilkan kesan “Ekonomi”
dengan jelas. Dimana buku ini menampilkan unsur-unsur bisnis
dan rumus-rumus yang umum di bidang ekonomi.
b. Dilihat dari aspek layout, tata letak, penggunaan font dan space
dalam penulisan buku, memilih space yang cukup besar . Hal ini
memberikan kesan tampilan yang lebih nyaman untuk dibaca.
c. Dilihat dari isi buku, pada buku yang saya review penulis dengan
sangat sistematis memberikan contoh pada tiap-tiap pembahasan.
Hal ini sangat memudahkan pembaca dalam lebih memhami topik
yang dibahas.
d. Dilihat dari pembahasan pada Bab dan Sub Bab, penulis pada buku
yang saya review menjabarkan materi-materi yang cukup jarang
dibahas dalam Buku Matematika Ekonomi lainnya. Dimana penulis
buku utama berusaha untuk memaparkan aplikasi-aplikasi dari tiap
topik pembahasan matematika dalam bidang ekonomi. Hal ini
sangat menguntungkan pembaca dimana pembaca akan
mendapatkan lebih banyak informasi melalui buku ini.
e. Pada bagian isi, setiap materi di berikan contoh-contoh dengan
berbagai tipe atau jenis soal untuk memberikan pemahaman lebih
kepada pembaca.

49
f. Bahasa yang digunakan dalam buku tersebut sesuai dengan Ejaan
yang Disempurnakan
2. Kekurangan
a. Terdapat kesalan penulisan (typo) pada rumus rumus tertentu
dalam buku utama. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan pembaca dalam memahami materi yang dimaksud.
b. Dari aspek tata bahasa, penjelasan pada buku utama cenderung
lebih sulit dimengerti atau berbelit-belit.
c. Pada bagian isi, ada beberapa simbol atau lambang yang tidak
ditulis keterangan sehingga membingungkan pembaca sebelum
mengetahui simbol tersebut
d. Tidak tidak adanya kesimpulan pada akhir bab setiap bab.

50
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbagai kejadian ekonomi dapat dinyatakan dengan perubahan nilai
variabel. Variabel ialah sesuatu yang nilainya berubah-ubah, misalkan biaya,
harga, kuantitas, pendapatan, dsb. Matematika berperan penting dalam
menganalisis berbagai kejadian ekonomi tersebut. Dengan menggunakan
matematika sebagai alat analisis, dapat diperoleh hasil analisis yang konkret,
mudah untuk dipergunakan sebagai dasar perencanaa, alat pengendalian,
dan dasar dalam melakukan evaluasi.
Matematika murni dan matematika terapan sangat dibutuhkan dalam
bidang ilmu ekonomi dan bisnis. Sebenarnya antara matematika murni dan
matematika terapan dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis tidak terlalu
banyak perbedaan, karena tanpa memahami matematika murni tidaklah
mungkin dapat mempelajari dan memahami matematika ekonomi dan bisnis.
B. Rekomendasi
Buku ini merupakan buku yang sangat sesuai untuk pembaca yang
membutuhkan informasi mengenai matematika dan penerapannya dalam
bidang ekonomi. Baik siswa maupun mahasiswa dimulai dari jurusan
ekonomi maupun jurusan matematika, dapat memilih buku ini sebagai
sumber informasi yang komplit. Dilengkapi dengan contoh dan pembahasan
soal di setiap materi. Buku ini juga membahas mengenai materi-materi yang
cukup jarang dibahas pada buku Matematika Ekonomi lainnya

51
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi, Josep Bintang. 2015. Matematika Ekonomi dan Bisnis Edisi 3. Jakarta:
Salemba Empat.

52

Anda mungkin juga menyukai