Anda di halaman 1dari 13

Dalam menangani permasalahan subjek (anak tuna daksa) terkait dalam

meningkatkan kemampuan berhitung metode intervensi yang digunakan yaitu


metode permainan The Stamp Game. Metode permainan The Stamp Game adalah
permainan kertas yang berwarna dimana terdapat angkat diatas kertas tersebut
yang menyerupai perangko yaang dapat memperkuat pengetahuan mengenai
empat operasi matematika: penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Tujuan pelajaran matematika adalah untuk mempersiapkan siswa supaya dapat
menghadapi kehidupan sehari-hari dan kehidupan yang cenderung selalu berubah
dan berkembang. Dengan cara bertindak menumbuhkan kemampuan siswa atas
dasar pemikiran yang rasional, logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
Tahap intervensi dilakukan dalam sekali pertemuan (sesi) di sekolah.
Alokasi waktu yang digunakan yaitu kurang lebih satu (1) jam karena peneliti
ingin subjek menguasai peraturan dan prosedur permainan The Stamp Game
tersebut dengan baik. Setelah mengerti dan memahaminya secara baik, subjek
tentu lebih mudah dalam memainkannya.
Langkah - langkah tahap intervensi dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan awal
1) Peneliti mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang digunakan
dalam kegiatan permainan The Stamp Game yaitu bahan-bahan yang
terbuat dari kertas yang dilaminating dengan warna hierarkis (hijau
untuk satuan, biru untuk puluhan, merah untuk ratusan, dan hijau untuk
unit ribuan) dengan angka 1 (satuan), 10 (puluhan), 100 (ratusan), dan
1000 (ribuan) di atas kertan tersebut, perangko operasi matematika
{(+), (-), (x), dan (:)}, spidol berwarna, kertas HVS.
2) Peneliti menjelaskan tujuan dari permaianan ini untuk memudahkan
subjek dalam melatih kemampuan berhitungnya. Disini peneliti hanya
menggunkan dua operasi matematika, yaitu penjumlahan dan
pengurangan.
b. Kegiatan Inti
1) Peneliti memperkenalkan permainan “the stamp gameí” pada anak dan
meminta anak untuk mengulangi apa saja bahan-bahan yang telah
disebutkan oleh peneliti.
2) Pada bagian penjumlahan, peneliti menunjukkan pada subjek kertas
yang akan dituliskan masalah atau soal yang akan dikerjakan. Peneliti
memberitahukan pada subjek bahwa kolom pertama adalah tempat kita
menulis unit. Kolom kedua adalah tempat kita menulis puluhan, kolom
ketiga adalah tempat kita menulis ratusan, dan kolom keempat adalah
tempat kita menulis ribuan.
3) Peneliti menuliskan angka, seperti 1524 kemudian membaca bersam-
sama dengan subjek seperti: 4 unit, 2 puluhan, 5 ratusan, dan 1 ribu.
Kemudian membaca: 1524.
4) Peneliti meminta kepada anak membuat nomor menggunakan perangko
tersebut. setelah itu penenliti memberitahukan pada subjek bahwa kita
akan membuat nomor lainnya.
5) Peneliti menunjukkan pada subjek bahwa kita akan menulis nomor
baru ini di bawah nomor pertama pada selembar kertas. Peneliti
menulis angka selanjutnya seperti 1241 kemudian membaca bersama
subjek seperti sebelumnya.
6) Peneliti menunjukkan pada anak bahwa kita akan menempatkan ubin
untuk angka ini sedikit di bawah perangko lainnya. Peneliti meminta
anak membuat nomor ini menggunakan perangko.

7) Peneliti mengatakan pada sujek bahwa kita akan melihat berapa banyak
yang kita miliki bersama. Peneliti memberitahukan pada anak bahwa
kita akan menggunakan tanda tambahan. Peneliti menunjukkan pada
anak tanda (+) dan di mana meletakkannya di atas kertas. Kemudian
tarik garis di bawah angka terakhir menggunakan penggaris atau
semacamnya.
8) Peneliti meminta anak menghitung semua unit: 4 + 1 = 5 dan tuliskan 5
di bawah unit di atas kertas. Mintalah anak menghitung puluhan,
ratusan, dan ribuan, setiap kali menuliskan jawabannya. Baca jawaban
akhir dengan anak: Ketika kita memiliki 1524 dan kita tambahkan 1241
kita dapatkan 2765.

9) Peneliti membiarkan subjek membuat contoh yang lain.


10) Pada bagian pengurangan, seperti pada bagian penjumlahan pertama-
tama peneliti menuliskan soal serta memperkenalkan tanda
pengurangan (-) pada subjek.

11) Kemudian, peneliti meminta subjek membuatnya menggunkan


perangko tersebut.

12) Penenliti memberitahukan pada subjek bahwa kita akan mengambil 3


unit dari empat unit yang dibangun. Peneliti meminta anak
memindahkan 3 unit ke sisi kiri meja.
13) Peneliti mengajak subjek menghitung bersama-sama berapa banyak
unit yang tersisa dan tulis jawabannya pada kertas.
14) Ulangi untuk puluhan, ratusan, dan ribuan. Setelah tu penenliti
membaca jawabanya dengan dengan subjek.

c. Tahap Penutup
1) Peneliti mengajak subjek untuk menyusun kembali perang-perangko
tersebut dan merapikan permaian sebelum menutup kegiatan.
2) Peneliti memberikan apresiasi atau reward karena subjek mampu
menyelesaikan permainan dengan baik.
No. Hari/Tanggal Sesi Kegiatan Tujuan
1. Jum’at, 4 Mei 2018 Jam : 11:00-11:10 The Stamp Game Subjek dapat mengetahui prosedur kegiatan
WIB (Kegiatan Awal) yang akan dilakukan serta mengetahui tujuan
diberikan intervensi tersebut.
Jam : 11:10-11:50 The Stamp Game Meningkatkan kemampuan berhitung subjek
WIB dengan menggunakan metode permainan agar
(Kegiatan Inti) mudah dipahami oleh subjek.

Jam : 11:50-12:00 The Stamp Game Dengan adanya reward diharapkan mampu
WIB menumbuhkan rasa motivasi kepada subjek
(Kegiatan Penutup) dalam memainkan kembali permainan The
Stamp Game guna meningkatkan kemampuan
berpikir subjek.
ALUR KEGIATAN

INPUT PROSES OUTPUT

Metode intervensi yang Setelah diberikan intervensi


Subjek masih memiliki kemampuan berhitung yang digunakan adalah “The Stamp menggunakan metode permainan “The
rendah dan perlu adanya peningkatan terhadap Game” Stamp Game” diharapkan dapat
kemampuan berhitungnya. Ketika subjek diminta meningkatkan kemampuan kognitif
untuk menjumlahkan beberapa angka, respon yang anak melalui peningkatan
dimunculkan begitu lambat dan tidak berhasil dalam kemampuan berhitung.
menjumlahkan beberapa angka tersebut walaupun
subjek sudah mendapatkan bantuan trik penjumlahan
yang cepat dari kelompok.
Berdasarkan bagan di atas, dapat uraikan bahwa dari hasil asesmen
terhadap subjek anak Tuna Daksa dapat disimpulkan masalah yang dihadapi
subjek ialah dalam kemampuan berhitungnya. Hal ini ditandai dengan respon
subjek yang terdiam dan tidak menjawab ketika diminta untuk berhitung oleh
kelompok. Putri (2014) mengatakan kemampuan berhitung ialah kemampuan
yang dimiliki anak dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya yang
dimulai dari lingkungan yang dapat meningkatkan dengan mengenali jumlah,
yaitu penjumlahan dan pengurangan.
Pembelajaran berhitung merupakan bagian terpenting dalam aktivitas
kehidupan manusia, apabila kegiatan berhitung diberikan melalui kegiatan
macam-macam permainan tentunya akan lebih efektif, karena bermain merupakan
wahana belajar dan bekerja bagi anak, diyakini behwa anak-anak berhasil
mempelajari sesuatu apabila yang ia pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan dan
kemampuan.

PENJABARAN KEGIATAN
1. Kegiatan Awal
a. Nama kegiatan : The Stamp Game (Kegiatan Awal)
b. Tujuan Kegiatan : Subjek dapat mengetahui prosedur kegiatan yang
akan dilakukan serta mengetahui tujuan diberikan intervensi tersebut.
c. Waktu : 11:00-11:10 WIB
d. Peserta : Subjek anak Tuna Daksa
e. Peralatan yang dibutuhkan : perangko dengan warna hierarkis (hijau
untuk angka 1 (satuan), biru untuk 10 (puluhan), merah untuk 100
(ratusan), dan hijau lagi untuk 1000 (ribuan), perangko operasi
matematika {(+), (-), (x), dan (:)}, spidol berwarna, kertas HVS.
f. Prosedur :
1. Peneliti mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang
digunakan dalam kegiatan permainan The Stamp Game yaitu
bahan-bahan yang terbuat dari kertas yang dilaminating dengan
warna hierarkis (hijau untuk satuan, biru untuk puluhan, merah
untuk ratusan, dan hijau untuk unit ribuan) dengan angka 1
(satuan), 10 (puluhan), 100 (ratusan), dan 1000 (ribuan) di atas
kertan tersebut, perangko operasi matematika {(+), (-), (x), dan
(:)}, spidol berwarna, kertas HVS.
2. Peneliti menjelaskan tujuan dari permaianan ini untuk
memudahkan subjek dalam melatih kemampuan berhitungnya.
Disini peneliti hanya menggunkan dua operasi matematika, yaitu
penjumlahan dan pengurangan.
g. Feedback : subjek dapat memahami maksud dan tujuan dari
intervensi yang diberikan.

2. Kegiatan Inti
a. Nama kegiatan : The Stamp Game (Kegiatan Inti)
b. Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan berhitung subjek
dengan menggunakan metode permainan agar mudah dipahami oleh
subjek.
c. Waktu : 11:10-11:50 WIB
d. Peserta : Subjek anak Tuna Daksa
e. Peralatan yang dibutuhkan : perangko dengan warna hierarkis (hijau
untuk angka 1 (satuan), biru untuk 10 (puluhan), merah untuk 100
(ratusan), dan hijau lagi untuk 1000 (ribuan), perangko operasi
matematika {(+), (-), (x), dan (:)}, spidol berwarna, kertas HVS.
f. Prosedur :
1. Peneliti memperkenalkan permainan “the stamp gameí” pada anak
dan meminta anak untuk mengulangi apa saja bahan-bahan yang
telah disebutkan oleh peneliti.
2. Pada bagian penjumlahan, peneliti menunjukkan pada subjek kertas
yang akan dituliskan masalah atau soal yang akan dikerjakan.
Peneliti memberitahukan pada subjek bahwa kolom pertama adalah
tempat kita menulis unit. Kolom kedua adalah tempat kita menulis
puluhan, kolom ketiga adalah tempat kita menulis ratusan, dan
kolom keempat adalah tempat kita menulis ribuan.
3. Peneliti menuliskan angka, seperti 1524 kemudian membaca
bersam-sama dengan subjek seperti: 4 unit, 2 puluhan, 5 ratusan,
dan 1 ribu. Kemudian membaca: 1524.
4. Peneliti meminta kepada anak membuat nomor menggunakan
perangko tersebut. setelah itu penenliti memberitahukan pada
subjek bahwa kita akan membuat nomor lainnya.
5. Peneliti menunjukkan pada subjek bahwa kita akan menulis nomor
baru ini di bawah nomor pertama pada selembar kertas. Peneliti
menulis angka selanjutnya seperti 1241 kemudian membaca
bersama subjek seperti sebelumnya.
6. Peneliti menunjukkan pada anak bahwa kita akan menempatkan
ubin untuk angka ini sedikit di bawah perangko lainnya. Peneliti
meminta anak membuat nomor ini menggunakan perangko.

7. Peneliti mengatakan pada sujek bahwa kita akan melihat berapa


banyak yang kita miliki bersama. Peneliti memberitahukan pada
anak bahwa kita akan menggunakan tanda tambahan. Peneliti
menunjukkan pada anak tanda (+) dan di mana meletakkannya di
atas kertas. Kemudian tarik garis di bawah angka terakhir
menggunakan penggaris atau semacamnya.
8. Peneliti meminta anak menghitung semua unit: 4 + 1 = 5 dan
tuliskan 5 di bawah unit di atas kertas. Mintalah anak menghitung
puluhan, ratusan, dan ribuan, setiap kali menuliskan jawabannya.
Baca jawaban akhir dengan anak: Ketika kita memiliki 1524 dan
kita tambahkan 1241 kita dapatkan 2765.
9. Peneliti membiarkan subjek membuat contoh yang lain.
10. Pada bagian pengurangan, seperti pada bagian penjumlahan
pertama-tama peneliti menuliskan soal serta memperkenalkan
tanda pengurangan (-) pada subjek.

11. Kemudian, peneliti meminta subjek membuatnya menggunkan


perangko tersebut.

12. Penenliti memberitahukan pada subjek bahwa kita akan mengambil


3 unit dari empat unit yang dibangun. Peneliti meminta anak
memindahkan 3 unit ke sisi kiri meja.
13. Peneliti mengajak subjek menghitung bersama-sama berapa banyak
unit yang tersisa dan tulis jawabannya pada kertas.
14. Ulangi untuk puluhan, ratusan, dan ribuan. Setelah tu penenliti
membaca jawabanya dengan dengan subjek.
g. Feedback : subjek mampu memahami cara brmain dan mampu
menyelesaikan permainan tersebut.

3. Kegiatan Penutup
a. Nama kegiatan : The Stamp Game (Kegiatan Penutup)
b. Tujuan Kegiatan : Dengan adanya reward diharapkan mampu
menumbuhkan rasa motivasi subjek dalam kemandirian memakai
sepatu tanpa bantuan orang lain.
c. Waktu : 11:50-12:00 WIB
d. Peserta : Subjek anak Tuna Daksa
e. Peralatan yang dibutuhkan : reward (hadiah)
f. Prosedur :
1. Peneliti mengajak subjek untuk menyusun kembali perang-
perangko tersebut dan merapikan permaian sebelum menutup
kegiatan.
2. Peneliti memberikan apresiasi atau reward karena subjek mampu
menyelesaikan permainan dengan baik.
g. Feedback : memberikan apresiasi berupa reword terhadap
kemampuan subjek yang mampu menyelesaikan permainan tersebut
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai